Skripsi KELAR ACC [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI KECAMATAN CIPUTAT TIMUR TANGERANG SELATAN



SKRIPSI



Ditulis Oleh :



ABDUL HAKIM NIM. 171010501316



PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PAMULANG TANGERANG SELATAN 2022



PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI KECAMATAN CIPUTAT TIMUR TANGERANG SELATAN



SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Manajemen S-1



Ditulis Oleh :



ABDUL HAKIM NIM. 171010501316



PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PAMULANG TANGERANG SELATAN 2022



i



MOTTO “Tetaplah sederhana karna jika kamu sederhana pasti kamu akan peka. Dan tetaplah berbudaya, karna ketika kamu berbudaya maka kamu akan Harmoni.” (Indro Warkop)



"Setiap anak adalah jenius, tapi kalau kamu nilai seekor ikan dari cara dia memanjat pohon, ikan itu akan merasa bodoh seumur hidupnya." (Albert Einstein)



“Saya tidak percaya kepada keberuntungan, karna keberuntungan adalah ketika kesempatan bertemu dengan kemampuan.” (Dzawin Nur)



“Dalam hidup saya hanya ingin dikenang sebagai anak yang sukses dari didikan orang tua yang hebat.” (Abdul Hakim)



ii



LEMBAR PERSETUJUAN PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI KECAMATAN CIPUTAT TIMUR TANGERANG SELATAN



Oleh ABDUL HAKIM NIM. 171010501316



Skripsi telah disetujui untuk diajukan kepada dewan Penguji, Program StudiManajemen S-1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang, pada tanggal 06 Juli 2022



Menyetujui Pembimbing Skripsi,



Mengetahui a.n Ketua Program Studi Manajemen Kepala Bagian Administrasi



Angga Rovita, S.Pd., M.Pd. NIDN.0406048508



Iman Syatoto, S.E., M.M. NIDN. 0419076902



iii



LEMBAR PENGESAHAN PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI KECAMATAN CIPUTAT TIMUR TANGERANG SELATAN



Oleh ABDUL HAKIM NIM. 171010501316



Skripsi ini telah dipertahankan di majelis penguji skripsi, Program Studi Manajemen S-1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang, pada tanggal ............. 2022 dan dinyatakan LULUS Pembimbing Skripsi,



Penguji I,



.......................... NIDN.



Angga Rovita, S.Pd., M.Pd NIDN.0406048508 Menyetujui, Penguji II,



.................................... NIDN. a.n Ketua Program Studi Manajemen, kepala Bagian Administrasi



Iman Syatoto, S.E., M.M. NIDN. 0419076902



iv



LEMBAR PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama



: Abdul Hakim



NIM



: 171010501316



Fakultas/Program Studi



: Ekonomi dan Bisnis / Manajemen S-1



Konsentrasi



: Sumber Daya Manusia



Judul Skripsi



: Peran Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan



Dengan ini menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini ditulis dengan penuh tanggung jawab dan benar-benar hasil penelitian pribadi. 2. Skripsi ini bukan hasil plagiat dan atau menyalin dari skripsi orang lain. 3. Setiap kutipan, saduran dan atau pernyataan yang terdapat di dalam skripsi ini, merupakan rujukan yang disebutkan jelas sumbernya dan tercantum dalam daftar pustaka. 4. Apabila dikemudian hari, terbukti ada pelanggaran mengenai keaslian Skripsi ini, maka saya siap menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.



Demikian



pernyataan



ini



dibuat



dengan



sebenar-benarnya,



dipertanggung jawabkan. Pamulang, 13 Juli 2022



ABDUL HAKIM NIM. 171010501316



v



dan



dapat



DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama Tempat & Tgl Lahir Jenis Kelamin Agama Kebangsaan Status Alamat



: Abdul Hakim : Jakarta, 05 November 1998 : Laki‐laki : Islam : Indonesia : Belum Kawin : Karang Tengah RT 007 RW 008 Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Telepon : 087771354496 Email : [email protected] Riwayat Pendidikan : 1. SDN 06 Pagi Lebak Bulus Lulus Tahun 2011 2. SMP Negeri 226 Jakarta Selatan Lulus Tahun 2014 3. SMK Negeri 41 Jakarta Selatan Lulus Tahun 2017 4. Universitas Pamulang Lulus Tahun 2022



Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Pamulang, 13 Juli 2022



ABDUL HAKIM NIM. 171010501316



vi



LEMBAR PERSEMBAHAN Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, ku persembahkan skripsi ini untuk orang-orang yang ku sayangi: Ayah & Ibu tercinta, motivator terbesar dalam hidupku yang tak pernah jemu mendo’akan dan menyayangiku, atas semua pengorbanan dan kesabaran mengantarku sampai kini. Tak pernah cukup membalas cinta Ayah & Ibu padaku.



vii



ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang analisis peran kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai pada Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan. Metode penelitian yang di gunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik sampel yaitu purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis SWOT, observasi dan wawancara langsung terhadap informan kunci dan informan. Dari hasil penelitian ini dapat ditunjukkan bahwa peran kepemimpinan pada Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pegawai dalam bekerja agar dapat melayani masyarakat dengan maksimal. Peran kepemimpinan yang demokratis dalam pelaksanaanya saling berkontribusi atau saling menunjang secara bervariasi dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi Kecamatan sehingga akan menghasilkan kepemimpinan yang maksimal. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas/pekerjaan yaitu dengan menjalankan efektivitas kepemimpinan yang ada pada Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan seperti memenuhi kebutuhan pegawai dalam mencapai tujuan bersama maka akan dapat dan memberikan hasil pelayanan yang terbaik pada Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan.



Kata Kunci : Kepemimpinan, Kinerja, dan Pegawai



viii



ABSTRACT This study aims to determine the analysis of the role of leadership in improving employee performance in the East Ciputat District, South Tangerang. The research method used is a type of qualitative research using a sample technique, namely purposive sampling. This study uses a SWOT analysis technique, observation and direct interviews with key informants and informants. From the results of this study, it can be shown that the role of leadership in Ciputat Timur District, South Tangerang can increase the effectiveness and efficiency of employees at work in order to serve the community optimally. The role of democratic leadership in its implementation contributes or supports each other in various ways and is adjusted to the situation and conditions of the District so that it will produce maximum leadership. The role of leadership in improving employee performance in carrying out tasks/jobs is by carrying out the effectiveness of existing leadership in the Ciputat Timur District, South Tangerang, such as meeting the needs of employees in achieving common goals, so they will be able to and provide the best service results in the Ciputat Timur District, South Tangerang.



Keywords: Leadership, Performance, and Employees



ix



KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah memberikan Rahmat dan Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan memperoleh hasil berupa skripsi dengan judul “Peran Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan.” Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, begitupun dengan pengetahuan, kemampuan dan waktu yang penulis miliki, sehingga skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Proses penyusunan proposal skripsi ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan, pengertian, pengarahan, serta saran dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih yang setulusnya kepada: 1.



Bapak Dr. (HC) Drs. H. Darsono, selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya.



2.



Bapak Dr. E. Nurzaman AM, M.M., M.Si. selaku Rektor Universitas Pamulang.



3.



Bapak Dr. H. Endang Ruhiyat, S.E., M.M., CSRA, CMA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang Tangerang Selatan.



4.



Bapak Imam Syatoto, S.E., M.M. Selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang Tangerang Selatan.



5.



Bapak Dr. Udin Ahidin , S.E., M.M.,C.M.A., C.T., selaku wakil ketua program studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang Tangerang Selatan.



x



6.



Ibu Angga Rovita, S.PD., M.PD.selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis sejak awal pembuatan skripsi sampai kepada terselesaikannya skripsi ini.



7.



Bapak dan Ibu jajaran staf Universitas Pamulang terkhusus staf Prodi Manajemen, yang telah membantu memperlancar upaya penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Pamulang Tangerang Selatan.



8.



Kedua orang tua Bapak H. Solihin dan Ibu Asenih yang selalu melimpahkan kasih sayang, memberikan do’a, dukungan serta bantuannya baik moril maupun materil sehingga menjadi motivasi penulis untuk menyelesaikan proposal skripsi ini.



9.



Sahabat dan teman-teman seperjuangan saya yang telah membantu, memotivasi dan memberikan dukungan serta semangat penulis dalam pembuatan proposal skripsi ini.



10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan segala kebaikan dan bantuannya dalam penulisan ini.



Akhir kata semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat dan bisa dipergunakan sebagai tambahan informasi bagi semua pihak yang membutuhkan.



Tangerang Selatan, 13 Juli 2022 Penulis



ABDUL HAKIM NIM. 171010501316



xi



DAFTAR ISI Halaman JUDUL ................................................................................................................ i LEMBAR MOTTO ............................................................................................ ii LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................. iii LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iv LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................... v DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... vi LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................................ vii ABSTRAK ......................................................................................................... viii ABSTRACT ......................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ........................................................................................ x DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii BAB I



PENDAHULUAN ............................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1 1.2 Fokus Penelitian ............................................................................ 5 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 6 1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 6



BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 7 2.1 Landasan Teori ............................................................................. 7



xii



2.1.1 Manajemen ............................................................................ 7 2.1.2 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) ....................... 11 2.1.3 Kepemimpinan ....................................................................... 16 2.1.4 Kinerja ................................................................................... 25 2.2 Peneliti Terdahulu ....................................................................... 31 2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................ 36 2.4 Proporsi Penelitian ....................................................................... 41 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 42 3.1 Jenis Penelitian ............................................................................. 42 3.2 Tempat & Waktu ........................................................................... 44 3.3 instrumen Penelitian ..................................................................... 45 3.4 Unit Analisis ................................................................................. 47 3.5 Prosedur Penggunaan Data ........................................................... 48 3.6 Teknik Analisis Data .................................................................... 53 3.7 Pememeriksaan Keabsahan Data .................................................. 54 BAB IV HASIL & PEMBAHASAN ............................................................... 55 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................. 55 4.2 Hasil Penelitian ............................................................................. 57 4.3 Pembahasan Penelitian ................................................................. 71 BAB V



PENUTUP .......................................................................................... 86 5.1 Kesimpulan ................................................................................... 86 5.2 Keterbatasan Masalah ................................................................... 86 5.3 Saran ............................................................................................. 87



xiii



DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 88 LAMPIRAN ........................................................................................................ 90



xiv



DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 30 Tabel 3. 1 Waktu Penelitian ................................................................................. 45 Tabel 4.1 Data Informan ..................................................................................... 58 Tabel 4.2 Data Key Informan............................................................................... 59 Table 4.3 Tabel Analisis SWOT ......................................................................... 77 Tabel 4.4 Indikator bobot 4 Kuadrat ................................................................... 79 Tabel 4.5 Total Skor Masing-Masing Indikator .................................................. 81 Tabel 4.6 Total Nilai Tertimbang......................................................................... 82



xv



DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................... 40 Gambar 3.1 Triangulasi ....................................................................................... 54 Gambar 4.1 Struktur Organisasi ......................................................................... 57 Gambar 4.2 Matrik SWOT Kuadrat .................................................................... 84



xvi



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I Bukti Wawancara Key Informan................................................... 90 Lampiran II Bukti Wawancara Informan ......................................................... 90 Lampiran III Dokumentasi Observasi .............................................................. 93 Lampiran IV Pedoman Wawancara ................................................................. 95 Lampiran V Surat Izin Penelitian ..................................................................... 96 Lampiran VI Kartu Konsultasi Bimbingan ...................................................... 97



xvii



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam sebuah



organisasi, karena sumber manusia merupakan penggerak dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Tinggi rendahnya kualitas sumber daya manusia ditandai dengan adanya unsur kreativitas dan hasil kerja yang baik secara perorangan maupun kelompok. Instansi pemerintahan adalah organisasi yang merupakan kumpulan orang-orang yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk pelayanan kepada orang banyak. Tujuan instansi dapat dicapai apabila sumber daya manusia mampu mengolah, menggerakan dan menggunakan sumber daya manusia yang dimiliki secara efektif dan efisien. Agar kinerja pegawai terlaksana dengan efektif dan efisien, harus disertai dengan adanya peran kepemimpinan. Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan suatu kehidupan yang mempengaruhi kehidupan yang lain. Apabila seorang pemimpin tidak memiliki kemampuan memimpin, maka tugas-tugas yang sangat kompleks tidak dapat dikerjakan dengan baik. Ketika seorang pegawai atau bawahan mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi) sesuai standar operasional prosedur pelayanan, maka sangat memungkinkan bahwa organisasi yang dipimpinnya sudah mencapai sasarannya.



1



Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerjasama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi (Hasibuan 2011: 170). Seorang pemimpin memiliki wewenang untuk mengatur dan mengurus jalannya organisasi. Oleh karena itu, dibutuhkan pemimpin yang mempunyai kemampuan mempengaruhi perilaku anggotanya. Seorang pemimpin juga tentunya sangat bertanggung jawab untuk memberikan perhatian dan arahan yang sungguh-sungguh kepada bawahan atau pegawainya agar tercipta suatu lingkungan kerja yang harmonis, selain itu Pemimpin juga berkewajiban memberikan pembinaan terhadap pegawai atau bawahan di lingkungan kerjanya agar kualitas kinerja pegawainya tetap terjaga dengan baik. Kinerja adalah suatu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya dan dalam melaksanakan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Sedarmayanti (2013:260) mengemukkan bahwa “kinerja merupakan terjemahan performance yang berarti hasil kerja seseorang pekerja, sebuah proses manajemen atau organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan)”. Dapat dikatakan semakin baik kinerja pegawai di organisasi tersebut maka semakin mudah organisasi mencapai tujuannya dan sebaliknya apabila kinerja pegawai itu rendah maka semakin sulit organisasi dalam mencapai tujuannya. Kinerja karyawan merupakan prestasi kerja atau hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai persatu periode waktu dalam melaksanakan tugas kinerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang



2



diberikan kepadanya. Setiap organisasi atau instansi dalam melaksanakan program yang diarahkan selalu berdaya guna untuk mencapai tujuan organisasi atau instansi. salah satu cara adalah meningkatkan kinerja pegawai. Kinerja pada dasarnya adalah sesuatu yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai sehingga mereka mempengaruhi seberapa banyak mereka kontribusi kepada organisasi atau instansi termasuk pelayanan kualitas yang disajikan. Strategi peningkatan kinerja adalah cara organisasi untuk meningkatkan kinerja pegawai agar tujuan organisasi atau instansi tercapai. Dengan sumber daya manusia yang kompeten maka kegiatan pemerintahan dan pembangunan akan berjalan dengan lancar. Untuk membentuk sumber daya manusia yang kompeten dibutuhkan pendidikan yang berkualitas, bimbingan mental, pelatihan- pelatihan, dan lapangan pekerjaan yang memadai. Hal yang terpenting adalah bagaimana menciptakan sumber daya manusia yang dapat menghasilkan kineja optimal untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu organisasi. Pada organisasi pemerintahan, jika peran kepemimpinan baik maka kinerja pegawai pada institusi pemerintahan tersebut baik pula. Berkaitan dengan peran kepemimpinan, dalam memberikan dorongann, motivasi, dan arahan kepada pegawai guna untuk meningkatkan kinerja karyawan, maka pemimpin harus mengetahui perilaku, sikap, nilai, norma seperti apa yang akan digunakan untuk mempengarui, mengarahkan pegawai-pegawai menuju pencapaian dan sasaran tujuan di Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang selatan.



3



Oleh karena itu, keberadaan peran kepemimpinan berpengaruh kuat terhadap jalannya organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Dengan berbagai dinamika, organisasi pemerintah selalu diperhadapkan pada tuntunan rasionalisasi pelayanan secara professional sesuai dengan lingkup tugas masing-masing. Dengan ini, peran dari setiap pegawai yang terlibat dalam pelayanan pemerintah selalu dituntut untuk dapat memberikan bobot yang lebih, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Agar hal demikian dapat terwujud, perlu peran kepemimpinan yang baik, sehingga konsep pelayanan dari sisi kuantitas dapat terpenuhi dan dari sisi kualitas dapat memuaskan masyarakat. Kecamatan Ciputat Timur adalah sebuah kecamatan yang terletak di kota Tanggerang



Selatan, Provinsi Banten, Indonesia. Kecamtan ini merupakan



pemekaran dari Kecamatan Ciputat. Berlokasi di Jalan W.R Supratman No. 66, Kelurahan Pondok Ranji, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15412. Di Pimpin oleh Pemerintah Camat Drs. H. Sutang Suprianto, M.Si. Kecamatan Ciputat Timur mempunyai tugas meliputi seperti administrasi kependudukan dalam pembuatan kartu keluarga, pembuatan kartu tanda penduduk, pelayanan umum, pembuatan surat keterangan catatan kepolisian, kesejahteraan sosial seperti memberikan pelatihan-pelatihan khusus keterampilan bagi pemuda dan masyarakat yang tidak mempunyai keterampilan dan putus sekolah. Seperti pelatihan menjahit, ekonomi dan pembangunan seperti seperti melayani surat keterangan Domisili usaha dan perbaikan-perbaikan sarana umum, seperti perbaikan jalanan yang rusak, perbaikan gorong-gorong atau saluran air sumber.



4



Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti dengan melalui wawancara ditemukan yaitu adanya fenomena kurangnya peran kepemimpinan dalam pengarahan dan pengawasan terhadap pegawai seperti masih terdapat pegawai yang datang terlambat, melalaikan pekerjaan dan menggunakan jam istirahat yang berlebihan sehingga menyebabkan kinerja menurun. Oleh karena itu akan menyebabkan organisasi menjadi kurang berjalan dengan baik, kinerja yang di harapkan oleh pemimpin dan organisasi tidak tercapai. Karna dengan adanya kurangnya peran kepemimpinan menyebabkan kinerja menurun dan sebalikya dengan adanya peran kepemimpinan yang baik akan dapat menghasilkan kinerja yang baik. Berdasarkan



latar



belakang



tersebut,



penulisan



tertarik



untuk



menganalisis permasalahan ini dengan judul “Peran Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan”. 1.2



Fokus Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi fokus



masalah dalam penelitian ini yaitu: 1.



Bagaimana peran kepemimpinan di Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan?



2.



Bagaimana peran kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai Kecamatan Ciputat Timur, tangerang selatan?



5



1.3



Tujuan Penelitian Berdasarkan fokus penelitian diatas, maka tujuan dilakukannya penelitian



ini



adalah



untuk



mengetahui



bagaimana



peran



kepemimpinan



dalam



meningkatkan kinerja pegawai pada kecamatan ciputat timur Tangerang selatan 1.4



Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:



1.



Bagi Penulis Sebagai alat ukur mempraktekkan teori-teori yang telah diperoleh selama perkuliahan sehingga penulis dapat menambah pengetahuan secara praktis mengenai bagaimana peran kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai pada Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan.



2.



Bagi Institusi Universitas Pamulang Hasil



penelitian



ini



diharapkan



dapat



membantu



proses



pembelajaran dan dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan khususnya terhadap ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia serta dapat menjadi referensi



penelitian



selanjutnya,



terutama



dalam



masalah



peran



kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai. 3.



Bagi Instansi Pemerintahan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran sumbangan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan.



6



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1



Landasan Teori



2.1.1



Manajemen



1.



Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Manajemen dan organisasi bukan tujuan, tetapi hanya alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan, karena tujuan yang ingin dicapai itu adalah pelayanan dan atau laba (profit). Walaupun manajemen dan organisasi hanya merupakan “alat dan wadah” saja tetapi harus diatur dengan sebaik-baiknya. Karena jika manajemen dan organisasi ini baik maka optimal dapat diwujudkan, pemborosan terhindari, dan semua potensi yang dimiliki akan lebih bermanfaat. Menurut Haryanto (2013:28), “manajemen secara sederhana dapat diartikan mengelola sumberdaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan POAC yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan”. Menurut Sofyandi (2014:7), “menyatakan bahwa manajemen sebagai ilmu dan seni untuk mencapai suatu tujuan dengan melibatkan kegiatan orang-orang, artinya tujuan dapat dicapai bila dilakukan oleh orang-orang yang bekerja sama”.



7



Menurut Robbins dalam Wibowo (2016:2), “manajemen adalah koordinasi dan pengawasan aktivitas pekerjaan orang lain sehingga aktivitas mereka diselesaikan secara efisien dan efektif”. Menurut Daft dalam Wibowo (2016:2), “manajemen adalah pencapaian tujuan organisasional dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi sumber daya organisasional”. Menurut Schermerhorn dalam tika (2016:2), “manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi penggunaan sumber daya untuk menyelesaikan tujuan kinerja”. Dari beberapa pendapat parihal diatas dapat disimpulkan. Bahwa pada dasarya manajemen dapat didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk



membentuk.



menginterpretasikan



dan



mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planing), pengorganisasian (organizing), penyusunan personaliaan atau kepegawaian (starting), pengarahan dan kepemimpinan (leading) dan pengawasan (controlling).



8



2.



Unsur-unsur Manajemen Menurut Hasibuan (2017:9), adapun unsur – unsur terdiri dari man, money, method, machine, materials, dan market disingkat 6M yaitu: 1. Man Merupakan keseluruhan sumber daya manusia yang ada dalam suatu organisasi yang mempunyai peranan yang sangat penting, tanpa ada manusia suatu proses tidak akan terjadi. Karena manusia lah yang membuat sebuah tujuan dan melaksanakan proses pencapaian tujuan tersebut. 2. Money Merupakan



alat



bantu



berupa



alat



pembayaran



kelancaran



operasional. 3. Method Merupakan suatu cara menggunakan semua sistem agar efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 4. Machine Manajemen akan berfungsi jika produksi berjalan, maka machine disini adalah merupakan proses produksi suatu produk dari bahan mentah dan ke bahan jadi. 5. Material Adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan peralatan dan perlengkapan untuk mendukung kegiatan operasional.



9



6. Market Pangsa pasar yang ada untuk menjual produk yang dihasilkan melalui sistem distribusi yang dipakai. 3.



Fungsi Manajemen Mengenai fungsi – fungsi manajemen, banyak sekali pandangan – pandangan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dalam tulisan ini dipaparkan pandangan dari Terry dalam buku Hasibuan (2014:3), adalah sebagai berikut : a.



Perencaan (Planning) Merupakan fungsi manajemen yang fundarmental, karena fungsi ini dijadikan sebagai landasan atau dasar bagi fungsi – fungsi manajemen lainnya. Perencanaan meliputi tindakan pendahuluaan mengenai apa yang harus dikerjakan dan bagaimana hal tersebut akan dikerjakan agar tujuan uang.



b. Pengorganisasian (Organizing) Merupakan proses penyusunan kelompok yang terdiri dari beberapa aktifitas dan personalitas menjadi satu kesatuan yang harmonis guna ditunjukan ke arah pencapaian tujuan. c. Menggerakan (Actuating) Merupakan suatu tindakan menggerakan semua anggota kelompok agar mereka mau berusaha untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.



10



d. Pengawasan (Controlling) Merupakan



usaha



mencegah



terjadinya



atau



timbulnya



penyimpangan – penyimpangan aktivitas yang telah dilakukan dari sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.



2.1.2 1.



Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau cara bagimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang memiliki oleh individu secara efektif dan efisien serta dapat digunakan



secara



maksimal



sehingga



tercapai



tujuan



bersama



perusahaan. Manajemen sumber daya manusia didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia bukan mesin dan bukan semata manjadi sumber daya bisnis. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karir, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan, dan hubungan ketenaga kerjaan yang baik. Menurut T. Hani Handoko (2012:4) manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan individual maupun tujuan organisasi.



11



Menurut Anwar (2015:2) manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaa dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi Menurut Sedarmayanti (2015:13) manajemen sumber daya manusia adalah kebijakan dan praktik menentukan aspek manusia atau sumber daya manusia dalam posisi manajemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih, memberi penghargaan dan penilaian. Menurut Malayu Hasibuan (2017:10) manajemen sumber daya manusia adalah seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Menurut Samsudin (2017:22) manajemen sumber daya manusia adalah suatu kegiatan pengelolaan yang meliputi pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa bagi manusia sebagai individu anggota organisasi atau perusahaan bisnis. Dari kedua pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan manajemen sumber daya manusia itu adalah manajemen sumber daya manusia disebut juga sebagai manajemen personalia untuk mengetahui bagaimana perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, dan memilihara karyawan dalam melakukan pekerjaan demi tercapainya suatu tujuan.



12



2.



Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2013:21), menjelaskan secara singkat fungsi – fungsi manajemen sumber daya manusia sebagai berikut: a.



Fungsi Manajerial 1) Perencanaan (Planning) Perencanaan adalah suatu usaha memperoleh jenis dan jumlah tepat dari personalia yang diperlukan untuk menyelesaikan sasaran organisasi. 2) Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua pegawai



dengan menetapkan pembagian kerja, delegasi



wewenang, integrasi dan koordinasi dalam bagan organisasi. 3) Pengarahan (Directing) Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua pegawai agar bekerja sama dalam membantu tercapai nya tujuan organisasi. 4) Pengendalian (Controlling) Pengendalian adalah fungsi manajerial yang berpengaruh dengan peraturan kegiatan agar sesuai dengan rencana personalia yang sebelumnya dirumuskan terhadap sasaran dasar organisasi.



13



b. Fungsi Operasional 1) Pengadaan Tenaga Kerja (Procurement) Pengadaan tenaga kerja adalah proses mendapatkan sejumlah tenaga kerja yang memenuhi syarat yang diperlukan perusahaan di lingkungan organisasi maupun di luar organisasi. 2) Pengembangan (Development) Pengembangan adalah proses peningkatan kemampuan sumber daya manusia melalui pelatihan – pelatihan dalam membantu tercapainya tujuan organisasi. 3) Kompensasi (Compensation) Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung (direct), dan tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada pegawai atas sumbangsih tehadap organisasi. 4) Pengintegrasian (Integration) Integrasi merupakan usaha untuk menghasilkan suatu keselarasan yang layak atas kepentingan – kepentingan perorangan, masyarakat, dan organisasi. 5) Pemeliharaan (Maintenance) Pemeliharaan



adalah



kegiatan



untuk



memelihara



untuk



meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas agar pegawai mau bekerja sama.



14



6) Kedisiplinan (Discipline) Keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma – norma sosial. 7) Pemutusan Hubungan Kerja (Separation) Pemutusan hubungan kerja adalah kegiatan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan atas kinerja yang buruk, tindakan yang melawan hukum yang dapat merugikan perusahaan atau permintaan



perusahaan



itu



sendiri



dikarenakan



kondisi



perusahaan yang kurang baik. Berdasarkan definisi tersebut fungsi – fungsi manajemen sumber daya manusia sangat menentukan terwujudnya tujuan organisasi yang telah ditetapkan maupun tujuan individu didalam organisasi, peranan dari manajemen sumber daya manusia baik dari fungsi yang bersifat manajerial dan operasional sangat menunjang dalam usaha – usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Dari uraian diatas maka penulis berpendapat bahwa melalui fungsi – fungsi tersebut manajemen sumber daya manusia berusaha menangani masalah - masalah yang berhubungan dengan karyawan sehingga mereka selalu dapat memberikan kontribusi bagi keberhasilan suatu organisasi.



15



2.1.3 1.



Kepemimpinan Pengertian Kepemimpinan Setiap organisasi apapun jenisnya pasti memerlukan dan memiliki seorang pemimpin tertinggi (pimpinan puncak) dan manajer tertinggi (top manager) yang harus menjalankan kegiatan kepemimpinan (leadership) dan manajemen bagi keseluruhan organisasi sebagai satu kesatuan. Semua para pemimpin dapat mempengaruhi moral, kepuasan kerja, kualitas kehidupan kerja, dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Untuk mencapai semua itu seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan dan keterampilan kepemimpinan dalam melakukan pengarahan kepada bawahannya untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Berikut ini adalah definisi kepemimpinan menurut beberapa para ahli diantaranya : Menurut



Hersey



dalam



Danang



Sunyoto



(2015:30),



“Kepemimpinan adalah setiap upaya seseorang yang mencoba untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok, upaya untuk memengaruhi tingkah laku ini bertujuan mencapai tujuan perorangan, tujuan teman, atau bersama – sama dengan tujuan organisasi yang mungkin sama atau berbeda. Menurut Kartono (2016:9), “kepemimpinan adalah seorang yang



ditunjuk



sebagai



pemimpin



berdasarkan



keputusan



dan



pengangkatan untuk memangku suatu jabatan dalam struktur organisasi,



16



dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengannya, untuk mencapai sasaran organisasi”. Menurut James M. Black dalam Samsudin (2016:287), ”kepemimpinan adalah kemampuan meyakinkan dan menggerakan orang lain agar mau bekerja sama dibawah kepemimpinannya sebagai satu tim untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Menurut Tampubolon (2017:9), “kepemimpinan adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya”. Menurut



Hasibuan



(2017:170),



“mengatakan



bahwa



kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahannya, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi”. Dari berbagai pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian kepemimpinan merupakan suatu cara seorang pemimpin dalam usahanya untuk mempengaruhi dan mengarahkan bawahannya agar mampu melaksanakan tugasnya dengan bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi. 2.



Tipe-tipe Kepemimpinan Menurut Veitzhal Rivai (2011:36) tipe-tipe kepemimpinan secara umum adalah sebagai berikut :



17



a.



Tipe Kepemimpinan Otoriter Tipe kepemimpinan otoriter dengan ciri-ciri sebagai berikut menempatkan kekuasaan ditangan satu orang, pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal, menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya dalam melaksanakan perintah, kedudukan, dan tugas anak buah semata-mata hanya pelaksana tugas.



b.



Tipe Kepemimpinan Kendali Bebas Tipe ini merupakan kebalikan dari tipe kepemimpinan otoriter, pemimpin berkedudukan sebagai simbol kepemimpinan dijalankan dengan memberikan kebebasan penuh kepada orang yang dipimpin dalam mengambil keputusan dan melaksanakan kegiatan menurut kehendak dan kepentingan masing-masing baik perserongan maupun kelompok, pemimpin hanya sebagai penasehat.



c.



Tipe Kepemimpinan Demokratis Tipe Kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai faktor utama dan terpenting dalam setiap kelompok atau organisasi. Kepemimpinan tipe demokratis dalam mengambil keputusan sangat mementingkan musyawarah yang diwujudkan dalam setiap jenjang dan didalam unit masing-masing. Pemimpin memandang dan menempatkan orang-orang yang dipimpinnya sebagai subjek yang memiliki kepribadian dengan berbagai aspeknya, seperti dirinya sendiri, kemauan, kehendak, kemampuan, buah pikiran, pendapat, kreatifitas, inisiatif yang berbeda- beda dan dihargai



18



disalurkan



secara



wajar.



Dapat



simpulkan



bahwa



tipe



kepemimpinan dalam pelaksaannya saling berkontribusi atau saling menunjang secara bervariasi dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi organisasi sehingga akan menghasilkan kepemimpinan yang efektif. 3.



Tugas Utama Kepemimpinan Menurut Sutrisno (2016:219) Dalam menjalankan fungsinya



pemimpin mempunyai tugas-tugas tertentu, yaitu mengusahakan agar kelompoknya dapat mencapai tujuan dengan baik, dalam kerja sama yang produktif, dan dalam keadaan yang bagaimana pun yang dihadapi kelompok. Tugas utama pemimpin yaitu : a.



Memberikan Struktur yang jelas terhadap situasi-situasi rumit yang dihadapi kelompok.



b.



Mengawasi dan menyalurkan tingkah laku kelompok.



c.



Merasakan dan menerangkan kebutuhan mengenai



sikap-sikap,



harapan,



pada dunia luar, baik



tujuan,



dan



kekhawatiran



kelompok. Pemimpin dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting tidak hanya secara internal bagi lembaga atau perusahaan yang bersangkutan, akan tetapi juga dalam menghadapi berbagai pihak diluar perusahaan



yang



semuanya



dimaksudkan



untuk



meningkatkan



kemampuan perusahaan.



19



4.



Efektivitas Kepemimpinan Menurut Umar (2010:38) kepemimpinan yang efektif tergantung pada landasan manajerial yang kokoh. Dan terdapat lima landasan kepemimpinan yang kokoh, yaitu cara berkomunikasi, cara memberikan motivasi, kemampuan memimpin, kemampuan mengambil keputusan, kekuasaan positif. Ada beberapa karakteristik pemimpin yang efektif, diantaranya : a.



Memiliki kebutuhan kekuasaan yang efektif. Menurut teori kebutuhan Mcclelland dalam Sunyoto (2013:5) kebutuhan akan kekuasaan mencerminkan keinginan seorang individu untuk mempengaruhi, membimbing, mengajar, atau mendorong orang lain untuk berprestasi. Orang dengan kebutuhan kekuasaan yang tinggi suka untuk bekerja dan peduli dengan disiplin dan penghargaan diri.



b.



Menggunakan kekuasaan untuk pencapaian tujuan organisasi. Menurut teori Fiedler dalam Sunyoto (2013:8) pemimpin memiliki pengaruh terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan berdasarkan kekuasaan



untuk



memperkerjakan,



memecat,



menertibkan,



menaikkan pangkat, dan menaikkan gaji karyawan semata-mata agar tujuan organisasi tercapai.



20



c.



Gaya kepemimpinan yang partisipatif. Menurut Robert House dalam Thoha (2010:42) kepemimpinan ini melibatkan bawahan dalam perundingan dan menggunakan saransaran mereka sebelum membuat keputusan.



d.



Tingkat mengkosentrasikan diri untuk mengembangkan hubungan yang akrab dengan orang lain. Menurut



Sunyoto



(2013:10)



untuk



menghindari



terjadinya



subjektifitas pemimpin terhadap bawahan. 5.



Fungsi-Fungsi Kepemimpinan Fungsi Kepemimpinan berhubungan dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok atau organisasi dimana fungsi kepemimpinan harus diwujudkan dalam interaksi individu. Menurut Rivai (2013:85) secara operasional fungsi pokok kepemimpinan adalah sebagai berikut : a.



Fungsi instruktif Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif memerlukan kemampuan menggerakan dan memotivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah.



b.



Fungsi konsultatif Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin memerlukan bahan pertimbangan yang mengharuskan berkonsultasi dengan orang-



21



orang yang di pimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi yang di perlukan dalam menetapkan keputusan. c.



Tanggung jawab dan wewenang kepemimpinan Tanggung



jawab



dan



wewenang



kepemimpinan



menurut



Ranupandojo mengutip pendapat Maljus dalam Sandhy Wisnu Pamungkas (2015:36) menyatakan bahwa tanggung jawab dan wewenang seorang pemimpin adalah sebagai berikut : 1) Menentukan tujuan pelaksanaan kerja realitas (dalam arti kualitas,kuantitas, dan keamanan). 2) Melengkapi para karyawan dengan sumber daya manusia yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya. 3) Mengkomunikasikan kepada karyawan tentang apa yang diharapkan dari mereka. 4) Memberikan susunan imbalan atau hadiah yang sepadan untuk mendorong prestasi. 5) Mendelegasikan



wewenang



apabila



diperlukan



dan



mengundang partisipasi apabila memungkinkan. 6) Menghilangkan hambatan untuk pelaksanaan pekerjaan yang efektif. 7) Menilai



pelaksanaan



pekerja



dan



mengkomunikasikan



hasilnya.



22



Menunjukan perhatian kepada bawahan, yang penting dalam hal ini adalah tanggung jawab dalam memadukan seluruh kegiatan dan mencapai



tujuan



organisasi



tersebut



secara



harmonis



sehingga



tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien. 6.



Ciri-ciri Kepemimpinan Menurut Samsudin (2010: 293-294), menyatakan bahwa karakteristik pimpinan yang efektif adalah sebagai berikut: a.



Keinginan untuk Menerima Tanggung Jawab Seorang pemimpin yang menerima kewajiban untuk mencapai suatu tujuan berarti bersedia bertanggung jawab pada pimpinannya atas segala yang dilakukan bawahannya.



b.



Kemampuan untuk “Perceptive” Perceptive adalah menunjukkan kemampuan untuk mengamati atau menemukan kenyataan dari suatu lingkungan. Setiap pimpinan harus mengenal tujuan organisasi sehingga ia dapat bekerja untuk membantu mencapai tujuan tersebut.



c.



Kemampuan Bersikap Objektif



b.



Objektivitas adalah kemampuan untuk melihat suatu peristiwa atau merupakan perluasan dari kemampuan persepsi. Objektivitas membantu pimpinan untuk meminimalkan faktor-faktor emosional dan pribadi yang mungkin mengaburkan realitas.



23



c.



Kemampuan untuk Menentukan Prioritas Kemampuan ini sangat diperlukan karena pada kenyataannya masalah-masalah yang harus dipecahkan bukan datang satu per satu, melainkan datang bersamaan dan berkaitan antara satu dengan yang lainnya.



d.



Kemampuan untuk Berkomunikasi Kemampuan



untuk



memberikan



dan



menerima



informasi



merupakan keharusan bagi seorang pemimpin. Oleh karena itu, pemberian perintah dan penyampaian informasi kepada orang lain mutlak perlu dikuasai. 7.



Indikator Kepemimpinan Menurut Veitzhal Rivai (2013:31) seorang pemimpin yang etis



perilakunya mengacu pada norma – norma etika karakteristik perilaku etis antara lain : a.



Kepedulian terhadap tugas minat



atau



ketertarikan



seseorang



untuk



membantu



dan



melaksanakan pekerjaan. b.



Tanggung jawab Menyatakan seberapa besar pegawai menerima dan melaksanakan pekerjaan.



c.



Ketegasan Ketegasan dalam menghadapi bawahan dan menghadapi ketidak tentuan sangat penting bagi seorang pemimpin.



24



d.



Kepercayaan diri Kondisi mental atau psikologi diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan suatu tindakan.Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan dari seorang yang disebut pemimpin atau orang yang dipercaya lebih sebagai pemimpin untuk mempengaruhi dan mengajak para anggota atau bawahannya dalam organisasi maupun perusahaan untuk melakukan sesuatu yang diinginkan oleh seorang pemimpin agar tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.



2.1.4 1.



Kinerja Pengertian Kinerja Kinerja seseorang karyawan merupakan hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda- beda dalam mengerjakan tugasnya. Pihak manajemen dapat mengukur karyawan atas kerjanya berdasarkan kinerja masing-masing karyawan. Organisasi atau perusahaan, kinerjanya lebih tergantung pada kinerja dari individu tenaga kerja. Ada banyak cara untuk memikirkan tentang jenis kinerja yang dibutuhkan para tenaga kerja untuk suatu perusahaan agar dapat berhasil diantaranya dengan mempertimbangkan tiga elemen yaitu produktivitas, kualitas dan pelayanan. Beberapa pakar pun memiliki pandangan masing-masing mengenai kinerja yaitu:



25



Menurut Wirawan (2012:102), “kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai pegawai dalam mengemban tugas dari pekerjaan yang berasal dari organisasi”. Menurut Hasibuan (2014:34). “kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang di bebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu”. Menurut Milner dalam tulisan sutrisno (2015:170), kinerja adalah bagaimana seseorang diharapkan dapat berfungsi dan berperilaku sesuai dengan tugas yang dibebankan kepadanya. Yang berarti suatu peran dalam organisasi, baik organisasi pemerintah maupun organisasi privat. Menurut Colquitt (2017:2) kinerja adalah nilai serangkaian perilaku pekerja yang memberikan kontribusi, baik secara positif maupun negatif pada penyelesaian tujuan organisasi. Menurut Gibson (2017:374) mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil dari pekerjaan yang berkaitan dengan tujuan organisasi seperti kualitas, efisiensi dan kriteria lain dari efektivitas. Dari pengertian yang telah disebutkan diatas, pada dasarnya kinerja karyawan merupakan perbuatan seseorang dalam melaksanakan untuk mencapai hasil tertentu. Yang telah ditetapkan oleh organisasi. Kinerja juga menekankan kepada apa yang dihasilkan dari fungsi-fungsi suatu pekerjaan atau apa yang keluar. Namun sebenarnya kinerja itu



26



sendiri mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung. Dengan demikian kinerja karyawan mencakup tentang pekerjaan yang dilakukan karyawan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut, apa yang di kerjakan, serta bagaimana cara karyawan tersebut mengerjakanya. 2.



Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan Bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kinerja kerja karyawan, sehingga kinerjanya membaik atau bahkan memburuk atau menurun. Faktor-faktor ini pula mempengaruhi penilaian manajemen sumber daya manusia terhadap setiap individu yang ada pada perusahaan atau organisasi. Menurut Robert L. Mathis Dan Jhon H. Jackson (2011:113) ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi kinerja individu diantaranya adalah: a.



Kemampuan individu seperti bakat, minat, dan kemampuan.



b.



Tingkat usaha yang dicurahkan seperti motivasi, etika kerja, kehadiran dan rancangan tugas.



c.



Dukungan



organisasi



seperti



pelatihan



dan



pengembangan



peralatan dan teknologi, standar kerja, manajemen dan rekan kerja. Kinerja bertujuan untuk mengetahui hasil dari tugas yang sudah diberikan kepada karyawan, selain itu tujuan dari kinerja juga untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari perusahaan dalam mencapai tujuannya. Tidak hanya bertujuan itu saja, kinerja juga bertujan untuk



27



menyusun pengustrategi yang akan diambil oleh perusahaan untuk mencapai target yang lebih tinggi. 3.



Konsep pengukuran kerja Salah satu masalah utama yang melekat pada seorang pemimpin adalah



masalah



kinerja,



kinerja



dapat



diukur



dengan



cara



membandingkan antara hasil actual dengan sasaran atau tujuan strategis. Menurut Sudaryono (2014:78) pengukuran kinerja dipengaruhi oleh perilaku kerja, beberapa hal yang terkait prilaku kerja ditentukan oleh: a.



Tatanan kerja yang sesuai dengan konteks tugas pekerjaan yang berarti program kerja yang telah ditentukan, mempunyai konteks dengan uraian tugas yang dikerjakan.



b.



Prilaku (behavior) dalam pekerjaan Bahwa



setiap



pemimpin



dalam



menjalankan



tugas



dan



pekerjaannya harus mempunyai disiplin, taat dan santun. Hasil kerja yang baik dan benar, berarti setiap pekerjaan yang dibebankan kepada seorang pemimpin dapat diselesaikan dengan baik, benar dan tepat. c.



Berkompetensi (professional) dalam bidang kerjanya Setiap pemimpin dalam menyelesiakan tugas dan pekerjaanya harus bekerja secara professional sesuai dengan kemampuan atau ilmu yang diperolehnya baik melalui pendidikan formal maupun nonformal.



28



d.



Tuntas (mastery) dalam menjalankan agenda kerjanya Bahwa pekerjaan yang telah direncanakan dalam agenda kerjanya harus segera diselesaikan atas dasar skala prioritas sesuai dengan beban tugas pemimpin tanpa menunda – nunda lagi. Dalam uraian di atas bahwasaya pengukuran kinerja merupakan



suatu metode untuk menilai suatu kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Suatu pengukuran kinerja tidak semata – mata sebagai alat untuk memberikan penghargaan maupun hukuman akan tetapi berperan sebagai alat komunikasi manajemen yang dapat memperbaiki kinerja organisasi agar lebih baik lagi dimasa yang akan datang. 4.



Penilaian Kinerja Kerja Penilaian kinerja merupakan faktor penting untuk suksesnya manajemen kinerja. Meskipun penilaian kinerja hanyalah salah satu unsur manajemen kinerja, sistem tersebut sangatlah penting karena mencerminkan secara langsung strategi organisasi. Menurut Suparyadi (2015:306), menjelaskan penilaian kinerja harus mampu menghasilkan potret apa adanya tentang kinerja karyawan, yang mampu memberikan penjelasan secara utuh baik tentang sisi positif maupun sisi negative atas kinerja karyawan. Sedangkan menurut Robbins dalam tulisan Sutrisno (2015:180), kinerja merupakan wujud kerja yang dihasilkan oleh seseorang. Kinerja digunakan sebagai dasar penilaian atau evaluasi dan sistem yang



29



merupakan kekuatan penting untuk mempengaruhi perilaku karyawan. Melalui penilaian tersebut maka dapat diketaui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan. Penilaian kerja harus dilakukan secara teratur dan terus menerus. Dan penilaian bukan hanya untuk mengukur kinerja. 5.



Indikator kinerja Indikator Kinerja Karyawan Menurut Mangkunegara dalam Darmawan (2013:193) Adalah Sebagai Berikut: a.



Kualitas kerja Output, ketelitian, keterampilan, dan kebersihan.



b.



Kuantitas kerja Output, dan perlu diperhatikan juga seberapa cepat dapat menyelesaikan pekerjaan.



c.



Kehandalan Mengikuti intruksi, inisiatif, hati-hati, kerajinan dan kedisiplinan.



d.



Sikap Sikap terhadap karyawan lain serta kerja sama



2.2



Penelitian Terdahulu Menurut Triono (2019:12) “penelitian terdahulu adalah upaya peneliti



untuk mencari perbandingan dan selanjutnya untuk menemukan inspirasi baru untuk peneltiain selanjutnya di samping itu kajian terdahulu membantu penelitian dapat memposisikan penelitian serta menujukkan orsinalitas dari penelitian”. Pada bagaian ini peneliti mencamtumkan berbagai hasil penelitian terdahulu terkait



30



dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah terpublikasikan atau belum terpublikasikan. Selain sebagai data pendukung, atau temuan – temuan seperti jurnal melalui hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat penting sebagai dasar atau ajuan peneliti dalam menulis. Penelitian terdahulu yang releven dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini merupakan salah satu data pendukung. Adapun beberapa penelitian terdahulu tersebut yaitu: Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu No



Nama / Tahun



Judul



Metode Penelitian



Hasil Penelitian



1



Munika Maduratna (2013) eJournal Administrasi Negara, 2013, 1 (1): 70-84 ISSN 00000000.



Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Guru Dan Pegawai Di Sekolah Dasar Negeri 015 Samarinda



Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan menggunakan teknik Purposive Sampling.



dari hasil penelitian menunjukan bahwa kepala sekolah SDN 015 Samarinda melaksanakan perananya sebagai pendidik dengan menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan memberikan dorongan dan nasehat.



2



Abdulhalil Hi. Ibrahim, Rasid Pora, dan Afgani Pora (2020) Jurnal Government of Archipelago JGOA Volume I Nomor 1.



Peran Kepemimpinan Camat Dalam Meningkatkanki nerja Pegawai(Studi Di Kantor Kecamatan Mangoli Tengahkabupate n Kepulaun Sula)



Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan teknik analisis data kualitatif.



Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa peranan kepemimpinan Camat dalam meningkatkan kinerja pegawai di lingkungan kerja KantorKecamatan Mangoli Tengah Kabupaten Kepulauan Sula menunjukkan indikasi cukup baik.



31



No



Nama / Tahun



Judul



Metode Penelitian



3



Teguh Wahyono (2019) Jurnal Manejemen Tools Vol. 11 No. 2.



Analisis Gaya Kepemimpinan pada perusahaan kimia farma (persero), TBK.



Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif tanpa menggunakan analisis statistik.



4



Agus Heri Prayatna dan made Subudi ( Jurnal Manajemen Universitas Udayana. Vol. 5 No. 2 2016)



Hasil Penelitian



berdasarkan hasil penelitian menunjukan kepemimpinan di Pt. Kimia farma (persero) Tbk tergolong baik, hal ini menunjukan bahwa pemimpin telah menjalankan fungsi kepemimpinan dengan baik Pengaruh gaya Penelitian ini Hasil penelitian kepemimpinan merupakan menujukan gaya terhadap stress penelitian kepemimpinan kerja dan kepuasan asosiatif, berpengaruh negative dan kerja karyawan menggunakan signifikan terhadap stress pada fave hotel metode kuantitatif kerja, sedangkan gaya seminyak. serta kepemimpinan menggunakan berpengaruh positif dan metode sensus signifikan terhadap dalam kepuasan kerja. menentukan sampel.



32



No



Nama / Tahun



Judul



Metode Penelitian



Hasil Penelitian



5



Ismie Fauziah Sutisna Jurnal kajian pendidikan ekonomi dan ilmu ekonomi, Volume 7 No 2: Hal 158-166 (2020)



Gaya kepemimpinan dalam mendukung perilaku organisasi di PT. Kerry ingredients Indonesia pada masa pandemi COVID- 19



penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Dengan melalui metode penelitian ini dapat menganalisis data yang didapat dari lapangan secara detail.



berdasarkan hasil penelitian bahwa Gaya kepemimpinan yang diterapkan perusahaan yaitu cara pemimpin dalam menyikapi atau mengatasi masalahmasalah yang ada dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan dan juga memberlakukan karyawan untuk work from home. selain work from home pemimpin tidak mengizinkan untuk melakukan pertemuan langsung atau kontak fisik langsung agar tidak menyebar luaskan virus corona.



6



Iin Nurkalina (2018) 2014055823 Jurnal Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Pamulang, Tangerang Selatan



Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru pada smpn 12 kota tangerang selatan.



Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode analaisa data yang di gunakan untuk menghitung adalah menggunakan uji validitas, uji reliabelitas, uji analisis korelasi, analisis regresi linear sederhana, koefisien determinasi dan uji signifikasi.



Hasil penelitian ini adalah adanya Pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru pada smpn 12 kota tangerang selatan.



33



No



Nama / Tahun



Judul



Metode Penelitian



Hasil Penelitian



7



Fajar Nurhidayat, Jurnal Skripsi Universitas Negeri Semarang (2017)



Pengaruh kepemimpinan, motivasi kerja, dan disiplin kerja terhdap kinerja perangkat desa.



Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu menggunakan angket/kuesioner. Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif persentase, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, dan uji hipotesis dengan bantuan program SPSS.



Hasil penelitian ini adalah adanya pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan, motivasi kerja, dan disiplin kerja terhadap kinerja perangkat desa di Kantor Kepala Desa wilayah selatan Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal baik secara simultan maupun parsial.



8



Reza Hafikar Suardi, skripsi universitas hasanudin Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (2017)



peran pemimpin dalam meningkatkan kinerja pegawai (studi kasus : pkp2a Ii Lembaga Administrasi Negara (LAN) kota Makassar



penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif bersifat deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumen.



hasil penelitian menunjukan bahwa peran kepala PKP2A II LAN Makassar dalam meningkatkan kinerja pegawai pada kantor PKP2A II LAN Makassar senantiasa melakukan perannya sebagai interpersonal role, decision making dan information role dalam meningkatkan kinerja pegawai pada kantor PKP2A II LAN Makassar.



34



No



Nama / Tahun



Judul



Metode Penelitian



Hasil Penelitian



9



Margono Mitrohardjono, dan Anti Ningsihwati Jurnal Tahdzibi, Volume 4 No 1: Hal 29-40 (2019)



Efektivitas kebijakan pemimpin dalam peningkatan kinerja karyawan pada PT. Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera



penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan observasi dan interview secara terstruktur, sedangkan teknik pengelolaan datanya dengan cara triangulasi (gabungan).



berdasarkan hasil penelitian menunjukan efektivitas yang berkaitan dengan kinerja perusahaan sangat efektif kebijakan pemimpin terhadap pembinaan, pelatihan, pengembangan, dan permberdayaan karyawan dan terbukti meningkatkan kinerja dan banyak karyawan yang berprestasi.



10



Rizki Pratama, Skripsi universitas islam Negara sulthan thaha Saifudin Jambi, fakultas Syariah (2020)



Gaya Kepemimpinan perempuan dalam meningkatkan kinerja pegawai ( Studi di Kantor Kecamatan Paal Merah Kota Jambi Provinsi Jambi)



peneliti ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi



berdasarkan hasil penelitian menunjukan gaya kepemimpinan yang dilakukan camat menggunakan pola komunikasi yang baik serta pendekatan kepada bawahan. Dan kinerja pegawai dikantor Kecamatan Paal Merah Kota Jambi ada peningkatan yang signifikan serta bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya sesuai peraturan menteri aparatur negara dan reformasi birokrasi Ri Nomer 53 tahun 2014 dengan cara membandingkan antara realisasi capaian indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam perjanjian kerja.



35



2.3



Kerangka Berpikir Menurut Sugiyono (2013:89) kerangka berfikir merupakan sintesa



tentang hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah Dalam instansi pemerintahan , manusia merupakan sumber daya yang sangat penting. karena sumber daya manusia adalah faktor penggerak utama dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan instansi. Oleh karena itu, instansi pemerintahan harus adanya peran kepemimpinan yang baik agar meningkatkan kinerja pegawai dapat maksimal. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai, salah satunya adalah kepemimpinan kinerja. 2.3.1 1.



Analisis Antar Variabel Analisis Kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang di bebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu Hasibuan (2014:34). Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai salah satunya



peran



kepemimpinan.



keberadaan



peran



kepemimpinan



berpengaruh kuat terhadap jalannya organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Untuk mencapai semua itu seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan dan keterampilan kepemimpinan dalam



36



melakukan pengarahan kepada bawahannya untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Berdasarkan



penelitian



Munika



Maduratna



peranan



kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan efektivitas kerja guru dan pegawai di sekolah dasar negeri 015 Samarinda, menyatakan bahwa kepala sekolah SDN 015 Samarinda melaksanakan perananya sebagai pendidik dengan menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan memberikan dorongan dan nasehat. Berdasarkan penelitian Abdulhalil Hi. Ibrahim, Rasid Pora, dan Afgani Pora yang berjudul Peran Kepemimpinan Camat Dalam Meningkatkanki nerja Pegawai(Studi Di Kantor Kecamatan Mangoli Tengah kabupaten Kepulaun Sula). Menyatakan bahwa peranan kepemimpinan Camat dalam meningkatkan kinerja pegawai di lingkungan kerja Kantor Kecamatan Mangoli Tengah Kabupaten Kepulauan Sula menunjukkan indikasi cukup baik. Berdasarkan penelitian Teguh Wahyono yang berjudul Analisis Gaya Kepemimpinan pada perusahaan kimia farma (persero), TBK. Menyatakan bahwa kepemimpinan di Pt. Kimia farma (persero) Tbk tergolong baik, hal ini menunjukan bahwa pemimpin telah menjalankan fungsi kepemimpinan dengan baik. Berdasarkan penelitian Agus Heri Prayatna dan made Subudi yang berjudul Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap stress kerja dan kepuasan kerja karyawan pada fave hotel seminyak. Menyatakan bahwa



37



Hasil penelitian menujukan gaya kepemimpinan berpengaruh negative dan signifikan terhadap stress kerja, sedangkan gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Berdasarkan penelitian Ismie Fauziah Sutisna yang berjudul Gaya kepemimpinan dalam mendukung perilaku organisasi di PT. Kerry ingredients Indonesia pada masa pandemi COVID- 19. Menyatakan bahwa Gaya kepemimpinan yang diterapkan perusahaan yaitu cara pemimpin dalam menyikapi atau mengatasi masalah-masalah yang ada dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan dan juga memberlakukan karyawan untuk work from home. selain work from home pemimpin tidak mengizinkan untuk melakukan pertemuan langsung atau kontak fisik langsung agar tidak menyebar luaskan virus corona. Berdasarkan penelitian Iin Nurkalina yang berjudul Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru pada smpn 12 kota tanggerang selatan, menyatakan bahwa hasil penelitian ini adalah adanya pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru pada SMPN 12 Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan



penelitian



Fajar



Nurhidayat



yang



berjudul



Pengaruh kepemimpinan, motivasi kerja, dan disiplin kerja terhdap kinerja perangkat desa. Menyatakan bahwa Hasil penelitian ini adalah adanya pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan, motivasi kerja, dan disiplin kerja terhadap kinerja perangkat desa di Kantor



38



Kepala Desa wilayah selatan Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal baik secara simultan maupun parsial. Berdasarkan penelitian Reza Hafikar Suardi yang berjudul peran pemimpin dalam meningkatkan kinerja pegawai (studi kasus : pkp2a Ii Lembaga Administrasi Negara (LAN) kota Makassar. Menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukan bahwa peran kepala PKP2A II LAN Makassar dalam meningkatkan kinerja pegawai pada kantor PKP2A II LAN Makassar senantiasa melakukan perannya sebagai interpersonal role, decision making dan information role dalam meningkatkan kinerja pegawai pada kantor PKP2A II LAN Makassar. Berdasarkan penelitian Margono Mitrohardjono, dan Anti Ningsihwati yang berjudul Efektivitas kebijakan pemimpin dalam peningkatan kinerja karyawan pada PT. Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera. Menyatakan bahwa efektivitas yang berkaitan dengan kinerja perusahaan sangat efektif kebijakan pemimpin terhadap pembinaan, pelatihan, pengembangan, dan permberdayaan karyawan dan terbukti meningkatkan kinerja dan banyak karyawan yang berprestasi. Berdasarkan penelitian Rizki Pratama yang berjudul Gaya Kepemimpinan perempuan dalam meningkatkan kinerja pegawai ( Studi di Kantor Kecamatan Paal Merah Kota Jambi Provinsi Jambi). Menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang dilakukan camat menggunakan pola komunikasi yang baik serta pendekatan kepada bawahan. Dan kinerja pegawai dikantor Kecamatan Paal Merah Kota



39



Jambi ada peningkatan yang signifikan serta bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya sesuai peraturan menteri aparatur negara dan reformasi



birokrasi



Ri



Nomer



53



tahun



2014



dengan



cara



membandingkan antara realisasi capaian indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam perjanjian kerja. Berdasarkan uraian diatas, kerangka berpikir pada penelitian ini di ilustrasikan pada gambar 2.1 dibawah ini: Peran kepemimpinan dalam meningkatkan Kinerja pegawai Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan Kinerja ( Y) 1. Kualitas kerja 2. Kuantitas kerja 3. Kehandalan 4. Sikap ( Menurut Mangkunegara dalam Darmawan (2013:193



Kepemimpinan 1. Kepedulian terhadap tugas 2. Tanggung jawab 3. Ketegasan 4. Kepercayaan diri ( Menurut Veitzhal Rivai (2013:31) Fungsi pokok kepemimpinan 1. Fungsi instruktif 2. Fungsi konsultatif 3. Tanggung jawab dan wewenang kepemimpinan Menurut Rivai (2013:85)



Faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai a) Kemampuan individu seperti bakat, minat, dan kemampuan. b) Tingkat usaha yang dicurahkan seperti motivasi, etika kerja, kehadiran dan rancangan tugas. c) Dukungan organisasi seperti pelatihan dan pengembangan peralatan dan teknologi, standar kerja, manajemen dan rekan kerja. Menurut Robert L. Mathis Dan Jhon H. Jackson (2011:113)



Penilaian Kinerja Hasil Penelitian Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir 40



2.4



Proporsi Penelitian Perumusan proposisi adalah pernyataan yang diterima secara



sementara sebagai suatu kebenaran dari sebuah penelitian terhadap fenomena yang terjadi. Berdasarkan kerangka berpikir dan landasan teori yang ada, maka proposisi penelitian adalah sebagai berikut : 1.



Analisis peran kepemimpinan yang di implementasikan perlu diketahui peran pentingnya dalam meningkatkan kinerja pegawai.



2.



Peran kepemimpinan yang dilakukan diharap dapat meningkatkan kinerja karyawan.



3.



Faktor-faktor



yang



dapat



kepemimpinan dan kinerja



menghambat



dalam



pelaksanaan



peran



pegawai Kecamatan Ciputat Timur



akan



diidentifikasi.



41



BAB III METODE PENELITIAN



3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2012: 4) “penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati”. Menurut Sugiyono (2013:137) menjelaskan mengenai data primer dan data sekunder bahwa: 1.



Sumber Primer adalah data yang diperoleh secara langsung meliputi dokumen







dokumen



perusahaan



berupa



sejarah



perkembangan



perusahaan, struktur organisasi, dengan mengamati atau mewawancarai. Sebelum dilakukannya wawancara peneliti melakukan observasi dilokasi untuk mendapat informasi tentang kondisi lokasi penelitian. Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi langsung pada Kantor Kecamatan Ciputat Timur. 2.



Data sekunder adalah data yang diperlukan untuk mendukung hasil penelitian berasal dari literatur, artikel dan berbagai sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian. Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara.



42



Dari definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sumber data primer merupakan data yang langsung dapat dan disajikan sebagai sumber dari penelitian dan pengamatan secara langsung pada objek atau perusahaan tempat penulis melakukan penelitian, dimana dilakukan dengan cara penelitian lapangan melalui observasi dan wawancara melalui pihak kecamatan langsung. Sedangkan dari definisi sumber data sekunder di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sumber data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui sumber lain yang sudah tersedia sebelum penulis melakukan penelitian. Yang dikategorikan sebagai data sekunder, misalnya melalui catatan atau arsip perusahaan dengan cara membaca, mempelajari dan memahaminya. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan oleh penulis adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Dimana sumber data primer adalah data yang diperoleh secara langsung yang dikumpulkan melalui survey lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang diperoleh secara langsung di Kecamatan Ciputat Tangeranng Selatan. Seperti melalui wawancara kepada Pegawai Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan. Sedangkan sumber data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui sumber lain yang sudah tersedia sebelum penulis melakukan penelitian. Yang dikategorikan sebagai data sekunder, yaitu melalui profil kecamatan. Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi social situation atau situasi sosial yaitu kesinambungan antara tempat (place),



43



pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Pada situasi sosial peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orangorang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu Sugiyono (2013: 215). Berikut Kriteria Populasi dalam penelitian ini: 1.



Pria atau wanita



2.



Jabatan minimal staff



3.



Berusia 20 tahun keatas



4.



Pendidikan minimal D3



5.



Pengalaman kerja minimal lebih dari 1 tahun



3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1



Tempat Penelitian Untuk mendapatkan data dan informasi dalam penulisan skripsi ini, penulisan mengadakan penelitian dilakukan di Kecamatan Ciputat Timur Tanggerang Selatan yang beralamat di Jalan WR Supratman No. 66, Kelurahan Pondok Ranji, Ciputat, Kota Tanggerang Selatan, Banten 15412



3.2.2



Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi ini dilakukan selama satu bulan, yang di mulai pada bulan Agustus s/d Juni 2022.



44



Tabel 3. 1 Waktu Penelitian No



kegiatan



Bulan Agu Bulan Okt Bulan Nov Bulan Des Bul Mei Bulan Juni Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu ke- Minggu keMinggu ke1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4



Tahap persiapan pengajuan ijin penelitian 1 Penyusunan Judul Seminar Proposal Skripsi tahap pelaksanaan pengumpulan data 2 analisis data perumusan hasil penelitian Tahap penyelesaian 3 penulisan Skripsi Revisi dan Editing skripsi



3.3 Instrument Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan model penelitian fenomenologi. Pendekatan kualitatif adalah penelitian data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi lainnya. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan fenomenologi bertujuan menggambarkan makna dari pengalaman hidup yang dialami oleh beberapa individu, tentang konsep fenomena tertentu, dengan mengeksplorasi struktur kesadaran manusia. Jadi disini peneliti ingin mengetahui makna dari pengalaman yang dialami oleh para pegawai terkait



45



dengan peran pemimpin dan kinerja melalui studi fenomenologi ini. Fenomenologi berusaha untuk mengungkap dan mempelajari serta memahami suatu fenomena berserta konteksnya yang khas dan unik yang dialami oleh individu hingga tataran “keyakinan” individu yang bersangkutan. Dengan demikian mempelajari dan memahaminya haruslah berdasarkan sudut pandang, paradigma dan keyakinan langsung dari individu yang bersangkutan sebagai subjek yang mengalami langsung. Dalam sumber daya manusia, fenomenologi lebih ditunjukan untuk mendapatkan kejelasan suatu fenomena yang terjadi dalam situasi natural yang dialami oleh individu setiap harinya Ghony & Fauzan (2012:58). Fokus model pendekatan fenomenologi adalah pengalaman yang dialami oleh individu. Bagaimana individu memaknai pengalamannya tersebut berkaitan dengan fenomena tertentu yang sangat berarti bagi individu yang bersangkutan. Pengalaman yang dibahas disini bukan sekedar pengalaman biasa, melainkan pengalaman yang berkaitan dengan struktur dan tingkat kesadaran individu secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, model pendekatan fenomenologi



memfokuskan pada



penelitiannya adalah orang yang



pengalaman pribadi



mengalami



langsung



individu, kejadian



subjek atau



fenomena yang terjadi, bukan individu yang hanya mengetahui suatu fenomena secara tidak langsung atau melalui media tertentu Ghony & Fauzan (2012:59).



46



3.4 Unit Analisis Menurut Yin (2014:30), “Unit analisis merupakan salah satu komponen dari penelitian kualitatif. Secara fundamental, unit analisis berkaitan dengan masalah penentuan apa yang dimaksud dengan kasus dalam penelitian. Dalam studi kasus klasik, kasus mungkin bisa berkenaan dengan seseorang, sehingga perorangan merupakan kasus yang akan dikaji, dan individu tersebut unit analisis primernya”. Berdasarkan definisi di atas, Maka yang menjadi unit analisis individu adalah Pegawai kecamatan Ciputat Timur, sedangkan yang menjadi unit analisi non individu adalah Kecamatan Ciputat Timur Tanggerang Selatan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono (2012:126), “Teknik purposive sampling yaitu Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Dan penulis mengambil sampel atau narasumber yang dianggap penting dan paling mengetahui tentang apa yang kita harapkan sehingga akan memudahkan penulis dalam menjelajahi obyek atau situasi social yang di teliti. Dengan demikian, penulis mengambil informasi dari pegawai yang ada pada Kecamatan Ciputat Timur dengan data pegawai yang bekerja yaitu sebanyak 34 orang, dan adapun Key Informan adalah staff dan kepala Camat kecamatan Ciputat timur dengan alasan yang mendasari dalam pemilihan Key Informan adalah karyawan yang memiliki masa kerja terlama dan Jabatan tinggi di kecamatan Ciputat timur. Adapun karakteristik karyawan sebagai berikut:



47



1. Status jabatan tertinggi di kecamatan 2. Masa kerja yang ditempuh minimal 5 tahun 3. Karyawan dengan Pendidikan lulusan S1



3.5 Prosedur Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menurut Sugiyono ((2013:224), “yaitu Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data, berikut ada empat macam Teknik pengumpulan data”. 1.



Wawancara Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231), “mendefiniskan interview sebagai berikut. "a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic". Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam proses wawancara dimungkinkan terjadinya wawancara interaktif antara peneliti dan informan. Percakapan dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewer) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Dalam penelitian kualitatif wawancara menjadi metode pengumpulan data yang utama. Sebagian besar data diperoleh melalui wawancara.



48



2.



Observasi Menurut Nasution dalam Sugiyono (2013:226), “menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan”. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga bendabenda yang sangat kecil (proton dan elektron) maupun yang sangat jauh (benda



ruang



angkasa)



dapat



diobservasi



dengan



jelas.



Dalam



pelaksanaannya peneliti mengamati kegiatan yang dilakukan oleh subjek dan mengamati subjek dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti selama wawancara berlangsung. 3.



Studi Dokumentasi Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dalam hal dokumen Bogdan dalam Sugiyono (2013:240) menyatakan "In most tradition of qualitative research, the phrase personal document is used broadly to refer to any first person narrative produced by an individual which describes his or her own actions, experience and belief”. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang foto atau gambar kehidupan dari objek penelitian. Dengan demikian, peneliti mencari data dari berbagai sumber melalui buku kajian ilmiah, makalah dan dari sumber lainnya yang mendukung peneliti dalam menyelesaikan penelitian.



49



Bila di lihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. a.



Sumber data 1)



Sumber data primer Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data



2)



Sumber data sekunder Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2013:225).



4.



SWOT Analisis Analisis yang dipakai adalah model analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threat). Strengths (kekuatan) dan weakness (kelemahan) keduanya merupakan faktor internal dari Kecamatan Ciputat Timur. Sedangkan Opportunities (peluang) dan Threat (ancaman) merupakan faktor eksternal dari Kecamatan Ciputat Timur. dalam buku Personal SWOT Analiysis, Penentuan indikator tersebut disusun berdasarkan tujuan yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Selanjutnya lakukan evaluasi terhadap faktor internal, yaitu semua kekuatan dan kelemahan yang kita miliki. Penentuan indikator peluang dan ancaman disusun berdasarkan tujuan kita dalam membuat analisis SWOT. Setelah masing-masing indikator SWOT ditentukan, langkah selanjutnya adalah membentuk formulasi strategi dengan menggabungkan S dengan O, W dengan O, S dengan T, W dengan T.



50



Sebelum melakukan pilihan strategi, kita harus mengetahui pengertian masing-masing kuadran dari hasil pergabungan, yaitu SO strategi, WO strategi, ST strategi, dan WT strategi. Kuadran SO adalah strategi yang menggunakan seluruh kekuatan yang kita miliki untuk merebut peluang. Kuadran WO adalah strategi yang meminimalkan kelemahan untuk merebut peluang. Kuadran ST adalah strategi yang disusuun dengan menggunakan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang akan terjadi. Kuadran WT adalah strategi yang disusun dengan meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman. Setelah kita memahami pengertian masing-masing kuadranpada matriks SWOT, langkah selanjutnya adalah membuat formulasi yang tepat. Pilihan strategi didasarkan atas kecocokan perhitungan bobot dan rating analisis SWOT. Dalam buku personal SWOT analysis yang ditulis oleh Freddy Rangkuti (2015: 10) Cara perhitungan bobot dan rating analisis SWOT adalah sebagai berikut: Cara perhitungan total bobot yaitu terdiri atas kekuatan dan kelemahan. Nilai bobot ditentukan berdasarkan tingkat kepentingan atau urgensi penanganan, besarnya dimulai dari 1 sampai 5 (1 adalah tidak



51



penting dan 5 adalah sangat penting) bobot kekuatan ditambah dengan bobot kelemahan harus berjumlah 100% atau1. Cara perhitungan rating adalah antisipasi kita terhadap perubahan yang akan terjadi tahun depan atau beberapa tahun kedepan. Nilainya di mulai dari 1 sampai 4. Nilai 1 diberikan jika indicator kekuatan saat ini diasumsikan semakin menurun pada tahun depan. Sedangkan nilai 4 diberikan apabila kita memiliki asumsi bahwa indikator kekuatan tersebut akan bertambah kuat disbanding dengan perubahan yang terjadi. Jika indikator kekuatan saat ini sama dengan yang akan terjadi tahun depan, diberikan nilai 2. Pemberian rating untuk indikator kelemahan pada prinsipnya berkebalikan dengan pemberian rating kekuatan. Sehingga dapat diberikan nilai -1 sampai -4. Apabila kita merasa bahwa kelemahan yang kita miliki saat ini akan bertambah lemah akibat perubahan yang akan terjadi tahun depan, maka diberikan nilai -4. Sebaliknya, apabila kita memiliki asumsi bahwa indikator kelemahan saat ini akan semakin berkurang tahun depan, maka diberikan nilai -1. Nilai -2 diberikan apabila kita memiliki asumsi bahwa indikator kelemahan saat ini akan sama dengan perubahanyang akan terjadi tahun depan.



52



3.6 Teknik Analisis Data Menurut



Miles



and



Huberman



dalam



Sugiyono



(2013:246)



mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualiatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menurus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. ada empat aktivitas dalam analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Berikut ketiga aktivitas tersebut: 1.



Pengumpulan data Pada analisis model pertama dilakukan pengumpulan data hasil wawancara,



hasil



observasi,



dan



berbagai



dokumen



berdasarkan



kategorisasi yang sesuai dengan masalah penelitian yang kemudian dikembangkan penajaman data melalui pencarian data selanjutnya. 2.



Reduksi data Reduksi data, yaitu sebagai proses seleksi, pemfokusan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang ada di lapangan langsung, dan diteruskan pada waktu pengumpulan data, dengan demikian reduksi data dimulai sejak peneliti memfokuskan wilayah penelitian. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok.



3.



Penyajian data Penyajian data, yaitu rangkaian organisasi informasi yang memungkinkan penelitian dilakukan. Penyajian data diperoleh berbagai jenis, jaringan kerja, keterkaitan kegiatan atau table. Melalui penyajian data tersebut , maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.



53



4.



Penarikan kesimpulan Penarikan kesimpulan, yaitu dalam pengumpulan data, peneliti harus mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung di lapangan dengan menyusun pola-pola pengarahan dan sebab akibat.



Pengumpulan Data



Penyajian Data



Kesimpulan Dan Verifikasi



Reduksi Data Gambar 3.1 Data Triangulasi 3.7 Pemeriksaan Keabsahan Data



Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi beberapa pengujian. Pada peneliti ini, peneliti menggunakan uji credibility (validitas interval) atau uji kepercayaan terhadap hasil penelitian. Uji keabsahan data ini diperlukan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu temuan atau data yang dilaporkan peneliti dengan apa yang terjadi sesungguhnya di lapangan. Menurut Sugiyono (2017:368) “uji kredibilitas data atau kerpercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan, ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check”.



54



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1



Gambaran Umum Objek Penelitian



4.1.1



Sejarah singkat Kecamatan Ciputat timur Kecamatan ciputat timur terbentuk atas peraturan daerah kabupaten



Tangerang Nomor 3 tahun 2007 tentang pembentukan kecamatan ciputat timur, Kecamatan Serpong Utara dan Kecamatan Setu. Diresmikan oleh Bupati Tanggerang Drs. H. Ismet Iskandar pada tanggal 10 April tahun 2007. Sebelum terbentuknya Kota Tangerang Selatan, Kecamatan Ciputat Timur berada dalam wilayah kecamatan ciputat, Kabupaten Tangerang. Selanjutnya berdasarkan undang-undang Republik Indonesia Nomer 51 tahun 2008 Tentang pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten, maka sejak tanggal 26 November 2008 Kecamatan ciputat timur berada dalam wilayah pemerintahan kota Tangerang selatan. 4.1.2



Motto, Visi Dan Misi 1.



Motto Kinerja dan proses yang optimal untuk mencapai hasil yang terbaik.



2.



Visi Terwujudnya Tangerang Selatan Kota Cerdasn Berkualitas dan Berdaya saing berbasis Teknologi dan Inovasi



55



3.



Misi • Mengembangkan sumber daya manusia yang handal dan berdaya • Meningkatkan insfrastruktur kota yang fungsional • Menciptakan



kota



layak



huni



yang



berwawasan



lingkungan • Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis inovasi dan produk unggulan • Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik berbasis teknologi informasi 4.1.3



Struktur organisasi Dengan adanya struktur organisasi, diharapkan dapat menjadikan aktivitas Kecamatan dapat menjadi semakin efisien, efektif



dan



terarah.



Tanpa



adanya



struktur



organisasi,



Kecamatan akan sulit untuk membuat keputusan dan kebijkan yang sangat berperan penting dalam aktivitas kecamatan dalam mencapai tujuan. Berikut ini adalah gambar dari struktur Kecamatan Ciputat Timur.



56



Gambar 4. 1 Struktur Organisasi



4.2.



Hasil Penelitian Dalam hasil penelitian, penulis akan menganalisa hasil studi kasus



penelitian dan hasil wawancara dari beberapa informan dan Key Informan. Penelitian ini didapatkan dari teknik wawancara dan observasi langsung dengan para narasumber. Kegiatan wawancara dengan informan dan Key Informan dilakukan pada tanggal 11 Mei 2022. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, sampling ini merupakan sebuah teknik yang dilakukan untuk menentukan sample dari populasi sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh penulis. Dan penulis mengambil sampel atau narasumber yang dianggap penting dan paling mengetahui tentang apa yang kita harapkan sehingga akan memudahkan



57



penulis dalam menjelajahi obyek atau situasi sosial yang diteliti. Menurut Sugiyono (2012:126), “teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Dalam penentuan sampel, penulis memilih pegawai yang sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan oleh penulis seperti, status jabatan, lamanya masa kerja, dan pendidikan tertinggi. Dalam



menentukan



teknik



sampling



dalam



kualitatif



peneliti



tidak



mementingkan suatu generalisasi yang dimana sample ditentukan secara sengaja atas dasar pertimbangan penulis, sehingga sampel dari penelitian tersebut tidak perlu mewakilkan populasi, namun pertimbangannya lebih ke sample ( informan ) untuk dapat memberikan informasi yang selengkaplengkapnya kepada peneliti. Dalam penelitian kualitatif, peneliti memiliki subyek penelitiannya adalah 5 (lima) sampel. Adapun ciri khas dari wawancara mendalam ini didasarkan oleh sampel yang totalnya lima orang. Hal ini ditunjukan jumlah informan utama sebanyak tiga orang dan Key Informan sebanyak dua orang. Tabel 4. 1 Data Informan Data Informan Pendidikan Jabatan Staf Ekonomi & 1 47 S1 Pembangunan Staf Ekonomi & 2 42 S1 Pembangunan Staf Ekonomi & 3 41 S1 Pembangunan Staf Ekonomi & 4 Amir 40 S1 Pembangunan Sumber : Staff kecamatan Ciputat Timur No



Nama Ahmad Nur Faisal Syah Muhammad Yusron Heru Muhammad



Usia



Masa Kerja 12 tahun 12 tahun 10 tahun 6 tahun



58



Total populasi yang terdapat pada PT. Jaya Sentra Metal sebanyak tiga puluh satu orang, penelitian ini tidak menggunakan istilah populasi namun disebut situasi sosial terdiri dari place, actor and activity. Jumlah yang di jadikan Key Informan sebanyak dua orang yaitu sebagai berikut: Tabel 4. 2 Data Key Informan Data Informan Nama Usia pendidikan Jabatan kasubak umum 1 Mulyati 53 S1 & pegawaian Sumber : Staff Kecamatan Ciputat Timur No



Masa Kerja 22 tahun



Peneliti mengambil dua orang untuk di jadikan Key Informan karena dua orang ini adalah orang yang berperan penting di dalam perusahaan. Setelah melakukan wawancara dengan narasumber terkait dan juga melakukan observasi langsung di lapangan peneliti dapat menganalisa tentang Peran kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai Kecamatan Ciputat Timur. Peneliti tidak pernah menilai benar atau salah jawaban atas pertanyaan yang peneliti berikan. Peneliti memberikan kebebasan kepada informan melalui pandangan mereka masing-masing sesuai dengan apa yang mereka pahami dan nilai. Dengan begitu, peneliti dapat berasumsi bahwa berdasarkan isi pembicaraan inilah akan dapat di tangkap makna komunikasi instruksional yang dipahami oleh para informan atau



59



narasumber. Asumsi ini didasari pemikiran bahwa makna yang diberikan seorang individu atas suatu realitas, termasuk suatu konsep atau kata, akan menggambarkan dari bagaimana mereka mengapresiasikan makna tersebut dalam hidup sehari-hari. Untuk mengetahui sejauh mana peran kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai Kecamatan Ciputat Timur yang dapat dilihat dari analisa yang di uraikan sesuai tema di angkat antara lain:



1.



Apa arti kepemimpinan bagi bapak?



“ kepemimpinan adalah orang yang bertanggung jawab atas bawahanya, dapat mengarahkan, mengayomi dan menginstruksikan keinginan menjadi nyata. Serta mengatur sistem kerja bawahanya sesuai dengan bidangnya. Tetapi juga harus membuat kenyamanan dalam lingkungan kerja dan menyediakan keperluan para pegawai ” Mulyati. S.Pd, 11 Mei 2022



KEY INFORMAN



K “ Menurut saya arti kepemimpinan adalah seorang yang dapat mengarahkan dan mampu bertanggung jawab atas segala kewajiban yang ada pada instansi atau organisasi, seperti mengarahkan pegawai dan bertanggung jawab pada normac norma yang tertera ” Ahmad Nur Faisal Syah , 11 Mei 2022



INFORMAN 1



“ Kepemimpinan itu menurut saya kemampuan yang dimiliki seseorang yang dapat mengatur atau membimbing jalanya suatu program pada instansi atau perusahaan ” Muhammad Yusron, 11 Mei 2022



INFORMAN 2



60



“ Arti Kepemimpinan bagi saya adalah seseorang yang dapat menjadi sosok yang mengayomi dan mendukung para pegawai untuk untuk terus berkembang dalam hal pekerjaan dan dapat mengarahkan para pegawai untuk terciptanya visi dan misi instansi ”



INFORMAN 3



Heru muhammad , 11 Mei 2022 “ kepemimpinan merupakan seseorang yang mampu merealisasikan program kerja untuk mencapai tujuan, menjaga eksistensi dan mampu mengembangkan instansi atau organisasi ” Amir, 11 Mei 2022 2.



INFORMAN 4



Bagaimana cara untuk mewujudkan visi & misi



“ untuk mewujudkan visi & misi pada Kecamatan Ciputat Timur dengan mengajak semua Kasih dan Staff untuk bekerja sama dalam mewujudkan Visi & Misi yang ada yaitu dengan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat baik fisik maupun pertumbuhan masyarakat ” Mulyati. S.Pd, 11 Mei 2022



KEY INFORMEN



“ Dalam mewujudkan visi & misi yang ada, dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan publik serta serta meningkatkan kinerja penyelenggaraan tugas umum pemerintahaan kecamatan Ciputat Timur. Dengan meningkatkan 2 point tersebut maka visi & misi akan berjalan sesuai rencana ” Ahmad Nur Faisal Syah , 11 Mei 2022



INFORMAN 1



“ Bagi saya untuk mewujudkan visi & Misi pada kecamatan Ciputat Timur yaitu dengan memahami dan menghayati bahwa Visi & Misi sangat penuh Makna. Karena dengan mengetahui tujuan Visi & Misi tersebut akan meningkatkan kinerja dan dapat mempengaruhi keberhasilan jangka Panjang ” Muhammad Yusron, 11 Mei 2022



INFORMAN 2 61



“ Menurut saya dalam mewujudkan Visi & Misi yaitu dengan melaksanakan dan mengerti atas program visi & misi yang ada, sehingga dalam penerapan kerja bisa tercapai sesuai dengan tujuan yang di tetapkan pada point visi & misi ” Heru muhammad , 11 Mei 2022



INFORMAN 3



“ Dalam mewujudkan visi & misi pada Kecamatan Ciputat Timur yaitu dengan mengikuti instruksi atau arahan pemimpin serta melaksanakan program sesuai dengan sistem kerja yang berjalan, sehingga semua program dapat terlaksanakan dengan maksimal dan terwujudnya tujuan visi & Misi yang di inginkan ” Amir, 11 Mei 2022



3.



INFORMAN 4



Apakah pemimpin memberikan arahan kepada pegawai apabila ada kendala?



“ Sebagai jiwa pemimpin apabila dalam kegiatan pekerjaan mengalami kendala maka saya akan memberikan arahan serta masukan dan bertanggung jawab untuk dapat melaksanakan kegiatan tersebut ” Mulyati. S.Pd, 11 Mei 2022



KEYI NFORMAN



“ Peran kepemimpinan saat ini apabila ada pegawai yang kendala dalam kegiatan menjalankan tugas, pemimpin turut langsung membantu memberikan arahan serta masukan kepada pegawai agar kendala tersebut mampu di selesaikan ”



Ahmad Nur Faisal Syah , 11 Mei 2022



INFORMAN 1



62



“ Ya, dalam menjalankan tugas apabila mengalami kendala kepemimpinan turut bantu dalam membantu pegawai tersebut agar pegawai dan kendala yang dihadapi mampu terselesaikan secara prosedur dan maksimal ” Muhammad Yusron, 11 Mei 2022



INFORMAN 2



“ Selama saya bekerja disini peran kepeimpinan pada saat ada pegawai yang mengalami kesulitan untuk menyelesaikan tugas, kepemimpinan ikut campur dalam menyelesaikan tugas tersebut agar pelayanan yang diberikan selalu maksimal ” Heru muhammad , 11 Mei 2022



INFORMAN 3



“ Menurut saya pemimpin pada saat ini cukup membantu pegawai karena respon yang cepat apabila ada pegawai yang mengalami kendala dalam melaksanakan kegiatan pekerjaan ” Amir, 11 Mei 2022



INFORMAN 4



4. Apabila ada pegawai melanggar peraturan, tindakan apa yang pemimpin lakukan dan berikan? “ Sebagai pemimpin yang menjaga kebijakan instansi kepemerintahan apabila ada seorang pegawai yang melanggar peraturan maka akan diberikan pengarahan serta peneguran dan diberikan surat peringatan ” Mulyati. S.Pd, 11 Mei 2022



KEY INFORMAN



“ Pada saat ada pegawai yang melanggar peraturan yang ada pada kecamatan timur, maka pemimpin akan memberikan teguran atas pelanggaran yang di lakukan serta memberikan peringatan. Karena atas melanggar peraturan tersebut akan berpengaruh terhadap hasil kerja pegawai ” Ahmad Nur Faisal Syah , 11 Mei 2022



INFORMAN 1



63



“ tindakan yang diberikan apabila ada pegawai yang melanggar peraturan, peran kepemimpinan turut langsung untuk memberikan teguran dan surat peringat kepada pegawai. Karena dengan peneguran dan meberikan surat peringatan akan membuat para pegawai disiplin dan mematuhi peraturan yang ada ” Muhammad Yusron, 11 Mei 2022



INFORMAN 2



“ apabila ada pegawai yang melanggar peraturan pasti akan mendapatkan teguran agar tidak melakukan pelanggaran kembali karena di kecamatan ciputat timur ini sudah tertera peraturan yang di sepakati Bersama ” Heru muhammad , 11 Mei 2022



INFORMAN 3



“ sesuai peraturan kepemerintahan apabila ada pegawai melanggar aturan akan terkena saksi yaitu berupa peneguran dan surat peringatan, agar pegawai tidak mengulangi kembali ” Amir, 11 Mei 2022



INFORMAN 4



5. Bagaimana cara bapak menjaga hubungan dengan pegawai bapak? “ Sebagai pemimpin menjaga hubungan antar pegawai harus baik, karena dengan hubungan yang baik mampu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan berjalan baik. Selain itu dengan melakukan silaturahmi kepada bawahan dengan cara mendatangi ruangan Kasih dan Subeg. Serta memberikan pembinaan antar pegawai setiap minggunya ” Mulyati. S.Pd, 11 Mei 2022



KEY INFORMAN



64



“ Hubungan baik dengan sesama pegawai harus berjalan dengan baik. Karena sebagai pegawai harus memiliki etika dan sopan santun kepada atasan maupun ke sesama pegawai dan selalu menerima kritikan apabilaada kesalahan dalam menjalankan pekerjaan ” Ahmad Nur Faisal Syah , 11 Mei 2022



INFORMAN 1



“ Menurut saya untuk menjalin hubungan antar pegawai yang paling umum yaitu komunikasi dan mengfollow up bagaimana kondisi antar pegawai selain itu dengan saling percaya dan menghargai satu sama lain ” Muhammad Yusron, 11 Mei 2022



INFORMAN 2



“ untuk membentuk hubungan antar pegawai yaitu dengan cara mewujudkan lingkungan kerja yang nyaman. Hal ini bisa dilakukan dengan dengan cara menjaga komunikasi dan sopan santun sesama pegawai ” Heru muhammad , 11 Mei 2022



INFORMAN 3



“ menurut saya cara menjaga hubungan antar pegawai yaitu dengan memberikan motivasi dan semangat kepada sesama pegawai. Karena dengan adanya motivasi dan semangat maka akan membentuk hasil kinerja yang efektif dan lingkungan kerja yang nyaman ” Amir, 11 Mei 2022



INFORMAN 4



65



6. Menurut bapak bagaimana kualitas kerja para pegawai dalam kecamatan? “ Cukup baik, sebagai pemimpin dalam tanggung jawab atas pekerjaan dari semua pegawai, di adakan pembinaan rapat mengenai team kerja dan juga mengarahkan kepada semua pegawai menindak lanjuti apa yang di sampaikan oleh pemimpin kepada masing-masing tugas dan setiap kasih membina staff nya untuk memberikan hasil kinerja yang baik ” Mulyati. S.Pd, 11 Mei 2022



KEY INFORMAN



“ kualitas kerja cukup baik, karena pemimpin selalu memberikan arahan dan pembinaan kepada pegawai atau bawahannya agar mampu selalu memberikan hasil kinerja yang terbaik untuk kecamatan ciputat timur ” Ahmad Nur Faisal Syah , 11 Mei 2022



INFORMAN 1



“menurut saya kualitas kerja pada kecamatan ciputat timur ini cukup baik, karena setiap pegawai mampu menguasai tugas-tugas yang diberikan dan menyelesaikan tugas tersebut dengan maksimal dan tepat waktu ” Muhammad Yusron, 11 Mei 2022



INFORMAN 2



“kualitas kerja para pegawai sudah cukup baik, dilihat dari bagaiman pegawai mampu mengerjakan tugas dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang di tetapkan ” Heru muhammad , 11 Mei 2022



INFORMAN 3



66



“ menurut saya terhadap kualitas kerja para pegawai sudah mampu dan cukup baik, karena para pegawai mampu mengikuti instruksi dan menyelesaikan tugas yang diberikan dengan maksimal dan efektif ” Amir, 11 Mei 2022



INFORMAN 4



7. Menurut bapak, apakah pegawai dalam menjalankan kinerja sudah mampu menyelesaikan sesuai dengan kuantitas kerja kecamatan? “ Untuk pelaksanaan kinerja pegawai maupun kasih atau staff sudah mampu atas beban kerja yang di berikan ” Mulyati. S.Pd, 11 Mei 2022



KEY INFORMAN



“ Sejauh ini para pegawai sudah sesuai dengan kuantitas kerja yang diberikan, karena apabila tidak mampu menyelesaikan dengan waktu yang ditentukan maka kualitas pelayanan dan kinerja akan mendapatkan evaluasi oleh pemimpin ” Ahmad Nur Faisal Syah , 11 Mei 2022



INFORMAN 1



“ Pada saat ini kuantitas kerja pada kecamatan ciputat timur sudah cukup baik, karena dalam menyelesaikan tugas apalagi berkaitan dengan masyarakat kita harus memperhitungkan dengan baik agar tidak terjadi kekeliruan dalam bekerja karena ini terkait dengan data pribadi masyarakat ” Muhammad Yusron, 11 Mei 2022



INFORMAN 2



67



“ Sudah cukup mampu, namun terkait pelayan kepemerintahan terkadang ada beberapa yang tertunda di karenakan mengikuti system dinas catatan sipil yang suka mengalami maintenance ” Heru muhammad , 11 Mei 2022



INFORMAN 3



“ Sejauh ini para pegawai mampu memberikan kuantitas kerja yang baik, dilihat dari para pegawai mampu mengikuti instruksi serta arahan kepemimpinan sesuai dengan prosedur keja yang berlaku ” Amir, 11 Mei 2022



INFORMAN 4



8. Apakah dalam melaksanakan kinerja mampu mengikuti instruksi “ Memang dalam mengikuti instruksi, tidak semua pegawai mampu mengikuti instruksi yang diberikan secara maksimal. Karena terkadang ada beberapa penyampaian informasi yang tak sampai maupun salah tangkap ” Mulyati. S.Pd, 11 Mei 2022



KEY INFORMAN



“ Sejauh ini para pegawai sudah mampu mengikuti arahan dari pemimpin, karena setiap kegiatan yang akan dilakukan oleh para pegawai semua tergantung pada keputusan dan hasilnya dilaporkan kepada pimpinan ” Ahmad Nur Faisal Syah , 11 Mei 2022



INFORMAN 1



68



“ menurut saya sudah mampu, karena para pegawai sudah mengikuti arahan dari pemimpin atas tugas yang diberikan dan pegawai mampu melaksanakan tugas tersebut dengan sesuai pada prosedur yang dibuat oleh pemimpin ” Muhammad Yusron, 11 Mei 2022



INFORMAN 2



“ sudah cukup baik, mengikuti instruksi adalah hal yang sangat penting hal tersebut merupakan salah satu cara agar terciptanya kelancaran dalam kegiatan pelayanan yang ada di kecamatan ciputat tumur ” Heru muhammad , 11 Mei 2022



INFORMAN 3



“ Pada saat ini para pegawai sudah mampu untruk mengikuti instruksi yang diberikan, hal tersebut bisa di lihat dari para pegawai mampu melaksanakan tugas dan memahami instruksi secara efektif dan sesuai prosedur yang di terapkan. Karena dengan mengikuti intruksi dengan baik akan membentuk pelayan yang maksimal ” Amir, 11 Mei 2022



INFORMAN 4



9. Apakah hubungan dan kerja sama sesama pegawai satu sama lain berjalan dengan baik? Jika ada Kendal, sebutkan?



“ Hampir 98% hubungan antar pemimpin dan pegawai ataupun pegawai antara pegawai sudah cukup berjalan baik, tetapi hambatan dalam kerjasama yaitu terkadang adanya miss komunikasi/ kesalahan data yang diberikan ” Mulyati. S.Pd, 11 Mei 2022



KEY INFORMAN



69



“ Selama ini hubungan dan kerja sama antara pegawai dan pemimpin selalu berjalan dngan baik, bahkan semua sudah menganggap seperti saudara sendiri. Jadi tidak ada kendala apapun dalam hal kerja dan komunikasi ” Ahmad Nur Faisal Syah , 11 Mei 2022



INFORMAN 1



“ Menurut saya hubungan kerja sama pegawai sudah cukup baik. Hal ini dapat dibuktikan para pegawai dan pemimpin saling membantu dan berkomunikasi dengan efektif dalam pelaksanaan kegiatan bekerja sehingga terbentuknya hubungan kerja yang harmonis ” Muhammad Yusron, 11 Mei 2022



INFORMAN 2



“ Sejauh ini sangan baik dan jarang sekali mengalami miss komunikasi yang terjadi. Karena hubungan para pegawai dan pemimpin selalu memberikan informasi yang jelas dan selalu saling membantu dalam mengali kesulitan ” Heru muhammad , 11 Mei 2022



INFORMAN 3



“ pada saat ini hubungan dan kerja sama para pegawai dan pemimpin berjalan dengan baik, karena pegawai dan pemimpin selalu mengajak para pegawai untuk bekerjasama untuk memberikan hasil kerja yang baik” Amir, 11 Mei 2022



INFORMAN 4



70



4.3. Pembahasan Penelitian Hasil penelitian diatas merupakan proses pengumpulan data dari informan dan Key Informan yang dilakukan peneliti sesuai dengan prosedur penelitian. Peneliti ini menggunakan metode deskriptif kualitatif tentang peran kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai kecamatan ciputat timur. 1. Peran kepemimpinan pada kecamatan ciputat timur Hasil penelitian dari fakta lapangan diatas menunjukan bahwa peran kepemimpinan sangatlah penting untuk meningkatkan kinerja pegawai, dari penjelasan informan dan key informan, peneliti mengungkapkan bahwa kepemimpinan adalah



seseorang yang dapat



mengarahkan dan mampu untuk merealisasikan program kerja serta mengayomi dan mendukung pegawai untuk berkembang. Menurut Hasibuan (2017:170), “mengatakan bahwa kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahannya, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi”. Keberhasilan dalam menerapkan peran kepemimpinan terhadap kinerja ini bergantung terhadap visi & misi yang terdapat pada kecamatan ciputat timur. Dari uraian informan dan key informan di atas dapat menyimpulkan cara untuk mewujudkan visi & misi pada



71



kecamatan ini dengan melakukan kerja sama dan memahami program yang dijalankan untuk memberikan pelayanan pubrik yang maksimal. Berdasarkan penelitian Teguh Wahyono yang berjudul Analisis Gaya Kepemimpinan



pada



perusahaan



kimia



farma



(persero),



TBK.



Menyatakan bahwa kepemimpinan di Pt. Kimia farma (persero) Tbk tergolong baik, hal ini menunjukan bahwa pemimpin telah menjalankan fungsi kepemimpinan dengan baik. Selain menjalankan visi & Misi untuk mencapai kinerja yang maksimal harus adanya hubungan yang baik antar pegawai. Dari uraian para informan dan key informan di atas dapat di simpulkan



untuk



membentuk hubungan yang baik harus adanya rasa sopan santun dan memberikan motivasi terhadap sesama pegawai untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Berdasarkan penelitian Rizki Pratama yang berjudul Gaya Kepemimpinan perempuan dalam meningkatkan kinerja pegawai ( Studi di Kantor Kecamatan Paal Merah Kota Jambi Provinsi Jambi). Menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang dilakukan camat menggunakan pola komunikasi yang baik serta pendekatan kepada bawahan. Dan kinerja pegawai dikantor Kecamatan Paal Merah Kota Jambi ada peningkatan yang signifikan serta bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya sesuai peraturan menteri aparatur negara dan reformasi



birokrasi



Ri



Nomer



53



tahun



2014



dengan



cara



membandingkan antara realisasi capaian indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam perjanjian kerja.



72



Peran kepemimpinan sangat penting bagi berjalannya sebuah instansi pemerintahan. Oleh karena itu pemimpinan harus ikut membantu dan memberikan arahan kepada para pegawai apabila dalam kendala. Dari uraian informasi dari informan dan key informan dapat di simpulkan bahwa kepemimpinan akan memberikan arahanan serta masukan kepada pegawai apabila mengalami kendala



tersebut



dengan



kendala agar mampu menyelesaikan maksimal.



Menurut



Umar



(2010:38)



kepemimpinan yang efektif tergantung pada landasan manajerial yang kokoh. Dan terdapat lima landasan kepemimpinan yang kokoh, yaitu cara berkomunikasi, cara memberikan motivasi, kemampuan memimpin, kemampuan mengambil keputusan, kekuasaan positif. Menurut



Safari



(2018;4)



Bahwa



kunci



keberhasilan



kepemimpinan akan di tentukan oleh unsur-unsur pokok antara lain, pengaruh,pengikut, tujuan Bersama, niat, tanggung jawab pribadi, dan perubahan. Menurut Sutrisno (2016:219) Dalam menjalankan fungsinya pemimpin mempunyai tugas-tugas tertentu, yaitu mengusahakan agar kelompoknya dapat mencapai tujuan dengan baik, dalam kerja sama yang produktif, dan dalam keadaan yang bagaimana pun yang dihadapi kelompok. Menurut



(2013;18)



secara



operasional



fungsi



pokok



kepemimpinan adalah sebagai berikut : fungsi instruksi, fungsi konsultatif, dan tanggung jawab & wewenang kepemimpinan.



73



Dalam menjaga kinerja pegawai tetap konsisten para pegawai harus mengikuti aturan yang ditetapkan oleh kecamatan ciputat timur. Dari uraian informasi dari informan dan key informan dapat disimpulkan untuk menjaga hasil kinerja yang konsisten maka apabila ada pegawai yang melanggar aturan akan diberikan peringatan dan sangsi oleh pemimpin. Menurut Veitzhal Rivai (2013:31) seorang pemimpin yang etis perilakunya mengacu pada norma – norma etika karakteristik perilaku etis seperti : kepedulian terhadap tugas, tanggung jawab, ketegasan dan kepercayaan diri. 2. Kinerja pegawai dan pemimpin pada kecamatan ciputat timur hasil peneliti dari fakta lapangan menunjukan bahwa kinerja pegawai dan pemimpin dalam kualitas kerja sangatlah penting untuk mencapai tujuan dan program yang dikerjakan. Dari uraian informasi informan dan key informan kualitas kerja pegawai dan kepemimpinan cukup baik. menurut Robbins dalam tulisan Sutrisno (2015:180),



kinerja merupakan wujud kerja yang dihasilkan oleh seseorang. Kinerja digunakan sebagai dasar penilaian atau evaluasi dan sistem yang merupakan kekuatan penting untuk mempengaruhi perilaku karyawan. Melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan. Dalam membentuk kualitas kerja yang baik para pegawai dan pemimpin harus mengikuti instruksi dan menjalankan kinerja sesuai



74



dengan kuantitas kerja agar mampu tercapainya tujuan yang efektif dan efisien. Dalam uraian informasi informan dan key informan dalam mengikuti instruksi para pegawai dan pemimpin sudah cukup baik, dilihat dari para pegawai dan pemimpin sudah mampu menyelesaikan beban kerja yang diberikan sesuai dengan waktu dan prosedur kecamatan ciputat timur. Menurut Hasibuan (2014:34). “kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang di bebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu”. Menurut Suparyadi (2015:306), menjelaskan penilaian kinerja harus mampu menghasilkan potret apa adanya tentang kinerja karyawan, yang mampu memberikan penjelasan secara utuh baik tentang sisi positif maupun sisi negative atas kinerja karyawan. Menurut Robert L. Mathis Dan Jhon H. Jackson (2011:113) ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi kinerja individu diantaranya adalah: a.



Kemampuan individu seperti bakat, minat, dan kemampuan.



b.



Tingkat usaha yang dicurahkan seperti motivasi, etika kerja, kehadiran dan rancangan tugas.



c.



Dukungan



organisasi



seperti



pelatihan



dan



pengembangan



peralatan dan teknologi, standar kerja, manajemen dan rekan kerja. Dalam membentuk kinerja yang baik antar pegawai dan pemimpin harus di barengi dengan hubungan dan kerja sama sesama



75



pegawai agar mudah untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan maksimal. Karena dengan hubungan dan kerja sama yang baik akan membantu berjalanya proses pekerjaan. Berdasarkan penelitian Margono Mitrohardjono, dan Anti Ningsihwati yang berjudul Efektivitas kebijakan pemimpin dalam peningkatan kinerja karyawan pada PT. Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera. Menyatakan bahwa efektivitas yang berkaitan dengan kinerja perusahaan sangat efektif kebijakan pemimpin terhadap pembinaan, pelatihan, pengembangan, dan pemberdayaan karyawan dan terbukti meningkatkan kinerja dan banyak karyawan yang berprestasi. Menurut Sudaryono (2014:78) pengukuran kinerja dipengaruhi oleh perilaku kerja, beberapa hal yang terkait prilaku kerja ditentukan oleh: tatanan kerja yang sesuai dengan konteks tugas pekerjaan yang berarti program kerja yang telah ditentukan, perilaku dalam pekerjaan, dan berkompetensi dalam bidang kerja. 3. Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT) Kecamatan ciputat timur terbentuk atas peraturan daerah kabupaten Tangerang Nomor 3 tahun 2007 tentang pembentukan kecamatan ciputat timur, Kecamatan Serpong Utara dan Kecamatan Setu. Diresmikan oleh Bupati Tangerang Drs. H. Ismet Iskandar pada tanggal 10 April tahun 2007. Sebelum terbentuknya Kota Tangerang Selatan, Kecamatan Ciputat Timur berada dalam wilayah kecamatan ciputat, Kabupaten Tangerang. Selanjutnya berdasarkan undang-undang Republik Indonesia Nomer 51 tahun 2008 Tentang pembentukan Kota Tangerang



76



Selatan di Provinsi Banten, maka sejak tanggal 26 November 2008 Kecamatan ciputat timur berada dalam wilayah pemerintahan kota Tangerang selatan. Kecamatan ciputat timur memiliki visi yaitu terwujudnya Tangerang selatan kota cerdas , berkualitas dan berdaya saing berbasis teknologi dan inovasi. Untuk mengetahui bagaimana manajemen kecamatan ini terus berjalan dan berkembang jadi dibawah ini yaitu contoh analisis SWOT yang diperoleh: Tabel 4. 3 Tabel Analisis S.W.O.T Internar Factor Analisi Strategi (IFAS)



Exsternal Factor Analisis Strategi (EFAS)



OPPORTUNITY (O) 1. Adanya undang-undang dan peraturan di kecamatan. 2. Meningkat kualitas kerja pegawai melalui komitmen pemimpin.



STRENGTHS (S)



WEAKNESS (W).



1. Kepemimpinan yang kondusif dalam mendukung kinerja pegawai. 2. Keharmonisan hubungan antar pegawai. 3. Kenyamanan lingkungan kerja. 4. Pelayan akan semakin baik.



1. Masih adanya pegawai yang melanggar peraturan dan ketentuan yang ada. 2. Kurangnya inisiatif dalam melakukan pekerjaan. 3. Kurangnya sarana dan prasarana untuk menunjang kinerja pegawai. STRATEGI WO



STRATEGI SO 1. Peningkatan kerjasama yang baik dan berkesinambungan terhadap instansi lain dalam meningkatkan kualitas hasil kerja.



1. Mengontrol pekerjaan agar berjalan secara professional. 2. Meningkatkan inisiatif kerja.



77



3. Meningkatnya pelatihan dan pengembangan pada pegawai



2. Peningkatan kepedulian pimpinan kepada seluruh pegawai.



TREATS (T) 1. Pelayan yang diberikan tidak begitu maksimal. 2. Resiko penyimpangan tugas akibat pegawai yang bekerja tidak sesuai dengan jam kerja. 3. Adanya hasil kerja yang tidak maksimal.



STRATEGI ST 1. Peningkatan kepemimpinan yang baik untuk semua pegawai. 2. Mempersiapkan kompetensi pegawai yang lebih baik. 3. Memberikan contoh kepemimpinan yang baik dan motivasi untuk meningkatkan kinerja pegawai



STRARTEGI WT 1. Peningkatan pengawasan terhadap pegawai pada saat jam bekerja. 2. Menyiapkan pegawai atau team work untuk mempermudah dalam bekerja. 3. Melakukan pelatihan dan pengembangan pegawai.



Analisa SWOT digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap faktor internal dan faktor eksternal sebuah obyek, bisa perusahaan atau manusia dalam konteks pengembangan sumber daya nya. Faktor internal adalah kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Sedangkan faktor eksternal adalah peluang (opportunity) dan ancaman (threat). Langkah selanjutnya yang ditempuh setelah proses pembuatan daftar indikator dari variabel lingkungan internal dan eksternal, serta memformulasikan ke dalam strategi S-O, S-T, W-O dan W-T adalah pemberian bobot (weight) pada masing-masing indikator yaitu dengan cara membandingkan peran satu indikator tertentu dengan indikator lainnya. Nilai bobot ditentukan



78



berdasarkan tingkat kepentingan atau urgensi penanganan, besarnya dimulai dari 1 sampai 5. Nilai 1 diberikan tidak penting dan 5 adalah penting. Bobot maksimum yang diberikan pada setiap kategori adalah 1 atau 100%. Bobot maksimum tersebut kemudian di distribusikan ke semua indikator, yaitu seperti tabel 4.4 di bawah ini : Tabel 4. 4



Weakness



Strength



No.



Indikator



Bobot



Relatif



1. kepemimpinan yang kondusif dalam mendukung kinerja pegawai.



3



0,15



2. keharmonisan hubungan antar pegawai.



3



0,15



3. Kenyamanan lingkungan kerja.



3



0,15



4. pelayanan akan semakin membaik.



4



0,2



1. Masih adanya pegawai yang melanggar peraturan dan ketentuan yang ada.



3



0,15



2. kurangnya inisiatif dalam melakukan pekerjaan.



2



0,1



2



0,1



20



1,00



2,5



0,17



2



0,14



2,5



0,17



2



0,14



3



0,21



2,5



0,17



14,5



1,00



Threat



Opportunity



3. kurangnya sarana dan prasarana untuk menunjang kinerja pegawai. TOTAL 1. adanya undang-undang dan peraturan dikecamatan. 2. meningkatkan kualitas kerja pegawai melalui komitmen pemimpin. 3. meningkatnya pelatihan dan pengembangan pada pegawai. 1. pelayanan yang diberikan tidak begitu maksimal. 2. Resiko penyimpangan tugas akibat pegawai yang bekerja tidak sesuai dengan jam kerja. 3. Adanya hasil kerja yang tidak maksimal. TOTAL Sumber : Data diolah oleh peneliti



79



Setelah bobot masing-masing indikator ditentukan, selanjutnya memberikan penilaian terhadap rating. Penilaian ini dilakukan dengan memberikan skor dari 1 sampai 4.



Nilai 1 diberikan jika indicator



kekuatan saat ini diasumsikan semakin menurun pada tahun depan. Sedangkan nilai 4 diberikan apabila kita memiliki asumsi bahwa indikator kekuatan tersebut akan bertambah kuat disbanding dengan perubahan yang terjadi. Jika indikator kekuatan saat ini sama dengan yang akan terjadi tahun depan, diberikan nilai 2. Pemberian rating untuk indikator kelemahan pada prinsipnya berkebalikan dengan pemberian rating kekuatan. Sehingga dapat diberikan nilai -1 sampai -4. Apabila kita merasa bahwa kelemahan yang kita miliki saat ini akan bertambah lemah akibat perubahan yang akan terjadi tahun depan, maka diberikan nilai -4. Sebaliknya, apabila kita memiliki asumsi bahwa indikator kelemahan saat ini akan semakin berkurang tahun depan, maka diberikan nilai -1. Nilai -2 diberikan apabila kita memiliki asumsi bahwa indikator kelemahan saat ini akan sama dengan perubahanyang akan terjadi tahun depan. Berikut adalah penilaian atas rating:



80



Tabel 4. 5 Total Skor masing‐masing Indikator



No.



Indikator



1



Strength 1. kepemimpinan yang kondusif dalam mendukung kinerja pegawai.



2



3



4



Rating 3



2. keharmonisan hubungan antar pegawai.



4



3. Kenyamanan lingkungan kerja.



3



4. pelayanan akan semakin membaik.



3



Weakness 1. Masih adanya pegawai yang melanggar peraturan dan ketentuan yang ada.



-2



2. kurangnya inisiatif dalam melakukan pekerjaan.



-3



3. kurangnya sarana dan prasarana untuk menunjang kinerja pegawai.



-3



Opportunity 1. adanya undang-undang dan peraturan dikecamatan.



4



2. meningkatkan kualitas kerja pegawai melalui komitmen pemimpin.



4



3. meningkatnya pelatihan dan pengembangan pada pegawai.



4



Threat



1. pelayanan yang diberikan tidak begitu maksimal. 2. Resiko penyimpangan tugas akibat pegawai yang bekerja tidak sesuai dengan jam kerja. 3. Adanya hasil kerja yang tidak maksimal. Sumber : Data diolah oleh peneliti



-2 -2 -2



Tahapan setelah menentukan skor atau nilai masing - masing indikator adalah menghitung nilai tertimbang dari masing - masing indikator dengan cara mengalikan bobot dengan skor per indikator. Setelah nilai tertimbang masing masing indikator ditemukan, maka nilai tertimbang itu dijumlahkan. Dan hasil



81



akhir dari keempat langkah tersebut adalah total nilai tertimbang untuk semua kategori variabel tabel berikut ini : Tabel 4. 6 Total Nilai Tertimbang



Strength



No



Indikator



Bobot



Relatif



Rating



Skor



1. Pimpinan yang kondusif dalam mendukung kinerja pegawai.



3



0,15



3



0,4



3



0,15



4



0,6



4. Kenyamanan lingkungan kerja.



3



0,15



3



0,4



5. pelayanan akan semakin membaik



4



0,2



3



0,6



3.



Keharmonisan hubungan antar pegawai.



Weakness



2 1. Masih adanya pegawai yang melanggar peraturan dan ketentuan yang dalam melakukan pekerjaan.



3



0,15



-2



-0,3



2.kurang inisiatif dalam melakukan pekerjaan.



2



0,1



-3



-0,3



3. kurangnya sarana dan prasarana untuk menunjang kinerja pegawai.



2



0,1



-3



-0,3



TOTAL



20



1,00



-0.9



82



Jumlah internal



Opportunity



No



1,1



faktor



Indikator



Bobot



Relatif



Rating



Skor



1. adanya undangundang dan peraturan dikecamatan.



2,5



0,17



4



0,7



2. meningkatkan kualitas kerja pegawai melalui komitmen pemimpin.



2



0,14



4



0,6



3. meningkatkan pelatihan dan pengembangan pada pegawai.



2,5



0,17



4



0,7



Threat



2 1. pelayanan yang diberikan tidak sesuai.



2



0,14



-2



-0,3



2. Resiko penyimpangan tugas akibat pegawai yang berkerja tidak sesuai dengan jam kerja.



3



0,21



-2



0,4



3. adanya hasil kerja yang tidak maksimal.



2,5



0,17



-2



0,3



TOTAL



14,5



1,00



Jumlah faktor eksternal Sumber : Data diolah oleh peneliti



-1 1



Cara perhitungan koordinat matriks SWOT



83



X= Nilai Total S + W Y= Nilai Total O + T Jadi: Nilai Total Strength Nilai Total Weakness Koodinat



= 2.0 = -0,9 ------------------------------ + = 1.1



Nilai Total Opportunity Nilai Total Threat



=2 = -1 ------------------------------ + = 1.0



Koordinat



Dari perhitungan nilai tertimbang tersebut, maka posisi kecamatan ciputat timur pada matrik SWOT 4 kuadran dapat digambarkan sebagai berikut



O



:



2 1



W



‐2



‐1



1



‐1



2



S



‐2



T Sumber : Data diolah oleh Peneliti Gambar 4. 2 Matriks SWOT Kuadran



84



Dengan koordinat nilai faktor kekuatan - kelemahan positif sebesar 1.1 dan nilai tertimbang faktor peluang dan ancaman positif sebesar 1.0 maka posisi peran kepemimpinan pada matrix SWOT Empat Kuadran terletak pada Kuadran I dengan strategi “pertumbuhan”. Dengan demikian maka kinerja pada Kecamatan Ciputat



Timur



memang



dalam



proses



pengembangan



dengan



peran



Kepemimpinan sebagai strateginya.



85



BAB V PENUTUP 5.1



Kesimpulan Berdasarkan hasil dan analisis dari penelitian yang telah dilakukan



maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa : 1.



Peran kepemimpinan pada Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pegawai dalam bekerja agar dapat melayani masyarakat dengan maksimal. Peran kepemimpinan



yang



demokratis



dalam



pelaksanaanya



saling



berkontribusi atau saling menunjang secara bervariasi dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi Kecamatan sehingga akan menghasilkan kepemimpinan yang maksimal. 2.



Peran kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas/pekerjaan yaitu dengan menjalankan efektivitas kepemimpinan yang ada pada Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan seperti memenuhi kebutuhan pegawai dalam mencapai tujuan bersama maka akan dapat dan memberikan hasil pelayanan yang terbaik pada Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan.



5.2



Keterbatasan Masalah Peneliti ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur



ilmiah, namun demikian masih memiliki keterbatasan yaitu proses wawancara yang dilakukan tidak mengikuti standar wawancara yang benar yaitu tidak menggunakan dokumentasi video. Selain itu, adanya keterbatasan penelitian



86



dalam wawancara yaitu terkadang jawaban yang diberikan oleh narasumber tidak menunjukan keadaan sesungguhnya dengan alasan yang tidak subjektif. Dan pada keterbatas yang terakhir peneliti tidak dapat mengambil foto dokumentasi terkait lingkungan instansi dalam penelitian ini dikarenakan kebijakan privasi. 5.3



Saran Adapun saran yang dapat dikemukakan terkait dengan penelitian



diatas adalah Peran kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai perlu di tingkatkan, sehingga dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat seluruh pegawai mampu menjalankan pekerjaannya dengan lebih maksimal. Selain itu kinerja pegawai Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan harus terus ditingkatkan dengan cara benar-bener mematuhi dan menjalankan segala peraturan dan ketetapan norma-norma yang berlaku dikecamatan. Karena kinerja pegawai dapat bermanfaat terhadap pelayanan kecamatan ciputat timur Tangerang selatan.



87



DAFTAR PUSTAKA Buku : Anwar. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenadamedia Group. Bangun, Wilson. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga. Colquitt. (2017). Pengertian Kinerja. PT RajaGrafindo Persada. Darmawan. (2013). Metode PenelitianKuantitatif. Bandung: RemajaRosdakarya. Freddy Rangkuti. (2015). Personal SWOT Analysis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Handoko, T. Hani. (2012). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. BPFE Hasibuan, Melayu S.P. (2014). Bumi Aksara.



Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:



Kuswarno, Engkus. (2010). Metode Penelitian Fenomenologi: Konsepsi, Pedoman dan Contoh Penelitian. Bandung: Widia Padjajaran. Sudaryono. (2014). Teori dan Aplikasi dalam Statistik. Yogyakarta: CV Andi Offset. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suparyadi. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia: Menciptakan Keunggulan Bersaing Berbasis Kompetensi SDM. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Sutrisno, E.(2015). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Cetakan Ke 10, Jakarta: Kencana. Veithzal, R. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktek. Bandung: Rajagrafindo persada. Veithzal, R. (2013), Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktek. Bandung: Rajagrafindo persada. Veitzhal, R. (2013). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali Pers. Jurnal: Agus dan Subudi. 2016. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Stres Kerja dan Kepuasan Kinerja Karyawan Pada Fave Hotel Seminyak. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana. Vol. 5 No. 2.



88



Dianty, M. 2014. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhahdap Kinerja Karyawan Pada Kantor PT. Jaya Makmur Gemilang Mandiri di Samarinda. Journal Administrasi Bisnis. Vol. 2 No. 2. Marpaung, M. 2014. Pengaruh Kepemimpinan dan Team Work Terhadap Kinerja Karyawan di Koperasi Sekjen Kemendikbud Senayan Jakarta. Jurnal Ilmiah Widya. Vol. 2 No. 1. Roscahyo, A.2013. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Rumah Sakit Siti Khodijah Sidoarjo. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Vol.2 No.12.



89



LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 Bukti Wawancara Key Informan Ibu Mulyati ( Kasubeg umum dan pegawaian)



Lampiran 2 Bukti Wawancara Informan Bapak Ahmad Nur Faisal ( Staff ekonomi & pembangunan)



90



Bapak Muhammad Yusron ( Staff ekonomi & pembangunan)



Bapak Heru Muhammad (Staff ekonomi & pembangunan)



91



Bapak Amir ( Staff ekonomi & pembangunan)



92



Lampiran 3 Dokumentasi Observasi



93



94



Lampiran 4 Pedoman wawancara PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI KECAMATAN CIPUTAT TIMUR TANGERANG SELATAN Key informan dan Informan 1. Apa arti kepemimpinan? 2.



Bagaimana cara untuk mewujudkan Visi & Misi ?



3.



Apakah pemimpin memberikan arahan kepada pegawainya apabila ada kendala?



4.



Apabila ada pegawai melanggar peraturan , tindakan apa yang pemimpin lakukan dan berikan?



5.



Bagaimana cara bapak menjaga hubungan dengan pegawai?



6.



Menurut bapak, bagaimana kualitas kerja para pegawai dalam kecamatan?



7.



Menurut bapak, apakah pegawai dalam menjalankan kinerja sudah mampu menyelesaikan susuai dengan kuantitas kerja kecamatan?



8.



Apakah dalam melaksanakan kinerja mampu mengikuti instruksi?



9.



Apakah hubungan dan kerja sama sesama pegawai satu sama lain berjalan dengan baik? Jika ada kendala, sebutkan



95



Lampiran 5 Surat Izin penelitian



96



Lampiran 6 Kartu Konsultasi Bimbingan



97



98