Soal CND [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Apoteker di tempat pelayanan melakukan compounding terhadap suatu resep dokter. Apa sajakah hal yang tidak terlihat dalam compounding?



1.



2.



3.



4.



5.



a. Mixing ( pemcampuran) b. Assembling (pemasangan) c. Labelling (Pelabelan) d. Monitoring (pemantauan) e. Packaging (pengemasan) Seorang apoteker harus memahami sediaan non steril. Yang termasuk sediaan steril di bawah ini adalah a. Salep mata b. KB Implan c. Tablet gastroretentive floating d. Vit C injeksi e. Tetes mata Seorang apoteker di tempat pelayanan melakukan compounding terhadap suatu resep. Manakah yang bukan tanggung jawab apoteker dalam hal ini? a. Mengikuti perkembangan ilmu-ilmu farmasi yang terbaru b. Mengesahkan pesanan resep c. Menghindari kontaminasi silang d. Menjaga kebersihan lingkungan kerja e. Melakukan prescribing Yang bukan termasuk lingkungan dispensing di apotek a. Tenaga teknis kefarmasian b. Ruang peracikan c. Ruang praktik dokter d. Ruang konseling apoteker e. Bahan pengemas obat Yang termasuk peralatan untuk meracik antara lain, kecuali a. Lumpang b. Stamfer c. Spatula d. TImbangan e. Obat Berikut merupakan proses dispensing a. Menerima & menerjemah resep, menyiapkan obat, & memberikan kepada pasien b. Menerima resep, menyiapkan obat, mencatat, memberikan kepada pasien c. Menerima & menterjemah resep, menyiapkan obat, memberi label, mencatat, memberi KIE serta obat pada pasien d. Menerima resep, menterjemah resep, mencatat, menyiapkan obat dan label, memberi obat dan informasi



e. Menerima resep, mencatat, menterjemakan resep, menyiapkan obat dan label, memberi konseling, informasi serta obat kepada pasien 6. Dalam menterjemah dan analisis resep apoteker harus memastikan kondisi pasien. Berikut merupakan kondisi yang harus diperhatikan a. DRP b. Indikasi c. Penyakit Ginjal d. Kontra Indikasi e. Interaksi Obat 7. Proses pengobatan yang melibatkan seorang apoteker adalah a. Anamnesis b. Pemeriksaan c. Penegakan diagnosis d. Pemilihan obat e. Penulisan resep 8. Seorang yang diterapi dengan melakukan peningkatan gizi, pemakaian obat, berhenti merokok, olahraga, dan diet termasuk a. Terapi farmakologis b. Terapi non farmakologis c. Intervensi gabungan d. Pemilihan obat e. pemeriksaan 9. hal yang harus diperhatikan seorang apotekr dalam pemiliha obat, kecuali a. efek terapi b. kelas terapi c. efek samping d. kontra indikasi e. riwayat keluarga 10. Resep merupakan permintaan tertulis dari a. Dokter hewan b. Dokter ortopedi c. Nurse d. Bidan e. Mantri 11. Penggunaan obat yang tidak rasional mempunyai gejala-gejala sbb, kecuali a. Peresapan berlebih (over prescribing) b. Peresapan sangat berlebih c. Peresapan yang kurang (under prescribing) d. Peresapan yang boros (extravagant prescribing) e. Peresapan yang salah (incorrect prescribing) 12. Polifarmasi untuk penyakit ringan merupakan gejala ketidakrasionalan dari a. Over prescribing b. Under prescribing



13.



14.



15.



16.



17.



18.



19.



c. Incorrect prescribing d. Extravagant prescribing e. Multiple prescribing (Banyak jenis) Pasien meminta obat yang mahal sementara apoteker ada obat yang lebih murah dan lebih efektif. Hal ini termasuk gejala ketidakrasionalan dan a. Over prescribing b. Under prescribing c. Incorrect prescribing d. Extravagant prescribing e. Multiple prescribing Seorang pasien dengan keluhan flu, dan tidak terindikasi adanya infeksi sekunder, tapi dokter memberikan antibiotic dan oleh apoteker antibiotic tetap diberikan. Hal ini termasuk gejala ketidakrasionalan dari a. Over prescribing b. Under prescribing c. Incorrect prescribing d. Extravagant prescribing e. Multiple prescribing Salah satu indicator penggunaan obat yang tidak rasional di suatu sarana pelayanan kesehatan adalah a. Angka penggunaan obat KB b. Angka penggunaan vitamin c. Angka penggunaan obat batuk d. Angka penggunaan antibiotic e. Angka penggunaan narkotika Kontroversi penggunaan puyer tidak sesuai penggunaan obat rasional kecuali karena a. Murah b. Tidak steril c. Memiliki resiko dosis yang kurang d. Kompatibilitas e. Tidak sesuai CPOB Pemberian antibiotic amoksisilin selama 3 hari termasuk gejala ketidakrasionalan dari a. Over prescribing b. Under prescribing c. Incorrect prescribing d. Extravagant prescribing e. Multiple prescribing Berikut merupakan bentuk sediaan tablet yang tidak bias dijadikan puyer a. Tablet salut enterik b. Tablet vitamin c c. Tablet antibiotic d. Tablet narkotika e. Tablet psikotropika Keadaan atau kejadian yang berpotensi menyebabkan terjadinya error merupakan kategori error



20.



21.



22.



23.



24.



a. Kategori A (potensi) b. Kategori B (belum tercapai pada pasien) c. Kategori C (error terjadi, tp tdk menimbulkan resiko) d. Kategori D (error terjadi, resiko terjadi, harus monitoring) e. Kategori E (error terjadi, resiko terjadi, harus monitoring tp bersifat sementara) Error terjadi , obat sudah mencapai pasien & diperlukan monitoring terhadap pasien untuk memastikan tidak ada resiko (harm) pada pasien dan/atau dibutuhkan intervensi untuk menghindari resiko merupakan kategori error a. Kategori A b. Kategori B c. Kategori C d. Kategori D e. Kategori E Error terjadi dan meyebabkan kematian pasien merupakan kategori error a. Kategori A b. Kategori B c. Kategori C KATEGORI I d. Kategori D e. Kategori E Kesalahan karena indikasi tidak diobati merupakan medication error yang terjadi pada fase a. Prescribing error b. Administration error c. Dispensing error d. Transcribing error e. Monitoring error Kesalahan karena interaksi obat merupakan medication error yang terjadi pada fase a. Prescribing error b. Administration error c. Dispensing error d. Transcribing error e. Monitoring error Kesalahan karena lalai memberikan obat merupakan medication error yang terjadi pada fase a. Prescribing error b. Administration error c. Dispensing error d. Transcribing error e. Monitoring error



essay 1. sebutkan bentuk2 kejadian medication error pada fase dispensing dan administrasi (masing2 5)!! Fase dispensing  Kesalahan karena bentuk sediaan  Kesalahan karena pembuatan/penyiapan obat yang keliru  Kesalahan karena pemberian obat yang rusak Fase administrasi  Kesalahan karena lalai memberikan obat  Kesalahan karena waktu pemberian yang keliru  Kesalahan karena teknik pemberian yang keliru  Kesalahan karena tidak patuh  Kesalahan karena rute pemberian tidak benar



2. apakah dampak dari penggunaan obat tidak rasional?    



Mutu pengobatan dan pelayanan menurun Biaya pelayanan pengobatan meningkat Efek samping dan efek lain (resistensi, resiko penularan penyakit penggunaan jarum suntik yang tidak steril, dan bahaya alergi) Kondisi psikososial.



3. jelaskan mengapa bentuk sediaan puyer masih menjadi polemic di Indonesia? •



penggunaan puyer saat ini timbul karena kekhawatiran bahwa puyer tidak sesuai dengan Penggunaan Obat Rasional, tidak steril, memiliki risiko dosis yang kurang tepat, reaksi campuran berbagai jenis obat, dan tidak sesuai dengan Cara Pembuatan Obat yang Baik. penggunaan puyer saat ini timbul karena kekhawatiran bahwa puyer tidak sesuai dengan Penggunaan Obat Rasional, tidak steril, memiliki risiko dosis yang kurang



tepat, reaksi campuran berbagai jenis obat, dan tidak sesuai dengan Cara Pembuatan Obat yang Baik.



4. 4 faktor yg mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yg tidak rasional?    







Pembuat resep(dokter) : tekanan dari pasien, kurang yakin diagnosis, terbatas waktu pemeriksaan Pasien/Masyarakat : Sugesti Sistem perencanaan dan pengelolaan obat : keterbatasan dana, keterbatasan jumlah obat, perencanaan dan pengadaan tidak sesuai kebutuhan Kebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan: Petugas memberikan obat ke pasien tanpa resep Informasi, iklan obat, persaingan praktek dan memberikan pengobatan yang sesuai dengan permintaan pasien