19 0 116 KB
Nama klien : Tn. Y Ruangan : Interne Diagnosa medis : Diabetes Melitus Keluhan : DS: - klien mengatan penglihaan kabur - klien mengatan tidak ada tenaga DO: - klien tampak lesu - klien tampak terpasang infus RL
MIND MAPPING DIABETES MELITUS NAMA NIM PRODI
: LIZA ANGGRAINI : 1710142010013 : SI KEPERAWATAN KOMPLIKASI 1. Akut a. koma hipoglikemia b. ketoasidosis 2. Kronik a. makroangiopati b. mikroangiopati c. neuropati diabetik d. rentan infeksi e. penyakit vaskuler f. penurunan imunisasi
MANIFESTASI KLINIS 1. poliphagi (lapar berlebihan) 2. polidipsi (sering haus) 3. poliuri (jumlah urin banyak) 4. kelelahan 5. kehilangan tenaga
DATA PENUNJANG 1. glukosa darah : gula darah puasa >130ml/dl, tes toleransi glukosa 2jam post prandial > 200mg/dl 2. GDS: >200MG/DL 3. osmolalitas serum: biasanya meningkat 330 4. gas darah arteri : PH rendah dan penurunan HC03 5. trombosit darah: Ht meningkat (dehitrasi) 6. urine: gula darah aseton positif 7. asam lemak bebas: kadar lipit dan kolesterol meningkat
SIKI: Terapi aktivitas Observasi : - Identifikasi defisit tingkat aktivitas - Identifikasi kemapuan berpartisipasi dalam aktivitas tertentu Terapeutik : - Fasilitasi pasien dan keluarga dalam menyesuiakan lingkungan untuk mengakomodasi aktivitas yang di pilih - Libatkan keluarga dalam aktivitas Edukasi: - Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih
DEFINISI Diabetes Melitus: hiperglikemia kronik yang disertai kelainan metabolik akibat gangnguan hormonal yang menimbuklan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, syaraf, dan pembuluh darah, disertai lesi, membrane basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron. (smeltzer dan bare, 2002: 1224)
faktor genetik, imunologi, lingkungan usia, resistensi insulin, obesistas, riwayat keluarga syndrom cushing, akromigali
PENATALAKSANAN 1. perencanan makan 2. latihan jasmani 3. obat hipoglikemik (sulfonilurea,binguanit, inhibitor dan glukosidase, insulin senaitizing agent)
DEFISIENSI INSULIN
glukosa tidak dapat diantar dari permukaan sel ke intra sel rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa intra sel menurun produksi metabolik energi menurun INTOLERANSI AKTIVITAS SDKI: INTOLERANSI AKTIVITAS (D.0056) SLKI: TOLERANSI AKTIVITAS (L.05047) SIKI: TERAPI AKTIVITAS (I.05186)
jaringan lemak
hati
lipolisis (pemecahan lemak)
sel beta pankreas hancur oleh proses autoimun
asam-asam lemak meningkat
sel beta gagal melepaskan insulin
↑ selera makan (polifagia)
glukoneogenesis ↑
mikroangiopati
aterosklerosis penyumbatan vaskuler
vaskuler otak
arteri koroner
vaskuler primer
stroke
infark miokard
↓ suplai nutrisi dan O₂ ke sel penyembuhan luka lama
badan keton ↑
hiperglikemia
pada jaringan mata
pada organ ginjal
ulkus
ketoasidosis diabetik
↑ gula dalam darah
retinopati
nefropati
diskontinuitas jaringan
↑ CO₂ dalam darah
ginjal tidak mampu menyerap glukosa yang tersaring keluar
fungsi penglihatan ↓
proteinuria & hipertensi
suplai O₂ ke otak ↓ RISIKO CEDERA SDKI: RISIKO CEDERA (D.0136) SLKI: TINGKAT CEDERA (L.14136) SIKI: EDUKASI PERAWATAN DIRI (I.12420) SIKI:Terapi aktivitas Observasi : - Identifikasi defisit tingkat aktivitas - Identifikasi kemapuan berpartisipasi dalam aktivitas tertentu Terapeutik : - Fasilitasi pasien dan keluarga dalam menyesuiakan lingkungan untuk mengakomodasi aktivitas yang di pilih - Libatkan keluarga dalam aktivitas Edukasi: - Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih
makroangipati
PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI
NYERI pada jaringan syaraf
glukosuria
neuropati
diuresis osmotik
SDKI: GANGGUAN PERSEPSI SENSORI (D.0085) SLKI: FUNGSI SENSORI (L.06048) SIKI: EDUKASI PERAWATAN DIRI (I.12420)
parastesia
poliuria
rangsangan kulit ↓
HIPOVELEMIA
luka pada ekstermitas
KETIDAK STABILAN GULA DARAH
SDKI: HIPOVOLEMIA (D. 0023) SLKI: STATUS CAIRAN (L.03028) SIKI: MANAGEMEN HIPOVOLEMIA (I.03116)
SIKI: Edukasi program pengobatan Observasi : - Identifikasi pengobatan yang direkomendasi Terapeutik : - Berikan dukungan untuk menjalani program pengobatan dengan baik dan benar Edukasi: - Jelaskan mamfaat dan efek samping pengobatan - Anjurkan mengosomsi obat sesuai indikasi
SIKI : Perawatan intekritas kulit Observasi - Identifikasi penyebab integritas kulit Terapeutik - Bersihkan parineal dengan air hangat Edukasi - Anjurkan menggunakan pelembab - Anjurkan minum air yang cukup
SDKI: GANGGUAN INTEGRITAS KULIT / JARINGAN (D.0129) SLKI: INTEGRITAS KULIT DAN JARINGAN (L.14125) SIKI: PERAWATAN INTEGRITAS KULIT (I.11353)
SDKI: KETIDAKSTABILAN KADAR GULA DARAH (D.0027 SLKI: KESTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH (L.03022) SIKI: MANAJEMEN HIPERGLIKEMIA (I.03115)
SIKI: Manajemen hiperglikemia Observasi : - Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia - Monitor tanda dan gejala hiperglikemia Terapeutik : - Berikan asupan cairan Edukasi : - Ajurkan kepatuhan terhadap diet dan olah raga Kolaborasi : - Kolaborasi pemberian insulin 6 Iu
KERUSAKAN INTEKRITAS KULIT
SDKI: NYERI AKUT (D.0077) SLKI: KONTROL NYERI (L.08063) SIKI: - MANAGEMENT NYERI (I.08238) - EDUKASI TEKNIK NAFAS (I.12452)
SIKI: manajemen hipovolemia observasi: - periksa tanda dan gejala hipovolemia monitor intake dan output cairan terapeutik - hitung kebutuhan cairan - berikan asupan cairan oral edukasi - anjurkan asupan cairan kolaborasi - kolaborasi pemberia cairan IV isotonik
SIKI: Edukasi perawatan diri observasi - identifikasi dan hambatan perawatan diri
SIKI: Manajemen nyeri Observasi : - Identifikasi identifikasi lokasi,karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,intensitas nyeri - Identifikasi skala nyeri Terapeutik : - Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Edukasi: - Jelaskan penyebab dan periode dan pemicu nyeri Kolaborasi - Kolaborasi pemberian analgetik SIKI: Edukasi teknik nafas dalam Observasi : - Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi Terapeutik : - Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan Edukasi: - Jelaskan tujuan dan mamafaat teknik nafas dalam - Jelaskan prosedur teknik nafas dalam