Siklus Hidup Drosophila Melanogaster [PDF]

  • Author / Uploaded
  • wulan
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SIKLUS HIDUP DROSOPHILA MELANOGASTER



DI SUSUN OLEH NAMA



: ENJELINA SINAGA



NIM



: A1C418045



KELAS



: R 004



KELOMPOK



: 1 (SATU)



DOSEN PENGAMPU



: 1. Dr. Drs. Jodion Siburian, M.Si. 2. Dr. Dra. Evita Anggereini, M.Si. 3. Dr. Afreni Hamidah, S.Pt., M.Si.



PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2020



SIKLUS HIDUP DROSOPHILA MELANOGASTER ENJELINA SINAGA (A1C418045) ABSTRAK Metamofosis adalah keseluruhan rangkaianperubahan bentuk dan ukuran sejak telur sampai menjadidewasa (imago). Perkembangan metamorphosis sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pada lalat buah (Drosophilla melanogaster) proses perkembangan metamorphosis sangat dipengaruhi oleh mediabiakannya.Media biakan ini selain tempat hidup lalat buah juga sebagai sumber makanan dari mulai larva hingga imago. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk dapat menangkap, menemukan dan mengamati Drosophilla melanogaster yang akan diamati dan memahami siklus hidup Drosophilla melanogaster pada pertumbuhannya. Praktikum ini dilakukan di desa Banuaji IV, kec Adiankoting, kab Tapanuli Utara, Suumatera Utara. Hal ini dikarenakan pandemic COVID-19 yang masih belum mereda. Pengamatan dilakukan pada tanggal 19 Oktober – 31 Oktober 2020. Siklus hidup lalat buah yang diamati lengkap dari imago hingga dapat keturunan. Kata kunci: media biakan alami, metamorphosis, Drosophilla melanogaster. PENDAHULUAN Lalat buah (Drosophilla melanogaster) pertama kali diperkenalkan oleh Morgan dan Castel pada tahun 1900 sebagai model uuntuk memahami genetika pada organisme diploid. Drosophilla melanogaster digunakan sebagai objek penelitian genetika di laboratorium, karena mempunyai ukuran yang kecil, siklus hidup yang pendek, mampu memproduksi keturunan yang banyak dalam waktu yang singkat, perawatannya mudah, juumlah kromosom yang sedikit, dan biaya pemeliharaan yang murah polong (Effendi, 2020:80). Drosophilla melanogaster memiliki empat fase dalam siklus hidupnya, yaitu: telur, larva, pupa, dan dewasa. Siklus hidup tersebut dilalui dalam 9-10 hari. Siklus hidupnya dimulai dari telur, satu hari kemudian menjadi larva dan pada tahap larva



mengalami dua kali pergantian kulit (instar), tiga hari kemusian larva akan menjadi pupa. Setelah delapan hingga sebelas hari, pupa akan berubah menjadi imago. Imago inilah yang disebut sebagai lalat dewasa. Beberapa hari kemudian imago akan bertelur kembali. Siklus hidup Drosophilla melanogaster diisebut metamorphosis sempurna. Tujuan praktikum ini adalah untuk dapat menangkap, menemukan dan mengamati Drosophilla melanogaster yang ada disekitar serta dapat mengamati, dan memahamii siklus hidup Drosophilla melanogaster dan pertumbuhannya. KAJIAN TEORI Metamorphosis adalah keseluruhan rangkaian perubahan dan ukuran sejak telur sampai



menjadi



imago



(dewasa). Dalam metamorphosis melibatkan proses



pergantian kulit yang disebut ekdisis . Adapun hewan yang mengalami proses metamorphosis ini seperti kelas insekta (serangga) contohnya adalah lalat buah, kupukupu, dan berbagai serangga lainnya (Saefudin,2017:50). Lalat buah merupakan contoh serangga yang mengalami metamorphosis sempurna yang keberadaan spesiesnya lebih kurang 4500 spesies . Hal ini disebabkan oleh ukuran tubuhnya yang kecil, cepat berkembang biak, siklus hidupnya yang singkat, mudah dipelihara, dan makanannya yang mudah didapat . Adapun ciri-ciri dari lalat buah ini yaitu memiliki tubuh bewarna kuning atau coklat, dan memiliki mata yang bewarna merah. Lalat buah ini merupakan hewan yang habitatnya kosmopolitan, artinya bisa hidup dimana saja sesuai dengan habitatnya. Lalat kecil ini menyukai bunga, dan buah yang matang. Lalat buah dewasa umumnya ditemui hidup bergerombolan pada buah-buahan yang masak yang mengandung air, misalnya buah nanas (Ananas comunis), papaya (Carica papaya), pisang (Musa sp.) dan buah lainnya. Sedangkan larvanya tumbuh dan berkembang pada buah yang membusuk (Siti,2010:30). Metamorphosis lalat buah tergantung pada faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban dan faktor makanan yang tersedia. Ketersediaan Sumber makanan sangat berpengaruh terhadap perkembangan populasi serangga. Makanan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan jumlah hewan yang hidup pada habitatnya (Agustina, 2013:14).



Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur – larva instar I – larva instar II – larva instar III – pupa – imago. Perkembangan dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua periode. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan. Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago (fase seksual dengan perkembangan pada sayap). Formasi lainnya



pada



perkembangan



secara



seksual



terjadi



pada



saat



dewasa



(Artadana,Savitri,2018:80). Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus hidup Drosophila melanogaster dalam Silvia (2003: 25) diantaranya sebagai berikut: 



Suhu Lingkungan Drosophila melanogaster mengalami siklus selama 8-11 hari dalam kondisi ideal. Kondisi ideal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28°C. Pada suhu ini lalat akan mengalami satu putaran siklus secara optimal. Sedangkan pada suhu rendah atau sekitar 180C, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan siklus hidupnya relatif lebih lama dan lambat yaitu sekitar 18-20 hari. Pada suhu 30°C, lalat dewasa yang tumbuh akan steril.







·Ketersediaan Media Makanan Jumlah telur Drosophila melanogaster yang dikeluarkan akan menurun apabila kekurangan makanan. Lalat buah dewasa yang kekurangan makanan akan menghasilkan larva berukuran kecil. Larva ini mampu membentuk pupa berukuran kecil, namun sering kali gagal berkembang menjadi individu dewasa. Beberapa dapat menjadi dewasa yang hanya dapat menghasilkan sedikit telur. Viabilitas dari telur-telur ini juga dipengaruhi oleh jenis dan jumlah makanan yang dimakan oleh larva betina (Shorrocks, 1972).







Tingkat Kepadatan Botol Pemeliharaan Botol medium sebaiknya diisi dengan medium buah yang cukup dan tidak terlalu padat. Selain itu, lalat buah yang dikembangbiakan di dalam botol pun sebaiknya tidak terlalu banyak, cukup beberapa pasang saja. Pada Drosophila



melanogaster dengan kondisi ideal dimana tersedia cukup ruang (tidak terlalu padat) individu dewasa dapat hidup sampai kurang lebih 40 hari. Namun apabila kondisi botol medium terlalu padat akan menyebabkan menurunnya produksi telur dan meningkatnya jumlah kematian pada individu dewasa. 



Intensitas Cahaya Drosophila melanogaster lebih menyukai cahaya remang-remang dan akan mengalami pertumbuhan yang lambat selama berada di tempat yang gelap.



METODE Waktu dan Tempat Pengamatan dimulai dari hari senin, 19 Oktober 2020 hingga 31 Oktober 2020 di desa Banuaji IV, kec Adiankoting, kab Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Indonesia. Pengamatan dilakukan setiap pukul 10:30 WIB. Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah: botol,busa penutup botol. Bahan yang digunakan adalah: media pertumbuhan lalat, tissue makan, lalat buah, buah manga. Prosedur Kerja 1. Disiapkan media pertumbuhan lalat buah 2. Lalat buah di tangkap dengan menggunakan buah mangga 3. lalat buah yang sudah di dapatkan di masukkan dalam media yang sudah diamati 4. ditutup botol media dengan busa. 5. Dilakukan pengamatan.



HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil NO 1



JAM 0



WAKTU Senin, 19 Oktober 2020 10:30 WIB



STADIUM Lalat dewasa



FOTO



DESKRIPSI Lalat baru dimasukkan dalam media Lalat mati 1 hidup 10



2



0-24



Selasa, 20 Oktober 2020 10:30 WIB



Lalat dewasa



Tidak ada perubahan pada lalat Lalat mati 2 hidup 8



3



2448



Rabu, 21 Oktober 2020 10:30 WIB



Lalat dewasa



Tidak ada perubahan Lalat hidup 8 ekor



4



4872



Kamis, 22 Oktober 2020 10:30 WIB



Lalat dewasa



Tidak ada perubahan Lalat hidup 8 ekor



5



7296



Jumat, 23 Oktober 2020 10:30 WIB



Lalat dewasa



Tidak ada perubahan Lalat hidup 8 ekor



6



96120



Sabtu, 24 Oktober 2020 10:30 WIB



Larva



Tidak ada perubahan Lalat hidup 8 ekor Muncul larva



7



120144



Minggu, 25 Oktober 2020 10:30 WIB



Prepupa



Larva berubah jadi prepupa Lalat hidup 8



8



144168



Senin, 26 Oktober 2020 10:30 WIB



Prepupa



Larva berubah jadi prepupa



9



168192



Selasa, 27 Oktober 2020 10:30 WIB



Prepupa



Larva berubah jadi prepupa dan jumlahnya bertambah



10



192216



Rabu, 28 Oktober 2020 10:30 WIB



Pupa



11



216240



Kamis, 29 Oktober 2020 10:30 WIB



Pupa



12



240262



Jumat, 30 Oktober 2020 10:30 WIB



Imago



fase pupa dengan ditandai adanya perubahan pada warna tubuhnya yang sedikit kecoklatan Fase pupa semakn jelas dan semakin coklat serta segmensegmen tubuh semakin jelas Berapa lalat muda sudah keluar.



13



262288



Sabtu, 31 Oktober 2020 10:30 WIB



Imago



Jumlah pupa yang menjadi lalat bertambah banyak.



Pembahasan Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan di dapatkan siklus hidup lalat buah sebagai berikut: Fase Telur Telur lalat buah diletakkan pada permukaan makanan. Telur yang baru dikeluarkan berbentuk kecil bulat, panjang dan berukuran 0,05 mm. lalat buah betina dewasa menghasilkan telur 50-75 butir telur per hari. Telur yang baru dikelurkan berwarna putih, pada ujung anteriornya terdapat dua tangkai seperti tanduk (Agustina, dkk, 2013: 15). Fase larva Telur yang sudah menetas kemudian berubah menjadi larva yang berwarna putih, dan memiliki segmen pada bagian tubuhnya. Pada saat inilah yang disebut larva instar I yaitu saat mencapai usia kurang dari satu hari, ukurannya



lebih kurang



mencapai 0,5 mm dan terlihat adanaya sedikit pergerakan. Larva instar I secara periodic berrganti kulit (moulting) untuk mencapaii dewasa.setelah proses moulting larva terus menerus memakan makanan, hal ini ditandai dengan bertambahnya ukuran tubuh larva. Larva instar I yang semakin aktif, dan ukuran tubuh bertambah kurang 2,5 mm inilah yang disebut larva instar II. Ukuran instar II yang semakin bertambah besar lebih kurang sekitar 3 mm dan segmen-segmen pada tubuhnya selain terlihat jelas, perubahan inilah yang disebut larva instar Ill. Perubahan lain yang terlihat yaitu pada mulut larva tampak semakin hitam dibandingkan pada hari-hari sebelumnya. Diakhir dari fase larva instar III, pergerakan larva sudah semakin lambat dan ukuran larva mulai memendek. Inilah yang disebut larva memasuki fase prepupa (Agustina, dkk, 2013: 15-16).



Fase Prepupa Saat larva instar III memasuki tahap prepupa, tubuhnya mulai berubah, ukuran tubuh terlihat memendek dan berwarna putih. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ashburner bahwa saat larva lalat buah (Drosophilla melanogaster) membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek, kutikula menjadi keras dan berpigmen, tanpa caput dan sayap, pada saat ini larva disebut fase prepupa Selain itu pada masa prepupa, larva instar III sudah menyerupai bentuk pupa, tetapi ketika ditekan bagian tubuhnya terasa masih lunak. Pada fase ini secara morfologi tidak nampak lagi adanya pergerakan (diam), sedangkan secara fisiologinya larva terus terjadi perkembangan (Agustina, dkk, 2013: 16). Fase Pupa Fase prepupa kemudian berkembang menjadi fase pupa dengan ditandai adanya perubahan pada warna tubuhnya yang sedikit kecoklatan dan segmen tubuh yang lebih terlihat jelas disertai keadaan larva yang diam (tidak aktif). fase pupa terjadi proses organogenesis (proses pembentukan organ) ketika larva sudah berkembang menjadi pupa. Pada fase pupa ini secara morfologi sudah terlihat bagian mata, sayap, dan bagian abdomen, walaupun belum begitu jelas (Agustina, dkk, 2013: 16). Fase Imago (Dewasa) Fase eklosi (imago keluar dari pupa) lalat buah terlihat menyerupai bentuk lalat buah dewasa tetapi ukurannya lebih kecil dengan sayap belum terbentang. Meskipun warna tubuh masih pucat, tetapi secara morfologi lalat buah ini sudah terbentuk dengan sempurna yaitu memiliki bagian caput, thorak dan abdomen yang sudah jelas. Imago lalat buah sesaat sesudah keluar dari pupa belum bisa terbang, untuk itu imago lalat buah membutuhkan waktu ±15 menit untuk menyeimbangkan diri. Demikianlah metamorphosis yang terjadi pada lalat buah (Drosophilla melanogaster) dalam kurun waktu 7-8 hari (Agustina, dkk, 2013: 16). Dari hasil pengamatan telur pertama kali diperkiran muncul pada hari ketiga. Secara detail telur lalat buah tidak dapat diamati secara kasat mata. Pada hari ke enam muncul larva yang sangat aktif bergerak. Hari ke tujuh larva semakin lambat bergerak



dan masuk pada tahap pre pupa, ttahap prepupa menjadi pupa pada hari ke delapan. Pada masa pupa sudah muncul warna kecoklatan. Pada hari ke dua belas sudah ada muncul lalat buah dewasa. Dan pada hari ke tiga belas jumlah lalat dewasa semakn bertambah Terdapat dua ekor lalat buah yang mati. Kematian lalat buah terjadi pada hari pertama dan kedua. Lalat tersebut di duga mati karena syok atau terkejut dengan lingkungan media. Media yang dibuat mulai timbul jamur pada hari ke enam. KESIMPULAN Kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan adalah untuk menangkap lalat buah dbutuhkan buah untuk memancingnta, siklus hidup lalat buah normal adalah 8-11 hari. Tahapan-tahapan fase pertumbuhan Drosophila melanogaster adalah; telur – larva instar I – larva instar II – larva instar III – prepupa – pupa – imago. DAFTAR PUSTAKA Agustina , Elita., dkk. 2013. PERKEMBANGAN METAMORPHOSIS LALAT BUAH (Drosophilla Melanogaster) PADA MEDIA BIAKAN ALAMI SEBAGAI REFERENSI PEMBELAJARAN PADA MATAKULIAH PERKEMBANGAN HEWAN. Jornal Biotik. 1(1):12-18. Artadana, I. B. 2018. Dasar-Dasar Genetika Mendel Dan Pengembangannya. Surabaya: GRAHA ILMU. Effendi, Y. 2020. Buku Ajar Genetika Dasar. Jawa Tengah: Penerbit Pustaka Rumah C1nta. Nusantari, E. 2014. GENETIKA: Belajar Genetika dengan Mudah & Komprehensif. Gorontalo: Deepublish. Saefudin. 2017. HAND OUT GENETIKA . Bandung: UPI. Silvia, Triana. 2003. Pengaruh Pemberian Berbagai Konsenterasi Formaldehida Terhadap Perkembangan Larva Drosophila. Bandung : Jurusan Biologi Universitas Padjdjaran.



Siti Sapura. 2010. Identifikasi Jenis Lalat Buah (Drosophilla sp.) di Pasar Buah Lamnyong Sebagai media Pratikum Genetika. Skripsi. Fakultas Tarbiyah: IAIN Ar-Raniry. LAMPIRAN NO 1



JAM 0



WAKTU Senin, 19 Oktober 2020 10:30 WIB



STADIUM Lalat dewasa



2



0-24



Selasa, 20 Oktober 2020 10:30 WIB



Lalat dewasa



3



24-48



Rabu, 21 Oktober 2020 10:30 WIB



Lalat dewasa



4



48-72



Kamis, 22 Oktober 2020 10:30 WIB



Lalat dewasa



5



72-96



Jumat, 23 Oktober 2020 10:30 WIB



Lalat dewasa



6



96120



Sabtu, 24 Oktober 2020 10:30 WIB



Larva



FOTO



7



120144



Minggu, 25 Oktober 2020 10:30 WIB



Prepupa



8



144168



Senin, 26 Oktober 2020 10:30 WIB



Prepupa



9



168192



Selasa, 27 Oktober 2020 10:30 WIB



Prepupa



10



192216



Rabu, 28 Oktober 2020 10:30 WIB



Pupa



11



216240



Kamis, 29 Oktober 2020 10:30 WIB



Pupa



12



240262



Jumat, 30 Oktober 2020 10:30 WIB



Imago



13



262288



Sabtu, 31 Oktober 2020 10:30 WIB



Imago



REFLEKSI 1. Pengetahuan dan pengalaman apa yang didapat dari praktikum? Pengetahuan yang saya dapatkan dari praktikum ini adalah cara pembuuatan media pertumbuhan lalat buah serta mengamati secara langsung siklus hidup lalat buah. 2. Kendala (kesulitan) apa saja yang ditemui saat pelaksanaan praktikum, dan Kesulitan yang saya alami saat praktikum adalah saya tidak mengtahui apakah media yag saya buat cocok untuk pertumbuhan lalat buah. 3. Saran yang dapat diberikan untuk pelaksanaan praktikum yang akan datang Saran untuk praktikum kedepan adalah kekondusifan saat pertemuan secara virtual. PERTANYAAN PASCA PRAKTIKUM 1. Tuliskan ciri fase lalat buah pada tahapan larva instar I- larva instar II- larva instar III- larva instar IV! Jawab: . Pada saat inilah yang disebut larva instar I yaitu saat mencapai usia kurang dari satu hari, ukurannya lebih kurang mencapai 0,5 mm dan terlihat adanaya sedikit pergerakan. Larva instar I secara periodic berrganti kulit (moulting) untuk mencapaii dewasa.setelah proses moulting larva terus menerus memakan makanan, hal ini ditandai dengan bertambahnya ukuran tubuh larva. Larva instar I yang semakin aktif, dan ukuran tubuh bertambah kurang 2,5 mm inilah yang disebut larva instar II. Ukuran instar II yang semakin bertambah besar lebih kurang sekitar 3 mm dan segmen-segmen pada tubuhnya selain



terlihat jelas, perubahan inilah yang disebut larva instar Ill. Perubahan lain yang terlihat yaitu pada mulut larva tampak semakin hitam dibandingkan pada harihari sebelumnya. Diakhir dari fase larva instar III, pergerakan larva sudah semakin lambat dan ukuran larva mulai memendek. Inilah yang disebut larva memasuki fase larva instar IV. 2. Apakah semua imago lalat uah dapat melakukan perkawinan? Tuliskan apa saja yang menjadi factor lalat buah melakukan perkawinan! Jawab: jika dalam botol pengamatan terdapat lalat janatan dan betina maka akan terjadi perkawinan. Faktor yang mempengaruhi perkawinan lalat buah yaitu dapat berupa suhu, sumber nutrisi dan intensitas cahaya, suhu, kelembaban, cahaya, pakan . 3. Apakah lalat buah hanya mendatangi buah yang ranum? Jika tidak, mengapa? Dan tuliskanlah apa bahan makanan tersebut? Jawab:



iya, karena dibuah yang ranum terdapat zat fermentasi yang akan



menarik perhatian lalat buah. Lalat buah lebih menyukai buah yang masak karena mengandung zat-zat yang mereka butuhkan dalam melanjutkan hidup.