Siti Liza Fauziah - 21040118120010 - Network Analyst [PDF]

  • Author / Uploaded
  • liza
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM NETWORK ANALYST (Route Analyst, Closest Facility, New Service Area, O-D Cost Matrix) Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Geografis (TKP350) Dosen Pengampu: Sri Rahayu, S.Si, M.Si.



Disusun Oleh: Siti Liza Fauziah (21040118120010) Kelas A



DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO 2020



i



DAFTAR ISI DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................iii BAB I.......................................................................................................................................... 4 LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 4 BAB II ........................................................................................................................................ 5 KAJIAN TEORI ......................................................................................................................... 5 2.1 Network Analyst ............................................................................................................... 5 2.2 Rute Optimum................................................................................................................... 6 2.3 Kantor Polisi ..................................................................................................................... 6 BAB III ....................................................................................................................................... 7 GAMBARAN KASUS ............................................................................................................... 7 3.1 Gambaran Wilayah ........................................................................................................... 7 2.1 Sebaran Kantor Polisi ....................................................................................................... 8 BAB IV ..................................................................................................................................... 10 ANALISIS ................................................................................................................................ 10 4.1 Tahapan Analisis............................................................................................................. 10 4.2 Analisis ........................................................................................................................... 10 BAB V ...................................................................................................................................... 14 KESIMPULAN ........................................................................................................................ 14 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 15 LAMPIRAN ............................................................................................................................. 16



ii



DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Peta Administrasi Kota Semarang ............................................................................ 7 Gambar 2 Sebaran Kantor Polisi Kota Semarang ..................................................................... 8 Gambar 3 Peta Rute Optimum ................................................................................................ 11 Gambar 4 Peta Jangkauan Layanan Kantor Polisi................................................................... 11 Gambar 5 Peta Rute Optimum Menuju Kantor Polisi Terdekat .............................................. 12 Gambar 6 Peta O-D Matrix ..................................................................................................... 13



iii



BAB I LATAR BELAKANG Rasa aman merupakan salah satu hak asasi yang harus dinikmati oleh semua orang. Selain kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, dan papan, saat ini dapat dikatakan bahwa rasa aman sudah menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya. Menurut Abraham Maslow dalam teori hierarki kebutuhan manusia (Maslow, 1943), rasa aman berada pada tingkatan yang kedua dibawah kebutuhan dasar manusia seperti sandang, pangan, dan papan. Sejalan dengan hal tersebut tentu Pemerintah dan Negara berkewajian memberikan rasa aman pada seluruh rakyatnya, salah satu lembaga negara yang menjamin keamanan seluruh rakyat adalah kepolisian. Kepolisian merupakan salah satu lembaga penting yang memainkan tugas utama sebagai penjaga keamanan, ketertiban dan penegakan hukum, sehingga lembaga kepolisian pastilah ada di seluruh negara berdaulat. Dan salah satu upaya untuk memenuhi dan menciptakan rasa aman pada masyarakat adalah dengan adanya kantor polisi di setiap daerah seperti polsek yang merupakan kantor di tingkat kecamatan. Kantor polisi merupakan fasilitas umum yang memilki fungsi sebagai wadah atau tempat pelayanan bagi masyarakat untuk melaporkan tindak kejahatan atau kriminalitas yang terjadi atau dengan kata lain memberi perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Tidak dipungkiri bahwa saat ini tindak kejahatan selalu ada kapan pun dan dimanapun tanpa memandang umur ataupun status sosial. Namun terkadang aksesibiltas yang sulit dan hambatan di jalan seperti kemacetan, juga cakupan layanan kantor polisi yang tidak merata membuat waktu terbuang sehingga laporan tindak kriminalitas menjadi terhambat. Dari paparan tersebut perlu adanya analisis mengenai rute optimal, dalam hal ini rute terdekat dan tercepat menuju kantor polisi agar proses pelaporan tindak kriminalitas tidak terlambat atau terhambat. Analisis ini dapat dilakukan dengan analyst network dalam sofware GIS. Analyst network merupakan analisis yang dapat memecahkan permasalahan yang melibatkan jaringan (network) agar lebih efisien, yang berarti dapat menghemat waktu dan biaya. Tidak hanya itu, dengan analisis network ini juga dapat diketahui cakupan layanan kantor polisis yang ada, sehingga bisa mengetahui daerah yang belum terlayani secara optimal dan memudahkan pengguna dalam mendapatkan rute yang akan digunakan menuju kantor polisi, beserta dengan arah yang akan dilalui dari titik awal hingga menuju titik akhir/tujuan.



4



BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Network Analyst Network Analyst adalah ekstensi yang terdapat dalam perangkat lunak ArcGIS, yang digunakan untuk melakukan analisis jaringan. Yang termasuk dalam analisis jaringan seperti jaringan jalan, kelistrikan, sungai, dan pipa. Network Analyst mempunyai kemampuan untuk membuat dataset jaringan dan melakukan analisis terhadap dataset tersebut. Prinsip dari Network Analyst adalah menemukan rute jaringan yang paling efisien dari suatu titik awal ke titik tujuan (Buana, 2010). Tujuan dari network analyst adalah untuk mngintegrasikan data spasial dan data atribut sesuai dengan topologinya (topologi garis) sedangkan fungsinya adalah untuk Memecahkan permasalahan yang melibatkan jaringan (network) agar lebih efisien, yang berarti dapat menghemat waktu dan biaya Pergerakan/aliran dalam Network Analysis dipengaruhi oleh elemen-elemen yaitu: • Impedance • Barrier (penghalang), • Stop (perhentian), • Center (pusat), • Turn (belokan/putaran) dan • Demand Analisis network ini terdiri dari empat analisis yaitu: 1. Analisis Rute (Route Analysis) Analisis ini dapat menentukan rute optimal dimana terdapat dua atau lebih titik yang harus dilewati. Penentuan rute optimal tersebut dapat berdasarkan jarak, waktu ataupun indikator lainnya. Hasil analisis rute yaitu memberikan informasi semua rute yang mungkin dari jalan (start) menuju jalan lain (finish) dengan batasan jarak tertentu dan jumlah frekuensi jalan yang dilalui. 2. Analisis Area Layanan (Service Area Analysis) Service Area Analysis digunakan untuk melihat cakupan pelayanan suatu fasilitas. Analisis ini memasukkan jaringan jalan sebagai dasar perhitungan untuk menentúkan batas pelayanan suatu fasilitas. 5



3. Analisis Fasilitas Terdekat (Closest Facility Analysis) Analisis ini merupakan analisis ketiga yang terdapat pada ekstensi Network Analysis dimana kita bisa menentukan fasilitas terdekat dari suatu titik. Untuk menjalankan analisa ini kita memerlukan dua jenis data yaitu asal dan tujuan (asal dan tujuan dapat memiliki data yang sama jika kita ingin mencari fasilitas lain yang terdekat). Fasilitas terdekat yang dicari bisa lebih dari fasilitas, tergantung kebutuhan analisa. 4. Analisis Asal - Tujuan (Origin- Destination Analysis) Analisa keempat yang dapat dilakukan pada Network Analysis ialah 0-D Matrix Analysis, jika kita ingin melihat jarak tempuh, waktu yang dibutuhkan dan lainnya antara tiap pasangan titik asal dan tujuan. 2.2 Rute Optimum Optimasi, menurut Hasnawati et al (2002), adalah pencarian nilai-nilai variabel yang dianggap optimal, efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Permasalahan optimasi beraneka ragam sesuai kondisi dimana sistem tersebut bekerja. Salah satu masalah optimasi yang paling sering muncul khususnya dalam bidang transportasi yaitu mengenai pencarian jalur terpendek. Optimisasi dalam jalur terpendek dapat didasarkan pada jarak tempuh terdekat menuju suatu fasilitas maupun berdasarkan waktu tercepat untuk mencapainya. Proses penyelesaian ini tetap harus memperhatikan kondisi-kondisi yang timbul didalamnya untuk sebuah perjalanan dari tempat asal menuju titik tujuan semisal kemacetan. Hasil dari penyelesaian masalah rute terpendek dapat disebut sebagai rute optimal. Rute optimal adalah rute yang memiliki waktu tempuh dan jarak yang minimum. 2.3 Kantor Polisi Kantor polisi merupakan fasilitas umum yang memilki fungsi sebagai wadah atau tempat pelayanan bagi masyarakat untuk melaporkan tindak kejahatan atau kriminalitas yang terjadi atau dengan kata lain memberi perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat (Kartono, 1999: 122)



6



BAB III GAMBARAN KASUS 3.1 Gambaran Wilayah Kota Semarang merupakan Ibukota Provinsi Jawa Tengah, berada pada pelintasan Jalur Jalan Utara Pulau Jawa yang menghubungkan Kota Surabaya dan Jakarta. Secara geografis, terletak diantara 109o35‘–110o50‘ Bujur Timur dan 6o50’–7o10’ Lintang Selatan. Dengan luas 373,70 KM2, Kota Semarang memiliki batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut : 



Sebelah utara



: Laut Jawa







Sebelah Selatan



: Kabupaten Semarang







Sebelah Timur



: Kabupaten Demak







Sebelah Barat



: Kabupaten Kendal



Batas administrasi Kota Semarang dapat dilihat dari peta berikut:



Gambar 1 Peta Administrasi Kota Semarang Sumber: Hasil analisis, 2020



Secara administratif Kota Semarang terbagi menjadi 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Dari 16 kecamatan yang ada, terdapat 2 kecamatan yang mempunyai wilayah terluas yaitu kecamatan Mijen dengan luas wilayah 57,55 Km2 dan kecamatan Gunung Pati dengan luas wilayah 54,11 Km2 . Kedua kecamatan tersebut terletak dibagian selatan. Sedangkan kecamtan yang memiliki



7



luas terkecil adalah kecamatan Semarang Selatan, dengan luas wilayah 5,93 Km2. Diikuti oleh Kecamatan Semarang Tengah, dengan luas wilayah 6,14 Km2



2.1 Sebaran Kantor Polisi Sebagai Ibu kota Jawa Tengah, Kota Semarang memiliki kantor polisi yang sangat lengkap mulai dari POLSEK (Polisi Sektor) kantor di tingkat Kecamatan, POLDA (Polisi Daerah) dan Polres (Polisi Resort). Kantor tersebut tersebar di seluruh daerah di Kota Semarang. Berikut gambaran sebaran Kantor Polisi di Kota Semarang.



Gambar 2 Sebaran Kantor Polisi Kota Semarang Sumber: Google earth dan peta admin kota Semarang Kota Semarang memiliki kurang lebih 22 Kantor Polisi yang layanannya cukup terpenuhi, karena di setiap Kecamatan setidaknya ada satu kantor polisi. Berikut merupakan daftar kantor polisi di Kota Semarang.



No 1 2 3 4



8



Kantor Polisi Polsek Semarang Selatan Polsek Semarang Barat Polsek Semarang Timur Polsek Semarang Tengah



Alamat Jl. Lamper Tengah XIV Semarang Jl. Ronggolawe Sel., Gisikdrono Jl. Dr. Cipto 66, Sarirejo Jl. Brumbungan No 42 Semarang



Alamat



No 12



Kantor Polisi Polsek Tugu



13



Polsek Ngaliyan



14



Polsek Mijen



Jl. Walisongo No 4 Semarang Jl. Prof Dr Hamka Ngaliyan Semarang Jl. RM Hadi Soebeno



15



Polsek Tembalang



Jl. Imam Soeparto No.50, Bulusan,



5 6 7 8 9 10 11



9



Polsek Semarang Utara Polsek Genuk Polsek Pedurungan Polsek Gayamsari Polsek Gunungpati Polsek Gajah Mungkur Polsek Banyumanik



Jl. Letjen Soeprapto No 45 Jl. Kaligawe Km 6 Semarang Jl. Kalicari Barat Semarang Jl. Slamet Riyadi Semarang



16



Jl. Manyaran Semarang Jl. Dr Wahidin No 45 Semarang Jl. Nusa Indah Banyumanik



20



17 18 19



21 22.



Polres Semarang Polda Jawa Tengah Polsek KPP Tanjung Mas Polsek Bawean



Jl. Gatot Subroto No.85, Tarubudaya Jl. Pahlawan No 1, Semarang Tj. Mas, Kec. Semarang Utara Jl. Palagan, Bawen, Semarang



Polsek Kawasan Semarang, Jawa tengah Pelabuhan Jl. Setia Budi 2, Polsek Sultan Gajahmungkur, Agung Polsek tengah



BAB IV ANALISIS 4.1 Tahapan Analisis 1. Input data Add data → masukan peta (peta jaringan jalan Kota Semarang, Peta Sebaran Kantor Polisi Kota Semarang) 2. Membuat new dataset Klik kanan pada shp jalan (arc catalog)→ new network dataset 3. Network analisis 4. New route Network analyst → New route → new create klik titik tujuan → Solve → tentukan barier : klik restriction→ new create → tentukan titik barier → solve 5. New service area Network analyst → new service area → atur load layer & layer properties → OK→ solve 6. New closet facilities Network analyst→ new closet→ atur load layer → incident, new create digit titik incident → atur layer propertires → Solve 7. O-D matrix Network analyst→ tentukan titik origin dan destination → atur layer properties → Solve 8. Analisis



4.2 Analisis Dalam analisis network ini terdiri dari route analyst, Service Area Analysis, Closest Facility Analysis, dan Origin-Destination Analysis. Berikut merupakan 



Route Analyst Dalam route analyst didapatkan hasil rute optimal antara 2 titik atau lebih. Penentuan rute optimal dapat berdasarkan jarak dan waktu. Analisis rute optimal dalam analisis ini adalah sebagai berikut.



10



Gambar 3 Peta Rute Optimum Sumber: Hasil Analisis, 2020



Dari hasil analisis diatas dapat diketahui dalam perjalanan dari Tembalang menuju Pasar johar, kemudian menuju POLDA Jawa Tengah, didapat rute optimal seperti rute diatas, diketahui terdapat hambatan berupa kemacetan di Simpang lima. Maka rute optimal dibelokan menuju Jl. Atmodirono menuju Jl.Imam barjo kemudian keluar ke jalan pahlawan yang akhirnya menuju polda Jawa Tengah. 



Service Area Analysis Service Area Analysis digunakan untuk melihat cakupan pelayanan suatu fasilitas, dalam analsis ini digunakan Kantor Polisi sebagai fasilitas pelayanan. Berikut adalah jangkauan layanan kantor polisi di Kota Semarang.



Kantor Polisi



Gambar 4 Peta Jangkauan Layanan Kantor Polisi Sumber: Hasil analisis, 2020 11



Dari peta jangkauan layanan kantor polisi diatas dapat diketahui daerah dengan warna hijau dan merah merupakan daerah yang dapat terlayani oleh kantor polisi dalam waktu -+5 sampai 10 menit, sedangkan untuk daerah berwarna putih merupakan daerah yang belum bisa terlayani dalam waktu 10 menit. Dari peta diatas dapat diketahui sebagian besar seluruh Kecamatan di Kota Semarang sudah terlayani oleh kantor polisi terdekat. Kecamatan yang sebagian wilayahnya masih belum terlayani dalam waktu 10 menit adalah Kecamatan Gunung pati, Mijen dan Kecamatan Tugu, hal ini karena di bagian wilayah tersebut tidak terdapat jalan yang bisa diakses di wilayah tersebut. 



Closest Facility Analyst Hasil dari analisis ini adalah menenmukan fasilitas terdekat dari suatu titik. Berikut adalah hasil dari closest fasility analyst yang sudah dilakukan.



Gambar 5 Peta Rute Optimum Menuju Kantor Polisi Terdekat Sumber: Hasil analisis, 2020



Dari peta diatas dapat diketahui kantor polisi terdekat dari suatu titik (simbol loot) dengan rute yang optimum. Jika terjadi tindak kriminalitas di suatu titik seperti simbol ‘loot’ dalam peta diatas, sebagai contoh terjadi pencopetan di relokasi pasar johar, korban dapat langsung melapor ke kantor polisi terdekat yaitu ke kantor polisi yang sudah di tunjukan rute optimumnya (Polsek Gayamsari). 



Origin- Destination Analysis Analisis ini digunakan untuk melihat jarak tempuh, waktu yang dibutuhkan antara tiap Kantor polisi.



12



Gambar 6 Peta O-D Matrix Sumber: Hasil Analisis 2020



Dari peta diatas dapat diketahui jarak dan waktu tempuh antar kantor polisi di Kota Semarang, waktu tempuh terjauh antar kantor polisi di Kota semarang adalah antara Polsek Genuk dan Polsek Mijen yaitu 27 menit. Sedangkan untuk jarak terdekat antara polsek sultan agung dengan polsek candisari memiliki waktu tempuh hanya 1,5 menit.



13



BAB V KESIMPULAN



Dari analsis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa analyst network dapat membantu menentukan rute optimum, jangkauan layanan kantor polisi di Kota Semarang, menemukan kantor polisi terdekat jika terjadi suatu kejadian dalam suatu titik di jalan dan jarak antar kedua titik/kantor polisi di Kota Semarang. 



Analisis new route membantu dalam menentukan jalur optimum dalam suatu perjalanan, dengan mempertimbangkan segala hambatan yang ada.







Dari analisis new service area dapat diketahui sebagian besar seluruh Kecamatan di Kota Semarang sudah terlayani oleh kantor polisi terdekat.







Dari analisis new closet facility dapat diketahui lokasi kantor polisi terdekat jika terjadi kejadian kriminalitas di suatu tempat, dan rata-rata kantor polisi di Kota Semarang sudah mampu melayani kurang dari 10 menit dari setiap titik di jalan Semarang.







Sedangkan untuk analisis matriks od dapat diketahui bahwa jarak terjauh antar kantor polisi dapat ditempuh dalam waktu 27 menit dan jarak terdekatnya dapat di tempuh dalam waktu 1,5 menit, ini menunjukan bahwa di setiap bagian di Kota Semarang, ratarata sudah terlayani oleh kantor polisi terdekat, sehingga dengan mudah dapat diakses oleh masyarakat Kota Semarang.



14



DAFTAR PUSTAKA



Buana, Putu Wira. 2010. Penemuan Rute Terpendek pada Aplikasi Berbasis Peta. Lontar Komputer (1), 1. Hannawati et al. 2002. Pencarian Rute Optimum Menggunakan Algoritma Genetik. Jurnal Teknik Elektro. Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra. Kartono. 1999. Patologi Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kota Semarang dalam angka 2018



15



LAMPIRAN



1. Input data (jaringan jalan, wilayah administrasi, sebaran Kantor Polsi) Add data → klik peta → Add



Untuk sebaran kantor polisi karena data berupa KML maka dilakukan dengan cara: ArcToolbox → Convertion Tool → From KML → KML to Raster → tentukan input



danoutput → OK



16



*Tampilan



2. Membuat network dataset Klik kanan pada jalan.shp → New Network Dataset, kemudian saat muncul kotak dialog new network dataset klik Next – No – Next – Next – Next– No–Finish.



17



3. Route Analyst Klik network Analyst → new route Lalu akan muncul layer Route dan toolbox Route yang berisi Stops, Routes, dan Barriers.



4. Create network location tools → tentukan titik-titik perjalanan → Kemudian pilih ikon Solve. Maka akan keluar rute perjalanan.



18



5. Kemudian tentukan titik barier Klik restriction → Create network location tools → tentukan titik barriers → solve



19



6. Analisisis New service area Network analyst → new service area → Lalu akan muncul layer Facilities, point barier, line barier dan poligon barier. Kemudian klik kanan pada facilities → load locations →



masukan fasilitas pada input → klik ok



7. Kemudian klik layer properties → kotak dialog layer properties ditampilkan kemudian



pilih



20



Pada general pilih service are



Pada source pastikan apakah sudah seuaai proyeksinya



Pada polygon generation pilih overlaping



Pada accumulation pilih minute 21



Pada layer pilih facilities



Pada analysis setting tentukan impadancenya: menit dan deaflut breaks 5 10



Pada network location pilih location type: Faciilities



Pada line generation klik generation line, kemudian klik OK



Untuk melihat hasilnya klik Solve



8. New closset facility Klik network analyst → new closet facilities → Lalu akan muncul layer Facilities, point barier, line barier dan poligon barier. Kemudian klik kanan pada facilities → load locations



→ masukan fasilitas pada input → klik ok



9. Klik incindent → klik create network location tool → tentukan titik-titik incident



22



10. Klik layer properties, kemudian atur layer propertis...



23



Pada general pastikan layer name: closest faciliy



Pada source pastikan apakah sudah sesuaai proyeksinya



Pada accumulation klik minute



11. Untuk melihat hasilnya klik solve 24



Pada layer klik facilities



Pada analysis settings tentukan indepedencenya : minute



Pada network location pilih fasilities, kemudian OK



12. Membuat Origin-destination matrix Klik network analyst → new OD Cost Matrix → Lalu akan muncul layer OD Matrix dan toolbox yang berisi Original Destinations, Lines dan Barriers.



25



13. Klik kanan pada origin, tentukan load from: kantor polisi → klik OK



14. Klik kanan pada destination → tentukan load from: kantor polisi → klik OK



26



15. Klik layer properties → tentukan layer properties general: OD cost matrix → layers:



origin → source: WGS 84 UTM 49s → accumulation: minute → Network location: origin → OK



16. Untuk melihat hasilnya klik solve



27



28