Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses Dengan Metode Average. [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PROSES DENGAN METODE AVERAGE Perhitungan biaya biaya berdasarkan proses Biaya proses adalah sistem biaya produk yang mengakumulasikan biaya biaya berdasarkan proses atau departemen dan tugas tugas mereka menjadi jumlah yang besar dari produk yang hampir sama. Jenis perusahaan yang memakai proses biaya karyawan yang di standarisasi proses produksi menjadi perusahaan industri dengan prosuk sama. Biaya proses menyiapkan informasi untuk manajer dalam menganalisa produk dan keuntungan pelanggan dalam menentukan harga, produk campuran dan proses perbaikan. Karakteristik perhitungan biaya menurut proses Perusahaan yang memiliki produk homogen melalui proses atau departemen yang hampir mirip menggunakan perhitungan biaya menurut proses. ·         Unit ekuivalen Merupakan jumlah unit selesai yang sama atau serupa yang sudah dapat dihasilkan berdasarkan jumlah pekerjaan yang benar-benar dilakukan atas unit-unit produk yang telah selesai maupun yang selesai sebagian. Unit ekuivalen tidak sama dengan unit-unit secara fisik. Sebuah perusahaan manufaktur biasanya memiliki produk selesai (barang dalam proses) pada akhir suatu periode akuntansi. Menurut sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, unit produk yang baru selesai sebagian ini tidak sulit untuk ditangani karena biaya pesanan telah tersedia pada kartu biaya pesanan. Namun, pada sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, biaya produk untuk unit produk yang selesai sebagian tidak tersedia. Dengan memperhitungkan unit yang telah selesai dan selesai sebagian, kita membutuhkan cara untuk mengukur jumlah pekerjaan produksi secara tepat yang dilakukan selama periode tersebut. Unit ekuivalen merupakan ukuran yang biasa digunakan. Unit ekuivalen harus di kalkulasikan secara terpisah untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik karena proporsi total pekerjaan yang di lakukan pada unit-unit produk pada persediaan barang dalam proses tidak selalu sama untuk setiap elemen biaya. Karena overhead seringkali dibebankan berdasarkan jam tenaga kerja,



beberapa perusahaan menggunakan dua kategori yaitu bahan baku langsung dan biaya konversi. a.      Biaya Konversi Karena jumlah tenaga kerja langsung relative kecil dalam banyak industri pemrosesan, seperti industri penyulingan minyak, alumunium, kertas kimia, dan farmasi, biaya overhead pabrik dan tenaga kerja langsung terkadang dikombinasikan dan disebut juga biaya konversi dengan tujuan menghitung unit ekuivalen produksi. Operasi industri banyak dikenakan biaya konversi yang sama untuk  seluruh produksi. Unit setara dengan biaya konversi untuk menghasilkan perkalian persentase pesanan yang selesai selama periode dengan jumlah unit yang bekerja adalah sebagian selesai. b.      Bahan Baku Langsung Bahan baku langsung dapat ditambahkan pada titik-titik produksi yang berlainan atau secara terusmenerus selama produksi. Jika bahan baku yang ditambahkan menggunakan proporsi yang sama digunakan untuk menghitung unit setara dengan bahan langsung adalah sama dengan proporsi biaya konversi. Namun, jika bahan ditambahkan sekaligus, proporsi yang digunakan dalam perhitungan tergantung pada apakah titik di memproses dimana bahan yang ditambahkan telah tercapai. Tahap-tahap Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses Dokumen utama pada sistem perhitungan biaya berdasarkan proses secara umum adalah laporan biaya produksi. Laporan biaya produksi meringkas jumlah unit fisik dan unit ekuivalen dari satu departemen, biaya yang dikeluarkan selama periode bersangkutan, serta biaya yang dibebankan ke unit yang selesai ditransfer maupun persediaan akhir barang dalam proses. Penyusunan laporan biaya produksi meliputi lima tahapan  yaitu : 1.      Menganalisis arus fisik dari unit produksi Menentukan jumlah unit di awal proses pekerjaan, yang jumlah unit mulai ke produksi (atau diterima dari departemen sebelumnya), jumlah unit selesai, dan jumlah unit dalam mengakhiri persediaan dalam proses. Analisis unit fisik meliputi akuntansi untuk kedua input dan unit output. Unit  Masukan termasuk persediaan barang dalam proses dan semua unit yang masuk departemen produksi selama periode akuntansi. Unit



keluaran termasuk unit yang lengkap dan ditransfer keluar dari bagian produksi dan unit dalam persediaan barang dalam proses berakhir. 2.      Menghitung Unit Ekuivalen untuk Setiap Biaya Produksi Tujuan dari perhitungan unit setara dengan produksi untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik adalah untuk mengukur kerja total pengeluaran produksi selama akuntansi periode. Unit fisik sebagian lengkap diubah menjadi jumlah setara seluruh unit. 3.      Menentukan Total Biaya Untuk Setiap Elemen Biaya Produksi Biaya produksi total untuk setiap elemen biaya (bahan, tenaga kerja, dan overhead) termasuk saat ini biaya yang dikeluarkan dan biaya persediaan unit dalam proses awal. Besarnya biaya ini diperoleh dari permintaan resmi materi, kartu waktu kerja, dan lembar alokasi biaya overhead pabrik. Biaya produksi total untuk setiap elemen biaya juga disebut total biaya untuk menjelaskan. Total biaya yang ditentukan pada langkah ketiga harus setuju dengan total biaya ditugaskan pada langkah 5. 4.      Menghitung Biaya Per Unit Ekuivalen Untuk Setiap  Elemen Biaya produksi Tujuan dari komputasi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik per ekuivalen unit produksi adalah untuk memiliki produk yang tepat biaya dan penentuan pendapatan untuk periode akuntansi, yang meliputi unit baik lengkap dan tidak lengkap. 5.      Membedakan Total Biaya Produksi Ke Unit Yang telah Selesai dan persediaan Akhir Barang dalam proses Tujuan dari laporan biaya produksi untuk menentukan biaya produksi total yang dikeluarkan untuk unit diselesaikan selama periode dan unit yang masih dalam proses pada akhir. Pada umumnya perusahaan membagi laporan biaya produksi lima tahap ini kedalam tiga bagian : (1) informasi jumlah produksi, (2) penentuan biaya perunit, (3) pembebanan biaya. Bagian pertama mencakup tahap 1, yaitu menganalisis arus unit fisik, serta tahap 2, yaitu menghitung unit ekuivalen. Bagian kedua mencakup tahap 3, yaitu menentukan total biaya yang akan diperhitungkan, serta tahap 4 yaitu menghitung biaya per unit ekuivalen.



Bagian ketiga mencakup tahap 5 yaitu pembebanan total biaya produksi (perhitungan total biaya). Metode average perhitungan biaya berdasarkan proses Salah satu metode yang digunakan untuk menyiapkan laporan biaya produksi departemen ketika perusahaan menggunakan proses penetapan biaya adalah metode rata-rata tertimbang (average). 



Metode yang menggabungkan unit dan biaya dari periode sekarang dengan unit dan biaya periode sebelumnya



Unit ekuavalen =



unit yang ditransfer



+



unit ekuavalen



kedepartemen



dalam Persediaan



Berikutnya atau barang jadi



akhir barang dalam Proses



Laporan Produksi   



Merupakan dokumen pengendali dalam process costing. Tujuan: meringkas semua aktivitas yang dilakukan dan dimasukkan dalam BDP setiap departemen untuk periode tertentu. Komponen laporan produksi:



1) Skedul kuantitas yang menunjukkan aliran unit melalui departemen dan perhitungan unit ekuivalen 2) Perhitungan biaya per unit ekuivalen 3) Rekonsiliasi seluruh biaya yang masuk dan keluar dari departemen selama periode tertentu