Sistem Endokrin Pada Pisces Rika [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Sistem Endokrin Pada Pisces Kelenjar endokrin ikan mencakup suatu sistem yang mirip dengan vetebrata yang lebih tinggi tingkatannya. Namun, ikan memiliki beberapa jaringan endokrin yang tidak didapatkan pada vertebrata yang lebih tinggi, misalnya badan stanius yang memiliki fungsi sebagai kelenjar endokrin yang membantu dalam proses osmoregulasi. Kerja hormon menyerupai kerja syaraf, yaitu mengontrol dan mengatur keseimbangan kerja organ-organ di dalam tubuh. Namun, kontrol kerja syaraf lebih cepat dibanding dengan kontrol endokrin. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar yang berasal dari ektodermal adalah protein, peptida, atau derivat dari asam-asam amino, dan hormone yang dihasilkan oleh kelenjar yang berasal dari mesodermal (gonad, korteks ardenal) berupa steroid. Kelenjar endokrin pada ikan ada 6 yaitu kelenjar pitiutary, kelenjar thyroid, ginjal, gonad, kelenjar urofisis dan pankreas.(Anwar,R.2005)



a. Kelenjar Pitiutary Kelenjar



ini



disebut



pula



hypophysa



terletak



di



bawah



dienchephalon. Suatu tangkai yang menghubungkan antara kelenjar ini dengan dienchepalon disebut Infundibulum. Kelenjar ini walaupun kecil, fungsi dan strukturnya merupakan organ tubuh yang sangat rumit dan sulit. Pada stadia embrionik, kelenjar ini berasal dari gabungan elemen neural



yang tumbuh ke bawah dari diencephalon dan elemen epithel



(kantung Rathke) yang tumbuh ke atas dari bagian dorsal rongga mulut.



Pertumbuhan dari hypophysa, berasal dari dua macam organ, yaitu: Neurohypophyse dan Adenohypophyse. Neurohypofise dibentuk dari



bagian



alas



dienchephalon



(Infundibulum)



sedangkan



Adenohypophyse, terbentuk dari perlekukan bagian ektodermal dari rongga mulut embrio (stomodaeum), disebut kantong hypophyse atau kantung Rathke. Hubungannya dengan rongga mulut akan hilang setelah pertumbuhannya selesai. Neurohypophyse memiliki struktur berupa serabut-serabut yang sejajar, berasal dari hypothalamus di dalam otak. Fungsi dari bagian hypophysa ini mengeluarkan horman ke dalam hypothalmus dan diteruskan ke neurohypophyse oleh sel-sel neorosekresi dan masuk ke dalam aliran darah.



Adenohypophyse terbagi menjadi



beberapa bagian, yaitu: pars distalis atau lobes anterior, merupakan bagian yang terbesar, lebih konstan dan aktif dari yang lain.



Pars intermedia



kehadirannya bervariasi dan fungsinya diketahui mengontrol melanophora dan mungkin juga dalam melanogenesis. Neurosekresi dari hypothalamus (oxytocyn dan vasetocyn) disimpan dan dikeluarkan oleh neurohypofise. Sekeresi



ini



berperan



dalam



osmoregulasi



dan



reproduksi.



Adenohypophyse mengandung beaneka sel pembuat hormon. Hormonhormon yang disekresikan oleh pars distalis adalah prolactin ikan (penting dalam



pengaturan



Na



ikan



air



tawar),



hormon



pertumbuhan,



carticothropyn (ACTH),gonadothropyn dan thyrotropyn.



Kelenjar



pituitary sering diberi gelar kelenjar induk(master gland) karena banyak menpengaruhi kegiatan kelenjar lainnya.(Basuki,F.2007)



b. Kelenjar Thyroid



Kelenjar tiroid terdapat pada seluruh vertebrata, namun kelenjar itu sangat bervariasi dalam bentuk dan posisi anatomiknya. Pada sementara vertebrata rendah, folikel tiroid ada, namun folikel ini tidak terorganisasi menjadi suatu kelenjar yang mampat dan berkapsul. Folikel pada tiroid telestei cendrung bertebaran sepanjang sebelah ventral aorta dan sering ditemukan sepanjang arteri brankialis. Jaringan tiroid teleostei tertentu sangat mobil dan dapat menebar dari daerah pharing ke tempat lain, seperti mata, otak , limpa dan ginjal. Fungsi



kelenjar



tiroid



adalah



membuat,



menyimpan



dan



mengeluarkan sekresi yang terutama berhubungan dengan pengaturan metabolisme, merangsang laju dari sel-sel tertentu dalam tubuh untuk melakukan oksidasi terhadap bahan makanan. Itulah sebabnya hormon tiroid memegang peranan pengawasan di dalam metabolisme di dalam tubuh secara keseluruhan. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid merupakan dua macam molekul yang terdiri dari tiroksin dan triiodotyronin. Tiroksin dikenal dengan struktur kimia L-3.5, 3”,5”tetraidotironin (T4) sedangkan hormon kedua struktur kimianya L-3,5,3”tiidotyronin(T3). Hormon thyroid



mempunyai beberapa fungsi fisiologik dan



beberapa fungsi lainnya yang belum diketahui, namun terbukti bahwa ia mampu mempengaruhi laju konsumsi oksigen, membantu pengendapan guanin dalam kulit, dan mengubah metabolisme nitrogen dan karbohidarat. Ia juga telah diketahui mempengaruhi sistem dan fungsi syaraf dan proses osmoregulasi. Pengaruh hormon tiroid terhadap sintesis protein melalui aktivitas mRNA, metabolisme nitrogen bergantung pada dosis yang diberikan. Dosis yang optimum pada hewan percobaan yang masih muda dapat meningkatkan pertumbuhan dengan jalan meningkatkan deposisi protein dan retensi protein. Hormon tiroid mempercepat laju penyerapan monosakarida



dari



saluran



pencernaan.



Pemasukan



glukosa



dan



penggunaannya di dalam sel-sel tubuh dan ditingkatkan oleh hormon tiroid. Bila kebutuhan glukosa di dalam sel meningkat, maka proses



glikogenesis akan meningkat dan hal ini diikuti oleh menurunnya cadangan glycogen yang terdapat dalam daerah hati, jantung dan lain sebagainya.(Anwar, R.2005)



c. Ginjal Ginjal merupakan salah satu organ yang memiliki sel-sel endokrin, antara lain jaringan interrenal, sel-sel kromaffin, juxtaglomerulus, dan korpuskel stanius.



Fungsi kelenjar ini dikontrol oleh pituitari melalui



ACTH. Berkembang dua tipe ginjal pada ikan, yaitu; 1. Pronefros, Ginjal pronefros adalah yang paling primitif, meski terdapat pada perkembangan embrional sebagian besar ikan, tetapi saat dewasa tidak fungsional, fungsinya akan digantikan oleh mesonephros. Perkecualian pada ikan‘hagfish’(Myxine) dan lamprey. 2.



Mesonefros Ginjal ikan bertipe mesonefros, berfungsi seperti opistonefros pada embrio emniota. Keduanya mirip, perbedaan prinsip adalah kaitannya dengan sistem peredaran darah, tingkat kompleksitas, dan pada efisiensinya. Jumlah glomerulus ikan air tawar lebih banyak dan diameternya lebih besar dibandingkan dengan ikan laut.Ikan beradaptasi terhadap lingkungannya dengan cara khusus. Terdapat perbedaan adaptasi antara ikan air laut dan ikan air tawar dalam proses eksresi.



Keduanya



memiliki



cara



yang



berlawanan



dalam



mempertahankan keseimbangan kadar garam di dalam tubuhnya.Air garam cenderung menyebabkan tubuh terdehidrasi, sedangkan pada kadar garam rendahdapat menyebabkan naiknya konsentrasi garam tubuh.



Ginjal ikan harus berperan besar untuk menjaga keseimbangan garam tubuh. Beberapa ikan laut memiliki kelenjar eksresi garam pada insang, yang berperan dalam mengeliminasi kelebihan garam. Ginjal berfungsi untuk menyaring sesuatu yang terlarut dalam air darah dan hasilnya akan dikeluarkan lewat korpus renalis. Tubulus yang bergulung berperan penting dalam menjaga keseimbangan air. Hasil yang hilang pada bagian tubulus nefron, termasuk air dan yang lain, diabsorpsi lagi ke dalam aliran darah. Korpus renalis lebih besar pada ikan air tawar daripada ikan air laut, sehingga cairan tubuh tidak banyak keluar karena penting untuk menjaga



over



dilusi



(agar



cairan



tubuh



tidak



terlalu



encer).Elasmobranchii, tidak seperti kebanyakan ikan air laut, memiliki korpus renalis yang besar danmengeluarkan air relatif banyak, seperti pada ikan air tawar. Bangunan seperti kantung kemih pada beberapa jenis ikan hanya untuk penampung urine sementara, dan umumnya hanya berupa perluasan dari bagian akhir duktus ekskretori. (Burhanuddin, Andi.2010) d. Gonad Gonad



merupakan



kelenjar



endokrin



yang



dipengaruhi



oleh



gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari. Meskipun



gonadotropin



tidak



secara



langsung



mempengaruhi



perkembangan telur atau seperma ikan, namun mempengaruhi sekresi estrogen oleh sel folikel telur dan androgen oleh jaringan testis. Estrogen yang umum didapatkan dalam cairan ovarium teleostei adalah estradiol -17β yang merupan derivat dari 17αhydroxyprogesterone, sedangkan androgen yang umum disintesis adalah testosteron. Organ target estrogen adalah sel-sel hati.



Pada hati, estradiol



berperan membawa pesan agar vitelogenin segera disintesis. Vitelogenin adalah bahan baku kuning telur yang di sekresi sel-sel hati dan dibawa ke gonad oleh darah. Sedangkan 17αhydroxyprogesterone terutama berperan pada akhir pematangan gonad untuk merangsang ovulasi (Bond, 1979)



Dari struktur dan pertumbuhannya, gonad merupakan kelenjar endokrin. Kelenjar seks ikut dalam sekresi steroid, hal ini sangat penting dalam pemijahan, pembuatan sarang, dan aspek-aspek tingkah laku reproduksi lainnya. Estrogen mengontrol pertumbuhan dan perkembangan dari sistem genital betina, dan mengatur sifatsifat seksual sekunder. Sel-sel interstisial dari testis menghasilkan hormon-hormon jantan dan secara keseluruhan dinamakan Androgen. Androgen diperlukan untuk pertumbuhan diferensiasi, dan berfungsinya saluran-saluran genitalia jantan, organ kopulasi, dan tingkah laku seksual dan pemijahan. Semua hormon gonad mempunyai hubungan timbal balik yang kompleks dengan hypophyse. Beberapa ditujukan terhadap fungsi jaringan interrenal atau jaringan korteks atau terhadap aktivitas thyroid atau badan pineal. (Buwono,2007) e. Kelenjar Urofisis Urofisis, nama lain the caudal neurosekretori sistem, merupakan neurosekretori yang terletak pada bagian belakang spinal cord. Urofisis didapatkan pada setiap spesies ikan, namun fungsi hormon yang dihasilkannya masih menimbulkan kontrofersi, walaupun secara umum, sekresi urofisis berhubungan dengan fungsi osmoregulasi, dimana pengaruh terbesarnya adalah pada ginjal. Ada empat jenis hormon yang diidentifikasi dari urofisis, yakni urotensin I, II, III dan IV. 1. Pada ikan, urotensin I belum diketahui efeknya secara pasti, namun pada bertebrata darat, berperanan dalam penurunan tekanan darah. 2. Urotensin II berperan dalam kontradiksi otot licin, misalnya otot rektum dan kandung kemih 3. Urotensis III menstimulasi peningkatan penyerapan NA+oleh insang dan pelepasan NA+ oleh ginjal. 4. Urotensin Iv diduga adalah arginine vasotocin,tetapi hanya teridentifikasi



pada rainbow trout Jepang. Pada ikan karper,



urofisis memproduksi sejumlah besar acetilcholine.(Effendie,1997)



f. Pankreas Pankreas adalah suatu kelenjar yang majemuk yang terdiri atas jaringan eksokrin dan endokrin.



Komponen eksokrin mensekresikan



getah pankreas yang dicurahkan ke dalam duodenum lewat saluran pankreas,



sedangkan komponen



endokrin (pulau-pulau pankreas)



membebaskan hormonnya secara langsung kedalam sirkulasi darah. Pada semua vertebrata, terdapat tiga sel-sel pulau yang memliki fungsi independen: sel-sel A, menghasilkan glukagon; sel-sel B, menghasilkan insulin; dan sel-sel D belum diketahui secara jelas hormon yang dihasilkannya, namun bebeapa peneliti mengemukakan bahwa hormon tersebut identik dengan somatostatin dan secara khusus berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan Pankreas



memiliki



dua tipe



sel,



yaitu



seleksokirn



yang



menghasilkan enzim pencernaan dan selendokrin yang menghasilkan hormon.Pada ikan chondrichtyes, pancreas merupakan organ tersendiri, sedangkan



pada



teleostei



tersebar



di



sekitar



usus



dan



organ



pencernaan.Hasil pancreas bagian eksookrin adalah enzim: protease, amilas, chitinase, dan lipase. Pada kondisi tidak ada cairan, pancreas hanya akan menyerap 50% dari protein yang dikonsumsi, sedangkan lemak hanya 10% dan sisanya akan di buang bersama fases.(Fujaya,2004)



DAFTAR PUSTAKA Anwar, R. 2005. Biosintesis, Sekresi dan Mekanisme Kerja. Artikel Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi. Fakultas Kedokteran Univ. Padjajaran. Bandung. Anwar, R. 2005. Fungsi dan Kelainan Kelenjar Tiroid. Artikel. Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi. Fakultas Kedokteran. Universitas Padjajaran, 65 hal. Basuki F. 2007. Optimalisasi Pematangan Oosit dan Ovulasi pada Ikan Mas Koki (Carassius auratus) melalui Penggunaan Inhibitor Aromatase. Disertasi. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Burhanuddin, Andi. 2010. Ikhtiologi Ikan dan Aspek Kehidupannya. Yayasan Citra Emulsi. Unhas Makassar. Buwono, I. D. dan Suparta, M. H. 2007. Isolasi Fragmen Tertentu Gen Hormon Pertumbuhan Ikan Mas Majalaya dan Nila Gift dengan Metode CTABPCR. Jurnal FPIK Unpad; 1-12.