Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan Dan Hewan Kls 9. [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan A. Perkembangbiakan pada Tumbuhan



Tumbuhan (Plantae) Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)



Berbiji Tertutup (Angiospermae)



Tumbuhan Paku (Pteridophyta)



Tumbuhan Lumut (Bryophyta)



Berbiji Terbuka (Gymnospermae)



1. Perkembangbiakan Tumbuhan Angiospermae Tumbuhan Angiospermae mengalami perkembangbiakan Vegetatif dan perkembangbiakan Generatif a. Perkembangbiakan Vegetatif pada Tumbuhan Angiospermae Perkembangbiakan Vegetatif (Aseksual) yaitu perkembangbiakan yang tidak menggunakan sel kelamin sehingga tidak terjadi proses fertilisasi, cara perkembangbiakan vegetatif yaitu dengan menggunakan bagian tubuh tumbuhan seperti akar, batang, daun. Perkembangbiakan Vegetatif terbagi menjadi 2 bagian yaitu : 1. Perkembangbiakan Vegetatif Alami yaitu tumbuhan dapat berkembang biak dengan bagian tubuhnya tanpa bantuan manusia. Beberapa macam cara perkembangbiakan vegetatif alami : a. Rhizoma, contoh : Jahe b. Stolon, contoh : stroberi c. Umbi lapis, contoh : bawang merah d. Umbi batang, contoh : Kentang



e. Kuncup Adventif daun, contoh : Daun cocor bebek (Penjelasan baca pada buku paket halaman 55-57) 2. Perkembangbiakan Vegetatif Buatan yaitu perkembangbiakan tumbuhan dengan bagian tubuhnya degan bantuan manusia Beberapa macam cara perkembangbiakan vegetatif buatan : a. Cangkok, contoh : manga b. Merunduk, contoh : Bunga Alamanda c. Setek, contoh : Singkong d. Menyambung (Mengenten), contoh : Bunga kembang kertas (Bougainvillea) e. Menempel (Okulasi), contoh : pohon jeruk (Penjelasan baca pada buku paket halaman 61-63)



b. Perkembangbiakan Generatif pada Tumbuhan Angiospermae Perkembangbiakan Generatif yaitu perkembangbiakan dengan menggunakan sel kelamin jantan dan betina pada tumbuhan sehingga melibatkan proses fertilisasi. Struktur Bunga



Bagian betina dari bunga disebut putik (1), yang terdiri atas kepala putik (2), tangkai putik(3), bakal biji (4), dan bakal buah (5). Bagian bunga no. 6 adalah kelopak, dan bagian bunga no. 7 adalah tangkai bunga. Bagian jantan pada bunga disebut benang sari (8) terdiri atas tangkai sari (9) dan kepala sari (10). Bagian yang berwarna dan menarik disebut mahkota (11).



Penyerbukan (Polinasi) Penyerbukan adalah proses menempelnya serbuk sari ke kepala putik Macam-macam penyerbukan berdasarkan jenis perantaranya : 1. Anemogamni, dibantu oleh angin. 2. Entogami, dibantu oleh serangga. 3. Ornitogami, dibantu oleh burung. 4. Kiropterogami, dibantu oleh kelelawar. 5. Antropogami, dibantu oleh manusia. Berdasarkan asal serbuk sarinya, penyerbukan dapat dibedakan menjadi beberapa macam : 1. Penyerbukan sendiri (autogamy) 2. Penyerbukan tetangga (geitonogami) 3. Penyerbukan silang (allogami) 4. Penyerbukan bastar (hibridogami) (penjelasan baca pada halaman 70) Pembuahan (Fertilisasi) Serbuk sari memiliki inti vegetatif dan inti generatif, serbuk sari melekat pada kepala putik (stigma) yang sesuai (berasal dari tumbuhan yang sejenis), kemudian serbuk sari akan menyerap air dan berkecambah membentuk buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari tumbuh dan bergerak menuju bakal buah melalui tangkai putik. Inti sel generatif di dalam buluh serbuk sari akan membelah menjadi dua. Dua inti sel generatif tersebut akan berkembang menjadi dua inti sel sperma. Satu inti vegetatif di dalam serbuk sari berperan menjadi penuntun gerak tumbuh buluh serbuk sari ke bakal biji. Satu inti sel sperma membuahi inti sel telur



(ovum) membentuk zigot (calon individu baru), dan satu inti sel sperma yang lain membuahi inti kandung lembaga sekunder membentuk endosperma atau cadangan makanan. Pada proses ini terjadi dua kali pembuahan sehingga disebut dengan pembuahan ganda. Penyebaran Biji Cara penyebaran biji 1. Anemokori, dibantu oleh angin 2. Hidrokori, dibantu oleh air 3. Zookori dibantu oleh hewan a. Entomokori, diabantu oleh serangga b. Kiropterokori, dibantu oleh kelelawar c. Ornitokori, dibantu oleh burung d. Mammokori, dibantu oleh mamalia 4. Antropokori, dibantu oleh manusia



2. Perkembangbiakan Tumbuhan Gymnospermae Tumbuhan Gymnospermae memiliki alat perkembangbiakan generatif yang disebut strobilus atau runjung. Pada tumbuhan pinus dan melinjo terdapat dua jenis strobilus dalam satu pohon yaitu strobilus jantan dan strobilus betina. Pada tumbuhan pakis haji strobilus jantan dan betina terpisah atau tidak berada dalam satu pohon. Tumbuhan Gymnospermae yang dapat berkembang biak secara vegetatif misalnya tumbuhan pakis haji dan pinus. Tumbuhan pinus dapat berkembang biak dengan menggunakan tunas akar. Tumbuhan pakis haji dapat berkembang biak dengan menggunakan tunas yang disebut bulbil.



3. Perkembangbiakan Tumbuhan Paku (Pteridophyta) Tumbuhan Paku berkembang biak menggunakan spora



Spora



Protalium



Anteridium



Arkegonium



Spermatozoid



Ovum



Zigot Tumbuhan Paku



Sporofil Sel Induk Spora nnn(Sporogoniu



4. Perkembangbiakan Tumbuhan Lumut (Briophyta) Tumbuhan Lumut berkembang biak menggunakan spora



Spora



Protonema



Tumbuhan Lumut



Anteridium



Arkegonium



Spermatozoid



Ovum



Zigot



Sporofit



Sel Induk Spora Daur hidup tumbuhan lumut bermula dari spora haploid yang jatuh di tempat lembap dan tumbuh menjadi protonema, protonema akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut. Tumbuhan Lumut memiliki anteridium (penghasil spermatozoid) dan arkegonium (penghasil sel telur). Kemudian, penyatuan sel telur dan sel spermatozoid akan membentuk zigot yang bersifat diploid. Zigot akan tumbuh menjadi sporofit. Sporofit akan menghasilkan sporogonium (sel induk spora). Melalui meiosis dalam sporogonium, akan dihasilkan spora yang haploid.



5. Teknologi Perkembangbiakan pada Tumbuhan



a. Hidroponik merupakan cara penanaman tumbuhan dengan menggunakan larutan nutrisi dan mineral dalam air dan tanpa menggunakan tanah. b. Vertikultur merupakan metode budidaya tanaman dengan cara membuat instalasi secara bertingkat (vertikal) dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah tanaman. c. Kultur jaringan adalah suatu metode perbanyakan tumbuhan dengan cara mengambil suatu bagian dari tanaman, seperti sel atau sekelompok sel, jaringan, atau organ.



B. Perkembangbiakan pada Hewan 1. Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan Perkembangbiakan Aseksual yaitu perkembangbiakan tanpa menggunakan sel kelamin sehingga tidak mengalami proses fertilisasi. Cara perkembangbiakan Aseksual pada hewan : a. Membentuk Tunas Hewan yang mampu berkembang biak aseksual, dengan cara membentuk tunas untuk menghasilkan keturunan, yaitu antara lain hewan dari Filum Porifera dan Coelenterata. Contoh hewan dari Filum Coelenterata adalah ubur-ubur dan Hydra sp. b. Fragmentasi Perkembangbiakan dengan cara ini terjadi melalui dua tahap. Tahap pertama adalah fragmentasi, yaitu pematahan atau pemotongan tubuh induk menjadi dua bagian atau lebih. Selanjutnya, terjadi tahap regenerasi, yaitu setiap potongan tubuh induk tersebut membentuk bagian tubuh lain yang tidak ada pada bagian tersebut. Contoh hewan yang melakukan fragmentasi yaitu Planaria c. Partenogenesis Partenogenesis adalah bentuk reproduksi aseksual yakni kemampuan sel kelamin betina (ovum) untuk berkembang menghasilkan calon individu baru tanpa dibuahi oleh sel sperma. Contoh hewan yang mengalami partenogenesis yaitu lebah, kutu, semut.



2. Perkembangbiakan seksual pada Hewan Fertilisasi dapat terjadi melalui dua cara, yaitu fertilisasi internal dan fertilisasi eksternal. Fertilisasi internal terjadi apabila proses peleburan antara inti sel telur dan inti sel sperma terjadi di dalam tubuh induk betina. Contoh hewan yang melakukan fertilisasi secara internal antara lain: sapi, ayam, kura-kura, dan buaya. Fertilisasi eksternal terjadi apabila proses



peleburan antara sel telur dan sel sperma terjadi di luar tubuh induk betina. Fertilisasi dengan cara ini biasanya terjadi pada hewan yang hidupnya di lingkungan perairan, misalnya ikan.



a. Hewan Vivipar Hewan vivipara disebut juga hewan melahirkan. Hewan ini memiliki embrio yang berkembang di dalam rahim induk betinanya dan akan dilahirkan pada saat umurnya sudah mencukupi. Contoh : kucing, gajah, badak, paus, anoa, babi, dll b. Hewan Ovipar Hewan ovipar disebut juga dengan hewan bertelur. Hewan ini embrionya berkembang di dalam telur. Contoh : ikan mujair, katak, itik, burung, ayam, dll. c. Hewan Ovovivipar Hewan ovovivipar disebut juga hewan bertelur dan melahirkan. Embrio hewan yang tergolong ovovivipar sebenarnya berkembang di dalam telur, tetapi embrio tidak dikeluarkan dalam bentuk telur seperti pada hewan ovipar. Telur tetap berada di dalam tubuh induk betina. Setelah umur embrio cukup untuk dilahirkan, telur akan menetas di dalam tubuh induk dan kemudian anaknya dilahirkan. Contoh hewan ovovivipar antara lain kadal dan sebagian jenis ular.



3. Perkembangan Hidup Hewan Setiap hewan memiliki tahap perkembangan hidup yang dimulai dari perkembangan embrio, proses kelahiran, perkembangan menuju kedewasaan, berkembang biak, dan mengalami kematian. Perkembangan hewan yang demikian disebut dengan metamorfosis. Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik atau struktur setelah kelahiran atau penetasan. Metamorfosis dapat dibedakan menjadi dua, yaitu metamorfosis tidak sempurna dan metamorfosis sempurna. Dikatakan sempurna dikarenakan bentuk larva sangat jauh berbeda dengan bentuk imagonya. tahapan yang dilalui metamorfosis sempurna ada 4 tahap yaitu, telur - larva - pupa / nimfa imago. Contoh metamorfosis sempurna diantaranya, katak, nyamuk, lalat, kupu-kupu. Pada hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, telur akan berkembang menjadi hewan muda yang disebut nimfa. Nimfa merupakan hewan muda yang mirip dengan hewan dewasa tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dari hewan dewasa.



4. Teknologi Perkembangbiakan Pada Hewan



Teknologi perkembangbiakan pada hewan misalnya melalui inseminasi buatan. Inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik adalah proses memasukkan cairan sperma (semen) dari sapi jantan yang unggul ke dalam saluran perkembangbiakan sapi betina dengan bantuan manusia.