Soal AB [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOAL HARGA POKOK PRODUKSI NO SOAL 1. Berikut ini adalah data yang ada pada PT ABC di tahun 2007: Jumlah pembelian bahan baku di tahun 2007 $ 1.946.700 Persediaan pada awal tahun 2007 terdiri dari: Persediaan bahan baku $ 268.000 Persediaan barang jadi (100 unit) $ 43.000 Biaya tenaga kerja langsung di tahun 2007 $ 2.125.800 Biaya overhead pabrik $ 764.000 Persediaan bahan baku akhir $ 167.000 Persediaan barang jadi akhir 200 unit Biaya pemasaran $ 516.000 Biaya umum dan administrasi $ 461.000 Penjualan (12.400 unit) $ 6.634.000 Diminta: Buatlah laporan harga pokok penjualan dan laporan laba rugi apabila perusahaan menggunakan metode: FIFO, Average 2. Berikut ini adalah data yang berkaitan dengan masalah biaya PT ABC untuk bulan April 2007: Persediaan awal:  Barang jadi 100 unit @ $ 120  Barang dalam proses $ 21.000  Bahan baku $ 12.000 Persediaan akhir:  Barang dalam proses $ 18.180  Barang jadi 120 unit  Bahan baku $ 8.025 Pembelian bahan baku untuk bulan April $ 37.000, retur pembelian bahan baku $ 250, dan biaya angkut pembelian bahan baku $ 100. Saldo hutang upah tenaga kerja langsung per 1 April 2007 sebesar $ 4.125. Pembayaran upah tenaga kerja langsung selama bulan April 2007 $ 18.325, sedangkan saldo upah tenaga kerja langsung per 30 April 2007 sebesar $ 5.800. Besarnya jumlah biaya overhead pabrik $ 85% dari upah tenaga kerja langsung. Penjualan yang dilakukan di bulan April 2007 sebanyak 615 unit dengan harga jual per unit $ 200 Biaya pemasaran untuk bulan April 2007 $ 30.000, sedangkan biaya administrasi $ 10.000 Selama bulan April ada laba penjualan aktiva tetap $ 5.000, sedangkan tingkat pajak yang dibebankan 30%. Diminta: Dari data yang ada, sajikan perhitungan harga pokok penjualan dan laporan laba rugi pada PT ABC untuk periode bulan April 2007. (Metode penilaian persediaan yang digunakan FIFO dan LIFO) 3. Kel 1 Catatan Akuntansi PT HILDA selama tahun 2003 sebagai berikut:



a. Bahan Baku Langsung Tanggal Transaksi 01 Januari 2003 Persediaan awal 140 unit @ Rp 100 15 Agt 2003 Dibeli bahan baku 600 unit @ Rp 90 20 Sep 2003 Dikembalikan ke supplier 100 unit atas transaksi 15/08/03 10 Okt 2003 Dipakai bahan baku 560 unit 5 Nover 2003 Dikembalikan dari pabrik 20 unit @ Rp 90 b. Upah Langsung Upah Langsung selama tahun 2003 sebesar Rp 44.200 c. Biaya Overhead Pabrik Anggaran BOP sebesar Rp 150.000 pada tingkat aktivitas normal 75.000 jam kerja langsung. BOP Sesungguhnya pada tingkat aktivitas 50.000 jam kerja langsung meliputi: Bahan penolong Rp 27.500, Gaji Mandor Rp 12.500, Pemeliharaan Mesin dan Bangunan Pabrik Rp 12.000, Penyusutan Mesin dan Bangunan Pabrik Rp 28.200, BOP Lain-lain Rp 20.000. d. Persediaan Barang Dalam Proses dan Barang Jadi Persediaan Awal Akhir Barang Dlm Proses Rp 21.000 Rp 19.000 Barang Jadi Rp 45.000 Rp 36.600 e. Biaya Komersial Biaya Gaji Salesman Rp 15.000, Biaya Gaji Direktur dan Staf Administrasi Rp 12.500, Biaya Penyusutan kendaraan salesman Rp 15.000, Biaya Penyusutan Gedung Kantor Rp 15.000, Biaya Komisi Salesman Rp 5.000, Biaya Penyusutan Peralatan Kantor Rp 15.000. Diminta: Buat Laporan Laba/(Rugi) tahun 2003 4. Kel 2 Data Budmartin Inc. adalah sbb: 1. Tarip upah $ 7/jam kerja langsung. 2. BOP dibebankan sebesar 80% dari biaya tenaga kerja langsung. Realisasinya dalam tahun 2005, perusahaan tersebut telah bekerja dengan 478.500 jam kerja langsung. Selisih antara BOP aktual dan BOP applied dibebankan pada harga pokok penjualan setiap akhir bulan. 3. Persediaan Awal tahun Akhir tahun Persediaan barang jadi $. 1.000.000,$ 1.350.800,Persediaan barang dlm proses$. 1.069.100,$.1.642.500,Persedian bahan baku $. 250.050,$. 380.050,Keterangan lain-lain: Pembelian bahan baku $. 6.479.000,- dan pembelian supplies



-



pabrik $. 1.930.000,Gedung pabrik harga perolehan $. 8.000.000,- dengan disusutkan dalam waktu 20 tahun (metode garis lurus), tanpa nilai residu. Bahan bakar dan air untuk pabrik $. 546.200,Penjualan sebesar 140% dari harga pokok. Upah mandor dan pimpinan produksi perbulan $. 111.900,Supplies pabrik: - persediaan awal $. 250.000,- dan persediaan akhir $. 390.000,Biaya marketing sebesar 10% dari penjualan,-, sedangkan biaya umum dan adminstrasi sebesar $. 3.725.000,Mesin-mesin pabrik disusutkan per tahun $. 100.000,-



Diminta: 1. Buat cost of goods sold statement (Laporan Harga Pokok Penjualan). 2. Buat Laporan Laba Rugi 5. Kel 3 Data dari catatan Tiin Company adalah sebagai berikut : Persediaan bahan baku lgs per 31 Des 2003 Rp. 10.000.000,Piutang Usaha ………………………. Rp. 15.000.000,Tenaga kerja langsung ………………………….Rp. 8.000.000,Diskon pembelian bahan baku langsung …… Rp. 200.000,Beban administrasi umum …………………… Rp. 21.000.000,Penggunaan bahan tidak langsung ……….. Rp. 500.000,Barang dalam proses per 31 Desember 2004 Rp. 10.120.000,Penjualan …………………………………… Rp. 77.000.000,Persediaan bhn baku langsung per 1 Jan2005 Rp. 5.500.000,Tenaga kerja tidak langsung………………. Rp. 780.000,Kas …………………………………………… Rp. 200.000,Beban Asuransi Pabrik ………………………. Rp. 1.000.000,Pembelian bahan baku langsung selama 2004 Rp 15.500.000,Htg dagang atas pembelian bhn baku langsung Rp. 100.000,Beban penyusutan bangunan pabrik ……. Rp. 6.000.000,Persediaan barang dlm proses per 1 Jan 2004 Rp. 5.600.000,Beban pemasaran ……………………………. Rp. 18.000.000,Beban pabrik lainnya …………… Rp. 700.000,Terdapat 100.000 unit yang terselesaikan dalam tahun 2004, sedangkan barang jadi pada awal tahun sebesar Rp. 6.800.000,dan pada akhir tahun sebesar Rp. 900.000,Diminta : 1. Buatlah Laporan Harga Pokok Produksi tahun 2004! 2. Buatlah Laporan Laba Rugi tahun 2004! 6. Kel 4 Data HanHun Company adalah sebagai berikut : Beban administrasi umum ……………………………… Rp. 10.500.000,Beban penyusutan bangunan pabrik …………………….



Rp. 3.000.000,Persediaan bahan baku langsung per 31 Desember 2005 Rp. 2.500.000,Tenaga kerja langsung ………………………………… Rp. 4.000.000,Persediaan barang dalam proses per 1 Desember 2005 … Rp. 2.800.000,Beban pabrik lainnya …………………………………… Rp. 350.000,Tenaga kerja tidak langsung ……………………………. Rp. 390.000,Diskon pembelian bahan baku langsung ………………. Rp. 100.000,Bahan tidak Langsung yang digunakan ..……………….. Rp. 250.000,Beban pemasaran ………………………………………. Rp. 9.000.000,Persediaan bahan baku langsung per 1 Desember 2005 ... Rp. 5.000.000,Penjualan ………………………………………………. Rp. 38.500.000,Beban Asuransi Pabrik ………………………………….. Rp. 500.000,Barang dalam proses per 31 Desember 2005 …………. Rp. 5.620.000,Pembelian bahan baku langsung …………………….… Rp 7.500.000,Selama bulan Desember tahun 2005, terdapat 650 unit yang terselesaikan dan dipindahkan ke gudang barang jadi. Persediaan barang jadi per 1 Desember 2005 sebanyak 50 unit dengan harga pokok $30 per unit. Total penjualan selama sebulan tersebut adalah 600 unit. Persediaan dihitung atas dasar FIFO. Diminta : 3. Buatlah Laporan Harga Pokok Produksi bulan tersebut! 4. Buatlah Laporan Laba Rugi bulan tersebut! 7. Kel 5 Data PT ABC selama semester I/2001 menunjukkan sebagai berikut: Keterangan 01 Januari 30 Juni 2001 2001 Persediaan Bahan Baku Rp3.000,00 Rp3.500,00 Persediaan Barang Dalam Rp2.000,00 Rp5.000,00 Proses Persediaan Barang Jadi 10.000,00 ? (200 unit) (100 unit) Barang jadi yang dijual 900 unit selama semester I Pembelian bahan baku Rp50.500,00



Pemakaian bahan baku (70% bahan baku langsung & 30% bahan pembantu) Pembayaran upah: Alokasi Upah (Upah langsung 60%, 25% upah tidak lansgung, 15% upah di bagian penjualan)



Rp48.000,00



Biaya-biaya lain selama semester I adalah sebagai berikut:  Biaya penyusutan pabrik dan mesin Rp5.000,00  Biaya penyusutan kantor, administrasi dan show room Rp9.000,00 (50% bangunan kantor, 50% bangunan show room).  Biaya overhead lainnya Rp 18.400,00  Biaya Penjaualn dan biaya umum lainnya masing-masing Rp8.000,00 dan Rp4.000,00  Biaya Overhead dibebankan ke biaya produksi dengan tarif 175% dari biaya tenaga kerja langsung.  Selisih BOP Sesungguhnya da BOP Dibebankan (bila ada) diperhitungkan pada harga pokok penjualan.  Perusahaan menerapkan metode alur harga pokok FIFO  Laba kotor penjualan sebesar 40% terhadap Harga Pokok Penjualan (HPP sebelum selisih pembebanan BOP). Diminta: Buatlah laporan-laporan yang diperlukan. 8. Kel 6 Data PT ABC yang mengerjakan produksi interen massal menunjukan sebagai berikut : 1 Januari 31 Desember Raw material Rp 37.000,00 Rp 49.000,00 WIP Rp 81.000,00 Rp 42.500,00 Finished Good Rp 49.000,00 ? Depresiasi Pabrik dan Mesin Biaya Bunga Bank Pembelian Raw Material Biaya upah langsung yang dibayar Biaya upah langsung terhutang 31 Desember Biaya upah tidak langsung Ongkos Angkut dalam pabrik BOP lain – lain Potongan Pembelian Bahan Baku Persediaan barang jadi 1 Januari



Rp 21.500,00 Rp 6.300,00 Rp 365.000,00 Rp 160.000,00 Rp 2.000,00 Rp 83.500,00 Rp 8.700,00 Rp 47.000,00 Rp 200,00 300 Unit



Persediaan Barang Jadi 31 Desember 400 Unit Penjualan selama bulan Desember 3880 unit @ Rp 280,00/ unit Biaya Penjualan 5 % dari harga Jual Biaya umum administrasi Rp 3.000,00 Diminta : 1. Buat harga Pokok Produksi dan nilai persediaan akhir per unit dan buat juga COGS Statement 2. Buat Income Statement untuk bulan Desember dengan metode FIFO dan LIFO Jawab : FIFO ( 685.335, 341.170 ) LIFO ( 689.670) 9. Kel 7 PT ABC menghasilkan bahan kimia dengan merek AQUATIC. Data perusahaan selama 1 triwulan adalah sebagai berikut: a. Pembelian material Rp. 200.000,- Persediaan material per 1/1 2000 Rp. 60.000,-, sisa per 31/3 2000 Nihil, sedang jumlah Persediaan Barang Jadi 1.000 Galon =Rp 43.000,b. Upah langsung yang dibayar Rp. 250.000,- Upah Langsung yang masih terhutang per 31/3 2000 Rp. 10.000,c. Biaya Overhead Pabrik Rp. …….? d. Biaya marketing fixed Rp. 60.000,- Biaya marketing variable = 10% dari hasil penjualan. e. Biaya umum dan administrasi Rp. 30.000,- per 1/1 2000 masih terutang Rp. 2.000,- per 31/3 2000 masih terutang Rp. 3.000,f. Persediaan awal barang dalam proses Rp 120.000,- sedang akhir triwulan I Rp. 110.000,g. Persediaan akhir barang jadi 1.300 galon =Rp. 56.500,Penjualan =15.000 galon dengan laba kotor 50% terhadap harga pokok penjualan. Pertanyaan: 1. Hitung Jumlah barang yang diproduksi. 2. Buatlah Statement Cost of Goods Sold & Income Statement dengan metode LIFO. 10.Kel 8 PT Buana memproduksi dan menjual motor listrik. Berikut ini data yang diambil dari catatan akuntansi pada tanggal 1 April 2000 sampai 30 April 2000: 1 April 2000 31 April 2000  Persediaan Bahan Baku Rp. 16.000.000,Rp. 18.500.000, Persediaan BDP Rp. 12.500.000,Rp. 18.500.000, Persediaan produk jadi Rp. 24.000.000,Rp. –  Penjualan berjumlah Rp. 533.250.000,- Karena ada beberapa barang yang cacat maka sebesar Rp. 4.500.000,- diretur oleh



pelanggan. 



   



   



Gaji dan upah bulan April adalah Rp. 182.000.000,- yang akan dibayar pada awal Mei 2000. Dimana jumlah supervisor perusahaan adalah 120 orang (@ Rp. 350.000,-) yang termasuk di dalam gaji dan upah tersebut. Pemakaian bahan baku tidak langsung menurut catatan adalah Rp. 16.000.000,Pengeluaran tunai untuk pabrik lain-lain adalah Rp. 7.000.000,Dimana Rp. 2.000.000,- merupakan pelunasan dari hutang bulan Maret, sedangkan terhutang bulan April adalah Rp. 2.000.000,Pada awal Mei perusahaan membayar tagihan rekening listrik bulan April sebesar Rp. 21.250.000,- Berdasarkan accrual basis, perusahaan mencatat sebesar Rp. 21.000.000,Persediaan barang jadi dicatat berdasarkan FIFO Method, yang terdiri dari: Persediaan 1 April 2000 24.000 unit Hasil produksi 323.600 unit Harga Pokok Penjualan adalah 70% dari penjualan. Komisi Penjualan sebesar 5% dari penjualan dan biaya sedangkan biaya iklan adalah Rp. 500.000,Gaji Bagian Administrasi Rp. 8.000.000,- Pada pertengahan bulan ini ada karyawan baru yang gajinya dibayar 50% dari gaji pokok sebesar Rp. 750.000,- per bulan. Biaya Kantor yang dibayar sebesar Rp. 1.000.000.



Diminta: 1. Susunlah laporan harga pokok produksi untuk bulan April 2000. 2. Buatlah perhitungan Harga Pokok Penjualan. 3. Susunlah Laporan Laba/Rugi. 11.Kel 9 PT JATAYU memproduksi dan menjual suatu produk mulai 01 Januari 2001. Dari bagian akuntansi diperoleh data operasional selama tahun 2001 (dalam Rp) sebagai berikut:  Penjualan 3.185.000.000,00  Potongan penjualan 8.000.000,00  Potongan pembelian bahan langsung 7.500.000,00  Retur pembelian bahan langsung 6.500.000,00  Retur penjualan 5.000.000,00  Pemakaian bahan langsung1.000.000.000,00  Pemakaian bahan tidak langsung 150.000.000,00  Upah tenaga kerja langsung 700.000.000,00  Gaji bagian administrasi 200.000.000,00  Gaji bagian pemasaran 215.000.000,00  Gaji tenaga kerja tidak langsung 100.000.000,00  Listrik, air pabrik 50.000.000,00



 Listrik, air dan telepon kantor 95.000.000,00  Penyusutan mesin pabrik 55.000.000,00  Penyusutan gedung kantor administrasi 15.000.000,00  Penyusutan gedung pabrik 35.000.000,00  Premi asuransi pabrik 10.000.000,00  Premi asuransi kantor 5.000.000,00  Biaya pemeliharaan mesin pabrik 30.000.000,00  Biaya pemeliharaan gedung kantor 15.000.000,00  Biaya pemeliharaan gedung pabrik 20.000.000,00  Biaya pabrik lainnya 180.000.000,00  Biaya umum lainnya 170.000.000,00  Biaya pemasaran dan distribusi lainnya 100.000.000,00  Biaya angkut penjualan 45.000.000,00  Biaya angkut pembelian bahan langsung 15.000.000,00  Biaya promosi 140.000.000,00  Penghasilan bunga deposito 75.000.000,00 Perusahaan tidak mempunyai persediaan barang dalam proses awal dan akhir. Persediaan bahan langsung awal tidak ada sedangkan persediaan bahan langsung akhir sebesar 2000 kg. Persediaan barang jadi akhir sebesar Rp209.700.000,00 sedangkan persediaan barang jadi awal tidak ada. Dari data operasional tersebut, anda diminta untuk menyusun: 1. Laporan Biaya Overhead Pabrik 2. Laporan Harga Pokok Produksi 3. Laporan Harga Pokok Penjualan Laporan Laba/(Rugi) untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2001 12.Kel 10 PT. ABC memulai bisnisnya per April 1996, selama 6 bulan perusahaan menghasilkan 40.000 unit barang X. Untuk menghasilkan 40.000 unit barang X diperlukan material A, B dan C. Data sehubungan dengan material A, B dan C tersebut adalah : Keterangan Unit yang Sisa setelah 6 Harga Beli / dibeli bulan unit Material A Rp 0.35 40.000 4.000 Material B Rp 0.30 20.000 4.000 Material C Rp 0.60 10.000 5.000 Data – data biaya yang ada sebagai berikut : - Upah langsung yang telah dibayar Rp 18.000,00 sedang yang masih terhutang Rp 700,00. Upah tidak langsung yang telah dibayar Rp 2.600,00 - Biaya pengawasan yang sudah dibayar Rp 3.000,00 sedang yang terhutang Rp 1.000,00. Biaya marketing + administrasi yang dibayar Rp 18.200, 00 sedang yang belum dibayar Rp 1.000,00 - Biaya- biaya lainnya :



-



Biaya Supplai Pabrik Rp 1.400,00 Biaya Reparasi Mesin Rp 900,00 Biaya Depresiasi Mesin + pabrik Rp 1.000,00 Biaya Assuransi Pabrik Rp 560,00 Biaya angkutan Rp 2.000,00 dimana 75 % merupakan biaya transportasi pembelian dan 25 % untuk biaya umum (untuk mengangkut pegawai administrasi) Pada akhir periode terdapat barang jadi sejumlah 1.500 unit. Selama periode 6 bulan tersebut telah laku dijual 38.500 barang X dengan harga jual Rp 2.5 / unit



Buatlah Income Statement dan Cost of Good Sold Statement Jawab : Material A Material B Material C Total



(40.000-4.000)x 0.35 = 12.600 (20.000-4.000)x 0.30 = 4.800 (10.000-5.000)x 0.60 = 3.000 20.400



WIP Awal Biaya Produksi : BB TKL BOP Bahan masuk dlm proses produksi WIP akhir HPProduksi (40.000= 1.2765/Unit) Barang jadi Awal Barang siap untuk dijual Barang jadi Akhir HPP



Rp 0 Rp 21.900,00 Rp 18.700,00 Rp 10.460,00



Rp 51.060,00 Rp 51.060,00 Rp 0 Rp 51.060,00 Rp 0 Rp 51.060,00 (Rp 1.914,75) Rp 49.145,25



Penjualan Rp 96.250,00 HPP (Rp 49.145,25) Laba Kotor Rp 47.105,00 Biaya Usaha (Rp 19.700,00) Laba Usaha Rp 27.405,00 13.PT. BERKAT memiliki data produksi selama semester I tahun 2004 sbb: 1 Januari 2004 31 Maret 2004 Persediaan Bahan Rp 20.000.000,Rp 23.500.000,Baku Rp 17.250.000,Rp 22.500.000,Persediaan Barang Rp 28.500.000,Rp ? Dalam Proses (5.000 unit) (2.000 unit) Persediaan Barang Jadi



 Pembelian Bahan baku selama periode tersebut 1.000 unit @ Rp 25.000,- dengan diskon 10%.  Ongkos Angkut Pembelian Rp 250.000.  Upah tenaga kerja Rp 5.000 per jam dengan jumlah jam kerja sebulan 100 jam. Jumlah tenaga kerja langsung 20 orang.  Pengeluaran tunai perusahaan sbb: 1. Asuransi mesin pabrik Rp 2.000.000,2. Pemeliharaan mesin pabrik Rp 2.500.000,3. Listrik dan Air Rp 2.500.000,Dimana Rp 500.000,- merupakan pelunasan dari hutang tahun 2003.  Estimasi biaya overhead pabrik 135% dari upah tenaga kerja langsung  Selisih biaya overhead pabrik dibebankan ke rekening Harga Pokok Penjualan  Gaji Bagian Administrasi Rp 2.000.000, Perusahaan menetapkan metode FIFO dalam pencatatan persediaannya  Penjualan yang terjadi adalah 28.000 unit dengan Laba kotor 60% dari Harga Pokok Penjualan (sebelum ada penyesuaian selisih Overhead Pabrik). Diminta: 1. Tentukan selisih overhead pabrik (Over/UnderApplied) Buatlah Laporan Laba Rugi PT. BERKAT untuk bulan Maret 2004 14.PT. MAJU memiliki data produksi selama semester I tahun 2000 sbb: 1 Januari 2000 31 Maret 2000 Persediaan Bahan Rp 10.000.000,Rp 13.000.000,Baku Rp 8.000.000,Rp 14.000.000,Persediaan Barang Rp 20.000.000,Rp ? Dalam Proses (200.000 unit) (400.000 unit) Persediaan Barang Jadi  Pembelian Bahan baku selama periode tersebut 1.000 unit @ Rp 25.000,- dengan diskon 10%. Freight In Rp 300.000. Pemakaian Bahan Baku terdiri dari 60% bahan baku langsung dan sisanya bahan baku tidak langsung.  Upah tenaga kerja Rp 15.000 per jam dengan jumlah jam kerja sebulan 200 jam dengan ketentuan 150 jam untuk tenaga kerja langsung dan sisanya tenaga kerja tidak langsung. Jumlah tenaga kerja langsung 20 orang dan tenaga kerja tidak langsung 10 orang.  Pengeluaran tunai perusahaan sbb: Asuransi mesin pabrik Rp 20.000.000,Pemeliharaan mesin pabrik Rp 25.000.000,Listrik dan Air Rp 25.000.000,Penyusutan Mesin dan Pabrik Rp 25.000.000,-



 Estimasi biaya overhead pabrik 120% dari upah tenaga kerja langsung  Selisih biaya overhead pabrik dibebankan ke rekening Harga Pokok Penjualan  Gaji Bagian Administrasi Rp 2.000.000,-; Komisi penjualan 10% dari penjualan; Iklan Rp 10.000.000, Perusahaan menetapkan metode FIFO dalam pencatatan persediaannya  Penjualan yang terjadi adalah 30.000 unit dengan Laba kotor 60% dari Harga Pokok Penjualan (sebelum ada penyesuaian selisih Overhead Pabrik). Diminta: 1. Buatlah jurnal yang diperlukan 2. Tentukan selisih overhead pabrik (Over/UnderApplied) 3. Buatlah Laporan Laba Rugi PT. BERKAT untuk bulan Maret 2004 15.Susun laporan harga pokok penjualan dan laporan laba rugi Penjualan $ 131.150 Pembelian bahan baku $ 11.560 Beban angkut pembelian bahan baku $ 1.150 Upah langsung terutang awal $ 150 Upah langsung yang dibayarkan $ 19.400 Upah langsung terutang akhir $ 100 Upah tidak langsung $ 10.950 Biaya penjualan $ 18.000 Biaya pemasaran $ 16.350 Biaya administrasi $ 4.350 Biaya perlengkapan di pabrik $ 1.450 Biaya listrik $ 12.500 (77,6% untuk pabrik sisanya untuk administrasi) Biaya penyusutan $ 15.000 (80% untuk pabrik sisanya administrasi Pajak yang dibayar $ 4.200 (75% untuk pabrik sisanya adalah pajak penghasilan) Harga pokok produksi $ 71.350 Awal Akhir Brg dalam proses $ 7.700 $ 6.210 Bahan baku $ 8.600 $ 8.050 Barang jadi $ 3.550 $ 4.950 Berikut ini adalah data yang dibutuhkan untuk penyusunan laporan laba rugi pada PT XXX di tahun 2008 Upah langsung yang terhutang per 31 Agustus $ 2.000 Pembayaran upah langsung selama September $ 27.000 Upah langsung terhutang per 30 September $ 5.000 BOP dibebankan 150% dari upah langsung Biaya pemasaran $ 14.000 dan biaya administrasi $ 22.000



Penjualan selama bulan September $ 182.000 Data lainnya: Awal Akhir Bahan baku $ 7.000 $ 7.400 Barang dalam proses $ 9.000 $ 13.000 Barang jadi $ 15.000 $ 18.000 Pembelian bahan baku selama bulan September $ 44.400 16.Susunlah Income Statement dan Cost of Good Statement apabila diketahui sebagai berikut : Bahan Baku yang digunakan Rp 2.000.000,00 Bahan Penolong Rp 100.000,00 TKL Rp 4.000.000,00 Persediaan BDP akhir Rp 200.000,00 Persediaan BDP awal Rp 300.000,00 Persediaan barang jadi akhir Rp 800.000,00 Nilai barang jadi akhir tersebut adalah 80% dari nilai persedian awal. Barang yang dihasilakan berjumlah 400 unit. Biaya produksi tidak langsung Rp 400.000,00. Laba kotor yang dihasilkan Rp 400.000,00, Biaya usaha Rp 100.000,00 Jawab : WIP Awal Biaya Produksi : BB TKL BOP



Rp 300.000,00 Rp 2.000.000,00 Rp 4.000.000,00 Rp 500.000,00



Rp 6.500.000,00



Bahan masuk dlm proses produksi WIP akhir HPProduksi Barang jadi Awal Barang siap untuk dijual Barang jadi Akhir HPP



Rp 6.800.000,00



Penjualan HPP



Rp 7.200.000,00 (Rp 6.800.000,00) Rp 400.000,00 (Rp 100.000,00) Rp 300.000,00



Laba Kotor Biaya Usaha Laba Usaha



Rp (200.000,00) Rp 6.600.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 7.600.000,00 (Rp 800.000,00) Rp 6.800.000,00



SOAL JOB ORDER COSTING BarBar Inc. selama bulan pertama operasinya, membebankan biaya bahan



baku dan tenaga kerja langsungnya yang dikerjakan selama bulan Mei adalah sebagai berikut : Keterangan 101 102 103 Bahan Baku Langsung $ 3.000 $ 4.500 $ 1.800 Tenaga Kerja Langsung ($8 per jam) 3.200 jam 2.400 jam 2.000 jam Overhead dibebankan dengan tariff $ 6 per jam TKL. Job 101 dan 102 telah selesai. Dan Job 101 terjual dengan harga 150% dari harga pokok. Job 103 masih belum selesai pada akhir bulan. Pembelian bahan baku Langsung selama Mei $ 25.000. Biaya tenaga kerja tidak Langsung $ 8.500 Diminta : Buatlah Job Cost Sheet untuk masing masing pesanan 1. Catatan Akuntansi PT CAPRES selama tahun 2004 sebagai berikut: a. Bahan Baku Langsung Tanggal Transaksi 01 Januari 2004 Persediaan awal 2.800 unit @ Rp 10.000 20 Juli 2004 Dibeli bahan baku 12.000 unit @ Rp 9.000 15 September Dikembalikan ke supplier 2.000 unit atas transaksi 2004 15/08/03 1 Oktober 2004 Dipakai bahan baku 11.200 unit 15 November Terima pengembalian dari pabrik 400 unit @ Rp 2004 9.000 Perusahaan menggunakan metode FIFO b. Upah Langsung Tarif Upah Langsung per jam Rp 6.500 pada 5.000 jam kerja langsung. c. Biaya Overhead Pabrik Anggaran BOP sebesar Rp 45.000.000 pada tingkat aktivitas normal 4.500 jam kerja langsung. BOP Sesungguhnya pada tingkat aktivitas 5.000 jam kerja langsung meliputi: Bahan penolong Rp 22.500.000, Gaji Mandor Rp 10.000.000, Pemeliharaan Mesin dan Bangunan Pabrik Rp 5.000.000, Penyusutan Mesin dan Bangunan Pabrik Rp 12.500.000, BOP Lain-lain Rp 8.000.000. d. Persediaan Barang Dalam Proses dan Barang Jadi Persediaan Awal Akhir Barang Dalam Proses Rp 8.000.000 Rp 2.500.000 Barang Jadi Rp 12.000.000 Rp 8.000.000 e. Biaya Komersial Biaya Gaji Salesman Rp 14.000.000, Biaya Gaji Direktur dan Staf Administrasi Rp 12.500.000, Biaya Penyusutan kendaraan salesman Rp



15.500.000, Biaya Penyusutan Gedung Kantor Rp 14.500.000, Biaya Komisi Salesman Rp 5.000.000, Biaya Penyusutan Peralatan Kantor Rp 10.000.000. f. Penjualan Penjualan 13.000 kg @ Rp 25.000. Diminta: Buat Kartu Harga Pokok Persediaan Bahan Baku, Laporan Biaya Bahan Baku, Laporan Harga Pokok Produksi, Laporan Harga Pokok Penjualan dan Laporan Laba/Rugi tahun 2004 2. CV ANDIKA membuat barang atas dasar pesanan. Pada tanggal 31 Desember 1991 persediaannya sebagai berikut:  Persediaan Bahan Baku Rp. 646.000, Persediaan Barang Dalam Proses Rp. 1.102.000, Pesanan 400: - bahan baku Rp. 440.000,- upah langsung Rp. 358.000,- BOP Rp. 304.300, Persediaan barang jadi (pesanan no. 399) Rp. 296.000,Tarip biaya overhead pabrik ditentukan berdasarkan jam tenaga kerja langsung. BOP tahun 1992 ditaksir Rp. 2,7 juta, sedangkan jam tenaga kerja langsung diperkirakan 75.000 jam. Dalam bulan Januari 1992 dikerjakan pesanan no. 401 dan 402. Transaksi selam bulan Januari 1992 adalah sebagai berikut: 1. Pembelian bahan bulan Januari Rp. 328.000,-. Persediaan akhir bahan 31 Januari 1992 sejumlah Rp. 340.800,- sedang pemakaian bahan baku untuk pesanan-2 adalah Rp. 561.600,- (untuk pesanan 400 Rp. 152.000,-; pesanan 401 Rp. 224.00,-; dan pesanan 402 Rp. 185.600,-) 2. Upah bulan Januari 1992 sebesar Rp. 416.680,3. Upah langsung untuk pesanan 400, 401, 402 berturut-turut sebesar Rp. 113.000,-; Rp. 104.00,-; Rp. 96.00,4. Jam tenaga kerja langsung pesanan 400, 401 dan 402 berturut-turut sebagai berikut 2.825 jam, 2.600 jam, 2.400 jam. 5. BOP sesungguhnya bulan Januari 1992 selain bahan tak langsung dan upah tak langsung, terdiri dari penyusutan aktiva tetap sebesar Rp. 32.00,-; asuransi sebesar Rp. 18.00,- dan macam-macam biaya yang membutuhkan pengeluaran uang tunai sebanyak Rp. 79.000,6. Pesanan no. 400 dan 401 pada akhir bulan Januari 1992 sudah diserahkan pada pemesan sebesar 50% di atas harga pokok penjualannya. 7. Pesanan n0. 402 masih belum selsai diproses. PERTANYAAN: 1. Buat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut di atas! 2. Buatlah perkiraan barang dalam proses (gunakan 3 perkiraan sesuai dengan unsur biayanya!)



3. Selisih BOP over/under? 3. Data per 31 Desember 1990 PT. Abadi sebagai berikut :  Persediaan Material dan Supplies 32.300  WIP 55.115  Finished Good 14.800  WIP terdiri dari: Material Labor FOH Total Job No 1 14.800 12.300 10.455 37.555 No 2 7.200 5.600 4.760 17.560 55.115  Finished Good adalah Job No X Rp 14.800,00  Pembebanan FOH adalah Direct Labor Cost Cost departemen mengestimasikan bahwa Total FOH untuk tahun 1991 Rp. 135.000,00 dan perusahaan bekerja dengan 75.000 jan tenaga kerja langsung  Biaya- biaya yang dikeluarkan selama januari untuk Job nomer 1 dan 2 serta job baru no 3 da 4 adalah : Job Material Cost Jumlah Jam Kerja Langsung Biaya No 1 2.300 825 1.980 No 2 5.300 2.000 4.500 No 3 11.200 2.600 5.980 No 4 9.280 2.400 5.400  Selama Januari Rp 16.400 material supplies dibeli  Tanggal 31 Januari 1991 pwersediaan material dan Supplies Rp 17.040,00  Jumlah upah yang dibayar Rp 20.834  Biaya FOH yang lain selama Januari sebagai berikut : o Bahan Baku 400 o Bangunan pabrik dan Peralatan 192.000 Penyusutan 10 % / thn o Assuransi 1800/tahun o Reparasi 3.200 o Pajak 350  Penjualan Job no Rp 175.000,00 dan Job No 2 Rp 52.000,00  Job No 3 dan 4 merupakan WIP akhir Pertanyaan : 1. Membuat Yang diperhitungkan pada WIP akhir 2. Membuat yang baru untuk diperhitungkan dalam tahun 1991 3. Jurnal untuk FOH dalam januari 1991 4. Over/ Under Applied FOH bulan Januari 5. Total Cost & Gross Profit nomer 1 dan 2 ( januari ) 6. Nilai WIP akhir Januari 1991 4. JJ Co berproduksi atas dasar pesanan para langganannya. Pada bulan Januari 2004 telah diterima 3 buah pesanan sebagai berikut:



- Produk X sebanyak 50 unit - Produk Y sebanyak 80 unit - Produk Z sebanyak 60 unit Berikut ini data biaya produksi selama bulan Januari 2004: a. Pembelian bahan baku sebanyak 6 ton, dengan harga Rp 150/kg b. Dari bahan baku yang dibeli tersebut, dipakai untuk memproduksi pesanan produk X 1.000kg, produk Y 2.500kg dan produk Z 1.500kg c. Biaya TKL adalah sebesar Rp 900.000 dan didistribusikan untuk pesanan produk X 20%, Y 50% dan Z 30% d. BOP yang dibebankan pada masing-masing pesanan dengan tarif 120% dari TKl e. BOP sesungguhnya pada bulan Januari 2004 berasal dari: - Gaji Mandor Rp 200.000 - Pemakaian supplies pabrik Rp 300.000 - Biaya Listrik Pabrik Rp 100.000 - Penyusutan gedung pabrik Rp 150.000 - Penyusutan perlengkapan pabrik Rp 200.000 - BOP lain-lain Rp 125.000 f. Pada akhir bulan Januari 2004 pesanan produk X dan Y telah selesai diproduksi dan untuk produk X diserahkan kepada pemesannya dengan harga jual per unit Rp 12.500 Diminta: 1. Buatlah jurnal atas transaksi yang terjadi 2. Buatlah kartu harga pokok pesanan untuk masing-masing produk 5. Liliput Co berproduksi atas dasar pesanan para langganannya. Pada bulan Januari 2003 telah diterima tiga buah pesanan sebagai berikut: - Produk X sebanyak 50 unit - Produk Y sebanyak 80 unit - Produk Z sebanyak 60 unit Berikut ini data biaya produksi selama bulan Januari 2003 a. Pembelian bahan baku sebanyak 6 ton dengan harga Rp150,00/kg b. Dari bahan baku yang dibeli tersebut dipakai untuk memproduksi pesanan produk X 1000 kg, produk Y 2500 kg produk Z 1500 kg c. Biaya TKL adalah Rp900.000,00 dan diditribusikan untuk pesanan produk X 20%, produk Y 50%, produk Z 30% d. BOP dibebankan pada masing-masing pesanan dengan tarif 120% dari TKL e. BOP sesungguhnya pada bulan Januari 2003 berasal dari: - Biaya TKTL Rp200.000,00 - Pemakaian Supplies pabrik Rp300.000,00 - Biaya listrik pabrik Rp100.000,00 - Penyusutan gedung pabrik Rp150.000,00 - Penyusutan perlengkapan pabrik Rp200.000,00 - BOP lain-lain Rp125.000,00 f. Pada akhir bulan Januari 2003 pesanan produk X dan Y telah selesai diproduksi dan untuk produk X diserahkan kepada pemesannya dengan harga jual per unit Rp12.500,00



Diminta: 1. Buatlah jurnal atas transaksi yang terjadi 2. Buatlah kartu harga pokok untuk masing-masing produk 6. PT ABC memproduksi barang-barang sesuai dengan pesanan pembeli. Data per 1 Januari tahun 2000 sebagai berikut: Keterangan: Persediaan Bahan Baku Rp. 200.000,Barang dalam proses no. 201 Rp. 950.000,Barang Jadi no. 200 Rp. 1.200.000,Pesanan no. 201 biayanya terdiri atas:  Bahan Baku Rp. 50.000, Upah Langsung Rp. 300.000, Overhead Pabrik Rp. 600.000,Rp. 950.000,Data selama Januari Tahun 2000 sebagai berikut: Pembelian Bahan Baku Rp. 2.000.000,- Saldo bahan baku per 31 Januari 2000 Rp. 200.000,- Upah Langsung yang dibayar Rp. 3.000.000,- Sedang per 31 Januari 2000 masih terhutang Rp. 200.000,BOP sesungguhnya yang dibayarkan sebesar Rp.6.500.000,Distribusi biaya sebagai berikut: Pesanan Bahan Baku Upah Langsung Overhead Pabrik No. 201 20% 20% Dibebankan sebesar No. 001 30% 40% 200% terhadap upah No. 002 50% 40% langsung setiap pesanan Produk telah diselesaikan 201 dan 001,namun yang telah diserahkan ke pemesan adalah no. 200; 201 dan 001, dengan laba kotor 40% terhadap harga jualnya. Pertanyaan: 1. Hitung biaya produksi tiap pesanan tersebut ( dengan membuat Job Order Cost Sheet). 2. Berapa nilai persediaan akhir Barang dalam proses dan Barang Jadi 31 Januari 2000 3. Buat jurnal yang diperlukan selengkapnya. 7. PT ABC memproduksi barang-barang sesuai dengan pesanan pembeli. Data per 1 Januari tahun 2000 sebagai berikut: Keterangan: Persediaan Bahan Baku Rp. 200.000,Barang dalam proses no. 201 Rp. 800.000,Barang Jadi no. 200 Rp. 1.200.000,Pesanan no. 201 biayanya terdiri atas:  Bahan Baku Rp. 50.000, Upah Langsung Rp. 300.000, Overhead Pabrik Rp. 450.000,-



Rp. 800.000,Data selama Januari Tahun 2000 sebagai berikut: Pembelian Bahan Baku Rp. 2.000.000,- Saldo bahan baku per 31 Januari 2000 Rp. 4.000.000,- Upah Langsung yang dibayar Rp. 3.000.000,- Sedang per 31 Januari 2000 masih terhutang Rp. 200.000,Distribusi biaya sebagai berikut: Pesanan Bahan Baku Upah Langsung Overhead Pabrik No. 201 20% 20% Dibebankan sebesar No. 001 30% 40% 150% terhadap upah No. 002 50% 40% langsung setiap pesanan Semua produk telah disesuaikan; namun yang telah diserahkan ke pemesan adalah no. 200; 201 dan 002, dengan laba kotor 40% terhadap harga jualnya. Pertanyaan: Hitung biaya produksi tiap-tiap produk pesanan tersebut. Buat jurnal yang diperlukan selengkapnya. 8. PT X memproduksi barang atas dasar pesanan. Catatan perusahaan yang telah dikumpulkan sampai dengan tahun 2003 sebagai berikut: DATA TANGGAL 31 DESEMBER 2002:  Barang Jadi Rp 15.000.000  Barang Dalam Proses Rp 19.070.000  Bahan Baku Rp 14.000.000 Perincian persediaan Barang Dalam Proses, sebagai berikut: BIAYA PRODUKSI JOB 621 JOB 622 Bahan Baku Rp 2.800.000 Rp 3.400.000 Upah Langsung



Rp 2.100.000



Rp 2.700.000



BOP Dibebankan



Rp 1.680.000



Rp 2.160.000



Total



Rp 6.580.000



Rp 8.260.000



JOB 623 Rp 1.800.000 Rp 1.350.000 Rp 1.080.000 Rp 4.230.000



Informasi yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan selama tahun 2004 sebagai berikut: a. Bahan Baku Bahan Baku dibeli secara kredit dengan harga Rp 22.000.000. Pemakaian Bahan Baku sebesar Rp 21.000.000, dengan perincian sebagai berikut: Job 621 sebesar Rp 5.300.000, Job 622 sebesar Rp 7.400.000 dan Job 623 sebesar Rp 5.900.000. Sedangkan sisanya merupakan pemakaian bahan baku tidak langsung.



b. Gaji dan Upah Langsung Upah yang terhutang Rp 38.000.000 dengan distribusi sebagai berikut: tenaga kerja langsung 55%, tenaga kerja tidak langsung 20%, gaji penjualan 15%, gaji administratif 10%. Distribusi upah tenaga kerja langsung sebagai berikut: Job 621 sebesar Rp 6.420.000, Job 622 sebesar Rp 8.160.000, Job 623 sebesar Rp 6.320.000. c. Biaya Overhead Pabrik Biaya Overhead Pabrik dibebankan dengan tarif 80% dari upah langsung untuk ketiga job. d. Penyelesaian dan Penjualan Job Job 621 dan 622 diselesaikan dan ditransfer ke barang jadi. Kedua job tersebut dikirim dan dicatat dalam faktur dengan laba bersih 40% dari Harga Pokok Penjualan. Pembayaran dilakukan pada periode berikutnya. Diminta: Buatlah jurnal yang diperlukan dan buat kartu harga pokok pesanan untuk job yang telah selesai. 9. PT. GEMILANG adalah suatu perusahaan manufaktur yang memproduksi produk X dengan dasar pesanan. Rekening persediaan pada tanggal 31 Desember 1989 adalah sebagai berikut:  Bahan Baku Rp. 1.755.600, Barang Jadi (pesanan no.304) Rp. 4.038.300  Persediaan Barang Dalam Proses Uraian 303 305 Bahan Baku Rp. 569.300,Rp. 718.000,Tenaga Kerja Langsung Rp. 1.325.000,Rp. 1.630.500,BOP Rp. 1.192.500 Rp. 1.467.150,Tarip biaya overhead pabrik tahun 1989 ditetapkan sebesar 90% dari upah tenga kerja langsung, sedangkan untuk tahun 1990 diadakan penyesuaian menjadi 95 % upah tenga kerja langsung= Rp. 1.250/jam. Data selama bulan Januari 1990 adalah sebagai berikut:  Diterima pesanan no. 001, 002, 003 dan 004 dengan harga jual sebesar 135 % dari harga pokok penjualan.  Pembelian bahan baku selama Januari Rp. 5.500.00,- karena ada kesalahan dalam pembelian jenis bahan baku yang dibeli, maka Rp. 1.000.000,- diantaranya dikembalikan ke supplier untuk ditukar dengan bahan baku yang dibutuhkan dengan menambah uang sejumlah Rp. 250.000,Posisi persediaan bahan baku pada tanggal 31 Januari 1990 sebesar Rp. 2.015.000,Pemakaian bahan baku :



10% untuk pesanan no. 303 25% untuk pesanan no. 001 25% untuk pesanan no. 002 35% untuk pesanan no. 003 dan sisanya untuk pesanan no. 004  Pemakaian tenaga kerja langsung: Pesanan 303 200 jam Pesanan 001 975 jam Pesanan 002 800 jam Pesanan 003 1.275 jam Pesanan 004 450 jam  Pesanan no. 304, 303, 001, 003 telah selesai dan dikirim ke pemesan beserta faktur pengihan sebesar harga jual yang ditentukan.  Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp. 5.000.000,Diminta : Buatlah jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi selama bulan Januari 1990. 10. PT. X mengumpulkan biaya produknya dengan Job Order Costing. Data – data pada triwulan I 1996 sebagai berikut : - Persediaan produk jadi 31 Desember 1995 Rp 9.000.000,00 Persediaan ini merupakan pesanan Nomer A 102 yang belum diserahkan tanggal 31 Des 1995. Harga jual Rp 9.750.000,00 - Persediaan BDP 31 Desember 1995 Rp. 2.000.000,00 merupakan persediaan Nomer A103 yang belum selesai sampai dengan 31 Desember 1995 dengan biaya – biaya yang sudah dibebankan : Bahan Baku Rp 900.000,00 TKL Rp 500.000,00 FOH Rp 600.000,00 - Persediaan Bahan Baku 31 Desember 1995 Rp 750.000,00 - Hutang gaji TKL 31 Desember 1995 Rp 200.000,00 - Pembelian bahan Baku selama triwulan I Rp 4.500.000,00 - Persediaan bahan Baku 31 Maret 1996 Rp 850.000,00 - Total pembayaran gaji TKL selama triwulan I Rp 1.300.000,00 - Gaji TKL terhutang 31 Maret 1996 Rp 150.000,00 - Tanggal 4 Januari 1996 diterima pesanan baru No A104 satu–satunya pesanan selama triwulan I. Pesanan ini sudah dibebani : BB Rp 3.230.000,00 TKL Rp 750.000,00 FOH 120 % dari TKL (kebijakan perusahaan) - FOH sesungguhnya : Penyusutan mesin dan gedung Pabrik Rp 950.000,00 Supplies dan Bahan Penolong Rp 350.000,00 TKTL Rp 250.000.00 - Tanggal 3 Januari Pesanan A102 diserahkan kepada pemesan. Pesanan A103 diserahkan tanggal 28 Maret dengan harga Rp 5.500.000,00 sedangkan pesanan A104 masih dalam proses Hitunglah laba kotor untuk triwulan I



11. Sebelum memulai operasi untuk tahun 2005, manajemen PT. TinTon memprediksi overhead Pabrik akan mejadi $ 51.200, sedangkan jam mesin diestimasi sebesar 6.400 jam. Pada awal tahun 2005, persediaan barang dalam proses (dalam $): Job No. 01 Job No. 02 Job No. 03 Bahan Baku Lamgsung $ 2.200 $ 360 $ 570 Tenaga Kerja Langsung $ 1.500 $ 475 $ 280 BOP Applied $ 1.050 $ 1.015 $ 600 Total $ 4.750 $ 1.850 $ 1.450 Transaksi selama bulan Januari 2005 : 1. Dibeli bahan baku langsung secara kredit $ 3.000, perlengkapan reparasi mesin secara kredit $ 1.800, dan perlengkapan Pabrik secara tunai $ 200 2. Dikeluarkan bahan baku langsung untuk 2 minggu pertama sebagai berikut : Job No. 01 ………………... $ 200 Job No. 02 ………….…….. $ 300 Job No. 03 ………………... $ 1.000 Perlengkapan reparasi mesin $ 1.500 3. Job No. 01 telah selesai dan dipindahkan ke gudang barang jadi. Ditetapkan bahwa selama bulan Januari 2005, biaya tenaga kerja langsung atas job ini $ 450 sedangkan total jam mesin 230 jam. 4. Beban Pabrik dibayar tunai selama Januari 2005 : Sewa mesin …………………..……….. $ 700 Asuransi Pabrik ………………………... $ 500 Beban rupa rupa ……………………….. $ 200 Pengawas Pabrik ……………………….. $ 150 Pegawai Pemeliharaan Mesin dan Pabrik $ 100 Adapun beban Penyusutan Gedung Pabrik $ 775. 5. Dikeluarkan Bahan Baku Langsung untuk 2 minggu ke dua sebagai berikut : Job No. 02 ………….…….. $ 307 Job No. 03 ………………... $ 116 Perlengkapan Pabrik ……… $ 80 6. Job No. 01 telah dijual secara kredit $ 7.500 7. Job. No. 02 telah selesai dan dipindahkan ke gudang barang jadi. Ditetapkan bahwa selama bulan Januari 2005, biaya tenaga kerja langsung atas job ini $ 345 sedangkan total jam mesin 202 jam. 8. Data Januari lainnya untuk Job No. 03 : tenaga kerja langsung $ 225 dan 70 jam mesin. 9. Over under applied ditutup ke harga pokok penjualan Diminta : Buatlah jurnal yang diperlukan selama bulan Januari! SOAL PROCESS COSTING 1. Soal 9 ( Metode Average bila ada tambahan bahan / barang yang diolah di suatu departemen produk tertentu ) Data PT. ABC di departemen II bulan januari menunjukan data sebagai



berikut: - Persediaan awal BDP 300 unit ( 1/3 L & FOH) - Diterima di departemen I untuk diproses 38.000 unit - Dalam departemen II selama Januari terdapat tambahan bahan untuk diolah 2000 unit - Selama januari diselesaikan dan ditransfer ke departemen III 40.000 unit BDP - Akhir Januari BDP berjumlah 2000 unit dengan kondisi material 100%, Labor dan FOH 50% - Barang hilang dalam proses (awal) 1000 Unit - Nilai BDP awal Rp 5.400,00 - Nilai barang yang diterima dari departemen I 38.000 unit Rp 65.000,00 - Biaya yang dikeluarkan selama januari terdiri dari: o Untuk menelesaikan BDP awal : Material 1.000 Labor 900 FOH 800 o Untuk memproses barang yang diterima dari departemen I : Material 12.700 Labor 34.000 FOH 31.000 Pertanyaan : Buat laporan Biaya Produksi departemen II selengkapnya 2. Data operasional PT ABC selama bulan November 2002 adalah sebagai berikut: Unit Departemen A Departemen B BDP Awal 4000 3000 Barang diproses di departemen A 21000 Barang dikirim ke departemen B 19000 Barang diterima dari departemen A 19000 Barang dikirim ke gudang 15000 BDP Akhir 3600 4000 Barang hilang akhir proses 2400 3000 Tingkat penyelesaian: Departemen A BDP Awal Bahan Baku Tenaga Kerja BOP BDP Akhir Bahan Baku Tenaga Kerja BOP Barang Hilang Akhir Bahan Baku



Departemen B



100% 60% 60%



100% 70% 70%



100% 30% 30%



100% 25% 25%



100%



Tenaga Kerja BOP 3. Data produksi dan biaya pada departemen B perusahaan RINA bulan Januari 1996 sebagai berikut: Barang dalam proses awal bulan sebesar 20.000 unit dengan tingkat penyelesaian biaya bahan 80% dan biaya konversi 50% dengan nilai: - dari departemen A Rp. 2.000.000,- biaya bahan Rp. 800.000,- biaya tenaga kerja Rp. 750.000,- biaya overhead pabrik Rp. 250.000,Rp. 3.800.000,Dalam bulan ini diterima produk dari Departemen A sebesar 80.000 unit dengan nilai Rp. 8.000.000,- . Biaya yang ditambahkan dalam bulan Januari 1996 sebagai berikut: - biaya bahan : Rp. 8.000.000,- biaya tenaga kerja : Rp. 12.300.000,- biaya overhead pabrik : Rp. 4.100.000,Tambahan produk pada Departemen B, karena adanya tambahan bahan 80.000 unit. Produk selesai dan ditransfer ke gudang produk jadi sebesar 160.000 unit. Barang dalam proses akhir bulan, tingkat penyelesaian 60% bahan dan 40% biaya konversi. Diminta: Buatlah Laporan Biaya Produksi bulan Januari 1996 dengan menggunakan metode MPKP (FIFO) atau metode AVERAGE (pilih salah satu metodenya), lengkap dengan perhitungan-perhitungan yang diperlukan. 4. Data Produksi dan biaya pada departemen B PT. AS bulan Januari 1997 sebagai berikut : Barang dalam proses awal bulan sebesar 20.000 unit dengan tingkat penyelesaian biaya bahan 80% dan biaya konversi 50% dengan nilai : Dari departemen A Rp 2.000.000,00 Biaya Bahan Rp 800.000,00 Biaya TKL Rp 750.000,00 BOP Rp 250.000,00 Biaya yang dikeluarkan dalam bulan tersebut : Biaya Bahan Rp 8.000.000,00, Biaya TKL Rp 12.300.000,00, BOP Rp 4.100.000,00. Pada bulan ini diterima produk dari departemen A sebesar 80.000unit engan nilai 8.000.000,00 Tambahan produk pada departemen B terjadi karena adanya tambahan bahan 80.000 unit Produk selesai dan ditransfer ke departemen ke gudang produk jadi sebesar 160.000 unit. Barang dalam proses akhir bulan dengan tngkat penyelesaian biaya bahan 60% dan biaya konversi 40% sejumlah 10.000 unit dan terdapat produk hilang akhir proses produksi.



Diminta : Buatlah Laporan Biaya Produksi bualan Januari 1997 dengan menggunakan metode average dan perhitungan – perhitungan yang diperlukan beserta jurnal – jurnalnya 5. Data produksi dan biaya pada departemen Mixing perusahaan SAVE Co. bulan Juni 2006 sebagai berikut: Barang dalam proses awal bulan sebesar 20.000 unit dengan tingkat penyelesaian biaya bahan 100% dan biaya konversi 70% dengan nilai: - dari departemen Spinning Rp. 20.000.000,- biaya bahan Rp. 5.800.000,- biaya tenaga kerja Rp. 3.750.000,- biaya overhead pabrik Rp. 3.250.000,Rp. 32.800.000,Dalam bulan ini diterima produk dari Departemen Spinning sebesar 80.000 unit dengan nilai Rp. 80.000.000,- . Biaya yang ditambahkan dalam bulan Juni 2006 sebagai berikut: - biaya bahan : Rp. 8.000.000,- biaya tenaga kerja : Rp. 14.480.000,- biaya overhead pabrik : Rp. 7.240.000,Produk selesai dan ditransfer ke gudang produk jadi sebesar 66.000 unit. Barang dalam proses akhir bulan tingkat penyelesaian 100% bahan dan 60% biaya konversi. Tidak terdapat barang hilang dalam proses Diminta: Buatlah Laporan Biaya Produksi Departemen Mixing SAVE Co. bulan Juni 2006 dengan menggunakan metode MPKP (FIFO), lengkap dengan perhitungan-perhitungan yang diperlukan. 6. Handy Tool Co menggunakan process Costing, dengan asumsi FIFO untuk mencatat produksi produk satu – satunya, yang diproduksi dalam 2 departemen. Unit produk dimulai di Fabricating Departement dan ditransfer ke Finishing Departement, dimana akan diselesaikan. Unit-unit diinspeksi dalan 60% tahap konversi di Fabricating Departement dan pada akhir proses produksi di Finishing Departement. Material ditambahkan pada awal proses di kedua departemen. Unit produk yang rusak di fabricating departement tidak memiliki nilai untuk perbaikan, sedangkan pada akhir proses di finishing departement barang yang rusak memiliki nilai 1$ setiap unitnya. Unit yang bagus ditransfer dari finishing departemen ke persediaan finished good atas biaya, dan unit rusak ditransfer ke spoiled good atas nilai perbaikan mereka. Biaya kerusakan yang tidak dapat diidentifikasi di kedua departemen dipandang oleh manajemen sebagai biaya kegagalan interna dan dibebanka ke FOH control. Data- data berkaitan untuk april : Unit Pada persediaan awal ( BDP awal ) - fabricating Departement (100% mat, 70% L&FOH ) - Finishing Departement (100% mat, 40% Labor &FOH)



Fabricating



Finishing



2000 -



3000



Unit dimulai dlm proses di fabricating Departement 9000 periode ini Unit ditransfer dari fabricating Dept ke Finishing 9000 9000 Dept Unit ditransfer ke persedian finished good periode 9900 ini Unit rusak dalam proses periode ini 500 Unit Pada persediaan akhir ( BDP akhir ) - fabricating Departement (100% mat, 40% 1500 2000 L&FOH ) - Finishing Departement (100% mat, 25% Labor &FOH) Biaya dalam persediaan awal : - Biaya dari dept sebelumnya 6100 1900 3500 - Material 340 - Labor 1020 - FOH Cost ditambahkan selama periode ini : - Material 9180 10800 2125 3720 - Labor 6375 5580 - FOH Diminta : 1. Buat laporan Biaya Produksi untuk setiap departemen berdasarkan ata untuk april 2. Buat jurnal umum yang diperlukan untuk mencatat transfer biaya keluar dari setiap departemen selama April, asumsikan perusahaan menggunakan akun WIP yang terpisah untuk setiap departemen produksi 7. Liangga Inc. memproses produknya melalui departemen I dan II. Informasi berikut diterima dari departemen II selama Januari 1997 sebagai berikut: Persediaan barang dalam proses 1 Januari 1997 2.000 unit dengan perincian: Jumlah Tingkat Penyelesaian Ditransfer dari dept. I Rp.32.000.000,100% Biaya yang ditambahkan di dept. II Rp.20.000.000,100% Direct material Rp. 7.200.000,60% Direct labor Rp. 5.500.000,50% FOH Aktivitas berikut terjadi selama Januari 1997: a. 10.000 unit ditransfer dari dept. I dengan biaya Rp. 160.000.000.b. Total biaya sebesar Rp. 150.000.000,- ditambahkan di dept. II dengan perincian sebagai berikut: direct material Rp. 96.000.000,- ; direct labor Rp. 36.000.000,- ; FOH Rp. 18.000.000,-



c. Dari laporan gudang diketahui masih ada persediaan akhir barang jadi sebanyak 1.000 unit, barang jadi yang keluar gudang untuk dijual selama Januari 9.000 unit dan persediaan barang jadi awal 2.000 unit. Pada akhir Januari 1997 masih ada barang dalam proses dengan tingkat penyelesaian: direct material 90%, direct labor 70% dan FOH 35%. Diminta: Buatlah Laporan Biaya Produksi Dept. II dengan metode Average atau FIFO (pilih salah satu metodenya!) 8.



Modern Inc. memproses produknya melalui departemen I dan II. Aktivitas berikut terjadi selama Januari 2007 sebagai berikut: d. 8.000 unit ditransfer dari dept. I dengan biaya Rp. 160.000.000.e. Total biaya sebesar Rp. 164.000.000,- ditambahkan di dept. II dengan perincian sebagai berikut: direct material Rp. 96.000.000,- ; direct labor Rp. 36.000.000,- ; FOH Rp. 32.000.000,f. Dari laporan gudang diketahui barang jadi yang diterima dari Departemen II selama Januari 2007 sebesar 7.000 unit. Pada akhir Januari 2007 masih ada barang dalam proses sebesar 2.600 unit dengan tingkat penyelesaian: direct material 90%, direct labor 70% dan FOH 70%. g. Terdapat barang hilang awal proses h. Persediaan barang dalam proses 1 Januari 2007 2.000 unit dengan perincian: Jumlah Tingkat Penyelesaian Ditransfer dari dept. I Rp.32.000.000,100% Biaya yang ditambahkan di dept. II Rp.20.000.000,100% Direct material Rp. 7.200.000,80% Direct labor Rp. 6.500.000,80% FOH



Diminta: Buatlah Laporan Biaya Produksi Dept. II dengan metode Average 9. Pada awal Januari ‘97 persediaan produk dalam proses adalah 3.000 liter di dept. I dan 3.600 liter di dept. II dengan perincian sebagai berikut: Harga pokok dari dept. I Material .............................................. Labor.................................................. FOH.................................................... Jumlah Biaya yang dikeluarkan Januari ’97: Material .............................................. Labor.................................................. FOH....................................................



Departemen I -Rp. 183.500,Rp. 48.750,Rp. 24.375,Rp. 256.625,-



Departemen II Rp. 585.375,-Rp. 100.750,Rp. 27.950,Rp. 714.075,-



Rp.3.412.500,Rp. 742.250,-



-Rp.1.045.850,-



Jumlah Rp. 427.625,Rp.4.582.375,-



Rp. 299.650,Rp.1.345.500,-



Data produksi Januari ‘97: Produksi yang masuk untuk diproses dept. I 23.000 liter. Dari jumlah tersebut 20.400 liter telah selesai dan ditranfer ke dept. II, 4.400 liter masih dalam proses (material 100%, konversi 50%). Di dept. II produk yang telah selesai 18.000 liter dan sejumlah 5.400 liter masih dalam proses akhir bulan (konversi 40%). Produk hilang yang terjadi di setiap departemen dinyatakan sebagai hilang pada awal proses. Diminta : Buatlah laporan biaya produksi dept. II dengan metode Average atau FIFO (pilih salah satu metodenya !) 10.PT ANGGREK MERAH memproduksi sejenis barang melalui 3 departemen, di mana Departemen Finishing merupakan departemen terakhir yang mengolah produk sebelum dimasukkan ke Gudang. Perusahaan menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP) dalam penentuan harga pokok produk. Data produksi dan biaya departemen Finishing untuk tahun 2003 adalah: Produk dalam proses 1/1/2003 (tingkat penyelesaian bahan 10.000 satuan 100%, konversi 75%) Diterima dari departemen sebelumnya 40.000 satuan Produk selesai dan dimasukkan ke Gudang 35.000 satuan Produk dalam proses 31/12/2003 (tingkat penyelesaian 100% 10.000 satuan bahan, 50% konversi) Produk yang hilang pada awal proses 5.000 satuan Data biaya: Keterangan Biaya Harga pokok produk dalam proses 1/1/2003 Harga pokok dari departemen sebelumnya Harga pokok dari departemen finishing Bahan Baku Upah Langsung Overhead pabrik



Rp3.800.000 Rp2.150.000 Rp3.900.000 Rp4.200.000



Harga Pokok produk yang diterima dari departemen sebelumnya Biaya tambahan yang Finishing: Bahan Baku Upah langsung



dikeluarkan



dari



Rp14.000.00 0



departemen



Rp7.000.000 Rp16.250.00 0 Overhead pabrik Rp13.000.00 0 Dari data tersebut susunlah Laporan Harga Pokok Produksi Departemen



Finishing untuk tahun 2003. 11.PT Gepeto memproduksi barang-barang sejenis melalui 3 departemen produksi. Perusahaan menganut metode FIFO dalam perhitungan biaya pada masing-masing departemen produksi. Data di departemen III pada bulan Februari 2003 menunjukkan sebagai berikut: 1. Pada awal bulan Februari 2003 terdapat barang dalam proses sejumlah 20.000 kg dengan kondisi Labor dan Factory Overhead 40% 2. Selama bulan Februari 2003 diterima barang dari departemen II untuk diproses sebanyak 200.000 kg. 3. Dalam bulan Februari telah diselesaikan 180.000 kg barang jadi, di mana sejumlah 160.000 kg telah dipindahkan ke toko untuk dijual sedang 20.000 kg masih belum dipindahkan. 4. Pada akhir Februari 2003 masih terdapat barang yang belum selesai diproses sejumlah 30.000 kg dengan kondisi Labor dan Factory Overhead 70% dan disamping itu terdapat pula sebagian barang yang hilang pada awal proses produksi. 5. Nilai barang dalam proses pada awal Februari sebesar Rp 500.000,sedanng nilai barang yang diterima dari departemen II sebesar Rp 4.400.000,6. Biaya yang dikeluarkan untuk Labor dan Factory Overhead selama bulan Februari 2003 masing-masing Rp 460.000,- dan Rp 490.000,Pertanyaan: Buatlah Laporan Biaya Produksi untuk Departemen II untuk periode Februari 2003. 12.PT Perdana Karya memproduksi barang-barang sejenis melalui 3 departemen produksi. Perusahaan menganut metode FIFO dalam perhitungan biaya pada masing-masing departemen produksi. Data di departemen III pada bulan Februari 1990 menunjukkan sebagai berikut: 2. Pada awal bulan Februari 1990 terdapat barang dalam proses sejumlah 4.000 kg dengan kondisi Labor dan Factory Overhead 40% 2. Selama bulan Februari 1990 diterima barang dari departemen II untuk diproses sebanyak 40.000 kg. 3. Dalam bulan Februari telah diselesaikan 36.000 kg barang jadi, di mana sejumlah 32.000 kg telah dipindahkan ke toko untuk dijual sedang 4.000 kg masih belum dipindahkan. 4. Pada akhir Februari 1990 masih terdapat barang yang belum selesai diproses sejumlah 6.000 kg dengan kondisi Labor dan Factory Overhead 70% dan disamping itu terdapat pula sebagian barang yang hilang pada awal proses produksi. 5. Nilai barang dalam proses pada awal Februari sebesar Rp 100.000,sedanng nilai barang yang diterima dari departemen II sebesar Rp 880.000,6. Biaya yang dikeluarkan untuk Labor dan Factory Overhead selama bulan Februari 1990 masing-masing Rp 92.000,- dan Rp 98.000,Pertanyaan:



Sesuai dengan di atas, Saudara diminta untuk membuat Laporan Biaya Produksi untuk Departemen II masa Februari 1990. 13.PT. Jin Jun memproduksi pil obat tidur. Proses produksi dibagi menjadi 2 proses (2 departemen produksi) yaitu : Mixing dan Compounding & Packaging, dimana kedua departemen ini menggunakan metode Average Costing. Berikut ini adalah data Departemen Compounding & Packaging selama bulan November 2005 : Quantity Schedule : Unit Dalam Proses (WIP) awal periode ( Konversi 1/2) = 2.000 unit Unit yang diterima dari Departemen Mixing = 50.000 unit Unit yang selesai diproduksi (FG) dan ditransfer ke gudang = 46.000 unit Unit Dalam Proses (WIP) akhir periode ( Konversi 3/5) = 5.000 unit Unit yang hilang akhir dalam proses = ? Data mengenai biaya produksi : 1. Biaya produksi yang melekat pada Unit Dalam Proses (WIP) awal periode : - Biaya dari departemen sebelumnya $ 2,260 - Tenaga Kerja (Labor) $ 350 - Factory Overhead (FOH) $ 200 2. Total biaya dari Unit yang diterima dari Departemen Mixing $ 55,000 3. Biaya produksi selama bulan November 2005 : - Tenaga Kerja (Labor) $ 13,400 - Factory Overhead (FOH) $ 8,550 Diminta : Buatlah Laporan Biaya Produksi dari Departemen Compounding & Packaging. 14.Soal 8 ( Process Costing – Hilang awal & Hilang Akhir ) Sebuah perusahaan memproduksi sebuah produk melalui 3 departemen : Data Produksi Dep I Dep II Unit Baru dalam proses 8000 5400 Ditransfer ke departemen berikutnya 5400 3200 Ditransfer ke gudang barang jadi Unit dalam proses ( 100% Mat, 1/3 Labor& FOH) 2400 1800 Unit dalam proses ( 100% Mat, 2/3 Labor& FOH) Biaya yang dibebankan ke Departemen - Material 20.670 7.980 11.160 5.016 - Labor 5.580 2.280 - FOH 37.410 15.276 Total Diminta : Laporan Biaya Produksi / departemen Jawab : Hilang Awal



Hilang Akhir



37.410 37.410 44.166 44.391,6 60.700,8 61.943.4 15.Soal Metode FIFO bila ada tambahan bahan / barang yang diolah di suatu departemen produk tertentu ) Data PT. ABC di departemen II bulan januari menunjukan data sebagai berikut: - Persediaan awal BDP 3000 unit ( Material 100%*, 1/3 L & FOH) = Rp. 7.100,00 - Diterima di departemen I 38.000 unit untuk diproses dengan nilai Rp 65.000,00 - Dalam departemen II selama Januari terdapat tambahan bahan untuk diolah 2000 unit - Selama januari diselesaikan dan ditransfer ke departemen III 37.000 unit BDP - Akhir Januari BDP berjumlah 5000 unit dengan kondisi material 100%, Labor dan FOH 50% - Barang hilang dalam proses 1000 Unit - Tambahan biaya yang dikeluarkan di departemen II : Material 30.000 Labor 34.000 FOH 31.000 Pertanyaan : Buat laporan Biaya Produksi departemen II selengkapnya metode FIFO * material = 100% pada BDP awal mengandung pengertian, bukan BDP awal tersebut pada periode Desember sudah dibubuhi tambahan material di departemen II 100% SOAL BOP DAN DEPARTEMENTALISASI 1. 2. AB Company beroperasi dengan 2 deparemen produksi P1 dan P2 dan 2 Departemen Service S1 dan S2. FOH aktual sebeum didistribusikan dari departemen jasa bersama dengan penggunaan jasa dari departemen jasa adalah sebagai berikut : FOH aktual sebelum Jasa yang diberikan Departemen pengalokasian S1 S2 P1 20.000 40 20 P2 23.800 50 40 S1 7.200 40 S2 9.000 10 60.000 100 100 Alokasikan FOH dengan metode : a. Direct Allocation Method b. Step Allocation Method dimulai dengan S2 setelah sebuah biaya



departemen dialokasikan tidak ada beban yang didistribusikan kembali ke departemen yang bersangkutan c. Allgebraic Allocation Method 3. Anggaran biaya overhead pabrik departemen produksi dan departemen jasa PT ARIO nampak sebagai berikut: Departemen Alokasi Departemen Jasa Total BOP Departemen Y Departemen Z Produksi A BOP Tetap BOP Variable Total



Rp44.000,00 Rp20.000,00 Rp64.000,00



50%



40%



Produksi B BOP Tetap BOP Variabel Total Jasa Y Jasa Z



Rp58.000,00 Rp20.000,00 Rp78.000,00 Rp10.000,00 Rp8.800,00



40% 10%



40% 20% -







Kapasitas Normal Departemen Produksi A: 100.000 jam kerja langsung  Kapasitas Normal Departemen Produksi B: 100.000 jam kerja langsung  Kapasitas Sesungguhnya Departemen Produksi A: 110.000 jam kerja langsung  Kapasitas Sesungguhnya Departemen Produksi B: 80.000 jam kerja langsung  BOP Sesungguhnya Departemen Produksi A: Rp80.000,00  BOP Sesungguhnya Departemen Produksi B: Rp70.000,00 Diminta: 1. Hitung total anggaran BOP departemen produksi A dan B setelah mendapat alokasi departemen jasa Y dan Z dengan metode aljabar. 2. Hitung tarip BOP tetap dan variabel serta BOP Dibebabnkan untuk departemen produksi A dan B. 3. Hitung over/under applied overhead untuk masing-masing departemen produksi. 4. Buat analisis selisih BOP untuk masing-masing departemen produksi. 4. Berikut ini adalah data dari Sisley Co. untuk bulan September 1996: 1. Tarip BOP : tetap Rp. 300,- per jam kerja langsung : var Rp. 200,- per jam kerja langsung 2. Dalam bulan September 1996 diketahui bahwa: a. BOP sesungguhnya Rp. 1.875.000,b. Kapasitas sesungguhnya 8% di bawah kapasitas normal c. Selisih kapasitas (Idle Capacity Variance) sebesar Rp. 96.000,-



(rugi) Dari data diatas diminta: 1. Hitunglah besarnya kapasitas normal 2. Hitunglah selisih pembebanan BOP bulan September 1996 3. Buatlah analisa selisih BOP bulan September 1996 4. Buatlah jurnal atas transaksi tersebut 5. Data-data PT GERHANA bulan April 2000 sebagai berikut: a. Tarip BOP, kapasitas normal dan kapasitas aktual Departemen Produksi I dan II: Departemen I Departemen II Tarip BOP tetap Rp. 20,-/jam Rp. 24,-/jam Tarip BOP variabel Rp. 30,-/jam Rp. 40,-/jam Kapasitas normal 1.100.000 jam 1.200.000 jam Kapasitas aktual 1.120.000 jam 1.160.000 jam b. BOP seseungguhnya April 2000:  Departemen produksi I sebesar Rp. 18.300.000, Departemen produksi II sebesar Rp. 30.000.000, Departemen jasa X sebesar Rp. 6.000.000, Departemen jasa Y sebesar Rp. 10.000.000,c. Hasil survey menunjukkan distribusi sebagai berikut: I II X Y Departemen jasa 45% 25% 10% X Departemen jasa 65% 35% 20% Y Diminta: 1. Alokasikan BOP sesungguhnya dengan metode aljabar. 2. Over/under applied BOP. 3. Spending dan idle capacity variance. 6. Data-data To- Ke - Ni Inc. Februari 2006 adalah sebagai berikut: a. Anggaran BOP Departemen Produksi setelah pengalokasi: Departemen T Departemen M BOP Tetap Rp. 2.250.000,Rp. 1.625.000,BOP Variabel Rp. 2.500.000,Rp. 3.575.000,b. Kapasitas normal dan kapasitas aktual Departemen Produksi T dan M: Departemen T Departemen M Tarip BOP tetap Rp. 45,-/jam ? Tarip BOP variabel ? Rp. 55,-/jam Kapasitas normal 50.000 jam 65.000 jam Kapasitas aktual 51.000 jam 56.000 jam c. BOP aktual sebelum pengalokasian: Departemen Produksi T M



Departemen Jasa J



BOP tetap BOP variabel



Rp. 900.000,Rp. 2.780.000,-



Rp. 1.000.000,Rp. 2.020.000,-



Rp. 550.000,Rp. 950.000,-



650.000,550.000,-



d. Data statistik sesungguhnya pada akhir periode adalah sebagai berikut: Keterangan T M J B 2 Luas lantai (M ) 15.000 35.000 5.000 10.000 Pemakaian Listrik 10.000 15.000 8.000 5.000 (KWH) Dasar pengalokasian BOP Departemen Jasa sebagai berikut: - Departemen J dialokasikan ke Departemen T, M dan B atas dasar pemakaian listrik - Departemen B dialokasikan ke Departemen T dan M atas dasar luas lantai Diminta: 1. Buatlah tabel pengalokasikan BOP aktual. 2. Hitunglah Over/under applied BOP Departemen T dan M 3. Buatlah jurnal-jurnal alokasi yang diperlukan. 7. Data-data To- Ke - Ni Inc. Februari 2006 adalah sebagai berikut: Data BOP Departemen Produksi Mixing setelah pengalokasi: Keterangan BOP Anggaran BOP Aktual BOP Tetap Rp. 2.250.000,Rp. 900.000,BOP Variabel Rp. 2.500.000,Rp. 2.780.000,Kapasitas normal dan kapasitas aktual Departemen Produksi T dan M: Kapasitas normal 50.000 jam Kapasitas aktual 51.000 jam Diminta: Hitung selisih BOP dengan analisa selisih BOP-nya (spending variance dan idle capacity variance) 8. Departemen produksi Lile Co. melakukan Pabrikasi Suku Cadang (PSC) dan Perakitan. Tiga departemen jasanya adalah Bangunan, Administrasi dan Teknik. Departemen Bangunan memelihara fasilitas Pabrik dan peralatan. Departemen Administrasi bertanggung jawab atas fungsi penjdwalan, pengenalian dan akuntansi, sementara Departemen Teknik merencanakan dan merancang suku cadang serta prosedur. Berikut ini adalah anggaran BOP tahunan dan data operasi yang dianggarkan untuk seluruh departemen :



Keterangan Biaya Langsung (dalam $) : Tenaga kerja tidak langsung (Fixed) Tenaga kerja tidak langsung (Variabel) Bahan tidak langsung



Departemen Bangun Administr Tekni Perakit an asi k PSC an Total 300



400



200 800



600 2250



100 60



200 130



80 200 100 340



200 830 175 940



(Variabel) Biaya Tidak Langsung (dalam $) : Asuransi Pabrik (Fixed) Penyusutan Pabrik dan Mesin (Fixed) Total biaya departemental Luas Lantai (M2) Jumlah Pegawai (orang) Jam Teknik (Jam) Jam mesin (Jam) Jam TKL (Jam)



70



40



20 200



250



85



780



855



50 200 174 450 0



150 15 15 5 85



200 25 10 5 100



100 10 5 5 50



600 200 100 800 950



0 200 455 100 625 1275 5100 400 1450 115 365 80 210 500 1315 600 1785



Pembebanan tarip BOP : Departemen Pabrikasi Suku Cadang berdasarkan jam mesin Departemen Perakitan berdasarkan jam TKL Data aktual : Departemen Pabrikasi Departemen Perakitan Suku Cadang BOP $ 3.500 $ 3.375 aktual Jam 900 jam mesin 750 jam mesin Mesin Jam TKL 1.150 jam TKL 1.000 jam TKL Diminta : 1. Alokasikan biaya departemen jasa dengan menggunakan metode bertahap, dengan urutan : Pertama, Bangunan berdasarkan luas lantai; Kedua, Administrasi berdasarkan jumlah pegawai; dan akhirnya Teknk berdasarkan jam teknik. 2. Hitunglah selisih BOP dan buatlah analisis BOP! 3. Buatlah jurnal alokasi BOP dan jurnal BOP lainnya yang diperlukan! 9. Halo Co mengalokasikan BOP departemen jasanya dengan metode aljabar. Data- data bulan ini adalah : Departemen Dep Produksi P1 Dep Produksi P2 Dep Jasa S1 Dep Jasa S2



FOH aktual sebelum pengalokasian 94.000 85.000 20.000 17.000



Jasa yang diberikan S1 S2 40 50 50 30 20 10 100 100



Data tambahan departemen Produksi I Tarif BOP ditentukan berdasarkan jam TKL. Total tarif BOP $3 per jam



TKL dimana 40% dari total tarif BOP merupakan tarif BOP tetap $45.600. Jam TKL aktual bulan ini 34.000 Jam Data tambahan departemen Produksi II Anggaran BOP $ 110.000. Tarif BOP ditentukan berdasarkan jam mesin. Kapasitas normal 40.000 Jam mesin sedang kapasitas aktual 42.000 Jam mesin. Anggaran BOP variabel 50.000 Diminta : - Hitung BOP aktual setelah alokasi dari departemen produksi masing–masing - Buat analisis selisih BOP (Spending dan Idle Capacity Variance) dan Over/under Applied dari masing – masing departemen produksi 10.Kemampuan kerja normal PT. AA diperkirakan 4.750.000 kilowatt-jam per bulan. Untuk tingkat kegiatan ini BOP tetap diperkirakan sebesar Rp. 171.000.000,- dan BOP variabel sebesar Rp. 209.000.000,-. Selama bulan November BOP sesungguhnya yang dikeluarkan adalah Rp. 393.000.000,- dengan kemampuan kerja 5.000.000 kilowatt-jam. Diminta: Hitung selisih BOP dengan analisa selisih BOP-nya (spending variance dan idle capacity variance). 11.Perusahaan “Nyaman” mempunyai 2 departemen Produksi I dan II serta ditunjang oleh 3 departemen produksi X, Y, Z. Data-data selama tahun 2000 adalah sebagai berikut: a. BOP Sesungguhnya: Dept BOP Tetap BOP Variabel Total I Rp. 1.500.000,- Rp. 1.000.000,Rp. 2.500.000,II Rp. 2.000.000,- Rp. 3.000.000,Rp. 5.000.000,X Rp. 400.000,- Rp. 500.000,Rp. 900.000,Y Rp. 600.000,- Rp. 700.000,Rp. 1.300.000,Z Rp. 350.000,- Rp. 450.000,Rp. 800.000,Total Rp. 4.850.000,- Rp. 5.650.000,Rp. 10.500.000,b. Pemakaian jasa sesungguhnya: Prosentase pemakaian jasa yang dipakai Uraian I II X Y Z Jasa Dept. X 50% 40% 5% 5% Jasa Dept. Y 50% 30% 10% 10% Jasa Dept. Z 50% 35% 5% 10%



c. Tingkat kegiatan sesungguhnya: Departemen I : 21.000 jam mesin Departemen II : 24.500 jam mesin d. Anggaran BOP tahun 2000



Anggaran BOP tahun 2000 untuk departemen A dan B setelah diperhitungkan alokasi dari departemen pembantu adalah sbb.: Departemen BOP Tetap BOP Variabel Total I Rp. Rp. Rp. 1.500.000,3.000.000,4.500.000,II Rp. Rp. Rp. 2.000.000,3.500.000,5.500.000,Total Rp. Rp. Rp. 3.500.000,6.500.000,10.000.000,e. Tingkat kegiatan yang dianggarkan tahun 2000 adalah sebagai berikut: Departemen I : 20.000 jam mesin Departemen II : 25.000 jam mesin Diminta: 1. Alokasi BOP sesungguhnya departemen pembantu ke daprtemen produksi dengan menggunakan metode direct, step dan simultaneous. 2. Laporan analisa selisih BOP. 12.Perusahaan Damai mempunyai data-data sebagai berikut : Anggaran BOP Departemen Produksi, Kapasitas Normal dan kapasitas Aktual adalah sebagai berikut : Departemen Kap Normal Kap Aktual BOP Tetap BOP Variabel Produksi I Rp 1.000.000,00 Rp 1.600.000,00 400.000 Jam 435.000 Jam Produksi II Rp 1.200.000,00 Rp 2.100.000,00 500.000 Jam 475.000 Jam BOP aktual dan dasar pengalokasian : Departemen BOP Tetap BOP Variabel Produksi I Rp 900.000,00 Rp 600.000,00 Produksi II Rp 1.200.000,00 Rp 450.000,00 Pembantu X Rp 550.000,00 Rp 950.000,00 Pembantu Y Rp 950.000,00 Rp 850.000,00



Luas Lantai 14.000 m2 46.000 7.000 5.000



Pemakaian Listrik 13.000 KWH 15.000 3.000 2.000



BOP departemen pembantu dialokasikan dengan dasar sebagai berikut : Departemen X : dialokasikan ke departemen I, II dan y atas dasar pemakaian listik Departemen X : dialokasikan ke departemen I, II atas dasar luas lantai Diminta : 1. Hitunglahtari BOP departemen I dan II baik tetap maupun Variabel 2. BOP sesungguhnya Departemen I dan II setelah menerima alokasi 3. Over/Under Applied BOP departemen I dan II



4. Analisa selisih Spending Variance dan Idle Capacity Variance 5. Buatlah jurnal – jurnal yang diperlukan 13.Perusahaan MAJU MUNDUR mempunyai 2 departemen Produksi I & II serta ditunjang oleh 2 departemen Pembantu X & Y. a. Anggaran BOP Departemen Produksi, setelah diperhitungkan alokasi dari Departemen Pembantu adalah sebagai berikut: BOP Tetap BOP Variable



Departemen I Rp 1.000.000,Rp 1.600.000,Rp 2.600.000,-



Departemen II Rp 1.200.000,Rp 2.100.000,Rp 3.300.000,-



b. Tingkat kegiatan perusahaan yang dianggarkan pada kapasitas normal adalah sebagai berikut: Departemen I Departemen II



400.000 jam kerja 500.000 jam kerja



c. BOP Departemen Pembantu dialokasikan dengan dasar sebagai berikut: Departemen X Dialokasikan ke dapartemen I, II dan X atas dasar pemakaian listrik (KWH) Departemen Y Dialokasikan ke departemen I, II dan X atas dasar luas lantai d. BOP Sesungguhnya: BOP langsung & tak Departemen Produksi langsung I (RP) II (Rp) Departemen BOP Tetap 900.000 1.200.000 BOP Variable 600.000 450.000 1.500.000 1.650.000



Departemen Pembantu X (Rp) Y (Rp) 550.000 950.000 950.000 850.000 1.500.000 1.800.000



e. Data statistik sesungguhnya pada akhir periode adalah sebagai berikut: Departemen Luas Lantai (M2) Pemakaian Listrik (KWH) I 14.000 13.000 II 45.000 15.000 X 7.000 3.000 Y 5.000 2.000 f. Kegiatan sesungguhnya yang terealisasi adalah sebagai berikut: Departemen I 435.000 jam kerja Departemen II 475.000 jam kerja Atas dasar data tersebut di atas diminta: 1. Hitunglah tarif BOP Departemen I & II baik tetap maupun variabel. 2. BOP Sesungguhnya Departemen I & II setelah menerima alokasi



dengan metode aljabar. 3. Over/under applied BOP Departemen I & II. 4. Analisa selisih BOP 5. Jurnal yang diperlukan 14.PT ABC beroperasi dengan menggunakan dua departemen produksi yaitu: X dan Y serta dua departemen jasa yaitu P dan Q. Biaya overhead pabrik (BOP) sebelum alokasi adalah sebagai berikut: Departemen BOP aktual sebelum alokasi Jasa yang diberikan P Q X $ 20.000 40 % 20% Y $ 23.800 50% 40% P $ 7.200 40% Q $ 9.000 10% Alokasikan BOP actual dari departemen jasa ke departemen produksi dengan menggunakan metode: 1. Langsung 2. Bertahap dari Q ke P 3. Aljabar 15.PT CYCLOPS mempunyai dua departemen produksi A dan B serta ditunjang oleh dua departemen pembantu Y dan Z. a. Anggaran BOP departemen produksi, setelah diperhitungkan alokasi dari departemen pembantu adalah sebagai berikut: Jenis BOP Departemen A Departemen B BOP Tetap Rp2.000.000,00 Rp2.400.000,00 BOP Variabel Rp3.200.000,00 Rp4.200.000,00 Jumlah Rp5.200.000,00 Rp6.600.000,00 b. Pemakaian aktivitas yang diharapkan pada tingkat aktivitas normal adalah sebagai berikut:  Departemen A : 800.000 jam kerja  Departemen B : 1.000.000 jam kerja c. BOP departemen pembantu dialokasikan dengan dasar sebagai berikut:  Departemen Y : dialokasikan ke departemen A, B dan Z atas dasar pemakaian listrik (KWH)  Departemen Z : dialokasikan ke departemen A, B dan Y atas dasar luas lantai. d. BOP Sesungguhnya adalah sebagai berikut (dalam rupiah): BOP Departemen Produksi Departemen langsung Pembantu



dan tak Departem langsung en A departem en BOP Tetap 1.800.000, 00 BOP 1.200.000, Variabel 00 Jumlah 3.000.000, 00



Departem en B



Departem en Y



Departem en Z



2.400.000, 00 900.000,0 0 3.300.000, 00



1.100.000, 00 1.900.000, 00 3.000.000, 00



1.900.000, 00 1.700.000, 00 3.600.000, 00



e. Data survei menunjukkan sebagai berikut: Departemen Luas Lantai (m2) A B Y Z



14.000 46.000 7.000 5.000



Pemakaian Listrik (KWH) 13.000 15.000 3.000 2.000



f. Pemakaian aktivitas sesungguhnya adalah sebagai berikut:  Departemen A : 870.000 jam kerja  Departemen B : 950.000 jam kerja Diminta: 1. Hitunglah tarif BOP Tetap dan Variabel untuk masing-masing departemen produksi. 2. Hitunglah BOP Sesungguhnya Departemen A dan B setelah menerima alokasi dengan metode aljabar. 3. Hitung selisih pembebanan BOP di masing-masing departemen produksi dan buat analisis selisih BOP. 4. Jurnal untuk masing-masing transaksi. 16.PT Pembangunan membebankan biaya overhead pabrik atas dasar tarif, alokasi biaya departemen pembantu ke departemen produksi dengan menggunakan metode aljabar. Biaya yang dianggarkan, biaya sesungguhnya serta alokasi biaya overhead departemen pembantu adalah sebagai berikut: Departemen Jumlah Biaya Alokasi Dept. Pembantu Anggaran Sesungguhnya Z Y Prod. A Rp 4.600.000 Rp 4.470.000 50% 40% Prod. B Rp 7.600.000 Rp 7.095.000 25% 40% Pemb. Y Rp 9.800.000 Rp 10.235.000 – 20% Pemb. Z Rp 8.000.000 Rp 8.200.000 25% – Jumlah Rp Rp 30.000.000 100% 100% 30.000.000 Kapasitas normal Departemen A 150.000 jam kerja langsung,



Departemen B 100.000 jam mesin. Sedangkan kapasitas sesungguhnya departemen A 148.000 jam kerja langsung dan Departemen B 102.500 jam mesin. Diminta: a. Alokasikan BOP Dianggarkan dan BOP Sesungguhnya dari Departemen Pembantu Y dan Z ke departemen Produksi A dan B dengan metode aljabar. b. Hitung tarif BOP departemen produksi A dan B, di mana untuk departemen A tarif BOP Tetap 50% dan tarif BOP Variabel 50%. Sedangkan departemen B tarif BOP Tetap 60% dan tarif BOP Variabel 40%. c. Buat Analisis Selisih BOP masing-masing departemen produksi. d. 17. PT Pembangunan membebankan biaya overhead pabrik atas dasar tarif, alokasi biaya departemen pembantu ke departemen produksi dengan menggunakan metode aljabar. Biaya yang dianggarkan, biaya sesungguhnya serta alokasi biaya overhead departemen pembantu adalah sebagai berikut: Departem Jumlah Biaya Alokasi en Dept. Pembantu Anggara Sesungguh Z Y n nya Prod. A Rp Rp 50% 40% 4.600.00 4.470.000 0 Prod. B Rp Rp 25% 40% 7.600.00 7.095.000 0 Pemb. Y Rp Rp – 20% 9.800.00 10.235.000 0 Pemb. Z Rp Rp 25% – 8.000.00 8.200.000 0 Jumlah Rp Rp 100 100 30.000.0 30.000.000 % % 00 Kapasitas normal Departemen A 150.000 jam kerja langsung, Departemen B 100.000 jam mesin. Sedangkan kapasitas sesungguhnya departemen A 148.000 jam kerja langsung dan Departemen B 102.500 jam mesin. Diminta:



e. Alokasikan BOP Dianggarkan dan BOP Sesungguhnya dari Departemen Pembantu Y dan Z ke departemen Produksi A dan B dengan metode aljabar. f. Hitung tarif BOP departemen produksi A dan B, di mana untuk departemen A tarif BOP Tetap 50% dan tarif BOP Variabel 50%. Sedangkan departemen B tarif BOP Tetap 60% dan tarif BOP Variabel 40%. Buat Analisis Selisih BOP masing-masing departemen produksi. 18.PT RONA memproduksi dengan menggunakan departemen produksi A, B, C, dan D serta departemen jasa yaitu X, Y, dan Z. Data alokasi adalah sebagai berikut ini: Departemen BOP Alokasi X Y Z A $ 13.000 10% 20% 15% B $ 12.000 20% 20% 15% C $ 20.000 10% 20% 20% D $ 17.000 10% 20% 20% X $ 5.000 10% 20% Y $ 8.000 25% 10% Z $ 7.000 25% 10% Buat alokasi dengan metode langsung, ditentukan dari X ke Z ke Y dan aljabar 19.PT. DAGADU memiliki 3 Departemen Produksi (A,B & C) dan Departemen Jasa (I, II & III). Data anggaran produksi PT.X tahun 2000 sbb: Jenis Biaya Tetap / Jumlah Dasar Distribusi Variabel 1. Bahan Penolong V Rp 2. Upah tidak V 800.000,Langsung T Rp 600.000,3. Bahan Bakar V Rp Langsung ke 4. Penyusutan T 400.000,Departemen III Mesin V Jam Mesin 5. Pemeliharaan T Rp Jam Pemeliharaan Mesin 500.000,Jam Pemeliharaan T Rp 6. Kesejahteraan 400.000,Karyawan T Rp 7. Penyusutan 200.000,Luas Lantai (m2) Bangunan T Rp 8. Asuransi 300.000,Taksiran Nilai Aktiva Rp 1.000.000,-



Rp 400.000,Rp 900.000,Rp 5.500.000,-



JUMLAH -



Pemakaian Bahan Penolong: Dept. A = 40%; Dept. B = 30%; Dept. C = 30%. Upah Tidak Langsung dan Kesejahteraan Karyawan: Dept. A = 15%; Dept. B = 10%; Dept.C = 25%; Dept. I = 20%; Dept. II = 20%; Dept. III = 10%



Informasi tahun 2000 sbb: Departem Luas Jam en Lantai Pemelihara an A B C I II III



JUMLAH



500m2 800 500 200 300 200



600 600 150 150



Jam Kerja Langsun g 100.000 400.000 150.000 -



2.500m 2



1.500



650.000



Jam Mesin



Taksiran Nilai Aktiva



300.000 100.000 100.000 200.000 200.000 100.000



2.000.00 0 4.000.00 0 3.500.00 0 2.000.00 0 6.000.00 0 2.500.00 0 1.000.00 20.000.0 0 00



Dasar Alokasi Departemen Jasa ke Departemen Produksi: Dept. I : Luas Lantai Dept. II : Jam Pemeliharaan Dept. III : Taksiran Nilai Aktiva Tarif BOP Departemen Produksi: Dept. A : Jam Kerja Langsung Dept. B : Jam Kerja Langsung Dept. C : Jam Mesin Kapasitas Aktual dan Selisih Anggaran pada akhir tahun 2000 sbb: Departemen Jam Kerja Jam Mesin Selisih Anggaran Langsung A 400.000 200.000 Rp 30.000,B 200.000 150.000 (UnFavorable)



C



100.000



150.000



Rp 20.000,(UnFavorable) Rp 10.000,(Favorable)



Diminta: 1. Tabel Alokasi BOP Departemen Jasa ke Departemen Produksi dengan metode Aljabar 2. Tentukan BOP Aktual pada setiap Departemen Produksi 20.Taksiran BOP untuk Departemen Produksi S dan T dan departemen Pembantu E,F dan G (sebelum alokasi) serta jasa pelayanan yang diberikan adalah sebagai berikut : Jasa Pelayanan yang Departemen Taksiran BOP DiBerikan E F G Produksi S Rp6.000.000,00 30% 40% Produksi T Rp9.000.000,00 50% 40% 30% Pembantu E Rp3.000.000,00 20% Pembantu F Rp2.000.000,00 20% Pembantu G Rp1.000.000,00 30% 10% Pemasaran 20% Kantor Umum & 10% Adm 100% 100% 100% Diminta : - Alokasikan BOP Departemen Pembantu ke Departaemen Produksi berdasarkan Metode Aljabar - Berapa jumlah biaya dari departemen G yang dikonsumsi di Departemen Pemasaran dan jasa 21.Tiwe Inc., mempunyai 2 departemen produksi (P1 dan P2), serta 2 departemen jasa (S1 dan S2). Berikut ini adalah data Bop yang diperlukan untuk alokasi : Departemen P1 P2 S1 S2



BOP Aktual Rp. 16.240.000,Rp. 14.630.000,Rp. 8.000.000,Rp. 10.000.000,-



Jasa Yang Diberikan S1 S2 P1 P2



0% 20%



80% 0%



10% 50%



Diminta : Alokasikan BOP Aktual Departemen Jasa tersebut dengan menggunakan metode aljabar! SOAL JOINT COST



10% 30%



1. PT. Superindodo memproduksi empat produk gabungan yaitu produk X, Y, Z dan W; dimana produk X, Y, Z adalah produk utama dan produk W adalah produk sampingan (tanpa cost). . Berikut adalah data yang berkaitan dengan ke-empat produk PT. Superindodo : Produk X Produk Y Produk Z Produk W Unit produksi 70,000 50,000 40,000 40,000 Unit yang terjual 70,000 30,000 20,000 5,000 Harga pasar per unit $ 12.5 $ 10 $ 9 $ 5 Biaya pemrosesan setelah titik pisah $ 40,000 $ 30,000 $ 20,000 --Adapun biaya produk gabungan (Joint Cost) sebesar $ 1,118,600.00 Diminta : 1. Alokasikan Biaya Produk Gabungan dengan metode harga pasar! 2. Hitunglah Total Biaya Produksi dari masing-masing produk utama! 2. Crunchy Co. memproduksi produk A dan B melalui proses bersama (joint process), juga menghasilkan.produk X sebagai produk sampingan (tanpa cost). Hasil penjualan produk sampingan dicatat sebagai penjualan sampingan. Berikut adalah data yang berkaitan dengan produk Crunchy Co : Produk A Produk B Produk X Unit produksi 15,000 9,000 6,000 Unit yang terjual



10,000



7,000



2,000



Harga pasar per unit $ 8 $ 10 $ 2 Biaya pemrosesan setelah titik pisah $ 40,000 $ 30,000 20,000 Adapun biaya produk gabungan (Joint Cost) sebesar $ 48,000



$



Diminta : 1. Alokasikan Biaya Produk Gabungan dengan metode rata-rata – pisik dan hitunglah Total Biaya Produksi dari masing-masing produk utama! 2. Buatlah laporan laba rugi yang diperlukan. 3. Data produksi selama bulan Januari di Departemen 1 adalah sebagai berikut: Unit yang masuk dalam proses 50.000 unit Unit yang selesai dan ditransfer ke departemen 2 45.000 unit Unit yang masih dalam proses 4.000 unit



Tingkat penyelesaian barang dalam proses 100 % bahan baku, 50% TKL dan BOP Biaya yang dikeluarkan de departemen 1 Bahan baku $ 24.500 TKL $ 29.140 BOP $ 28.200 Data produksi departemen 2: Unit yang ditransfer ke gudang 40.000 unit Unit yang masih dalam proses 3.000 unit (TKL dan BOP 33,33%) Biaya yang dikeluarkan adalah TKL $ 37.310 dan BOP $ 32.800 Perusahaan ABC memproduksi barang A dan B sebagai produk utama (Main Product) dan produk C sebagai produk sampingan (By-Product). Produk C dapat langsung dijual sesudah diproses di departemen I, II dan III. Laba bersih rata-rata untuk barang C diperhitungkan 15% dari hasil penjualannya. Biaya usaha barang A, B dan C rata-rata Rp 1,- per unit yang dijual (bersifat variabel). Mutasi produk A, B dan C sebagai berikut: Jenis Penjualan Sisa Awal Sisa Akhir A 21.000 2.0000* 1.000 B 10.000 0 0 C 3.000 0 2.000 Keterangan: Harga pokok produk A awal tahun Rp 70- per unit. Harga jual A, B dan C masing-masing Rp 15,- Rp 12,- dan Rp 3,- per unit. Biaya produksi yang dikeluarkan di Departemen I, II dan II masing-masing sebesar Rp 267.750,- Rp 30.000,- dan Rp 20.000,- (Biaya produksi untuk barang B di departemen II dan departemen III masing-masing sebesar Rp 10.000,-) Perusahaan menggunakan metode FIFO. Pertanyaan: 1. Hitung biaya produksi masing-masing produk per unit dengan menggunakan pendekatan Market Value Method. 2. Buat Income Statement PT ABC dengan ketentuan bahwa pendapatan bersih dari produk C dibukukan sebagai pendapatan lain-lain. 4. Perusahaan ABC memproduksi barang A dan B sebagai produk utama (Main Product) dan produk C sebagai produk sampingan (By-Product). Produk C dapat langsung dijual sesudah diproses di departemen I, II dan III. Laba bersih rata-rata untuk barang C diperhitungkan 15% dari hasil penjualannya. Biaya usaha barang A, B dan C rata-rata Rp 1,- per unit yang dijual (bersifat variabel). Mutasi produk A, B dan C sebagai berikut: Jenis Penjualan Sisa Awal Sisa Akhir A 21.000 2.0000* 1.000 B 10.000 0 0



C 3.000 0 2.000 Keterangan: Harga pokok produk A awal tahun Rp 70- per unit. Harga jual A, B dan C masing-masing Rp 15,- Rp 12,- dan Rp 3,- per unit. Biaya produksi yang dikeluarkan di Departemen I, II dan II masing-masing sebesar Rp 267.750,- Rp 30.000,- dan Rp 20.000,- (Biaya produksi untuk barang B di departemen II dan departemen III masing-masing sebesar Rp 10.000,-) Perusahaan menggunakan metode FIFO. Pertanyaan: 1. Hitung biaya produksi masing-masing produk per unit dengan menggunakan pendekatan Market Value Method. 2. Buat Income Statement PT ABC dengan ketentuan bahwa pendapatan bersih dari produk C dibukukan sebagai pendapatan lain-lain. 5. Perusahaan asal jadi memproduksi produk A,B, dan C dalam satu proses sehingga mengakibatkan adanya biaya bersama ( Joint Cost ) Produk Produksi Harga Jual pada Titik Pisah / unit Persediaan Akhir A 10.000 400 1000 B 5.000 4000 3000 C 5.000 3200 2000 Total biaya bersama untuk ketiga produk sebesar Rp. 20.000.000,00 Diminta : Hitunglah biaya produksi dan nilai persediaan akhir berdasarkan : - Nilai Jual relatif - Jumlah Nilai Phisik 6. Perusahaan BERSAMA menghasilkan dua macam produk A dan B melalui satu proses bersama dan masih memerlukan proses penyelesaian sebelum dapat dijual. Dalam satu proses bersama timbul waste yang tidak laku dijual apabila tidak diproses lebih lanjut. Sedangkan waste bahan tersebut apabila diproses lebih lanjut dapat menjadi produk C dan laku dijual. Data produksi ketiga produk tersebut selama bulan Desember 2002 adalah sebagai berikut: Produk Jumlah Harga Pasar A 40.000 unit Rp900.000 B 100.000 unit Rp450.000 C 30.000 unit Rp15.000



Data biaya bulan Desember 2002 adalah sebagai berikut: Jenis Sebelum saat Sesudah saat dipisah Biaya dipisah A B C Bahan Rp64.000 Rp26.000 Rp9.000 Rp200 Upah Rp30.000 Rp45.000 Rp18.000 Rp1.100 BOP Rp16.000 Rp15.000 Rp6.000 Rp700 Jumlah Rp110.000 Rp86.000 Rp33.000 Rp2.000



Produk A dan B merupakan produk utama sedangkan produk C merupakan produk sampingan. Laba Kotor produk C diperhitungkan besarnya 20% dari harga jual. Diminta Hitunglah harga pokok per unit dari setiap produk tersebut dalam bulan Desember 2002 (gunakan metode Market Value). 7. PT. Sidodadi memproduksi empat produk gabungan. Berikut adalah data yang berkaitan dengan ke-empat produk PT. Sdodadi : Produk SI Produk DO Produk DA Produk DI Unit produksi 40,000 30,000 20,000 30,000 Unit yang terjual 30,000 30,000 10,000 25,000 Harga pasar per unit $ 10 $ 9 $ 12 $ 15 Biaya pemrosesan setelah titik pisah $ 40,000 $ 30,000 $ 20,000 $ 50,000 Adapun biaya produk gabungan (Joint Cost) sebesar $ 915,000. Diminta : 1. Alokasikan Biaya Produk Gabungan dengan metode harga pasar! 2. Hitunglah Total Biaya Produksi dari masing-masing produk! 3. Hitunglah Laba Kotor dari masing-masing produk! SOAL STANDART COSTING 1. Biaya standar per unit CV. Mahoney: Bahan Baku : 1 kg @ Rp. 10.000,Rp. 10.000,Tenaga Kerja Langsung : 2 jam TKL@Rp. 40.000,Rp. 80.000,BOP (25% adalah variabel) : 2 jam TKL @ Rp. 10.000,Rp. 20.000,Total standar per unit Rp. 110.000,Biaya aktual selama bulan Desember 2006 adalah sebagai berikut : Penggunaan bahan baku 2.100kg @ Rp 9.500,Biaya tenaga kerja langsung yang dibayar Rp. 160.000.000,untuk 3.200 jam TKL BOP sesungguhnya Rp. 40.000.000,Kapasitas Normal CV Mahoney sebesar 3.500 jam TKL. Produkyang dihasilkan pada Desember 2006 sebesar 1.900 unit, dimana tidak terdapat barang dalam proses pada awal dan akhir bulan. Diminta: Hitunglah selisih dari : 1. Bahan Baku (2 selisih) 2. Tenaga Kerja Langsung (2 selisih)



3. BOP (3 selisih) 2. CV. Miller memproduksi barang X sebanyak 2300 unit selama November 2006, tidak terdapat barang dalam proses pada awal dan akhir bulan. Kapasitas Normal CV. Miller sebesar 10,000 jam mesin. Biaya standar per unit CV. Mahoney: Bahan Baku 100 kg @ $ 2 $ 200 Tenaga Kerja Langsung : 20 jam TKL@$ 9 $ 180 BOP : 4.5 jam mesin @ $ 20 $ 90 Total standar per unit $ 470 Data aktual selama bulan November 2006 adalah sebagai berikut : Penggunaan bahan baku 240.000 kg @ 1.8 Biaya tenaga kerja langsung yang dibayar $ 9.2 per jam TKL untuk 44,000 jam TKL BOP sesungguhnya $ 210,000,- dengan kapasitas aktual 10,800 jam mesin BOP tetap yang dianggarkan $95,000 jam mesin Diminta: Hitunglah selisih dari : 1. Bahan Baku (2 selisih) 2. Tenaga Kerja Langsung (2 selisih) 3. BOP (2 selisih) 3. Data PT Asia Bagus berkaitan dengan standard costing adalah sbb: 1. Standar untuk bahan baku (per unit): Jenis bahan baku Unit (standar) harga std ($) total ($) X 2 Kg 20 40 Y 2 Kg 25 50 Z 10 Kg 30 300 Bahan baku yang digunakan untuk X adalah 350 kg, Y 375 kg, dan Z 2100 kg untuk 200 unit. Harga sesungguhnya untuk X $ 19, Y $ 23, dan Z $ 30,5. 2. Jam standar TKL adalah 3.400 jam dengan trf TKL $ 1900 sedangkan jam sesungguhnya adl 3.475 jam. Jumlah TKL yg dibayar $. 6.950.000. 3. BOP yang dibudgetkan adalah $ 8.000.000 dengan jam normal 4000 jam. BOP sesungguhnya $ 7.384.000. BOP var yang dianggarkan $ 3.200.000 Buat evaluasi dalam perbedaan yang terjadi! 4. PT JATI di dalam mengolah produk menggunakan sistim harga pokok standar. Ddalam tahun 2001 besarnya harga pokok standar untuk mengolah



satu satuan produk adalah sebagai berikut: Bahan Baku 10 kg, @Rp 15,Rp150,Upah Langsung 5 jam, @Rp50,Rp250,Overhead Pabrik Tetap 5 jam, @Rp10,Rp50 Variabel 5 jam, @Rp10 Rp50,Jumlah Rp500,Data operasional lainnya adalah sebagai berikut: Kapasitas normal perusahaan adalah 40.000 satuan produk atau sebesar 200.000 jam kerja langsung setahun. Unit diproduksi selama tahun 2001 sebesar 41.000 satuan. Bahan baku yang dibeli 500.000 kg, @Rp 15,25 dan yang dipakai 412.500 kg. Biaya upah langsung sebesar 205.000 jam dengan tarif upah sesungguhnya Rp51 per jam. Biaya overhead pabrik selama tahun 2001 sebesar Rp4.200.000,Diminta: Analisis selisih biaya bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik (2 selisih). 5. PT Nusa mempergunakan metode harga pokok standar untuk menghitung harga pokok produknya. Harga pokok standar per satuan untuk produk tunggalnya adalah sebagai berikut: Bahan Baku 1,5 kg @Rp 20 Rp 30 Tenaga Kerja 10 jam @Rp 3 Rp 30 Overhead Pabrik 10 jam @ Rp 1,25 Rp 12,5 Rp 72,5 Data produksi dan biaya: Selama bulan Juni telah diproduksi sebanyak 500 satuan Kapasitas Normal 4.600 jam Pemakaian Bahan 700 kg Harga Produk bahan baku yang Rp 15.400,dipakai Biaya tenaga kerja selama bulan Rp 16.575,Juni Jam kerja yang dipergunakan 5.100 jam Biaya Overhead pabrik selama Rp 7.375 bulan Juni Budget biaya tetap Rp 1.840 Diminta Analisa Varian Bahan Baku, TKL dan BOP (4 selisih) dan jurnal. 6. PT X menggunakan standard costing untuk mencatat biaya produksinya. Standar costing untuk memproduksi 100 barang x (1 peti = 100 unit barang x) adalah sebagai berikut: Bahan baku : 100 Kg @ $ 10 =$ 1.000 Tenaga kerja langsung : 80 Jam @ $ 6 = $ 480 BOP : 80 Jam @ $ 4 = $ 320



= $ 1.800 BOP tetap yang dianggarkan sebesar $ 8.000, sedangkan BOP yang dianggarkan adalah $ 25.000. Kapasitas normal produksi 6.250 unit. Data yang terealisasi adalah sebagai berikut: 1. Jumlah bahan baku yang dibeli 12.000 Kg @ $ 9,9. Yang digunakan untuk produksi 11.250 Kg. 2. Tenaga kerja langsung yang digunakan 8.200 Jam dengan biaya yang dibayar $ 48.380. BOP sesungguhnya $ 31.980. 3. Dalam periode tersebut telah selesai 90 peti barang x. BDP awal nihil. BDP akhir 25 peti dengan kondisi 100% bahan baku, tenaga kerja langsung dan BOP 40%. (Pakai EPQ dalam bentuk FIFO). Hitung selisih bahan baku, tenaga kerja langsung dan BOP untuk 2 dan 3 selisih!