Skizofrenia Residual [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan Kasus Ujian



Skizofrenia residual F20.5 Dea Arie Kurniawan Pembimbing dr. Yulizar Darwis SpKJ, MM



Laporan Pemeriksaan Psikiatri • • • • • • • • • •



IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. AR Usia : 40 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Banjarmasin Pendidikan : SMA Agama : Islam Suku : Banjar/Indonesia Status : Kawin MRS : 10 Oktober 2009



Riwayat Psikiatrik • Alloanamnesa tanggal 10 Oktober 2009 jam 16.30 WITA dengan Ny. Fitriani (adik perempuan) dan autoanamnesa dengan pasien jam 18.30 WITA. • KU: Mengamuk • Keluhan tambahan: Berbicara sendiri, tertawa sendiri dan susah tidur. • RPS: tahun 1994 pasien masuk RSJ karena mengamuk dan berbicara sendiri. Sebelumnya menurut adik pasien menderita penyakit kuning. Menurut keluarga saat itu pasien tidak pernah memiliki masalah baik dengan lingkungan tempat dia tinggal, pergaulan dan keluarga. Pasien mulai mengalami perubahan perilaku sejak sakit kuning.



Riwayat penyakit sekarang • Selepasnya dari rumah sakit pasien sudah tidak lagi mengamuk dan berbicara sendiri, tetapi pasien masih tidak dapat menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Pasien menjadi malas bekerja dan lebih sering berdiam diri di rumah, pasien hanya sesekali membantu orangtuanya berdagang di pasar. Pasien juga tidak pernah lagi melaksanakan hobinya bermain gitar. • Pada sekitar tahun 2000-an (adik pasien lupa tahun pastinya) pasien kembali masuk ke Rumah Sakit Jiwa dengan keluhan yang sama. Obat yang dikonsumsi pasien saat itu adalah promaktil, haloperidol dan triheksifenidil. Setelah keluar rumah sakit pasien masih tidak dapat melaksanakan hobi dan pekerjaannya.



Laporan Pemeriksaan Psikiatri • Sejak juli 2009 pasien tidak mau lagi mengkonsumsi obat-obat jiwa. Pasien selalu menolak ketika diberi obat. Pada tanggal 7 Oktober 2009 pasien mulai mengalami perubahan perilaku lagi. • Pasien memukul ibu, kakak dan tetangganya. Saat memukul pasien menyebut ibunya sebagai orang lain. • Menurut keluarga pasien tidak pernah menyadari bahwa dirinya pernah menyerang orang. • Pasien juga menjadi jarang tidur, sering tertawa dan berbicara sendiri. Pasien tidak bisa mengurus dirinya lagi. Pasien suka buang air besar sembarangan, pasien juga tidak mau mandi bila tidak disuruh.



Laporan Pemeriksaan Psikiatri • Menurut keluarga pasien suka menceritakan kejadiankejadiannya dimasa lalu. Kadang pasien merasa kesulitan membedakan masa lalu dan masa kini. Pasien menceritakan kejadiannya dimasa lalu seolah kejadian tersebut baru saja beberapa saat berlangsung. •



Laporan Pemeriksaan Psikiatri • Autoanamnesis • Pasien sadar bahwa dirinya dibawa ke rumah sakit jiwa. Pasien mengaku dibawa kerumah sakit jiwa untuk berobat kena merasa sakit gigi, panas, sakit kepala dan baru disunat. • Pasien memiliki keinginan untuk menikah tetapi menurut pasien orang tidak mau karena dia tidak bekerja. • Saat diwawancarai pasien mampu menjawab dengan baik.Tetapi saat pertanyaan selesai dijawab maka dia akan berbicara tidak relevan dengan pertanyaan. Disela-sela wawancara kadang pasien tertawa sendiri tanpa sebab yang jelas. • Pasien juga mengaku tidak mendengar bisikan, bayangan, hantu ataupun hal yang aneh.



Laporan Pemeriksaan Psikiatri • Pasien acap kali menceritakan kejadian-kejadian di masa lalu. Pasien masih mampu mengenali orang-orang disekitarnya, membedakan siang dan malam, dan mengenali tempat dia berada. • Pasien merasa kesulitan ketika ditanya hitungan sederhana. Pasien juga kesulitan menyebutkan benda-benda yang telah diperlihatkan sebelumnya kepada dia. • Pasien mampu membedakan baik dan buruk, tetapi kesulitan memberikan pendapatnya bila diberi pertanyaan yang lebih spesifik. Pasien tidak merasa rohnya terlepas dari orang lain. Pasien juga tidak merasa ada orang yang memasuki dirinya.



Laporan Pemeriksaan Psikiatri • Riwayat Penyakit Dahulu • Pasien pernah menderita sakit kuning. Tidak ada riwayat trauma kepala dan kejang.



• Riwayat Kehidupan Pribadi • Riwayat Perinatal • Pasien merupakan anak yang diinginkan. Menurut adik pasien tidak pernah ada masalah ketika orang tua pasien melahirkan pasien. • Riwayat Masa Bayi ( 0-3 tahun) • Tumbuh kembang baik seperti anak seusianya, tidak pernah kejang, demam tinggi dan sakit berat. Tidak ada masalah dalam pemberian makanan, perkembangan berjalan, bicara dan tumbuh gigi normal.



Laporan Pemeriksaan Psikiatri • Riwayat Kehidupan Pribadi



• Riwayat Masa Kanak-Kanak (3-12 tahun ) • Tumbuh kembang seperti anak seusianya. Pasien tergolong anak yang suka bergaul dan bermain-main dengan teman-teman disekitarnya. Pasien merupakan anak yang manja. Semua kehendaknya selalu dikabulkan. Pasien dekat dengan kedua orang tuanya, namun pasien lebih dekat dengan ibunya. • Riwayat Masa Remaja • Pasien dikenal sebagai playboy dan memiliki banyak teman wanita. Pasien menyukai kebersihan dan selalu tampak rapi. Pasien tergolong orang yang selalu menjaga penampilannya. Pasien juga suka bermain gitar dan bernyanyi. Pasien juga dikenal sebagai orang yang royal dan suka memanjakan orang lain terutama pacarnya.



Laporan Pemeriksaan Psikiatri • Riwayat pendidikan • Pasien lancar mengikuti pendidikan di sekolah. Pasien tergolong anak yang pintar dan tidak pernah tinggal kelas. • Riwayat pekerjaan • Pasien bekerja membantu usaha dagang kelurganya. Sebelum sakit pasien sempat bekerja sebagai penanam pohon di bukit soeharto. Semenjak sakit pasien tidak pernah bekerja lagi. Pasien hanya sesekali membantu berdagang saat dia menginginkannya. • Riwayat perkawinan • Pasien belum pernah menikah



Laporan Pemeriksaan Psikiatri • RIWAYAT KELUARGA • Genogram :



• Keterangan : • = Penderita • = Menderita Gangguan jiwa • = Laki-laki



= Perempuan = meninggal dunia



Laporan Pemeriksaan Psikiatri • RIWAYAT SITUASI SEKARANG • Saat ini pasien tinggal dengan ibunya. Ayah pasien sudah meninggal dunia pada tahun 1996. • PERSEPSI PASIEN TENTANG DIRI DAN LINGKUNGANNYA • Pasien sadar bahwa dirinya sakit dan dirawat di Rumah Sakit Jiwa. Pasien menggambarkan sakitnya sebagai batuk, sakit kepala, dan panas, pasien merasa dirinya baru disunat. Pasien tidak mengakui dirinya sakit jiwa.



Status Mental • • •



• • • • • • • • • •



DESKRIPSI UMUM 1. Penampilan Seorang laki-laki bertubuh agak gemuk, tinggi sedang, kulit sawo matang, rambut pendek ikal berwarna hitam. Pasien tampak kurang rapi dan terawat, wajahnya kusam. Pasien bersikap kooperatif, pasien dapat menjawab pertanyaan yang diberikan. Pasien kadang ditemui tertawa sendiri disela-sela wawancara. 2. Kesadaran Kompos mentis 3. Perilaku dan aktivitas motorik Normoaktif 4. Pembicaraan Asosiasi longgar (+) 5. Sikap terhadap pemeriksa Kooperatif 6.Kontak Psikis Kontak (