Sistem Transportasi Nasional [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS “SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL”



ANGGRIANI UTAMI HATALA 2015-73-031



FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON 2016



KATA PENGANTAR Puji dan Syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas ijinNya penulis dapat menyelesaikan tugas MAKALAH ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW, para keluarganya, para sahabatnya dan semoga semua umatnya. MAKALAH ini dibuat dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas yang disampaikan oleh yang terhormat Bapak. Fuad Hasan Ohorella, S.T.,M.T. pada mata kuliah yang disampaikan adalah SISTEM TRANSPORTASI. Pada kesempatan ini pula, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan masukan dan bahan kajian pada makalah ini. Akhirnya penulis hanya dapat berharap mudah-mudahan makalah dapat bermanfaat. Amin. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu untuk menyempurnakannya segala saran yang konstruktif dan petunjuk senantiasa penulis harapkan. Apabila ada kata yang kurang berkenan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih.



Ambon, 19 Oktober 2016



Penulis



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………………………………………………………………i DAFTAR ISI………………………………………………………………………….ii BAB 1 : PENDAHULUAN…………………………………….……………………..1 1.1. Latar Belakang…………...……………………………………………….1 1.2. Rumusan Masalah……………………...………………………………....2 1.3. Tujuan……………………………………...……………………………..2 BAB 2 : PEMBAHASAN………………………………………………………….…3 2.1. Landasan Teori…….………………..……………………………………4 2.2. Tinjauan Pustaka……...…………………………………………………..4 2.2.1. Pengertian SISTRANAS……………………………………...4 2.2.2. Asas SISTRANAS…………………………………………….4 2.2.3. Sasaran SISTRANAS…………………………………………5 2.2.4. Fungsi SISTRANAS…………………………………………..5 2.2.5. Sistem Transportasi Nasional…………………………………6 2.2.6. Struktur Jaringan Transportasi………………………………...9 2.2.7. Pemilihan Moda……………………………………………...11 2.2.8. Pembagian Fungsi Transportasi……………………………...16 2.2.9. Faktor Penentu Pengembangan Transportasi………………...17 2.2.10. Fungsi Manajemen Dalam Transportasi…………………..…18 BAB 3 : PENUTUP………………………………………………………………….20 3.1. Kesimpulan……………………………………………………………...20 3.2. Saran…………………………………………………………………….20 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..22



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan jangka pnjang pertama telah membawa kemajuan bangsa dan telah berhasil meningkatkan taraf hidup serta harkat dan martabat rakyat Indonesia. Sasaran pembangunan ekonomi pada pembangunan jangka panjang pertama telah dapat diwujudkan, yaitu terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat dan terciptanya struktur yang makin seimbang antara industri dan pertanian. Keberhasilan pembangunan dalam bidang ekonomi telah memberikan dukungan dan dorongan terhadap pembangunan di bidang-bidang lainnya sehingga terciptalah landasan yang mantap bagi bangsa Indonesia untuk memasuki tahap pembangunan berikutnya. meskipun telah tercapai banyak kemajuan, masih banyak pula tantangan atau masalah lain, yang belum sepenuhnya terpecahkan yang masih perlu diatasi pada pembangunan jangka panjang kedua. Pertumbuhan berbagai sektor dalam bidang ekonomi, terutama di sektor pertanian antara lain dengan telah tercapainya swasembada pangan dan di sektor industri telah menjadi tumpuan ekonomi nasional menggantikan penghasilan dari minyak dan gas bumi, didukung oleh berbagai kebijaksanaan ekonomi dan moneter yang telah menciptakan kondisi stabilitas ekonomi serta memungkinkan memanfaatkan peluang yang tercipta dipasar dunia dan pasar dalam negeri. Pertumbuhan



ekonomi



telah



pula



memungkinkan



terjadinya



pemerataan pembangunan sehingga hasil-hasilnya makin dinikmati rakyat serta lebih aktifnya rakyat dalam upaya pembangunan.



Pertumbuhan ekonomi yang demikian pesat, tidak dapat hanya ditanggulangi oleh kemampuan investasi dari pemerintah. Sehingga perlu mengikutsertakan pihak swasta baik nasional maupun asing. Sejalan dengan itu peran BUMN, swasta dan koperasi dalm penyelenggaraan transportasi pengembangannya perlu didorong dan digalakkan melalui penciptaan iklim yang



menumbuhkembangkan



menghidupi,termasuk



dalam



kompetisi penyediaan



yang



sehat



transportasi



dan



saling



perintis



serta



pengembangan jalur transportasi nasional baik laut maupun udara harus terus ditingkatkan agar mampu memperoleh pangsa pasar yang wajar dalam angkutan barang dan penumpang dalam dan keluar negeri. Jasa transportasi yang sangat penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak diselenggarakan berdasarkan perundang-undangan yang ada sesuai dengan kondisi dan kemampuan masyarakat serta mengabdi kepada kepentingan nasional.



1.2. Rumusan Masalah Permasalahan yang dihadapi baik saat ini maupun di masa yang akan datang dapat diuraikan sebagai berikut: a. Pelayanan Transportasi Nasional b. Penyediaan Dana Pengembangan Transportasi c. Keselamatan dan Keamanan Transportasi d. Sumber Daya Manusia



1.3. Tujuan Tujuan sistranas adalah terwujudnya transportasi yang handal dan berkemampuan tinggi dalam menunjang sekaligus menggerakan dinamika pembangunan, meningkatkan mobilitas manusia, barang dan jasa, membantu



terciptanya pola distribusi nasional yang mantap dan dinamis, serta mendukung perkembangan wilayah dan lebih memantapkan perkembangan kehidupan



bermasyarakat,



berbangsa



dan



bernegara



dalam



rangka



mewujudkan Wawasan Nusantara dan peningkatan hubungan internasional. Dalam rangka mencapai tujuan sistranas dimaksud ditetapkan sasaran-sasaran pembangunan lima tahun yang akan ditinjau secara berkala seiring dengan arahan GBHN.



BAB 2 PEMBAHASAN



2.1. Landasan Teori Sistranas



diselenggarakan



berdasarkan



Pancasila,



landasan



konstitusional UUD 45 dan landasan operasional Garis-garis Besar Haluan Negara dan peraturan perundang-undangan di bidang transportasi serta peraturan perundang-undangan lain yang terkait.



2.2. Tinjauan Pustaka 2.2.1. Pengertian SISTRANAS Sistranas adalah tatanan pelayanan transportasi yang terorganisir terdiri dari transportasi darat (jalan, kereta api, sungai, dan penyebrangan), transportasi laut (pelayaran) dan transportasi udara dan pipa yang masingmasing terdiri dari sarana dan prasarana yang berinteraksi, membentuk satu pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien dalam jaringan transportasi yang terpadu secara serasi dan harmonis diseluruh wilayah tanah air dan dalam hubungan dengan luar negeri yang dikembangkan berpedoman pada tata ruang.



2.2.2. Asas SISTRANAS Sistranas diselenggarakan berdasarkan atas yang tercantum di dalam GARIS-GARIS BESAR HALUAN NEGARA dan peraturan perundangundangan sektor transportasi yaitu asas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, asas manfaat, asas demokrasi pancasila, asas adil dan merata, asas keseimbangan, asas hokum, asas kemandirian, asas kejuangan,



asas ilmu pengetahuan dan teknologi, asas kepentingan umum dan asas usaha bersama serta asas keterpaduan.



2.2.3. Sasaran SISTRANAS Sasaran sistranas adalah terciptanya penyelenggaraan transportasi yang efektif dalam arti kapasitas mencukupi, terpadu, tertib dan teratur, lancara tepat dan cepat, selamat, aman, nyaman, biaya terjangkau, dan efisien, dalam arti beban public rendah dan utilitas tinggi dalam satu kesatuan jaringan transportasi nasional. Penyelenggaraan transportasi terpadu, dalam arti terwujudnya keterpaduan antar dan intra moda dalam jaringan prasarana dan pelayanan meliputi pembangunan pembinaan penyelenggaraannya.



2.2.4. Fungsi SISTRANAS Sesuai dengan perannya sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial budaya politik dan pertahanan keamanan dalam arti (dalam keadaan damai, darurat dan perang sarana dan prasarana transportasi dapat digunakan untuk mendukung kepentingan pertahanan dan keamanan Negara). Sistranas mempunyai fungsi ganda yaitu, sebagai unsure penunjang sistranas berfungsing menyediakan jasa transportasi yang efektif dan efisien untukmemenuhi kebutuhan sektor lain serta mengantisipasinya sekaligus juga berfungsi dalam ikut menggerakan dinamika pembangunan. Sebagai unsure pendorong, sistranas berfungsi menyediakan jasa transportasi yang efektif untuk membuka daerah terisolasi, melayani daerah dan pulau terpencil. Merangsang pertumbuhan daerah terbelakang dan desa tertinggal khususnya dikawasan timur Indonesia serta melayani daerah perbatasan dan daerah transmigrasi sehingga akan lebih memantapkan perwujudan Wawasan Nusantara.



2.2.5. Sistem Transportasi Nasional SISTRANAS adalah tatanan terorganisasi, terdiri atas transportasi darat, laut, udara dan penunjang yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak, dan sumber daya manusia yang paling berinteraksi dengan melalui pendekatan manajemen modern Quality Cost and Delivery (QCD), satu kesatuan jaringan transportasi untuk menghasilkan tarnsportasi yang efektif dan efisien. SISTRANAS sebagai suatu tatanan yang bertujuan untuk mewujudkan transportasi



yang



handal



dan



yang



berkemampuan



tinggi



dalam



poenyelenggaraannya melibatkan tiga pihak yang terkait yaitu pemerintah, penyedia jasa transportasi dan pengguna jasa transportasi yang saling berinteraksi sesuai fungsi dan pelaksanaannya masing-masing, dengan berlandaskan Pancasila, UUD 1945, GBHN dan peraturan perundangundangan lainnya yang terkait, bersifat dinamis sebagai akibat perubahan lingkungan strategis. SISTRANAS yang efektif dan efisien terutama diwujudkan melalui pembentukan jaringan transportasi yang merupakan satu kesatuan jaringan prasarana dan jaringan pelayanan transportasi baik transportasi darat, laut, maupun udara. Dalam hubungan tersebut diatas pemerintah mempunyai peranan untuk melakukan pembinaan antara lain menetapkan jaringan prasarana transportasi nasional dan dalam hal tertentu menetapkan jaringan pelayanan



transportasi



nasional.



Peranan



lainya



juga



melakukan



penyelenggaraan dan pembangunan transportasi dalam jangka memanjang dan mendorong sektor lain, dalam hal tertentu pemerintah melakukan terobosan penggunaan sarana dan prasarana transportasi untuk kepentingan pemerataan pembangunan wilayah sesuai dengan kebijaksanaan pembangunan nasional.



Penyediaan



jasa



transportasi



mempunyai



peranan



untuk



menyelenggarakan transportasi yang didukung perangkat keras, perangkat lunak termasuk manajemen modern dan sumber daya manusia. Ditinjau dari sifat pengusahaannya transportasi diselenggarakan oleh pemerintah dalam hal ini UPT (Unit Pelaksana Teknis). Badan Usaha Milik Negara, swasta dan koperasi. Penyedia jasa transportasi untuk kepentingan sendiri atau pribadi sekaligus berperan sebagai pengguna jasa transportasi yang dihasilkan. Pengguna jasa transportasi adalah masyarakat luas yang membutuhkan jasa transportasi dalam melaksanakan kegiatannya baik dalam bidang politik, ekonomi, budaya maupun dalam bidang pertahanan keamanan Negara. Hasil pembangunan transportasi yang mampu menunjang upaya pemerataan dan penyebaran pembangunan, pertumbuhan ekonomi serta stabilitas nasional dengan jaringan transportasi yang semakin berkembang luas selama PJP penghubung I, perlu terus dimantapkan dan dikembangkan sejalan dengan peningkatan tuntutaan kualitas pelayanan akibat makin meningkatnya kebutuhan mobilitas manusia dan barang serta tuntutan peningkatan kualitas pelayanan dalam PJP II. Mengingat makin pentingnya peranan pelayanan transportasi serta makin besarnya tantangan yang harus dihadapi, perlu diantisipasi melalui kebijakan-kebijakan mendasar dalam bentuk pola jaringan transportasi dan pelayanan sarana dan prasarana, informasi, teknologi serta sumber daya manusia baik pada transportasi darat, laut, maupun udara. Guna mencapai tujuan tersebut peran aktif kegiatan penunjang dalam bidang kelembagaan dan perundang-undangan,



pendidikan



dan



pelatihan,



penelitian



dan



pengembangan, meteorology dan geofisika serta sarnas sangat diperlukan. Semakin maraknya globalisasi ekonomi disegala bidang, akan meningkatkan interaksi perdagangan dalam dan luar negeri yang pada



gilirannya membutuhkan jasa transportasi yang semakin handal, berkualitas dan efisien. Dengan tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan transportasi, menjaga kelestarian lingkungan, dan berperan serta aktif dalam upaya konservasi dan diserfisikasi. Sumber daya alam dalam pembinaan dan pengolaan transpotrasi perlu ditetapkan konsep manajemen yang berorientasi pada kinerja, perencanaan pengoperasian dan pengantaran melalui manajemen modern dengan pendekatan Quality Cost and Delivery (QCD). Serta didukung sumber daya manusia yang handal, makin professional dan pilihan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tepat. Disamping itu upaya peningkatan efisiensi melalui penerapan teknologi maju, pengurangan subsidi, kerjasama antar perusahaan, inovasi manajemen dan pelayanan jasa transportasi, standarisasi pelayanan dan teknologi akan makin memperkuat daya saing nasional dalam perdagangan internasional, walaupun demikian usaha meningkatkan daya saing tersebut tetap harus memperhatikan kepentingan yang bersifat nasional, seperti pelayanan yang semakin baikbagi berbagi kelompok masyarakat lanjut usia, penyandang cacat, dan pelayanan untuk daerah perintis, menggunakan teknologi akrab lingkungan serta hemat energi. Untuk kebijakan-kebijakan yang kondusif dalam rangka meningkatan peran swasta seperti deregulasi, birokrasi, kemudahan perijinan, fasilitas financial, aktif, pengurangan campur tangan pemerintah, pengutamaan penggunaan produksi dalam negeri dalam pembangunan transportasi, peningkatan keterpaduan pelayanan antar dan intramoda akan sangat merangsang iklim berusaha.



2.2.6. Struktur Jaringan Transportasi Dalam menata jaringan transportasi agar diperoleh manfaat maksimal digunakan prinsip dasar: a. Fungsional yaitu jaringan transportasi dikelompokan dalam berbagai tatanan yang masing-masing mempunyai karakteristik fungsional yang berbeda. b. Struktural yaitu pada masing-masing tatanan dirumuskan susunannya yang saling terkait namun dapat dibedakan menurut intensitasnya. c. Keunggulan karakteristik moda dan keterpaduan yaitu dalam menentukan peran



masing-masing



moda



setiap



tatanan



dilakukan



dengan



memanfaatkan secara maksimal keunggulan masing-masing moda sedangkan kelemahannya diantisipasi melalui pemanduannya dengan transportasi lain. d. Optimalisasi yaitu berkenan dengan semakin terbatasnya sumber daya yang tersedia serta kewajiban melestarikan lingkungan, maka pilihan lain terhadap suatu tatanan tertentu dikaitkan dengan faktor pembatasan sumber daya dengan manfaat maksimal yang diperoleh dengan pengorbanan total yang minimal.



Berdasarkan prinsip dasar dimaksud, dan mengingat bahwa jaringan transportasi yang terdiri dari jaringan transportasi darat, transportasi laut dan dan transportasi udara menjangkau seluruh wilayah tanah air bahkan hubungan internasional, serta untuk keperluan efisiensi dalam pembinaan, maka jaringan transportasi nasional yang meliputi jaringan prasarana dan jaringan pelayanan dikelompokan antara lain menurut waktu, hirarki, kelas, dan sifat pelayanannya.



Jaringan prasarana terdiri dari simpul dan ruang lalu lintas. Simpul berfungsi ruang yang digunakan untuk keperluan menaikan dan menurunkan penumpang, membongkar barang dan memuat barang, mengatur jadwal perjalanan serta perpindahan intra dan antar moda ruang lalu lintas berfungsi sebagai ruang gerak untuk lalu lintas sarana transportasi, dan khusus untuk ruang lalu lintas jalan disamping untuk lalu lintas kendaraan juga untuk lalu lintas orang dan hewan. Kebutuhan akan transportasi timbul dari kebutuhan manusia. Transportasi



dapat



diartikan



sebagai



kegiatan



yang



memungkinkan



perpindahan barang dan atau manusia dari suatu tempat ke tempat lain. Setiap transportasi mengakibatkan terjadinya perpindahan dan pergerakan yang berarti terjadi lalu lintas (Soejono, 1991). Sementara itu Morlok (1988) mendefinisikan transportasi sebagai suatu bagian integral dari fungsi masyarakat, karena menunjukkan hubungan yang erat dengan gaya hidup, jangkauan dan lokasi dari aktifitas produksi, hiburan, barang-barang, serta barang yang tersedia untuk konsumsi. Papacostas (1987) mengatakan bahwa di dalam sistem transportasi dapat digolongkan ke dalam empat kategori besar, yaitu : 1. Transportasi darat a. Jalan raya b. Jalan kereta api 2. Transportasi udara a. Domestik b. Internasional 3. Transportasi air a. Pedalaman b. Pesisir pantai



c. Laut 4. Transportasi dalam pipa darat dan laut a. Minyak b. Gas Perpindahan barang dan orang dari suatu tempat ke tempat lain membutuhkan sarana yaitu angkutan. Secara garis besar angkutan dapat dikategorikan menjadi dua bagian berdasarkan apa yang diangkut, yaitu angkutan barang dan angkutan penumpang. Angkutan penumpang sendiri berdasarkan kepemilikan kendaraan bisa dipisahkan menjadi dua bagian, yaitu angkutan pribadi dan angkutan umum. Peranan transportasi tidak hanya untuk memperlancar arus barang dan mobilitas



manusia,



tetapi



transportasi



juga



membantu



tercapainya



pengalokasian sumber-sumber ekonomi secara optimal. Untuk itu jasa transportasi harus cukup tersedia secara merata dan terjangkau oleh daya beli masyarakat. Transportasi berfungsi sebagai sektor penunjang pembangunan dan pemberi jasa bagi perkembangan ekonomi. Demikianlah peranan transportasi



tersebut



menunjang



pembangunan-pembangunan



dasar



perkembangan ekonomi (Nasution, 1996). 2.2.7. Pemilihan Moda Tamin (1997) mengemukakan bahwa sedikitnya ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam pemilihan moda, antara lain : 1. Ciri pengguna jalan 2.



Ciri pergerakan a. Tujuan b. Waktu



c. Jarak



3. Ciri fasilitas moda transportasi a. Waktu perjalanan b. Biaya c. Ruang dan tarif parkir



Sementara itu Ortuzar (1994) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi di dalam alat transportasi adalah : 1. Karakteristik dari pelaku perjalanan Secara umum yang utama adalah : a. Ketersediaan kepemilikan kenderaan. b. Kepemilikan lisensi pengemudi (SIM). c. Kondisi rumah tangga (sendirian, atau sudah berkeluarga). d. Pendapatan. e. e. Kepadatan penduduk. 2. Karakteristik dari perjalanan Pemilihan moda sangat dipengaruhi oleh : a. Maksud dari perjalanan. b. Kapan perjalanan dilakukan. 3. Karakteristik dari fasilitas transportasi a. Ketersediaan dan biaya parkir. b. Kenyamanan dan kecocokan. c. Dapat dipercaya dan teratur. d. Keamanan. Model pemilihan moda yang baik akan memasukkan faktor-faktor penting tersebut. Manusia dapat memilih moda yang paling menguntungkan baik dari segi efisien dan efektifitas tingkat pelayanan yang diinginkan.



Selanjutnya



Nasution



(1996)



mengemukakan



bahwa



semakin



meningkatnya pendapatan masyarakat dan tersedianya berbagai jenis moda transportasi, diperlukan peningkatan kualitas pelayanan yang meliputi keselamatan,



keandalan,



ketepatan



waktu,



kemudahan



pelayanan,



kenyamanan, kecepatan, energi, dan produktifitas. 1. Keselamatan Perjalanan Keselamatan perjalanan yaitu semakin diperkecilnya gangguan bagi penumpang dan barang dimulai sejak awal perjalanan sampai dengan tibanya di tempat tujuan. Dalam istilah perkeretaapian dikenal adanya PLBH (Peristiwa Luar Biasa Hebat), yaitu suatu gangguan perjalanan yang mungkin disebabkan oleh anjloknya kereta api, kecelakaan pada pintu perlintasan sebidang (antara kereta api dengan kendaraan jalan raya), tabrakan antara kereta api ataupun kecelakaan yang diakibatkan oleh hal-hal lain. Pada dasarnya sejak jenis angkutan ini diperkenalkan, perkeretaapian telah membuktikan bahwa angkutan melalui kereta api adalah jenis angkutan yang aman dan tidak polutif. 2. Keandalan Keandalan banyak didasarin atas sistem pemeliharaan dan tingkat teknologi dan kemampuan personil kereta api dalam menanganinya. 3. Ketepatan waktu Ketepatan waktu adalah persyaratan masyarakat pengguna jasa yang memungkinkan mereka mampu merencanakan kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan yang berada pada lokasi tujuan.



4. Kemudahan pelayanan Kemudahan



pelayanan



dimaksudkan



sebagai



suatu



kepastian



pelayanan yang memungkinkan untuk dapat melayani baik dari penumpang maupun barang. Baik penumpang kepastian mendapatkan pelayanan ditingkat manapun dipilihnya ataupun dalam memperoleh karcis perjalanan terusan atau balik sangat didambakan, demikian pula halnya kemudahan dalam mendapatkan ruang kenderaan angkut untuk mengirimkan suatu barang, sebagai pencerminan memperoleh kemudahan pelayanan. 5. Kenyamanan Perubahan tingkat kualitas hidup masyarakat Indonesia, menuntut pula suatu pelayanan yang lebih baik dari pada sekarang ini. Tingkat kebersihan, kebisingan, goyangan (vertikal maupun horizontal) adalah beberapa persyaratan umum yang harus diperhatikan. Beberapa elemen yang mendukung kenyamanan adalah sebagai berikut : a. Kapasitas penumpang tiap kereta. b. Akomodasi tempat duduk. c. Temperatur dan eliminasi, d. Kenyamanan perjalanan (reading confort, train vibration), e. Kebersihan (terhadap kotoran, debu, sampah, dan lain sebagainya) 6. Kecepatan Seiring dengan perubahan tata nilai dan mobilitas masyarakat, tingkat kecepatan perkeretaapian untuk kurun 15 tahun mendatang harus dapat



dicapai 150 km/ jam-. Hal ini sesuai dengan tingkat pendapatan masyarakat pada saat itu dan disesuaikan dengan kekuatan ekonominya. Jenis angkutan untuk meningkatkan kecepatan sangat terkait dengan biaya energi, keselamatan perjalanan, biaya perawatan, dan pendapatan masyarakatnya. Perubahan nilai kebutuhan masyarakat tersebut didasari atas perkiraan pertumbuhan ekonomi sosial yang dalam jangka panjang mampu mengubah struktur ekonomi masyarakat. 7. Energi Energi merupakan suatu sarana untuk mengembangkan kesejahteraan dan kemajuan bagi manusia. Perkembangan teknologi telah membuktikan tidak ada suatu kemajuan tanpa keterlibatan energi sebagai sarana penggerak setiap aktifitas usaha. 8. Peningkatan produksi Pengembangan



usaha



selalu



membuktikan



suatu



peningkatan



produktifitas sejalan dengan usaha dalam meningkatkan kapasitas suatu peluang/ pasar yang dihadapi. Menurut Wikipedia Indonesia, transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktifitas seharihari. Di negara maju, mereka biasanya menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk di negara maju jarang yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan angkutan umum sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara.



Transportasi udara merupakan transportasi yang membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya. Menurut Abbas, (2003, p6), transportasi sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat serta pertumbuhan industrialisasi. Dengan adanya transportasi menyebabkan, adanya spesialisasi atau pembagian pekerjaan menurut keahlian sesuai dengan budaya, adat-istiadat, dan budaya suatu bangsa atau daerah. Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau bangsa tergantung pada tersedianya pengangkutan dalam negara atau bangsa yang bersangkutan. Dalam transportasi kita melihat dua kategori yaitu : 1. Pemindahan bahan-bahan dan hasil-hasil produksi dengan menggunakan alat angkut. 2. Mengangkut penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.



2.2.8. Pembagian Fungsi Transportasi Di dalam mempelajari transportasi dapat kita golongkan atas dua bagian: 1. Angkutan penumpang untuk pengangkutan penumpang digunakan mobil atau kendaraan pribadi dan alat angkut lainnya. 2. Selain mobil pribadi yang digunakan untuk mengangkut penumpang, digunakan pula kendaraan untuk angkutan umum seperti, bus, pesawat udara, kereta api, kapal laut, kapal penyeberangan dan pelayaran Samudera Luar Negeri. Terutama untuk negara yang sedang membangun. Pengangkutan muatan lebih penting dalam dunia bisnis dan perdagangan.



2.2.9. Faktor Penentu Pengembangan Transportasi Menurut Hay dalam Nur Nasution (2004,p24-p25)terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan transportasi di masa akan datang seperti berikut: 1. Ekonomi Alasan ekonomi biasanya merupakan dasar dari dikembangkannya system transportasi, dengan tujuan utama untuk mengurangi biaya produksi dan distribusi serta untuk mencari sumber daya alam dan menjangkau pasar yang lebih luas. 2. Geografi Alasan dikembangkannya sistem transportasi pada awalnyaadalah untuk mengatasi keadaan alam setempat dan kemudian berkembang dengan upaya untuk mendekatkan sumber daya dengan pusat produksi dan pasar. 3. Politik Alasan dikembangkannya suatu sistem transportasi secara politik adalah untuk menyatukan daerah-daerah dan mendistribusikan kemakmuran ke seluruh pelosok suatu negara tertentu. 4. Pertahanan dan Keamanan Alasan dikembangkannya sistem transportasi dari segi pertahanan keamanan negara adalah untuk keperluan pembelaan diri dan menjamin terselenggaranya pergerakan dan akses yang cepat ke tempat-tempat strategis, misalnya daerah perbatasan negara , pusat-pusat pemerintahan, atau instalasi penting lainnya. 5. Teknologi Adanya penemuan-penemuan teknologi baru tentu akan mendorong kemajuan di keseluruhan sistem transportasi 6. Kompetisi Dengan adanya persaingan, baik antarmoda, maupun dalam bentuk lainnya, seperti pelayanan, material dan lain-lain, secara tidak langsung akan



mendorong perkembangan sistem transportasi dalam rangka memberikan pilihan yang terbaik. 7. Urbanisasi Dengan makin meningkatnya arus urbanisasi, maka pertumbuhan kota-kota akan semakin meningkat dan dengan sendirinya kebutuhan jaringan transportasi untuk menampung pergerakan warga kotanya pun akan semakin meningkat.



2.2.10. Fungsi Manajemen Dalam Transportasi Menurut Nur Nasution (2004, p107), bagi perusahaan-perusahaan transportasi umum yang menghasilkan jasa pelayanan transportasi kepada masyarakat pemakai jasa angkutan (users), maka pada prinsipnya terdapat empat fungsi produk jasa transportasi yaitu aman (safety), tertib dan teratur (regularity), nyaman (comfort), dan ekonomis. Untuk mewujudkan keempat fungsi produk jasa transportasi tersebut, fungsi manajemen transportasi bagi perusahaan transportasi pada umumnya adalah: 1. Merencanakan kapasitas dan jumlah armada. 2. Merencanakan jaringan trayek/lintas/rute serta menentukan jadwal keberangkatan. 3. Mengatur pelaksanaan operasi armada dan awak kendaraan. 4. Memelihara dan memperbaiki armada. 5. Melaksanakan promosi dan penjualan tiket 6. Merencanakan dan mengendalikan keuangan 7. Mengatur pembelian suku cadang dan logistic 8. Merencanakan sistem dan prosedur untuk meningkatkan efisiensi perusahaan 9. Melaksanakan penelitian dan pengembangan perusahaan



10. Menjalin hubungan yang erat dengan instansi-instansi pemerintah maupun instansi lainnya yang terkait Dengan memahami fungsi manajemen perusahaan transportasi umum tersebut, maka sesuai dengan kondisi dan luasnya operasi dapatlah disusun struktur organisasi dengan deskripsi tugas dan tanggung jawab, wewenang, dan sistem manajemennya yang jelas dan mudah dilaksanakan. Dalam penggunaan sehari-hari terdapat beberapa istilah yang dapat diartikan



sebagai



manajemen,



yakni



pengurusan,



pengelolaan,



ketatalaksanaan, dan sebagainya. Dalam kaitannya dengan manajemen transportasi, manajemen dari suatu pengoperasian angkutan barang pada suatu industri manufaktur, merupakan tanggungjawab lini karena sasaran utama perusahaan itu adalah mencapai keuntungan dari upaya memuaskan langganan. Dinamika bisnis juga menghendaki adanya fleksibilitas untuk fungsi jasa angkutan agar mampu menangani masalah-masalah dan sekaligus menentapkan lini-lini wewenang dan lini pelaporan yang jelas. Ada tiga tugas utama yang harus dihadapi oleh manajemen transportasi, yaitu : 1. Menyusun rencana dan program untuk mencapai tujuan dan misi organisasi secara keseluruhan. 2. Meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan. 3. Dampak sosial dan tanggung jawab sosial dalam mengoperasikan angkutan. Dari ketiga tugas utama tersebut, semuanya haruslah dilaksanakan secara bersama-sama, berkesinambungan dan berkelanjutan. Ini berarti bahwa tugas yang akan dilaksanakan tersebut haruslah direncanakan terlebih dahulu untuk mencapai hasil yang diharapkan. Untuk mendukung suksesnya pelaksanaan tugas tersebut maka harus ada tugas dan wewenang dari masingmasing pekerja transportasi dari tingkat manajer hingga bawahan. (Nur Nasution, 2004, p104).



BAB 3 PENUTUP



3.1. Kesimpulan Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dalam waktu tertentu dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia, hewan, maupun mesin. SISTRANAS adalah tatanan terorganisasi, terdiri atas transportasi darat, laut, udara dan penunjang yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak, dan sumber daya manusia yang paling berinteraksi dengan melalui pendekatan manajemen modern Quality Cost and Delivery (QCD), satu kesatuan jaringan transportasi untuk menghasilkan tarnsportasi yang efektif dan efisien. Sistranas adalah tatanan pelayanan transportasi yang terorganisir terdiri dari transportasi darat (jalan, kereta api, sungai, dan penyebrangan), transportasi laut (pelayaran) dan transportasi udara dan pipa yang masingmasing terdiri dari sarana dan prasarana yang berinteraksi, membentuk satu pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien dalam jaringan transportasi yang terpadu secara serasi dan harmonis diseluruh wilayah tanah air dan dalam hubungan dengan luar negeri yang dikembangkan berpedoman pada tata ruang.



3.2. Saran Keterpaduan inter dan antar moda transportasi umumnya masih kurang/rendah. Hal ini disebabkan beberapa hal, seperti kurang memadai atau kurang tersedianya fasilitas transportasi untuk melakukan peralihan moda, jadwal pelayanan pengangkutan yang kurang baik, terbatasnya jumlah armada



pada simpul-simpul pelayanan antar/intra moda, dan masih terbatas jaringan prasarana dan pelayanan menghubungkan antar wilayah dan lain sebagainya. Keterpaduan transportasi intra moda masih belum optimal. Interaksi intra moda umumnya terjadi pada daerah bandar udara dan pelabuhan, terutama pelabuhan penyeberangan. Interaksi intra moda pada terminal angkutan jalan raya belum memperlihatkan penyelenggaraan yang terpadu



DAFTAR PUSTAKA Ambil data-data dari perpustakaan kementrian Perhubungan antara lain : Data dari Operasional Direktorat Jendral Perhubungan Laut Data dari Operasional Direktorat Jendral Perhubungan Darat Data dari Operasional Direktorat Jendral Perhubungan Udara