Skripsi Rizky Seftia (Revisi) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI



SKRIPSI SPECIAL EVENT SEBAGAI KOMUNIKASI PEMASARAN PT. TELKOM AKSES DALAM MEMROMOSIKAN PRODUK INDIHOME



Diajukan Oleh : NAMA



: RIZKY SEFTIA NADZIR



NIM



: 2012 – 41 – 444



KONSENTRASI



: HUBUNGAN MASYARAKAT



Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi Jakarta 2018



SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jenis Kelamin Tempat/Tanggal Lahir Alamat



: : : :



Telp/ HP Status



: :



NIM Program Studi Konsentrasi



: : :



Rizky Seftia Nadzir Laki Laki Jakarta, 01 September 1994 Jalan Delima Jaya Gg. Liman 2 RT 004/08 No. 29 Rempoa Mabad Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan 082112125229 Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UPDM ( B ) 2012 – 41 – 444 Ilmu Komunikasi Hubungan Masyarakat



Dengan ini menyatakan bahwa, Skripsi : Judul Skripsi



: Special Event Sebagai Komunikasi Pemasaran PT. Telkom Akses Dalam Memromosikan Produk IndiHome



Pembimbing I : Dr. Usman yatim, M.Sc Pembimbing II : Dra. Yuni Retna Dewi M.Si Menyatakan dengan ini bahwa sesungguhnya bahwa skripsi yang saya buat merupakan hasil asli (orisinal) dan bukan duplikasi dari skripsi orang lain. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenernya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup untuk dikenakan sanksi akademis sesuai peraturan yang berlaku di FIKOM UPDM ( B ) Jakarta, Februari 2018 Yang menyatakan,



Rizky Seftia Nadzir



KATA PENGANTAR



Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan



segala



nikmat



dan



karunia-Nya



sehingga



penulis



dapat



menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Special Event Sebagai Komunikasi Pemasaran PT. Telkom Akses Dalam Memromosikan Produk IndiHome”, yang telah diselesaikan dengan baik. Skripsi yang penulis buat merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata satu (S1) pada program studi Ilmu Komunikasi konsentrasi Hubungan Masyarakat (HUMAS) Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama). Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karenanya penulis secara terbuka menerima setiap kritikan dan saran untuk perbaikan penulisan skripsi ini.



Jakarta, Februari 2018 Penulis



Rizky Seftia Nadzir



UCAPAN TERIMAKASIH



Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang atas nikmat dan kemudahannya serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak menemukan kendalakendala yang pada akhirnya mendapatkan kemudahan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terimakasih yang tak terhingga kepada : 1. Kedua orang tua tercinta Bapak Muhammad Mahfudin dan Ibu Titin Purnama yang telah mendukung saya memberikan doa, kasih sayang, serta dorongan baik secara moral maupun material, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Dr. Usman Yatim, M.Pd, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing I yang selalu membimbing dan meluangkan waktu serta pikirannya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Ibu Yuni Retna Dewi, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang selalu membimbing dan meluangkan waktu serta pikirannya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak Prof. Dr. Rudy Harjanto, MM, M.Snselaku Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) 5. Bapak Dr. Prasetya Yoga Santoso, MM. selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)



6. Bapak Dr. Wahyudi M. Pratopo, S.Ip, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) 7. Seluruh dosen di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) yang telah membimbing dan memotivasi untuk terus maju dan berkarya agar dapat mengembangkan diri selama kuliah. 8. Untuk adik saya Nabila Puteri Azzahra dan Kayla Septrilia yang selalu memberikan doa dan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini. 9. Untuk Sarah Harvinia Pohan yang telah memberikan dukungan, doa dan menemani dalam proses penulisan skripsi ini. 10. Untuk teman-teman seperjuangan saat perkuliahan Mickey AdiPutra, Anggi Rinanda, Reza Rahmat, Ivan Sihol, Aji Eka, Joy Eurisko yang saling mendukung untuk menyelesaikan skripsi ini.



Jakarta, Februari 2018 Penulis



Rizky Seftia Nadzir



DAFTAR ISI



LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI KATA PENGANTAR .....................................................................................



i



UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................



ii



DAFTAR ISI ....................................................................................................



iv



ABSTRAK .......................................................................................................



viii



ABSTRACT ......................................................................................................



xi



BAB I



BAB II



PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Penelitian ......................................................



1



1.2



Fokus Penelitian .....................................................................



8



1.3



Rumusan Penelitian................................................................



8



1.4



Tujuan Penelitian ...................................................................



9



1.5



Signifikansi Penelitian ...........................................................



9



KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN TEORI 2.1



Kajian Pustaka – Penelitian Sejenis .......................................



10



2.2



Kerangka Konsep-Konsep Penelitian dan Teori ....................



13



2.2.1 Komunikasi ................................................................



13



2.2.2 Model Formula Komunikasi ......................................



14



2.2.3 Tujuan Komunikasi ....................................................



19



2.2.4 Pengertian Komunikasi Organisasi ............................



19



Komunikasi Pemasaran .........................................................



23



2.3.1 Pelaku Komunikasi ...................................................



23



2.3.2 Material Komunikasi .................................................



23



2.3.3 Proses Komunikasi ....................................................



24



2.4



Komunikasi Pemasaran Event ................................................



25



2.5



Marketing Public Relations....................................................



28



2.5.1 Hubungan Marketing dan Public Relations ...............



28



2.5.1.1 Definisi Pemasaran (Marketing) ..................



28



2.3



2.5.1.2 Definisi Hubungan Masyarakat (Public Relations) .....................................................



29



2.5.1.3 Penerapan Public Relations ke dalam Marketing .....................................................



29



2.5.2 Pengertian Marketing Public Relations......................



32



2.5.3 Tujuan Marketing Public Relations ...........................



32



2.5.4 Peran Marketing Public Relations..............................



33



2.5.5 Strategi Marketing Public Relations ..........................



35



2.5.6 Strategi



2.6



Komunikasi



dalam



Marketing



Public



Relations.....................................................................



37



2.5.7 Evaluasi Kinerja Marketing Public Relations ............



38



Public Relations .....................................................................



39



2.6.1



Ruang Lingkup Public Relations ...............................



41



2.6.2



Tujuan Public Relations .............................................



46



2.6.3



Fungsi Public Relations .............................................



47



2.6.4



Strategi Public Relations ............................................



49



2.6.5



Upaya Komunikasi Public Relations .........................



51



2.7



Event.......................................................................................



53



2.8



Pengertian Special Event ........................................................



55



2.8.1



Tujuan Special Event..................................................



55



2.8.2



Fungsi Special Event ..................................................



56



2.8.3



Elemen Event .............................................................



57



2.8.4



Event Management Process .......................................



60



Alur Pikir ................................................................................



62



2.10 Bagan Alur Pikir ....................................................................



65



2.9



BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1



Paradigma Penelitian..............................................................



66



3.2



Jenis atau Format Penelitian...................................................



70



3.3



Metode Penelitian ..................................................................



70



3.4



Objek dan Subjek Penelitian ..................................................



72



3.4.1 Subjek Penelitian ........................................................



72



3.4.2 Objek Penelitian ........................................................



72



3.4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................



73



Teknik Pengumpulan Data ....................................................



73



3.5.1



Definisi Wawancara ..................................................



74



3.5.2



Pedoman Wawancara ................................................



75



3.6



Teknik Analisa Data ...............................................................



76



3.7



Triangulasi .............................................................................



77



3.5



BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1



BAB V



Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian ................................



79



4.1.1 Company Profile PT. Telkom Akses .........................



79



4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan .................................................



82



4.1.3 Kegiatan Usaha PT. Telokom Akses .........................



84



4.1.4 Produk dan Layanan Yang Disediakan .....................



85



4.1.5 Tarif Jasa Telekomunikasi .........................................



88



4.1.6 Program Pelayanan Lainnya .......................................



92



4.1.7 Keunggulan dan Kestabilan Layanan ........................



94



4.2



Deskripsi Hasil Penelitian .....................................................



97



4.3



Pembahasan Hasil Penelitian .................................................



102



4.3.1 Komunikasi Pemasaran .............................................



103



4.3.1.1 Pelaku Komunikasi .....................................



103



4.3.1.2 Material Komunikasi ...................................



104



4.3.1.3 Proses Komunikasi ......................................



108



4.3.2 Teori 4 Step Manajemen Public Relations .................



109



KESIMPULAN DAN SARAN 5.1



Kesimpulan ...........................................................................



112



5.2



Saran.......................................................................................



113



DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP



UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STUDI: ILMU KOMUNIKASI



ABSTRAK Nama



:



Rizky Seftia Nadzir



NIM



:



2012-41-444



Konsentrasi



:



Hubungan Masyarakat



Judul Skripsi



:



Special Event Sebagai Komunikasi Pemasaran PT. Telkom



Akses



Dalam



Memromosikan



Produk



IndiHome Bibliografi



:



32 Buku



Jumlah Isi



:



113 halaman (5 BAB)



Pembimbing



:



1. Dr. Usman yatim, Msc 2. Dra. Yuni Retna Dewi, M.Si



PT. Telkom Akses merupakan salah satu perusahaan BUMN yang menyediakan berbagai fasilitas komunikasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam sektor telekomunikasi menyediakan layanan yang beragam (multi service) bagi pelanggannya yaitu layanan suara (telepon), data (internet) dan gambar (IP-TV) dalam satu jaringan akses atau dikenal dengan layanan tripleplay. Tujuan dilakukan pemasaran adalah untuk mendatangkan jumlah pengunjung yang mencapai target atau bahkan melebihi target yang telah ditetapkan. Karena jumlah pengunjung yang sesuai atau melebihi target adalah salah satu kesuksesan sebuah event. Agar strategi pemasaran dapat menghasilkan penjualan yang baik, maka Komunikasi pemasaran perusahaan melakukan kerja sama dengan bagian penjualan pada perusahaan. Kegiatan yang dilakukan dengan cara digital maupun non-digital yaitu dengan menyebarkan flyer dan kanvasing kepada korporasi yang menjadi calon pelanggan IndiHome. Dalam menjalankan penyebaran flyer perusahaan menggunakan media pendukung seperti jaringan online facebook atau twitter untuk melakukan pemasaran produk perusahaan kepada masyarakat luas. Perusahaan juga memasarkan produk melalui onair dengan radio, dimana kegiatan online dan onair ini merupakan pelaku komunikasi material yang digunakan oleh IndiHome.



Hal ini dilakukan untuk terciptanya ketertarikan bagi calon konsumen agar mendapatkan hasrat membeli produk IndiHome. Dan bagi konsumen yang sudah berlangganan akan dimaksudkan untuk terciptanya sifat loyal terhadap IndiHome. Program promosi yang diberikan IndiHome diantaranya adalah dengan memberikan double speed, dimana dalam program promosi ini konsumen akan diberikan speed dua kali lipat dari speed yag mereka inginkan. Program ini akan diberikan dalam jangka waktu yang ditentukan perusahaan. Selain itu ada juga proggram sperti free modem untuk pemasangan pertama untuk pembelian produk IndiHome. Kata Kunci : Special Event dan Produk IndiHome



UNIVERSITY PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FACULTY OF COMMUNICATION COMMUNICATION SCIENCE STUDY PROGRAM CONSENTRATION PUBLIC RELATION



ABSTRACT Name



: Rizky Seftia Nadzir



NIM



: 2012-41-444



Concentration



: Public Relations



Thesis title



: Special Event As Marketing Communication PT. Telkom Access In Promoting IndiHome Products



Bibliography



: 32 Books



Amount of contents



: 113 pages (5 BAB)



preceptor



: 1. 2.



Dr. Usman Yatim, MSc Dra. Yuni Retna Dewi, Msi



PT. Telkom Access is one of the state-owned enterprises that provide various communication facilities to meet the needs of the community in the telecommunications sector provides multi-service for its subscribers of voice (telephone), data (internet) and picture (IP-TV) services in one network access or known as a triple-play service. The purpose of marketing is to bring in the number of visitors who reach the target or even exceed the target set. Because the number of visitors that match or exceed the target is one of the success of an event. In order for a marketing strategy to generate good sales, then Marketing Communications companies do cooperation with the sale of the company. Activities performed by digital or non-digital means by distributing flyers and canvases to corporations who become prospective customers IndiHome. In running the company's flyer deployment using supporting media such as online network facebook or twitter to do marketing the company's products to the public. The Company also markets the product through onair with radio, where online and onair activities are the material communications practitioners used by IndiHome.



This is done to create interest for potential customers to get the desire to buy IndiHome products. And for customers who have subscribed will be intended for the creation of loyalty to IndiHome. IndiHome promotional programs provided among them is to provide double speed, where in this promotional program consumers will be given spedd twice the speed yag they want. This program will be awarded within the specified time period of the company. In addition there is also proggram sperti free modem for the first installation for the purchase of IndiHome products.



Keyword : Special Event and IndiHome Products



1



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara pengirim dengan penerima pesan untuk mengubah tingkah laku. Arni Muhammad (2009:4-5) Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Melalui komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah di tempat kerja, pasar, masyarakat, atau dimanapun manusia berada. Tidak ada manusia yang dapat menghindari suatu komunikasi. Komunikasi begitu sangat penting dalam kehidupan manusia, karena harus diakui bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi karena manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, dengan berkomunikasi secara efektif maka, kegitan-kegitan yang sering dilakukan manusia bisa berjalan dengan baik. Tanpa adanya komunikasi dengan baik mengakibatkan ketidak teraturan dalam melakukan kegiatan sehari-hari baik itu di rumah maupun dalam suatu organisasi, perusahaan dan dimanapun manusia itu berada. Dalam suatu perusahaan, komunikasi merupakan sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi yang baik



1



2



harus dapat dipahami, karena hal ini berhubungan dalam pengambilan keputusan. Terlebih pada era globalisasi yang penuh persaingan sehingga menuntut adanya kemampuan komunikasi yang efektif. Seiring perkembangan zaman, komunikasi bisa sangat pesat dan cepat sehingga banyak dijumpai bidang komunikasi. Salah satunya adalah bidang komunikasi yang menyangkut kehidupan sosial adalah komunikasi organisasi atau manajemen publik relation atau humas yang merupakan sebagai bentuk perkembangan komunikasi. Humas atau PR merupakan suatu lembaga yang bertugas menjalin dan menjaga baik dengan publik internal , eksternal, dan stakeholder perusahaan. Public Relations (PR) adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama yang melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan, membantu manajemen dalam mengikuti dan memenfaatkan perubahan secara efektif dalam bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama. Rex Harlow dalam Ruslan (2010:16) Keberadaan PR dalam suatu organisasi atau perusahaan adalah sebuah indikasi bahwa PR memiliki peran penting dalam perputaran sistem dan manajemen yang ada dalam perusahaan atau organisasi. Keberadaannya mampu menyentuh dan menerobos aspek-aspek sosial dan kepentingan publik.



3



Public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Cutlip (2007:6). Special event merupakan bentuk turunan dari event. Biasanya disebut special karena acara tersebut diselenggarakan diluar agenda rutin perusahaan. Ada alasan tertentu mengapa special event diselenggarakan. Menyelenggarakan special events merupakan salah satu kiat untuk menarik perhatian media dan masyarakat terhadap organisasi atau produk tertentu. Special event yang dilakukan oleh public relations diharapkan dapat meningkatkan knowledge, awareness, pleasure, dan simpati atau empati, sehingga dapat menciptakan image positif di masyarakat. Evelina (2005:3-4). Special events adalah acara yang diciptakan untuk menggambarkan atau mempresentasikan pertujukan dan perayaan yang direncanakan dan diciptakan untuk mencapai tujuan sosial, budaya, atau goal dan objective perusahaan. Bowdin (2011:17-18). Pada saat ini era globalisasi berkembang begitu pesat, telekomunikasi memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam kehidupan manusia. Melalui teknologi komunikasi manusia dapat saling tukar menukar informasi dari jarak jauh dengan waktu yang relatif cepat dan efisien. Dengan perkembangan teknologi yang pesat dan sadar akan pentingnya mendapatkan informasi membuat banyak orang tertarik untuk menggunakan internet



4



sebagai alternatif untuk dapat mengakses informasi melakukan aktivitas komunikasi dengan menggunakan internet. Seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat sekarang ini, masyarakat membutuhkan akses informasi yang beragam, mudah, cepat dan handal maka merupakan peluang sekaligus tantangan bagi operator layanan telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Pesatnya perkembangan teknologi akses jaringan dan teknologi yang berbasis internet memungkinkan bagi operator layanan untuk dapat menyediakan layanan yang beragam (multi service) bagi pelanggannya yaitu layanan suara (telepon), data (internet) dan gambar (IP-TV) dalam satu jaringan akses atau dikenal dengan layanan triple-play. Banyaknya



provider



penyedia



jasa



telekomunikasi



yang



persaingannya semakin ketat untuk perkembangan sekarang ini yang membuat PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk melakukan inovasi untuk mengeluarkan produk terbaru dimana PT. Telkom Tbk merupakan salah satu perusahaan BUMN yang menyediakan berbagai fasilitas komunikasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam sektor telekomunikasi menyediakan layanan yang beragam (multi service) bagi pelanggannya yaitu layanan suara (telepon), data (internet) dan gambar (IP-TV) dalam satu jaringan akses atau dikenal dengan layanan triple-play. IndiHome merupakan layanan Triple Play dari Telkom yang terdiri dari Internet on Fiber atau High Speed Internet, Phone (Telepon Rumah), dan



5



IPTV (UseeTV Cable). IndiHome merupakan produk baru dari PT. Telkom Kandatel Bantul yang dikeluarkan pada awal tahun 2015. Dikeluarkannya produk IndiHome ini sehubungan dengan mulai beralihnya jaringan Telkom dari kabel tembaga ke kabel fiber optic. Akan tetapi produk IndiHome ini masih banyak calon pelanggan yang belum mengetahui apa itu IndiHome dan berbagai keunggulan serta fasilitas yang dimiliki dari penggunaan IndiHome. IndiHome merupakan produk bundling sehingga harga yang ditawarkan kepada pelanggan juga harga paket sesuai kebutuhan paket yang digunakan oleh pelanggan. Hal ini lah yang perlu diperhatikan oleh pihak Telkom apabila dalam penyaluran IndiHome tidak bisa maksimal maka untuk peningkatkan pengguna IndiHome juga belum berjalan sesuai target yang telah direncanakan. Dalam penggunaan IndiHome untuk pelanggan baru yang ingin berlangganan internet, mau tak mau juga harus berlangganan telepon rumah dan tv kabel UseeTV. Jadi pelanggan harus sekaligus berlangganan 3 paket, tidak bisa hanya internet saja. Otomatis biaya berlangganan yang dikeluarkan oleh pelanggan juga menjadi lebih mahal, karena ada biaya tambahan tersebut. Tentunya ragam paket berlangganan yang tersedia di Telkom tersebut perlu disosialisasikan kepada seluruh masyarakat supaya masyarakat mengetahui paket langganan dan jenis paket yang ditawarkan oleh Telkom sehingga akan membantu masyarakat dalam memilih paket langganan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Tujuan sosialisasi ini merupakan proses



6



bagi anggota masyarakat untuk mengenalkan program yang dilakukan secara terus menerus dengan harapan bisa diketahui masyarakat lain. IndiHome merupakan produk baru yang diluncurkan oleh PT. Telkom merupakan tantangan bagi Telkom untuk memilih strategi marketing yang tepat sehingga mampu meningkatkan pemahaman produk tersebut ke pelanggan, meningkatkan penetrasi ke pasar, dan mampu memenangkan persaingan di bisnis layanan multi service. Dalam sebuah perusahaan untuk mencapai kesuksesan tidak luput dari kegiatan pemasaran yang sangat menunjang keberhasilan perusahaan. Fungsi utama perusahaan adalah melakukan strategi pemasaran. Strategi pemasaran adalah



rencana



untuk



memilih



dan



menganalisis



target



pasar,



mengembangkan, dan memelihara bauran pemasaran yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Gugup Kismono (2011:232). Strategi pemasaran bertujuan untuk menentukan target dari pangsa pasar yang telah kita segmenkan dalam pemasaran produk yang kita tawarkan. Hal tersebut dilakukan agar pemasaran produk yang kita lakukan dapat lebih terorganisir agar membuahkan hasil sesuai ekspektasi yang kita ramalkan sebelumnya. Karena terlalu banyak faktor – faktor internal maupun eksternal yang akan mengganggu pemasaran didalam pengaplikasiannya nanti. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam memasarkan produk dan jasanya tidak terlepas dari kegiatan pemasaran sebagai pokok untuk menganalisa, merencanakan, mengawasi



kegiatan- kegiatan terhadap



7



program-program yang telah di rencanakan berupa strategi atau kegiatan product, price, place, promotion, people, physical eviden, dan process. Untuk terus mempertahankan dan mengembangkan pasar serta konsumen yang telah ada, maka perusahaan perlu mengadakan berbagai evaluasi terhadap elemen kegiatan promosi yang tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Perlu digunakan konsep starategi pemasaran sebagai konsep pengembangan dalam peningkatan pengguna indihome yang memadukan semua media komunikasi dalam mendukung tema yang di inginkan perusuhaan dengan mempertimbangkan semua program-program periklanan, penjualan, dan yang lainnya dalam perumusan programnya. Adapun program pemasaran eksisting yang sudah dilakukan PT. Telkom, seperti: membuat spanduk, mobil branding Avanza, mobil branding Grand Max, Sun Screen, flyer, brosur, flyer FTTH, dan rompi sales force. Namun dari sekian banyak jenis promosi yang selama ini telah dilakukan belum diketahui sejauh mana tingkat efektivitasnya dalam meraih audiens sasaran. Untuk bisa mengetahui sejauh mana pesan iklan yang telah dilakukan oleh PT. Telkom dapat meraih audiens sasaran. Strategi pemasaran yang efektif dan tepat akan menarik keinginan pelanggan untuk menggunakan produk IndiHome maka disitu strategi pemasaran perusahaan telah berhasil namun sebaliknya apabila strategi



8



pemasaran kurang menarik keinginan pelanggan untuk menggunakan produk indihome maka strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Telkom mengalami kegagalan, oleh karena itu strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Telkom harus efektif dan semaksimal mungkin untuk menetukan strategi pemasaran produk



IndiHome sehingga pelanggan akan tertarik dalam



menggunakan produk IndiHome yang merupakan produk baru dari PT. Telkom.



1.2 Fokus Penelitian Fokus penelitian ini adalah : Special event sebagai komunikasi pemasaran PT. Telkom Akses dalam memromosikan produk IndiHome. Perusahaan harus melakukan event-event yang ampuh untuk mempromosikan produk perusahaan tersebut yang nantinya produk tersebut dapat dikenal oleh masyarakat luas.



1.3 Rumusan Penelitian Berdasarkan latar beakang dan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka perumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana event yang dilakukan PT. Telkom dalam mempromosikan produk IndiHome? 2. Bagaimana faktor hambatan dan kendala dalam mempromosikan produk IndiHome?



9



3. Bagaimana bentuk kegiatan yang dilakukan



dalam mempromosikan



produk IndiHome?



1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui event apa saja yang dilakukan dalam mempromosikan produk IndiHome. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat dan kendala di dalam mempromosikan produk IndiHome. 3. Untuk



mengetahui



bentuk



kegiatan



yang



dilakukan



dalam



mempromosikan produk IndiHome.



1.5 Signifikansi Penelitian Manfaat yang diperoleh melalui kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Signifikansi Teoritis Secara teoritis, mengetahui special event PT. Telkom Akses IndiHome, sehingga diharapkan dapat berguna untuk menambah pengetahuan, pengalaman, dan menambah wawasan. 2. Signifikansi Praktis Bagi PT. Telkom dapat digunakan sebagai masukan yang dapat dipertimbangkan oleh PT. Telkom atas special event yang akan di terapkan untuk bersaing dengan perusahaan telekomunikasi lainnya dalam pencapaian peningkatan penggunaan IndiHome.



10



BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN TEORI



2.1



Kajian Pustaka - Penelitian Sejenis Kajian



pustaka



mengidentifikasi



diperlukan



dalam



penelitian-penelitian



sebuah



serupa



yang



penelitian telah



untuk



dilakukan



sebelumnya, sehingga peneliti dapat mengetahui perbedaan penelitian yang akan dilakukannya dengan penelitian-penelitian tersebut. Kajian pustaka yang digunakan adalah penelitian-penelitian yang mengkaji strategi public relations dalam meningkatkan



kualitas pelayanan. Berikut ini adalah



beberapa penelitian yang digunakan peneliti sebagai kajian pustaka. Peneliti Anisa Eka Pratiwi dengan judul “Special Event Humas Yayasan Cinta Anak Bangsa (Pelaksanaan Event Becek Terus)”. Dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses perencanaan dan riset yang dilakukan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan tipe penelitian deskriptif dan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini diharapakan menjadi masukan yang bermanfaat apabila melakukan penelitian sejenis terkait special event. Fira Maulani dengan judul “Kegiatan Public Relations Radio Ardan Dalam Special Event Ardanesia”. Dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kegiatan radio



10



11



ardan.. Metode penelititian yang digunakan adalah studi kasus dengan tipe penelitian deskriptif dan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini dapat diharapkan setiap public relations harus mengerti dalam mengelola special event di dalam radio dan sebagainya yang berhubungan dengan event. Rizky Seftia Nadzir dengan judul “Special Event Sebagai Komunikasi Pemasaran PT. Telkom Akses Dalam Mempromosikan Produk IndiHome.”. Dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta tahun 2012. Penelitian bertujuan untuk melihat dan mengetahui special event apa saja yang dilakukan oleh PT. Telkom Akses.. Metode penelititian yang digunakan adalah studi kasus dengan tipe penelitian deskriptif dan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian sebagai masukan yang dapat dipertimbangkan oleh PT. Telkom atas special event yang akan di terapkan untuk bersaing dengan perusahaan telekomunikasi lainnya dalam pencapaian peningkatan penggunaan IndiHome. Berdasarkan rangkaian penalaran yang telah ditulis diatas, maka dapat digambarkan tabel di bawah ini:



12



Tabel Hasil Penelitian Sejenis No



1.



Nama peneliti dan Tahun Anisa Eka Pratiwi (2014)



Judul



Tujuan Penelitian



Metode



Hasil Penelitian



Special Event Humas Yayasan Cinta Anak Bangsa (Pelaksanaan Event Becek Terus)



Mengetahui Kualitatif bagaimana proses perencanaan pada event becek terus. Mengetahui riset yang dilakukan pada special event humas yayasan cinta anak bangsa.



Melalui penelitian ini diharapkan menjadi masukan yang bermanfaat apabila melakukan penelitian sejenis terkait special event. Diharapkan setiap public relations harus mengerti dalam mengelola special event di dalam radio dan sebagainya yang berhubungan dengan event. Sebagai masukan yang dapat dipertimbangkan oleh PT. Telkom atas special event yang akan di terapkan untuk bersaing dengan perusahaan telekomunikasi lainnya dalam pencapaian peningkatan penggunaan IndiHome.



2.



Fira Maulani (2015)



Kegiatan Public Relations Radio Ardan Dalam Special Event Ardanesia



Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai kegiatan radio ardan.



Kualitatif



3.



Rizky Seftia Nadzir (2018)



Special Event Sebagai Komunikasi Pemasaran PT. Telkom Akses Dalam Mempromosikan Produk IndiHome.



Bertujuan untuk melihat dan mengetahui special event apa saja yang dilakukan oleh PT. Telkom Akses.



Kualitatif



13



2.2 Kerangka Konsep-Konsep Penelitian dan Teori 2.2.1



Komunikasi Sebagaimana yang dikutip oleh Effendi (1999:9) dalam bukunya Komunikasi Teori dan Praktek. Istilah Komunikasi atau dalam bahasa inggris



communication



berasal



dari



kata



communicatio



atau



commonisyang berarti sama. Sama disini mengandung artipersamaan makna. Dengan demikian komunikasi mengacu pada suatu upaya untuk mencapai pengertian tentang makna yang hendak disampaikan untuk mencapai kebersamaan. Kegiatan informasi ini tentu saja menjadi kegiatan yang bukan saja sekedar informatif agar orang dapat mengerti dan tahu,tetapi juga bersifat persuasif sehingga orang lain bersedia menerima pesan untuk melakukan suatu perbuatan. Komunikasi



termiologis



merujuk



pada



adanya



proses



penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian iniyang terlibat dalam komunikasi adalah manusia karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward (2005:16) dalam Communication dan Human Behavior mengenai komunikasi manusia, yaitu “Human Communication is the process through with individuals – in relationship, groups, organizations, and societes – respond to encreate message to adapt to the environment and one another”. Dengan demikian dapatlah diartikan bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu – individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon



14



dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain. Sementara itu Harold Lasswel dalam bukunya yang berjudul the structure and function of communication in society mengatakan bahwa komunikasi merupakan suatu proses yang menjelaskan „siapa‟ mengatakan „apa‟ dengan „saluran apa‟ kepada „siapa‟ „serta‟ dengan „akibat apa‟ atau ‟hasil apa‟ (who say what in which channel to whom and with what effect). Untuk keterangan lebih jelas mengenai proses komunikasi yang dikemukakan Harold Laswell bisa dilihat dari model formula komunikasi seperti yang digambarkannya dibawah ini.



2.2.2



Model Formula Komunikasi Who (siapa), what (mengatakan apa), in which channel (dalam media apa), to whom ( kepada siapa), what effect (apa efeknya). Armi (2005:6) Bila dilihat model formula komunikasi diatas bisa dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan pertanyaan pertama who yang menunjuk kepada siapa pengambil inisiatif untuk memulai komunikasi baik perorangan maupun kelompok. Pertanyaan kedua adalah say what atau apa yang dikatakan pertanyaan ini merupakan pesan yang hendak disampaikan baik oleh perorangan maupun kelompok. Biasanya pertanyaan ini terdapat dalam



15



pikiran manusia ketika berkomunikasi dengan pihak lain. Agar pesan yang hendak disampaikan dapat dimengerti dengan baik perlu pengorganisasian terlebih dahulu sebelum menyampaikan. Pertanyaan ketiga in which channel media apa yang akan digunakan dalam berkomunikasi seperti berbicara, gerakan badan, surat, televisi, radio dan lain-lain. Pertanyaan keempat yaitu to whom. Pertanyaan ini bermaksud menanyakan kepada siapa pesan hendak disampaikan atau diberikan. Hal ini penting karena adanya perbedaan penerima pesan dalam banyakhal baik itu pengalaman, pengetahuan, usia dan sebagainya. Pertanyaan kelima what effect, dampak dari komunikasi yang telah dilakukan. Biasanya pertanyaan ini memiliki dua hal yang akan diperhatikan, yaitu apa yang akan dicapai dengan komunikasi tersebut dan apa yang akan dilakukan sebagai hasil komunikasi tersebut. Sementara itu menurut Carl Hovland, Jenis dan Kelley sebagaimana yang dikutip oleh Riswandi (2009:1) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses yang mana seseorang ( komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata- kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain atau khalayak. Sedangkan James sebagaimana yang dikutip oleh Widjaya (2002:8) mengatakan bahwa komunikasi merupakan proses dimana seorang berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan.



16



Dari uraian singkat diatas penulis menyimpulkan bahwa komunikasi merupakan upaya untuk menyampaikan pesan dari seorang atau kelompok komunikator kepada pihak



dalam bentuk



pertukaran atau pemberian informasi. Komunikasi akan berjalan dengan baik bila timbul salin pengertian dari kedua belah pihak.dalam memahami gagasan yang hendak disampaikan. Akibat dari proses komunikasi antara komunikator dengan komunikan ini biasanya memberikan efek- efek komunikasi. Menurut Onong Uchajana Effendi sebagaimana yang dikutip oleh Armi (2005:2) efek- efek yang terjadi sebagaiakibat dari komunikasi antara lain sebagai berikut: 1. Efek Kognitif, yaitu efek yang berhubungan dengan pikiran atau penalaran sehingga khalayak yang semula tidak jelas, bingung, tidak tahu akan menjadi jelas. 2. Efek Afektif, yaitu efek yang berkaitan dengan perasaan. 3. Efek Konatif, yaitu efek yang bersangkutan dengan niat, tekad, upaya, usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau tindakan. Efek ini tidak langsung timbul sebagai akibat terpaan media massa melainkan didahului efek kognitif dan afektif.



Komunikasi umumnya memiliki beberapa tujuan,antara lain: 1. Supaya



yang



kita



sampaikan



dapat



dimengerti.



Sebagai



komunikator (pengirim) kita harus mampu menjelaskan pada



17



komunikan (penerima pesan) dengan sebaik- baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengikuti apa yang kita maksudkan. 2. Memahami orang lain. Kita harus memahami benar aspirasi orang lai tentang apa yang diinginkan. 3. Agar gagasan kita dapat diterima orang lain harus menggunakan pendekatan persuasif dan jangan memaksakan kehendak. 4. Menggerakan orang lain untuk melakukan sesuatu. Kita harus melakukan kegiatan yang lebih banyak mendorong melalui caracara yang baik benar. Widjaya (2002:10-18).



Dalam komunikasi terdapat unsur atau komponen sebagai berikut: 1. Source (sumber) Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan, yang digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. 2. Komunikator Dapat berupa individu yang sedang berbicara, menulis, kelompok orang, organisasi komunikasi seperti surat kabar dan sebagainya. 3. Pesan Keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. 4. Saluran Saluran komunikasi selalu menyampaikan pesan yang dapat diterima panca indera atau media.



18



5. Komunikan Penerima pesan dapat digolongkan menjadi 3 jenis: personal, kelompok dan massa. Abdurrahman (2001:31). Berangkat dari paradigma Lasswell sebagaimana yang dikutip oleh Effendi (1999:11-19) membedakan proses komunikasi menjadi 2 tahap, yaitu: 1. Proses Komunikan Secara Primer Proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol). Sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal ( bahasa), dan pesan non verbal (gestur, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat / mampu menerjemahkanpikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. 2. Proses Komunikasi Sekunder Proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media. Seorang komunikator menggunakan media kedua



dalam



meyampaikan komunikasi kepada komunikan sebagai sasaran berada ditempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses



19



komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio,dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon,dsb.).



2.2.3



Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi adalah tercapainya sesuatu pemahaman bersama (mutual understanding) antara dua arah atau lebih partisipan komunikasi terhadap suatu pesan (dalam hal ini adalah ide baru) melalui saluran komunikasi tertentu. . Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnett dalam bukunya, Techniques For Effective Communication, sebagaimana yang dikutip oleh Effendy (2009:32) menyatakan bahwa tujuan sentral komunikasi terdiri atas: 1. To Secure Understanding, memastikan bahwa komunikasi mengerti 2. To



pesan yang diterimanya.



Elistablis



Acceptence,



melakukan



pembinaan



kepada



komunikan. 3. To Motivate Action, Memotivasikan kegiatan kegiatan. 2.2.4



Pengertian Komunikasi Organisai Menurut Goldhaber sebagaimana yang dikutip oleh Armi (2005:67) komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan didalam suatu hubungan jaringan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau berubah-ubah dengan sifatnya sebagai berikut :



20



1. Proses Organisasi merupakan sistem terbuka yang dinamis dalam menciptakan dan saling menukar pesan diantara anggotanya. Karena gejala menciptakan dan menukar informasi terus menerus maka dikatakan suatu proses. 2. Pesan Yang dimaksud pesan disini merupakan susunan simbol yang penuh arti tentang orang, objek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang. Untuk berkomunikasi seseorang harus sanggup menyusun suatu gambaran mental, memberikan gambaran nama



dan



mengembangkan



suatu



perasaan



terhadapnya.



Komunikasi tersebut efektif kalau pesan yang dikirim diartikan sama dengan yang dimaksudkan pengirim. Simbol-simbol yang digunakan dalam pesan dapat berupa verbal maupun nonverbal. 3. Jaringan Organisasinya biasanya terdiri dari satu orang lebih yang masing-masing memiliki posisi atau peran tertentu dalam organisasi. Ciptaan dan pertukaran pesan dari orang terjadi melewati suatu set jalan yang dinamakan jaringan komunikasi. Suatu Jaringan komunikasi hanya mencakup dua orang, beberapa orang, bahkan keseluruhan organisasi. Hakikat luas dari jaringan ini dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain: hubungan, peranan, arah dan arus pesan serta isi pesan.



21



4. Keadaan saling Tergantung Saling bergantung antara satu dengan yang lain merupakan sifat dari organisasi yang menjadi suatu sistem. Bila suatu bagian mengalami masalah maka akan mempengaruhi bagian lainnya. Begitu juga dengan halnya jaringan komunikasi organisasi yang saling melengkapi. Akibatnya, bila pimpinan membuat suatu keputusan dia harus memperhitungkan implikasi keputusan tersebut terhadap organisasinya secara menyeluruh. 5. Hubungan Karena



organisasi



merupakan



sistem



terbuka



maka



berfungsinya bagian-bagian terletak pada kemampuan manusia. Dengan kata lain,jaringan yang dilalui pesan dalam suatu organisasi dihubungkan oleh manusi. 6. Lingkungan Yang dimaksud adalah semua totalitas fisik dan faktor sosial yang dihubungkan dalam pembuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem. Lingkungan ini dapat dibedakan dengan lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal adalah suatu personal organisasi mulai dari tingkatan paling bawah maupun pimpinan, sedangkan lingkungan eksternal seperti langganan, pesaing dan teknologi.



22



Komunikasi terjadi berkenaan dengan transaksi yang terjadi dalam lingkungan internal organisasi yang terdiri dari organisasi dan kulturnya, dan antara organisasi itu dengan lingkungan eksternalnya. Yang dimaksud kultur organisasi adalah kepercayaan dan harapan dari anggota organisasi yang menghasilkan normanorma yang membentuk tingkah laku individu dan kelompok organisasi. 7. Ketidakpastian Merupakan perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi memerlukan



yang



diharapkan.



informasi



Misalnya,



mengenai



aturan



suatu



organisasi



pemerintah



yang



berpengaruh terhadap produksi barangnya. Jika organisasi yang bersangkutan suda menerima informasi tersebut maka akan memproduksi barang yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan pemerintah. Ketidakpastain dalm suatu organisasi biasanya disebabkan oleh terlalu banyak organisasi



yang diterima



dari



yang



sesungguhnya diperlukan untuk menghadapi lingkungan mereka. Oleh karena itu salah satu peranan utama komunikasi organisasi adalah menentukan dengan tepat berapa banyak informasi yang diperluka untuk mengurangi ketidakpastian.



23



2.3



Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran adalah proses menjalin hubungan yang saaling menguntungkan antara perusahaan karyawan pelanggan dan merupakan upaya perusahaan memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesannya secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat tentang organisasi dan produk produknya. Tjiptono (2008:219) mengatakan komunikasi Pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk,dan atau meningkatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar berseedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutkan. Ada tiga unsur pokok. Dalam struktur proses komunikasi pemasaran sebagaimana yang tergambar pada gambar berikut: 2.3.1



Pelaku Komunikasi Terdiri atas pengirim (sender) atau komunikator yang menyampaikan pesan dan penerima (receiver) atau komunikan pesan. Dalam konteks ini, komunikannya adalah khalayak, seperti pasar pribadi, pasar organisasi, maupun masyarkat umum (yang berperan sebagai intiator, influencer,decider,purchaser dan user)



2.3.2



Material Komunikasi Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting, yaitu: a. Gagasan, yaitu materi pokok yang yang hendak disampaikan pengirim.



24



b. Pesan (message), yakni himpunan berbagai simbol (oral, verbal, atau non verbal) dari suatu gagasan. Pesan hanya dapat dikomunikasikan melalui suatu media. c. Media, yaitu pembawa (transporter) pesan komunikasi. Pilihan media komunikasi pemasaran bersifat personal maupun nonpersonal. Media personal dapat dipilih dari tenaga penganjur (misalnya konsultan), tenaga ahli proffesional , atau dari masyarakat umum. Media non-peronal meliputi media massa (radio, TV, internet, koran, majalah , tabloid), kondisi lingkungan (ruangan,gedung) ataupun peristiwa tertentu (harihari besar atau special) d. Response, yaitu reaksi pemahaman atas pesan yang diterima oleh penerima. e. Feed-back, yaitu pesan umpan balik dari sebagian atau keseluruhan respon yang dikirim kembali oleh penerima. f. Gangguan (noise), yaitu segala sesuatu yang dapat menghambat kelancaraan proses komunikasi. Paling tidak ada lima macam gangguan yang biasanya menghambat proses komunikasi pemasaran, yaitu gangguan fisik, maslah sematic atau bahasa, perbedaan budaya, efek status, dan ketiadaan umpan balik. 2.3.3



Proses Komunikasi Proses penyampaian pesan (dari pengirim kepada penerima) maupun



pengiriman kembali respon (dari penerima kepada



pengirim) akan memerlukan dua kegiatan, yaitu encoding (fungsi mengirim) dan decoding (fungsi menerima). a. Encoding adalah proses merancang atau mengubah gagasan secara simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan kepada penerima. b. Decoding adalah proses menguraikan atau mengartikan sibol sehingga pesan yang diterima dapat dipahami. Komunikasi Pemasaran meliputi tiga tujuan utama, yaitu untuk



menyebarkan



informasi



(komunikasi



informatif),



mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik pembelian



25



ulang (komunikasi mengingatkan kembali). Respon atau tanggapan konsumen sebagai komunikan meliputi : a. Efek kognitif, yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu. b. Efek afeksi, yaitu memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu. Yang diharapkan adalah realisasi pembelian. c. Efek konatif atau perilaku, yaitu membentuk pola khalayak menjadi perilaku selanjutnya. Yang diharapkan adalah pembelian ulang. Tujuan komunikasi dan respon khalayak berkaitan dengan tahap-tahap dalam proses pembelian yang terdiri atas: a. “Menyadari (awareness) produk yang ditawarkan. b. Menyukai (interest) dan berusaha mengetahui lebih lanjut. c. Mencoba (trial) untuk membandingkan dengan harapannya. d. Mengambil tindakan (act) membeli atau tidak membeli. e. Tindak lanjut (follow-up) membeli kembali atau pindah merek. Tjiptono (2008:219-220) 2.4



Komunikasi Pemasaran Event Menurut



Any



Noor



(2009:179-182)



setiap



event



yang



diselenggarakan memiliki tujuan tertentu. Salah satu tujuannya adalah memasarkan event pada target sasarannya yang diharapkan akan hadir dalam event yang diadakan. Kunci utamanya adalah pengunjung mengetahui manfaat apa yang akan didapat melalui sebuah event. Tujuan dilakukan pemasaran adalah untuk mendatangkan jumlah pengunjung yang mencapai target atau bahkan melebihi target yang telah ditetapkan. Karena jumlah pengunjung yang sesuai atau melebihi target adalah salah satu kesuksesan sebuah event.



26



Pemasaran event tidak sekedar menempelkan poster pada tempattempat yang strategis dan berharap akan banyak orang melihat dan tertarik untuk datang ke event, tetapi harus diperhatikan apa saja yang harus dilakukan untuk mendatangkan orang-orang tersebut. Beberapa cara yang perlu diperhatikan adalah: 1. Mengetahui sebanyak mungkin hal tentang pangsa pasar event; 2. Memilah pangsa pasar sesuai segmen yang ada; 3. Teknik apa yang tepat untuk menarik pangsa pasar datang ke event; 4. Menetapkan harga sesuai dengan segmen yang telah ditetapkan. Inti



dari



kegiatan



pemasaran



suatu



event



adalah



untuk



menginformasikan manfaat, atau alasan mengapa calon peserta atau pengunjung merespon untuk berpartisipasi dan datang ke sebuah event. Menurut Wahyuni Pudjiastuti (2010:177), event harus dibuat semenarik mungkin untuk merangsang media agar mau meliput. Caranya, acara tersebut harus dibuat unik, lain daripada yang lain, dan menggunakan kiatkiat tertentu yang menarik untuk media, seperti memanfaatkan selebritas sebagai ikon, memberikan servis kepada khalayak, dan mengundang khusus pihak media untuk meliput acara yang diadakan. Nilai jual sebuah event tergantung dari bobot event itu sendiri serta keunikan event yang terlihat dari tema event tersebut. Maka sebuah event harus memiliki identitas, karena disitulah awal mula image terbentuk dalam benak audience. Berdasarkan teori komunikasi mengenai identitas oleh Michael Hect, identitas merupakan penghubung utama antara individu dan



27



masyarakat, dan komunikasi merupakan mata rantai yang memungkinkan hubungan ini terjadi. Teori ini menjelaskan bahwa komunikasi merupakan alat untuk membentuk identitas dan juga mengubah mekanisme. Identitas, baik dalam lain, dibentuk ketika kita secara sosial berinteraksi dengan orang lain dalam kehidupan. Little John dan Foss (2009:131). Wahyuni Pudjiastuti dalam buku Special Events (2010:183) mengatakan bahwa agar sebuah event mendapatkan publisitas yang optimal, bagian publikasi harus melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Upayakan mendapat liputan luas dari media massa, baik cetak, elektronik, maupun media interaktif, misalnya dengan konferensi media atau pers, news release, atau liputan langsung dari pihak media. b. Mengundang media untuk meliput ajang khusus. c. Mempublikasikan event sebelum, selama, dan setelah pelaksanaan, agar acara, perusahaan, produk, maupun pihak-pihak yang terlibat mendapat liputan terus menerus dari media massa. d. Siapkan secara teknis segala keperluan peliputan, seperti media room, listrik, faksimile, dan komputer untuk online. e. Siapkan release, foto-foto, gambar, dan media kit untuk melengkapi keperluan media massa dalam penulisan berita. Siapkan foto atau rekaman pelaksanaan event untuk memenuhi permintaan media massa. Inti dari penjelasan di atas adalah, sebuah event akan menarik perhatian target pengunjung apabila acara tersebut dibuat semenarik mungkin sehingga media bersedia untuk meliput. Selain itu juga dibutuhkan



28



perencanaan yang matang demi kelancaran proses acara, seperti persiapan data-data yang dibutuhkan oleh media maupun pengunjung.



2.5



Marketing Public Relations 2.5.1



Hubungan Marketing dan Public Relations



2.5.1.1 Definisi Pemasaran (Marketing) Menurut Kotler dan Amstrong (2008:6) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana pribadi atau organisasi memperoleh yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh



individu



ataupun



organisasi



yang



mencakup



proses



perencanaan, harga, promosi, dan distribusi terhadap suatu ide, barang atau jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan. Menurut Harrison (2008:416) marketing is the process of planning and executing the conception, pricing, promotion and distribution of ideas, goods, services, organisations and events to create exchanges that satistify individual and organisational objectives. Definisi di atas dapat diterjemahkan sebagai berikut, pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi dari ide, barang, jasa, organisasi dan kegiatan untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.



29



2.5.1.2 Definisi Hubungan Masyarakat (Public Relations) Menurut Kotler dan Keller (2008:276-277) perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif dengan pelanggan, pemasok dan penyalur. Melainkan juga harus berhubungan dengan sejumlah besar masyarakat yang berkepentingan. Masyarakat (public) adalah setiap kelompok yang memiliki kepentingan dalam atau pengaruh terhadap kemampuan suatu perusahaan mencapai tujuannya saat ini atau pada masa mendatang. Hubungan masyarakat (public relations) meliputi berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masingmasing produknya. Menurut



Oliver



(2007:.4)



Public



Relations



adalah



manajemen reputasi organisasi. Public Relations mengidentifikasi persepsi yang dipegang oleh organisasi dan memberi informasi mengenai kinerja organisasi kepada semua audiens yang relevan. Public relations menyangkut pengembangan reputasi yang pantas untuk sebuah organisasi, yang didasarkan pada kinerja. Reputasi ini tidak harus baik, tetapi hanya yang pantas diperoleh organisasi ini.



2.5.1.3 Penerapan Public Relation ke dalam Marketing Menurut Soemirat dan Elvinaro (2008-99) idealnya bahwa antara PR dan marketing itu secara struktural sama-sama memiliki department (divisi) sendiri-sendiri. Tetapi secara fungsional kedua departemen bersatu untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut



30



meskipun antara public Relations dan marketing secara filosofis berbeda. Public Relations bertujuan untuk membangun citra (kepada target publik) sedangkan marketing bertujuan menjual produk (product selling) kepada target market. Perpaduan antara dua elemen penting organisasi ini melahirkan konsep “Marketing Public Relations”. Menurut Ardianto (2009 :120-121) masuknya bidang Public Relations ke dalam marketing, karena peningkatan kebutuhan dan minat konsumen, harga semakin kompetitif, perlu memperluas distribusi, dan banyaknya promosi dari produk/jasa sejenis. Berubahnya cara marketing dengan memasukkan Public Relations ke dalamnya disebabkan oleh : 1. Adanya sikap kritis konsumen dan ketatnya pengawasan pemerintah. 2. Penarikan berbagai produk selalu menghiasi berita utama di media massa. 3. Adanya kesan negatif kepada konsumen kepada setiap produk yang ditawarkan. 4. Perlunya pemasangan iklan dengan muatan yang mencerminkan kebutuhan sosial dan tanggung jawab produsen. 5. Seringkali bermunculan berbagai isu produk dan perusahaan. 6. Masalah citra perusahaan dan produk yang selalu harus dipelihara dan ditingkatkan.



31



Public Relations dapat menjadi efektif menopang fungsi marketing, jika terlebih dahulu diperjelas dalam perencanaan marketing. Perencanaan harus matang dalam menentukan sasaran dan target perusahaan, yaitu dengan penerapan strategi dan taktik promosi untuk penjualan suatu produk. Karena itu, hubungan antara humas dan pemasaran harus sangat kuat. Sedangkan menurut Anggoro (2005:242) humas dan kaitannya dengan pemasaran sangat penting untuk membangun brand awareness (kesadaran produk), dan future market, serta mendidik konsumen dan masyarakat mengenai manfaat produk atau jasa yang ditawarkan. Public Relations digunakan dalam perencanaan marketing untuk mencapai sejumlah sasaran untuk mencapai target yaitu: 1. Membantu perusahaan dan nama produk agar lebih dikenal. 2. Membantu mengenalkan produk baru atau peningkatan produk. 3. Membantu meningkatkan suatu produk life style, seperti menyempurnakan pesan iklan dan promosi penjualan dengan menambah informasi baru. 4. Mencari



pangsa



pasar



baru



dan



memperluas



keberadaannya. 5. Memantapkan semua citra positif bagi produk dan usahanya.



32



2.5.2



Pengertian Marketing Public Relations Menurut Harris yang dikutip dari Kriyantono (2008:58) Marketing Public Relations didefinisikan sebagai sebuah proses perencanaan, eksekusi, dan evaluasi program-program yang mendorong atau menganjurkan pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi yang kredibel dalam menyampaikan informasi dan menciptakan impresi yang mengidentifikasi perusahaan dan produknya



dengan



kebutuhan,



keinginan,



perhatian,



dan



kepentingan konsumen.



2.5.3



Tujuan Marketing Public Relations Menurut Suparmo (2011:57) penggunaan Marketing Public Relations dilakukan ketika: 1. Memposisikan perusahaan sebagai leader dan ahli di bidangnya (advertorial), 2. Membangun kepercayaan konsumen, 3. Introduksi produk baru, 4. Menghidupkan kembali dan repositioning produk yang sudah mentas, 5. Mengkomunikasikan benefit baru dari produk lama, 6. Mempromosikan penggunaan baru bagi produk lama, 7. Melibatkan orang dengan produk, 8. Membangun interest atas kategori produk, 9. Membuka pasar baru,



33



10. Mencapai pasar sekunder, 11. Memperkuat pasar lemah, 12. Mendorong pencapaian iklan, 13. Counteract atas penolakan konsumen terhadap iklan, 14. Menembus kesemrawutan banyaknya iklan, 15. Menjadikan iklan sebagai berita, 16. Menguatkan iklan dengan pesan yang lebih meyakinkan. Menurut Kotler dan Keller (2007:279) Marketing Public Relations (MPR) dapat membangun kesadaran dengan menempatkan berita di media untuk menarik perhatian orang pada suatu produk, jasa, orang, organisasi atau gagasan. Marketing Public Relations dapat membangun kredibilitas dengan menyampaikan pesan dalam konteks editorial. Marketing Public Relations dapat membantu untuk meningkatkan antusiasme tenaga penjualan dan penyalur dengan cerita-cerita mengenai produk baru sebelum diluncurkan. Marketing Public Relations dapat menurunkan biaya promosi karena Marketing Public Relations menghabiskan biaya yang lebih rendah daripada surat langsung dan iklan media.



2.5.4



Peran Marketing Public Relations Menurut Ardianto (2009:121) Marketing Public Relations ini adalah konsep Public Relations yang berorientasi pemasaran. Sebelum dan sesudah marketing dijalankan, maka perlu diakses dahulu atau dipelihara oleh Public Relations dengan melakukan



34



pembentukan citra (image building) suatu produk atau jasa yang positif. Bila citra perusahaan, produk atau jasa sudah positif di mata konsumen, maka mempermudah upaya pemasaran publik untuk menjadi pelanggan. Dalam Jurnal Manajemen Pemasaran (Vol.4, No.1, April 2009:41) Marketing Public Relation pada prinsipnya adalah merupakan suatu kegiatan yang terencana dan suatu usaha yang terus menerus untuk dapat memantapkan dan mengembangkan itikad baik (good will) dan pengertian yang timbal balik (mutual understanding) antara suatu organisasi dengan masyarakat. Marketing public relation (MPR) penekanannya bukan pada selling (seperti pada kegiatan periklanan), namun peran pemberian informasi, pendidikan dan upaya peningkatan pengertian lewat penambahan pengetahuan mengenai suatu produk/jasa/perusahaan akan lebih kuat dampaknya dan agar lebih lama diingat oleh konsumen, maka MPR merupakan suatu konsep yang lebih tinggi dan lengkap dari iklan yang biasa. Menurut Kotler dan Keller (2008:277) Marketing Public Relations jauh melampaui hanya sekedar pemberitaan sederhana dan memegang peran penting dalam tugas-tugas berikut : 1.



Membantu peluncuran produk-produk baru



2.



Membantu memposisikan kembali produk yang sudah matang



3.



Membangun minat terhadap kategori produk



35



4.



Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu



5.



Membela produk yang telah menghadapi masalah publik



6.



Membangun citra korporat yang tercermin baik dalam produkproduknya



2.5.5



Strategi Marketing Public Relations Menurut J L Thompson (1995) sebagaimana yang dikutip oleh Oliver (2007:2) mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir: Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi dan strategi kompetitif untuk masing-masing aktivitas. Menurut Anggoro (2005:243) ada tiga pendekatan strategis yang harus dilakukan terhadap humas dan pemasaran. Pertama, kedua fungsi itu harus diletakkan sebagai bagian dari keutuhan kelangsungan



usaha.



Kedua,



kegiatannya



difokuskan



untuk



meningkatkan upaya awareness dan meningkatkan pembelian produk/jasa yang ditawarkan. Dan ketiga, orientasinya harus difokuskan



untuk



menciptakan



kepuasan



konsumen



dan



dimanfaatkan guna membentuk long term customer relationship. Menurut Ketler dan Keller (2008:279) alat-alat utama Marketing Public Relations antara lain: 1.



Terbitan : Perusahaan-perusahaan sangat mengandalkan bahanbahan yang diterbitkan untuk menjangkau dan mempengaruhi pasar sasarannya. Bahan- bahan ini mencakup : brosur, artikel,



36



berita berkala dan majalah perusahaan, laporan tahunan, dan bahan-bahan audio visual. 2.



Acara-acara : Perusahaan–perusahaan dapat menarik perhatian pada produk-produk baru atau kegiatan-kegiatan perusahaan lainnya dengan menyelenggarakan acara-acara khusus seperti konferensi



berita,



seminar,



tamasya,



pameran



dagang,



pemajangan produk, kontes dan kompetisi. 3.



Pemberian dana sponsor : Perusahaan-perusahaan dapat mempromosikan mereka dan nama perusahaannya dengan mensponsori pertandingan olahraga dan acara budaya dan tujuan-tujuan yang sangat dihargai.



4.



Berita : Salah satu tugas utama profesional humas adalah menemukan atau menciptakan berita yang menguntungkan tentang perusahaan tersebut, produknya dan orang-orangnya, dan mengupayakan agar media menerima siaran pers dan menghadiri konferensi pers.



5.



Ceramah : Makin banyak eksekutif perusahaan harus menjawab dengan tangkas pertanyaan-pertanyaan dari media atau member ceramah dalam perhimpunan-perhimpunan perdagangan atau rapat-rapat penjualan, dan penampilan ini dapat membangun citra perusahaan tersebut.



6.



Kegiatan Layanan Masyarakat : Perusahaan-perusahaan dapat membangun kehendak baik dengan menyumbangkan uang dan



37



waktu untuk tujuan- tujuan yang baik. 7.



Media



Identitas



:



Perusahaan-perusahaan



membutuhkan



identitas visual yang langsung dikenal masyarakat. Identitas visual tersebut terdapat dalam logo perusahaan, alat tulis, brosur, tanda, formulir bisnis, kartu nama, bangunan, seragam, dan aturan berpakaian. Di dalam penelitian ini, peneliti akan memfokuskan pada beberapa alat utama Marketing Public Relations yaitu terbitan, acara-acara (event) dan pemberian dana sponsorship, sebagai bagian dari aktivitas yang biasa dilakukan oleh perusahaan telepon seluler merek Nexian dalam membangun brand awareness.



2.5.6



Strategi Komunikasi dalam Marketing Public Relations Menurut Hallahan (1988:29) sebagaimana yang dikutip oleh Iriantara (2004:110) bahwa strategi komunikasi ini akan berkaitan dengan bagaimana mewujudkan gagasan sehingga bisa mencapai objektif yang ditetapkan. Dalam strategi ini biasanya dinyatakan apa yang akan dilakukan. Dalam menyusun strategi komunikasi ada beberapa hal yang mesti diperhatikan. 1. Khalayak. Tentukan khalayak mana yang akan dijangkau oleh kegiatan komunikasi sejalan dengan objektif yang sudah ditetapkan. Dalam penyusunan strategi ini, penting untuk memprioritaskan publik organisasi. Namun, dengan tidak melupakan publik intermediary (berpengaruh) yang akan



38



membantu mengkomunikasikan pesan. 2. Tema. Pesan yang disusun pun harus konsisten dengan objektif. Tema yang baik adalah tema yang jelas, langsung, relevan, aktual, dan jujur. Selain itu bisa juga kreatif, dramatis atau bernilai berita. Harap diingat, tema itu tidak sama dengan slogan. 3. Event dan Media. Di sini mempertimbangkan bagaimana pesan itu disampaikan. Apakah media publik, media interaktif, media yang terkontrol, komunikasi tatap muka, ataukah



menyelenggarakan



kegiatan



atau



membuat



kegiatan. Media dan events yang dipilih dilakukan dengan mempertimbangkan khalayak yang dijangkau melalui kegiatan komunikasi tersebut.



2.5.7



Evaluasi Kinerja Marketing Public Relations Menurut Harrison (2008:418) measurement of marketing communication : multitudinous, including sales revenue directly attributable to marketing communication activity, aided and unaided brand awareness, brand images and attributes, recall of media coverage, extent of media coverage, customer attitudes, attendance at trade shows and events, readership of publications and the consequent impact on buying behavior, customer questions and complaints to call centres.



39



Mengacu pada pendapat Harrison bahwa pengukuran komunikasi pemasaran: beraneka ragam, termasuk hasil penjualan langsung



dapat



diatribusikan



dengan



kegiatan



komunikasi



pemasaran, dibantu dengan kesadaran merek, brand image dan atribut, liputan media, luasnya liputan media, sikap pelanggan, kehadiran pada pameran dagang dan acara, pembaca dari publikasi dan pengaruh dari perilaku pembelian, pertanyaan pelanggan dan keluhan kepada pusat layanan.



2.6



Public Relations Pada bagian ini, penelitiakan membahas mengenai definisi Public Relations yang dipakai dalam penelitian ini. Berikut pendapat para ahli mengenai definisi Public Relations. Menurut Frank Jefkins (2004:9) Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terancam, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayak dalam rangka mencapai tujuantujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Sementara itu menurut John E. Marston sebagaimana yang dikutip oleh Nurjaman dan Khaerul Umam (2012:104-105) dalam buku Komunikasi dan Public Relations pernyataan yang mempunyai definisi yang lebih spesifik, yaitu “ Public Relations adalah seni yang membuat perusahaan Anda disukai dan dihormati oleh para karyawan, konsumen, dan penyalurnya.”



40



Sedangkan menurut John E. Marston sebagaimana yang dikutip oleh Rachmat Kriyantono (2008:5) dalam buku Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan Publisitas Korporat pernyataan beberapa ahli lain selain tentang pengertian Public Relations, yaitu: Menurut Scott M, Cutlip, Aleen H. Center dan Glen M. Broom dalam bukunya “Effective Public Relations” sebagaimana yang dikutip oleh Ardianto (2011:8) Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap-sikap publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan public. Sementara itu menurut Denny Griswold sebagaimana yang dikutip oleh



Danandjaja (2011:16) Public Relations adalah suatu fungsi



manajemen yang menilai sikap publik, menunjukkan kebijaksanaan dan prosedur dari seorang individu atau sebuah lembaga atas dasar kepentingan publik, merencanakan, dan menjalankan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan dapat diterima dengan baik oleh public. Kesimpulan dari definisi Public Relations menurut peneliti berdasarkan definisi dari beberapa ahli, Public Relations adalah sistem komunikasi yang mengatur komunikasi antara perusahaan dengan publik internal dan publik eksternal yang memerlukan perencanaan yang matang dalam suatu pendekatan manajemen pada target-target tertentu sehingga perusahaan disukai oleh publik.



41



2.6.1 Ruang Lingkup Public Relations Menurut Cutlip-Center-Broom di dalam buku Effective Public Relations sebagaimana yang dikutip oleh Morissan (2008:13) menjelaskan bahwa ruang lingkup public relations mencakup tujuh bidang pekerjaan. Yaitu: “ (The contemporary meaning and practice of public relations includes all of the



following activities and



specialties (publicity, advertising, press agentry, public affairs, issues management, lobbying and investor relations)”. Dengan demikian, menurut Cutlip dan rekan, perkembangan mukhir public relations mencakup seluruh kegiatan tersebut yaitu: publisitas, iklan, press agentry, public affairs, manajemen isu, lobi, dan hubungan investor. Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah ( 2011:54-59) di dalam bukunya yang berjudul “Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber” membagi ruang lingkup public relations berdasarkan jenis organisasi yang pada garis besarnya adalah humas pemerintah, humas perusahaan , dan humas internasional. 1. Humas (PR) Pemerintah Lembaga-lembaga pemerintah pusat sampai tingkat daerah dilengkapi dengan bagian humas untuk mengelola informasi dan opini public. Informasi mengenai kebijaksanaan pemerintah disebarkan seluas-luasnya, dan opini public dikaji dan diteliti seefektif-efektifnya untuk keperluan pengambilan keputusan dan



42



penentuan kebijaksanaan berikutnya. Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah (2011:54-59) dalam buku Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber” mengutip Sam Black dalam bukunya, “Practical Public Relations” mengklarifikasikan humas menjadi humas pemerintah pusat (center government) dan humas pemerintahan daerah (local government). a. Humas (PR) Pemerintah Pusat Humas pemerintah pusat umumnya bertempat di departemendepartemen, serta badan-badan yang termasuk pemerintah pusat.Tugas humas pemerintahan pusat adalah menyebarkan



informasi



secara



teratur



mengenai



kebijaksanaan, perencanaan, dan hasil yang telah dicapai; kedua,



menerangkan



dan



mendidik



publik



mengenai



perundang-undangan, peraturan-peraturan, dan hal-hal yang bersangkutan dengan kehidupan rakyat sehari-hari. b. Humas (PR) Pemerintah Daerah Humas pemerintah daerah pada hakikatnya sama saja dengan



humas



pemerintah



pusat,



dalam



rangka



pengorganisasian dan mekanisme kerja. Bedanya hanya dalam ruang lingkup. 2. Humas (PR) Perusahaan Perusahaan merupakan organisasi yang memiliki kekhasan dalam sifat, fungsi dan tujuannya maka humas perusahaan



43



mempunyai kekhasan pula, meskipun dalam aspek-aspek tertentu terdapat persamaan dengan jenis-jenis humas lainnya. a. Hubungan dengan karyawan oleh humas (PR) Salah satu penggerak atau malah penggerak utama dari perusahaan



adalah



karyawan.



Kesuksesan



perusahaan



bergantung kepada orang yang bergerak dibelakangnya. Hubungan baik dengan karyawan dapat 13 menciptakan iklim kerja yang kondusif, dimana dengan iklim yang kondusif tadi produktifitas karyawan akan meningkat. b. Hubungan dengan pemegang saham (stakeholder relationship) Dalam perusahaan tertentu yang sudah go public, tugas humas juga bertambah yakni membina hubungan baik antara pemegang saham (stakeholder) dengan jajaran direksi selaku pelaksanaan kebijakan. c. Hubungan dengan pelanggan (customer relationship) Pelanggan



adalah



raja,



demikian



ungkapan



ini



menggambarkan begitu pentingnya kedudukan pelanggan dimata perusahaan. Hubungan yang harus dibina oleh humas (PR) antara lain; memromosikan produk kepada mereka, antara lain dengan publikasi, event, berita pendekatan komunikasi konsumen, mencitrakan,serta program-program yang menyangkut social responsibility.



44



d. Hubungan dengan komunitas khalayak sekitar (community relations) Perusahaan dengan target market tertentu, harus membina hubungan baiknya dengan konsumen, apabila telah terkumpul dalam suatu komunitas. Komunitas memiliki anggota yang pada umumnya loyal pada organisasi dan terikat secara emosional maupun pisikal. Dengan mengandeng komunitas diharapkan perusahaan mempunyai pelanggan tetap, yang ikut membantu penjualan produk secara langsung ataupun tidak ikut mempromosikan produk-produk dari perusahaan kepada anggotanya. Masukan-masukan dari komunitas juga menjadi nilai plus lagi yang didapatkan oleh perusahaan dari hubungan baik ini. e. Hubungan dengan pemerintah (government relations) Pemerintah sebagai pemegang otoritas regulator adalah salah satu pihak yang harus dibina hubungan baiknya. Hubungan baik dengan pemerintah dapat membantu perusahaan untuk mengkomunikasikan apa yang dihadapi oleh kalangan pengusaha, misalnya dalam hal pajak dan bea masuk. f. Hubungan dengan pers (press relations) Salah satu kekuatan besar yang dapat mengubah dunia adalah media, dalam hal ini adalah pers. Pers bergerak atas nama publik dan bekerja atau menyoroti isu-isu yang berkaitan



45



dengan publik. Hubungan baik dengan pers memungkinkan perusahaan



dengan



segala



produk-produknya,



untuk



memberikan citra positif perusahaan itu pada masyarakat. 3. Humas (Internasional PR) Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah (2011:59) di dalam bukunya yang berjudul “Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber” mengutip pernyataan John W. Hill, seorang Amerika yang dianggap pelopor dalam mengembangkan humas internasional, mengatakan bahwa humas internasional akan berkembang pesat apabila suasananya didukung oleh tiga unsur dominan, yakni : a. Pemerintah yang mapan dan demokratis b. Sistem



ekonomi



yang



memungkinkan



dikembangkan



perusahaan pribadi dan digalakannya persaingan disegala lapangan yang menuntut kerja keras. c. Media



yang



besar



dan



merdeka,



yang



memperoleh



pengawasan pemerintah secara minimal. d. Pada skripsi ini, penelitiakan memfokuskan ruang lingkup humas (PR) perusahaan pada hubungan dengan anggota (customer relationship)



46



2.6.2 Tujuan Public Relations Menurut Frank Jefkins sebagaimana yang dikutip oleh Yadin (2011:63-64) Beberapa tujuan kegiatan Public Relations diantara yang pokok adalah sebagai berikut: a.



Mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.



b.



Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.



c.



Untuk menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.



d.



Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pasar-pasar ekspor baru.



e.



Untuk mempersiapkan penerbitan saham tambahan atau karena adanya perusahaan yang akan go public.



f.



Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesanksian, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan.



g.



Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.



h.



Untuk meyakinkan khalayak bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.



47



i.



Untuk menjelaskan identitas perusahaan yang baru.



j.



Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari hari.



k.



Untuk mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari penyelenggaraan suatu acara.



l.



Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatankegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undangundang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.



m. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan.



2.6.3 Fungsi Public Relations Maria (2002:31) sebagaimana yang dikutip oleh Kadar Nurjaman



dan



Khaerul



Umam



(2012:114-115)



dalam



buku



Komunikasi dan Public Relations pernyataan bahwa, “Public Relations merupakan satu bagian dari satu napas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus member identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengomunikasikannya sehingga public menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut.”Berikut sekadar gambaran tentang fungsi Public Relations, yaitu sebagai berikut.



48



1.



Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling pengertian, dan citra yang baik dari public atau masyarakat pada umumnya.



2.



Memiliki sasaran untuk menciptakan opini public yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.



3.



Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan public, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas yang bisa dicapai secara optimal.



4.



Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini public sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih berorientasi



pada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Akan tetapi, fungsi public relations yang dilaksanakan dengan baik benarbenar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, diperlukan pendekatan khusus dan motivasi dalam meningkatkan kinerjanya.



49



Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public relation adalah



memelihara,



mengembangbiakkan,



mempertahankan



komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah.



2.6.4 Strategi Public Relations Menurut Keith Butterick (2012:153-154) dalam bukunya Pengantar Public Relation: Teori dan Praktik menyatakan bahwa strategi Public Relation adalah pendekatan menyeluruh bagi sebuah kampanye atau program dan penjelasan rasional di belakang program taktis dan akan didikte dan ditentukan oleh persoalan yang muncul dari analisis dan penelitian. Inilah dasar terbangunnya program taktis 20 dan memindahkan perusahaan dari posisi yang ada sekarang menuju pada posisi yang diinginkan pada akhir program yang dikutip oleh Keith Butterick dalam bukunya Pengantar Public Relation: Teori dan Praktik. “Langkah-langkah dalam perencanaan strategis termasuk penentuan misi organisasi, pembentukan profil organisasi, menilai lingkungan eksternal, memadukan profil organisasi dengan peluang lingkungan, mengidentifikasi pilihan terbaik dengan konsisten dengan misi, pemilihan sasaran-sasaran (tujuan) jangka panjang, membentuk tujuan-tujuan jangka pendek, mengimplementasikan program, dan mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan. Komunikasi menjadi sebuah fungsi manajemen strategis, ketika program-program komunikasi bisa membantu mengelola hubungan dengan tokoh-tokoh masyarakat yang mempengaruhi misi organisasi, sasaran dan tujuan.”



50



Di bawah ini adalah sebuah contoh strategi taktik dan tujuan dalam praktiknya yang terdapat didalam buku Pengantar Public Relation: Teori dan Praktik, Keith Butterick (2012:154) yaitu: 1. 2. 3.



Tujuan: memublikasikan barang/jasa yang baru (harus realistis, dapat dicapai, dan terukur). Strategi: kampanye hubungan media (metode yang dipakai untuk mencapai). Taktik: konferensi pers, siaran pers, wawancara, kompetisi, dan lain-lain. (tindakan-tindakan spesifik yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan.)



Ruslan (2014:143-144) menyatakan strategi humas atau aspekaspek pendekatan humas dalam menjalankan tanggung jawab dan fungsinya untuk menciptakan iklim yang kondusif dengan publiknya dalam mencapai tujuan bersama adalah sebagai berikut : 1. Strategi Operasional Melalui pelaksanaan program humas yang dilakukan dengan program kemasyarakatan (sociologi approach), melalui mekanisme sosial kultural dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat dari opini publik atau kehendak masyarakat terekam pada setiap berita atau surat pembaca dan lain sebagainya yang dimuat di berbagai media masa. Artinya pihak humas mutlak bersikap atau berkemampuan untuk mendengar (listening), dan bujan hanya sekedar mendengar (hear) mengenai aspirasi yang ada di dalam masyarakat, baik mengenai etika, moral maupun nilai-nilai kemasyarakatan yang dianut. 2. Pendekatan persuasif dan edukatif Fungsi humas adalah menciptakan komunikasi dua arah (timbal balik) dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada pihak publiknya yang bersifat mendidik dan memberikan penerangan, maupun dengan menggunakan pendekatan persuasif, agar tercipta saling pengertian, menghargai, pemahaman, toleransi dan sebagainya. 3. Pendekatan tanggung jawab sosial humas Menumbukan sikap tanggung jawab sosial bahwa tujuan dan sasaran yang hendak dicapai tersebut bukan ditujukan untuk mengambil keuntungan sepihak dari publik



51



sasarannya (masyarakat), namun untuk memperoleh keuntungan bersama. 4. Pendekatan kerjasama Berupaya membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan berbagai kalangan, baik hubungan kedalam (internal relations) maupun hubungan keluar (eksternal relations) untuk meningkatkan kerjasama. Humas berkewajiban memasyarakatkan misi instansi yang diwakilkannya agar diterima aatau mendapat dukungan dari masyarakat (publik sasarannya). Hal ini dilakukan dalam rangka menyelenggarakan hubungan baik dengan publiknya (community relations), dan untuk memperoleh opini publik sert perubahan sikap yang positif bagi kedua belah pihak. 5. Pendekatan koordinatif dan integratif Untuk memperluas peranan PR di masyarakat, maka fungsi humas dalam arti sempit hanya mewakili lembaga atau institusinya. Tetapi peranannya yang lebih luas adalah berpartisipasi dalam menunjang program pembangunan nasional, dan mewujudkan ketahanan nasional di bidang politik, ekonomi, sosial budaya (Poleksosbud) dan Hamkamnas. Strategi Humas dalam hal ini adalah suatu cara alternatif optimal yang dipilih untuk melaksanakan atau ditempuh guna mencapai tujuan Humas dalam kerangka suatu rencana Humas. Berdasarkan strategi yang harus diuapayakan para pratisi Humas, diperlukan beberapa pendekatan agar strategi tersebut bisa berjalan dengan lancar, yakni pendekatan kemasyarakatan, pendekatan persuasif, sosial, kerjasama yang harmonis, dan koordinasi.



2.6.5 Upaya Komunikasi Public Relations Dalam melaksanakan upaya dan tugasnya, seorang humas haruslah menjalankan upaya-upaya komunikasi yang menurut Scott M. Cutlip Cutlip (2006: 320) mengatakan :



52



Ada empat langkah proses kehumasan yang berkaitan dengan program kerja kehumasan, yaitu : a.



Research and listening (Riset dan memperhatikan) Dalam tahapan ini melalaui riset untuk menemukan fakta atau data di lapangan sebelum melakukan tindakan. Misalnya humas sebelum melakukan suatu kegiatan harus terlebih dahulu mengetahui, misalnya apa yang diperlukan publik, siapa saja yang termasuk ke dalam publik, bagaimana keadaan publik dipandang dari berbagai faktor. Tahapan ini merupakan upaya untuk menjawab suatu pertanyaan



“What’s



our



problem?”



(apa



yang



menjadi



permasalahan kita?), dan merupakan tahapan analisis situasi. b.



Planning and decision (perencanaan dan pengambilan keputusan) Pada tahap ini, pihak humas merancang suatu perencanaan dan upaya pengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijaksanaan dan menetapkan programprogram kerja organisasi yang sejalan dengan kepentingan pihak lainnya (publik) sebagai khalayak sasaran. Tahapan ini ,merupakan tahapan untuk menjawab pertanyaan “Here’s what we can do?” (apa yang harus kita kerjakan?) adalah langkah-langkah berbentuk perencanaan dan program kerja humas.



c.



Communication and action (komunikasi dan pelaksanaan) Tahapan ini adalah bagaimana humas mampu menjelaskan dan sekaligus mendramatisir informasi mengenai pelaksanaan yang



53



akan dilakukan, sehingga menimbulkan pesan-pesan yang efektif untuk mempengaruhi opini publik atau pihak lain yang dianggap penting, berpotensi dalam upaya memberikan dukungan peneuh, dan sebagai upaya untuk menjawab pertanyaan “Here’s what we did and why?” (apa yang telah kita lakukan dan mengapa begitu?). perencanaan yang disusun dengan baik sebagai hasil pemikiran yang matang berdasarkan fakta/data, kemudian dikomunikasikan atau dilakukan kegiatan operasional. d.



Evaluation (penilaian) Pada langkah ini pihak humas mengadakan penilaian terhadap hasil-hasil dari riset dan hingga perencanaan program kerja (aktifitas program humas), serta efektifitas dari proses manajemen dan bentuk atau model komunikasi yang digunakan, sebagai upaya untuk menjawab pertanyaan “How did we do?” (bagaimana kita telah melakukannya?). Tahapan ini mengadakan evaluasi tentang suatu kegiatan, apakah tujuan sudah tercapai atau belum. Evaluasi ini dilakukan secara continue.



2.7



Event Event merupakan salah satu strategi pemasaran yang biasa digunakan untuk memperkenalkan sebuah merek atau produk kepada masyarakat luas. Hal ini menjadikan event sebagai sebuah alternatif cara untuk menyampaikan pesan kepada khalayak luas yang efektif dan tepat dan untuk memberikan informasi tentang pengelenggaraan event tertentu.



54



Event memiki nilai lebih dalam menjalin hubungan dengan khalayak secara langsung yang bertujuan untuk membentuk sebuah opini publik. Hal ini dapat dilakukan dengan membentuk event sebagai sarana bagi masyarakat melalui peristiwa-peristiwa yang dirancang khusus untuk mengkomunikasikan pesan tertentu kepada audience sasaran. Menurut Any Noor (2009:7) event sebagai suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia, baik secara individu atau kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi, dan agama yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat yang diselenggarakan pada waktu tertentu. Kelebihan



sebuah



event



adalah



kemampuannya



dalam



membangkitkan dan mengarahkan khalayak kepada sebuah produk tertentu. Event merupakan hal yang cukup penting dalam mendukung aktivitas promosi. Untuk mengkomunikasikan produk pada event tertentu kepada masyarakat umum diperlukan strategi yang kuat sebagai cara agar event menjadi efektif bagi masyarakat sebagai bentuk aktivitas promosi. Inti dari pernyataan tersebut adalah event memiliki banyak pengertian, dapat dikatakan bahwa event merupakan suatu acara yang terencana ataupun tidak, untuk memperjelas antara direncanakan atau tidak, maka ditambahkan kata “special” dalam “event” dimana kata special event itu sendiri diartikan sebagai acara yang terjadi satu kali atau diadakan secara rutin di luar program harian.



55



2.8



Pengertian Special Event Special event menurut Evelina (2005:3-4) merupakan bentuk turunan dari event. Biasanya disebut special karena acara tersebut diselenggarakan diluar agenda rutin perusahaan. Ada alasan tertentu mengapa special event diselenggarakan. Menyelenggarakan special events merupakan salah satu kiat untuk menarik perhatian media dan masyarakat terhadap organisasi atau produk tertentu. Special event yang dilakukan oleh Public Relations diharapkan dapat meningkatkan knowledge, awareness, pleasure, dan simpati atau empati, sehingga dapat menciptakan image positif di masyarakat. Sementara itu Bowdin (2011:17-18) mengatakan Special events adalah



acara



yang



diciptakan



untuk



menggambarkan



atau



mempresentasikan pertujukan dan perayaan yang direncanakan dan diciptakan untuk mencapai tujuan sosial, budaya, atau goal dan objective perusahaan. Pudjiastuti (2010:21) juga menyebutkan Special event juga sebagai alat publikasi yang efektif atau dapat digunakan untuk kepentingan khusus lainnya seperti meningkatkan arus perdagangan dan penjualan produk, serta memperbaiki image perusahaan. 2.8.1



Tujuan Special Event Menurut Philp Lesly sebagaimana yang dikutip oleh Pudjiastuti (2010:26) menyatakan bahwa tujuan special event biasanya sama dengan tujuan Public Relations yaitu, menciptakan



56



image



positif,



melakukan



promosi,



menciptakan



goodwill,



memecahkan masalah, mengatasi kesalahpahaman, dan menarik perhatian masyarakat. Sama halnya dengan Philp Lesly, Tom Duncan sebagaimana yang dikutip oleh Pudjiastuti (2010:26) menyataan tujuan special event lainnya, yaitu memengaruhi target khalayak, mengasosiasikan brand dengan suatu kegiatan atau aktivitas, menjangkau target sasaran, meningkatkan



brand



dan product



awareness, dan



memublikasikan. Penulis merumuskan bahwa tujuan diadakannya special event adalah untuk memengaruhi khalayak, publikasi, niat baik perusahaan, promosi, mengasosiasikan brand dengan gaya hidup, dan menciptakan citra baik atau citra positif pada waktu tertentu. Special event dapat mempermudah tugas Public Relations dalam hal image, komunikasi dua arah, dan publikasi.



2.8.2



Fungsi Special Event Menurut Rosady Ruslan sebagaimana yang dikutip oleh Pudjiastuti



(2010:29)



beberapa



fungsi



yang



dimanfaatkan



perusahaan pada saat menyelenggarakan special event. Fungsi tersebut adalah: 1. Memberikan informasi langsung dan mendapatkan feedback langsung pula dari publiknya.



57



2. Menjadi media komunikasi sekaligus publikasi. Selain itu diharapkan special event dapat menciptakan image positif dari perusahaan atau produk yang diwakilinya. Special event berguna juga untuk memperkenalkan suatu brand atau produk tertentu, menjaga dan meningkatkan loyalitas pelanggan, memperkenalakan keunggulan brand atau produk sehingga dapat menciptakan penjualan pada saat event, serta mendekatkan perusahaan dengan target yang dituju. 2.8.3



Elemen Event Menurut Philip Lesly sebagaimana yang dikutip oleh Pudjiastuti



(2010:15)



beberapa



elemen



digunakan



dalam



menjalankan sebuah acara guna mendukung jalannya acara tersebut. Elemen acara adalah: a. What Elemen what bersangkutan dengan bentuk dan format acara. b. Why Elemen why bersangkutan dengan tujuan dan maksud acara. c. When Elemen when bersangkutan dengan hal-hal seperti waktu pelaksanaan. d. Where



58



Elemen where bersangkutan dengan lokasi pelaksanaan. e. Who Elemen who bersangkutan dengan target khalayak, pengisi acara, dan penanggung jawab. f. How Elemen how bersangkutan dengan perencanaan dan pelaksanaan acara. Berbeda dengan Lesly sebagaimana yang dikutip oleh Sulyus Natoradjo (2011: 54) menyatakan elemen acara adalah: a. Strength Elemen strength merupakan hal-hal yang bisa menjadi kelebihan dari suatu acara. Contohnya seperti dana yang kuat, panitia acara yang cakap, acaranya menarik sponsor dan



penonton,



lokasinya



strategis,



serta



mendapat



dukungan dari media dan masyarakat. b. Weakness Elemen weakness merupakan hal-hal yang bisa menjadi kekurangan dari suatu acara. Contohnya seperti dana yang kurang,



panitia



acara



belum



berpengalaman,



tidak



mendapatkan sponsor, lokasi yang tidak strategis, dan publikasi yang kurang bahkan buruk.



59



c. Opportunity Elemen opportunity merupakan hal-hal yang bisa menjadi peluang dari suatu acara. Contohnya seperti adanya hari libur nasional, bertepatan dengan suatu acara yang sesuai temanya dengan milik kita, dan ada hubungan dengan media. d. Threat Elemen threat merupakan hal-hal yang bisa mengancam pelaksanaan suatu acara. Contohnya seperti bencana alam, adanya protes dari masyarakat atau kelompok tertentu, pengisi



acara



berhalangan



hadir,



adanya



ancaman



terorisme, dan lokasi berada di tempat yang rawan. Penulis mengambil kesimpulan bahwa elemen-elemen event digunakan untuk merancang event. Elemen 5W+1H menjabarkan hal mendasar dari sebuah event dari mulai jenis dan tujuan event-nya, waktu pelaksanaan event, tempat pelaksanaan, target



partisipannya, latar belakang



event



dilaksanakan, dan cara melaksanakan event. Sementara elemen SWOT menjabarkan faktor-faktor pendukung dan penghambat dari sebuah event. Penulis menggunakan elemen event 5W+1H untuk membantu memaparkan planning event karena dianggap dapat



60



menjabarkan penyelengaraan special event PT. Telkom Akses IndiHome.



2.8.4



Event Management Process Event Management Process dapat membantu siapa pun yang akan menyelenggarakan sebuah acara. Hal ini dapat membantu penyelenggara mengerjakan secara bertahap.



Gambar 2.1 Event Management Process Sumber: Special Event (Pudjiastuti, 2010: 39)



a. Research Research atau penelitian merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum merencanakan special event lebih lanjut. Penelitian ini untuk menentukan kebutuhan, keinginan, dan ekspektasi target khalayak. Diharapkan dengan penelitian ini dapat meminimalisir resiko ketidakhadiran. b. Design Special event yang menarik membutuhkan kreativitas luar biasa dari penyelenggaranya. Dari pengisi acara, tata ruang, tata suara, tata cahaya, dekorasi, dan perlengkapan pendukung acara lainnya



61



harus dikemas sekreatif mungkin untuk menciptakan kesan yang mendalam bagi khalayak. c. Planning Planning atau perencanaan dilakukan bersamaan dengan design. Banyak hal yang dipertimbangkan dalam merencanakan special event. Sering kali dalam praktinya mengalami perubahan, penambahan, dan pengurangan, tergantung sumber daya yang tersedia. d. Coordinating Special



event



membutuhkan



berbagai



keahlian



dalam



penyelenggaraannya. Sehingga banyak pihak yang terlibat dari mulai logistik, pemasaran, bagian hiburan, dekorasi, dan lain-lain. Ketua panitia harus bisa mengoordinasikan pihak-pihak ini agar dapat bekerja sama dengan baik. e. Evaluation Evaluasi special event dilakukan untuk melihat keberhasilan acara yang telah diselenggarakan. Evaluasi akan menghasilkan data yang sangat berharga, sehingga dapat dijadikan bahan pembelajaraan untuk kegiatan di masa yang akan datang. Event



management



process



merupakan



proses



dalam



penyelenggaraan sebuah event. Setiap proses menjabarkan tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh penyelenggara untuk menyelenggarakan sebuah event. Dari mulai penelitian sampai evaluasi. Penelitian penting dilakukan



62



agar penyelenggara mengetahui apa yang diinginkan oleh target partisipan atau khalayak. Setelah melakukan penelitian, penyelenggara melakukan desain. Desain berisi konsep accara yang akan dilaksanakan pada saat event berlangsung. Konsep acara mencakup pengisi acara, tata lampu, dan hal lainnya yang dapat memuaskan dan memukau partisipan atau khalayak. Desain dilakukan bersamaan dengan perencanaan. Perencanaan merupakan bagian penyesuaian antara ketersediaan sumber daya dengan konsep acara. Koordinasi merupakan tahap dimana penyelenggara menghubungi pihakpihak terkait dalam konsep acara agar dapat terlaksana dengan baik. Evaluasi dilakukan pada saat event sudah selesai diselenggarakan. Fungsi dari evaluasi adalah mengetahui tingkat keberhasilan event.



2.9



Alur Pikir Humas sangat penting untuk berlangsung nya kegiatan special event. Humas dalam kegiatan komunikasi dapat dilakukan secara langsung maupun menggunakan media. Keberhasilan Humas sangat tergantung dari bagaimana dapat mengemas pesan komunikasi yang akan disampaikan kepada publik. Ruslan (2002:32) mengenai faktor yang cukup penting atau sebagai penentu hal “keberhasilan atau tidaknya” fungsi PR yaitu bagaimana perencanaan komunikasi dari PR (how to be communicator), peranan untuk pelaksanaannya, meyelenggarakan komunikasi dua arah timbal balik dalam penyampaian pesan (message), mengolah dan menyalurkan informasi



63



(communication channel) kepada publiknya (komunikan) dengan tujuan untuk mencapai cintra positif (effect) bagi organisasi yang diwakilinya itu. Sebagai fungsi manajemen humas sebelum melakukan aktivitasnya perlu mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang dihadapi perusahaan atau instansi tempat bekerja. Setelah memperoleh informasi atau data selanjutnya Humas perlu membuat perencanaan dan pemrograman dan memikirkan



bagaimana



bentuk



program



komunikasi



untuk



mengimplementasikan program tersebut. Yang tidak kalah penting adalah melakukan evaluasi atas program kerja yang telah dibuat sehingga dapat mengetahui keberhasilan maupun kekurangan. Kegiatan Humas harus benar-benar dicurahkan untuk kepentingan umum, harus mampu menciptakan, membina serta memelihara hubungan kedalam dan keluar. Humas adalah perantara antara pimpinan organisasi atau perusahaan dengan publik. Untuk menjalankan



tugasnya sebagai



perantara, maka Humas harus memiliki moral dan tingkah laku yang baik agar ia dapat memperoleh kredibilitas. Dalam pelaksanaannya Humas banyak melakukan banyak komunikasi, baik komunikasi langsung secara personal contact, maupun komunikasi melalui media mass. Keberhasilan Humas dalam kegiatannya juga membutuhkan strategi yang tepat. Strategi diperlukan untuk menentukan arah dan tujuan yang hendak dicapai dan marketing public relations sehingga bisa mencapai tujuan yaitu produk IndiHome PT. Telkom Akses dipromosikan.



64



Untuk lebih jelasnya tentang kerangka pemikiran secara sistematis disajikan dalam bagan kerangka pemikiran di bawah ini.



65



2.10 Bagan Alur Pikir



Telkom Akses Dalam Memromosikan Produk IndiHome



Special Event



Empat Langkah Manajemen Humas - Mengidentifikasikan masalah - Perencaan dan pemrogram - Mengambil Tindakan dan Berkomunikasi - Evaluasi



Marketing Public Relations - Hubungan Marketing dan Public Relations - Pengertian Marketing Public Relations - Tujuan Marketing Public Relations - Peran Marketing Public Relations - Strategi Marketing Public Relations - Strategi Komunikasi dan Marketing Public Relations - Evaluasi Kinerja Marketing Public Relations



Produk IndiHome PT. Telkom Akses Dipromosikan



66



BAB III METEDOLOGI PENELITIAN



3.1 Paradigma Penelitian Paradigma



yang



digunakan



penulis



adalah



paradigma



“Post-



Posivisme”. Paham ini menentang positivisme, alasannya tidak mungkin menyamaratakan ilmu-ilmu tentang manusia dengan ilmu alam, karena tindakan manusia tidak bisa diprediksi dengan satu penjelasan yang mutlak pasti, sebab manusia selalu berubah. Post positivisme adalah aliran yang ingin memperbaiki kelemahan pada Positivisme. Postpositivisme sependapat dengan Positivisme bahwa realitas itu memang nyata, ada sesuai hukum alam. Tetapi pada sisi lain, Post positivisme berpendapat bahwa



manusia tidak mungkin mendapatkan



kebenaran dari realitas apabila peneliti membuat jarak dengan realitas at au tidak terlibat secara langsung dengan realitas. Hubungan antara peneliti dengan realitas harus bersifat interaktif, untuk itu perlu menggunakan prinsip trianggulasi, yaitu penggunaan bermacam macam metode, sumber data, data, dan lain-lain. Paradigma ini merupakan aliran yang ingin memperbaiki kelemahankelemahan positivisme, yang hanya mengandalkan kemampuan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Secara ontologis aliran ini bersifat critical realism yang memandang bahwa realitas memang ada dalam kenyataan sesuai dengan hukum alam,



66



67



tetapi satu hal yang mustahil bila suatu realitas dapat dilihat secara benar oleh manusia (peneliti). Oleh karena itu, secara metodologis pendekatan eksperimental melalui observasi tidaklah cukup, tetapi harus menggunakan metode triangulation, yaitu penggunaan bermacam-macam metode, sumber data, peneliti, dan teori.



Asumsi Dasar Post-Positivisme 1. Fakta tidak bebas nilai, melainkan bermuatan teori. 2. Falibilitas Teori, tidak satupun teori yang dapat sepenuhnya dijelaskan dengan bukti-bukti empiris, bukti empiris memiliki kemungkinan untuk menunjukkan fakta anomali. 3. Fakta tidak bebas, melainkan penuh dengan nilai. 4. Interaksi antara subjek dan objek penelitian. Hasil penelitian bukanlah reportase objektif, melainkan hasil interaksi manusia dan semesta yang penuh dengan persoalan dan senantiasa berubah. 5. Asumsi dasar post-positivisme tentang realitas adalah jamak individual. 6. Hal itu berarti bahwa realitas (perilaku manusia) tidak tunggal, melainkan hanya bisa menjelaskan dirinya sendiri menurut unit tindakan yang bersangkutan. 7. Fokus kajian post-positivisme adalah tindakan-tindakan (actions) manusia sebagai ekspresi dari sebuah keputusan.



68



Ada empat pertanyaan dasar yang akan memberikan gambaran tentang posisi aliran post-positivisme dalam kancah paradigma ilmu pengetahuan, yaitu: Pertama, Bagaimana sebenarnya posisi postpositivisme di antara paradigma-paradigma ilmu yang lain? Apakah ini merupakan bentuk lain dari positivisme yang posisinya lebih lemah? Atau karena aliran ini datang setelah positivisme sehingga dinamakan postpositivisme? Harus diakui bahwa aliran ini bukan suatu filsafat baru dalam bidang keilmuan, tetapi memang amat dekat dengan paradigma positivisme. Salah satu indikator yang membedakan antara keduanya bahwa postpositivisme lebih mempercayai proses verifikasi terhadap suatu temuan hasil observasi melalui berbagai macam metode. Dengan demikian suatu ilmu memang betul mencapai objektivitas apabila telah diverifikasi oleh berbagai kalangan dengan berbagai cara. Kedua, Bukankah postpositivisme bergantung pada paradigma realisme yang sudah sangat tua dan usang? Dugaan ini tidak seluruhnya benar. Pandangan awal aliran positivisme (old-positivism) adalah anti realis, yang menolak adanya realitas dari suatu teori. Realisme modern bukanlah kelanjutan atau luncuran dari aliran positivisme, tetapi merupakan perkembangan akhir dari pandangan postpositivisme. Ketiga, banyak postpositivisme yang berpengaruh yang merupakan penganut realisme. Bukankah ini menunjukkan bahwa mereka tidak mengakui adanya sebuah kenyataan (multiple realities) dan setiap masyarakat membentuk realitas mereka sendiri? Pandangan ini tidak benar karena



69



relativisme tidak sesuai dengan pengalaman sehari-hari dalam dunia ilmu. Yang pasti postpositivisme mengakui bahwa paradigma hanyalah berfungsi sebagai lensa bukan sebagai kacamata. Selanjutnya, relativisme mengungkap bahwa semua pandangan itu benar, sedangkan realis hanya berkepentingan terhadap pandangan yang dianggap terbaik dan benar. Postpositivisme menolak pandangan bahwa masyarakat dapat menentukan banyak hal sebagai hal yang nyata dan benar tentang suatu objek oleh anggotanya. Keempat, karena pandangan bahwa persepsi orang berbeda, maka tidak ada sesuatu yang benar-benar pasti. Bukankah postpositivisme menolak kriteria objektivitas? Pandangan ini sama sekali tidak bisa diterima. Objektivitas merupakan indikator kebenaran yang melandasi semua penyelidikan. Jika kita menolak prinsip ini, maka tidak ada yang namanya penyelidikan. Yang ingin ditekankan di sini bahwa objektivitas tidak menjamin untuk mencapai kebenaran. Salah satu bentuk paradigma pospositivisme adalah paradigma interpretatif. Pendekatan interpretif berasal dari filsafat Jerman yang menitikberatkan pada peranan bahasa, interpretasi dan pemahaman dalam ilmu sosial. Pendekatan ini memfokuskan pada sifat subjektif dari dunia social dan berusaha memahaminya dari kerangka berpikir objek yang sedang dipelajarinya. Manusia secara terus menerus menciptakan realitas sosial mereka dalam rangka berinteraksi dengan yang lain (Schutz, 1967 dalam Ghozali dan Chariri, 2007). Tujuan pendekatan interpretif tidak lain adalah



70



menganalisis realita sosial semacam ini dan bagaimana realita sosial itu terbentuk (Ghozali dan Chariri, 2007).



3.2 Jenis atau Format Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian desktiptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut. Variable yang diteliti bisa tunggal (satu variable) bisa juga lebih dari satu variable. Penelitian deskriptif sesuai karakteristiknya melalui langkah-langkah tertentu dalam pelaksanaannya. Langkah-langkah ini sebagai berikut : diawali dengan adanya masalah, menentukan jenis informasi yang diperlukan, pembentukan prosedur pengumpulan data melalui observasi atau pengamatan, pengolahan informasi atau data, dan menarik kesimpulan peneliti.



3.3 Metode Penelitian Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos, terdiri dari dua kata yaitu meta (menuju, melalui, mengikuti) dan hodos (jalan, cara, arah). Arti kata methodos adalah metode ilmiah yaitu cara melakukan sesuatu menurut aturan tertentu.



71



Metode ilmiah didasari oleh pemikiran bahwa apabila suatu pernyataan ingin diterima sebagai suatu kebenaran, maka pernyataan tersebut harus dapat diverifikasi atau diuji kebenarannya secara empiris (berdasarkan fakta). Adapun metodologi berasal dari kata metode dan logos, yang berarti ilmu yang membicarakan tentang metode. Melihat dari pengertiannya, metode dapat dirumuskan suatu proses atau prosedur yang sistematik berdasarkan prinsip dan teknik ilmiah yang dipakai oleh disiplin (ilmu) untuk mencapai tujuan. Sementara itu, metodologi disebut juga science of methods, yaitu ilmu yang membicarakan cara, jalan, atau petunjuk praktis dalam penelitian atau membahas konsep teoritis berbagai metode atau dapat dikatakan sebagai cara untuk membahas tentang dasar-dasar filsafat ilmu dari metode penelitian. Memberikan definisi penelitian sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadap suatu masalah yang spesifik, yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau solusi terkait. Jadi metodologi penelitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian. Ditinjau dari sudut filsafat, metodologi penelitian merupakan epistemologi penelitian, yaitu yang menyangkut bagaimana kita mengadakan penelitian. Usman&Akbar (2006:42



72



Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang mengacu pada teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan observasi mendalam.



3.4 Objek dan Subjek Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian, peneliti membutuhkan data dan informasi yang akurat dan aktual untuk memaksimalkan penelitiannya. Oleh karena itu, peneliti membutuhkan narasumber umtuk membantu proses berjalannya suatu penelitian yang akan dilakukan. Narasumber adalah merupakan sumber informasi dimana peneliti bisa dapat memperoleh data dan informasi secara jelas dan details untuk menganalisa sebuah penelitian. Narasumber yang akan menjadi obyek dalam penelitian ini adalah narasumber internal. 3.4.1



Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah PT. Telkom Akses IndiHome yang merupakan penyedia jasa internet di Indonesia.



3.4.2



Obyek Penelitian Narasumber internal sebagai narasumber utama merupakan orang-orang yang berperan sangat penting di PT. Telkom Akses IndiHome, yaitu : 1. “Manajer Marketing Komunikasi PT. Telkom Akses IndiHome Dalam penelitian ini, peneliti juga membutuhkan informasi mengenai strategi komunikasi PT. Telkom Akses IndiHome guna untuk mengetahui lebih dalam informasi-informasi yang menyangkut tentang strategi



73



komunikasi pemasaran dan promosi terhadap produk IndiHome. 2. Karyawan bagian Marketing Komunikasi PT. Telkom Akses IndiHome Dalam melakukan penelitian, hal utama yang dianalisa peneliti adalah strategi pemasaran produk dalam mempromosikan internet sebagai produk maupun jasa yang ditawarkan. 3. Karyawan Bagian Promosi PT. Telkom Akses IndiHome Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui bagaimana cara PT. Telkom Akses IndiHome mempromosikan merek dagang ke masyarakat. 4. Customer Penelitian ini akan melibatkan pelanggan dari PT. Telkom Akses IndiHome untuk mengetahui kualitas dari produk maupun jasa yang telah ditawarkan oleh PT. Telkom Akses IndiHome



3.4.3



Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian di PT. Telkom Akses IndiHome, yang beralamat di Jalan Sisingamangaraja Kav. 4-6, RT 02/01, Selong, Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, Telp. 021-70995225.



3.5



Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Peneliti berupaya untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk mejawab rumusan masalah penelitian. Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mrngumpulkan data tersebut. Umumnya cara mengumpulkan data dapat menggunakan teknik : wawancara (interview), angket (questioner), pengamatan (observation), studi dokumentasi, dan Focus Group Discussion (FGD). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara.



74



3.5.1



Definisi Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara sebagai pengaju atau pemberi pertanyaan dan yang diwawancarai sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada narasumber dengan memilih untuk menggunakan wawancara tekstruktur, dengan tujuan mendapatkan data yang lebih akurat dan konkrit dengan menemukan permasalahan secara lebih terbuka. Wawancara



terstruktur



adalah



wawancara



yang



pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dam pertanyaan yang akan diajukan. Wawancara ini bertujuan mencari jawaban hipotesis. Umtuk itu pertanyaan-pertanyaan disusun secara ketat. Jenis ini dilakukan pada situasi jika seluruh sampel yang representatif ditanyai dengan pertanyaan yang sama dan hal ini penting sekali. Semua subjek dipandang mempunyai kesempatan yang sama untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Pokok-pokok yang dijadikan dasar pertanyaan diatur secara sangat terstruktur. Keuntungan wawancara terstruktur ialah jarang mengadakan pendalaman pertanyaan yang dapat mengarahkan yang di wawancarai agar jangan sampai berdusta.



75



3.5.2



Pedoman Wawancara Pedoman wawancara digunakan untuk mengungkapkan data secara kualitatif. Data kualitatif bersifat lebih luas dan dalam, mengingat data ini digali oleh peneliti sampai peneliti merasa cukup. Pedoman wawancara ini digunakan peneliti sebagai pemandu, dengan demikian (1) proses wawancara berjalan di atas rel yang telah ditentukan, (2) informan dapat memberi jawaban seperti yang dikehendaki peneliti, (3) peneliti tidak terlalu sulit membedakan data yang digunakan dan tidak, dan (4) peneliti dapat lebih berkonsentrasi dengan lingkup peneliti yang dilakukan. Dalam wawancara ada beberapa pedoman dalam melakukan wawancara yaitu sebagai berikut : 1) Setiap pertemuan, batasi pertanyaan sehingga tidak terlalu banyak. Pertanyaan kurang lebih 10 sampai 15 butir. Pertemuan berikutnya, bisa dilanjutkan ke pertanyaan yang lain yang belum ditanyakan. Semakin banyak pertanyaan, informan akan semakin malas menjawab, karena mereka semakin jenuh. 2) Lihat kembali masalh riset (tujuan riset) untuk memastikan bahwa semua pertanyaan telah disampaikan. Apabila ada pertanyaan yang terlewat, peneliti bisa menanyakan aspek yang terlupakan meskipun tidak urut sesuai dengan pedoman wawancara. 3) Usahakan semua pertanyaan mengandung unsure faktual (fakta) dan opini responden. Dengan fakta dan opini, hasil wawancara semakin variatif dan terkesan lebih kaya. 4) Pastikan bagaimana data wawancara tersebut akan direkam (video-tape, audio-tape, buku-catatan). Proses perekaman akan membantu peneliti mengingat kembali hasil wawancara yang telah dilakukan. 5) Wawancara dapat digunakan untuk mengungkap aspek, tergantung pada kualitas pertanyaan. 6) Usahakan jelas (stive for clarity) praktikkan dengan teman terlebih dahulu. Apabila langkah ini bisa dilalui, maka tidak



76



ada kesan canggung atau kurang percaya diri. Dengan demikian, informan akan semakin baik dalam memberi jawaban. 7) Usahakan singkat (strive for brevity) jangan terlalu lama, jangan lebih dari 45 menit. 8) Beri kesempatan informan memberi penjelasan lengkap. Ketika informan berbicara, jangan sekali-kali dipotong atau tidak diperhatikan. Akan tetapi, apabila informan keluar dari alur pembicaraan dan usahakan tidak menyinggungnya.



3.6



Teknik Analisis Data Analisis



data



adalah



proses



mengolah,



memisahkan,



mengelompokkan dan memadukan sejumlah data yang dikumpulkan di lapangan secara empiris menjadi sebuah kumpulan informasi ilmiah yang terstruktur dan sistematis yang selanjutnya siap dikemas menjadi laporan hasil penelitian. Menurut Miles Huberman sebagaimana yang dikutip oleh Mukhtar (2013:135-136) model analisis data berlangsung atau mengalir (flow model analysis). Menurutnya, ada empat aktivitas yang dilakukan melalui pendekatan ini, yaitu : 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan proses yang berlangsung sepanjang penelitian, dengan menggunakan seperangkat instrumen yang telah disiapkan , guna memperoleh data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. 2. Reduksi Data Reduksi data menunjukkan proses menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksikan, dan mentransformasi data mentah yang muncul dalam penulisan catatan lapangan. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang tajam, ringkas, terfokus, membuag data yang tidak penting, dan mengorganisasikan data sebagai cara untuk menggambarkan dan memverifikasi kesimpulan akhir.



77



3. Display Data Display data adalah usaha merangkai informasi yang terorganisir dalam upaya menggambarkan kesimpulan dan mengambil tindakan. Biasanya bentuk display (penampilan) data kualitatif menggunakan teks narasi. 4. Verifikasi dan Menarik Kesimpulan Verifikasi dan menarik kesimpulan merupakan aktivitas analisis, dimana pada awal pengumpulan data, seorang analis mulai memutuskan apakah sesuatu bermakna, atau tidak mempunyai keteraturan, pola, penjelasan, kemungkinan konfigurasi, hubungan sebab akibat, dan proposisi.



3.7



Triangulasi Triangulasi merupakan teknik yang digunakan untuk menguji keterpercayaan data (memeriksa keabsahan data atau verifikasi data), atau dengan istilah lain dikenal dengan “trustworthiness” dengan memanfaatkan hal-hal lain yang ada diiluar data tersebut untuk keperluan mengadakan pengecekan



atau



sebagai



pembanding



terhadap



data



yang



telah



dikumpulkan. Menurut Sugiyono (2009 : 83) triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Menurut Miles dan Huberman sebagaimana yang dikutip oleh Mukhtar (2013 : 139) menegaskan bahwa triangulasi selain dimaksudkan untuk memastikan data-data yang telah diperoleh juga dimaksudkan untuk menarik kesimpulan penelitian. Menurut Mukhtar (2013 : 138) mengemukakan ada empat model triangulasi, yaitu dengan penggunaan sumber, metode, peneliti, dan teori



78



yang ganda atau berbeda. Patton (1987) memberi penjelasan mengenai empat model triangulasi sebagai berikut : 1. Sumber Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek kembali derajat keterpercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Triangulasi sumber ini bertujuan untuk dapat mengetahui alasan yang menyebabkan terjadinya perbedaan informasi, bukan semata-mata untuk memperoleh hasil perbandingan yang berupa kesamaan pandangan, pendapat atau pemikiran. 2. Metode Triangulasi metode mengimplikasikan adanya model-model pengumpulan data secara berbeda (observasi, wawancara, dan testing) dengan pola yang berbeda. Pada triangulasi dengan metode ini, ada dua strategi yang digunakan, yaitu : (1) pengecekan derajat keterpercayaan data temuan hasil penelitian melalui beberapa teknik pengumpulan data, dan (2) pengecekan derajat keterpercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. 3. Peneliti Triangulasi dengan jalan menggunakan peneliti yang berbeda merupakan salah satu upaya untuk mengecek kembali derajat keterpercayaan data. Penggunaan peneliti ini akan mengurangi penyelewengan dalam pengumpulan data, yang dapat dilakukan dengan cara membandingkan hasil pekerja seorang peneliti dengan peneliti lainnya. 4. Teori Triangulasi dengan teori didasarkan pada asumsi bahwa fakta tertentu tidak dapat diperiksa keterpercayaannya hanya dengan satu teori. Artinya, fakta yang diperoleh dalam penelitian ini harus dapat dikonfirmasikan dengan dua teori atau lebih. Dalam penelitian ini digunakan teknik pemeriksaan triangulasi dengan penggunaan sumber, guna untuk dapat mengetahui alasan yang menyebabkan terjadinya perbedaan informasi, bukan semata-mata untuk memperoleh hasil pembandingan yang beupa kesamaan pandangan, pendapat atau pemikiran.



79



BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN



4.1 Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian Pada penelitian kali ini penulis akan meneliti tentang : “Special Event Sebagai Komunikasi Pemasaran PT. Telkom Akses Dalam Memromosikan Produk IndiHome”. Untuk meneliti variabel tersebut penulis membutuhkan obyek sebagai sumber data untuk mendukung penelitian ini. Dimana dalam penelitian penulis memilih PT. Telkom Akses (IndiHome) sebagai obyek penelitian, karena menurut penulis perusahaan tersebut memiliki apa yang dibutuhkan oleh penulis. 4.1.1



Company Profile PT. Telkom Akses (IndiHome) PT. Telkom Akses (Telkom Akses) didirikan pada tanggal 12 Desember 2012, berdasarkan akta notaris Siti Safarijah, S.H. No 20 tertanggal 26 November 2012, yang telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Surat No. AHU-60691.AH.01.01 tahun 2012 tanggal 28 November 2012. Telkom



Akses



merupakan



anak



perusahaan



PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) yang sahamnya 99,99% dimiliki oleh Telkom. Telkom Akses bergerak dalam bisnis penyediaan layanan konstruksi dan pengelolaan infrastruktur jaringan. Telkom Akses berupaya menghadirkan koneksi Internet berkualitas dan terjangkau untuk meningkatkan kualitas sumber daya



79



80



manusia Indonesia agar mampu bersaing di tingkat dunia. Saat ini Telkom tengah membangun jaringan backbone berbasis serat optik maupun internet protocol (IP) dengan menggelar 30 node terra router dan sekitar 75.000 km kabel serat optik.Pembangunan kabel serat optik merupakan bagian dari program Indonesia Digital Network 2015. Sebagai bagian dari strategi untuk mengoptimalkan layanannya, Telkom mendirikan Telkom Akses. Kehadiran Telkom Akses diharapkan akan mendorong pertumbuhan jaringan akses broadband di Indonesia. Selain instalasi jaringan akses broadband, layanan lain yang diberikan oleh Telkom Akses adalah network terminal equipment (NTE), serta jasa pengelolaan



operasi



dan



pemeliharaan



maintenance) jaringan akses broadband.



(O&M,



operation



&



81



Gambar 4.1 Organizational Structure IndiHome Sumber : telkomakses.co.id



82



4.1.2



Visi, Misi dan Tujuan Visi Menjadi



Perusahaan



yang



unggul



dalam



penyelenggaraan



Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional. Misi 1. Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif. 2. Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia. Visi dan Misi ditetapkan berdasarkan keputusan Komisaris PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk No.09/KEP/DK/2012 pada tanggal 30 Mei 2012. Corporate Culture : The New Telkom Way Basic Belief



: Always The Best



Core Values



: Solid, Speed, Smart



Key Behaviors



: Imagine, Focus, Action



Serta Inisiatif Strategis 1. Pusat Keunggulan. 2. Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio. 3. Percepatan implementasi broadband melalui layanan konvergen. 4. Pengelolaan portofolio nirkabel. 5. Mengintegrasikan solusi ekosistem Telkom Group. 6. Berinvestasi di layanan teknologi informasi.



83



7. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment. 8. Berinvestasi di bisnis wholesale dan peluang bisnis internasional yang strategis. 9. Memaksimalkan nilai aset di bisnis yang saling terkait. 10. Mengintegrasikan Next Generation Network (“NGN”) dan Operational support system, Business support system, Customer support system and Enterprise relations management (“OBCE”) untuk mencapai penyempurnaan beban biaya. Inisiatif



strategis



ditetapkan



berdasarkan



keputusan



Komisaris PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk No.09/KEP/DK/2012 yang ditetapkan pada 30 Mei 2012.



Gambar 4.2 Visi dan Misi Telkom Akses Sumber : nurdipurwatama.weebly.com



84



4.1.3



Kegiatan Usaha PT. Telkom Akses Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menyelenggarakan jaringan dan layanan telekomunikasi,



informatika



serta



optimalisasi



sumber



daya



Perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, Perusahaan menjalankan kegiatan usaha yang meliputi: Usaha Utama 1. Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan, memasarkan atau menjual/menyewakan dan memelihara jaringan telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Merencanakan, mengembangkan, menyediakan, memasarkan atau menjual dan meningkatkan layanan jasa telekomunikasi dan informatika



dalam



arti



yang



seluas-luasnya



dengan



memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan. Usaha Penunjang 1. Menyediakan layanan transaksi pembayaran dan pengiriman uang melalui jaringan telekomunikasi dan informatika. 2. Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perusahaan, antara lain pemanfaatan aset tetap dan aset bergerak, fasilitas sistem informasi, fasilitas



85



pendidikan dan pelatihan dan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan.



4.1.4



Produk Dan Layanan Yang Disediakan Operator Telekomunikasi, Informasi, Media & Edutaintment, dan Services (TIMES). Berikut ini adalah definisi mengenai layanan TIMES secara satu per satu: Telecommunication Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai ikon bisnis perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone Service (”POTS”), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang



dilayani



oleh



Anak



Perusahaan



Telkomsel.



Layanan



telekomunikasi Telkom telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah (“UKM”) serta korporasi.



Information Layanan



informasi



merupakan



model



bisnis



yang



dikembangkan Telkom dalam ranah New Economy Business (“NEB”). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan



86



terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup



Value



Added



Services



(“VAS”)



dan



Managed



Application/IT Outsourcing (“ITO”), e-Payment dan IT enabler Services (“ITeS”).



Media Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (“FTA”) dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern.



Edutainment Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis NEB Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back Tone (“RBT”), SMS Content, portal dan lain-lain.



Services Services menjadi salah satu model bisnis Telkom yang berorientasi kepada pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portfolio Telkom



kepada



pelanggan



Personal,



Enterprise, Wholesale, dan Internasional.



Consumer/Home,



SME,



87



Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi Telkom: Telepon, data, dan Internet 1. Telepon tetap (PSTN): layanan telepon tetap yang pernah menjadi monopoli Telkom di Indonesia 2. Flexi: layanan telepon, data dan internet berbasis fixed wireless CDMA 3. TelkomNet Instan: layanan akses internet dial up 4. TelkomNet Astinet: layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan 5. Speedy: layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan teknologi ADSL 6. Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb



Plazatron)



7. Enterprise – INFONET 8. TELKOMLink DINAccess 9. TELKOMLink VPN IP: layanan komunikasi data any to any connection berbasis IP MPLS. 10. TELKOMNet Whole Sale (VPN Dial): Layanan akses dial up ke intranet suatu perusahaan mobile



melalui



jaringan



yang dilakukan secara remote dan data



tunneling) pada TELKOMNet.



berbasis



TCP



IP(MPLS/



88



11. TELKOM ISDN: jaringan digital yang menyediakan layanan telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan dari sistem telepon yang telah terintegrasi. 12. e-Health: layanan solusi untuk entitas kesehatan yang meliputi sistem informasi dan aplikasi (ePuskesmas, ePharmacy, HIE (Health Information Exchange).



Satelit 1. TELKOMSatelit (Sewa Transponder) 2. TELKOMVSAT (VSAT)



Televisi berlangganan 1. Groovia TV 2. TelkomVision 3. USeeTV 4. Yes TV 5. IndiHome



4.1.5



Tarif Jasa Telekomunikasi Kami menerapkan tarif jasa telekomunikasi sesuai dengan peraturan



pemerintah



Undang No.36/1999 dan



yang



berlaku.



Peraturan



Berdasarkan



Undang-



Pemerintah No.52/2000,



tarif



penyelenggaraan jaringan dan/atau jasa telekomunikasi ditetapkan oleh penyelenggara berdasarkan jenis tarif, struktur dan dengan



89



mengacu pada formula batasan tarif jasa telekomunikasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. 1. Tarif telepon tidak bergerak Pemerintah tarif



telah



baru



Menkominfo



mengeluarkan yang



diatur



formula



penyesuaian



dalam



Peraturan



No.15/PER/M.KOMINFO/4/2008 tanggal



30



April 2008 tentang “Tata Cara Penetapan Tarif Jasa Teleponi Dasar yang disalurkan melalui Jaringan Tetap”.Berdasarkan Peraturan tersebut, struktur tarif jasa teleponi dasar yang disalurkan melalui jaringan tetap terdiri dari: a.



biaya aktivasi;



b.



biaya berlangganan bulanan;



c.



biaya penggunaan; dan



d.



biaya fasilitas tambahan.



2. Tarif telepon selular Pada tanggal 7 April 2008, Menkominfo menerbitkan Peraturan Menteri No.09/PER/M.KOMINFO/04/2008 (“Peraturan Menkominfo No.09/2008”) tentang ”Tata Cara Penetapan Tarif Jasa Telekomunikasi yang Disalurkan melalui Jaringan Bergerak Seluler” yang memberikan pedoman untuk menentukan tarif seluler dengan formula yang terdiri dari unsur biaya elemen jaringan Peraturan



dan



biaya



tersebut,



aktivitas jenis



tarif



layanan retail.Berdasarkan penyelenggaraan



jasa



90



telekomunikasi yang disalurkan melalui jaringan bergerak seluler terdiri dari tarif jasa teleponi dasar, tarif jelajah dan/atau tarif jasa multimedia, dengan struktur tarif sebagai berikut: a.



biaya aktivasi;



b.



biaya berlangganan bulanan;



c.



biaya penggunaan; dan



d.



biaya fasilitas tambahan.



3. Tarif interkoneksi BRTI



dalam



Desember



suratnya No.227/BRTI/XII/2010 tanggal



2010,



memutuskan



untuk



menerapkan



31 tarif



interkoneksi baru yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 untuk jaringan bergerak seluler, jaringan bergerak satelit, dan jaringan tetap lokal dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Juli 2011 untuk jaringan tetap lokal tanpa kabel dengan mobilitas terbatas.Berdasarkan Penyelenggaraan



Keputusan Pos



DJPPI/KOMINFO/7/2011



dan tanggal



Direktur



Jenderal



Informatika No.201/KEP/ 29



Juli



2011,



BRTI



menyetujui revisi Dokumen Penawaran Interkoneksi (“DPI”) Perusahaan



terkait



tarif



interkoneksi.



BRTI,



dalam



suratnya No.262/BRTI/XII/2011 tanggal 12 Desember 2011, memutuskan untuk mengubah tarif interkoneksi SMS dari berbasis sender keep all (“SKA”) menjadi berbasis biaya (“Non-



91



SKA”) efektif sejak tanggal 1 Juni 2012 berlaku untuk seluruh operator penyelenggara telekomunikasi. 4. Tarif sewa jaringan Melalui Peraturan Menkominfo No.03/PER/M.KOMINFO/1/2007tanggal



26



Januari 2007 tentang “Sewa Jaringan”, Pemerintah mengatur bentuk penyediaan, jenis, struktur tarif, dan formula tarif layanan untuk sewa jaringan. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan



Menkominfo



mengeluarkan



Keputusan



tersebut,



maka



Direktur



Jenderal



Pemerintah Pos



dan



Telekomunikasi No.115/2008 tanggal 24 Maret 2008 tentang “Persetujuan Terhadap Dokumen Jenis Layanan Sewa Jaringan, Besaran Tarif Sewa Jaringan, Kapasitas Tersedia Layanan Sewa Jaringan, Kualitas Layanan Sewa Jaringan, dan Prosedur Penyediaan Layanan Sewa Jaringan Tahun 2008 Milik Penyelenggara Dominan Layanan Sewa Jaringan”, sebagai persetujuan atas usulan Perusahaan. 5. Tarif jasa lainnya Tarif sewa satelit dan jasa teleponi dan multimedia lainnya ditentukan oleh penyedia layanan dengan memperhitungkan berbagai pengeluaran dan harga pasar. Pemerintah hanya menetapkan formula tarif untuk layanan teleponi dasar. Tidak ada aturan untuk tarif atas jasa-jasa lainnya.



92



6. Tarif IMES Sebagai



penyelenggara



layanan



IMES



yang



merupakan



bisnis New Economy kami, kami bekerja sama dengan beberapa mitra. Kerja sama ini didasarkan kepada pertimbangan kapabilitas, time to market dan creation idea. Tarif layanan IMES ditentukan melalui kesepakatan dengan mitra berdasarkan pada pola dan skema kerja sama antara kami dengan mitra.



4.1.6



Program Pelayanan Lainnya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk mengelompokkan unitunit bisnisnya kedalam 3 macam yaitu divisi, yayasan, dan anak perusahaan. Divisi-divisi dari PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah: 1. Divisi Long Distance: Sub Divisi Satelit. 2. Carrier and Interconnection Service Center 3. Divisi Multimedia 4. Divisi Fixed Wireless 5. Enterprise Service Center 6. Divisi Regional I - Sumatera 7. Divisi Regional II - Jakarta (Jabotabek dan Sekapur) 8. Divisi Regional III - Jawa Barat dan Banten 9. Divisi Regional IV - Jawa Tengah dan Yogyakarta 10. Divisi Regional V - Jawa Timur



93



11. Divisi Regional VI - Kalimantan 12. Divisi Regional VII - Kawasan Timur Indonesia 13. Maintenance Service Center 14. Training Center 15. Carrie Development Support Center 16. Management Consulting Center 17. Construction Center 18. I/S Center 19. R&D Center 20. Community Development Center (CDC) Yayasannya terdiri dari: 1. Dana pensiun (Dapentel) 2. Yayasan Pendidikan 3. Yayasan Kesehatan 4. Yayasan Sandhykara Putra Telkom (YSPT) Anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk memiliki banyak anak perusahaan dan mengelompokkan anak-anak perusahaan tersebut dalam 3 (tiga) kelompok berdasarkan jumlah kepemilikan saham, yaitu kepemilikan diatas 50 persen kepemilikan diantara 20-50 persen, dan kepemilikan dibawah 20 persen.



94



4.1.7



Keunggulan dan Kestabilan Layanan 1. Telkom memiliki kekuatan finansial yang besar. Hal ini memudahkan Telkom untuk melakukan investasi peralatan telekomunikasi yang mahal. Selain itu, mereka juga telah memiliki jaringan dan infrastruktur yang luas mencakup segenap wilayah tanah air sehingga memudahkan untuk melakukan ekspansi dan penetrasi pasar. 2. Sepanjang tahun 2008, jumlah pelanggan Perusahaan terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Jumlah pelanggan akses internet broadband, sambungan tidak bergerak nirkabel dan seluler mengalami pertumbuhan tahunan yang signifikan, masing-masing sebesar 168%, 100% dan 36%. Telkom terus mendominasi pasar domestik di produk-produk: seluler, sambungan tidak bergerak nirkabel dan akses internet broadband. Untuk produk seluler, pangsa pasar (per 31 Desember 2008) adalah 47.0% untuk Telkomsel, 26.0% untuk Indosat, dan 19.0% untuk Excelcomindo. Jumlah pelanggan Telkomsel sebanyak 65.3 juta, Indosat sebanyak 36.5 juta, dan Excelcomindo sebanyak 25,6 juta. 3. Pilihan produk dan cakupan serta beragam jenis layanan yang ditawarkan merupakan keunggulan strategis yang dimiliki Telkom. Kapasitas dan infrastruktur Telkom juga menyediakan landasan yang kokoh dalam memenuhi kebutuhan di masa



95



mendatang untuk kecepatan, konektivitas dan pilihan yang lebih baik. 4. Dari sisi keuangan, Telkom terus menunjukkan arus kas yang kuat dan rasio hutang terhadap ekuitas yang sehat. Posisi ini memperkuat kemampuan Telkom untuk mengumpulkan modal guna pengembangan jika dan ketika dibutuhkan. 5. Sejumlah departemen dan instansi Pemerintah (tidak termasuk BUMN) membeli layanan Telkom sebagai pelanggan langsung, dengan termin yang dinegosiasikan secara komersil. Telkom tidak memberikan layanan secara cuma-cuma atau yang berbasis perusahaan



sejenis.



Telkom



berurusan



dengan



berbagai



departemen dan instansi Pemerintah sebagai pelanggan secara terpisah satu dengan lainnya.



96



Gambar 4.3 Telkom Indonesia Sumber : [email protected]



97



4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Dalam penelitian ini penulis menemukan beberapa hal yang menjadi acuan dalam penelitian ini. Seperti yang di tulisan penulis dalam judul penelitian ini yaitu “Special Event Sebagai Komunikasi Pemasaran PT. Telkom Akses Dalam Mempromosikan Produk IndiHome”, penulis akan membahas hal-hal yang terkait dengan aktifitas marketing komunikasi, promosi dalam perusahaan tersebut. Untuk memproleh data, yang terkait dengan “Special Event Sebagai Komunikasi Pemasaran PT. Telkom Akses Dalam Mempromosikan Produk IndiHome, penulis melakukan wawancara terhadap manager Marketing Communication IndiHome, karyawan bagian promosi, dan karyawan bagian marketing pada perusahaan tersebut. Setelah itu penulis juga mewawancarai customer dari IndiHome untuk mendapatkan data yang akurat pada penelitian ini. Berikut adalah hasil wawancara yang dilakukan penulis terhadap Erisko Masri selaku Manager Marketing Komunikasi : “Kalau strategi pasti, karena kita harus menjual produk kepada klien. Pastinya dari sisi penyebaran flyer, ikut dalam beberapa event. Terus kanvasing biasa kita lakukan. Untuk strategi pemasaran yang kita pakai kurang lebih sama seperti media promosi yang digital maupun tidak digital penyebaran flyer secara manual dan ada juga yang kanvasing. Tapi biasanya yang sudah mulai gencar ini mengikuti beberapa event yang lebih happening seperti event musik. Material kita sudah pasti memakai soft copy atau hard copy ataupun yang digital hard copy itu misalnya seperti brosur, flyer ataupun company profile dan untuk digital kita sudah main di facebook dan di twitter, kita memakai twitter dan facebook karena saat ini teknologi sudah semakin maju pengguna media sosial via internet perkembangan sangat pesat sehingga kita tertarik untuk mempromosikan produk kami di beberapa media sosial. Terkadang kita juga main di login page itu juga suatu media promosi kita juga. Misalnya dalam beberapa lokasi hotspot kita akan survei dan disana ada media login



98



page kita. Sebenarnya kalau menjadi yang terbaik itu susah ya karena di Indonesia kita provider internet dan disana kita punya tingkatan-tingkatan ada low, middle, high dan kita berada di middle artinya tidak terlalu bagus dan juga tidak terlalu jelek, untuk menjadi yang terbaik juga kita saat ini best effort aja saat ini tidak ada planning untuk jadi yang tebaik tapi kita mencoba memberikan solusi yang terbaik buat customer. Untuk 2013 emang kita banyak event kita ada sekitar 46 event sepanjang tahun 2013 dan event-event itu juga cukup berbobot ya mungkin salah satu event indocomtech itu event IT terbesar di Jakarta dan itu kita jadi official partner dan mungkin kalu untuk event konser sendiri kita ikut di konsernya Mettalica sebagai official partner itu mungkin event besar yang mungkin di tunggu-tunggu orang dan kita disana sebagai sponsor internet untuk kebutuhan mereka. Kalau mau bersaing dengan biznet atau firstmedia itu cukup gampang karena mereka perusahaan kecil dibabangkan IndiHome yaitu perusahaan milik negara atau BUMN. Biasanya kalau complain kita punya customer service 24 jam itu akan di handle dari customer support dulu, apabila itu tidak bisa di handle on by call 1x24 jam itu kita akan mengunjungi client setelah satu hari pengaduan. Itu biasanya terjadi karena kerusakan device kalau gangguan teknis biasanya bisa diatasi dengan on call. Sekarang IndiHome juga sudah berbentuk fiber optic yang menawarkan layanan triple play yang terdiri dari internet rumah (Fixed Broadband Internet), telepon rumah (Fixed Phone) dan TV interaktif (UseeTV). Jaringan fiber optic juga sangat stabil dan mampu mentransfer data hingga 100 mbps jauh lebih cepat dibandingkan jaringan kabel koaksial atau kabel tembaga. Teknologi fiber optic merupakan teknologi penghantar data tercanggih dan terbaru yang digunakan dalam layanan fixed broadband. Jadi dengan penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa strategi itu sangat penting karena kita harus menjual produk kepada client”.1



Peneliti juga melakukan wawancara dengan karyawan bagian Marketing yang bernama Aditya Pratama, mengenai strategi pemasaran yang dilakukan oleh IndiHome, beliau menjelaskan bahwa: “Perusahaan kami menjalankan marketing yang sebenarnya hampir sama dilakukan beberapa perusahaan lain untuk menggaet konsumen baru. Biasanya kita menyebarkan flyer di daerah perkantoran dan 1



Wawancara dengan Bapak Erisko Masri, Manager Marketing Komunikasi, PT. Telkom Akses IndiHome, tanggal 23 Oktober 2017, Pukul 14.00 WIB.



99



hotel, karena target kita itu untuk kantor, hotel, perumahan dan warnet, jadi kita merasa lebih efektif kalo kita sebar flyer disana. Selain itu kita juga ikut mensponsori event-event besar yang dilakukan di Jakarta. Contohnya seperti SNSD, G Dragon dan Metallica. Kenapa kita rela menghabiskan budjet besar disana, karena kita merasa event ini sudah cukup ditunggu-tunggu penikmat musik di Jakarta. Contohnya SNSD dan G Dragon, mereka itu penggemarnya banyak, karena industri hiburan Korea memiliki penggemar yang cukup banyak di seluruh dunia. Selain itu, alasan kami ikut event Metallica karena penggemar Metallica yang cukup banyak dan dilihat dari sisi usia, dari yang tua sampai yang muda, menggemari music rock yang mereka bawakan. Strategi marketing lain yang kita lakukan biasanya kita melakukan kanvasing ke perusahaan-perusahaan besar. Sebelum melakukan kanvasing, kita sebarin flyer dulu ke tempat-tempat yang tadi sudah saya bilang, seperti di area perkantoran ataupun area hotel. Baru kita kanvasing ke perusahaan yang bersangkutan, karena kalo kita sudah sebar flyer dulu ke mereka, pasti bertanya-tanya, apa sih IndiHome itu. Kalo kita sudah udah sebar flyer nya dulu ke mereka, paling tidak mereka sedikit tau tentang keberadaan IndiHome. Strategi marketing selanjutnya yang kita lakukan adalah melakukan kerja sama kepada third party (pihak ketiga), maksudnya adalah ketika kita mendapatkan orderan untuk memasang internet yang gak terjangkau sama kita, kita akan mengajak third party untuk membantu kita memasangkan internet di daerah tersebut”.2 Selain melakukan wawancara dengan karyawan Marketing, peneliti juga menanyakan hal tersebut ke bagian promosi, dimana Sdr. Soeganda Prawira, menjelaskan bahwa : “Dari sisi promosi biasanya kita kasih diskon ke pelanggan baru, biar mereka tertarik pake produk kita dan mindset mereka harga yang kita tawarkan itu lebih murah bila dibandingkan provider internet lain. Selain itu, kita kasih double speed ke pelanggan baru ketika mau berlangganan dengan kita selama tiga bulan, speed akan kita naikkan dua kali lipat. Jadi konsumen bisa milih mau bentuk promosi itu sendiri. Mungkin bila dilihat dari program promosinya kita beracuan pada memberikan potongan harga dan meningkatkan kualitas produk yang seperti saya bilang diatas dengan adanya discount dan double speed. Tapi agar promosi kita dapat di dengar dan sampai ke masyarkat luas itu lebih bergantung pada wadah mediatornya. Untuk 2



Wawancara dengan Aditya Pratama, Karyawan Marketing, di Kantor PT. Telkom Akses IndiHome, tanggal 26 Oktober 2017, Pukul 15.00 WIB



100



itu kita melakukan kerja sama dengan event-event tersebut, dengan adanya acara dan kita juga dapat berkontribusi disana menjadi IndiHome ke masyarakat luas. Dan dari respon masyarakat kita bisa menyampaikan bentuk program promosi kita”.3



Dari hasil wawancara peneliti mendapatkan informasi mengenai strategi Komunikasi Pemasaran yang dilakukan IndiHome. Manager Komunikasi Pemasaran dari perusahaan IndiHome ini menjelaskan sampai saat ini strategi yang digunakan adalah melakukan pemasaran dengan mengkuti beberapa event untuk melakukan pemasaran. Diantaranya adalah event Indocomtech yang diselenggarakan di Jakarta, dimana event ini merupakan event IT yang cukup besar dan bergengsi. Dengan mengikuti event



tersebut



perusahaan



IndiHome



mengadakan



pameran



untuk



memberikan informasi serta layanan perusahaan kepada masyarakat luas yang berkunjung ke event tersebut. Dalam kegiatannya mengikuti pameran pada event-event besar pada perusahaan disini melakukan penjualan, dan mengadakan promosi yang berikutnya dipasarkan secara direct (pemasaran dilakukan media) maupun undirect (pemasaran dilakukan melalui penyebaran brosur-brosur, flyer) kepada calon pelanggan. Selain hanya mengikuti berbagai event-event besar IT perusahaan juga mengikuti event yang berbeda seperti konser music dan juga event olahraga ataupun event negara. Dimana dalam event tersebut IndiHome menjadi salah satu official sponsor untuk event konser musik yaitu Metallica dan juga kedatangan salah satu klub terbesar di dunia yaitu Inter Milan. 3



Wawancara dengan Bapak Soeganda Prawira, Karyawan Marketing Promosi, di Kantor PT. Telkom Akses IndiHome, tanggal 26 Oktober 2017, Pukul 16.00 WIB



101



Dengan strategi pemasaran seperti ini cukup efektif bagi perusahaan memasarkan produk serta merek dagang perusahaan ke masyarakat luas. Agar strategi pemasaran dapat menghasilkan penjualan yag baik, maka Komunikasi Pemasaran perusahaan melakukan kerja sama dengan bagian penjualan pada perusahaan. Kegiatan yang dilakukan dengan cara digital maupun non-digital yaitu dengan menyebarkan flyer dan kanvasing kepada korporasi yang menjadi calon pelanggan IndiHome. Dalam menjalankan penyebaran flyer perusahaan menggunakan media pendukung seperti jaringan online facebook atau twitter untuk melakukan pemasaran produk perusahaan kepada masyarakat luas. Perusahaan juga memasarkan produk melalui onair dengan radio, dimana kegiatan online dan onair ini merupakan pelaku komunikasi material yang digunakan oleh IndiHome. Pada proses Komunikasi Pemasaran yang dilakukan IndiHome dilengkapi dengan program promosi yang diberikan perusahaan untuk calon komsumen dari IndiHome. Hal ini dilakukan untuk terciptanya ketertarikan bagi calon konsumen agar mendapatkan hasrat membeli produk IndiHome. Dan bagi konsumen yang sudah berlangganan akan dimaksudkan untuk terciptanya sifat loyal terhadap IndiHome. Program promosi yang diberikan IndiHome diantaranya adalah dengan memberikan double speed, dimana dalam program promosi ini konsumen akan diberikan spedd dua kali lipat dari speed yag mereka inginkan. Program ini akan diberikan dalam jangka waktu yang ditentukan perusahaan. Selain itu ada juga proggram sperti free modem untuk pemasangan pertama untuk pembelian produk IndiHome.



102



Selain melakukan wawancara dengan bagian marketing, promosi peneliti juga melakukan wawancara dengan bagian Customer (pelanggan) IndiHome yang diwakili oleh Nico Hadi Pratama, beliau menjelaskan bahwa : “Sampai saat ini sih koneksi di rumah saya yang provide oleh IndiHome cukup baik, karena melihat dari pekerjaan saya sebagai marketing support sekitar 80% saya menggunakan internet berhubungan langsung dengan laporan-laporan marketing dari dalam maupun luar kantor cabang lain. Pernah sempat beberapa kali kejadian koneksi error dan lambat koneksinya, biasanya terjadi karena tanggal perbulan sudah mau habis. Tapi tidak seburuk sampai benar-benar putus koneksinya dan jika terjadi hal seperti itu biasanya dari pihak kita langsung complain ke kantor IndiHome dan itu juga prosesnya tidak lambat karena IndiHome cukup tanggap untuk melakukan keluhan customernya, hingga sekitar kurun waktu 1-2 jam keadaan koneksi sudah kembali normal kembali dan juga saat ini sudah jarang terjadi karena hal-hal seperti itu, mungkin kalau untuk promosi secara keseluruhan saya kurang mengetahui karena hal itu urusan langsung kepada perusahaan. Tapi saya sebagai pekerja disini yang memakai internet yang di provide IndiHome di perusahaan ini saya rasa koneksinya cukup baik, kalau browsing atau download tidak ada masalah karea menggunakan fiber optic, disana internet berperan penting dan sampai saat ini saya cukup puas dengan koneksi internet di kantor karena laporan selalu datang tepat waktu dan minim sekali gangguan teknis. Harapan saya untuk IndiHome agar dapat mempertahankan kualitas terbaiknya kepada customer yang khususnya pada segmentasi perkantoran. Karena melihat operational perusahaan atau perkantoran yang cukup sibuk dan sangat membutuhkan jasa internet maka diharapkan IndiHome dapat memberikan kualitas terbaiknya”.4



4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Pada penelitian ini, penulis memilih untuk menerapkan sebuah teori komunikasi pemasaran dan promosi karena dalam penelitian ini akan membahas kegiatan marketing pada suatu perusahaan. Dimana kedua teori



4



Wawancara dengan Bapak Nico Hadi Pratama, selaku Customer PT. Telkom Akses IndiHome, di rumah Nico, tanggal 27 Oktober 2017, Pukul 09.00 WIB



103



tersebut sudah sangat mencakup dari semua hal yang dibutuhkan dari bagian Komunikasi Pemasaran. 4.3.1



Komunikasi Pemasaran Merujuk dikemukakan



pada



oleh



teori



Tjiptono



Komunikasi (2008:219)



Pemasaran dimana



yang



disebutkan



komunikasi pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruh atau membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan bersangkut. Berikut disampaikan analisa berdasarkan teori tersebut : 4.3.1.1 Pelaku Komunikasi Dalam melakukan aktivitas pemasaran tentunya dibutuhkan pelaku komunikasi dimana harus terdapat pengirim (sender) atau komunikator yang menyampaikan pesan dan penerima (receiver) atau komunikan pesan. Dimana dalam kegiatan pemasaran tersebut komunikatornya adalah produsen atau perusahaan, yang berusaha untuk menyampaikan pesannya untuk penerima pesan. Sedangkan komunikannya adalah khayalak seperti pasar pribadi, pasar organisasi, maupun masyarakat umum (yang berperan sebagai intilator, influencer, decider, purchaser, dan user). Untuk melakukan kegiatan pemasaran divisi marketing komunikasi sangat berperan penting. Karena setiap konsep atau pesan yang akan disebarkan kepada komunikan harus disusun serta



104



dirangkap secara baik oleh marketing komunikasi agar makna pesan yang akan disampaikan oleh perusahaan, sehingga tidsk terjadi miss comunication antara komunikator dan komunikan dalam mengirim atau menerima pesan. Agar pemasaran dapat berjalan dengan baik sehingga bisa menyampaikan pesan ke masyarakat luas atau kepada komunikan maka marketing komunikasi harus bekerja sama dengan berbagai media. Dimana media disini dengan jasanya dapat digunakan sebagai wadah untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas. Selain itu dengan mengikuti kegiatan pameran yang biasanya diselenggarakan oleh event organizer. Dalam perusahaan telkom akses IndiHome yang menjadikan subyek penelitian penulis bagian marketing komunikasi disini juga melakukan kegiatan marketing seperti demikian. Dimana IndiHome bekerja sama dengan onair seperti penyebaran iklan melalui radio. Selain itu telkom akses IndiHome bekerja sama dengan media cetak untuk menerbitkan iklannya di majalah atau media atau surat kabar. Selain itu marketing IndiHome seringkali mengikuti pameran atau event yang diadakan oleh event organizer.



4.3.1.2 Material Komunikasi Untuk menyampaikan pesan dibutuhksn beberapa hal yang penting disebut sebagai material komunikasi. Material komunikasi disini adalah materi-materi yang digunakan untuk mendukung



105



kekuatan serta penyebaran pesan agar pesan diterima dengan komunikan secara baik. Beberapa material komunikasi pemasaran yang penting yaitu : a. Gagasan Gagasan adalah materi pokok yang hendak disampaikan pengirim. Sebelum pengirim melakukan pengiriman pesan makan gagasan dalam pesan harus diperhatikan gar kemasan kata maupun kekuatan pesan serta visi misi tersampaikan dengan baik oleh penerima pesan. Seperti IndiHome



“Menjadi



pada hal visi yang diterkan oleh Perusahaan



penyelenggaraan Telecommunication,



yang



unggul



Information,



dalam Media,



Edutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional” b. Pesan (message) Pesan merupakan himpunan sebagai symbol (oral, verbal, atau non verbal) dari suatu gagasan. Dimana pesan hanya dapat di komunikasikan dengan melalui suatu media. Dalam meyampaikan pesan perusahaan IndiHome menggunakan dua cara yaitu digitial dan non-digital, pesan akan disampaikan secara online dan non-digital disampaikan melalui penyebaran flyer berupa hard copy. Sebagai contoh pesan yang tertera pada flyer IndiHome tertulis dalam “Premium Internet For Your Bussines”. Di dalam slogan tersebut terdapat bahwa IndiHome adalah jaringan yang tepat atau sesuai yang dapat digunakan oleh



106



korporasi dalam mengembangkan kegiatan usaha atau bisnis. Hal ini cukup untuk menarik perhatian kepada penerima peesan (komunikan) atau khalayak luas. c. Media Media sebagai salah satu faktor pendukung komunikasi pemasaran, dimana pemasaran dapat dilakukan dengan cara mempromosikan lewat media-media seperti media cetak, media elektronik, dan lain-lain. Dalam proses pemasarannya IndiHome melakukan pemasaran nya melalui beberapa media social seperti facebook untuk menebarkan iklan flyer digital. Dan untuk iklan non-digital nya IndiHome menyebarkannya melalui media personal dengan menyebarkan flyer langsung pada saat pameran maupun kanvasing atau kunjungan pada calon konsumen. d. Response Response merupakan reaksi pemahaman atas pesan yang diterima oleh penerima. Response disini merupakan hal yang selalu diperhatikan IndiHome untuk selalu menginovasi pesan iklan yang di pasarkan. Dengan pesan yang disampaikan tentu perusahaan menginginkan response dari khalayak luas. Dimana response tersebut yang menjadi sebagai toalk ukur atas keberhasilan dari kegiatan pemasaran.



107



e. Feed-back Feed-back adalah bentuk ungkapan atau pesan umpan balik dari sebagian atau keseluruhan respon yang dikirim kembali oleh penerima. Dengan adanya feed-back dari khalayak maka sudah dipastikan pesan dalam pemasaran telah sampai kepada penerima pesan (khalayak). IndiHome telah menyediakan kotak kritik dan saran untuk para khalayak memberikan feed-back dengan memberi contack person berupa nomor telepon, e-mail, serta website untuk dikunjungi oleh khalayak agar bisa mendapatkan informasi lebih jelas tentang perusahaan tersebut. f. Gangguan Dalam



melakukan



proses



komunikasi



terhadap



gangguan, yaitu segala sesuatu yang menghambat kelancaran proses komunikasi. Seperti yang sudah diketahui ada beberapa gangguan dalam melakukan proses komunikasi yaitu gangguan dalam melakukan proses komunikasi yaitu gangguan fisik misalnya seperti berbicara kepada seseorang yang mengalami gangguan fisik antara lain tunarungg, bisu, dan lain-lain. Gangguan yang terjadi bisa dari faktor perbedaan bahasa contohnya berkomunikasi dengan berbeda Negara. Perbedaan budaya juga menjadi salah satu faktor gangguan dalam melakukan proses komunikasi contoh perbedaan daerah budaya masingmasing, terakhir gangguan yang seperti sudah sering terjadi di



108



lingkungan sosial misalnya komunikasi yang terjadi antara seorang penjabat Negara dengann tukang ojek atau lainnya.



4.3.1.3 Proses Komunikasi Proses komunikasi yaitu penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima pengirim pesan mendapatkan respon dari si penerima. Proses komunikasi memerlukan dua kegiatan yang dimana kegiatan tersebut digunakan IndiHome dalam melakukan proses komunikasi, kegiatan itu adalah encoding (fungsi pengirim) dan decoding (fungsi penerima). 1) Encoding IndiHome yang bergerak



dibidang jasa Internet Service



Provider mengguakan Slogan “Speed Up Your Internet” artinya pihak dari IndiHome ingin memberikan kualitas yang lebih dalam menyalurkan jasa internet dengan double speed, dimana dalam programnya speed yang digunakan costumer akan digandakan dua kali lipat oleh IndiHome. Dengan adanya slogan tersebut



diharapkan bagi



khlayak untuk dapat



memahami slogan tersebut. 2) Decoding Simbol yang digunakan IndiHome adalah bola dunia, yang menunjukan bahwa IndiHome adalah sebuah jasa internet yang dapat diandalkan untuk menjadi provider bagi perusahaan-



109



perusahaan berkembanng untuk menjalankan bisnisnya. Bola dunia disini juga menggambarkan bahwa IndiHome telah menjanjikan pelayanannya dapat mendunia, yang artinya dalam proses komunnikasi perusahaan pelanggan akan efektif apabila berkomunikasi dengan perusahaan lain



yang ada di beda



negara maupun beda benua.



4.3.2



Teori 4 Step Manajemen Public Relation Dalam melaksanakan upaya dan tugasnya, seorang humas haruslah menjalankan upaya-upaya komunikasi yang menurut Scott M. Cutlip Cutlip (2006: 320) Ada empat langkah proses kehumasan yang berkaitan dengan program kerja kehumasan, yaitu : e.



Research and listening (Riset dan memperhatikan) Dalam tahapan ini melalaui riset untuk menemukan fakta/data di lapangan sebelum melakukan tindakan. Misalnya humas sebelum melakukan suatu kegiatan harus terlebih dahulu mengetahui, misalnya apa yang diperlukan publik, siapa saja yang termasuk ke dalam publik, bagaimana keadaan publik dipandang dari berbagai faktor. Tahapan ini merupakan upaya untuk menjawab suatu pertanyaan



“What’s



our



problem?”



(apa



yang



menjadi



permasalahan kita?), dan merupakan tahapan analisis situasi.



110



f.



Planning and decision (perencanaan dan pengambilan keputusan) Pada tahap ini, pihak humas merancang suatu perencanaan dan upaya pengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijaksanaan dan menetapkan programprogram kerja organisasi yang sejalan dengan kepentingan pihak lainnya (publik) sebagai khalayak sasaran. Tahapan ini ,merupakan tahapan untuk menjawab pertanyaan “Here’s what we can do?” (apa yang harus kita kerjakan?) adalah langkah-langkah berbentuk perencanaan dan program kerja humas.



g.



Communication and action (komunikasi dan pelaksanaan) Tahapan ini adalah bagaimana humas mampu menjelaskan dan sekaligus mendramatisir informasi mengenai pelaksanaan yang akan dilakukan, sehingga menimbulkan pesan-pesan yang efektif untuk mempengaruhi opini publik atau pihak lain yang dianggap penting, berpotensi dalam upaya memberikan dukungan peneuh, dan sebagai upaya untuk menjawab pertanyaan “Here’s what we did and why?” (apa yang telah kita lakukan dan mengapa begitu?). perencanaan yang disusun dengan baik sebagai hasil pemikiran yang matang berdasarkan fakta/data, kemudian dikomunikasikan atau dilakukan kegiatan operasional.



h.



Evaluation (penilaian) Pada langkah ini pihak humas mengadakan penilaian terhadap hasil-hasil dari riset dan hingga perencanaan program kerja (aktifitas program humas), serta efektifitas dari



111



proses manajemen dan bentuk atau model komunikasi yang digunakan, sebagai upaya untuk menjawab pertanyaan “How did we do?” (bagaimana kita telah melakukannya?). Tahapan ini mengadakan evaluasi tentang suatu kegiatan, apakah tujuan sudah tercapai atau belum. Evaluasi ini dilakukan secara continue.



112



BAB V SIMPULAN DAN SARAN



5.1



Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sesuai tujuan penelitian yaitu mengetahui bagaimana “Special Event Sebagai Komunikasi Pemasaran PT. Telkom Akses Dalam Memromosikan Produk IndiHome”, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : special event yang digunakan PT. Telkom Akses IndiHome sudah berjalan dengan baik, hal ini di



dukung :



1. Kegiatan event yang dilakukan IndiHome diantaranya adalah event Indocomtech yang diselenggarakan di Jakarta, dimana event ini merupakan event IT yang cukup besar dan bergengsi. Dengan mengikuti event tersebut perusahaan IndiHome mengadakan pameran untuk memberikan informasi serta layanan perusahaan kepada masyarakat luas yang berkunjung ke event tersebut. 2. Dalam melakukan penyebaran flyer perusahaan menggunakan media pendukung seperti jaringan online facebook dan twitter untuk melakukan pemasaran produk perusahaan ke masyarakat luas. Perusahaan memasarkan produk melalui onair dengan radio. 3. IndiHome memiliki program promosi seperti memberikan double speed dan free modem kepada calon konsumen maupun konsumen dari IndiHome. Hal ini dilakukan untuk terciptanya ketertarikan bagi calon



112



113



konsumen agar mendapatkan hasrat membeli produk dari IndiHome dan menciptakan loyalitas bagi konsumen yang sudah memakai IndiHome.



5.2



Saran Adapun saran penulis untuk PT. Telkom Akses IndiHome sebagai berikut : 1. Dalam mengembangkan bisnisnya PT. Telkom Akses IndiHome agar dapat memperluas infrastruktur untuk dapat bersaing dengan perusahaan yang bergerak di bidang yang sama. 2. Promosi yang harus gencar-gencar agar khalayak dapat lebih luas mengetahui produk dan jasa yang di tawarkan oleh IndiHome hingga dapat menimbulkan hasrat beli khalayak. 3. Promosi melalui media sosial juga sangat mempengaruhi perkembangan perusahaan dimana masyarakat luas pada saat ini banyak menggunakan internet dan media sosial untuk mendapatkan informasi dan juga sebagai ajang komunikasi.



114



DAFTAR PUSTAKA



Abdurrahman, Oemi. 2001. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT Citra Aditya Bakti Any, Noor. Management Event. Bandung : Alfabeta. Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Public, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Butterick, Keith. 2012. Pengantar Public Relations, Teori dan Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Cutlip, Scott M. et al. 2005. Effective Public Relations, Edisi kedelapan. Jakarta : Kencana Pranada Media Group Cutlip, Scott M. et al. 2006. Effective Public Relations, Edisi kesembilan. Jakarta : Kencana Pranada Media Group Danandjaja. 2011. Peranan Humas dalam Perusahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu Effendy, Ochnong Uchjana. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Elvinaro Ardianto. 2001. Handbook Of Public Relations. Bandung : Simbiosa Rekatama Media Elvinaro Ardianto. 2011. Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Emzir. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers Evelina, Lidia, Drs, M.M, Event Organizer Pameran, PT Indeks, Jakarta, 2005. Gugup Kismono, 2011. Bisnis Pengantar, Edisi Kedua, Cetakan Pertama. BPFE, Yogyakarta. Jefkins, Frank. 2004. Direvisi Oleh Daniel Yadin. Jakarta: Erlangga. Public Relations. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga Kader Nurjaman, Khaerul Umam. 2012. Komunikasi dan Public Relations :Pustaka Setia



115



Kotler, Philip ang Gary Armstrong.2012. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2008. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Penerbit Erlangga. Jakarta. Kotler, Philip. Keller, K Lane, 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1 dan 2, Penerbit Erlangga, Jakarta. Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Pranada Media Group Kriyantono, Rachmat. 2008. Public Relations Writing. Jakarta : Kencana Prenada Media Group Moleong, J. Lexy. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Morissan. (2008). “Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi”. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Nurjaman dan Khaerul 2012. Komunikasi dan Public Relations. Bandung : Pustaka Setia Pudjiastuti, Wahyuni. (2010). Special Event : Alternatif Jitu Membidik Pasar. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Riswandi. 2009. Ilmu Komunikasi. Jakarta: Graha Ilmu Ruben dan Steward 2006. Communication and Human Behavior. United state: Allyn and Bacon Sujarweni, v. Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Baru Pers Suprayogo dan Tobroni. 2001. Metodologi Penelitian Sosial, Agama. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Tjiptono Fandy, Gregorius Chandra dan Dadi adriana.2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi Tjiptono Fandy. 2010. Strategi Pemasaran Edisi ketiga. Yogyakarta : Andi Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah 2014. Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public Relations Era Cyber. Depok : Gramata Publishing Wijaja. 2008. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara



116



Transkrip Wawancara Nama : Erisko Masri Jabatan : Manager Marketing Tanggal : 23 Oktober 2017



R : Untuk memasarkan hypernet apakah menggunakan strategi dan strategi yang digunakan bagaimana?



E : Kalau strategi pasti, karena kita harus menjual produk kepada klien. Pastinya dari sisi penyebaran flyer, ikut dalam beberapa event.



R : Dalam melakukan strategi pemasaran mengacu pada 3 unsur pokok (pelaku komunikasi, material komunikasi, dan proses komunikasi) apakah unsur ini dipergunakan oleh IndiHome?



E : Material kita sudah pasti memakai soft copy atau hard copy ataupun yang digital hard copy itu misalnya seperti brosur, flyer ataupun company profile dan untuk digital kita sudah main di facebook dan di twitter, kita memakai twitter dan facebook karena saat ini teknologi sudah semakin maju pengguna media sosial via internet perkembangan sangat pesat sehingga kita tertarik untuk mempromosikan produk kami di beberapa media sosial.



117



R : Sebagai pelaku komunikasi, apa yang diterapkan IndiHome untuk dapat menjadi yang terbaik?



E : Sebenarnya kalau menjadi yang terbaik itu susah ya karena di Indonesia kita provider internet dan disana kita punya tingkatan-tingkatan ada low, middle, high dan kita berada di middle artinya tidak terlalu bagus dan juga tidak terlalu jelek, untuk menjadi yang terbaik juga kita saat ini best effort aja saat ini tidak ada planning untuk jadi yang tebaik tapi kita mencoba memberikan solusi yang terbaik buat customer.



R : Bagaimana cara IndiHome menghadapi permasalahan persaingan dengan perusahaan biznet atau Hypernet apakah ada solusi untuk mencari jalan yang terbaik?



E : Kalau mau bersaing dengan biznet atau firstmedia itu cukup gampang karena mereka perusahaan kecil dibabangkan IndiHome yaitu perusahaan milik negara atau BUMN.



R : Kegiatan apa saja yang diterapkan oleh IndiHome untuk menyampaikan informasi tentang IndiHome agar dikenal oleh konsumen atau khalayak?



E : Untuk strategi pemasaran yang kita pakai kurang lebih sama seperti media promosi yang digital maupun tidak digital penyebaran flyer secara manual dan ada



118



juga yang kanvasing. Tapi biasanya yang sudah mulai gencar ini mengikuti beberapa event yang lebih happening seperti event musik.



R : Bagaimana sikap pelanggan menghadapi masalah apabila terjadi complain oleh pengguna atau konsumen ?



E : Biasanya kalau complain kita punya customer service 24 jam itu akan di handle dari customer support dulu, apabila itu tidak bisa di handle on by call 1x24 jam itu kita akan mengunjungi client setelah satu hari pengaduan. Itu biasanya terjadi karena kerusakan device kalau gangguan teknis biasanya bisa diatasi dengan on call.



R : Apasih kelebihan IndiHome dibandingkan provider yang lain?



E : Sekarang IndiHome juga sudah berbentuk fiber optic yang menawarkan layanan triple play yang terdiri dari internet rumah (Fixed Broadband Internet), telepon rumah (Fixed Phone) dan TV interaktif (UseeTV). Jaringan fiber optic juga sangat stabil dan mampu mentransfer data hingga 100 mbps jauh lebih cepat dibandingkan jaringan kabel koaksial atau kabel tembaga.



119



Transkrip Wawancara Nama : Aditya Pratama Jabatan : Bagian Karyawan Marketing Tanggal : 26 Oktober 2017



R : Bagaimana IndiHome mengaplikasikan strategi pemasaran komunikasi untuk mempromosikan internet sebagai produk atau jasa yang ditawarkan?



A : Biasanya kita menyebarkan flyer di daerah perkantoran dan hotel, karena target kita itu untuk kantor, hotel, perumahan dan warnet, jadi kita merasa lebih efektif kalo kita sebar flyer disana. Selain itu kita juga ikut mensponsori eventevent besar yang dilakukan di Jakarta.



R : Apakah ada strategi lain yang mendukung untuk menjalani kegiatan marketing?



A : Strategi marketing selanjutnya yang kita lakukan adalah melakukan kerja sama kepada third party (pihak ketiga), maksudnya adalah ketika kita mendapatkan orderan untuk memasang internet yang gak terjangkau sama kita, kita akan mengajak third party untuk membantu kita memasangkan internet di daerah tersebut.



120



Transkrip Wawancara Nama : Soeganda Prawira Jabatan : Bagian Promosi Tanggal : 26 Oktober 2017



R : Bagaimana IndiHome mempromosikan merek dagang ke masyarakat luas?



S : Dari sisi promos biasanya kita kasih diskon ke pelanggan baru, biar mereka tertarik pake produk kita dan mindset mereka harga yang kita tawarkan itu lebih murah bila dibandingkan provider internet lain. Selain itu, kita kasih double speed ke pelanggan baru ketika mau berlangganan dengan kita selama tiga bulan, speed akan kita naikkan dua kali lipat. Jadi konsumen bisa milih mau bentuk promosi itu sendiri.



R : Strategi promosi apa yang digunakan IndiHome untuk memasarkan produk maupun jasa IndiHome?



S : Mungkin bila dilihat dari program promosinya kita beracuan pada memberikan potongan harga dan meningkatkan kualitas produk yang seperti saya bilang diatas dengan adanya discount dan double speed. Tapi agar promosi kita dapat di dengar dan sampai ke masyarkat luas itu lebih bergantung pada wadah mediatornya. Untuk itu kita melakukan kerja sama dengan event-event tersebut, dengan adanya



121



acara dan kita juga dapat berkontribusi disana menjadi IndiHome ke masyarakat luas. Dan dari respon masyarakat kita bisa menyampaikan bentuk program promosi kita.



R : Langkah apa saja yang dilakukan IndiHome dalam melakukan promosi produk maupun jasa kepada masyarakat?



S : Tentunya kita membuat promosi yang telah disepakati oleh perusahaan seperti promo diskon seperti pemasangan pertama gratis untuk modem dan decoder agar khalayak luas mengetahui promosi kita melalui media seperti radio, majalah, dan melalui website atau internet. Dengan mengikuti beberapa event tujuannya agar masyarakat luas dapat mengenal IndiHome dan mengetahui bentuk promosi serta layanan IndiHome.



122



Transkrip Wawancara Nama : Nico Hadi Pratama Jabatan : Customer (Pelanggan) Tanggal : 27 Oktober 2017



R : Bagaimana kualitas dari produk maupun jasa yang ditawarkan oleh IndiHome?



N : Sampai saat ini sih koneksi di rumah saya yang provide oleh IndiHome cukup baik, karena melihat dari pekerjaan saya sebagai marketing support sekitar 80% saya menggunakan internet berhubungan langsung dengan laporan-laporan marketing dari dalam maupun luar kantor cabang lain. Pernah sempat beberapa kali kejadian koneksi error dan lambat koneksinya, biasanya terjadi karena tanggal perbulan sudah mau habis. Tapi tidak seburuk sampai benar-benar putus koneksinya dan jika terjadi hal seperti itu biasanya dari pihak kita langsung complain ke kantor IndiHome dan itu juga prosesnya tidak lambat karena IndiHome cukup tanggap untuk melakukan keluhan customernya, hingga sekitar kurun waktu 1-2 jam keadaan koneksi sudah kembali normal kembali dan juga saat ini sudah jarang terjadi karena hal-hal seperti itu, mungkin kalau untuk promosi secara keseluruhan saya kurang mengetahui karena hal itu urusan langsung kepada perusahaan.



R : Bagaimana menurut saudara tentang bentuk promosi dari IndiHome?



N : Kalau untuk promosi secara kesulurahan saya kurang mengetahui karena itu urusan langsung kepada perusahaan.



R : Apa saja kekurangan dan kelebihan serta saran untuk produk maupun jasa internet?



123



N : Tapi saya sebagai pekerja disini yang memakai internet yang di provide IndiHome di perusahaan ini saya rasa koneksinya cukup baik, kalau browsing atau download tidak ada masalah karea menggunakan fiber optic, disana internet berperan penting dan sampai saat ini saya cukup puas dengan koneksi internet di kantor karena laporan selalu datang tepat waktu dan minim sekali gangguan teknis. Harapan saya untuk IndiHome agar dapat mempertahankan kualitas terbaiknya kepada customer yang khususnya pada segmentasi perkantoran. Karena melihat operational perusahaan atau perkantoran yang cukup sibuk dan sangat membutuhkan jasa internet maka diharapkan IndiHome dapat memberikan kualitas terbaiknya.



124



DAFTAR RIWAYAT HIDUP



Nama



: Rizky Seftia Nadzir



TempatTanggalLahir : Jakarta, 01 September 1994 JenisKelamin



: Laki-laki



Agama



: Islam



Status



: Belum Menikah



Kewarganegaraan



: Indonesia



Alamat



Email



: Jalan Delima Jaya Gg. Liman 2 RT 004/08 No. 29 Rempoa Mabad Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan : [email protected]



Telepon/HP



: 082112125229



Riwayat Pendidikan Tahun 2000-2006



: SDN Kartika Putera 1 Rempoa Mabad



Tahun 2006-2009



: SMP Muhamadiyah 8 Jakarta



Tahun 2010-2012



: SMAN 87 Jakarta



2012 – Sekarang



: Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta