Skripsi Mira [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HUBUNGAN BURNOUT DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT RAWA LUMBU 2019



SKRIPSI



Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan (S1&Ners) STIKes Medistra Indonesia



DISUSUN OLEH : MIR’ATUL MARITSA NPM. 15.156.01.11.067



PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1&Ners) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA BEKASI 2019 i



ii



iii



LEMBAR KEASLIAN TULISAN



Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama



: Mir’atul Maritsa



NPM



: 15.156.01.11.067



Program Studi



: S1 Ilmu Keperawatan



Judul Skripsi



: Hubungan Burnout Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019



Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.



Bekasi, 03 Juli 2019 Yang membuat pernyataan



Mir’atul Maritsa NPM. 15.156.01.11.067



iv



KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hubungan Burnout Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan (S1&Ners) STIKes Medistra Indonesia. Selama penyusunan skripsi, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada : 1. Safer Mangandar Ompusunggu, SE selaku Ketua Yayasan Medistra Indonesia 2. Vermona Marbun, MKM selaku BPH Yayasan Medistra Indonesia 3. Linda K Telaumbanua, SST., M.Keb selaku Ketua STIKes Medistra Indonesia 4. Nurmah, SST., M.Kes selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik STIKes Medistra Indonesia 5. Farida Banjarnahor, SH selaku Wakil Ketua II Bidang Administrasi STIKes Medistra Indonesia 6. Hainun Nisa, SST., M.Kes selaku Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STIKes Medistra Indonesia 7. Nurti Y. K. Gea, S.Kep., Ners selaku Kepala Program Studi Ilmu Keperawatan (S1&Ners) 8. Kiki Deniati, S.Kep., Ners., M.Kep selaku Dosen Pembimbing yang sudah sabar membimbing dan memberikan arahan dalam pembuatan skripsi ini v



9. Lisna Nuryanti S.Kep., Ners., M.Kep selaku Wali kelas 4B Keperawatan 10. Ernauli Meliyana, S.Kep., Ners., M.Kep selaku Dosen Koordinator Mata Kuliah Skripsi 11. Seluruh dosen dan staff STIKes Medistra Indonesia yang turut membantu memberikan banyak ilmu, masukan dan arahan selama proses pendidikan 12. Kepada kedua orang tua saya yang selalu memberikan semangat, do’a dan dukungan yang tiada henti-hentinya 13. Kepada teman-teman seperjuangan Kelas 4B Keperawatan (Pesawat Baper) dan 4A Keperawatan STIKes Medistra Indonesia yang telah memberikan kenangan dan pengalaman yang luar biasa serta motivasi untuk menyelesaikan studi hingga tugas akhir Serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua Amin.



Bekasi, 03 Juli 2019



Mir’atul Maritsa



vi



ABSTRAK



Hubungan Burnout Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019 Kiki Deniati1, Mir’atul Maritsa2 1



Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia Email : [email protected], [email protected] 2



Latar Belakang : Burnout merupakan kelelahan secara fisik maupun emosi dan sebagai suatu perubahan sikap ataupun perilaku. Akibat dari kelelahan atau kejenuhan kerja itu sendiri dapat muncul dalam bentuk berkurangnya kepuasan kerja, produktivitas yang rendah dan memburuknya kinerja. Kinerja keperawatan merupakan aktivitas yang diberikan kepada klien melalui pelaksanaan asuhan keperawatan untuk mencapai tujuan pelayanan kesehatan. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada Hubungan Burnout Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019 Metode Penelitian : Metode penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Rawa Lumbu yang berjumlah 30 perawat, setelah dimasukkan kedalam rumus slovin jumlah sampelnya sebanyak 28 perawat. Hasil Penelitian : Dari hasil uji statistik Chi-Square diperoleh p value sebesar 0,028 dapat disimpulkan p value (0,028) < nilai α (0,05), hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan burnout dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019. Kesimpulan : Burnout dapat mempengaruhi kinerja perawat, ketika perawat merasakan adanya kelelahan atau kejenuhan (burnout) maka tidak lama lagi situasi lingkungan kerja menjadi tidak kondusif apabila keadaan ini dibiarkan berlarut-larut maka dapat menyebabkan penurunan kinerja. Kata Kunci : Burnout, Kinerja Perawat, Perawat Daftar Acuan : 2013-2019 Jumlah Halaman : xiv + 77



vii



ABSTRACT The Relationship Burnout With The Performance of Implementing Nurses in The Inpatient Room at Rawa Lumbu Hospital 2019 Kiki Deniati1, Mir’atul Maritsa2 1



Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia Email : [email protected], [email protected] 2



Background : Burnout is physically and emotionally exhausted and as a change in attitude or behavior. As a result of exhausted or the saturation of the work it self can appear in the form of reduced job satisfaction, low productivity and deteriorating performance. Nursing performance are activities provided to clients through the implementation of nursing care to achieve the goal of health care. Research purposes : This study aims to determine whether the relationship burnout with the performance of implementing nurses in the inpatient room at Rawa Lumbu Hospital 2019. Methods : This research method using observational analytic design with cross sectional approach. The population in this study were all nurses in inpatient room at Rawa Lumbu Hospital totaling 30 nurses, once incorporated into the formula slovin number of samples as many as 28 nurses. Research result : From the statistical test Chi-Square was obtained p value of 0.028 can be inferred p value (0.028) < value α (0.05), it indicates that there is a relationship burnout with the performance of nurses in the inpatient room at Rawa Lumbu Hospital 2019. Conclusion : Burnout can affect the performance of the nurse, when nurses feel any fatigue or burnout (burnout) it is no longer the situation becomes conducive working environment if this situation is allowed to drag, it can cause performance degradation. Keywords : Burnout, Performance of Implementing Nurses, Nurses List references : 2013-2019 Number of pages : xiv + 77



viii



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR KEASLIAN TULISAN KATA PENGANTAR ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR SKEMA DAFTAR LAMPIRAN



i ii iii v vii viii ix x xi xii xiii xiv



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis 2. Manfaat Teoritis E. Keaslian Penelitian



1 4 5 7 5 6 6



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keperawatan 1. Definisi Keperawatan 2. Falsafah Keperawatan 3. Tujuan Keperawatan 4. Paradigma Keperawatan B. Konsep Perawat 1. Definisi Perawat 2. Peran Perawat 3. Fungsi Perawat C. Konsep Burnout 1. Definisi Burnout 2. Dimensi Burnout 3. Faktor-Faktor Penyebab Burnout 4. Dampak Burnout D. Konsep Kinerja Perawat 1. Definisi Kinerja 2. Definisi Kinerja Perawat 3. Beberapa Hal yang Penting Tentang Kinerja Perawat 4. Komponen Penting Dalam Kinerja 5. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja 6. Model Pendekatan Manajemen Kinerja 7. Tujuan Manajemen Kinerja Keperawatan 8. Penilaian Kinerja ix



10 10 12 12 17 18 25 27 28 29 31 32 33 33 34 34 35 37 37



9. Manfaat Penilaian Kinerja 10. Masalah Dalam Penilaian Kinerja E. Kerangka Teori BAB III METOLOGI KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS A. Kerangka Konsep B. Hipotesis BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi 2. Sampel 3. Teknik Sampling C. Variabel Penelitian 1. Variabel Independen 2. Variabel Dependen D. Definisi Operasional E. Tempat Penelitian F. Waktu Penelitian G. Prosedur Pengumpulan Data 1. Jenis Data 2. Langkah Pengambilan Data H. Instrumen Penelitian I. Uji Validitas dan Uji Realibilitas 1. Uji Validitas 2. Uji Realibilitas J. Pengelolaan Data Dan Analisa Data 1. Pengelolaan Data 2. Analisa Data K. Etika Penelitian



41 41 42



44 45 46 47 47 49 49 49 49 50 50 51 51 52 52 53 54 55 57



BAB V HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian B. Hasil Penelitian



59 60



BAB VI PEMBAHASAN A. Interprestasi dan Hasil Diskusi B. Keterbatasan Penelitian C. Solusi



64 75 75



BAB VII PENUTUP A. Simpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



76 77



x



DAFTAR TABEL



Tabel 1.1 : Keaslian Penelitian



6



Tabel 4.2 : Definisi Operasional



46



Tabel 4.3 : Jadwal Kegiatan Penelitian



52



Tabel 5.1 : Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan, Masa Kerja di Ruang Rawat Inap Rawa Lumbu 2019



62



Tabel 5.2 : Distribusi Frekuensi Burnout pada Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019



63



Tabel 5.3 : Distribusi Frekuensi Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019



64



Tabel 5.4 : Hubungan Burnout Dengan Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019



xi



64



DAFTAR GAMBAR



Gambar 2.1



: Rentang Sehat Sakit



16



Gambar 2.2



: Model Leavell



16



xii



DAFTAR SKEMA



Skema 2.3



: Kerangka Teori



39



Skema 3.1



: Kerangka Konsep



41



xiii



DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran 1



: Formulir Pengajuan Judul Skripsi



Lampiran 2



: Lembar Kegiatan Bimbingan Proposal



Lampiran 3



: Formulir Permohonan Ujian Proposal



Lampiran 4



: Surat Permohonan Studi Pendahuluan



Lampiran 5



: Lembar Oponen Ujian Proposal Skripsi



Lampiran 6



: Informed Consent



Lampiran 7



: Lembar Kuesioner Penelitian



Lampiran 8



: Surat Permohonan Penelitian



Lampiran 9



: Surat Balasan Penelitian



Lampiran 10 : Master Tabel Uji Validitas Lampiran 11 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 12 : Master Tabel Penelitian Lampiran 13 : Hasil Uji Univariat Lampiran 14 : Hasil Uji Bivariat Lampiran 15 : Dokumentasi Lampiran 16 : Lembar Kegiatan Bimbingan Skripsi Lampiran 17 : Lembar Laporan Penyelesaian Tugas dan Kewajiban Mahasiswa Lampiran 18 : Lembar Permohonan Sidang Akhir Skripsi Lampiran 19 : Lembar Persembahan Lampiran 20 : Riwayat Hidup



xiv



BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang Rumah Sakit merupakan salah satu organisasi yang bergerak di bidang kesehatan yang memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat di suatu wilayah. Pelayanan keperawatan di Rumah Sakit adalah pelayanan yang diberikan kepada klien sebagai pengguna jasa pelayanan keperawatan yang bermutu dan berkualitas. Pada Pasal 63 UU No. 36 Tahun 2014 pelayanan keperawatan merupakan pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan dipengaruhi oleh karakteristik organisasi, karakteristik perawat (individu) dan karakteristik kerja (Nursalam, 2014 dalam Majore, et. al, 2018). Pelayanan yang di berikan Rumah Sakit akan maksimal apabila didukung oleh Sumber Daya yang berkualitas. Data yang diperoleh Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) Kemenkes RI (2017) melaporkan total Sumber Daya Manusia Kesehatan pada tahun 2016 di Indonesia mencapai 1.000.780. Menurut Kemenkes (2016) total Sumber Daya Manusia kesehatan di Rumah Sakit di Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 493.856 orang yang terdiri dari 322.607 orang tenaga kesehatan (65,32%) dan 34,68% tenaga penunjang kesehatan. Jumlah tenaga kesehatan terbanyak yaitu perawat sebanyak 147.264 orang (45,65%) (Majore, et.al, 2018).



1



2



Perawat merupakan tenaga kesehatan dengan jumlah terbesar dari tenaga kesehatan yang lain yaitu sebanyak 296.876 (49%), disusul bidan (27%), dokter spesialis (8%). Rasio perawat pada tahun 2016 secara Nasional adalah 113,40 per 100.000 penduduk dimana angka ini masih jauh dari target rencana tahun 2015-2019 yaitu 180 perawat per 100.000 penduduk (Majore, et.al, 2018). Profesi sebagai perawat berkaitan dengan keselamatan klien oleh karena itu, perawat dituntut untuk dapat memberikan pelayanan terbaik bagi kesehatan klien setiap saat dimana seorang perawat dengan pekerjaannya yang dinamis, perlu memiliki kondisi tubuh yang baik, sehat dan mempunyai energi yang cukup. Kondisi tubuh yang kurang baik akan berakibat seorang perawat mudah patah semangat bilamana saat bekerja ia mengalami kelelahan emosional atau kelelahan fisik (burnout) (Harnida, 2015). Burnout merupakan kelelahan secara fisik, emosi dan mental karena berada dalam situasi yang menuntut emosional. Burnout sebagai suatu perubahan sikap dan perilaku dalam bentuk reaksi menarik diri secara psikologis dari pekerjaan. Burnout syndrome adalah suatu kondisi psikologis pada seseorang yang tidak berhasil mengatasi stres kerja sehingga menyebabkan stres berkepanjangan dan mengakibatkan beberapa gejala seperti kelelahan emosional, kelelahan fisik, kelelahan mental dan rendahnya penghargaan terhadap diri sendiri (Nursalam, 2016 dalam Nurhidayah, 2018). Menurut Nurhidayah (2018) bahwa lingkungan kerja sebenarnya adalah dampak jangka panjang dari adanya burnout, ketika perawat merasakan adanya kejenuhan/burnout maka lingkungan kerja akan menuju



3



ke level tidak kondusif, ketika keadaan ini dibiarkan berlarut-larut maka akan menyebabkan pergeseran kinerja yang sifatnya menghindari, ketidaknyamanan, emosi tidak stabil, mudah marah. Berdasarkan hasil kuesioner perawat merasa kelelahan fisik yang amat sangat diakhiri hari kerjanya, perawat merasa lesu ketika bangun pagi karena harus menjalani hari di tempat kerja untuk menghadapi klien, perawat merasa jenuh karena lelah tidak berdaya karena pekerjaanya. Berdasarkan observasi jumlah perawat yang bertugas tidak sesuai dengan banyaknya pasien yang mengakibatkan



beban



kerja



perawat



semakin



besar



sehingga



mempengaruhi kinerja perawat. Kinerja perawat adalah sesuatu yang dapat dirasakan oleh klien, apabila kinerja buruk karena kejenuhan kerja maka menyebabkan penurunan mutu pelayanan (Melisa, 2014 dalam Adnyani dan Adnyaswari, 2017). Kejenuhan kerja menjadi suatu masalah bagi organisasi apabila mengakibatkan



kinerja



menurun,



selain



kinerja



yang



menurun



produktivitas juga menurun. Keadaan jenuh seringkali membuat pikiran kita menjadi terasa penuh dan mulai kehilangan rasional, hal ini dapat menyebabkan kewalahan dengan pekerjaan dan akhirnya menyebabkan keletihan mental dan emosional kemudian mulai kehilangan minat terhadap pekerjaan dan motivasi menurun, pada akhirnya kualitas kerja dan kualitas hidup ikut menurun (Valentina et al., 2011 dalam Adnyani dan Adnyaswari, 2017). Akibat dari kejenuhan kerja itu sendiri dapat muncul dalam bentuk berkurangnya



kepuasan



kerja,



produktivitas



yang



rendah



dan



memburuknya kinerja. Kinerja keperawatan atau praktik keperawatan



4



menggambarkan



aktivitas



yang



diberikan



kepada



klien



melalui



pelaksanaan asuhan keperawatan untuk mencapai tujuan pelayanan kesehatan sesuai dengan tugas dan wewenang perawat dengan memenuhi ketentuan kode etik, standar professional, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan dan standar prosedur operasional (UU No. 36 tahun 2009) (Lestari, 2014 dalam Nurhidayah, 2018). Dampak yang paling terlihat dari kelelahan adalah menurunnya kinerja dan kualitas pelayanan individu yang mengalami burnout akan kehilangan makna dari pekerjaan yang dikerjakannya karena respon yang berkepanjangan dari kelelahan emosional, fisik dan mental yang mereka alami. Akibatnya mereka tidak dapat memenuhi tuntutan pekerjaan dan akhirnya memutuskan untuk tidak hadir, menggunakan banyak cuti sakit atau bahkan meninggalkan pekerjaannya (Nursalam, 2016 dalam Nurhidayah, 2018). Rumah Sakit Rawa Lumbu merupakan Rumah Sakit tipe C. Rumah Sakit tersebut merupakan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat sekitar kecamatan Rawa Lumbu. Jumlah perawat di ruang rawat inap 30 perawat. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari data penilaian kinerja perawat dalam 3 bulan terakhir dengan persentase 50,5% dan dikatakan dalam kategori cukup baik. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan burnout dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Rawa Lumbu. B.



Rumusan Masalah Profesi sebagai perawat berkaitan dengan keselamatan klien oleh karena itu, perawat dituntut untuk dapat memberikan pelayanan terbaik



5



bagi kesehatan klien setiap saat dimana seorang perawat dengan pekerjaannya yang dinamis, perlu memiliki kondisi tubuh yang baik, sehat dan mempunyai energi yang cukup. Kondisi tubuh yang kurang baik akan berakibat seorang perawat mudah patah semangat bilamana saat bekerja ia mengalami kelelahan emosional atau kelelahan fisik (burnout) (Harnida, 2015). Burnout sebagai suatu perubahan sikap dan perilaku dalam bentuk reaksi menarik diri secara psikologis dari pekerjaan (Nursalam, 2016 dalam Nurhidayah, 2018). Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk meneliti “Hubungan burnout dengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019”. C.



Tujuan Penelitian 1.



Tujuan Umum Mengetahui hubungan burnout dengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu Tahun 2019.



2.



Tujuan Khusus a.



Mengetahui



distribusi



frekuensi



karakteristik



responden



berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan dan masa kerja pada perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019 b.



Mengetahui distribusi frekuensi burnout pada perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019



c.



Mengetahui distribusi frekuensi kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019



6



d.



Mengetahui hubungan burnout dengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019



D.



Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan lagi oleh peneliti selanjutnya, dengan melihat faktor-faktor yang bisa menyebabkan terjadinya burnout pada perawat atau yang dapat mempengaruhi kinerja perawat. 2. Manfaat Teoritis a. Bagi Rumah Sakit Hasil penelitian ini diharapkan agar lebih meningkatkan kinerja perawat dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan dan peningkatan Sumber Daya Manusia seperti pendidikan dan pelatihan tentang kinerja, serta memberikan arahan berupa motivasi yang dapat meningkatkan minat dari perawat untuk bisa menjalin hubungan interpersonal secara optimal dengan klien. b. Bagi Kampus STIKes Medistra Indonesia Memberikan referensi catatan atau bacaan baru yang kelak dapat digunakan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat dilakukan di institusi dalam rangka melakukan penelitian atau pengembangan ilmu yang terkait.



7



E.



Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No.



Pengarang



Judul



Tahun



Hasil Penelitian Hasil analisis menggunakan fisher’s exact test dengan tingkat kemaknaan 95% (α=0.05) dan menunjukan nilai ρ=0.004 α=0,05. Hasil analisis bivariat didapatkan ada hubungan antara burnout dengan kinerja perawat. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ketika perawat merasakan adanya kejenuhan/burnout maka tidak lama lagi lingkungan kerja akan menuju ke level tidak kondusif, ketika keadaan ini dibiarkan berlarut-larut maka akan menyebabkan kinerja yang tidak optimal. Kelelahan kerja perawat berada pada kategori tidak lelah sebanyak 35 responden (79,5%) responden. Dan kinerja yang sebagian besar termasuk dalam kategori baik yaitu 40 responden (90,9%) responden, dengan nilai ρ=0,023 < α=0,05. Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara kelelahan kerja dengan kinerja perawat di Instalasi Rawat Inap RSU Pancaran Kasih GMIM Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat yang mengalami burnout tingkat ringan sebanyak 77,7%, untuk variabel tingkat pendidikan, jenis kelamin, status pernikahan dan masa kerja perawat tidak terdapat hubungan dengan burnout (ρ>0,05), sedangkan beban kerja berhubungan dengan



1.



Nurhidayah



Hubungan Burnout Dengan Kinerja Perawat Di Ruang Perawatan RSUD Kota Makassar



2018



2.



Cheryl Esther Majore, Flora P. Kalalo, Hendro Bidjuni



Hubungan Kelelahan Kerja Dengan Kinerja Perawat Di Instalasi Rawat Inap RSU Pancaran Kasih GMIM Manado



2018



3.



Indah Mawarti, Yusnilawati



Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Burnout Pada Perawat Di Ruang Instalasi Rawat Inap RSUD Raden Mattaher Dan Abdum Manab Jambi Tahun 2017



2018



8



4.



Abu Bakar Betan, Hasmin, Syamsul Ikhwan



Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Kinerja Perawat Di RSUD Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu Kabupaten Bantaeng



2017



5.



Nurrotul Isnaini, SE, Rifdah Abadiyah



Human Relation, Burnout dan Self Efficacy Dengan Kinerja Perawat di RS Muhammadiyah Siti Khodijah Sepanjang Sidoarjo



2017



burnout (ρ r tabel, dapat dilihat pada tabel r statistik dimana N(20) = 0,444. Setiap butir pertanyaan memiliki hasil > 0,444 yang berarti dinyatakan valid.



b.



Uji Validitas Kinerja Perawat Hasil uji validitas semua item valid. Item kuesioner dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel, dapat dilihat pada tabel r statistik dimana N(20) = 0,444. Setiap butir pertanyaan memiliki hasil > 0,444 yang berarti dinyatakan valid.



2.



Uji Realibilitas Realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur mampu menghasilkan nilai sama atau konsisten (Swarjana, 2016). Uji realibilitas dapat digunakan dengan Cronbach’s Alpha dimana realibilitas yang baik harus memiliki α > 0,6 (Bahari, 2015). a.



Uji Realibilitas Burnout Cronbach’s Alpha pada penelitian ini adalah 0,821, dapat disimpulkan



bahwa



instrumen



yang



digunakan



untuk



mengukur variabel diatas dapat dikatakan reabel dan dapat digunakan berulang.



54



b.



Uji Realibilitas Kinerja Perawat Cronbach’s Alpha pada penelitian ini adalah 0,946, dapat disimpulkan



bahwa



instrumen



yang



digunakan



untuk



mengukur variabel diatas dapat dikatakan reabel dan dapat digunakan berulang.



J.



Pengelolaan Data dan Analisa Data 1.



Pengelolaan Data Pengelolaan data pada penelitian ini akan dilakukan dengan tahaptahap sebagai berikut : a. Editing Editing data dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh sudah terisi lengkap, tulisan sudah terbaca dengan jelas, dan tidak ada kebiasaan dalam penafsiran data. b.



Coding Coding merupakan kegiatan merubah data yang berbentuk huruf menajdi data yang berbentuk angka atau bilangan. Setiap data diberikan kode-kode tertentu agar memudahkan kegiatan pengelolaan data. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan data analisis data menggunakan komputer. Variabel burnout diberi kode 1 untuk kategori “berat”, diberi kode 2 untuk kategori “sedang”, diberi kode 3 untuk kategori “ringan”. Variabel kinerja perawat diberi kode 1 untuk kategori “baik”, diberi kode 2 untuk kategori “cukup baik”, diberi kode 3 untuk kategori “kurang baik”.



55



c.



Entry Data Entry data merupakan proses memasukan data ke dalam komputer untuk selanjutnya dilakukan analisis data dengan menggunakan software statistik.



d.



Melakukan teknik analisis Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan menggunakan ilmu statistik terapan, yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisis. Apabila penelitiannya deskriptif maka akan menggunakan statistik deskriptif sedangkan analisis analitik akan menggunakan statistik inferensi (apabila untuk generalisasi). Statistik deskriptif



adalah



statistika



yang



membahas



cara-cara



meringkas, menyajikan dan mendeskripsikan suatu data dengan tujuan agar mudah dimengerti dan kebih mempunyai makna.



Statistik



inferensial



adalah



statistika



yang



dipergunakan untuk menyimpulkan parameter (populasi) berdasarkan statistik (sampel) atau lebih dikenal dengan proses generalisasi inferensi (Hidayat, 2017). 2.



Analisa Data Data yang sudah diolah kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan alat komputer : a. Analisa Univariat Analisa univariat digunakan untuk mendeskripsikan setiap variabel yang diteliti dalam penelitian, yaitu dengan melihat semua distribusi variabel (Dharma, 2015). Variabel independen



56



dalam penelitian ini adalah burnout dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja perawat. b. Analisa Bivariat Uji ini digunakan untuk menganalisis 2 variabel (1 variabel independen dan 1 variabel dependen) analisa ini untuk melihat kemaknaan hubungan antara kedua variabel tersebut (Dharma, 2015). Analisa bivariat dalam penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan burnout dengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019. Analisa bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji chi square untuk mengetahui hubungan dua variabel. Hubungan antara variabel independen dan dependen dapat diketahui dengan membandingkan nilai alpha 0,05 dengan ρ value, apabila ρ value > nilai alpha, maka dinyatakan Ho gagal ditolak, artinya tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen tetapi sebaliknya apabila ρ value < nilai alpha Ho ditolak, artinya ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Data akan dianalisa menggunakan software statistik berbasis komputerisasi dengan tingkat kemaknaan 95% (alpha 0,05). Dari hasil uji statistic Chi-Square diperoleh p value sebesar 0,028 dapat disimpulkan p value (0,028) < nilai α (0,05), hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak artinya ada hubungan burnout dengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019.



57



K.



Etika Penelitian Etika penelitian mempunyai tujuan untuk melindungi dan menjamin keberhasilan responden. Menurut Hidayati (2007) masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut: 1.



Informed Consent Informed consent yaitu suatu bentuk persetujuan antara peneliti dengan



responden



penelitian



dengan



memberikan



lembar



persetujuan. Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peniliti dengan responden dengan cara memberikan lembar persetujuan. Tujuan dari informed consent adalah agar responden bersedia, maka responden diminta menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia, peneliti harus menghormati hak responden. 2.



Anonymity (tanpa nama) Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang diberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur, dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.



58



3.



Confidentiality (kerahasiaan) Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah dikumpulkan



lainnya.



dijamin



Semua



kerahasiaannya



informasi oleh



yang



telah



peneliti,



hanya



kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. 4.



Justice Justice adalah keadilan yang memiliki konotasi keterbukaan dan adil, untuk memenuhi prinsip keterbukaan penelitian dilakukan secara jujur, hati-hati, profesional dan berperikemanusiaan, serta tidak merugikan responden.



BAB V HASIL PENELITIAN A.



Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1.



Letak Geografis Kecamatan Rawa Lumbu secara geografis terletak dibagian Selatan Kota Bekasi, dengan luas wilayah 15,67 km2. Kecamatan Rawa Lumbu terdiri dari empat kelurahan yaitu Kelurahan Pengasinan, Kelurahan Bojong Rawa Lumbu, Kelurahan Mojong Menteng dan Kelurahan Sepanjang Jaya.



2.



Sejarah Rumah Sakit Rawa Lumbu Rumah Sakit Rawa Lumbu mulai didirikan sejak tanggal 10 Mei 2004 yang berlokasi di Jalan Dasa Darma No. 20-23 Kecamatan Rawa Lumbu. Rumah Sakit Rawa Lumbu sebagai salah satu Rumah Sakit Swasta di Kota Bekasi yang telah melayani masyarakat memasuki tahun ke 14 sangat menyadari bahwa kepuasan pelayanan merupakan program yang paling utama. Saat ini Rumah Sakit Rawa Lumbu dibawah naungan PT. Nakasum Putra. Tujuh Budi Utama Rumah Sakit Rawa Lumbu yaitu Jujur, Tanggung Jawab, Visioner, Disiplin, Kerja Sama, Adil, Perduli. Hal-hal yang harus dimiliki seluruh karyawan yaitu Attitude (Service Excellent), Tanggung Jawab, Disiplin, Kerjasama, Kejujuran, Loyalitas, Inisiatif, Komunikasi.



3.



Motto, Visi, Dan Misi Rumah Sakit Rawa Lumbu a.



Motto Sehat Meningkatkan Produktivitas 59



60



b. Visi Menyelenggarakan



pelayanan



kesehatan



professional



berkesinambungan serta kekeluargaan yang didasari nilai-nilai ibadah c.



Misi 1)



Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan keperawatan yang prima



2)



Berinovasi dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan



3)



Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Rumah Sakit yang professional dan bertanggung jawab serta berorientasi pada pelanggan serta berintegrasi tinggi dalam memberikan pelayanan



4) B.



Memberikan kemudahan dalam pelayanan



Hasil Penelitian 1.



Analisa Univariat Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan dan Masa Kerja di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019. (n=28 responden) No 1



Variabel Usia



Kategori 17-25 Tahun 26-35 Tahun Total



2



Jenis Kelamin



3



Pendidikan



4



Masa Kerja



Perempuan Laki-laki Total D3 Kep S1+Ners Total ≤ 3 tahun



Jumlah 12 16 28 28 0 28 19 9 28 17



Persentase (%) 42,9 57,1 100 100 0 100 67,9 32,1 100 60,7



61



≥ 3 tahun 11 39,3 Total 28 100 (Sumber : Hasil pengolahan data dengan cara komputerisasi Mir’atul Maritsa, Juli 2019).



Berdasarkan Tabel 5.1 distribusi frekuensi diatas dapat diketahui bahwa karakteristik responden menurut usia dari 28 responden, sebanyak 16 responden (57,1%) berusia 26-35 tahun. Berdasarkan jenis kelamin dapat diketahui bahwa, sebanyak 28 responden (100%) perempuan. Berdasarkan pendidikan dapat diketahui bahwa, sebanyak 19 responden (67,9%) berpendidikan D3. Berdasarkan masa kerja dapat diketahui bahwa, sebanyak 17 responden (60,7%) masa kerjanya ≤ 3 tahun. Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Burnout pada Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019. (n=28 responden) Burnout Frekuensi (f) Persentase(%) Berat 5 17,9 Sedang 17 60,7 Ringan 6 21,4 Total 28 100 (Sumber : Hasil pengolahan data dengan cara komputerisasi Mir’atul Maritsa, Juli 2019).



Berdasarkan Tabel 5.2 distribusi frekuensi diatas dapat diketahui bahwa dari 28 responden, sebanyak 17 responden (60,7%) mengalami burnout sedang



62



Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019. (n=28 responden) Kinerja Perawat Frekuensi (f) Persentase(%) Baik 11 39,3 Cukup Baik 14 50,0 Kurang Baik 3 10,7 Total 28 100 (Sumber : Hasil pengolahan data dengan cara komputerisasi Mir’atul Maritsa,Juli 2019).



Berdasarkan Tabel 5.3 distribusi frekuensi diatas dapat diketahui bahwa dari 28 responden, sebanyak 14 responden (50,0%) memiliki kinerja perawat cukup baik. 2.



Analisa Bivariat Berikut ini akan dijelaskan hasil analisa tentang Hubungan Burnout Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019. Tabel 5.4 Hubungan Burnout Dengan Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019. (n=28 responden) (



Kinerja Perawat S Burnout u m b eBerat r Sedang Ringan : Total



Baik f



%



Cukup Baik f %



Total



Kurang Baik f %



5



17,9



0



0



0



0



4 2 11



14,3 7,1 39,3



10 4 14



35,7 14,3 50,0



3 0 3



10,7 0 10,7



f



%



5



17,9



17 60,7 6 21,4 28 100



P value



0,028



Sumber : Hasil pengolahan data dengan cara komputerisasi Mir’atul Maritsa, Juli 2019).



Berdasarkan tabel 5.4 hasil analisa tabulasi silang (Cross Tabulation) didapatkan data bahwa responden yang mengalami burnout berat sebanyak 5 responden (17,9%) dengan 5 responden (17,9%) memiliki kinerja perawat baik, 0 responden (0%) memiliki kinerja



63



perawat cukup baik dan 0 responden (0%) memiliki kinerja perawat kurang baik. Responden yang mengalami burnout sedang sebanyak 17 responden (60,7%) dengan 4 responden (14,3%) memiliki kinerja perawat baik, 10 responden (35,7%) memiliki kinerja perawat cukup baik dan 3 responden (10,7%) memiliki kinerja perawat kurang baik. Responden yang mengalami burnout ringan sebanyak 6 responden (21,4%) dengan 2 responden (7,1%) memiliki kinerja perawat baik, 4 responden (14,3%) memiliki kinerja perawat cukup baik dan 0 responden (0%) memiliki kinerja perawat kurang baik. Dari hasil uji statistic Chi-Square diperoleh p value sebesar 0,028 dapat disimpulkan p value (0,028) < nilai α (0,05), hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak artinya ada hubungan burnout dengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019.



BAB VI PEMBAHASAN Interprestasi hasil yang akan dijelaskan pada bab ini mengacu pada tujuan khusus yaitu mengetahui distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan dan masa kerja pada perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019, mengetahui distribusi frekuensi burnout pada perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019, mengetahui distribusi frekuensi kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019 dan mengetahui hubungan burnout dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019.



A.



Interprestasi dan Hasil Diskusi 1.



Karakteristik Responden a. Usia Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 26-35 tahun sebanyak 16 responden (57,1%). Menurut Hurlock (1999) seluruh responden berada tahap dewasa awal (18-40) tahun). Dewasa awal merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan yang baru dan harapan-harapan sosial baru. Berdasarkan data tersebut peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar responden berusia 26-35 tahun, pada usia tersebut termasuk dalam tahap dewasa awal, dimana individu berada dimasa peralihan dari masa remaja menuju dewasa. Usia dewasa awal adalah masa transisi baik secara fisik, psikologi maupun sosial. 64



65



Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayah (2018) di RSUD Kota Makassar menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan frekuensi terbanyak 29 responden (70,7%) adalah kelompok usia 26-35 tahun. Berdasarkan penelitian Kusumawati dan Frandinata (2015) menyatakan bahwa di usia dewasa muda, proses pembelajaran dalam hal adaptasi terhadap pekerjaan dan penyesuaian terhadap situasi yang baru masih dapat dioptimalkan dan semangat untuk memperoleh aktualisasi diri dalam kerja. b. Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin dapat diketahui bahwa, sebanyak 28 responden (100%) perempuan. Teori Maslach menemukan bahwa laki-laki cenderung mengalami depersonalisasi sedangkan perempuan cenderung mengalami kelelahan emosional. Perbedaan jenis kelamin dapat mempengaruhi cara seseorang dalam menyikapi masalah di lingkungan. Hal ini terjadi karena laki-laki dan perempuan tumbuh dan dibesarkan dengan cara berbeda. Laki-laki lebih cenderung bertindak tegas, tegar dan tanpa emosional, sedangkan perempuan lebih pada perilaku kasih sayang dan lembut. Berdasarkan hasil tersebut di ruang rawat inap Rumah Sakit Rawa Lumbu tidak ada perawat laki-laki untuk saat ini, perawat laki-laki hanya terdapat di ruang ICU dan IGD. Baik di Ruang NS3 maupun NS4 semua perawat perempuan. Saat ini Rumah Sakit Rawa Lumbu mulai membuka lowongan pekerjaan untuk perawat,



66



pihak Rumah Sakit Rawa Lumbu berharap banyak perawat laki-laki yang mendaftar, khususnya untuk di tempatkan di ruang rawat inap. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Marwati dan Yusnilawati (2018) di RSUD Raden Mattaher dan Abdul Manap Jambi bahwa sebagian besar responden dengan frekuensi terbanyak 160 responden (81,2%) dengan jenis kelamin perempuan. Perempuan lebih banyak menggunakan emosionalnya, perawat perempuan lebih tinggi tingkat kepeduliannya dibanding perawat laki-laki seperti yang dijelaskan oleh Maslach. c. Pendidikan Berdasarkan pendidikan dapat diketahui bahwa, sebanyak 19 responden (67,9%) berpendidikan D3. Menurut UU RI No. 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan, perawat terdiri dari dua jenis yaitu, perawat profesi dan perawat vokasi. Pendidikan vokasi paling rendah adalah program D3 Keperawatan. Perawat Profesi adalah Sarjana Satu Keperawatan ditambah dengan Ners. Perawat dengan pendidikan yang tinggi sangat berperan dalam



pengembangan



pelayanan



keperawatan



professional.



Langkah awal yang perlu ditempuh oleh perawat professional adalah mengembangkan pendidikan tinggi keperawatan dan memberikan kesempatan kepada para perawat untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, sehingga diharapkan semua pendidikan perawat yang ada di Rumah Sakit sudah memenuhi kriteria minimal sebagai perawat professional (lulusan D3



67



Keperawatan) dan pada tahun 2015 sudah lebih dari 80% perawat berpendidikan Ners (Nursalam, 2015). Berdasarkan data tersebut peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan D3 Keperawatan, pendidikan yang tinggi akan berperan dalam membina sikap dan menguasai keterampilan secara baik dan benar, sehingga kinerja perawat menjadi lebih baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mawarti dan Yusnilawati (2018) di RSUD Raden Mattaher dan Abdul Manap Jambi menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan frekuensi sebanyak 164 (83,2%). d. Masa Kerja Berdasarkan masa kerja dapat diketahui bahwa, sebanyak 17 responden (60,7%) masa kerjanya ≤ 3 tahun. Masa kerja adalah jangka waktu atau lamanya seseorang bekerja pada suatu instansi, kantor dan sebagainya (Koesindratmono, 2011). Masa kerja juga merupakan faktor yang berkaitan dengan lamanya seseorang bekerja disuatu tempat menurut Andini (2015). Berdasarkan data tersebut peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar responden masa kerjanya



≤ 3 tahun, dimana



individu memiliki semangat yang tinggi dalam bekerja dan setiap individu juga mempunyai kemampuan dan keterampilannya masing-masing, kepuasan kerja didapat ketika mereka telah bekerja memberikan pelayanan yang terbaik.



68



Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Major, et. al (2018) menunjukkan bahwa masa kerja di bawah 3 tahun pada umumnya kinerja baik karena dituntut untuk memiliki kemampuan atau keterampilan yang baik disertai motivasi yang tinggi dalam berusaha memberikan pelayanan yang terbaik yang menimbulkan kepuasan kerja. 2.



Burnout Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap burnout pada perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu didapatkan hasil sebanyak 17 responden (60,7%) mengalami burnout sedang. Freudenberger dalam Supriatna, (2012) dalam Hera et. al (2016) menyatakan bahwa burnout adalah suatu bentuk kelelahan yang disebabkan karena seseorang bekerja terlalu intens, berdedikasi dan berkomitmen, bekerja terlalu banyak dan terlalu lama serta memandang kebutuhan dan keinginan mereka sebagai hal kedua. Apabila hal itu terjadi pada jangka panjang maka individu tersebut akan mengalami kelelahan karena telah berusaha memberikan sesuatu secara maksimal namun memperoleh apresiasi yang minimal. Jumlah perawat diruang rawat inap 30 perawat, dengan BOR (Bed Occupancy Ratio) 70%, LOS (Lengt Of Stay) 3 hari, TOI (Turn Over Internal) 2 hari, BTO (Bed Turn Over) 45 kali dengan jumlah tempat tidur rawat inap 125 tempat tidur. Banyaknya klien dan kurangnya perawat dalam pelayanan menjadi faktor dalam terjadinya burnout. Menurut analisa peneliti, menyatakan bahwa jumlah perawat di ruang



69



rawat inap Rumah Sakit Rawa Lumbu masih kurang dan jumlah perawat yang bertugas tidak sesuai dengan banyaknya klien yang mengakibatkan beban kerja perawat semakin besar sehingga dapat mempengaruhi terjadinya burnout. Hal ini sesuai dengan teori (Schaufeli dan Buunk, 2003) dimana faktor-faktor penyebab burnout salah satunya adalah banyak tuntutan pekerjaan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayah (2018) bahwa lingkungan kerja sebenarnya adalah dampak jangka panjang dari adanya burnout, ketika perawat merasakan adanya kejenuhan/burnout maka lingkungan kerja akan menuju ke level tidak kondusif, ketika keadaan ini dibiarkan berlarut-larut maka akan menyebabkan



pergeseran



kinerja



yang



sifatnya



menghindari,



ketidaknyamanan, emosi tidak stabil, mudah marah. Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan perawat merasa kelelahan fisik yang amat sangat diakhir hari kerjanya, perawat merasa lesu ketika bangun pagikarena harus menjalani hari ditempat kerja untuk menghadapi klien dan berdasarkan observasi jumlah perawat yang bertugas tidak sesuai dengan banyaknya klien. 3.



Kinerja Perawat Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap kinerja perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu di dapatkan hasil sebanyak 14 responden (50,0%) dengan memiliki kinerja perawat cukup baik. Kinerja perawat adalah bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Merawat bagi



70



orang sakit sudah ada sejak zaman purba yang didasari oleh insting dan pengalaman. Dalam sistem asuhan keperawatan, kinerja dapat diartikan melalui kepatuhan perawat professional dalam melakukan asuhan keperawatan sesuai standar (Triwibowo, 2013). Menurut analisa peneliti, menyatakan bahwa sebagian besar kinerja perawat cukup baik dikarenakan dari sikap perawat tersebut walaupun dalam keadaan lelah atau jenuh perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Rawa Lumbu tetap menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dimana dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk kliennya. Hal ini sesuai dengan penelitian Majore, et. al (2018) yang dapat disimpulkan bahwa sebagian besar perawat rawat inap di RSU Pancaran Kasih GMIM Manado mempunyai kinerja yang baik. Kinerja merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi



kerja.



Kebutuhan



seseorang



untuk



mencapai



prestasi



merupakan kunci suatu motivasi dan kepuasan kerja untuk menjadikan kinerja semakin lebih baik lagi. 4.



Hubungan Burnout Dengan Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019 Berdasarkan tabel 5.4 hasil analisa tabulasi silang (Cross Tabulation) didapatkan data bahwa responden yang mengalami burnout berat sebanyak 5 responden (17,9%) dengan 5 responden (17,9%) memiliki kinerja perawat baik, 0 responden (0%) memiliki kinerja perawat cukup baik dan 0 responden (0%) memiliki kinerja perawat kurang baik. Responden yang mengalami burnout sedang sebanyak 17



71



responden (60,7%) dengan 4 responden (14,3%) memiliki kinerja perawat baik, 10 responden (35,7%) memiliki kinerja perawat cukup baik dan 3 responden (10,7%) memiliki kinerja perawat kurang baik. Responden yang mengalami burnout ringan sebanyak 6 responden (21,4%) dengan 2 responden (7,1%) memiliki kinerja perawat baik, 4 responden (14,3%) memiliki kinerja perawat cukup baik dan 0 responden (0%) memiliki kinerja perawat kurang baik. Berdasarkan hasil analisa statistik dengan menggunakan uji ChiSquare diperoleh p value sebesar 0,028 dapat disimpulkan p value (0,028) < nilai α (0,05), hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak artinya ada hubungan burnout dengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019. Berdasarkan hasil penelitian diatas, bahwa burnout sangat berpengaruh terhadap kinerja perawat pelaksana. Hal ini didukung oleh teori Freudenberger dalam Supriatna (2012) dalam Hera et. al (2016) menyatakan bahwa burnout adalah suatu bentuk kelelahan yang disebabkan karena seseorang bekerja terlalu intens, berdedikasi dan berkomitmen, bekerja terlalu banyak dan terlalu lama serta memandang kebutuhan dan keinginan mereka sebagai hal kedua. Hal ini menyebabkan individu tersebut merasakan adanya tekanan-tekanan untuk memberi sumbangan lebih banyak kepada organisasinya. Burnout merupakan kelelahan yang disebabkan karena individu bekerja keras, merasa bersalah, merasa tidak berdaya, merasa tidak ada harapan, kesedihan yang mendalam, merasa malu, menghasilkan perasaan lelah dan tidak nyaman, yang pada gilirannya meningkatkan



72



rasa kesal. Apabila hal itu terjadi pada jangka panjang maka individu tersebuat akan mengalami kelelahan karena telah berusaha memberikan sesuatu secara maksimal namun memperoleh apresiasi yang minimal, sehingga dapat mempengaruhi kinerja perawat. Kinerja perawat adalah sesuatu yang dapat dirasakan oleh klien, apabila kinerja buruk karena kejenuhan kerja maka menyebabkan penurunan mutu pelayanan (Melisa, 2014 dalam Adnyani dan Adnyaswari, 2017). Kinerja mencerminkan hasil akhir seseorang, yaitu perbandingan antara target dan tingkat pencapaian dan juga berkaitan dengan



seluruh



tugas-tugas



yang diberikan



kepada



seseorang



(Triwibowo, 2013). Hal ini didukung oleh penelitian menurut Nurhidayah (2018) di RSUD Kota Makassar didapatkan ada hubungan antara burnout dengan kinerja perawat dengan nilai p value (0,004). Perawat bersikap proffesional dan mampu mengelola tingkat stressnya karena perawat bekerja proffesional sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, perawat mampu mengendalikan dimensi burnout dalam melayani klien sesuai dengan standar operasional prosedur yang dimiliki yang ditetapkan oleh Rumah Sakit, perawat mampu beradaptasi terhadap alur kerja dalam melayani klien, perawat mampu berperan sesuai dengan tuntutan profesi dan tuntutan organisasi serta tuntutan masyarakat dan perawat mampu melakukan aktualisasi diri dalam melaksanakan pekerjaan yang diterimanya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit Rawa Lumbu sebagian besar responden yang mengalami burnout berat



73



dengan memiliki kinerja perawat baik sebanyak 5 responden (17,9%). Menurut analisa peneliti hal tersebut dikarenakan memiliki kerja tim/team work yang baik, yang akan mendukung terwujudnya kinerja yang baik dari perawat. Selain itu, kinerja perawat juga ditentukan oleh budaya organisasi yang dijalankan oleh tim itu sendiri. Artinya, jika ada peningkatan dari budaya organisasi maka meningkat pula kinerja dari perawat itu sendiri. Team work dan budaya organisasi menjadi faktor penting dalam peningkatan kinerja perawat. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahma Audina (2016) bahwa team work berpengaruh terhadap kinerja perawat di RSUD Sunan Kalijaga. Hasil uji hipotesis variabel team work mempunyai t hitung sebesar 3,117 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,002 < 0,05. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, responden yang mengalami burnout sedang dengan memiliki kinerja perawat cukup baik sebanyak 10 responden (35,7%) hal tersebut dikarenakan adanya faktor tim yang baik, dimana kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim serta kekompakkan dan keeratan anggota tim. Faktor kepemimpinan, seperti kualitas yang dimiliki oleh manajer dan team leader dalam memberikan dorongan, semangat, arahan dan dukungan juga dapat mempengaruhi kinerja. Dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang perawat, tentu diperlukan human relation yang tinggi. Human relation dalam organisasi Rumah Sakit merupakan hal utama karena penghubung



74



antara pasien dengan perawat maupun perawat dengan piminan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nurrotul dan Rifdah (2017) yang menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan variabel human relation terhadap variabel kinerja. Human relation merupakan hubungan atau interaksi antara seseorang dengan orang lain baik dalam situasi kerja atau dalam organisasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, responden yang mengalami burnout ringan dengan memiliki kinerja perawat cukup baik sebanyak 4 responden (14,3%) hal ini disebabkan semangat kerja yang tinggi dan lingkungan yang mendukung yang membuatnya menjadi nyaman dalam bekerja dan individu pun memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi tingkat kerjanya. Keadaan lingkungan kerja yang baik akan memberikan dampak yang positif bagi perawat dalam meningkatkan prestasi kerja, kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik dan pengendalian diri. Dengan adanya suasana kerja dan komunikasi yang baik, maka perawat akan merasa nyaman di tempat kerja sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik, efisien dan efektif. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Henri (2017) bahwa dinyatakan ada hubungan lingkungan kerja dengan kejadian burnout perawat dalam menangani pasien BPJS di Rumah Sakit Marinir Cilandak dengan nilai p-value 0,022 < α (0,05).



75



B.



Keterbatasan Penelitian Penelitian ini dilakukan bukan tanpa memiliki kekurangan didalamnya, kelemahan atau keterbatasan yang terdapat didalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan bagi penelitian selanjutnya. Keterbatasan dan hambatan dalam penelitian ini diantaranya: 1.



Pertukaran shift kerja perawat yang kadang tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kepala ruangan, dimana pergantian shift kerja perawat sendiri tanpa diketahui oleh kepala ruangan.



2.



Perawat yang menunda-nunda untuk mengisi kuesioner penelitian karena banyaknya pekerjaan yang harus dikerjakan.



C.



Solusi Mencari waktu yang tepat saat melakukan penelitian dan menyebarkan kuesioner sebaiknya disaat perawat melakukan pergantian shift kerja.



BAB VII PENUTUP A.



Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa dari hasil penelitian tentang “Hubungan Burnout Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019” dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.



Karakteristik responden: a. Berdasarkan usia dari 28 responden, sebanyak 16 responden (57,1%) berusia 26-35 tahun. b. Berdasarkan jenis kelamin dapat diketahui bahwa, sebanyak 28 responden (100%) perempuan. c. Berdasarkan pendidikan dapat diketahui bahwa, sebanyak 19 responden (67,9%) berpendidikan D3 Keperawatan. d. Berdasarkan masa kerja dapat diketahui bahwa, sebanyak 17 responden (60,7%) masa kerjanya ≤ 3 tahun.



2.



Sebagian besar responden yang mengalami burnout dengan kategori “sedang” sebanyak 17 responden (60,7%).



3.



Sebagian besar responden yang memiliki kinerja perawat dengan kategori “cukup baik” sebanyak 14 responden (50,0%).



4.



Ada hubungan antara burnout dengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019 dengan nilai p value 0,028.



76



77



Jadi dapat disimpulkan bahwa burnout dapat mempengaruhi kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Rawa Lumbu 2019.



B.



Saran 1.



Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan lagi oleh peneliti selanjutnya, dengan melihat faktor-faktor yang bisa menyebabkan terjadinya burnout pada perawat atau yang dapat mempengaruhi kinerja perawat.



2.



Bagi Rumah Sakit Hasil penelitian ini diharapkan agar lebih meningkatkan kinerja perawat dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) seperti pendidikan dan pelatihan tentang kinerja, serta memberikan arahan berupa motivasi yang dapat meningkatkan minat dari perawat untuk bisa menjalin hubungan interpersonal secara optimal dengan klien.



3.



Bagi Institusi Pendidikan Memberikan referensi catatan atau bacaan baru yang kelak dapat digunakan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat dilakukan di institusi dalam rangka melakukan penelitian atau pengembangan ilmu yang terkait.



DAFTAR PUSTAKA Abadiyah, R., Isnaini, N., Sidoarjo, U. M., & Solution, S. (2017). Human Relation , Bornout Dan Self Efficacy Dengan Kinerja Perawat DI RS Muhammadiyah Siti, (1), 59–66. Bantaeng, K. (2017). Dosen STIE Nobel Indonesia , Makassar Dosen STIE Nobel Indonesia , Makassar, 2(2), 423–432. Dharma, K. K. (2015). Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: CV. Trans Info Media. Iskandar. (2018). Keperawatan Proffesional (2nd ed.). Bogor: IN MEDIA. Kartika, I. I. (2017). Buku Ajar Dasar-Dasar Riset Keperawatan Dan Pengolahan Data Statistik. (Ari, Ed.). Jakarta: Cv. Trans Info Media. Kewuan, N. N. (2016). Manajemen Kinerja Keperawatan. Jakarta: EGC Majore, C. E., & Kalalo, F. P. (2018). PANCARAN KASIH GMIM MANADO, 6. Nani, S., & Makassar, H. (2018). Hubungan Burnout Dengan Kinerja Perawat, 12, 291–295. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (4th ed.). Jakarta: Salemba Medika. Priantoro, H. (2017). Jurnal Ilmiah Kesehatan, 16, 9–16. Setiadi. (2016). Konsep Dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan (2nd ed.). Yogyakarta: Graha Ilmu. Triwibowo, Cecep. (2013). Manajemen Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit. ( Taufik Ismail, Ed.). Jakarta: CV. TRANS INFO MEDIA. Wibowo. (2016). Manajemen Kinerja (5th ed.). Jakarta: Rajawali Pers. Purnamawat. (2015). Burnout. Dalam http://repository.uinsuska.ac.id/6884/3/BAB%20II.pdf diunduh pada tanggal 06-05-2019



Lampiran 6 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORMED CONSENT)



Yang bertanda tangan di bawah ini Inisial Nama : Usia



:



Pendidikan



:



Menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden penelitian mahasiswa STIKes Medistra Indonesia Program Studi Keperawatan (SI) atas nama Mir’atul Maritsa dengan judul: “HUBUNGAN BURNOUT DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT RAWA LUMBU 2019”



Saya sudah diberi informasi dan memutuskan untuk berpartisipasi sebagai responden pada penelitian ini secara sukarela.



Bekasi, ................ 2019 Responden



(.......................................)



Lampiran 7



KUESIONER PENELITIAN “BURNOUT” A. Identitas Inisial Nama



:



Usia



:



Jenis Kelamin



: a. Laki-Laki



Tahun



Pendidikan Terakhir : a. SPK Lama Kerja



:



b. Perempuan b. D3



c. S1.Kep



d. Ners



Tahun



B. Petunjuk Pengisian Isilah salah satu pernyataan yang paling sesuai dengan memberi tanda silang (X) pada kolom yang tersedia. Keterangan: TS



= Tidak Setuju



S



= Setuju



SS



= Sangat Setuju



No.



Pernyataan



1.



Saya merasakan emosi saya terkuras karena pekerjaan.



2.



Saya merasakan kelelahan fisik yang amat sangat di akhir hari kerja.



3.



Saya merasa lesu ketika bangun pagi karena harus menjalani hari di tempat kerja untuk menghadapi klien.



4.



Saya merasa mudah lelah setelah melakukan



TS



S



SS



tugas saya untuk klien secara langsung. 5.



Saya merasa bahwa saya memperlakukan beberapa



klien



seolah



mereka



objek



impersonal. 6.



Menghadapi orang/ klien dan bekerja untuk mereka



seharian



penuh



membuat



saya



“tertekan”. 7.



Saya merasa jenuh karena pekerjaan saya.



8.



Saya merasa tidak menikmati pekerjaan saya.



9.



Saya menjadi semakin “kaku” terhadap orang lain sejak saya bekerja sebagai pemberi jasa.



10.



Saya khawatir pekerjaan ini membuat saya “dingin” secara emosional.



11.



Saya merasa para klien menyalahkan saya atas masalah-masalah yang mereka alami.



12.



Saya merasa bekerja terlampau keras dalam pekerjaan saya.



13.



Saya benar-benar tidak peduli pada apa yang terjadi terhadap klien saya.



14.



Menghadapi dan bekerja secara langsung dengan orang menyebabkan saya stress.



15.



Saya merasa seakan hidup dan karir saya tidak akan berubah.



KUESIONER PENELITIAN “KINERJA PERAWAT” A. Identitas Inisial Nama



:



Usia



:



Jenis Kelamin



: a. Laki-Laki



Tahun



Pendidikan Terakhir : a. SPK Lama Kerja



:



b. Perempuan b. D3



c. S1.Kep



d. Ners



Tahun



B. Petunjuk Pengisian Isilah salah satu pernyataan yang paling sesuai dengan memberi tanda silang (X) pada kolom yang tersedia. Keterangan: STS



= Sangat Tidak Setuju



TS



= Tidak Setuju



S



= Setuju



SS



= Sangat Setuju



No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Pernyataan Saya bersama tim mencatat data yang dikaji sesuai dengan pedoman tentang pengkajian data pasien Saya bersama tim melakukan analisis, implementasi data untuk semua pasien Saya memberikan penjelasan kepada pasien sebelum melakukan tindakan Saya bersama tim melakukan identifikasi masalah pasien yang saya tangani Saya berperan dalam memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan prioritas Saya memberikan komunikasi yang baik terhadap pasien Saya memberian kepuasan pelayanan asuhan keperawatan kepada setiap pasien yang saya rawat



STS



TS



S



SS



8. 9. 10.



11. 12. 13. 14.



Saya mengobservasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan Saya melakukan pencatatan setiap tindakan keperawatan yang dilakukan Saya mempertimbangkan kebijakan dan fasilitas yang ada dalam merencanakan tindakan keperawatan Saya menginformasikan perkembangan pasien kepada teman sejawat setiap penggantian dinas Memberikan reinforcement (penguatan) kepada pasien Saya bersama tim melibatkan pasien dalam rencana tindakan keperawatan Saya rutin memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien sebagai bentuk tanggung jawab saya



15.



Saya bekerja sama dengan tim kesehatan lain dalam membuat rencana tindakan



16.



Saya menanyakan melakukan tindakan



17.



Saya memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga pasien yang membutuhkan



18.



Saya dalam melakukan pengkajian pasien, berusaha memperoleh data yang komprehensif (aspek bio, psikososial, spiritual)



19.



Saya mengevaluasi kemampuan pasien setelah diberikan tindakan asuhan keperawatan



20.



Saya saat melakukan tindakan, berdasarkan dengan standar operasional prosedur (SOP)



identitas



pasien



setiap



Lampiran 10



Master Tabel Uji Validitas Burnout No R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20



B1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2



B2 2 2 2 2 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2



Keterangan : 1. Berat (36-45) 2. Sedang (26-35) 3. Ringan (15-25)



B3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2



B4 2 2 2 2 1 1 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 2 2



B5 2 2 2 2 2 1 1 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1



B6 2 2 2 1 1 1 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1



B7 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 1 1 2 2 2 2



B8 2 2 2 2 3 3 3 3 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2



B9 1 1 1 1 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2



B10 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3



B11 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 1



B12 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1



B13 1 1 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2



B14 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2



B15 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3



Total 30 30 31 32 27 29 29 37 38 37 37 36 35 32 29 30 29 29 29 28



Coding 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2



Master Tabel Uji Validitas Kinerja Perawat No R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20



P1 3 3 3 2 2 2 4 4 4 3 3 3 1 1 2 2 2 3 3 3



P2 4 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 1 1 2 2 2 3 3 4



P3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 3 3 3 1 1 2 2 2 3 3 3



P4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 1 1 2 2 3 3 4 4



Keterangan: 1. Baik (61-80) 2. Cukup Baik (41-60) 3. Kurang Baik (20-40)



P5 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 1 1 2 2 2 4 4 3



P6 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 1 1 2 2 2 4 4 3



P7 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 1 1 2 2 3 3 4 4



P8 4 1 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 1 1 2 2 2 3 3 4



P9 4 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 3 2 2 1 1 3 3



10 3 3 3 2 2 2 4 4 4 3 3 3 1 1 2 2 2 3 3 3



P11 4 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 3 2 2 1 1 3 3



P12 3 3 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 1 4 4



P13 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 1 1 4 4



P14 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 1 1 3 3



P15 3 3 2 2 3 3 4 4 4 3 4 4 2 2 3 3 1 1 3 3



P16 3 3 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 1 4 4



P17 4 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 1 1 3 3 3 2 2 3 3



P18 3 3 2 2 3 3 2 2 4 4 4 4 2 2 3 3 1 1 3 3



P19 3 4 4 3 2 2 4 3 4 4 3 3 1 1 2 2 4 3 3 4



P20 3 3 2 2 3 3 4 4 4 3 4 4 2 2 3 3 1 1 3 3



Total 68 60 54 54 56 49 62 73 76 68 73 65 34 36 47 47 35 43 67 68



Coding 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 3 3 2 2 3 2 1 1



Lampiran 11



Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas “Burnout”



Case Processing Summary N Cases



Valid Excludeda Total



% 20



100.0



0



.0



20



100.0



a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.



Reliability Statistics Cronbach's Alpha



N of Items .821



15



Item-Total Statistics Corrected Item-



Cronbach's



Scale Mean if



Scale Variance



Total



Alpha if Item



Item Deleted



if Item Deleted



Correlation



Deleted



P1



38.20



34.274



.633



.802



P2



38.15



35.924



.395



.814



P3



38.10



35.779



.444



.812



P4



38.10



30.200



.647



.793



P5



37.85



33.187



.654



.797



P6



38.20



34.800



.550



.806



P7



38.20



34.274



.633



.802



P8



38.25



33.882



.297



.826



P9



38.25



30.408



.602



.797



P10



38.20



34.274



.633



.802



P11



38.25



33.882



.297



.826



P12



38.25



35.039



.220



.831



P13



38.20



37.642



.123



.826



P14



38.20



34.800



.550



.806



P15



38.20



35.537



.436



.811



Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas “Kinerja Perawat”



Case Processing Summary N Cases



Valid Excludeda Total



% 20



100.0



0



.0



20



100.0



a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.



Reliability Statistics Cronbach's Alpha



N of Items .946



20



Item-Total Statistics Corrected Item-



Cronbach's



Scale Mean if



Scale Variance



Total



Alpha if Item



Item Deleted



if Item Deleted



Correlation



Deleted



item_1



54.10



158.937



.791



.941



item_2



54.25



163.987



.544



.945



item_3



54.10



158.937



.791



.941



item_4



53.95



161.629



.647



.944



item_5



53.70



157.695



.696



.943



item_6



53.70



157.695



.696



.943



item_7



53.95



161.629



.647



.944



item_8



54.10



160.095



.643



.944



item_9



53.85



160.134



.656



.943



item_10



54.10



158.937



.791



.941



item_11



53.85



160.134



.656



.943



item_12



53.75



160.197



.649



.944



item_13



53.80



158.800



.689



.943



item_14



53.80



162.484



.613



.944



item_15



53.90



158.516



.756



.942



item_16



53.75



160.197



.649



.944



item_17



53.85



162.871



.540



.945



item_18



54.05



161.839



.615



.944



item_19



53.80



163.326



.502



.946



item_20



53.90



158.516



.756



.942



Lampiran 12 Master Tabel Penelitian “Burnout” No R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28



B1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 3 1



B2 2 2 2 2 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 3 3 3



B3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1



B4 2 2 2 2 1 1 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2



B5 2 2 2 2 2 1 1 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 1 1 1 1 1



B6 2 2 2 1 1 1 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 1 1 1 2 1 1



B7 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2



B8 2 2 2 2 3 3 3 3 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 1 1 2



B9 1 1 1 1 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 1 2



B10 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 1 1 1 1



B11 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1



B12 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 3 3 2



B13 1 1 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 1 2 3



B14 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1



B15 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 1 2 1 2



Total 30 30 31 32 27 29 29 37 38 37 37 36 35 32 29 30 29 29 29 28 30 25 21 23 20 28 24 25



Coding 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3



Keterangan : 1. Berat (36-45) 2. Sedang (26-35) 3. Ringan (15-25)



Master Tabel Penelitian “Kinerja Perawat” No R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22



P1 3 3 3 2 2 2 4 4 4 3 3 3 1 1 2 2 2 3 3 3 3 4



P2 4 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 1 1 2 2 2 3 3 4 1 3



P3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 3 3 3 1 1 2 2 2 3 3 3 3 4



P4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 1 1 2 2 3 3 4 4 3 2



P5 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 1 1 2 2 2 4 4 3 3 3



P6 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 1 1 2 2 2 4 4 3 3 3



P7 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 1 1 2 2 3 3 4 4 3 2



P8 4 1 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 1 1 2 2 2 3 3 4 1 3



P9 4 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 3 2 2 1 1 3 3 4 2



10 3 3 3 2 2 2 4 4 4 3 3 3 1 1 2 2 2 3 3 3 3 4



P11 4 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 3 2 2 1 1 3 3 4 2



P12 3 3 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 1 4 4 3 3



P13 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 1 1 4 4 3 4



P14 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 1 1 3 3 3 4



P15 3 3 2 2 3 3 4 4 4 3 4 4 2 2 3 3 1 1 3 3 3 4



P16 3 3 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 1 4 4 3 3



P17 4 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 1 1 3 3 3 2 2 3 3 4 2



P18 3 3 2 2 3 3 2 2 4 4 4 4 2 2 3 3 1 1 3 3 3 2



P19 3 4 4 3 2 2 4 3 4 4 3 3 1 1 2 2 4 3 3 4 4 4



P20 3 3 2 2 3 3 4 4 4 3 4 4 2 2 3 3 1 1 3 3 3 4



Total 68 60 54 54 56 49 62 73 76 68 73 65 34 36 47 47 35 43 67 68 60 62



Coding 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 3 3 2 2 3 2 1 1 2 1



R23 R24 R25 R26 R27 R28



4 2 2 3 3 3



4 3 3 1 1 4



4 2 2 3 3 3



2 3 3 3 3 3



Keterangan: 1. Baik (61-80) 2. Cukup Baik (41-60) 3. Kurang Baik (20-40)



1 4 4 3 3 4



2 4 4 3 3 4



1 2 3 3 1 3



2 3 3 1 3 4



4 1 3 4 4 4



3 2 2 3 3 3



4 1 3 4 4 4



3 1 2 3 3 3



3 3 3 3 3 4



3 4 3 3 3 3



4 2 2 3 3 3



3 3 2 3 3 3



2 2 3 4 4 4



2 3 2 3 3 3



3 4 3 4 4 3



4 1 2 3 2 3



58 50 54 60 59 68



2 2 2 2 2 1



Nama R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28



Usia 30 tahun 28 tahun 30 tahun 29 tahun 27 tahun 29 tahun 30 tahun 30 tahun 25 tahun 26 tahun 27 tahun 24 tahun 30 tahun 29 tahun 24 tahun 24 tahun 24 tahun 24 tahun 24 tahun 24 tahun 24 tahun 28 tahun 28 tahun 24 tahun 25 tahun 28 tahun 24 tahun 30 tahun



Kode 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2



Kode Usia: 1. 17-25 tahun 2. 26-35 tahun Kode Pendidikan: 1. D3 2. S1+Ners Kode Masa Kerja: 1. ≤ 3 tahun 2. ≥ 3 tahun



Jenis Kelamin Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan



Pendidikan D3 S1+Ners D3 D3 D3 D3 D3 D3 D3 D3 D3 D3 S1+Ners S1+Ners D3 S1+Ners D3 D3 S1+Ners S1+Ners S1+Ners S1+Ners D3 D3 S1+Ners D3 D3 D3



Kode 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1



Masa Kerja 10 tahun 4 tahun 10 tahun 7 tahun 6 tahun 5 tahun 5 tahun 5 tahun 2 tahun 4 tahun 2 tahun 2 tahun 2 tahun 1 tahun 1 tahun 5 bulan 6 bulan 2 tahun 9 bulan 6 bulan 5 bulan 4 tahun 2 tahun 2 tahun 1 tahun 2 tahun 1 tahun 4 tahun



Kode 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2



Lampiran 13



HASIL UJI UNIVARIAT



Usia Cumulative Frequency Valid



Percent



Valid Percent



Percent



17-25 tahun



12



42.9



42.9



42.9



26-35 tahun



16



57.1



57.1



100.0



Total



28



100.0



100.0



Jenis Kelamin Cumulative Frequency Valid



Perempuan



28



Percent



Valid Percent



100.0



Percent



100.0



100.0



Pendidikan Cumulative Frequency Valid



D3 S1+Ners Total



Percent



Valid Percent



Percent



19



67.9



67.9



67.9



9



32.1



32.1



100.0



28



100.0



100.0



Masa Kerja Cumulative Frequency Valid



Percent



Valid Percent



Percent



< 3 tahun



17



60.7



60.7



60.7



> 3 tahun



11



39.3



39.3



100.0



Total



28



100.0



100.0



Burnout Cumulative Frequency Valid



Berat (36-45)



Percent



Valid Percent



Percent



5



17.9



17.9



17.9



Sedang (26-35)



17



60.7



60.7



78.6



Ringan (15-25)



6



21.4



21.4



100.0



28



100.0



100.0



Total



Kinerja Perawat Cumulative Frequency Valid



Percent



Valid Percent



Percent



Baik (61-80)



11



39.3



39.3



39.3



Cukup Baik (41-60)



14



50.0



50.0



89.3



Kurang Baik (20-40)



3



10.7



10.7



100.0



28



100.0



100.0



Total



Lampiran 14



HASIL UJI BIVARIAT



Burnout * Kinerja Perawat Crosstabulation Kinerja Perawat



Baik (61-80) Burnout



Berat (36-45)



Count



(20-40)



Total 0



5



2.0



2.5



.5



5.0



100.0%



.0%



.0%



100.0%



% within Kinerja Perawat



45.5%



.0%



.0%



17.9%



% of Total



17.9%



.0%



.0%



17.9%



4



10



3



17



6.7



8.5



1.8



17.0



% within Burnout



23.5%



58.8%



17.6%



100.0%



% within Kinerja Perawat



36.4%



71.4%



100.0%



60.7%



% of Total



14.3%



35.7%



10.7%



60.7%



2



4



0



6



2.4



3.0



.6



6.0



% within Burnout



33.3%



66.7%



.0%



100.0%



% within Kinerja Perawat



18.2%



28.6%



.0%



21.4%



7.1%



14.3%



.0%



21.4%



11



14



3



28



11.0



14.0



3.0



28.0



39.3%



50.0%



10.7%



100.0%



100.0%



100.0%



100.0%



100.0%



39.3%



50.0%



10.7%



100.0%



Count Expected Count



Count Expected Count



% of Total Total



60) 0



% within Burnout



Ringan (15-25)



Kurang Baik



5



Expected Count



Sedang (26-35)



Cukup Baik (41-



Count Expected Count % within Burnout % within Kinerja Perawat % of Total



Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2Value



df



sided)



10.859a



4



.028



Likelihood Ratio



13.131



4



.011



Linear-by-Linear



2.269



1



.132



Pearson Chi-Square



Association N of Valid Cases



28



a. 7 cells (77.8%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .54.



Symmetric Measures Asymp. Std. Errora



Value Nominal by Nominal



Approx. Tb



Approx. Sig.



Phi



.623



.028



Cramer's V



.440



.028



Contingency Coefficient



.529



.028



Interval by Interval



Pearson's R



.290



.158



1.545



.135c



Ordinal by Ordinal



Spearman Correlation



.317



.187



1.704



.100c



N of Valid Cases



28



a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Based on normal approximation.



Lampiran 15



DOKUMENTASI



Lampiran 19



LEMBAR PERSEMBAHAN Puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan rahmat yang telah memberikan kesehatan, kekuatan, kesabaran dalam mengerjakan skripsi ini. Terimakasih kepada kedua orang tua, dimana kata terimakasih dan perjuangan ini tidak cukup untuk menggantikan pengorbanan, kerja keras dan do’a dari kedua orang tua, terimakasih telah memberikan kepercayaan dan memberikan semangat sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini untuk mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep), tak lupa juga kepada adik dan saudara lainnya yang selalu memberikan saya motivasi untuk menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu. Maaf jika selama ini sering membuat khawatir dan membuat susah. Terimakasih kepada seluruh dosen-dosen saya yang selama ini telah membimbing dan mengajarkan semua ilmu keperawatan. Terimakasih kepada Ibu Vermona Marbun, MKM selaku dosen pembimbing akademik yang selama ini selalu memberikan semangat dan dukungan yang tiada hentinya. Terimakasih kepada Ibu Lisna Nuryanti, S.Kep., Ners., M.Kep selaku wali kelas 4B Keperawatan yang selama ini selalu memberikan semangat dan dukungan. Terimakasih kepada Ibu Kiki Deniati, S.Kep., Ners., M.Kep selaku dosen pembimbing skripsi yang selama ini memberikan semangat, dukungan, masukan dan selalu meluangkan waktu untuk kami anak bimbingan skripsi ibu. Terimakasih kepada saudara dan teman-teman seperjuangan “Pesawat Baper” yang selama ini menjadi teman seperjuangan untuk mendapatkan gelar sarjana keperawatan (S.Kep). yang telah memberikan banyak kenangan dan



pengalaman biasa



yang luar



serta



untuk



motivasi



menyelesaikan



studi hingga tugas akhir ini.



Terimakasih kepada sahabat seperjuangan Ex. Singelillah yang selalu menemani dalam



suka



memberikan



maupun semangat



duka,



selalu



selama



proses



pendidikan ini. Terimakasih kepada (SBF) yang bukan hanya sekedar teman dekat ataupun sahabat tapi kami ini adalah keluarga,



kami pernah



melangkah ke tempat yang sama, belajar, makan di meja yang sama dan



kini



kebersamaan



itu



mengikat kami dalam senyuman yang paling indah. Tak lupa ucapan terimakasih kepada Iswari Putri Prayogi, Muarief Priam Budi, dan Aning Dia Ayu Ningsih, sahabat yang selalu ada, yang selalu memberikan semangat dari awal menginjak dunia pendidikan hingga sampai saat ini.



Lampiran 20



BIODATA



1. Data Pribadi Nama Lengkap



: Mir’atul Maritsa



Nama Panggilan



: Mira



Jenis Kelamin



: Perempuan



Tempat, Tanggal Lahir : Pekalongan, 03 Februari 1997 Alamat



: Jl. Telkom, RT/RW: 003/004 Kelurahan Padurenanan, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi



Agama



: Islam



Kebangsaan



: Indonesia



Email



: [email protected]



2. Pendidikan Formal 2003-2009



: SD Negeri 1 Bantar Gebang



2009-2012



: SMP Negeri 10 Bekasi



2012-2015



: SMK Daya Utama Bekasi



2015-2019



: STIKes Medistra Indonesia (S1 Ilmu Keperawatan)