Sitologi  [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HISTOLOGI VETERINER I SITOLOGI



Oleh: Kelompok 1



Anggota:



Baja Sadhayu Putrawan



1409005037



Deva Mutiara Giri Putri



1809511065



Yusril Chalid Wijaksono



1809511066



Kadek Chindy Budiartami



1809511067



Anastasia Bhala



1809511068



FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2018



1



KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis panjatkan kepadaTuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan paper ini dengan baik. Paper ini dibuat untuk memenuhi tugas histologi veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. Segala kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kebaikan dari paper ini, dan tak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis.



Denpasar, 5 Oktober 2018 Penulis



2



DAFTAR ISI



HALAMAN SAMPUL ............................................................................................1 KATA PENGANTAR .............................................................................................2 DAFTAR ISI ............................................................................................................3 BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................4 BAB II. KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................5 BAB III. KESIMPULAN .......................................................................................19 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................20



3



BAB I PENDAHULUAN



Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular, misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan Protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap selsel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi. Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke (yang hidup pada 16351703). Hooke (pada tahun 1665) mengamati sel gabus dengan menggunakan mikroskop sederhana. Ternyata sel gabus tersebut tampak seperti ruangan-ruangan kecil. Maka, dipilihlah kata dari bahasa Latin yaitu cellula yang berarti kamar kecil untuk menamai objek yang ditemukannya itu. Sistologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang sel. Secara menyeluruh sel dibahas didalam ilmu ini.



4



BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 SEL Sel adalah unit kehidupan struktural dan fungsional terkecil dari tubuh. Sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung dalam sel. Sel dan zat intraseluler membentuk keseluruhan jaringan tubuh. (Sloane Ethel, 1995). Berdasarkan sitologi, organisme dapat dikategorikan menjadi dua kelompok, yaitu prokariotik dan eukariotik. Sel prokariotik merupakan suatu jenis sel dengan inti yang tidak jelas hanya ada di dalam sitoplasma tampak adanya bagian berwarna terang yang mengandung bahan DNA. Sel yang termasuk jenis sel prokariotik yaitu jenis sel bakteri, virus, ganggang biru, dan ganggang hijau. Sedangkan sel eukariotik berbeda dengan sel prokariotik, yaitu sel eukariot memiliki inti sel yang jelas karena inti sel ini memiliki dinding atau membran inti. Yang termasuk dari jenis eukariotik yaitu sel manusia, sel hewan, dan sel tumbuhan ( Juwono dan Juniarto Zulfa Ahmad, 2000).



Gambar sel hewan dan sel tumbuhan



5



2.2 SITOPLASMA Sitoplasma adalah bagian pada sel hewan dan sel tumbuhan yang masingmasing organel sel memiliki berbeda-beda. Sitoplasma dapat disebut sebagai protoplasma di luar inti sel. merupakan cairan yang ada di dalam sel dan terletak di luar inti sel. Kalau dilihat secara mikroskopik, sitoplasma itu homogen dan jernih serta beberapa daerah di sitoplasma ada yang berbentuk granular (butiran), fibrillar (organel berbentuk seperti benang-benang halus atau filamen) atau vakuolar. Gambar Sitoplasma



Pada sel hidup istilah cytoplasmic matrix juga disebut hyaloplasmic. Hyaloplasma berdasarkan komposisi penyusun dan kepekatan (struktur) yaitu: 1) Ektoplasma : terletak di bagian perifir dari sitoplasma (dekat dengan membran sel), mempunyai konsistensi kekentalan yang sangat pekat berbentuk gel ( jel ). Pada cairan ini tidak dijumpai/bebas dengan adanya organel-organel sel maupun benda-benda inklusi, selain itu cairan ini mempunyai sifat tiksotropi artinya cairan tersebut dapat berubah konsistensinya menjadi lebih pekat daripada gel yang disebut sol. Konsistensi seperti sol ini sifatnya revelsibel. Perubahan tiksotropi ini terjadi apabila sel tersebut terkena pengaruh mekanik dari luar sel. Contoh sel yang mempunyai kemampuan tiksotropi yang tinggi adalah sel amuba, sel-sel yang mempuyai sifat fagositik ( leukosit, makrofag, sel RES, gian cel, plasma sel, dll. ). 2) Endoplasma : letaknya ada di sebelah dalam dari ektoplasma. Cairan ini mempunyai sifat konsistensi lebih cair dibandingkan dengan gel tapi lebih pekat daripada air, selain itu cairan ini tidak mempunyai sifat tiksotropi. Cairan ini mengandung/dijumpai adanya organel-organel sel dan cytoplasmic inclution.



6



Organel-organel ini disebut organoid ( organelles ). Jadi organoid tidak lain adalah merupakan benda-benda kecil yang tetap berada di dalam sel dan terorganisasi yang mempunyai fungsi spesifik untuk proses metabolisme dalam mengatur kelangsungan kehidupan sel. 2.3 ORGANEL-ORAGANEL SEL Organel-organel didalam sel tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu organel yang memiliki membran dan organel yang tidak memiliki membran. 1.



Organel yang memiliki membran sel 1.



Membran Sel Pada sel hewan dinding sel disebut dengan membran sel kerena komposisi penyusunnya sebagian besar berupa lipid. Membran sel ini disebut juga dengan istilah membran plasma / plasmalemma. Lemak dan protein ini memiliki sifat yang berbeda, lemak bersifat hidrofobik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat hidrofilik (larut dalam air) oleh karen itu membran sel memiliki sifat selektif permeable (hanya bisa dilewati oleh molekul – molekul tertentu saja. Dengan kemampuan ini, membran sel dapat membatasi kegiatan yang terjadi di dalam sel agar tidak mudah terpengaruh dari lingkungan luar.



Gambar Membran Sel



2.



Retikulum Endoplasma



7



Retikulum endoplasma adalah bagian selberbentuk benang-benang yang terdapat di inti sel. Retikulum endoplasma terbagi atas dua yakni retikulum endoplasma halus (REh) dan retikulum endoplasma kasar (REk). Retikulum endoplasma halus (REh) adalah tidak melekat dengan ribosom, sedangkan retikulum endoplasma kasar (REk) adalah melekat pada ribosom.



Fungsi Retikulum Endoplasma



3.







Alat transportasi zat dalam sel sendiri







Mensintesis lipid dalam sel (REh)







Membantu dalam detoksifikasi se-sel berbahaya pada sel (REh)







Sintesa protein (REk)



Ribosom Ribosom merupakan organel yang tersusun dari nukleoprotyein, yakni senyawa protein dengan RNA. Ribosom berbentuk bulat. Ukurannya kurang lebih 20 nm pada sel prokariotik, namun ukurannya lebih kecil pada sel eukariotik. Sebagian ribosom melekat pada membran RE membentuk polisom, selebihnya tersebar di cairan sel (sitosol), bahkan ditemukan pada organel lainnya seperti mitokondria dan kloroplas pada sel tumbuhan. Ribosoma mersifat basofil, sehingga sitoplasma menjadi bersifat basofil karena begitu banyaknya jumlah ribosom di dalam sitoplasma. Ribosoma merupakan pusat pembentukan protein. Robosoma merupakan tempat untuk merangkai asam-asam amino menjadi peptida atau protein.



4.



Badan Golgi



8



Badan Golgi tersusun dari sisterna (kantung-kantng pipih) dan pada bagian tepinya terdapat vesikula (gelembung). Badan Golgi tersebar pada sitoplasma.Pada sel hewan, badan Golgi menghasilkan enzim pencernaan dari kelenjar-kelenjar pencernaan. Selain itu, badan Golgi juga berfungsi dalam sintesis polisakarida tertentu.Badan Golgi pada sel tumbuhan berisi protein dan polisakarida untuk menbentuk dinding sel. Selain itu juga menghasilkan lendir (musin). Musin ini berfungsi untuk melumasi ujung akar ketika menembus tanah. Selain itu, musin juga berperan dalam sekresi yang bersifat lengket yang dihasilkan badan Golgi dan terkadang juga berperan dalam transpor lemak. Badan Golgi pada tumbuhan disebut diktiosom.



Gambar Badan Golgi



Fungsi dari Golgi Komplek adalah: - tempat proses sintesis - tempat pemekatan (membentuk struktur protein) - tempat proses penambahan gugus/senyawa - tempat penyimpanan sementara hasil produk



5.



Lisosom Lisosom merupakan organel yang dihasilkan oleh badan Golgi. Lisosom terdapat pada sitoplasma dalam jumlah banyak.Lisosom mengandung berbagai macam enzim hidrolitik, seperti lipase,



9



fosfataes, dan protease yang berpedan dalam pencernaan intraseluler untuk menguraikan berbagai substansi dalam sel.



Gambar Lisosom



Lisosoma ada 2 tipe yaitu: 1) Lisosoma primer: berisi berisi ensim hidrolitik. 2) Lisosoma sekunder: merupakan peleburan antara lisosoma primer dengan berbagai gelembung substrat. Lisosoma primer berkembang yang berasal dari perkembangan dari Aparatus Golgi, dan selanjutnya menjauhi Golgi. Heterofagosom terbentuk akibat invaginasi membran plasma yang mengelilingi benda asing, sedangkan Vakuola Krinofagi adalah merupakan peleburan dari gelembung sekrit yang telah mengalami penuaan atau kerusakan dengan lisosom primer. Lisosoma Sekunder sekrit yang ada di dalamnya dapat dikeluarkan dari selaput atau masih tetap ada di dalamnya, hal ini disebut Lisosom pembentuk pigmen lipofuksin. Jenis ensim yang terkandung di dalamnya adalah: • Acid phospatase • Acid ribonuclease • Acid deoxyribonuclease • Cathepsin • Peroksidase. Enzim yang terkandung di dalam organel lisosoma dapat memecah/menghancurkan protein, DNA, RNA, karbohidrat, dan



10



lemak. Sintesa ensim tersebut diduga terjadi di dalam Endoplasmik Retikulum dan selanjutnya tersimpat dalam kantong penyimpan. 6.



Mitokondria Mitokondria adalah organel sel yang memiliki mebran rangkap dengan bentuk bulat panjang. Organel ini ditemukan pada organime dengan sel eukariotik aerob. Membran mitokondria tersusun atas dua lapis membran kuat, fleksibel, stabil, dengan bahan penyusun berupa lipoprotein. Membran dalam mitokondria berbentuk lekukan yang disebut krista yang berfungsi untuk memperluas permukaan agar memaksimalkan penyerapan oksigen. Kompartemen bagian dalam mitokondria berisi cairan yang disebut dengan matriks mitokondria yang mengandung enzim pernapasan (sitokrom), DNA, RNA, dan protein.



Gambar Mitokondria



Mitokondria juga mempunyai DNA tersendiri yang berfungsi untuk menghasilkan kode sintesis protein spesifik. Fungsi mitokondria yakni berperan dalam proses oksidasi makanan, respirasi sel, dehidrogenasi, fosforilasi oksidasif, dan sistem transfer elektron.



11



Oksidasi zat makanan yang terjadi di dalam mitokondria menghasilkan energi dan zat residu. Berkaitan dengan fungsinya tersebut, maka mitokondria dijuluki dengan the power house of cell. 7.



Peroksisom Organel ini dahulu belum mendapat perhatian walaupun telah diketemukan lewat pemeriksaan dengan elektron mikroskop berbentuk bulat. Belakangan ini justru mendapat perhatian yang tinggi mengingat telah diketemukan ensim yang terkandung di dalamnya. Butiranbutiran pekat elektron. Ensim yang terkandung di dalamnya : Katalase, hidrogen peroksida, urat oksidase, D-aminooksidase. Fungsi organel ini mengatur pemakaian oksigen di dalam sel, proses metabolik, proses detoksifikasi, dan pemecahan asam lemak menjadi asetil-CoA ( sangat jelas terlihat pada sel hati )



2.



Organel yang tidak memilki membran Organel yang tidak terbentuk dari membran sering disebut dengan kerangka sel (cytoskleton) . Kerangka sel ini membentuk jalinan komplek yang berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel, stabilitas sel, gerakan sel (waktu pembelahan sel), dan membantu pada proses mitosis Yang termasuk organel ini antara lain: 1. Sentriol Sentriol adalah struktur berbentuk tabung yang dapat ditemukan pada sel eukariota. Sentriol juga mengambil peran dalam pembelahan sel dan dalam pembentukan silia dan flagela. Sepasang sentriol yang membentuk struktur gabungan disebut dengan sentrosom.



Fungsi Sentriol 



Proses pembelahan sel dalam membentuk benang spindel







Berperan membentuk silia dan flagella



12



2. Mikrotubulus Mikrotubulus adalah organel sel di dalam sitoplasma yang ditemukan pada sel eukariot dan berbentuk silindris panjang yang berangga dengan diameter dalam kurang lebih 12 nm dan diameter luar 25 nm. Mikrotbulus terdiri atas molekul-molekul berbentuk bulat protein globular yang disebut tubulin, dengan spontan bergabung membentuk silindris panjang berongga pada kondisi tertentu. Mikrotbulus bersifat kaku. Fungsi Mikrotubulus 



Melindungi sel







Memberi bentuk sel







berperan dalam pembentukan flagela, silia dan sentriol



2.4 INTI SEL Nukleus adalah inti dari sel yang mengatur dan mengendalikan aktivitas sel baik itu metabolisme hingga ke pembelahan sel. Nukleus ditemukan pada sel eukariotik dan mengandung sebagaian besar materi ginetik yang bentuknya DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama protein-protein. Nukleus terdiri dari bagian-bagian seperti Membran inti (karioteka), Nukleoplasma (Kariolimfa), Kromatin/kromosom, Nukleolus.



Gambar Inti Sel atau Nukleus



1.



Membran Inti Dinding inti terdiri dari dua lapis, antara lapis yang satu dengan lapis lainnya terdapat ruang antara yang berisi bahan amorf dan berjarak 40 – 70 nm (nanometer). Lapisan tersebut adalah: a) karioteka eksterna, b) ruang perinuklier, c) karioteka interna. Ruangan yang terbentuk dari dua 13



lapis tersebut disebut dengan istilah Sisterna Perinuklier. Kedua karioteka (membran) mempunyai kepadatan elektron yang berbeda yakni karioteka eksterna (membran bagian luar dengat dengan sitoplasma) kurang padat elektron dan pada pada lapis ini banyak diketemukan ribosum yang melekat dan endoplasmik retikulum. 2.



Nukleolus Nukleolus disebut juga Plasmosum. Plasmosum bentuknya bulat berjumlah 1 – 4. Nukleolus di dalam inti dapat bergerak, oleh karena itu sel yang mempunyai nukleolus lebih dari satu ( sel hati ) kadang terlihat di bawah mikroskop hanya satu atau dua, hal ini karena pergerakan nukleulus yang posisinya kebetulan sejajar/berhimpitan. Nukleolus kaya akan RNA, DNA, dan protein, hal ini dikarenakan di da;am nukleolus merupakan tempat materi genetik (Gen)/DNA. Dengan menggunakan mikroskop elektron nukleolus terlihat ada 3 zona yaitu: 1) pars Granulosa, 2) pars Fibrosa, dan 3) Pars Kromosomal. Pars Granulosa dan Pars Fibrosa kaya dengan Ribonukleoprotein yang merupakan prekursor ribosum yang akan dibentuk, sedangkan pars Kromosomal kaya dengan DNA.



3.



Kromatin Pada pembelahan sel (stadium interfase) kromatin berkumpul membentuk benang-benang halus yang disebut KROMOSOM. Tapi ada juga kromatin yang tidak tampak pada stadium ini dan masih merupakan bagian dari kromosom disebut EUKROMATIN. Istilah Heterokromatin tidak lain merupakan kromatin dari segmen kromosom berupa benangbenang halus yang tampak selama stadium interpase.



14



2.5 REPIKLASI GEN Gen itu adalah bagian atau segmen dari DNA yang berperan sebagai pembawa informasi gentik melalui pembentukan secara tidak langsung molekulmolekul protein. Replikasi gen adalah merupakan perbanyakan/ dupliksi gen, kejadian ini ditemukan pada saan pembelamah sel baik itu pembelahan mitosis maupun pembelahan meiosis. Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua sel anak. Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung ’amitosis’ dan pembelahan secara tidak langsung ’mitosis dan meiosis’. Sel-sel mengalami pembelahan melalui serangkaian proses yang terjadi berulang kali darin pertumbuhan ke pembelahan, yang dikenal sebagai siklus sel, siklus sel terdiri atas lima fase utama : G1, S, G2, mitosis, dan sitokinesis



2.6 PEMBELAHAN SEL Proses pembelahan sel merupakan bagian integral dari siklus sel (cell cycle), kehidupan sel yang dimulai dari saat pertama kali terbentuk dari sel induk yang membelah menjadi dua sel dan meneruskan materi genetik yang identik ke sel anakan. Pada tahun 1882, seorang ahli anatomiJerman yang bernama Walther Flemming mengembangkan zat pewarna yang memungkinkan ia mengamati, untuk pertama kali perilaku kromosom selama mitosis dan sitokinesis. Flemming mencetuskan istilah mitosis dan kromatin (Campbell, 2008: 286).



15



Tahun 1884, Strasburger mengenakan istilah profase, metafase dan anafase untuk pembagian saat pembelahan sel (Arnold, 1973: 52).



Gambar Pembelahan Mitosis



Pembelahan sel dibedakan menjadi dua yaitu pembelahan mitosis dan meiosis (Welsh dan Mogea, 1991; Suryo, 1996). Pembelahan mitosis merupakan pembelahan duplikasi dimana sel mereproduksi dirinya sendiri dengan jumlah kromosom sel anak sama dengan induknya. Mitosis berlangsung dalam beberapa fase yaitu interfase, profase, metafase anafase dan telofase. 1. Interfase: Sel belum memperlihatkan kegiatan membelah tetapi aktif dalam fungsi mekanisme fisiologi dan biokimia organisme. Inti sel tampak sebagai gumpalan padat. 2. Profase: Inti sel terlihat bulat, membesar dan gelap. Benang-benang kromatin mulai terlihat. Semakin lama benang kromatin makin pendek dan tebal sehingga terbentuk kromosom. Tiap kromosom lalu membelah, memanjang dan anakan kromosom disebut kromatid. Dinding mulai menghilang dan sentriol membelah. 3. Metafase : Kromosom berada di bidang ekuator sel dan sentromer melekat pada serabut gelendong yang bertanggungjawab terhadap arah pergerakan kromosom selama pembelahan. 4. Anafase : Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak pada serabut gelendong menuju kutub sel yang berlawanan. Tiap kromatid hasil pembelahan merupakan kromosom baru dan memiliki sifat keturunan yang sama.



16



5. Telofase : Setiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik. Serabut gelendong inti lenyap dan dinding inti terbentuk. Kemudian plasma sel terbagi menjadi dua bagian yang disebut sitokinese. Sitokinese pada tumbuhan ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah-tengah sel. Pembelahan meiosis merupakan pembelahan reduksi yang menghasilkan sel anakan yang memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom induk. Pembelahan meiosis berguna untuk menghasilkan gamet atau selsel kelamin, sehingga lazim dikenal dengan gametogenesis. Pada pembelahan jenis ini dihasilkan sel yang menghasilkan 1 genom/haploid/n. Gametogenesis pada pria menghasilkan 4 spermatozoa dan pada wanita menghasilkan 1 ovum disertai 2 atau 3 badan polar. Gametogenesis pada wanita dinamakan oogenesis (Santosa, 2009: 72) Pembelahan meiosis berlangsung dalam 2 tahap pembelahan yaitu Meiosis I dan Meiosis II. 1. Meiosis I merupakan pembelahan reduksi yang pada proses tersebut jumlah kromosom akan



menjadi setengah jumlah semula. Meiosis I terdiri dari



beberapa tahap yaitu : a. Profase I : Kromosom memendek dan menebal. kromosom-kromosom homolog membentuk pasangan yang disebut bivalen. Proses berpasangannya kromosom disebut sinapsis. Setiap anggota bivalen membelah memanjang sehingga terbentuk 4 kromatid. Keempat kromatid pada satu bivalen disebut tetrad. b. Metafase I : Bivalen-bivalen menempatkan diri di bidang tengah dari selsecara acak dan sentromer melekat pada serabut gelendong c. Anafase I : Sentromer belum membelah. Kromosom-kromosom homolog saling memisahkan diri (reduksi kromosom) dan bergerak menuju ke kutub sel yang saling berlawanan. d. Telofase I : Kromosom berubah menjadi nukleus baru dan mulai dikelilingi membran nukleus, kemudian terjadi sitokinese. Jumlah kromosom setiap nukleus baru setengah dari induknya.



17



e. Interfase I : Mempersiapkan sel untuk pembelahan miosis II, lama waktunya tergantung pada jenis tanamannya. 2. Meiosis II merupakan pembelahan pembelahan duplikasi a. Profase II : Serabut-serabut gelendong terbentuk, kromosom memendek dan menebal. b. Metafase II : Sentromer-sentromer menempatkan diri di tengah sel. c. Anafase II : Sentromer dari tiap kromosom membelah, kromatidkromatid memisahkan diri dan bergerak ke kutub yang berlawanan dan merupakan kromosom d. Telofase II : Berlangsung sitokinese yang diikuti dengan terbentuknya dinding inti. Terbentuk 4 sel gamet yang jumlah kromosomnya setengah dari induknya. e. Interfase II : Sel anakan siap untuk pembentukan sel telur dan serbuk sari



18



BAB III KESIMPULAN



1.



Sitologi berarti ilmu yang mempelajari tentang sel.



2.



Sel merupakan unit struktural dan fungsional yang terkecil yang mampu hidup di dalam suatu lingkungan yang mati.



3.



Morfologi sel dari segi ukuran sel tidaklah tetap tergantung dari aktivitas sel saat itu, sel yang aktif atau sel yang sedang istirahat (stadium interpase) berbeda ukurannya maupun bentuknya.



4.



Komponen-komponen yang mendukung sel ada membran sel, sitoplasma, dan inti sel atau nukleus.



5.



Pembelahan sel ada 3 yaitu pembelahan amitosi, pembelahan mitosis dan pembelahan miosis.



19



DAFTAR PUSTAKA



Suastika, P. 2008. Diktat Sistologi Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Denpasar. Tjahjani, N.P. dan Zuhaida, A. 2013. Kelainan Genetik Klasik: Tinjauan Penciptaan Manusia dalam Perspektif Al-Qur’an Hartati, S. Darsana, L. Cahyono, O. 2014. Studi Karakterisasi Anggrek Secara Sitologi Dalam Rangka Pelestarian Plasma Nutfah Sarasmiyarti, A. 2008. Analisis Sitogenetika



Tanaman Manggis (Garcinia



mangostana L.) Jogorogo Puspitaningrum, Y. 2015. Deteksi DNA Gelatin Sapi Dan Gelatin Babi Pada Simulasi Gummy Vitamin C Menggunakan Real –Time PCR Untuk Analisis Kehalalan Purnama, I.C.G. Martasari, C. Kendarini, N. Saptadi, D. 2017. Analisis Sitologis Jeruk Siam Madu ( Citus Nobilis L.) Hasil Kultur Endosperma. http://www.ilmudasar.com/2017/05/Pengertian-Struktur-Fungsi-dan-SifatMembran-Sel-adalah.html (diakses 4 Oktober 2018) https://www.daniarta.com/organel-organel-sel-beserta-fungsinya/ (diakses 26 Oktober 2010) http://umum-pengertian.blogspot.com/2016/08/organel-sel-hewan-besertafungsinya.html (diakses 4 Oktober 2018) http://www.generasibiologi.com/2017/08/pengertian-struktur-dan-fungsi-organelorganel-sel.html (diakses 4 Oktober 2018)



20