13 0 2 MB
PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS
DINAS KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT Jalan A. KadirKasim No. 20 Telp& Fax (0562) 241203 E-mail : [email protected]
PEMANGKAT - KALIMANTAN BARAT KodePos 79455
PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT TAHUN 2021
PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT Jalan A. Kadir Kasim No. 20 Telp& Fax (0562) 241203 E-mail : [email protected]
PEMANGKAT - KALIMANTAN BA RAT Kode Pos 79455
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT NOMOR 041 TAHUN 2021 TENTANG PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT DENGAN RAHMAT TUIIAN YANG MAHA ESA DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT,
Menimbang : a. bahwa kebersihan tangan merupakan salah satu kewaspadaan standar yang masuk program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit; b. bahwa untuk melindungi tenaga kesehatan dan tenaga lainnya di rumah sakit agar aman, nyaman dan sehat perlu menjaga kebersihan tangan yang sesuai standar; Mengingat
: 1. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 2. Undang - Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan; 4. Peraturan Menteri Kesehatan Rl Nomor 1691/Menkes/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit; 5. Keputusan Menteri Kesehatan Rl Nomor 270/Menkes/SK/lll/2007 Tentang Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya; 6. Keputusan Menteri Kesehatan Rl Nomor 382/Menkes/SK/lll/2008 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya; 7. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pemangkat Nomor 012.a tahun 2019 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Umum Daerah Pemangkat;
8. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pemangkat Nomor 012.a tahun 2019 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Umum Daerah Pemangkat; 9. Keputusan Bupati Sambas Nomor 387/DINKES/2018 Tentang Izin Operasional Tetap Rumah Sakit Umum Daerah Pemangkat; MEMUTUSKAN MEMUTUSKAN Menetapkan KESATU
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT NOMOR : 041 TAHUN 2021 TENTANG PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT;
KEDUA
Panduan Kebersihan Tangan di Rumah Sakit Umum Pemangkat Sebagaimana Tercantum dalam lampiran ini;
KETIGA
Keputusan ini sebagai Panduan Kebersihan Tangan dalam di Rumah Sakit Umum Daerah Pemangkat;
KEEMPAT
Daerah
Dengan terbitnya SK ini segala Keputusan Direktur tentang Panduan Kebersihan Tangan di Rumah Sakit Umum Daerah Pemangkat Nomor 124 Tahun 2015 dinyatakan tidak berlaku lagi;
Ditetapkan di Pemangkat pada tanggal 09 Agustus 2021 DIREKTUR RSUD PEMANGKAT
d____________________________SIM. PEMBINA Tk.l NIP. 197409282002121003
LAMPIRAN :
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT NOMOR : 041 TAHUN 2021 TANGGAL : 9 Agustus 2021
PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT
PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Pujisyukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat-Nya Panduan Kebersihan Tangan dapat diselesaikan dengan baik. Perlu disadari bahwa Infeksi Nosokomial atau yang sekarang disebut sebaga iinfeksi berkaitan dengan pelayanan fasilitas pelayanan kesehatan atau Healthcare Associated Infections (HAIs) merupakan masalah penting diseluruh dunia yang terus meningkat (Alvardo 2000). Di Indonesia telah dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 382/Menkes/SK/III/2007 tentang Pelaksanaan Pencegahan dan upaya untuk memutus siklus penularan penyakit dan melindungi pasien , petugas kesehatan , pengunjung dan masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Sedangkan petugas kesehatan termasuk petugas pendukung seperti petugas laboratorium, rumah tangga, CSSD, pembuang sampah dan lainnya juga terpajan pada risiko besar terhadap infeksi. Petugas kesehatan harus memahami, mematuhi dan menerapkan kebersihan tangan sesuai standar, Kami menyadari bahwa buku ini belum sempurna, dan kami mengharapkan adanya masukan bagi penyempurnaan buku ini di kemudian hari.
Pemangkat,
,Agustus 2021
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul ....................................................................................
i
Kata Pengantar .......................................................................................
ii
Daftar Isi ............................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................
1
A. Latar Belakang ..................................................................
1
B. Tujuan ...............................................................................
3
C. Dasar Hukum ....................................................................
3
D. Sasaran ............................................................................
4
E. Cakupan Kegiatan ............................................................
4
BAB II KONSEP DASAR KEBERSIHAN TANGAN ...........................
5
A. Definisi Cuci Tangan .........................................................
5
B. Kebersihan Tangan...........................................................
6
C. Tujuan Kebersihan Tangan
......................................
7
BABIII FASILITAS KEBERSIHAN TANGAN.......................................
8
BAB IV TATA LAKSANA....................................................................
9
A. Indikasi Kebersihan Tangan .............................................
9
B. Hal-hal yang diperhatikan Dalam Kebersihan Tangan ......
9
C. Prosedur Kebersihan Tangan ...........................................
11
D. Jenis Cuci Tangan .............................................................
12
E. Teknik Kebersihan Tangan ................................................
13
BAB V DOKUMENTASI ......................................................................
21
BAB VI PENUTUP
22
.........................................................................
DAFTAR PUSTAKA
ii
LAMPIRAN
: KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT NOMOR : 041 TAHUN 2021 TANGGAL : 09 Agustus 2021
PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi di rumah sakit atau infeksi nosokomial merupakan persoalan serius yang menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien. Walaupun beberapa kejadian infeksi nosokomial tidak menyebabkan kematian pasien, namun menyebabkan pasien dirawat lebih lama akibatnya pasien harus membayar lebih mahal. Infeksi nosokomial yang dikenal dengan Healthcare Associated Infections (HAIs) dapat terjadi melalui penularan dari pasien kepada petugas, dari pasien ke pasien lain, dari pasien kepada pengunjung atau keluarga maupun dari petugas kepada pasien. Berdasarkan data badan kesehatan dunia, WHO, infeksi yang terjadi akibat interaksi yang berlangsung di rumah sakit (nosokomial) merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia. Data tahun 2005 menunjukan, infeksi nosokomial menyebabkan 1,4 juta orang di seluruh dunia meninggal. Sementara itu, sekitar 10 persen pasien rawat inap di rumah sakit di seluruh dunia mengalami infeksi nosokomial/infeksi rumah sakit. Di Indonesia, berdasarkan penelitian pada tahun 2004 yang dilakukan di 11 rumah sakit di Jakarta, menunjukan 9,8 persen pasien rawat inap terinfeksi nosokomial. Untuk itu diperlukan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi untuk menekan angka infeksi rumah sakit tersebut, yaitu dengan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas pelayanan kesehatan dalam melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi. Strategi yang digunakan adalah peningkatan kemampuan petugas kesehatan dengan metode Standar Precautions / Kewaspadaan Standar yang diterapkan pada semua orang (pasien, petugas atau pengunjung) yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan tanpa menghiraukan mereka terinfeksi atau tidak serta Panduan Kebersihan Tangan
1
kewaspadaan berdasarkan penularan yang diperuntukkan bagi pasien rawat inap dengan menunjukkan gejala, terinfeksi dengan kuman yang bersifat pathogen. Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi melibatkan semua unsur, mulai dari unsur pimpinan sampai kepada staf. Peran pimpinan yang diharapkan adalah menyiapkan sistem, sarana dan prasarana penunjang lainnya, sedangkan peran staf adalah sebagai pelaksana langsung dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Salah satu tahap kewaspadaan standar yang efektif dalam pencegahan dan pengendalian infeksi adalah hand hygiene (kebersihan tangan), karena kegagalan dalam menjaga kebersihan tangan adalah penyebab
utama
infeksi
nosokomial
dan
mengakibatkan
penyebaran
mikroorganisme multi resisten di fasilitas pelayanan kesehatan. Menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan adalah metode paling mudah dan efektif dalam pencegahan infeksi nosokomial. Sebagai wujud nyata pencegahan dan pengendalian infeksi di lingkungan
rumah
sakit,
RSUD
Pemangkatmengembangkan
kegiatan
“Kebersihan Tangan” bagi seluruh staf baik yang bersentuhan langsung dengan pasien ataupun tidak, mahasiswa, pasien, keluarga pasien dan pengunjung. kegiatan ini terus didengungkan dan diedukasikan secara berkesinambungan, baik melalui poster, leaflet, penyuluhan/edukasi pada komunitas maupun individu. Dengan harapan bahwa kebersihan tangan/cuci tangan ini menjadi budaya sehari-hari yang melekat dalam pelayanan yang berlangsung di rumah sakit, yang tujuan akhirnya menekan angka infeksi di rumah sakit dan menjadikan mutu pelayanan di rumah sakit meningkat dan keselamatan pasien terjamin. Panduan kebersihan tangan ini dibuat agar pelaksanaannya di lapangan
dapat
terstandar
dan
berjalan
dengan
baik
secara
berkesinambungan baik implementasi dan monitoring evaluasinya. Kerjasama antar setiap unsur di lingkungan RSUD Pemangkatsangat diperlukan untuk mendukung berjalannya kegiatan ini, sebagai langkah peningkatan mutu pelayanan yang berbasis keselamatan pasien.
Panduan Kebersihan Tangan
2
B. Tujuan Tujuan Umum Meningkatkan mutu pelayanan di RSUD Pemangkat. Tujuan Khusus 1. Sebagai panduan pelaksanaan pelayanan kesehatan agar mendapatkan metode yang sama dan seragam pada penerapan cuci tangan setiap pegawai, staf, keluarga pasien, dan pengunjung di RSUD Pemangkat 2. Sebagai panduan bagi Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSUD Pemangkat dalam memonitor danmengevaluasi pelaksanaan program cuci tangan ini. 3. Mengajak dan menggerakkan seluruh sumber daya manusia di RSUD Pemangkatuntuk melaksanakan program cuci tangan ini. 4. Menurunkan
angka
kejadian
infeksi
nosokomial/HAIs
di
RSUD
Pemangkatdengan semua efek yang ditimbulkannya.
C. Dasar Hukum 1. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan upaya peningkatan kesehatan, pelayanan kesehtan promotif, kesehatan preventif, dan pelayanan kesehatan curative. 2. Undang-undang No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit 3. Undang-UndangNomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1691/Menkes/Per/VII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit 5. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 270/Menkes/SK/III/2007 Tentang Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya; 6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor. 27 Tahun 2017 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi 7. WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care Provide health-care workers (HCWs).
Panduan Kebersihan Tangan
3
D. Sasaran •
Semua Pegawai di lingkungan RSUD Pemangkat.
•
Semua pasien RSUD Pemangkat.
•
Semua pengunjung RSUD Pemangkat.
E. Cakupan Kegiatan Kegiatan yang masuk dalam panduan ini adalah semua kegiatan cuci tangan yang memiliki 2 jenis kegiatan yaitu: 1. Handwash (cuci tangan dengan sabun dan air mengalir ) 2. Handrub (cuci tangan dengan bahan berbasis alcohol)
Panduan Kebersihan Tangan
4
BAB II KONSEP DASAR KEBERSIHAN TANGAN
A. DEFINISI CUCI TANGAN 1. Mencuci tangan adalah proses secara mekanik melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air 2. Kuman mikroba penghuni tangan ada dua macam : a. Flora Trasient Flora transien pada tangan diperoleh melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan lain dan permukaan lingkungannya misalnya : meja periksa, lantai, toilet. Organisme ini tinggal dilapisan luar kulit dan terangkat dengan mencuci tangan menggunakan sabun biasa dan air bersih mengalir. b. Flora Resident Flora residen tinggal dilapisan kulit lebih dalam serta didalam folikel rambut, dan tidak dapat dihilangkan seluruhnya, bahkan dengan pencucian dan pembilasan keras dengan sabun dan air bersih. c. Air bersih Air yang secara alami atau kimiawi dibersihkan dan disaring sehingga aman untuk mencuci tangan dan membersihkan instrument medis, karena memenuhi standar kesehatan yang telah ditetapkan. Pada keadaan minimal, air bersih harus bebas dari mikro organism dan memiliki turbiditas rendah (jernih dan tidak berkabut) d. Sabun Sabun adalah produk pembersih tangan baik batang, bubuk, maupun cair yang menurunkan tegangan permukaan sehingga membantu melepaskan kotoran, debris dan mikroorganisme yang menempel sementara pada tangan. Sabun biasa memerlukan gosokan untuk melepas mikro organism secara mekanik, sementara sabun antiseptic (anti mikroba) selain melepas mikroorganisme juga menghambat atau membunuh pertumbuhan sebagian besar mikroorganisme
Panduan Kebersihan Tangan
5
e. Agen Anti septic atau Anti mikroba adalah bahan kimia yang diaplikasikan diatas kulit atau jaringan hidup lain untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme baik yang merupakan penghuni sementara maupun tetap, sehingga mengurangi jumlah hitung bakteri total. Contohnya : - Alkohol 60-90 % ( etil dan isoprofil atau metal alcohol ) - Chlorhexidin gluconat 2 – 4% (Hibiclens, Hibiscrub, Hibitane ) - Chlorhexidin gluconat dan cetrimide, dalam berbagai konsentrasi (savlon) - Yodium 3%, Yodium dan produk alkohol berisi yodium atau tincture( yodium tincture)Iodofor 7,5- 10%,berbagai konsentrasi (betadine atau Wescodyne) - Kloroksilenol
0,5-4
%(Paraklorometaksilenol
atau
PCMX)
berbagai konsentrasi(Detol) - Triklosan 0,2 – 2% f. Emollient adalah cairan organic, seperti gliserol, propilen glikol atau sorbitol yang ditambahkan pada handrub dan lotion. Kegiatan emollient untuk melunakan kulit dan membantu mencegah kerusakan kulit (keretakan, kekeringan, iritasi, dan dermatitis) akibat pencucian tangan dengan sabun yang sering(dengan atau tanpa antiseptik) dan air.
B. KEBERSIHAN TANGAN Kebersihan tangan merupakan hal yang paling penting untuk mencegah penyebaran infeksi .Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir bila tangan terlihat kotor atau terkontaminasi dengan bahan– bahan protein.Gunakan handrub berbasis alkohol secara rutin untuk dekontaminasi tangan jika tangan tidak terlihat ternoda. Kebersihan tangan menurut CDC dan WHO: 1. Kebersihan tangan secara umum terdiri dari kebersihan tangan sosial/umum, kebersihan tangan aseptik, kebersihan tangan handrub berbasis alkohol, kebersihan tangan bedah. 2. Kebersihan tangan aseptik adalah mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun antiseptik. Panduan Kebersihan Tangan
6
3. Kebersihan tangan handrub berbasis alkohol adalah membersihkan tangan dari mikroorganisme. 4. Kebersihan tangan bedah adalah mencuci tangan menggunakan sabun antiseptik sebelum operasi untuk menghilangkan kuman flora transient dan menurunkan kuman resident flora di tangan. Melakukan kebersihan tangan menurut WHO ada Lima moment cuci tangan diantaranya adalah : 1. Sebelum kontak dengan pasien. 2. Sebelum tindakan asepsis.. 3. Setelah terkena cairan tubuh pasien. 4. Setelah kontak dengan pasien. 5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien.
C. TUJUAN KEBERSIHAN TANGAN Tujuan kebersihan tangan adalah untuk menghilangkan semua kotoran dan debris
serta
menghambat
atau
membunuh
mikroorganisme
pada
kulit.Mikroorganisme di tangan ini diperoleh dari kontaki dengan pasien dan lingkungan. Sejumlah mikroorganisme permanen juga tinggal di lapisan terdalam permukaan kulit, yaitu staphylococcus epidermidis. Selain memahami panduan dan rekomendasi untuk kebersihan tangan, para petugas kesehatan juga perlu memahami indikasi dan keuntungan dari kebersihan tangan terutama keterbatasan, pemakaian sarung tangan.
Panduan Kebersihan Tangan
7
BAB III FASILITAS KEBERSIHAN TANGAN
A. Sarana Hand Hygiene atau kebersihan tangan Ketersediaan sarana cuci tangan adalah mutlak dalam budaya cuci tangan adapun sarana yang harus dipenuhi untuk implementasi cuci tangan adalah : 1. Larutan Handsrub 2. Botol Handsrub 3. Braket Handsrub 4. Wastafel dan air mengalir 5. Pengering tangan (tissue) 6. Gambar 6 langkah cuci tangan 7. Gambar 5 momen cuci tangan B. Tanggung jawab penyediaan Sarana Hand Hygiene atau kebersihan tangan menjadi tanggung jawab masing-masing unit terkait yaitu : 1. Farmasi Menyediakan Larutan Handsrub, Botol Handsrub, Braket Handsrub 2. IPSRS - Sanitasi Menyediakan sarana wastafel dan air mengalir 3. Tim PPI - Sub Bag Rumah Tangga Menyediakan Pamflet/ gambar 6 langkah cuci tangan dan 5 moment cuci tangan C. Fokus lain Berbagai hal tentang kriteria peralatan yang harus bersih,steril,tekhnik Desinfeksi dan Sterilisasi, pemahaman cara melakukan prosedur aseptic/ steril, pemahaman penggunaan antibiotik rasional dan bijak, pemantauan angka infeksi rumah sakit akan dibahas dan diatur dalam buku panduan pencegahan dan pengendalian infeksi.
Panduan Kebersihan Tangan
8
BAB IV TATA LAKSANA
A. INDIKASI KEBERSIHAN TANGAN Indikasi Kebersihan tangan adalah : 1. Segera : setelah tiba ditempat kerja 2. Sebelum: a. kontak langsung dengan pasien b. memakai sarung tangan sebelum pemeriksaan klinik dan tindakan invasif ( pemberian suntikan intra vaskuler ) c. menyediakan/mempersiapkan obat-obatan d. mempersiapkan makanan e. member makan pasien f. meninggalkan rumah sakit 3. Diantara : Prosedur
tertentu
pada
pasien
yang
sama
dimana
tangan
terkontaminasi untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang 4. Setelah : a. Kontak dengan pasien b. Melepas sarung tangan c. Melepas alat perlindungan diri d. Kontak dengan cairan tubuh,darah, sekresi, ekskresi, eksudat luka dan peralatan yang diketahui atau mungkin terkontaminasi dengan cairan
tubuh,
darah,
ekskresi
(
bedpen,
urinal
)
apakah
menggunakan atau tidak sarung tangan. e. Menggunakan toilet, menyentuh/melap hidung dengan tangan.
B. HAL-HAL YANG DIPERHATIKAN DALAM KEBERSIHAN TANGAN 1. Jari tangan Penelitian membuktikan bahwa daerah di bawah kuku (ruang subungual) mengandung jumlah mikroba tertinggi (McGinley, Larson dan
Leydon
1988).
Beberapa
penelitian
baru-baru
ini
telah
memperlihatkan kuku yang panjang dapat berperan sebagai reservoar untuk bakteri Gram negatif (P. aeruginosa), jamur dan patogen lain Panduan Kebersihan Tangan
9
(Hedderwick et al. 2000). Kuku panjang, baik yang alami maupun buatan, lebih mudah melubangi sarung tangan (Olsen et al. 1993). Oleh karena itu, kuku harus dijaga tetap pendek, tidak lebih dari 3 mm melebihi ujung jari.
2. Kuku Buatan Kuku buatan (pembungkus kuku, ujung kuku, pemanjang akrilik) yang dipakai oleh petugas kesehatan dapat berperan dalam infeksi nosokomial (Hedderwick et al. 2000). Selain itu, telah terbukti bahwa kuku buatan dapat berperan sebagai reservoar untuk bakteri Gram negatif, pemakaiannya oleh petugas kesehatan harus dilarang. 3. Cat Kuku Penggunaan cat kuku saat bertugas tidak diperkenankan. 4. Perhiasan Penggunaan perhiasan saat bertugas tidak diperkenankan.
Panduan Kebersihan Tangan
10
C. PROSEDUR KEBERSIHAN TANGAN Dalam
melaksanakan
prosedur
kebersihan
tangan
diperlukan
sarana
kebersihan tangan yang meliputi : 1. Air mengalir Sarana utama untuk cuci tangan adalah air yang mengalir dengan saluran pembuangan atau bak penampung yang memadai. Dengan guyuran air mengalir tersebut maka mikroorganisme yang terlepas karena gesekan mekanis atau kimiawi saat cuci tangan akan terhalau dan tidak menempel lagi dikulit. Air mengalir tersebut dapat berupa kran atau dengan cara mengguyur dengan gayung, namun cara mengguyur dengan gayung memiliki resiko lebih tinggi untuk terjadinya pencemaran, baik melalui gagang gayung atau percikan air bekas cucian kembali ke bak penampungan air bersih. Air yang bersih bukan berarti harus dari air PAM, namun dapat diupayakan secara sederhana dengan tangki berkran di ruang pelayanan/ perawatan agar mudah dijangkau oleh para petugas kesehatan yang memerlukannya. Selain air mengalir ada dua jenis bahan pencuci tangan yang dibutuhkan yaitu : sabun atau detergen dan larutan antiseptic. 2. Sabun Bahan tersebut tidak membunuh mikroorganisme tetapi menghambat dan mengurangi jumlah mikroorganisme dengan jalan mengurangi tegangan permukaan sehingga mikroorganisme terlepas dari permukaan kulit dan mudah dibawa oleh air. Jumlah mikroorganisme semakin berkurang dengan meningkatnya frekuensi cuci tangan, namun dilain fihak dengan seringnya menggunakan sabun atau detergen maka lapisan lemak kulit akan hilang dan membuat kulit kering dan pecah-pecah. 3. Larutan antiseptic Larutan antiseptik atau disebut juga antimikroba topical, dipakai pada kulit atau jaringan hidup lainnya untuk menghambat aktivitas atau membunuh mikroorganisme pada kulit, Anti septic memiliki bahan kimia yang memungkinkan untuk digunakan pada kulit dan selaput mukosa. Antiseptik memiliki keragaman dalam hal efektivitas, aktivitas, akibat dan rasa pada
Panduan Kebersihan Tangan
11
kulit setelah dipakai sesuai dengan keragaman jenis antiseptic tersebut dan reaksi kulit masing-masing individu. Kriteria memilih antiseptic adalah sebagai berikut : a. Memiliki efek luas, menghambat/ merusak mikroorganisme secara luas (gram
positif dan gram negativ, virus lipofilik, bacillus ,
tuberculosis, fungi, endospora) b. Efektivitas c. Kecepatan aktivitas awal d. Efek residu, aksi yang lama setelah pemakaian untuk merendam pertumbuhan e. Tidak menyebabkan iritasi kulit f. Tidak menyebabkan alergi g. Efektif sekali pakai, tidak perlu diulang-ulang h. Dapat diterima secara visual maupun esthetic 4. Lap tangan yang bersih dan kering. Langkah penting dalam proses kebersihan tangan adalah pengeringan tangan, sehingga harus dilakukan dengan benar agar tangan tidak terkontaminasi lagi. Pengeringan tangan dapat dilakukan dengan paper towel. Penggunaan paper towel dilakukan dengan cara menepuk kulit secara perlahan, jangan menggosoknya, agar tidak timbul lecet, karena adanya lecet dapat menimbulkan kolonisasi dan penularan kuman lain yang ditularkan melalui darah.
D. JENIS CUCI TANGAN Ada tiga jenis cuci tangan yang dilaksanakan di lingkungan rumah sakit, yaitu: TEKHNIK
DO
TUJUAN
Cuci tangan dengan air mengalir
Cuci tangan rutin menggunaka n sabun antiseptic dan air mengalir
Antiseptik tangan sebagai cuci tangan rutin dan ketika tangan kotor sekali atau terkontaminasi cairan tubuh pasien
Panduan Kebersihan Tangan
PENGARUH ANTI FLORA MICROBIAL TANGAN ACTION Membunuh bacteristatic kuman transien, dan menurunkan kuman residen
12
Handsrub berbasis alcohol
Cuci tangan rutin menggunaka n larutan alcohol dan gliserin Surgical Cuci tangan handwash tindakan atau cuci pembedahan tangan bedah
Antiseptic tangan, Membunuh bacteristatic prosedur cuci transien, dan tangan rutin menurunkan kuman residen Antiseptic preoperatif
Membunuh Bacteristic kuman transien, dan menurunkan kuman residen
E. TEKNIK KEBERSIHAN TANGAN Dalam pelaksanaannya agar semua petugas mengerti dan memahami mengenai kebersihan tangan yang benar sehingga dapat menurunkan resiko infeksi di rumah sakit. Rumah sakit mengadopsi teknik kebersihan tangan menurut WHO: 1. Teknik Kebersihan Tangan dengan air dan sabun: a.
Lepaskan semua perhiasan yang ada (jam tangan, cincin, gelang).
b.
Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih.
c.
Tekan 1 – 2 kali sabun cair dengan punggung tangan untuk menyabuni seluruh permukaan tangan.
d.
Ratakan dengan kedua telapak tangan.
e.
Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya.
f.
Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari.
g.
Jari –jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci.
h.
Gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya.
i.
Gosok dengan memutar ujung jari – jari di telapak tangan kiri dan sebaliknya.
j.
Bilas kedua tangan dengan air mengalir.
Panduan Kebersihan Tangan
13
k.
Keringkan dengan tissue sampai benar-benar kering.
l.
Gunakan tissue untuk menutup kran.
m. Lama pelaksanaan cuci tangan 40-60 detik
2. Teknik Kebersihan Tangan dengan larutan berbahan dasar alkohol a.
Lepaskan semua perhiasan yang ada (jam tangan, cincin, gelang).
b.
Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih.
c.
Tekan 1 – 2 kali sabun cair antiseptik dengan punggung tangan untuk menyabuni seluruh permukaan tangan.
d.
Ratakan dengan kedua telapak tangan.
e.
Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya.
f.
Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari.
g.
Jari –jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci.
h.
Gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya.
Panduan Kebersihan Tangan
14
i.
Gosok dengan memutar ujung jari – jari di telapak tangan kiri dan sebaliknya.
j.
Bilas kedua tangan dengan air mengalir.
k.
Keringkan dengan tissue sampai benar-benar kering.
l.
Gunakan tissue untuk menutup kran.
m. Lama pelaksanaan kebersihan tangan 20-30 detik
3. Teknik Kebersihan Tangan bedah a. Lepaskan semua perhiasan yang ada di tangan seperti cincin, jam dan gelang b. Gulung lengan baju hingga atas siku. c. Basahi tangan hingga siku dengan air mengalir, jaga posisi tangan lebih tinggi dari lengan untuk menghindari kotaminasi ulang oleh air dari arah siku dan mencegah kontaminasi tangan dari bakteri pada sabun dan air. d. Tuangkan cairan antiseptik cuci tangan 3-5ml (satu kali pompa) untuk menyabuni seluruh permukaan tangan yang telah dibasahi. e. Ratakan cairan antiseptik pada kedua tangan.
Panduan Kebersihan Tangan
15
f. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya. g. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari. h. Gosok jari-jari kedua tangan dengan posisi saling mengait. i.
Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan sebaliknya.
j.
Gosok ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dengan gerakan memutar dan sebaliknya
k. Tuangkan cairan antiseptik cuci tangan 3 - 5ml (satu kali pompa) pada tangan kanan l.
Gosok sisi lengan kiri pergelangan ke arah siku (satu arah, jangan bolak balik) dengan gerakan memutar selama 1 menit.
m. Tuangkan cairan antiseptik cuci tangan 3 - 5ml (satu kali pompa pada tangan kiri. n. Gosok sisi lengan kanan dari pergelangan ke arah siku (satu arah jangan bolak balik) dengan gerakan memutar selama 1 menit, jaga posisi tangan tetap diatas siku setiap saat. Jika tangan menyentuh sesuatu setiap saat, prosedur cuci tangan bedah harus diperpanjang 1menit pada bagian yang terkontaminasi. o. Bilas tangan dan lengan dengan mengalirkan air satu arah dari ujung jari ke arah siku tanpa menyentuh antara lengan yang satu dengan yang lain. Jangan membalikan arah posisi lengan di aliran air selama prosedur cuci tangan usahakan agar air tidak menciprat ke pakaian bedah. p. Lanjutkan ke ruang operasi dengan posisi tangan tetap diatas siku q. Keringkan tangan menggunakan handuk steril
RSUD Pemangkat dalam melakukan promosi kegiatan cuci tangan menggunakan istilah TEPUNG SELACI PUTPUT ( TElapak PUNGgung SELA-sela jari kunCI jari PUTar ibu jari PUTar jari di telapak tangan) agar mudah diingat dalam melaksanakan enam langkah cuci tangan.
Panduan Kebersihan Tangan
16
Telapak ketemu telapak tangan
Telapak tangan kiri telungkupkan ke pungggung (dorsum tangan kanan) dan sebaliknya
Kedua telapak mengatup dan sela sela jari terjalin
Letakkan bagian belakang jari ke telapak dengan jari terkunci
Gosok dan putar dan ibu jari tangan kanan dan sebaliknya
Telungkupkan kelima ujung jari tangan kiri diatas telapak tangan kanan dan diputar, kerjakan sebaliknya
Panduan Kebersihan Tangan
17
F. PROSEDUR AUDIT CUCI TANGAN Dalam melakukan audit kepatuhan petugas melakukan kebersihan tangan dibutuhkan: a. Sarana dan prasarana kebersihan tangan yaitu wastafel lengkap, disinfektan, tissue, handrub berbasis alkohol. b. Alat untuk pelaksanaan audit : formulir, alat tulis. c. Auditor : mengetahui dan memahami teknik pelaksanaan audit. d. Pendidikan dan pelatihan tentang kebersihan tangan e. SPO Kebersihan Tangan Masalah yang selalu timbul adalah bagaimana membuat petugas kesehatan patuh pada praktek mencuci tangan yang telah direkomendasikan. Meskipun sulit untuk merubah kebiasaan mengenai hal ini, ada beberapa cara yang dapat meningkatkan keberhasilan, seperti : 1. Menyebar luaskan panduan terbaru mengenai praktek menjaga kebersihan tangan dimana tercantum bukti mengenai efektifitasnya dalam mencegah penyakit dan perlunya petugas kesehatan untuk mengikuti panduan tersebut. 2. Melibatkan pimpinan / pengelola rumah sakit dalam diseminasi dan penerapan pedoman kebersihan tangan. 3. Menggunakan teknik pendidikan yang efektif, termasuk role model (khususnya supervisor), mentoring, monitoring, dan umpan balik positif. 4. Menggunakan pendekatan kinerja yang ditargetkan ke semua petugas kesehatan, bukan hanya dokter dan perawat, untuk meningkatkan kepatuhan. 5. Mempertimbangkan kenyamanan petugas dan pilihan yang efektif untuk menjaga kebersihan tangan sehingga membuat petugas lebih mudah mematuhinya. Selain itu, salah satu cara mudah untuk meningkatkan kepatuhan adalah dengan menyediakan botol kecil handrub antiseptik untuk setiap petugas. Pengembangan produk di mulai dari observasi bahwa teknik pencucian tangan yang tidak layak serta rendahnya kepatuhan akan menjadikan tidak efektifnya rekomendasi untuk menjaga kebersihan tangan. Pemakaian handrub antiseptik yang murah dengan pembuatannya
Panduan Kebersihan Tangan
18
yang mudah dapat meminimalisasi banyak faktor yang menghambat penerapan panduan yang telah direkomendasikan. Handrub lebih efektif dibanding mencuci tangan dengan sabun biasa atau sabun antiseptik karena dapat disediakan diberbagai tempat sesuai jumlah yang dibutuhkan, tidak memerlukan sumber air, waktu lebih singkat dan kurang menimbulkan iritasi kulit (tidak kering, pecah-pecah atau merekah). Dengan demikian, handrub antiseptik dapat menggantikan proses cuci tangan dengan sabun dan air sebagai prosedur utama untuk meningkatkan kepatuhan (Larson et al. 2000; Pittet et al 2000). Penyediaan handrub bagi petugas tanpa disertai pelatihan dan motivasi yang berkesinambungan tidak akan meningkatkan praktik kebersihan tangan untuk jangka panjang. Tidak cukup dengan hanya menyediakan dispenser handrub antiseptik (Muto dkk 2000). Cara kedua adalah menganjurkan para petugas menggunakan produk perawatan tangan (losion pelembab dan cream) untuk membantu mencegah iritasi kulit dan dermatitis kontak yang berhubungan dengan seringnya mencuci tangan, terutama dengan sabun atau detergen yang mengandung agen antiseptik. Tidak hanya petugas menjadi puas akan hasilnya, namun yang terpenting, pada penelitian oleh McCormick et al. (2000), kondisi kulit yang lebih baik karena penggunaan losion tangan menghasilkan 50% peningkatan frekuensi pencucian tangan. Meskipun meningkatkan kepatuhan untuk menjaga kebersihan tangan dengan panduan
sulit,
sejumlah
program
dan
institusi
mulai
mencapai
keberhasilan. Kunci keberhasilan berasal dari berbagai intervensi yang melibatkan perubahan perilaku, pendidikan kreatif, monitoring dan evaluasi, dan lebih penting adalah keterlibatan supervisor sebagai rolemodel serta dukungan pimpinan. Kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan merupakan kunci keberhasilan dalam upaya mencegah dan mengendalikan infeksi rumah sakit. Tindakan audit kebersihan tangan merupakan salah satu upaya untuk mengevaluasi implementasi praktek kebersihan tangan. Audit kebersihan tangan bertujuan untuk menilai kepatuhan petugas dan sebagai indikator keberhasilan program kebersihan tangan di lingkungan rumah sakit. Panduan Kebersihan Tangan
19
Pelaksanaan
audit
diinformasikan
ke
semua
bagian/ruangan,
dilakukan selama satu bulan, memilih kriteria profesi petugas yang akan di audit. Menentukan kategori tingkat kepatuhan petugas, yaitu : kepatuhan minimal ( 85%).
Panduan Kebersihan Tangan
20
BAB V DOKUMENTASI A. SPO 1. SPO Kebersihan Tangan 2. SPO Pencatatan dan Pelaporan Kepatuhan Kebersihan Tangan
B. FORM 1. Survei alergi pemakaian handrub alkohol / sabun 2. Audit implementasi kebersihan tangan 3. Pelaksanaan modul sasaran 5 moment tentang kebersihan tangan 4. Monitoring compliance kebersihan tangan
C. JUKNIS Pengisian formulir monitoring compliance kebersihan tangan
D. INDIKATOR Ketaatan cuci tangan dengan standar ≥ 85 %
E. SISTEM PELAPORAN Pencatatan dan pelaporan mengacu pada SPO Pencatatan dan Pelaporan Kepatuhan Kebersihan Tangan RSUD Pemangkat.
Panduan Kebersihan Tangan
21
BAB VI PENUTUP
Pedoman Hand hygiene atau kebersihan tangan di Pemangkat dibuat agar dapat
dijadikan
pedoman
dalam
pelaksanaan
pelayanan
kesehatan
di
RSUDPemangkat pedoman Hand Hygiene atau kebersihan tangan diharapkan dapat meningkatkan budaya keselamatan pasien dan menjadi salah satu langkah penting untuk mengurangi frekuensi penularan mikroorganisme dan mencegah infeksi nosokomial. Dalam penerapan Pedoman hand hygiene ini juga perlu didukung melalui berbagai upaya diantaranya pendidikan dan latihan cuci tangan sebagai cara mengkombinasikan aktivitas perubahan perilaku dan motivasi dengan contoh teladan disamping Hand hygiene. Kewenangan pelaksanaan hand hygiene/ kebersihan tangan yang dilakukan di RSUD Pemangkat adalah kewenangan Tim PPI dan KKPRS dalam hal melakukan promosi hand hygiene, advokasi. Dalam kegiatan ini Tim membuat : 1.
Kegiatan inovativ membudayakan cuci tangan diantaranya lomba tari cuci tangan, kampanye/inhouse training cuci tangan, dll
2.
Pemenuhan kebutuhan sarana Melakukan
identifikasi
kebutuhan
sarana
mingguan/bulanan,
mengusulkan ke unit kerja terkait : penyediaan larutan handsrub melalui PPM/farmasi, Tissue towel / handuk kering melalui bagian rumah tangga, dan ketersediaan air bersih melalui sanitasi dan IPSRS 3. Implementasi budaya cuci tangan yaitu membudayakan cuci tangan melalui berbagai kegiatan contohnya Cuci tangan saat dating kerja, pergantian shift kerja 4. Sosialisasi dan monitoring cuci tangan pada semua petugas di lingkungan unit kerja Rumah Sakit 5.
Monev cuci tangan tentang ketersediaan sarana, survey kepatuhan dan indicator mutu
6. Menetapkan penanggung jawab cuci tangan dan tenaga penanggung jawab sarana cuci tangan
Panduan Kebersihan Tangan
22
Panduan ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu panduan akan dievaluasi kembali setiap 2 sampai 3 tahun sesuai dengan tuntutan layanan dan standar akreditasi baik.
DIREKTUR RSUD PEMANGKAT
dr. ACHMAD HARDIN, Sp.PD, FINASIM. PEMBINA Tk.I NIP. 197409282002121003
Panduan Kebersihan Tangan
23
DAFTAR PUSTAKA
1. World Alliance for Patient Safety : WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care(Advanced Draft), World Health Organization, 2009. 2. Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, Depkes, 2008. 3. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan lainnya, Depkes, 2012
Panduan Kebersihan Tangan
24
PELAKSANAAN AUDIT KEBERSIHAN TANGAN NO. DOKUMEN
p EMERINTAH KABU PATEN SAMBAS RSU D PEMANGKAT
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
1.
PENGERTIAN
II.
TUJUAN
III.
KEBIJAKAN
IV.
PROSEDUR
Nomor: 064/744/RS U D-PM KA/111/2021
NO. REVISI
HALAMAN 1/2
TANGGAL TERBIT
DITETAPKAN OLEH :
13 Agustus 2021
DIREKTUR
dr. ACTM? ^D HARDIN.So.P d T I n ASIM. PEMBINA TK.I NIP. 19740928 200212 1 003 Audit kebersihan tangan adalah suatu proses pengamatan/observasi yang sistematis, independen dan terdokumentasi terhadap petugas kesehatan yang terdiri dari Dokter (dokter.PPDS, Co-Ass), Perawat/Bidan (perawat, bidan, mahasiswa) pekarya kesehatan dan petugas kesehatan lain(terapis, radiographer, analis, farmasis, mahasiswa) yang sedang memberikan pelayanan di area pasien,dalam melaksanakan kepatuhan kebersihan tangan, yaitu sebelum kontak pasien, sebelum tindakan bersih/aseptis,setelah kontak dengan cairan tubuh, setelah kontak dengan pasien dan setelah kontak dengan lingkungan pasien. Ruang lingkup prosedur ini adalah mulai dari persiapan audit kebersihan tangan sampai pemberian umpan balik kepada satuan kerja terkait 1. Tersedianya acuan penerapan langkah - langkah pelaksanakan audit kebersihan tangan 2. Diperolehnya kepastian kepatuhan pelaksanaan kebersihan tangan SK Direktur Nomor 109 Tahun 2021 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSUD Pemangkat 1. Persiapan audit kebersihan tangan; a. Tetapkan auditor terlatih yaitu IPCN; b. Tetapkan metode audit dengan metode sampling; c. Siapkan formulir Observasi Hand Hygiene Compliance; d. Tentukan lokasi sesuai area supervise IPCN; 2. Pelaksanaan audit terhadap kepatuhan pelaksanaan Kebersihan tangan; a. Lakukan audit setiap hari pada jam kerja; b. Gunakan formulir Observasi Hand Hygiene Complience; c. kebersihan tangan;
PELAKSANAAN AUDIT KEBERSIHAN TANGAN NO. DOKUMEN
p EMERINTAH KABU PATEN SAMBAS RSU D PEMANGKAT
Nomor: 064/744/RSU D-PMKA/II1/2021
HALAMAN 1 /2
6.
d. Observasi selama 1 0 - 3 0 menit terhadap setiap petugas kesehatan; e, Observasi berdasarkan “ 5 saat “ melakukan ; Beri tanda ceklist sesuai petunjuk tehnis pengisian Formulir Observasi Hand higiene compliance; Masukan data kedalam program komputer oleh petugas Komite PPI; Lakukan analisa oleh petugas Komite PPI segera setelah observasi; Berikan umpan balik kepada satuan kerja te rk a it;
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Instalasi Gawat Darurat Instalasi Rawat Inap Instalasi Rawat Jalan Bidang Pelayanan Medis Bidang Pelayanan Keperawatan Komite Keperawatan Komite PPI
3. 4. 5.
V. UNIT TERKAIT
NO. REVISI
KEBERSIHAN TANGAN (HANDSCRUB)
NO. DOKUMEN PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS RSUD PEMANGKAT
1. PENGERTIAN
1/2
N o m o r: 064/745/RSU D-PM KA/111/2021
D U E ' rAPKAN OLEH : DllREKTUR
TANGGAL TERBIT STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
HALAMAN
NO. REVISI
13 Agustus 2021 >
Kebersihan
Tangan
adala
.
-------^
dr. ACHI^AD HARDIN,SD.PDJTflASIM. PEMBINA TK.I NIP. 19740928 200212 1 003 proses pembersihan kotoran dan
mikroorganisme pada tangan y;ang di dapat melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan lain dan peirmukaan lingkungan (
flo) dengan
menggunakan cairan antiseptik . yg berbahan dasar alkohol gel di seluruh permukaan tangan untuk me minimalkan pertumbuhan mikroorganisme tanpa menggunakan air dan hariduk (pada tangan yang bersih). Hal ini dilakukan dalam waktu ± 20 - 30 detik, dalam hitungan 4 kali di setiap langkahnya.
II. TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk kebersihan tangan (Handscrub)
III. KEBIJAKAN
Keputusan Direktur RSUD Pemangkatt Nomor 109 tahun 2021 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSUD Pemangkat
IV. PROSEDUR
1. Tuangkan larutan antiseptik bebasis alkohol ke telapak tangan sebanyak 3 - 5 cc; 2. Gosok kedua telapak tangan hingga merata; 3. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya; 4. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari; 5. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci dan saling digosokkan;
KEBERSIHAN TANGAN (HANDSCRUB) NO. DOKUMEN
PEMERINTA H KABUPATEN SAPtfBAS RSUD PEMANG KAT
NO. REVISI
N o m o r: 064/745/RSU D-PM KA/111/2021
HALAMAN 2 /2
6. Gosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam genggaman tangan kanan dan iakukan sebaliknya; 7. Gosok telapak tangan kiri dengan memutar ujung jari-jari kanan dan sebaliknya; 8.
V.
UNIT TERKAIT
Sekarang tangan sudah aman;
Seluruh Unit Kerja
KEBERSIHAN TANGAN (HANDWASH) NO. DOKUMEN
PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS RSUD PEMANGKAT
HALAMAN
1/2
Nomor: 064/746/RSU D-PM K/VI11/2021
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
I. PENGERTIAN
NO. REVISI
TANGGAL TERBIT
DITETAPKAN OLEH :
13 Agustus 2021
DIREKTUR
HARDIN,S p . PD. FI NASIM. PEMBINA TK.I ____________________________________ NIP. 19740928 200212 1 003___ Kebersihan Tangan adalah proses pembersihan kotoran dan mikroorganisme pada tangan yang di dapat melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan lain dan permukaan lingkungan (
transien) dengan
menggunakan sabun/cairan antiseptik yg bertujuan membersihkan tangan dari
transien
mikroorganisme di
tangan (pada tangan yang kotor).
Pencucian tangan dilakukan dalam waktu ± 40 -
60 detik, dengan
hitungan 6 kali di setiap langkah. li. TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk kebersihan tangan (Handwash).
III. KEBIJAKAN
Keputusan Direktur RSUD Pemangkatt Nomor 109 tahun 2015 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSUD Pemangkat
IV. PROSEDUR
1. Buka perhiasan yang digunakan,
basahi
tangan dengan air
mengalir;
2. Tuangkan sabun ke telapak tangan 3 - 5 cc; 3. Ratakan dengan kedua telapak tangan; 4. Gosok punggung dan sela-sela jari jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya; 5. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari;
6.
Jari-jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci dan saling digosokkan;
KEBERSIHAN TANGAN (HANDWASH) NO. DOKUMEN
PEME^siTAH KABUPATEN SAMBAS RSUD PEMANGKAT
NO. REVISI
HALAMAN
Nomor: 064/746/RSU D-PM K/VI11/2021
2/2
7. Gosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya; 8. Gosok telapak tangan kiri dengan memutar ujung jari-jari kanan dan sebaliknya; 9. Bilas kedua tangan dengan air mengalir; 10. Keringkan kedua tangan dengan tissue sekali pakai; 11. Gunakan bekas tissue tersebut untuk menutup kran air; 12.Sekarang tangan sudah aman. V.
UNIT TERKAIT
Seluruh Unit Kerja
KEBERSIHAN TANGAN (SURGICAL HANDWASH) NO. DOKUMEN pEME^INTAH KABU PATEN SAMBAS RSU D PEMANGKAT
HALAMAN
NO. REVISI
1/3
N o m o r: 064/747/RSU D-PM K/VI11/2021 TANGGAL TERBIT
D U E TAPKAN OLEH :
13 Agustus 2021
DIREKTUR
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
—1
1. PENGERTIAN
Kebersihan
Tangan
adalah
c ACHMAD HARDIIN.S d .PD.FINASIM. P EMBINA TK.I NIP.197^10928 200212 1 003 proses pembersihan kotoran dan
mikroorganisme pada tangan yang di dapat melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan lain. Kebersihan tangan sangat penting dilakukan apalagi setelah melakukan tindakan bedah. Pembersihan tangan
dengan
cara
ini
dikenal
dengan
surgical
handwash
(
pembersihan tangan bedah) pada tindakan operasi yaitu : a. Proses
menghilangkan
atau
menghancurkan
mikroorganisme
transien dan mikroorganisme yang tinggal di lapisan kulit yang lebih dalam serta di dalam folikel rambut yang tidak dapat di hilangkan seluruhnya (
flo r a r e s id e n
b. Membersihkan tangan dengan menggunakan sikat dan sabun di bawah air mengalir dengan prosedur tertentu agar tangan dan lengan bagian bawah bebas dari mikroorganisme II. TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk kebersihan tangan setelah melakukan tindakan bedah (Surgical Handwash)
III. KEBIKAJAKAN
Keputusan Direktur RSUD Pemangkatt Nomor 109 tahun 2015 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSUD Pemangkat
KEBERSIHAN TANGAN (SURGICAL HANDWASH) NO. REVISI
NO. DOKUMEN
PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS RSUD PEMANGKAT
IV.
PROSEDUR
HALAMAN 2/3
N o m o r: 064/747/RSU D-PM KA/111/2021 1.
Buka semua perhiasan yang digunakan, termasuk cincin, gelang dan jam tangan ;
2.
Basahi tangan dengan air mengalir;
3.
Gunakan cairan antiseptic;
4.
Cuci tangan dan lengan bawah secara menyeluruh dan bilas dengan air mengalir;
5.
Gunakan sekali lagi cairan antiseptik, sebarkan ke seluruh permukaan tangan dan lengan bawah;
6.
Mulai dengan tangan, gunakan pembersih kuku untuk membersihkan daerah bawah kuku kedua tangan;
7.
Bersihkan kuku secara menyeluruh, kemudian jari,
sela-sela jari,
telapak tangan
dan
jari-
punggung
tangan; 8. 9.
Cuci tiap jari seakan - akan mempunyai empat sisi; Berikutnya scrub daerah pergelangan tangan pada tiap tangan;
10. Setelah seluruh pergelangan tangan telah di scrub, bagian lengan bawah juga di scrub, pastikan gerakan dari bawah lengan menuju siku; 11. Ulangi
pada lengan
satunya,
dari
lengan
bawah
menuju siku; 12. Bilas tangan dan lengan bawah secara menyeluruh, pastikan tangan di tahan lebih tinggi dari siku; 13. Biarkan sisa air menetes melalui siku; 14. Keringkan dengan handuk steril; 15. Sekarang tangan sudah aman ( Prosedur dilakukan 2 - 5 m e n it);
KEBERSIHAN TANGAN (SURGICAL HANDWASH) NO. DOKUMEN
p EME r I n TAIH KABU PATEN SAP\ABAS RSU D PEMANG KAT
V.
UNIT TERKAIT
N o m o r: 064/747/RSU D-PM K/VI11/2021 1. Kamar Operasi 2. Ruang Rawat Inap
NO. REVISI
HALAMAN 3 /3