Skenario Roleplay Manajemen Keperawatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SKENARIO ROLEPLAY MANAJEMEN KEPERAWATAN



(Pada suatu hari di rumah sakit RSUP persahabatan di ruang dahlia atas terdapat 20 pasien pada hari senin sampai minggu. Pada hari senin setelah operan pagi kepala ruangan melihat kondisi pasien-pasien dan kondisi di dalam ruang tindakan beserta isinya. Semua tampak rapih dan kemudian kepala ruangan menginstruksikan kepada perawat pelaksana untuk mengganti linen pasien.) Saat di ruang tindakan KARU



: “Mohon untuk semua teman-teman untuk segera mengganti linen pasien yang ada diruangan.”



PP 1 dan 2 : “Baik bu, kami akan segera menggantinya.” (Kemudian kepala ruangan kembali ke Ruang kerjanya, dan perawat segera ke ruang tindakan untuk mempersiapkan linen yang akan diganti.) PP 1



: “Kita ada berapa pasien sih dalam keseluruhan? tadi sih di tim 1 ada 10 pasien dan itu penuh. Kamu tim 2 kan? Tadi di tim 2 ada berapa pasien?”



PP 2



: “Iya aku di tim 2, sama penuh ada 10 pasien.”



PP 1



: “Oke, kita siap-siapin dulu yuk.”



PP 2



: “Oke.”



(Saat di ruang tindakan, mereka ingin mempersiapkan linen sebanyak 20, namun.........) PP 2



: “Yah kayaknya kurang deh, ini cuma ada 10 loh, terus gimana dong?”



PP 1



: “Hah serius??? Kok bisa ya, belom di anter atau gimana sih, kan biasanya stock kita banyak malah 2 kali lipat.”



PP 2



: “ Iya ini cuma ada 10 ka, terus gimana dong ka?”



PP 1



: “Yaudah sementara ini kita ganti yang keliatannya kotor banget, nanti setelah selesai ganti kita baru lapor ke ibu.”



PP 2



: Oke ka, yaudah yuk kita ganti sekarang.”



PP 1



:” Yaudah yuk.”



( Setelah mempersiapkan linen, para perawat segera mengganti linen yang ada di ruangan dahlia atas.) PP 1



:”Selamat pagi mba, gimana tidurnya semalem, nyenyak ga?”



Pasien



:” Pagi suster, ya namanya juga di Rumah sakit, jadi ya tidur ga tidur. Hehe”



PP 2



: “Oh iya pantesan mbanya masih keliatan ngantuk, ohiya mba inikan spreinya udah kotor nih ya, jadi kita ganti dulu ya.”



Pasien



: “Oh iya suster silahkan, saya-nya turun aja ya sus, biar suster gampang gantinya.”



PP 1



: “Loh emang mba kuat? Kalo gak kuat, bisa tiduran aja kok, gapapa nanti kita gantinya dengan miring kanan miring kiri.”



Pasien



: “iya gak apa-apa kok suster aku bisa, lagian juga aku bosen tiduran terus hehe.”



PP 2



: “Oh yaudah kalau emang mbanya mau gak apa-apa, yaudah yuk saya bantu untuk turun dan duduk di kursi.”



Pasien



: “iya sus, terimakasih.”



(Setelah perawat selesai mengganti linen pasien, perawat segera membantu pasien untuk kembali istirahat di atas tempat tidurnya.) PP 1



: “Nah udah selesai nih mba digantinya, mba sekarang istirahatnya diatas tempat tidur aja ya biar gak capek, ayuk kami bantu untuk kemabli ke atas tempat tidur.”



Pasien



: “ oh iya sus, makasih ya sus udah di ganti spreinya dan udah bantuin saya pindah keatas tempat tidur lagi.”



PP 1



: “Iya mba sama-sama, kalau ada yang perlu dibantu mba jangan lupa pencet belnya ya.”



(Setelah selesai ganti semua linen pasien yang kotor, perawat kembali keruang tindakan dan mencuci tangan mereka. Perawat 1 dan 2 tidak lupa melaporkan kepada kepala ruangan kalau linen yang dibutuhkan kurang)



PP 1



:”Bu, kok linen pada kureang ya. Cuma ada 10 linen, belom ada lagi ya bu yang nganter?”



KARU



: “Ah masa sih? Harusnya kan ada karena 1 bed itu punya 3 linen, yang satu dipakai, yang satu di cuci yang satu lagi disimpan di lemari untuk diganti?”



PP 2



: “Iya bu, kemarin memang banyak banget pasien yang minta diganti linennya, ya saya ganti bu, saya kira hari ini pasti datang lagi persediaannya.”



KARU



: “Lohh, kok gitu? Kamu nggak bisa main ganti kecuali emang benar-benar kotor seperti ada darah atau rembes. Karena semua itu sudah ada perhitungannya, dan tidak mungkin kurang, justru harus ada satu persediaan yang disimpan.”



PP 2



: “Oh gitu ya bu, maksudnya gimana sih bu?”



KARU



: “Ohh kamu belum tau ya? Yaudah nanti turun dinas kita diskusi dulu ya..”



PP 1 dan 2 : “Baik bu.” (Pada saat selesai dinas, kemudian PP 1, PP 2 dan KARU serta perawat yang berdinas siang berdiskusi untuk membahas linen setelah operan. ) KARU



: “Teman-teman, operan sudah selesai, disini saya ingin mengevaluasi dan memberitahukan juga masalah linen pasien ya. Linen memang seperti spele namun itu juga merupakan suatu hak pasien ya. Hari ini ada kejadian bahwa linen pasien yang seharusnya diganti, namun linen tersebut kurang sesuai jumlah pasien. Saya sudah mengevaluasi mengenai linen, dan bertanya juga dengan pihak laundry dan mereka bilang tidak ada masalah. Mungkin disini, teman-teman kurang efektif dalam penggunaannya. Disini saya ingin menjelaskan juga mengenai perhitungan linen kepada teman-teman, agar kalian semua tahu dan sebagai ilmu juga untuk kalian dan agar tidak terjadi kesalahan lagi.”



PP 1, 2



: “Baik bu.”



KARU



: “Jadi ketentuan di RS ini setiap bed pasien kita memiliki 3 set linen. Satu linen dipakai, satu linen dicuci, satu linen di simpan. Pasti teman-teman juga sudah pernah mendengar yang namanya angka toleransi dan demage. Angka T dan W itu tidak boleh lebih dari 50% ya. Coba sekarang kita hitung pengelolaan linen di ruang ini sudah sesuai belum. Kalau sesuai, berarti linen tidak mungkin kurang ya.”



PP 1



: “Iya ya bu, saya juga sebenarnya masih bingung kenapa bisa kurang, apa emang belum datang bu stock nya dari laundry?”



KARU



: “Tadi saya sudah berbicara dengan orang laundry katanya tidak ada masalah disana, dan masih sesuai. Yasudah daripada menyalahkan atau bagimana, kita saja yang mengevaluasi kita sendiri dahulu.”



PP 2



: “Iya bu, kalau gitu ajarkan bu bagaimana pengelolaan linennya bu, apalagi saya kan baru seminggu disini, jadi belum tahu banget bu.”



KARU



: “Oh iya, jadi kan tadi nilai T dan W itu didapat dari rumus BOR (dalam persen) dikali 365 dibagi par stock, pencucian/hari (250).



PP 1



: “Bu itu 365 sama 250 variabel?”



KARU



: “Iya 365 itu hari dalam tahun, kalau 250 itu standar dari AHA). Rumus BOR (Bed Occupency Rate) itu sendiri didapat dari (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur x Jumlah hari dalam satu periode)) X 100%.



KARU



: “Gini teman-teman, yang pertama kita harus nyari BOR dahulu.” Jumlah hari perawatan (HP) itu kita pakai mingguan = 7. Seminggu kemarin bed selalu full ya berarti 20 pasien x 7 hari 140. Jadi, 140 / 20 x 7 dikali 100 % yang hasilnya 100 %. Berarti kita punya nilai BOR 100%



PP 2



: “Oh iya bu mengerti saya bu.”



KARU



: “Ya kemudian kita masukan ke rumus T dan W tadi. Berarti 100 % dikali 365/ 3 x 250. Hasilnya = 48,67 %. Nah berarti kurang dari 50% berarti pengelolaan linen kita benar. Kondisi pemakaian,



pencucian dan jumlah par stock tersebut layak pakai selama 2 tahun. PP 1



: “Ohhh ya bu, baik saya mengerti.”



PP 2



: “Iya saya juga mengerti bu.”



KARU



: “Baik semuanya sudah paham, jadi kalau tiba-tiba ditanya oleh siapapun sudah tahu ya, apalagi kita sekarang RS kita lagi proses akreditasi, jadi sewaktu-waktu ditanya sudah tahu, dan saya harap tidak ada kejadian seperti ini lagi.”



PP 1 dan 2 : “Baik bu, terima kasih bu.” KARU



: “Ya sama-sama. Baiklah teman-teman semua tugas shift pagi sudah selesai, operan sudah, sekarang yang bertugas adalah tim shift siang, dan sebelum mengakhiri dan mengawali shift, kita berdoa dulu, berdoa sesuai agama dan kepercayaan masingmasing, berdoa mulai.”



(Akhirnya seluruh perawat mengerti mengenai pengelolaan linen yang ada di ruangan tersebut.)