SKENARIO Ebm [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SKENARIO Anak X, berusia 7 tahun, dilarikan ke UGD dikarenakan muntah berulang, nyeri kepala hebat, dan demam sejak 3 hari yang lalu. Sesampainya di UGD, suhu tubuh 39 celcius, brudzinski positif, dan kernig positif. Dokter mendiagnosis pasien dengan meningitis. Sebelum dilakukan pengobatan, dokter ingin mengetahui apakah meningitis terjadi dikarenakan bakteri atau virus. Oleh karena itu dokter ingin membandingkan penilaian Bacterial Meningitis Score (BMS) dengan penilaian Bacterial Meningitis Score ditambah deteksi enterovirus pada cairan serebrospinal, pada anak dengan meningitis. Untuk dapat menegakkan diagnosis meningitis bakterial atau meningitis aseptik. PICO Patient



: Ny. X usia 30 tahun



Intervention



: deteksi enterovirus pada cairan serebrospinal



Comparasion



: tes Bacterial Meningitis Score (BMS)



Outcome



: Dapat menegakkan diagnosis meningitis bakterial atau



meningitis aseptik lebih baik dengan deteksi enterovirus. Type of Question



: Diagnosis



Situs



: ncbi.nlm.nih.gov



Keywords



: Diagnosis of Meningitis Enterovirus Cerebrospinal Fluid



Limitasi



: 2012-2017



Artikel yang dipilih



: Comparison of enterovirus detection in cerebrospinal fluid with Bacterial Meningitis Score in children



Validitas 1. Menentukan ada atau tidaknya perbandingan yang dilakukan secara independen dan blind terhadap suatu rujukan standar (gold standard): Perbandingan antara uji diagnostik dan rujukan standar dilakukan, namun peneliti tidak menjelaskan secara spesifik apakah perbandingan terebut silakukan secara independen dan blind.



2. Menentukan kesesuaian antara sample pasien penelitian dengan spectrum penderita pada setting praktik klinik saat uji diagnostic tersebut akan diaplikasikan: Ditemukan kesesuaian pasien dengan responden yang terdapat dijurnal, yaitu anak usia 1 bulan sampai kurang dengan 14 tahun, dan telah didiagnosis dengan meningitis Pasien juga tidak memiliki gejala sakit yang kritis, purpura, kelainan ventrikular, dan lain-lain.



3. Menentukan ada tidaknya rujukan standar dilakukan tanpa melihat hasil uji diagnostic:



Rujukan standar yang ada di dalam jurnal ini yaitu dengan pungsi lumbal. Ditemukan leukosit pada cairan serebrospinal >9sel/μL. Tes tersebut dilakukan untuk mendiagnosis terlebih dahulu pasien tersebut apakah terkena



meningitis atau tidak.



Importance 4. Menentukan sensitivity, specificity, likelihood ratio:



LR (+) = = =



𝑆𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 1−𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑓𝑖𝑡𝑎𝑠 1,00 1−0,642 1,00 0.358



=2,79



LR (-) = =



1−𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑓𝑖𝑡𝑎𝑠 1−1 0,642



=0



LR (+) = = =



𝑆𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 1−𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑓𝑖𝑡𝑎𝑠 1,00 1−0,896 1,00 0.104



LR (-) = =



1−𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑓𝑖𝑡𝑎𝑠 1−1 0,896



=0



=9,61 Applicability 5. Menentukan kemungkinan penerapan pada pasien (available, affordable, accurate, precise):



Dalam jurnal ini pemeriksaan dapat dipakai pada pasien scenario saya karena dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan memiliki nilai spesifitas BMS + enterovirus (89,6%) yang lebih tinggi daripada pemeriksaan dengan BMS (64,2%) saja, yang artinya memiliki nilai kemanjurannya yang lebih baik dalam mendiagnosis meningitis aseptik. Selain itu, BMS + enterovirus (89,9%) memiliki nilai akurat yang lebih tinggi daripada BMS (64.9%)



Accuracy: Dari tabel 3 ditemukan nilai akuransi Bacterial Meningitis Score untuk mendiagnosis meningitis bakterial adalah 64.9%. Sementara itu dari tabel 5 nilai akuransi Bacterial



Meningitis Score terkait dengan deteksi enterovirus untuk mendiagnosis meningitis bakterial adalah 89.9%. 6. Menentukan perhitungan pre-test probability pasien a. BMS



rumus pre-test: 𝑎+𝑐



=𝑎+𝑏+𝑐+𝑑 7+0



=7+121+0+217 7



=345 =0.02 =2% b. BMS + Enterovirus



rumus pre-test:



=



𝑎+𝑐



𝑎+𝑏+𝑐+𝑑



7+0



=7+35+0+303 7



=345 =0.02 =2% Pre-test probability adalah kemungkinan pasien yang tidak sakit sebelum diagnosis. Didapatkan hasil pre-test probability BMS dan BMS + enterovirus yaitu sama-sama 2% artinya dalam mendiagnosis seseorang tidak sakit meningitis bakterial dan 2% seseorang sakit meningitis bakterial



7. Menentukan manfaat uji diagnostik terhadap pasien