Skripsi CR [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA : CRITICAL REVIEW



SKRIPSI



Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh ijazah S1 Ilmu Gizi



Oleh: RISMA PRISTISA J310181200



PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA



1



2020 HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA : CRITICAL REVIEW



Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh ijazah S1 Ilmu Gizi



Oleh : RISMA PRISTISA J310181200



PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2



2020 PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI ABSTRAK RISMA PRISTISA J310181200 HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA



Pendahuluan : Masalah gizi lebih yang terjadi pada anak usia sekolah merupakan masalah yang serius yang dapat mempengaruhi peningkatan resiko beberapa penyakit kronik. Prevalensi nasional berdasarkan data Riskesdas 2013 dapat dilihat bahwa prevalensi gizi lebih pada remaja 16-18 tahun yaitu 7,3% yang terdiri dari 5,7% gizi lebih dan 1,6% obesitas, hasil ini jauh lebih meningkat dibandingkan pada tahun 2010 yang hanya sebesar 1,4% remaja mengalami kelebihan berat badan. Status gizi dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya aktivitas fisik. Aktivitas fisik berperan penting dalam pengeluaran energi sehingga dapat mencegah munculnya gizi lebih yaitu dengan penggunaan energi untuk aktivitas fisik itu sendiri. Asupan gizi yang berlebih dan tidak diimbangi dengan pengeluaran energi yang seimbang atau kurang melakukan aktivitas fisik akan menyebabkan terjadinya penambahan berat badan, kelebihan energi dan dapat meningkatkan risiko kegemukan dan obesitas.Tujuan Penelitian : Literatur Review ini bertujuan untuk mengkaji tentang hubungan aktivitas fisik dengan status gizi pada remaja. Metode Penelitian : Studi literatur dengan metode mengumpulkan data berbentuk jurnal penelitian dalam sepupuh tahun terakhir, penerbit jurnal dengan ketentuan Nilai Akreditasi Sinta 1 sampai 4 dengan pencarian database dilakukan di sinta.ristekbrin.go.id, menggunakan kata kunci aktivitas fisik, status gizi, dan remaja. Hasil : Hasil dari penelitian terhadap beberapa artikel didapat tingkat aktivitas fisik pada remaja banyak yang tergolong rendah karena perilaku sedentary lifestyle. Tingkat aktivitas fisik rendah banyak dilakukan oleh responden dengan status gizi obesitas di banding status gizi normal. Kesimpulan : Dapat disimpulkan aktivitas fisik yang rendah memiliki resiko lebih terhadap obesitas. Sehingga diharapkan remaja aktivitas fisiknya bisa ditingkatkan dari ringan menjadi sedang untuk dapat membakar energi dan mengurangi resiko obesitas Kata Kunci : Aktvitas Fisik,Status Gizi, Obesitas, Remaja



3



HALAMAN PERSETUJUAN



HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA : CRITICAL REVIEW



Oleh : RISMA PRISTISA J310181200



Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh



Dosen Pembimbing



Farida Nur Isnaeni, S.Gz., M.Sc,. Dietisien. NIK : 1466



4



HALAMAN PERSETUJUAN Judul Proposal



:



Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Pada Remaja : Critical Review



Nama Mahasiswa



:



Risma Pristisa



NIM



:



J310181200



Surakarta, 31 Agustus 2020 Menyetujui, Pembimbing



Farida Nur Isnaeni, S.Gz., M.Sc,. Dietisien. NIK : 1466



Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta



Endang Nur Widiyaningsih, S.ST.,M.Si Med. NIP/NIK : 717/06-2908-7401



5



KATA PENGANTAR



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga dalam penyusunan Skripsi Critical Review dengan judul : “Hubungan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi pada Remaja”, sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar strata satu gizi di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dalam penyususunan proposal penelitian ini penulis banyak sekali mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta 2. Ibu Dr. Mutalazimah, SKM., M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. 3. Ibu Endang Nur Widiyaningsih, S.ST., M.Si Med. selaku Ketua Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. 4. Ibu Farida Nur Isnaeni, S.Gz., M.Sc., Dietisien selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi dan berbagai arahan yang sangat berarti bagi penulis. 5. Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan berupa moral maupun material dalam penyusunan proposal penelitian ini. 6



6. Segenap Dosen Program Studi S1 Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama studi. 7. Teman-teman seperjuangan S1 Gizi Transfer angkatan 2018 yang telah membantu, memberi dukungan dan semangat. Penulis menyadari terbatasnya pengetahuan dan pengalaman, maka dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan serta masih jauh dari kesempurnaan, namun penulis mengharapkan mudah- mudahan tugas ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu kesehatan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.



Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



Surakarta, 5 September 2020



Penulis



7



DAFTAR ISI



Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................................i HALAMAN JUDUL...............................................................................................ii ABSTRAK............................................................................................................iii HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................iv HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................v KATA PENGANTAR...........................................................................................vi DAFTAR ISI.......................................................................................................viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang.....................................................................................1 B. Masalah Penelitian..............................................................................4 C. Tujuan Penelitian.................................................................................4 BAB II METODE PENELITIAN.............................................................................5 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A.



Hasil....................................................................................................7



B.



Pembahasan.....................................................................................13



BAB IV PENUTUP A.



Kesimpulan.......................................................................................17



B.



Saran.................................................................................................18



DAFTAR PUSTAKA



8



BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Penentuan status gizi remaja dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satunya dengan menggunakan Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan kategori status gizi yang dibedakan menjadi tiga yaitu status gizi kurang, status gizi baik, dan status gizi lebih (Almatsier, 2010) Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi ganda yang berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM), yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Berat badan lebih (overweight) dan obesitas merupakan kondisi sesorang dimana ketidakseimbangan antara jumlah energi yang dikonsumsi dengan yang dibutuhkan oleh tubuh. Kegemukan dan obesitas adalah masalah yang banyak terjadi pada usia dewasa, namun tidak menutup kemungkinan masalah tersebut juga terjadi pada remaja dan anak-anak usia sekolah. Kegemukan dan obesitas didefinisikan sebagai kondisi dimana intake kalori seseorang lebih banyak daripada kalori yang digunakan. Masalah gizi lebih yang terjadi pada anak-anak usia sekolah ini merupakan masalah yang serius yang dapat mempengaruhi peningkatan resiko beberapa penyakit kronik baik dinegara maju maupun berkembang. Apabila seorang anak telah mengalami masalah gizi lebih diusia muda maka akan cenderung pula akan terus berlanjut sampai usia dewasa dimana merupakan salah satu faktor resiko yang meningkatkan penyakit degeneratif, seperti jantung koroner, diabetes mellitus (DM), hipertensi, dan penyakit hati (Supariasa, 2002).



1



Prevalensi nasional berdasarkan data hasil analisis data Riskesdas 2013 dapat dilihat bahwa prevalensi gizi lebih pada remaja berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) umur 16-18 tahun yang mengalami kelebihan berat badan yaitu 7,3% yang terdiri dari 5,7% gizi lebih dan 1,6% obesitas, hasil ini jauh lebih meningkat dibandingkan pada tahun 2010 yang hanya sebesar 1,4% remaja mengalami



kelebihan



berat



badan.



Berdasarkan



data



Riskesdas(2013)



didapatkan prevalensi gizi lebih untuk tingkat Propinsi Jawa Tengah yaitu 7,1 % menunjukkan peningkatan sebesar 6,4% dibanding tahun 2010 yang hanya 0,7% (Riskesdas, 2013) Status gizi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor langsung yang mempengaruhi status gizi yaitu asupan gizi dan penyakit infeksi. Sedangkan faktor tidak langsung yaitu jenis kelamin, pendidikan, kebiasaan konsumsi serat (buah dan sayur), aktifitas fisik, perilaku merokok dan faktor genetik (Brown, 2005). Asupan zat gizi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan akan membantu mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.



Ketidakseimbangan



antara



kebutuhan



dan



kecukupan



akan



menimbulkan masalah gizi yaitu masalah gizi lebih dimana kecukupan gizi lebih besar di bandingkan dengan kebutuhan gizi (Soetjiningsih, 2007). Selain asupan zat gizi, status gizi lebih juga di pengaruhi faktor lain yaitu aktivitas fisik. Aktivitas fisik berperan penting dalam pengeluaran energi sehingga dapat mencegah munculnya gizi lebih yaitu dengan penggunaan energi untuk aktivitas fisik itu sendiri maupun hubungannya dengan metabolisme basal (Atkinson, 2005). Dalam kaitannya dengan metabolisme basal dijelaskan bahwa aktivitas fisik berperan dalam memelihara dan membentuk massa otot. Massa otot ini dapat meningkatkan angka metabolisme basal yang berpengaruh



2



terhadap peningkatan pengeluaran energi yang semakin besar sehingga dapat membakar dan menurunkan perkembangan sel lemak dalam tubuh (Muhilal, 2006). Asupan gizi yang berlebih dan tidak diimbangi dengan pengeluaran energi yang seimbang atau dengan kata lain kurang melakukan aktivitas fisik akan menyebabkan terjadinya penambahan berat badan, kelebihan energi dan dapat meningkatkan risiko kegemukan dan obesitas (Mahardik adan Rosita,2008). Konsumsi makanan yang berlebih ditambah dengan kurangnya aktivitas fisik menjadi salah satu penyebab terjadinya kegemukan (Wijayanti, 2013). Aktivitas fisik yang rendah memiliki peluang 3 kali lebih besar menyebabkan kelebihan berat badan dibandingkan aktivitas yang berat (Vertikal, 2012). Sebaliknya aktivitas fisik yang tinggi berbanding terbalik dengan banyak sedikitnya lemak pada tubuh. Pada anak dan remaja, aktivitas fisik yang dianjurkan yaitu sedikitnya 30 menit setiap hari untuk melakukan kegiatan seperti berrmain lompat tali, bermain di taman, bersepeda, jalan kaki, atau melakukan kegiatan ekstrakurikuler (Muhilal, 2006). Gambaran aktivitas fisik pada remaja saat ini lebih mengarah pada aktivitas fisik yang rendah. Hal ini dikarenakan sebagian besar remaja dari SMP maupun SMA melakukan aktivitas fisik yang diselenggarakan oleh sekolah setiap satu minggu sekali yaitu pada saat jam pelajaran olahraga saja. Waktu istirahat dimanfaatkan untuk membeli jajanan yang tersedia didalam maupun diluar sekolah (Nadya, 2018). Selain itu mereka menghabiskan waktu istirahat dengan bercengkrama dengan sesama teman didalam kelas. Diluar jam sekolah sebagian besar responden menghabiskan waktu dengan menonton televisi, bermain game maupun belajar (Syahfitri, 2015). Hal ini sejalan dengan penelitian



3



yang menyatakan bahwa adanya peningkatan prevalensi obesitas yang terjadi pada anak sekolah ini disebabkan oleh salah satunya bahwa anak lebih cenderung menghasbiskan waktu luangnya untuk menonton televisi dan kegiatan lain yang tergolong sebagai sedentary lifestyle sehingga tidak mengeluarkan energi. Hal inilah yang menyebabkan aktivitas fisik mereka tergolong rendah sehingga berdampak pada keseimbangan asupan makanan yang mereka konsumsi. (Atika, 2017) Salah satu kebijakan nasional dalam upaya perbaikan gizi masyarakat tertuang dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 bahwa upaya perbaikan gizi ditujukan untuk peningkatan mutu gizi perorangan dan masyarakat. Sasaran global tahun 2025 yang disepakati salah satunya adalah tidak ada kenaikan proporsi anak yang mengalami gizi lebih. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mengangkat sebuah critical review research yang berjudul “Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Pada Remaja”. B. Masalah Penelitian Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah ada hubungan aktivitas fisik dengan status gizi pada remaja? C. Tujuan Tujuan dari critical review ini adalah 1. Mengetahui aktivitas fisik pada remaja 2. Mengetahui status gizi pada remaja 3. Mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan status gizi pada remaja



4



5



BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Study Design yang digunakan pada penelitian ini yaitu Critical Review modifikasi yang telah disederhanakan, dengan aktivitas fisik sebagai variable bebas dan status gizi remaja sebagai variable terikat. Pelaporan temuan – temuan penelitian yang akan dikritisi sesuai SOP Skripsi yang telah diterbitkan oleh Ketua Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tanggal 31 Maret 2020. B. Sumber Data Search Engine yang di gunakan untuk mencari artikel atau jurnal yang relevan yaitu http://sinta.ristekbrin.go.id/. Kata kunci yang di gunakan dalam pencarian jurnal yaitu “aktivitas fisik”, “status gizi”, “obesitas”, “gizi lebih”, “remaja”. Penerbit jurnal dengan ketentuan Nilai Akreditasi Sinta 1 sampai 4 dan tahun terbit minimal 10 tahun terakhir yaitu 2011 sampai 2020. Dari hasil pencarian menggunakan kata kunci aktivitas fisik di dapat 368 jurnal, lalu menggunakan tambahan kata kunci status gizi di dapat 62 jurnal, kemudian ditambahkan lagi kata kunci remaja dan di dapatkan 25 jurnal. Dari temuan tersebut kemudian penulis melakukan pengkajian dengan mengecualikan jurnal yang bukan full text, menyertakan hasil uji statistik, dan keseuaian dengan faktor yang ingin diteliti oleh penulis yaitu aktivitas fisik, selanjutnya dilakukan filter dengan mengakses dan membaca abstrak dari tiap jurnal tersebut yang relevan untuk menjawab pertanyaan penelitian sehingga terpilih 5 jurnal yang akan di ekstraksi. 6



C. Kerangka teori



D. Kerangka Konsep



Aktifitas fisik



Status Gizi pada remaja



E. Kriteria Penelitian Kriteria inklusi jurnal/ artikel yang dianggap tepat untuk melakukan Critical Review adalah sebagai berikut: jurnal/ artikel yang digunakan adalah full text dan dilaporkan dalam bahasa Indonesia, pengambilan data menggunakan metode observasional dan relevan untuk menjawab pertanyaan penelitian, kelompok umur responden yaitu remaja usia sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas (12-18 tahun). Pada penelitian ini kriteria eksklusi yang digunakan yaitu tidak memenuhi kriteria jurnal reputasi nasional (skor SINTA S1S4), studi yang teksnya tidak lengkap atau tidak dapat diakses untuk Pencarian Kata kunci : Aktivitas Fisik Ditemukan 368 jurnal 7



Pencarian



Ditemukan 62 jurnal



Pencarian Kata kunci : Aktivitas fisik dengan status gizi Filter : Remaja 12-18 tahun, SMP dan SMA menghindari salah tafsir dan kesalahpamahan, serta subjek pada jurnal dengan Ditemukan 25 jurnal sekolah termasuk sekolah dengan jam belajar Fullday dan sekolah pada Pondok atau asrama. Ektraksi dan analisis data pada 5 artikel terpilih dengan bantuan table data yang meliputi setiap komponen dalam artikel mulai dari judul, peneliti Pencarian dan tahun, tujuan, subjek, metode, hasil, Kata kunci : Aktivitas fisikpembahasan, dengan status dan gizi kesimpulan. Berikut Filter : Remaja 12-18 tahun, SMP dan SMA merupakan kerangka proses pemilihan : Review jurnal Abstract Ditemukan 5 jurnal



8



BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARATERISTIK JURNAL Penulis memilih lima studi yang merupakan studi observasional dan dipublikasikan antara tahun 2011 dan 2020. Pada lima studi melibatkan banyak subjek dan beberapa variabel yang berhubungan dengan status gizi remaja. Beberapa penelitian juga menyesuaikan beberapa faktor yang mungkin mengacaukan temuan. Gambaran aktivitas fisik dan status gizi pada remaja, serta bagimana hubungan antara keduanya akan di uraikan lebih lanjut pada pembahasan.



Table 1. Karaterisktik jurnal relevan yang di review NO 1



JUDUL, PENELITI DAN TAHUN



TUJUAN



Risiko Pengetahuan, Aktivitas dan Fisiologi terhadap Kejadian Obesitas Remaja.



Untuk menganalisis besarnya risiko faktor pengetahuan meliputi variabel pengetahuan dan sikap, faktor



SUBJECT/



METODE



RESPONDEN



70 siswa kelas VII a) Penelitian case kontrol dan VIII di SMP 40 tanpa matching data Semarang umur dan jenis kelamin. Kelompok kasus data dalam penelitian ini b) Analisis menggunakan Analisis adalah 35 siswa bivariate dengan uji Chidengan nilai Z-Score Square (derajat IMT/U > 2 SD, kepercayaan 95%) dan 9



HASIL DAN PEMBAHASAN



KESIMPULAN



Uji regresi logistik menunjukkan bahwa siswa berusia 14-15 tahun (OR 0,06 95% CI 0,008-0,557), pengetahuan siswa