Skripsi A2J Revisi Sidang Akhir [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SKRIPSI



HUBUNGAN PRAKTIK SELF-CARE DENGAN COMPASSION SATISFACTION PERAWAT



Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Keperawatan Strata Satu



Oleh: NAMA: ANASTASYA BR BANGUN ARDILLA SAHLIM JUAN REINALDI LITILOLI



NIM: (01501180301) (01501180287) (01501180193)



PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN TANGERANG 2021



UNIVERSITAS PELITA HARAPAN FAKULTAS KEPERAWATAN



PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Mahasiswa Program Studi Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Pelita Harapan, Nama Mahasiswa Program Studi Fakultas



: Anastasya Br Bangun Ardilla Sahlim Juan Reinaldi Litiloli : Keperawatan : Keperawatan



(01501180301) (01501180287) (01501180193)



Dengan ini menyatakan bahwa karya tugas akhir yang penulis buat dengan judul “HUBUNGAN PRAKTIK SELF-CARE DENGAN COMPASSION SATISFACTION PERAWAT” adalah : 1. Dibuat dan diselesaikan penulis dengan menggunakan hasil kuliah, tinjauan lapangan dan buku-buku serta jurnal acuan yang tertera di dalam daftar pustaka pada skripsi penulis. 2. Bukan merupakan duplikasi karya tulis yang sudah pernah dipublikasikan atau yang pernah dipakai untuk mendapatkan gelar sarjana di Universitas lain di Indonesia, terkecuali pada bagian-bagian sumber informasi dicantumkan dengan cara referensi yang semestinya. 3. Bukan merupakan karya terjemahan dari kumpulan buku atau jurnal acuan yang tertera di dalam referensi pada skripsi penulis. Jika terbukti penulis tidak memenuhi apa yang telah dinyatakan di atas, maka karya skripsi ini batal. Tangerang, 24 Mei 2021 Yang membuat pernyataan, Penulis 1



Penulis 2



Penulis 3



(Anastasya Br Bangun)



(Ardilla Sahlim)



(Juan Reinaldi Litiloli)



UNIVERSITAS PELITA HARAPAN FAKULTAS KEPERAWATAN



PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI “HUBUNGAN PRAKTIK SELF-CARE DENGAN COMPASSION SATISFACTION PERAWAT” Oleh : : Anastasya Br Bangun (01501180301) Ardilla Sahlim (01501180287) Juan Reinaldi Litiloli (01501180193) Program studi : Keperawatan Fakultas : Keperawatan



Nama



Telah diperiksa dan disetujui dan dipertahankan dalam Skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Keperawatan Strata Satu pada Program Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan, Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Banten.



Tangerang, 24 Mei 2021 Menyetujui : Pembimbing 1



(Ns. Juniarta, M.Sc)



Pembimbing 2



(Ns. Edson Kasenda S. Kep)



Ketua Program Studi



(Yakobus Siswadi, DNSc)



Dekan



(Grace Solely Houghty, MBA., M.Kep)



UNIVERSITAS PELITA HARAPAN FAKULTAS KEPERAWATAN



PERSETUJUAN TIM PENGUJI SKRIPSI Pada Jumat, 4 Juni 2021 telah diselenggarakan Sidang Skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Keperawatan Strata Satu pada Program Studi keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Pelita Harapan, atas nama : Nama



: Anastasya Br Bangun (01501180301)



Ardilla Sahlim (01501180287) Juan Reinaldi Litiloli (01501180193) Program studi : Keperawatan Fakultas : Keperawatan Dengan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN PRAKTIK SELF-CARE DENGAN COMPASSION SATISFACTION PERAWAT” oleh tim penguji yang terdiri dari: Nama Penguji



Jabatan dalam Tim Penguji



1. Ns. Peggy Sara Tahulending S.Kep., M. M., M.Kep



, sebagai ketua



2. Dr. Ni Gusti Ayu Eka



, sebagai anggota



Tanda Tangan



Tangerang, 114 Juni 2021



ABSTRAK Anastasya Br Bangun (01501180301) Ardilla Sahlim (01501180287) Juan Reinaldi Litiloli (01501180193) HUBUNGAN PRAKTIK SELF-CARE DENGAN COMPASSION SATISFACTION PERAWAT (xiii + 331 halaman, 1 bagan, 7 tabel, 10 lampiran) Compassion satisfaction (CS) merupakan perasaan positif yang di dapat dari membantu orang lain. Self-care adalah kegiatan sehari-hari individu untuk memenuhi kebutuhan dasar, fisiologis dan emosional, termasuk pembentukan rutinitas sehari-hari, hubungan dengan keluarga dan lingkungan. Berdasarkan data yang diperoleh dari 17 perawat dipulau Jawa pada Oktober 2020 ditemukan bahwa semua perawat masih melakukan pratik self-care baik sebelum ataupun sesudah pandemi COVID-19, sedangkan 82.4% perawat menyukai pekerjaannya, dan 76.5% perawat puas dengan pekerjaan mereka. Dengan melakukan praktik self-care yang baik perawat dapat memiliki compassion satisfaction yang tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan praktik self care dengan compassion satisfaction perawat di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasi kuantitatif, dengan populasi perawat di pulau Jawa, Indonesia sejumlah 139.177 perawat. Penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling dengan sampel sebanyak 399 perawat. Peneliti menggunakan kuesioner Professional Quality of Life Scale (ProQOL) (Stamm, 2009) dan Mindful SelfCare Scale – Clinical (MSCS) (Cook-Cottone, 2015). Data dianalisa dengan menggunakan rank spearman correlation. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan positif antara praktik self-care dengan compassion satisfaction (p=0.0001; r=0.634). Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan peninjauan lebih jauh mengenai strategi yang dapat meningkatkan hubungan selfcare dan compassion satisfaction perawat khususnya dimasa pandemi Covid-19. Kata kunci : Self-care, Compassion satisfaction, perawat. Referensi : 35 (2000-2020)



vi



ABSTRACT Anastasya Br Bangun (01501180301) Ardilla Sahlim (01501180287) Juan Reinaldi Litiloli (01501180193) PRACTICAL RELATIONSHIP SELF-CARE AND COMPASSION SATISFACTION BETWEEN NURSES (xiii+331 pages, 1 chart, 7 table, 10 attachments) Compassion satisfaction (CS) is a positive feeling that can be obtained from helping others. Self-care is an individual's daily activities to fulfill basic, physiological and emotional needs, including the formation of daily routines, relationships with family and the environment. Based on data obtained from 17 nurses in Java island, Indonesia, in October 2020, all nurses were still doing selfcare activities either before or after COVID-19 pandemic, while 82.4% of nurses liked their work, and 76.5% of nurses were satisfied with their work. By doing adequate self-care, nurses can have a high compassion satisfaction. This study aimed to determine the relationship between self-care practices and compassion satisfaction nurses in Indonesia. This was a quantitative correlation study, with a population of nurses in Java island, Indonesia. Using accidental sampling, this study obtained 399 samples. The instrument used were the Indonesian version of the Professional Quality of Life Scale (ProQOL) (Stamm, 2009) and the Mindful Self-Care Scale - Clinical (MSCS) (Cook-Cottone, 2015). Data was analysed using the rank spearman correlation analysis. The results showed a positive relationship between self-care practices and compassion satisfaction (p = 0.0001; r = 0.634). Further study is expected to review strategies that can improve selfcare and compassion satisfaction during Covid-19 pandemic. Keywords: Self-care, Compassion satisfaction,Nurses Reference : 35 (2000-2020)



vii



KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan penyertaannya



sehingga skripsi penelitian



dengan judul



“HUBUNGAN



PRAKTIK SELF-CARE DENGAN COMPASSION SATISFACTION PERAWAT” dapat diselesaikan. Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Keperawatan Strata Satu Universitas Pelita Harapan. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan doa dari berbagai pihak, tugas akhir ini tidak akan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, tim penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1) Christine L. Sommers, Ph.D, RN., CNE selaku Dekan Eksekutif Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan, Universitas Pelita Harapan, beserta jajaran pimpinan Fakultas Keperawatan UPH. 2) Ns. Juniarta, M.Sc, selaku pembimbing pertama yang selalu memberikan bimbingan, arahan, masukan, doa dan semangat kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi ini. 3) Ns. Edson Kasenda, S.Kep, selaku dosen Pembimbing kedua yang telah memberikan bimbingan, arahan, masukan, doa dan semangat kepada penulis dalam proses pengerjaan skripsi ini. 4) Orang tua dari penulis yang selalu memberikan dukungan, baik secara materi, doa dan semangat kepada penulis.



viii



Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan skripsi ini untuk kedepannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca. Tangerang, 24 Mei 2021



Penulis 1



(Anastasya Br Bangun)



Penulis 2



(Ardilla Sahlim)



ix



Penulis 3



(Juan Reinaldi Litiloli)



DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING PERSETUJUAN TIM PENGUJI AKHIR ABSTRAK...............................................................................................................v ABSTRACT............................................................................................................vi KATA PENGANTAR...........................................................................................vii DAFTAR ISI...........................................................................................................ix DAFTAR TABEL..................................................................................................xii DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiii BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1 1.1 Latar Belakang..........................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4 1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................5 1.3.1 Tujuan umum..................................................................................5 1.3.2 Tujuan khusus.................................................................................5 1.4 Pertanyaan Penelitian...............................................................................5 1.5 Hipotesa....................................................................................................5 1.5 Manfaat Penelitian....................................................................................6 1.5.1 Manfaat Teoritis...............................................................................6 1.5.2 Manfaat Praktis................................................................................6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................7 2.1 Kerangka Konseptual...............................................................................7 2.3 Definisi Konseptual dan Operasional.....................................................12 2.4 Kajian Literatur Terkini..........................................................................13 2.5 Ringkasan...............................................................................................14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................15 3.1 Desain Penelitian....................................................................................15 3.2 Pertimbangan Etik..................................................................................15 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian..............................................................16 3.3.1. Populasi........................................................................................16 3.3.2. Sampel..........................................................................................17 3.4 Tempat dan Waktu penelitian.................................................................18 3.5 Instrumen Penelitian...............................................................................18 3.6 Prosedur Pengumpulan Data..................................................................19 3.7 Pengolahan Data.....................................................................................20 3.8 Analisis Data...........................................................................................21 3.9 Keterbatasan Penelitian..........................................................................22



x



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................23 4.1 Hasil Penelitian.......................................................................................23 4.1.1 Karakteristik Responden................................................................23 4.2 Pembahasan............................................................................................27 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................30 5.1 Kesimpulan.............................................................................................31 5.2 Saran.......................................................................................................31 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................32 LAMPIRAN..........................................................................................................38



xi



DAFTAR BAGAN Bagan 2.1 Kerangka Konseptual..............................................................................7



xii



DAFTAR TABEL YTabel 2.3 Definisi Konseptual dan Operasional...................................................12



Tabel 3.1 Uji Normalitas Operasional...................................................................21 Tabel 4.1 Karakteristik Responden di Pulau Jawa, Indonesia...............................22 Tabel 4.2 Gambaran Praktik Self-Care Perawat di Pulau Jawa, Indonesia...........24 Tabel 4.3 Gambaran Self-Care Perawat di Pulau jawa, Indonesia........................24 Tabel 4.4 Gambaran Compassion Satisfaction Perawat di Pulau Jawa.................25 Tabel 4.5 Hasil Uji Korelasi Spearman’s..............................................................25



xiii



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Persetujuan Penggunaan Kuesioner Mindful Self-Care Scale...........38 Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas.............................................................39 Lampiran 3 Persetujuan penggunaan kuesioner ProQol......................................40 Lampiran 4 Informasi Penilitian..........................................................................41 Lampiran 5 Surat Persetujuan Penelitian (Informed Consent).............................43 Lampiran 6 Persetujuan Kaji Etik........................................................................48 Lampiran 7 Kuesioner Penelitian Lampiran 8 Monitoring Bimbingan Lampiran 9 Uji Normalitas Lampiran 10 Hasil Turnit-In



xiv



BAB I



PENDAHULUAN



Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, dan manfaat penelitian.



1.1 Latar Belakang Pandemi COVID -19 yang telah menjadi krisis kesehatan di dunia sangat berdampak bagi petugas kesehatan (PPNI, 2020). Di Indonesia sendiri wilayah pulau Jawa menjadi penyumbang kasus positif terbanyak, Jawa barat menyumbang



17,3%, Jawa tengah 11,2% dan Jawa timur 8,4% (Komite



Penanganan, 2021). Sektor kesehatan menjadi sektor yang paling merasakan dampak dari pandemik ini, hal ini dikarenakan kurangnya tenaga medis dan kurangnya peralatan medis untuk menangani pasien yang terjangkit Covid 19 (Nurhasan, 2021). Hal ini dikarenakan petugas kesehatan harus terus melakukan perawatan kepada pasien dan melakukan kontak langsung secara terus menerus dengan pasien yang terpapar virus (Remuzzi & Remuzzi, 2020). Situasi ini juga membuat



perawat mengalami beban psikologis dan stress yang tinggi dan



mungkin bisa memengaruhi kepuasan perawat dalam memberikan asuhan sehingga dapat menurunkan kualitas perawatan (Ruiz-Fernández, RamosPichardo, et al., 2020). Oleh karena itu, sangat di butuhkan dukungan atau intervensi psikologis untuk membantu perawat menghadapi situasi yang sedang



1



terjadi ini (Alkema et al., 2008). Praktik self-care dapat menjadi solusi, karena berperan mengurangi kerentanan perawat terhadap kelelahan dan meningkatkan kesejahteraan juga ketahanan perawat terutama selama masa pandemic COVID19 (Ruiz-Fernández, Ramos-Pichardo, et al., 2020). Dengan melakukan praktik self-care, perawat



dapat memiliki compassion satisfaction yang tinggi dan



mengurangi compassion fatigue ketika bekerja (Alkema et al., 2008). Compassion satisfaction (CS) merupakan salah satu aspek positif yang dinilai dalam kualitas hidup profesional berupa perasaan positif yang di dapat dari membantu orang lain atau melalui kontribusi untuk kemajuan masyarakat (Stamm, 2020). CS juga digambarkan sebagai kepuasan yang dialami oleh perawat profesional pada saat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, dan menjadi salah satu aspek moral yang harus dimiliki perawat, karena memungkinkan perawat untuk menikmati pekerjaan mereka sehingga dapat meningkatkan kualitas keperawatan kepada pasien. (Ruiz-Fernández, PérezGarcía, et al., 2020; Stoewen, 2015). Compassion satisfaction dapat ditingkatkan melalui beberapa hal termasuk adanya pengaruh positif dari lingkungan pekerjaan, adanya manajemen stres yang baik dan kemampuan perawat dalam melakukan praktik self-care (Alkema et al., 2008; Stoewen, 2015) Beberapa penelitian telah menunjukkan adanya hubungan yang positif antara praktik self-care dan compassion satisfaction (Hotchkiss, 2018; Kravits et al., 2010). Di beberapa negara seperti di Spanyol, Yordania, dan Canada, praktik self-care yang holistik menjadi kunci untuk mempertahankan



2



compassion satisfaction pada perawat saat bekerja (Jarrad & Hammad, 2020; Kravits et al., 2010; Sansó et al., 2015). Self-care adalah kemampuan individu untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memelihara kesehatan dan mengatasi penyakit serta kecacatan baik secara fisik, mental emosional, dan spiritual dengan atau tanpa bantuan petugas kesehatan (World Health Organization, 2018). Self-care juga sangat erat kaitannya dengan profesi keperawatan, dikarenakan tujuan dari praktek keperawatan adalah membantu pasien agar siap merawat diri mereka sendiri, demi meningkatkan kualitas hidupnya (Simmons, 2010). Selain itu untuk membantu merawat



pasien dengan maksimal perawat juga perlu untuk



menumbuhkan rasa sayang dan peduli terhadap diri sendiri yang dapat di lakukan dengan melakukan praktik self-care secara teratur (Hotchkiss, 2018; Vachon, 2016). Praktik self-care, baik yang dilakukan secara mandiri di rumah atau di lingkungan kerja, dinilai dapat meningkatkan sumber daya fisik, intelektual, dan sosial bagi perawat, juga berguna untuk kesehatan, kesejahteraan pasien dan keberhasilan praktik perawat (Mills et al., 2018). Beberapa praktik self-care yang bisa dilakukan perawat adalah: yoga, minum yang cukup , makan makanan sehat, tidur cukup, olahraga teratur, ralaksasi pikiran, serta menjaga relasi yang baik dengan lingkungan dan keluarga (Cook-Cottone, 2018). Selanjutnya lingkungan kerja yang mendukung, motivasi perawat dalam melakukan praktik self-care, adanya riwayat penyakit yang diderita, pemimpin yang mempunyai teladan positif dan dimulainya praktik self-care sejak masih masih menjadi mahasiswa 3



keperawatan merupakan faktor pendukung dalam meningkatnya praktik self-care pada perawat (Mills et al., 2018; Stoewen, 2015). Studi pendahuluan dilakukan untuk menilai tingkat praktik self-care dan compassion satisfaction dengan menggunakan kuesioner yang mengacu pada Professional Quality of Life Scale (ProQoL) kepada 17 perawat di 4 rumah sakit di Pulau Jawa. Data yang diambil pada tanggal 20 September 2020 ditemukan bahwa 100% perawat masih melakukan praktik self-care baik sebelum ataupun setelah adanya pandemi Covid-19. Sebanyak 70,5% (12 orang) perawat melakukan kegiatan olahraga, berupaya selalu berpikir positif (76,4%), berkumpul bersama teman-teman (58,8%), dan semua perawat (17 orang) melakukan ibadah dan berdoa. Sementara itu, data awal menunjukkan 82.4% perawat menyukai pekerjaannya, dan 76.5% perawat puas dengan pekerjaan mereka. Namun demikian ditemukan juga bahwa 64.7% perawat belum merasa sukses menjadi perawat sekalipun semua perawat merasa bahwa lingkungan tempat mereka bekerja memberikan dukungan dan pengaruh yang positif. Berdasarkan paparan diatas, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan praktik self-care dengan compassion satisfaction pada perawat di Pulau Jawa, Indonesia, khususnya di masa pandemi Covid 19.



1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa praktik self-care dan compassion satisfaction sama-sama menjadi komponen penting dalam diri seorang perawat untuk memberikan asuhan kepada pasien. Namun dengan adanya pandemi Covid



4



19, perawat memiliki beban psikologis yang lebih tinggi dan mungkin bisa memengaruhi kepuasan perawat dalam memberikan asuhan. Disaat yang sama, situasi pandemi mungkin dapat menghambat perawat dalam melakukan praktik self-care. Oleh karena hal tersebut, peneliti ingin mengetahui hubungan praktik self-care dan compassion satisfaction dalam diri perawat khususnya di pulau Jawa pada situasi pandemi saat ini.



1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara praktik self-care dengan compassion satisfaction perawat di Pulau Jawa, Indonesia. 1.3.2 Tujuan khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 1) Menggambarkan tingkat praktik self-care pada perawat di Pulau Jawa, Indonesia. 2) Menggambarkan tingkat compassion satisfaction pada perawat di Pulau Jawa, Indonesia. 3) Mengetahui hubungan praktik self-care dan compassion satisfaction pada perawat di Pulau Jawa, Indonesia.



5



1.4 Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian ini adalah apakah ada hubungan praktik self-care dan compassion satisfaction dalam diri perawat di Pulau Jawa pada situasi pandemi sekarang?



1.5 Hipotesa Ho: Ada hubungan antara praktik self-care dan compassion satisfaction



1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan perawat mengenai hubungan praktik self care & compassion satisfaction perawat dalam situasi Covid-19. 1.5.2 Manfaat Praktis 1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi perawat tentang hubungan praktik self-care & compassion satisfaction perawat di dalam Covid-19. 2) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya mengenai strategi-strategi yang dapat meningkatkan hubungan praktik self-care & compassion satisfaction perawat pada saat Covid-19.



6



BAB II



TINJAUAN PUSTAKA



Pada bab ini akan dipaparkan pembahasan mengenai tinjauan teori, kajian literatur serta ringkasan.



2.1 Kerangka Konseptual



Bagan 2.1 Kerangka konseptual Mindful Self-Care dan Professional Quality of Life (ProQoL) (Cook-Cottone, 2018; Stamm, 2010).



Keterangan :



: Di teliti : Tidak di teliti



7



2.2 Tinjauan Teori 2.2.1 Praktik sSelf-care Praktik Sself-care adalah kegiatan sehari -hari individu untuk memenuhi kebutuhan dasar, fisiologis dan emosional, termasuk pembentukan rutinitas sehari-hari, hubungan dengan keluarga dan lingkungan (Cook-Cottone, 2018). Melakukan praktik self-care secara teratur sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik, kesehatan mental, mencegah kelelahan dalam bekerja dan meningkatkan produktifitas (Cook- Cottone & Guyker, 2018). Dalam situasi pandemi Covid 19 sekarang ini, praktik self-care menjadi sangat penting bagi petugas kesehatan (Loach, 2020). Dengan melakukan praktik self-care secara teratur petugas kesehatan dapat mengurangi resiko kelelahan, dan meningkatkan compassion satisfaction yang mempunyai efek positif ketika bekerja (Salloum et al., 2015). Kondisi pandemi Covid-19 juga membuat semua orang lebih membutuhkan praktik self-care seperti tidur, makanan sehat, olahraga, dan hubungan sosial untuk menjaga kesehatan fisik dan mental (Morrow-howell et al., 2020). Menyadari pentingnya praktik self-care, petugas kesehatan juga mengungkapkan perlunya strategi perawatan diri seperti dukungan emosional, waktu istirahat dan waktu makan yang tepat agar tetap sehat (Halcomb, 2020). Terdapat banyak jenis praktik self-care yang dapat dilakukan, Cook-Cottone (2018) membaginya kedalam 6 jenis yaitu mindful relationships, physical care, supportive relationships, self compassion and purpose, supportive structure, dan mindful awareness perawatan diri secara fisik, hubungan yang mendukung, welas asih



8



dan tujuan hidup, relaksasi, kesadaran diri yang penuh dan struktur (lingkungan) yang mendukung (Cook-Cottone, 2018). Individu juga perlu melakukan praktik self-care dengan penuh perhatian (mindful self-care) baik dari segi kesejahtraan fisik yang baik, kesejahteraan emosional dan kesehatan mental, sehingga dapat mencegah timbulnya gejalah kesehatan mental, kelelahan kerja dan perbaikan pekerjaan (Cook-Cottone, 2018). Jenis praktik self-care berupa perawatan diri secara fisik sangat penting bagi perawat. Perawat harus memenuhi nutrisi yang tepat seperti makanan dan cemilan yang sehat dan melakukan aktifitas fisik atau olahraga yang teratur (Davis et al., 2008; Loach, 2020). Selain itu praktik self-care seperti menjalin hubungan yang mendukung dengan sesama juga sangat membantu, hubungan perawat dengan teman kerja, mentor dan pengawas membantu perawat terus mempertahankan kasih (Hotchkiss, 2018). Berada dalam hubungan yang mendukung juga memungkinkan indvidu untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan dapat meningkatan kesejahteraan hidup (Ussher et al., 2006). Perawat harus mampu meningkatkan welas asih pada diri sendiri dan juga memiliki tujuan yang jelas dalam hidupnya. Hal ini dapat dilakukan dengan meluangkan waktu ketika bekerja untuk mengingatkan diri sendiri betapa hebatnya pekerjaan yang diperbuat dan selalu berbuat baik kepada diri sendiri (Cook- Cottone & Guyker, 2018). Selain itu, melakukan praktik self-care yang membuat rileks sangat disarankan. Praktik seperti meditasi, yoga dan teknik nafas



9



dalam dapat menjadi pilihan, karena membantu meningkatkan kesehatan fisik, emosional, mental dan spiritual (Schure et al., 2008). Praktik self-care untuk dapat meningkatkan perhatian dan kesadaran diri perawat juga sangat penting, dikarenakan pekerjaan yang dijalani akan menuntut perhatian yang penuh (Hotchkiss, 2018). Perawat dapat melakukan teknik nafas dalam dan teknik imajinasi terpimpin untuk meningkatkan kesadaran diri atau mengembalikan fokus perawat ketika bekerja (Loach, 2020). Praktik self-care yang baik juga di dapatkan dari pengaruh lingkungan individu, beberapa hal dari lingkungan yang perlu di perhatikan seperti: pencahayaan, dekorasi, furniture, dan hal lainya (Cook- Cottone & Guyker, 2018). 2.2.2 Compassion satisfaction Professional Quality of Life (ProQOL) atau kualitas hidup profesional adalah kualitas yang dirasakan seseorang terkait dengan pekerjaannya sebagai seorang penolong, baik secara aspek positif maupun negatif mempengaruhi kualitas hidup profesional seseorang (Stamm, 2010). Konsep ProQoL terdiri dari Compassion Fatigue (CF) yang terbagi menjadi Burnout (BO) dan Secondary Trauma Stress (STS)) dan CS. (Stamm, 2010). Faktor yang mempengaruhi CS, BO, dan STS meliputi faktor pribadi (usia, jenis kelamin, status perkawinan, lama kerja, posisi pekerjaan) dan faktor kelembagaan (unit kerja, rata-rata jam kerja dalam sehari, kepuasan atas gaji, dan hubungan dengan rekan kerja dan majikan di lingkungan kerja). CS, BO, dan STS yang dialami perawat berdampak tidak hanya pada diri sendiri, tetapi juga berdampak pada pemberian kualitas pelayanan (Stamm, 2010).



10



CS merupakan kepuasan dalam diri seorang terhadap pekerjaan sebagai tenaga profesional dengan menunjukkan sikap belas kasih terutama dalam menghadapi penerima layanan dan hubungan dengan kolega dan perasaan bahwa pekerjaan yang mereka lakukan memiliki nilai sosial (Ruiz-Fernández et al., 2020; Stamm, 2010). CS juga termasuk salah satu aspek moral yang penting dimiliki perawat karena memungkinkan perawat untuk menikmati pekerjaan mereka dan dengan demikian dapat meningkatkan kualitas keperawatan kepada pasien, CS dapat ditingkatkan dengan pengaruh positif manajemen stres yang baik dan melakukan praktik self care perawatan diri (self-care) (Stoewen, 2015). Sementara itu, CF merupakan stres akibat paparan trauma pada individu, CF telah digambarkan sebagai konvergensi STS dan kumulatif BO, keadaan kelelahan fisik dan mental yang disebabkan oleh habisnya kemampuan untuk mengatasi keadaan lingkungan sehari-hari (Araujo, 2015). BO merupakan perasaan lelah dan jenuh baik secara fisik, mental, dan emosional yang dirasakan oleh seseorang terhadap pekerjaan secara berulang-ulang (Stamm, 2010). STS merupakan suatu stress sekunder terhadap stressor yang mempengaruhi kehidupan seseorang



yang



dapat



menyebabkan



penyesuaian



yang



buruk



dan



ketidakmampuan mengatasi masalah yang membuatnya trauma (Stamm, 2010).



11



2.3 Definisi Konseptual dan Operasional Tabel 2.3 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel Compassio n Satisfaction (CS)



Prakitk Self-Care



Defenisi Defenisi konseptual operasional Compassion Compassion Satisfcation Satisfaction merupakan perasaan adalah kepuasan senang dan puas dalam diri akibat dapat seorang perawat melakukan terhadap pekerjaan dengan pekerjaanya baik (Stamm, 2010). sebagai tenaga professional dengan menunjukkan sikap belas kasih saat merawat pasien. Prakitk sSelf-care adalah kegiatan sehari -hari individu untuk memenuhi kebutuhan dasar, fisiologis dan emosional, termasuk pembentukan rutinitas sehari-hari, hubungan dengan keluarga dan lingkungan. Praktek self-care terbagi menjadi 6 bagian yaitu mindful relaxation and physical care, supportive structure, supportive relationships, selfcompassion and purpose, mindful self-awarenes (Cook-Cottone, 2018)



Prakitk sSelfcare adalah kegiatan yang di lakukan perawat di pulau jawa, Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dasar, fisiologis dan emosional, termasuk pembentukan rutinitas seharihari, hubungan dengan keluarga dan lingkungan melalui kegiatan mindful relaxation and physical care, supportive structure, supportive relationships, self-compassion



12



Alat ukur Kuesioner Professional Quality of Life Scale (ProQOL) (Stamm, 2009.) terdiri dari 10 pertanyaan menggunakan skala likert (1 – 5)



Mindful SelfCare Scale – Clinical (MSCS) (CookCottone, 2015) Terdiri dari 33 item pertanyaan menggunakan skala likert (1-5)



Hasil ukur



Skala



Tinggi: >42 Sedang: 23-41 Rendah: