Mengurangi Ukuran Dan Kerumitan Dari Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktifitas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Mengurangi ukuran dan Kerumitan dari Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktifitas             Pada tahap pertama perhitungan biaya berdasarkan aktifitas, aktifitas diidentifikasi,  biaya dihubungkan dengan aktifitas individual , dan aktifitas diklasifikasikansebagai aktifitas primer atau sekunder. Dalam tahap lanjutan biaya dari aktifitas sekunder dibebankan ulang pada aktifitas primer. Dalam tahap akhir, biaya dari aktifitas primer dibebankan pada produk atau pelanggan. Pembebanan biaya pada aktifitas lain (tahap lanjutan) atau pembebanan biaya pada produk dan pelanggan (tahap lanjutan) atau pembebanan biay pada produk dan pelanggan (tahap akhir) membutuhkan pengguna tarif aktifitas. Pada prinsipnya, terdapat satu tarif aktifitas yang dihitung untuk setiap aktifitas.  Tarif yang lebih sedikit bisa juga mengurangi kerumitan dari sistem perhitungan biaya berdasarkan aktifitas sehingga meningkatkan kemungkinan penerimaan oleh manajemen. Salah satu alasan yang sering diberikan untuk menolak implementasi sistem ABC adalah asumsi kerumitan dari sistem tersebut. Mengurangi Jumlah Tarif dengan Menggunakan Rasio Konsumsi             Salah satu cara yang sangat langsung untuk mengurangi jumlah tarif adalah mengumpulkan semua aktifitas yang memiliki rasio klonsumsi yang sama dalam satu kelompok biaya (cost pool). Sebagai contoh, misalkan pabrik BelRing menggunakan tujuh aktivitas, dua diantaranya adalah menguji produk dengan biaya 44.000 dan pengepak produk dengan biaya 36.000. Ada 2 model telepon yang diproduksi. Data aktivitas dari kedua aktivitas ini adalah sebagai berikut:



Aktivitas



Penggerak



Model Standar



Model Deluks



Menguji produk



Jam pengujian



4.000



6.000



Mengepak produk



Jam pengepakan



7.200



10.800



Diketahui:                a.      4,40 per jam pengujian (44.000/10.000)                b.      2,00 per perintah pengepakan (36.000/18.000).



   



               Jadi biaya yang dibebankan pada model standar:                = (4,40x4.000)+(2,00x7.200)                = 32.000               Biaya yang dibebankan pada model deluks:                = (4,40x7.200)+(2,00x10.800)                = 48.000



Perhatikan bahwa berbagai rasio konsumsinya sama untuk tiap aktivitas: 0,40 dan 0,60 (Model Standar menggunakan 40 persen dari tiap aktivitas, sedangkan model Deluks menggunakan 60 persen). Kedua aktivitas tersebut dapat digabungkan dalam satu kelompok (pool) dengan jumlah biaya 80.000. Penggerak apa pun dapat digunakan untuk menghitung tarif kelompok (pool rate). Contohnya jika jam pengujian digunakan,  maka tarif aktivitasnya adalah 8,00 per jam pengujian (80.000/10.000). Jumlah yang dibebankan pada model standar: = (8,00x 4.000) = 32.000 Jumlah yang dibebankan pada model Deluks: = (8,0x6.000) =48.000 Keduanya merupakan jumlah yang sama tepat jika menggunakan dua tarif yang terpisah. Jadi langkah pertama untuk mengurangi kerumitan sistem ABC adalah menggabungkan semua aktivitas yang memiliki tarif yang sama dalam satu kelompok biaya (cost pool). Mengurangi Jumlah Tarif melalui Aprokimasi ABC             Sistem yang relevanm dan mirip (aprokimasi) bisa digunakan dibeberapa organisasi daripada sistem ABC murni yang sulit diterapkan. Salah satu cara mengurangi jumlah tarif



adalah dengan hanya menggunakan aktifitan yang paling mahal dan menggunakan penggeraknnya untuk membebankan biaya pada produk. Dengan cara ini sebagian besar biaya akan dibebankan kepada berbagai produk secara akurat. Biaya-biaya dari kebanyakan aktifitas yang biaya nya tinggi dibebankan dengan menggunakan  berbagai penggerak sababdan-akibnat (cause-and-effect). Sedangkan berbagai biaya aktifitas yang tidak mahal dibebankan secara lebih arbitrer. Pendekatan ini sederhana, mudah dipahami, dan sering mengarah pada perkiraan pembebanan (aproksimasi) ABC yang cukup bagus. Untuk mengilustrasikan sifat dari pendekatan aproksimasi ini, serangkaian data dari pabrik BelRing di Denver akan digunakan. Pabrik di Denver tersebut menghasilkan dua jenis telepon seluler, yaitu standar dan deluks. Data ABC dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 7. Data ABC pabrik BelRing di Denver



Aktivitas



Biaya Aktivitas



Rasio Konsumsi yang Penggerak



diharapkan Jumlaha



Standar



Deluks



1. Penyetelan Batch



200.000



ΣPenyetelan



1.000



0,25



0,75



2. Permesinan



250.000



Jam mesin



100.000



0,50



0,50



3. Pengujian



80.000



Jam pengujian



10.000



0,30



0,70



4. Pembelian bahan



350.000



Pesanan



3.500



0,20



0,80



3.000



0,35



0,65



1.500



0,40



0,60



pembelian 5. Pembongkaran



60.000



bahan



Pesanan penerimaan



6. Pemindahan bahan



60.000



Σbiaya aktivitas



1.000.000



ΣPerpindahan



Jumlah (a) adalah aktivitas yang diperkirakan akan digunakan untuk setiap produk 



Pembebanan biaya tingkat unit (keseluruhan pabrik) menggunakan jam mesin sebagai  penggerak tunggal tingkat unit:



Standar  = 0,5x1.000.000                 = 500.000 Deluks    = 0,5x1.000.000



                = 500.000 



Pembebanan biaya berdasarkan aktivitas



Pembebanan ini menggunakan setiap biaya aktivitas dan berbagai rasio/tarif yang terkait dengan penggunaannya. Pembebanan biaya berdasarkan aktivitas untuk standar sebesar 314.000 dan untuk deluks sebesar 686.000.             Contoh penggunaan rasio penyetelan untuk batch 0,25 x 200.000=50.000. ulangi perhitungan ini untuk setiap aktivitas sehingga jumlahnya menghasilkan 323.000 dibebankan pada telepon seluler standar. Aktivitas 1,2, dan 4 menghasilkan 80% dari jumlah biaya aktivitas. Pembebanan biaya dengan menggunakan kelompok biaya dan penggerak aktivitas terkait atas ketiga aktivitas yang tidak mahal di alokasikan pada ketiga aktivitas yang biayanya lebih tinggi dalam proporsi biaya aslinya. Pembebanan biaya ABC diperkirakan dengan cukup baik melalui sistem yang disederhanakan dengan hanya menggunakan tiga penggerak. Berikut Aproksimasi pembebanan ABC: Tabel 8. Aproksimasi Pembebanan ABC



Aktivitas



Biaya Aktivitas



Rasio Konsumsi yang Penggerak



diharapkan Jumlah



Standar



Deluks



1. Penyetelan Batch



250.000



ΣPenyetelan



1.000



0,25



0,75



2. Permesinan



312.500



Jam mesin



100.000



0,50



0,50



3. Pembelian bahan



437.500



Pesanan



3.500



0,20



0,80



pembelian Σbiaya aktivitas



1.000.000



Sistem pembebanan ABC dapat diperoleh sebagai berikut: 1)      Biaya standar    = 306.250 2)     Biaya Deluks     = 693.750



Biaya aktivitas asli ditambah dengan bagian dari sisa aktivitas yang lebih murah. Contohnya kelompok biaya untuk penyetelah batch: = 200.000+ {(200.000/800.000)x200.000} = 250.000 Beban dibebankan pada setiap produk dengan menggunakan rasio setiap kelompok. Biaya dibebankan pada telepon seluler standar untuk aktivitas penyetelan: = 0,25x250.000 = 62.500, ulangi perhitungan ini untuk dua aktivitas lainnya sehingga menghasilkan jumlah 306.250. Untuk telepon seluler standar, kesalahannya sebesar 2,5 persen {(314.000-306.250)/314.000} dengan menggunakan pembebanan ABC sebagai benchmark. Perbandingan dengan Perhitungan Biaya Berdasarkan Fungsi Pada sistem berdasarkan fungsi, pemakaian overhead oleh produk diasumsikan untuk dijelaskan hanya dengan penggerak aktivitas berdasarkan unit. Pada sistem berdasarkan fungsi yang lebih canggih, biaya overhead diklasifikasikan sebagai biaya tetap atau variabel dengan penggerak berdasarkan unit. Sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas memperbaiki keakuratan perhitungan harga pokok produk dengan mengakui bahwa biaya overhead banyak yang tetap, ternyata bervariasi secara proporsional dengan perubahan selain volume produksi. Dengan memahami penyebab meningkat atau menurunnya biaya tersebut, biaya tersebut dapat ditelusuri di setiap produk. hubungan sebab akibat ini memungkinkan manajer untuk memperbiki keakuratan perhitungan harga pokok produk yang dapat memperbaiki pengambilan keputusan secara signifikan. Pengetahuan tentang prilaku yang mendasari biaya-biaya tersebut akan memungkinkan manajer untuk menggunakan lebih banyak pengendalian atas berbagai aktivitas yang menimbulkan biaya-biaya tersebut. akan tetapi peningkatan keakuratan ini bisa juga meningkatkan kerumitan.