Sistem Informasi Laboratorium [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SISTEM INFORMASI LABORATORIUM DI INSTALASI LABORATORIUM RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA



Disusun oleh : Kelompok 8 1. Serli Cahyaningtia



NIM : 1163129



2. Sholikin



NIM :1163130



3. Sri Handayani



NIM : 1163131



4. Waljiningsih



NIM : 1163132



5. Yuni Tri Mujiastuti



NIM : 1163133



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya sehingga



Makalah



“SISTEM



INFORMASI



LABORATORIUM



DI



INSTALASI



LABORATORIUM RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Besar harapan kami semoga Makalah “SISTEM INFORMASI LABORATORIUM DI INSTALASI LABORATORIUM RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA” ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi dari buku praktikum ini agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan Makalah “SISTEM INFORMASI LABORATORIUM DI INSTALASI LABORATORIUM RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA” ini.



Surakarta, November 2017



Penyusun



i



DAFTAR ISI Kata Pengantar ............................................................................................



i



Daftar Isi .....................................................................................................



ii



BAB I – PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ............................................................................



1



1.2 Rumusan Masalah........................................................................



2



1.3 Tujuan dan Manfaat .....................................................................



2



BAB II – PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Sistem Informasi .......................................................



4



2.2 Laboratorium Kesehatan..............................................................



4



2.3 Sistem Informasi Laboratorium ...................................................



5



2.4 Struktur Organisasi Laboratorium Kesehatan .............................



6



2.5 Manfaat Sistem Informasi Laboratorium ....................................



7



2.6 Keuntungan Sistem Informasi Laboratorium ..............................



8



2.7 Kelemahan Sistem Informasi Laboratorium ................................



8



2.8 SIL di Instalasi Laboratorium RSUD Dr. Moewardi Surakarta ..



9



BAB III – PENUTUP 3.1 Kesimpulan ..................................................................................



12



3.1 Saran ............................................................................................



12



Daftar Pustaka .............................................................................................



iii



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Sebuah sistem informasi diperlukan untuk mendukung semua proses bisnis yang bermanfaat guna mendukung pengambilan keputusan secara tepat dan bermanfaat bagi semua pihak. RSUD Dr. Moewardi Surakarta memiliki pasien yang berjumlah besar, yang setiap harinya terus bertambah. Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem informasi yang



dapat mengelola semua pemeriksaan laboratorium secara tepat dan



cepat, baik pasien yang berasal dari RSUD Dr. Moewardi Surakarta maupun yang dari luar, yang di dalamnya



mencakup proses kegiatan yang dilakukan oleh karyawan



RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta terdapat beberapa sistem iformasi yaitu LIS (Laboratory Information Systems) dan HIS (Hospital Information Systems) yang digunakan sebagai pendukung pelayanan pasien dan bertransformasi menjadi core business organisasi.



Dalam makalah ini akan kami bahas tentang LIS (Laboratory Information Systems) atau dalam bahasa Indonesia SIL (Sistem Informasi Laoratorium). Sistem Informasi Laboratorium adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi dari sebuah laboratorium, yang dimana data tersebut disimpan agar dapat terkelola secara efisien. Sistem Informasi ini mencakup semua kegiatan yang ada pada



laboratorium



tersebut, mulai dari alat yang tersedia, siapa saja yang menggunakan alat tersebut, siapa saja yang keluar masuk laboratorium, surat menyurat, pengarsipan data, dan lain-lain. Dengan adanya Sistem Informasi Laboratorium ini tidak hanya tidak hanya bermanfaat bagi pasien tetapi juga bermanfaat bagi petugas laboratorium.



Dalam memberikan pelayanan kepada pasien, laboratorium harus menerapkan standar pelayanan yang sama, tidak membedakan antara pasien yang satu dan yang lain. Bagi laboratorium, pasien berarti organsiasi atau orang yang menerima atau berkepentingan terhadap produk laboratorium yaitu laporan pemeriksaan, termasuk pendapat dan interpretasi terhadap hasil tersebut. Untuk organisasi yang besar pelanggan dapat internal atau eksternal bagi laboratorium.



1



Ukuran kepuasan pasien erat kaitannya dengan mutu pelayanan yang diberikan. Dalam kaitannya dengan laboratorium, data hasil pemeriksaan bisa dikatakan mempunyai mutu tinggi apabila data hasil tersebut memuaskan pelanggan dengan tetap mempertimbangkan aspek teknis sehingga precision dan accuracy (ketelitian dan ketepatan) yang tinggi dapat dicapai. Selain itu, data tersebut harus mempunyai kemampuan telusuran pengukuran dan terdokumentasi dengan baik, sehingga dapat dipertahankan secara ilmiah maupun hukum. Hal itu berarti seluruh metode dan prosedur operasional laboratorium harus terpadu, mulai dari perencanaan pengambilan sampel, penanganan, pemeriksaan dan/atau kalibrasi, sampai pemberian laporan hasil ke pelanggan. Oleh karena itu kebutuhan perbaikan kualitas pelayanan adalah merupakan suatu kebutuhan yang paling mendasar bagi kelangsungan hidup laboratorium dalam era kompetisi yang semakin ketat.



Untuk manfaat bagi petugas laboratorium dan pembahasan lainnya akan kami akan bahas lebih lanjut di bab 2.



1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi ? 2. Apa itu Laboratorium Kesehatan ? 3. Bagaimana struktur organisasi dalam Laboratorium Kesehatan ? 4. Apa itu Sistem Informasi Laboratorium ? 5. Apa saja manfaat menggunakan Sistem Informasi Laboratorium ? 6. Apa saja keuntungan menggunakan Sistem Informasi Laboratorium ? 7. Apa saja kelemahan menggunakan Sistem Informasi Laboratorium ? 8. Bagaimana SIL di Instalasi Laboratorium RSUD Dr. Moewardi Surakarta?



1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan : 1. Untuk mengetahui tentang sistem informasi dan tentang Laboratorium Kesehatan. 2. Untuk mengetahui struktur organisasi di Laboratorium Kesehatan. 3. Untuk mengetahui tentang Sistem Informasi Laboratorium. 4. Untuk mengetahui manfaat, kegunaan dan kelemahan dari Sistem Informasi Laboratorium. 2



5. Untuk mengetahui bagaimana Sistem Informasi Laboratorium di Instalasi Laboratorium RSUD Dr. Moewardi Surakarta.



Manfaat :: Dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Sistem Informasi Laboratorium secara umum dan Sistem Informasi Laboratorium di Instalasi Laboratorium RSUD Dr. Moewardi Surakarta, juga diharapkan dapat sebagai bahan informasi dan referensi bagi pembaca.



3



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi merupakan sekumpulan komponen pembentuk system yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya, yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Kriteria dari sistem informasi antara lain fleksibel, efektif dan efisien. Adapun tujuan dari suatu sistem informasi adalah menciptakan suatu wadah komunikasi yang efisien dalam bidang bisnis. Sistem informasi berbasis internet merupakan sistem informasi yang memanfaatkan secara maksimal kegunaan dari computer dan juga jaringan komputer. Selain itu, sistem informasi berbasis internet merupakan suatu sistem dimana interaksi manusia dan komputer menjadi peranan yang sangat penting.



Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi yang terdiri dari operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan.



2.2 Laboratorium Kesehatan Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang baik berasal dari manusia dan bukan dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat mempengaruhi pada kesehatan perorangan dan masyarakat.



Fungsi Laboratorium kesehatan adalah memberikan pelayanan laboratorium kesehatan masyarakat dan pelayanan klinis. Pelayanan laboratorium kesehatan masyarakat dilakukan untuk mendukung upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Sedangkan pelayanan laboratorium klinis dilakukan untuk mendukung upaya penyembuhan, pemulihan kesehatan serta untuk penegakkan diagnosis suatu penyakit.



4



2.3 Sistem Informasi Laboratorium Sistem informasi laboratorium kesehatan adalah prosedur sistematik untuk mengumpulkan,



menyimpan,



mempertahankan,



mengolah,



mengambil



dan



memvalidasi data yang dibutuhkan oleh laboratorium kesehatan tentang kegiatan pelayanannya untuk pengambilan keputusan manajemen. Tujuan utama dari sistem informasi laboratorium kesehatan adalah mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data dengan serapi mungkin, mudah dibaca dan tepat waktu. Penyajian data laboratorium yang lebih rapi dan tepat waktu selain dapat juga dimanfaatkan di luar penggunaan tradisional, seperti untuk mempengaruhi perubahan pola perintah dokter, memantau perubahan pola kerentanan antibiotik secara lengkap, dan melakukan kajian lini produk serta penentuan biaya. Proses dalam sistem informasi laboratorium kesehatan berupa kegiatan pengelolaan pelayanan laboratorium meliputi : 1. Pencatatan data pasien, data sampel, data instansi, data jenis dan tarif pemeriksaan, hasil pemeriksaan, data reagen dan pemakaian reagen, data pemeriksa 2. Perhitungan biaya pemeriksaan 3. Perhitungan statistik laboratorium meliputi cakupan pemeriksaan laboratorium, rerata jumlah pemeriksaan per hari 4. Perhitungan jumlah pemakaian reagen pemeriksaan 5. Perhitungan jumlah pendapatan laboratorium per periode waktu serta perhitungan angka pencapaian target pendapatan.



Sistem Informasi Laboratorium terdiri dari : 1. Input (sub input) 



Form pendaftaran pasien dan sampel dan permohonan pemeriksaan







Register pemeriksaan pasien klinis dan non klinis







Daftar jenis dan tarif pemeriksaan sesuai daftar retribusi pelayanan laboratorium







Register hasil pemeriksaan klinis dan non klinis







Buku pencatatan pemakaian reagen







Form laporan hasil pemeriksaan klinis dan non klinis.



2. Proses (sub proses)



5



 Pencatatan data pasien, data sampel, data instansi, data jenis dan tarif pemeriksaan, hasil pemeriksaan, data reagen dan pemakaian reagen, data pemeriksa  Perhitungan biaya pemeriksaan  Perhitungan statistik laboratorium meliputi cakupan pemeriksaan laboratorium, rerata jumlah pemeriksaan per hari  Perhitungan jumlah pemakaian reagen pemeriksaan  Perhitungan jumlah pendapatan laboratorium per periode waktu serta perhitungan angka pencapaian target pendapatan. 3. Output (sub output)  Informasi mengenai biaya pemeriksaan  Laporan hasil pemeriksaan laboratorium klinis dan non klinis  Rekapitulasi hasil dan riwayat pemeriksaan laboratorium  Laporan statistik hasil pemeriksaan  Laporan keuangan  Laporan pemakaian reagen  Laporan pengguna layanan (pelanggan).



2.4 Struktur Organisasi Laboratorium Kesehatan Struktur organisasi tersebut terdiri dari : 1. Kepala laboratorium Kepala laboratorium mempunyai tugas mempimpin pelaksanaan tugas pokok 2. Kepala jabatan fungsional 3. Sub bagian tata usaha Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan sebagian tugas Kepala Labkeskab dalam memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang pelayanan kesekretariatan yang meliputi pembinaan dan pengawasan, penyelenggaraan urusan keuangan, kepegawaian, kehumasan, hukum, surat menyurat, kearsipan, organisasi dan tata laksana rumah tangga, perlengkapan, penyusunan program dan pelaporan. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Sub Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :  Penyiapan bahan‐bahan penyusunan program pembinaan dan pengawasan, penyelenggaraan



urusan



keuangan, 6



kepegawaian,



kehumasan,



hukum,



surat‐menyurat, kearsipan, organisasi dan tata laksana rumah tangga, perlengkapan, penyusunan program dan pelaporan.  Pengumpulan bahan‐bahan koordinasi di bidang pembinaan dan pengawasan, penyelenggaraan



urusan



keuangan,



kepegawaian,



kehumasan,



hukum,



surat‐menyurat, kearsipan, organisasi dan tata laksana rumah tangga, perlengkapan, penyusunan program dan pelaporan.  Pengolahan / analisa bahan‐bahan penyusunan evaluasi dan pelaporan guna pemberian saran/masukan pertimbangan kepada pimpinan dalam pembinaan dan pengawasan, penyelenggaraan urusan keuangan, kepegawaian, kehumasan, hukum, surat‐menyurat, kearsipan, organisasi dan tata laksana rumah tangga, perlengkapan, penyusunan program dan pelaporan.  Pengurusan dokumen/bahan‐bahan koordinasi dibidang pembinaan dan pengawasan, penyelenggaraan urusan keuangan, kepegawaian, kehumasan, hukum, surat‐menyurat, kearsipan, organisasi dan tata laksana rumah tangga,perlengkapan, penyusunan program dan pelaporan.  Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. 4. Unit Kimia Kesehatan Unit Kimia Kesehatan mempunyai tugas melakukan pengambilan, pemeriksaan, analisa sampel kimia lingkungan dan toksikologi. 5. Unit Mikrobiologi Unit Mikrobiologi mempunyai tugas melakukan pengambilan, pemeriksaan, analisa sampel mikrobiologi. 6. Unit Imunologi dan Pathologi Unit Imunologi dan Pathologi mempunyai tugas melakukan pengambilan, pemeriksaan, analisa sampel imunologi dan pathologi. 7. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas yang bersifat teknis sesuai dengan kebutuhan dan keahlian.



2.5 Manfaat Sistem Informasi Laboratorium Manfaat dari sistem informasi laboratorium kesehatan dapat dijelaskan sebagai berikut:



7



1. Memberikan pelayanan kepada pelanggan yang lebih baik, dengan cara menganalisis kehilangan pemanfaatan Labkeskab oleh pelanggan akibat tidak memberikan pelayanan sebaik dan secepat mungkin. 2. Periode pengembalian (payback periode) Metode ini dilakukan untuk menilai proyek investasi dengan dasar lamanya investasi tersebut dapat tertutup dengan aliran kas yang masuk. Secara ekonomi, pengembangan sistem ini akan mempunyai nilai tambah, sebabperkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah menuntut organisasi, instansi pemerintahan, institusi pendidikan untuk terjun dalam persaingan di dunia maya. Kemampuan untuk menunjukkan jati diri merupakan suatu nilai tambah yang senantiasa diharapkan oleh suatu organisasi, instansi, institusi untuk memenangkan persaingan bisnis 3. Kelayakan jadual mempunyai tujuan untuk menilai waktu yang diperlukan bagi selesainya pengembangan sistem informasi laboratorium kesehatan. Penilaian kelayakan jadual ini, digunakan untuk menentukan bahwa pengembangan sistem akan dapat dilakukan dalam waktu yang telah ditetapkan



2.6 Keuntungan Sistem Informasi Laboratorium Beberapa keuntungan sistem informasi laboratorium adalah: 1. Berkurangnya kesalahan dalam hasil-hasil pelaporan dengan adanya penyajian data yang lebih baik 2. Meningkatkan produktivitas, dengan berkurangnya pengarsipan, pemetaan yang memakan waktu lebih pendek dengan pencarian hasil 3. Berkurangnya biaya kertas, dengan menggunakan kertas komputer sebagai ganti formulir yang mahal 4. Mudah dibaca, karena laporan-laporan dicetak tidak ditulis tangan dan dipersiapkan dengan rapi 5. Pengumpulan data statistik secara cepat karena terkomputerisasi. 6. Mudah dimonitor oleh Kepala Laboratorium ataupun instansi lainnya. 7. Memudahkan dalam penilaian penjaminan mutu laboratorium. 8. Melalui penginputan data ke server dapat lebih mudah dibandingkan penginputan



data secara manual.



2.7 Kelemahan Sistem Informasi Laboratorium Sistem informasi laboratorium masih mempunyai kelemahan yaitu: 8



1.



Pencatatan data identitas pasien/sampel yang berulang-ulang



2.



Proses pencatatan/pengumpulan, pengolahan data dan pembuatan laporan masih dilakukan secara manual memungkinkan terjadinya kesalahan perhitungan



3.



Output yaitu laporan mengenai informasi biaya tidak tersedia dengan cepat, laporan hasil pemeriksaan klinis masih ditulis dengan tulis tangan pada format yang telah disediakan, rekapitulasi hasil dan riwayat pemeriksaan laboratorium belum tersedia, laporan keuangan dan laporan statistik laboratorium belum lengkap, laporan tentang daftar pelanggan eksternal belum tersedia.



2.8 SIL di Instalasi Laboratorium RSUD Dr. Moewardi Surakarta 1. Gambaran Sistem Informasi (TEKNOLOGI) DATA  INPUT  PROSES  OUTPUT  TUJUAN  PEMAKAI (MODEL)



(PENGENDALIAN)



2. Fungsi SIL di Laboratorium RSUD Dr. Moewardi Surakarta  Bila pemeriksaan dalam jumlah besar tidak dibantu sistem informasi maka akan terjadi keterlambatan.  Pada pemeriksaan jumlah besar, adanya kesalahan akan dapat dikurangi dengan penggunaan sistem informasi laboratorium.  Pada pemeriksaan yang sedikit akan dapat diatur agar terjadi efisiensi.  Sistem informasi akan memperoleh dan mempermudah arus informasi yang diperlukan. 3. Aplikasi Sistem Informasi Laboratorium Berikut ini adalah contoh aplikasi SIL (Sistem Informasi Laboratorium) :



SOFTWARE CMSM (Complete Medical Software Management) Merupakan perangkat lunak komputer yang melingkupi beberapa bidang seperti registrasi, rekam medis, laboratorium, personalia, apotik dan akuntansi secara terintegrasi dan realtime.



9



Dengan berbagai modul pendukung didalamnya dapat meningkatkan kinerja rumah sakit menjadi optimal dan dapat memberikan informasi secara akurat. Untuk dapat menjalankan aplikasi ini diperlukan beberapa sofware tambahan, antara lain:  Xampp (sebagai virtual server)*  Java (sebagai plug-in agar dapat membuka software cmsm)* *kedua software diatas harus diinstal terlebih dahulu sebelum menjalankan software CMSM Produk software SIL/ LIS yang digunakan dapat berasal dari produk lokal dan produk internasional. Masing-masing produk memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk produk lokal kelebihannya adalah memakai bahasa ibu/ bahasa Indonesia sehingga tidak menyulitkan dalam penggunaannya, memangkas biaya yang dikeluarkan, dll sedangkan kekurangannya yaitu tidak terstandar/ laboratoriumlaboratorium yang memakai produk sama memiliki standar yang berbeda. Untuk produk internasional memiliki kelebihan terstandar/ laboratorium-laboratorium yang menggunakan produk ini memiliki standar yang sama, sehingga dimungkinkan hasil yang lebih akurat sedangkan kekurangannya adalah memakai bahasa internasional/ bahasa inggris, setiap station membutuhkan 1 komputer sehingga lebih banyak alat yang dibutuhkan dan tentunya biaya yang dikeluarkan lebih mahal. 4. Alur Pelayanan Berikut ini adalah alur pelayanan rawat jalan di Laboratorium RSUD Dr. Moewardi Surakarta menggunakan aplikasi SIL (Sistem Informasi Laboratorium) :  Pasien datang dan mengambil antrian  Pasien menyerahkan lembar pendaftaran dari dokter perujuk  Petugas administrasi mendaftar pemeriksaan pasien  Dari LIS tercetak label dan lembar kerja sesuai permintaan pasien  Pasien dipanggil ke bagian sampling dan diambil sampel sesuai lembar kerja pasien tersebut  Sampel yang sudah dilabeli beserta lembar kerja, diolah, didistribusikan sesuai ruangan pengerjaan (serologi, hematologi, kimia, urinalis, dsb) 10



 Sampel dikerjakan di instrumen oleh analis dengan nomor dari LIS/SIL.  Setelah sampel selesai diproses maka instrumen akan otomatis mengirimkan hasil ke komputer.  Hasil yang sudah terkirim ke komputer harus disetujui untuk menyatakan hasil tersebut valid atau perlu di-running ulang.  Setelah semua pemeriksaan disetujui, dokter dapat melakukan verifikasi pada sampel tersebut dan dicetak sebagai hasil pemeriksaan yang sudah valid.



11



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Sistem informasi laboratorium kesehatan adalah prosedur sistematik untuk mengumpulkan,



menyimpan,



mempertahankan,



mengolah,



mengambil



dan



memvalidasi data yang dibutuhkan oleh laboratorium kesehatan tentang kegiatan pelayanannya untuk pengambilan keputusan manajemen.



Tujuan utama dari sistem informasi laboratorium kesehatan adalah mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data dengan serapi mungkin, mudah dibaca dan tepat waktu. Penyajian data laboratorium yang lebih rapi dan tepat waktu selain dapat juga dimanfaatkan di luar penggunaan tradisional, seperti untuk mempengaruhi perubahan pola perintah dokter, memantau perubahan pola kerentanan antibiotik secara lengkap, dan melakukan kajian lini produk serta penentuan biaya.



3.2 Saran Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun agar dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi, atas perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.



12



DAFTAR PUSTAKA 



Modul Panduan Pelatihan Aplikasi Teknologi Informasi oleh LPK Budiman dan Analis Kesehatan Semarang 2014







Materi Presentasi “Peran Pemeriksaan Laboratorium Dalam Menunjang Diagnosis Penyakit” oleh Instalasi







Laboratorium Klinik RSUD DR. MOEWARDI Surakarta 2014







https://gietupsquare.wordpress.com/2014/03/13/sistem-informasi-laboratoriumreview-2/







www.atlm.web.id/2014/11/makalah-sistem-informasi-laboratorium.html







Materi Kuliah Umum dari RS Dr. Moewardi Surakarta



iii