Simbiosis Amensalisme [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Simbiosis Amensalisme Simbiosis amensalisme adalah suatu hubungan timbal balik antar dua simbion yang mana salah satu dari simbion menekan pertumbuhan dan perkembangan simbion lainnya. Simbiosis amensalisme adalah kebalikan dari simbiosis komensalisme. Jika pada simbiosis komensalisme satu simbion diuntungkan sedang satu simbion lain tidak mendapatkan apa-apa, maka pada simbiosis amensalisme, satu simbion mengalami kerugian sedangkan simbion lainnya tidak memperoleh apa-apa. Simbiosis amensalisme sering dikaitkan dengan istilah alelopati. Alelopati adalah suatu sifat menghambat pertumbuhan organisme di lingkungan sekitar melalui ekskresi zat racun. Zat racun yang dimaksud di sini sering disebut zat alelopati. Zat alelopati yang dikeluarkan oleh satu simbion dapat menghambat simbion lainnya melalui proses menghambat penyerapan unsur hara, menghambat pembelahan sel pada tumbuhan, menghambat



sintesis



protein,



menghambat



fotosintesis,



menghambat



respirasi,



menghambat proses aktivasi enzim tumbuhan, melawan suksesi tumbuhan, menyebabkan ketegangan pada membran, menghalau penyebaran tumbuhan, atau dengan menghalau nitrifikasi dan fiksasi nitrogen.



5 Contoh Simbiosis Amensalisme dan Penjelasannya Contoh Simbiosis Amensalisme/ Selain mutualisme, komensalisme, dan parasitisme, dalam pola interaksi antar komponen biotik ekosistem dikenal pula istilah simbiosis amensalisme. Mengenai apa itu simbiosis amensalisme dan contoh-contohnya, kita akan membahasnya secara lugas pada artikel kali ini. Contoh Simbiosis Amensalisme Kita dapat menemukan contoh simbiosis amensalisme pada interaksi beberapa makhluk hidup. Berikut ini adalah contoh-contoh tersebut.



1. Gulma dan Tanaman Produksi Beberapa gulma diketahui dapat mengeluarkan zat alelopati yang bisa menghambat pertumbuhan tanaman produksi. Alang-alang (Imperata cylindrica) diketahui merupakan gulma yang paling kuat mengeluarkan zat racun ini. Wajar tentu jika kita menemukan pertumbuhan mereka begitu cepat dan membuat tanaman produksi di sekitarnya terhambat untuk tumbuh. Selain alang-alang, rumput teki (Cyperus kilingia) juga merupakan simbion yang dapat mengeluarkan zat racun bagi tumbuhan di sekitarnya. Oleh karena itu, para petani biasanya sangat membenci gulma ini. Pengendalian gulma teki mutlak harus dilakukan jika para petani ingin hasil panennya tidak menurun. 2. Pohon Walnut dan Tumbuhan di Sekitarnya Pohon walnut adalah tanaman subtropis yang menghasilkan kacang walnut, salah satu kacang paling mahal di dunia. Tanaman ini menghasilkan zat alelopati dan menyebarkannya ke ekosistem padang rumput dan ke sekitar tempat tumbuhnya. Hal ini membuat tumbuhan-tumbuhan lain tidak bisa hidup dan berkembang di sekitar tanaman ini. 3. Pohon Pinus dan Tumbuhan di Sekitarnya Sama seperti pohon walnut, pohon pinus pun menerapkan pola interaksi yang sama dengan mahluk hidup di ekosistem sekitar tempat tumbuhnya. Pinus juga mengeluarkan zat alelopati yang membuat tumbuhan-tumbuhan lain jadi terhambat untuk berkembang. Inilah yang menyebabkan mengapa kita akan sulit menemukan tumbuhan lain yang dapat hidup di sekitar area pertumbuhan pinus.



4. Jamur Penicillum sp dan Bakteri Gram Positif Jamur penicillum sp adalah jamur yang dimanfaatkan dalam teknik bioteknologi modern sebagai antibiotik bagi manusia. Jamur ini mengeluarkan senyawa alelopati yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif penyebab beragam penyakit mematikan. Pola interaksi jamur Penicullum dengan bakteri gram positif juga dapat menjadi salah satu contoh simbiosis amensalisme. 5. Ganggang Hydrodictyon dan Scenedesmus Sama seperti interaksi Penicillum sp., ganggang Hydrodictyon dan Scenedesmus juga dapat menghasilkan senyawa alelopati yang dapat menghambat bahkan mematikan pertumbuhan bakteri gram negatif. Organisme yang menjadi contoh simbiosis amensalisme satu ini juga digunakan sebagai antibiotik bagi pengobatan penyakit pada manusia.