Sistem Kendali Mikrokontroler AVR ATMega32 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

4.1.1. Sistem Kendali Mikrokontroler AVR ATMega32 Bagian utama dari system kendali adalah mikrokontroler ATMega32. Berikut rangkaian system minimal mikrokontroler ATMega8535 yang terdiri dari mikrokontroler ATMega32, rangkaian pembangkit osilator (clock) menggunakan Kristal 12 MHz, 2 buah kapasitor dengan nilai 22 pF, rangkaian reset, soket pemrograman dan rangkaian regulator menggunakan 7805 untuk pembatas tegangan yang masuk ke Vcc mikrokontroler hanya 5 Volt.



Gambar 4.3 Rangkaian Minimum System AVR ATMega32 Komponen yang digunakan dalam system minimum ini terdiri dari: 1. ATMega32 Merupakan sebuah Chip IC mikrokontroler yang berfungsi sebagai pengendali dari rangkaian sistem palang pintu perlintasan kereta api yang difungsikan sebagai pengendali sinyal input. 2. Clock a) Oscillator Crystal (XTAL1 dan XTAL2)



Merupakan input dan output dari sebuah inverting amplifier yang dapat dikonfigurasi untuk digunakan sebagai On-Chip Oscillator. Kristal dengan frekuensi sebesar 12 MHz digunakan sebagai sumber clock atau detak oleh mikrokontroler dimana detak tersebut akan digunakan untuk menjalankan eksekusi program yang telah didownload. Besarnya frekuensi kristal akan menentukan kecepatan eksekusi program, jika frekuensi kristal 1 MHz maka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan eksekusi sebuah instruksi T=1/1MHz atau sama dengan periode 1 µs. Jika frekuensi osilator 12 MHz maka untuk melakukan eksekusi sebuah instruksi T=1 / 12 MHz atau sama dengan periode 0.083 µs.



b) 2 buah kapasitor 22pF Merupakan 2 buah kondensator yang berfungsi sebagai resonator dimana resonator tersebut akan melakukan pemotongan terhadap tinggi gelombang pada kristal. 3. Reset Berfungsi untuk mereset mikrokontroler jika ingin mengulang proses mikrokontroler dari awal. Sistem reset terdiri dari resistor pull up 4,7 KΩ dan kapasitor 100 nF. 4. Regulator a) Diode Berfungsi mencegah kerusakan yang disebabkan kesalahan pemasangan sumber tegangan dimana cara kerjanya adalah dengan membuang langsung arus atau tegangan darri anoda ke katoda (hanya jika terjadi kesalahan). b) C 470µF/25V Berfungsi sebagai penyaring atau filter (khusus bila menggunakan sumber arus atau tegangan dari adaptor) sehingga tegangan menjadi lebih halus atau rata, namun bila menggunakan baterai sebagai sumbernya, maka kondensator ini boleh tidak digunakan karena sumber baterai sendiri menjamin bahwasannya sumber tegangan yang dihasilkan sudah cukup halus atau rata. c) IC 7805 Merupakan IC voltage regulator, dimana mempunyai fungsi sebagai penyetabil teganagn 5 Volt dengan masukan yang telah ditentukan. d) C 100µF/25V



Merupakan kondensator elektrolit yang memiliki fungsi sama dengan C 470µF/25V, namun dalam hal ini gunanya untuk menjaga halus atau ratanya arus atau tegangan pada keluaran IC 7805. e) R 330Ω dan LED Merupakan resistor yang berfungsi sebagai penghambat arus yang digunakan untuk mendayai LED. LED sendiri merupakan dioda yang dapat memancarkan cahaya, dalam rangkaian ini berfungsi sebagai indikator rangkaian bahwasannya rangkaian minimum sudah siap digunakan dalam arti sumber tegangan sudah terpasang.