Soal MP 3 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Toyib
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SET 11



NASKAH SOAL KOMPREHENSIF PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS TAHUN 2018



NAMA



:……………………….



TEMPAT TUGAS



:……………………….



NO. ABSEN



:……………………….



TANDA TANGAN



:……………………….



PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENKES-RI 1



Kunci Berikan tanda silang (X) pada Jawaban yang Saudara anggap paling benar pada lembar jawaban yang telah disediakan. Jangan lupa bubuhkan nama Saudara pada lembar jawaban. Naskah Soal tidak diperbolehkan untuk dicoret coret. Hindari kerjasama pada saat mengerjakan soal. KEPEMIMPINAN (4) 1. Di saat sedang gencar gencarnya upaya penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, ternyata di Puskesmas ini ada



3 kasus kematian ibu



melahirkan. Oleh karena itu Puskesmas harus segera menindaklanjuti kejadian luar bisa ini. Apa yang harus dilakukan oleh



kepala Puskesmas jika ingin



mempraktekkan kepemimpinan holistic? A. Langsung membentuk tim gerak cepat melindungi seluruh ibu hamil di wilayahnya. B. Menargetkan hasil yang ingin dicapai, menunjukkan kekurangan dan permasalahan yang dihadapi ibu hamil dan ibu melahirkan, dan menetapkan keputusan tidak ada pertolongan oleh paraji. C. Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, mengantisipasi, dan membangun solusi secara tim. dengan memberdayakan seluruh sumber daya yang dimiliki. D. Membangun berkomunikasi



hubungan



dengan



membangun



relasi



seluruh dan



stakeholder,



mempengaruhi



untuk seluruh



stakeholder sesuai dengan pemikirannya dalam pemecahan masalah tersebut 1. Hasilnya survey Pelayanan publik tahun 2017 menunjukkan 50 % responden mengaku layanan puskesmas yang mereka dapatkan lamban dan kurang memuaskan. Pungutan liar juga sering terjadi didalam pengurusan surat surat izin. Responden mengaku bahwa aparat di puskesmas sering menelantarkan pasien di poli rawat jalan pada jam kerja. Untuk meningkatkan kinerja puskesmas,



apa pendekatan efektif yang perlu dilakukan oleh pimpinan



puskesmas ? A. Pendekatan hukum berupa vonis dan pengawasan intensif; B. Tindakan pencegahan, pendeteksian, dan penindakan segala bentuk kecurangan; C. Tindakan



pencegahan,



penyadaran



pada



aparat



pelayanan



dan



masyarakat; D. Memberi hak pada masyarakat untuk mendapatkan



akses terhadap



informasi kinerja puskesmas.



2



2. Berdasarkan



hasil



Survei



Kepuasan



Pelanggan



di



puskesmas,



publik



mengapresiasi dengan merespon tingkat kepuasan yang bervariasi. Hasilnya 35 % responden mengaku layanan yang mereka dapatkan sudah cepat, 30% responden mengaku bahwa aparat di puskesmas belum transparan dalam biaya pelayanan. Masyarakat masih selalu membayar pungli setiap kali mengurus surat keterangan/dokumen, agar urusan cepat selesai. Bagaimana tindakan efektif yang perlu dilakukan oleh pimpinan puskesmas untuk mengurangi pungli ? A. Pendekatan hukum berupa vonis dan pengawasan intensif; B. Tindakan pencegahan, pendeteksian, dan penindakan segala bentuk kecurangan C. Tindakan pencegahan dengan Pendekatan budaya lewat penyadaran pada aparat pelayanan di puskesmas dan masyarakat; D. Melaporkan pada satgas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saberpungli) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016; 3. Sikap kepemimpinan yang dibutuhkan didalam menjalankan Anti Korupsi di Puskesmas adalah: A. Memiliki karakter jujur ditengah tengah masyarakat B. Mempercepat pembentukan kualitas individu Anti Korupsi C. Bertanggung jawab, bekerja keras, membentuk karakter Anti Korupsi D. Memberikan keteladanan dalam menerapkan nilai Anti Korupsi (Role Model) PUSDATIN (2) 1.



Seorang surveyor mendapati satu keluarga yang terdiri dari 4 (empat) anggota keluarga yang terdiri dari : ayah, ibu dan 2 (orang) anak. Saat wawancara, diketahui kedua orang anak tersebut didiagnosis oleh dokter mengalami gangguan kejiwaan. Namun hanya 1 anak yang berobat secara teratur. Sebagaimana diketahui, ada 3 (tiga) pertanyaan dikuesioner terkait indikator ODGJ pada kuesioner rumah tangga yaitu :



1. Apakah ada anggota keluarga yang pernah didiagnosis menderita gangguan jiwa berat ? 2. Bila ya, apakah selama ini anggota keluarga tersebut meminum obat gangguan jiwa berat secara teratur? 3. Apakah ada anggota keluarga yang dipasung? Apakah Jawaban yang harus dipilih oleh surveyor untuk kasus tersebut ? A. Ya, Ya, Tidak B. Ya, Tidak, Tidak C. Ya, Tidak, Ya D. Ya, Ya, Ya



1. Proses pengumpulan data KS merupakan salah satu kegiatan yang sangat berperan terhadap kualitas hasil pendataan yang dihasilkan. Pengumpulan data 3



dapat dilakukan dengan berbagaicara, observasi, partisipasi, pengukuran dan juga wawancara. Pendataan KS sebagian besar dilakukan dengan cara wawancara.



Manakah



faktor



yang



paling



tepat



sebagai



penentu



keberhasilannya? A. Hasil wawancara dan responden B. Petugas Puskesmas dan responden C. Pewawancara dan waktu wawancara D. Situasi wawancara, responden dan isi pertanyaan



LITBANG (1) 2. Data profile Puskesmas “Sayang Ibu”, berdasarkan kunjungan ke Puskesmas tahun 2013 s.d 2017 untuk penyakit terbanyak setelah TBC dan DM adalah Diare yaitu: 3,7%, 2,9%, 3,2%, 3,5% dan 1,8%. Cakupan indicator untuk akses air bersih dan jamban masing masing sebesar 57% dan 84%. Bagaimanakah analisis situasi data tersebut kalau dengan analisis korelasi? A. Perlu penanganan kasus diare dengan baik B. Hanya 26% belum akses dan menggunakan jamban C. Masih ada 43% keluarga belum ada akses dan menggunakan air bersih D. Akses penggunaan jamban cukup bagus walaupun belum mencapat target



ASI Ekslusif



MANAJEMEN UMUM (11) 1. Puskesmas A akan melaksanakan Penilaian Kinerja Puskesmas di akhir tahun 2018. Apakah tujuan dilaksanakannya penilaian tersebut? (C2) A. Mematuhi arahan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota B. Mendapatkan penghargaan Puskesmas Berprestasi tingkat Kabupaten/Kota C. Mendapatkan gambaran tingkat kinerja Puskesmas pada akhir tahun kegiatan D. Sebagai prasyarat agar mendapatkan anggaran Bantuan Operasional Kesehatan 2. Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan, Puskesmas didukung oleh jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan. Manakah yang termasuk kedalam jaringan pelayanan Puskesmas? (C2) A. Bidan Desa B. Klinik Pratama C. Laboratorium kesehatan D. Rumah Sakit Umum Daerah



4



3. Pendekatan keluarga adalah pendekatan pelayanan oleh Puskesmas yang mengintegrasikan UKP dan UKM secara berkesinambungan. Manakah yang merupakan tujuan dari dilaksanakannya pendekatan keluarga? (C2) A. Menggantikan pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) B. Menggantikan fungsi Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) C. Meningkatkan akses keluarga beserta anggotanya terhadap pelayanan kesehatan komprehensif D. Mendukung keluarga dalam mengembangkan kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga 4. Pelaksanaan pendekatan keluarga dapat mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan. Dari 12 (dua belas) indikator Keluarga Sehat, manakah indikator yang dapat mendukung pencapaian SPM Bidang Kesehatan? (C3) A. Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih B. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur C. Penderita Diabetes Melitus melakukan pengobatan secara teratur D. Setiap WNI usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar 5. Puskesmas akan melaksanakan Penilaian Kinerja Puskesmas di akhir tahun 2018. Manakah pernyataan yang sesuai mengenai Penilaian Kinerja Puskesmas? (C2) A. Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu proses yang subjektif dalam mengumpulkan informasi pelayanan Puskesmas B. Penilaian kinerja Puskesmas dilaksanakan oleh Puskesmas dan kemudian hasil penilaiannya diverifikasi oleh dinas kesehatan kabupaten/kota C. Hasil analisa dan tindak lanjut Penilaian Kinerja Puskesmas dijadikan dasar dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan tahun 2018 D. Ruang lingkup penilaian kinerja Puskesmas meliputi pencapaian cakupan pelayanan kesehatan, pelaksanaan manajemen Puskesmas, dan pelaksanaan Aplikasi Sarana Prasarana Alat Kesehatan (ASPAK) 6. Puskesmas akan menyusun Rencana Lima Tahunan untuk periode tahun 2018 s.d 2022. Apakah yang perlu dipelajari oleh tim manajemen Puskesmas untuk penyusunan perencanaan tersebut? (C3) A. Rencana tahunan Puskesmas, SPM tingkat Puskesmas, dan NSPK terkait manajemen Puskesmas B. Rencana tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota, SPM tingkat Puskesmas, dan NSPK terkait manajemen Puskesmas C. Rencana lima tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota, SPM tingkat kabupaten/kota, dan NSPK terkait manajemen Puskesmas D. Rencana lima tahunan Puskesmas, SPM tingkat kabupaten/kota, dan Norma, Standar, Prosedur, Kriteria (NSPK) terkait manajemen Puskesmas 7. Puskesmas akan menyusun Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas tahun 2018. Apakah yang perlu dipelajari oleh tim manajemen Puskesmas untuk penyusunan perencanaan tersebut? (C3) A. Rencana tahunan Puskesmas, SPM tingkat Puskesmas, dan NSPK terkait manajemen Puskesmas B. Rencana tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota, SPM tingkat Puskesmas, dan NSPK terkait manajemen Puskesmas C. Rencana lima tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota, SPM tingkat kabupaten/kota, dan NSPK terkait manajemen Puskesmas



5



D. Rencana lima tahunan Puskesmas, SPM tingkat kabupaten/kota, dan Norma, Standar, Prosedur, Kriteria (NSPK) terkait manajemen Puskesmas 8. Puskesmas “Sayang Ibu” akan menyusun perencanaan program Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Apa saja indikator Keluarga Sehat yang dapat dimanfaatkan untuk penyusunan program tersebut? (C2) A. Keluarga Mengikuti Program KB, Persalinan Ibu di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Bayi Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap, Penderita Hipertensi yang Berobat Teratur dan Anggota Keluarga tidak ada yang Merokok B. Persalinan Ibu di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Bayi Mendapatkan ASI Ekslusif, Penderita TB Paru yang Berobat Sesuai Standar, Penderita Hipertensi yang berobat teratur, dan Penderita Gangguan Jiwa Berat diobati dan tidak ditelantarkan C. Keluarga Mengikuti Program KB, Persalinan Ibu di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Bayi Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap, Bayi Mendapatkan ASI Ekslusif, dan Pertumbuhan Balita Dipantau D. Keluarga Mengikuti Program KB, Persalinan Ibu di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Bayi Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap, Penderita Hipertensi yang Berobat Teratur, Penderita Gangguan Jiwa Berat Diobati dan Tidak Ditelantarkan, dan Anggota Keluarga Tidak ada yang Merokok 9. Puskesmas “Sayang Ibu” akan menyusun perencanaan program pengendalian penyakit tidak menular. Apa saja indikator Keluarga Sehat yang dapat dimanfaatkan untuk penyusunan program tersebut? (C2) A. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap dan penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur B. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan dan penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur C. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur dan penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan D. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar dan penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan 10. Dari hasil Kunjungan Keluarga di tahun 2017, diketahui bahwa cakupan penderita hipertensi yang berobat teratur di Kecamatan Sayang Ibu sebesar 29%, dan menjadi salah satu permasalahan yang harus ditangani oleh Puskesmas. Selanjutnya akan dilaksanakan perumusan masalah sesuai dengan 5W1H (What, When, Where, Why, Who, How). Bagaimana permasalahan tersebut dirumuskan? (C4) A. Tingginya persentase penderita hipertensi yang tidak berobat teratur di Kecamatan Sayang Ibu pada masyarakat usia 15 tahun ke atas pada tahun 2017 sebanyak 71% B. Tingginya persentase penderita hipertensi yang tidak berobat teratur di Kecamatan Sayang Ibu pada masyarakat usia 15 tahun ke atas pada tahun 2017 sebanyak 29 % C. Tingginya persentase penderita hipertensi yang tidak berobat teratur di Kecamatan Sayang Ibu pada masyarakat usia 15 tahun ke atas pada tahun 2018 sebanyak 71% D. Tingginya persentase penderita hipertensi yang tidak berobat teratur di Kecamatan Sayang Ibu pada pasien usia 15 tahun ke atas pada tahun 2018 sebanyak 29% 6



11. Pemilihan urutan prioritas masalah untuk menyusun perencanaan Puskesmas dapat mempergunakan berbagai metode. Apakah metode yang dianjurkan untuk dipergunakan oleh Puskesmas menurut Permenkes Nomor 44 tahun 2016? (C2) A. Eksperiential B. Urgency Seriousness Growth (USG) C. Pan American Health Organization (PAHO ) D. Capability Accessibility Readiness Leverage (CARL)



TB (1) 1. Manakah tempat yang beresiko penularan TB? A. Perkantoran B. Lapas/Rutan C. Mall/Pertokoan D. Sekolah Taman kanak-kanak



JIWA (1) 1. Hasil wawancara terhadap keluarga X terdapat anggota keluarga yang mengalami sulit tidur, bicara tidak nyambung, marah tidak dapat terkontrol, berhalusinasi, tidak dapat menilai realita, tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari. Apa kemungkinan yang dialami oleh anggota keluarga tersebut? A. Gangguan Bipolar B. Gangguan Cemas C. Gangguan Depresi D. Gangguan jiwa berat ASET (1) . Puskemas A baru saja menerima 2 buah mobil ambulance. Pimpinan puskesmas dalam rangka pengamanan aset memasukkan anggaran pembuatan garasi.



Apakah bentuk pengamanan yang dilakukan oleh pimpinan puskesmas tersebut A. B. C. D.



Administrasi Bangunan Hukum Fisik



SDM (2) Puskesmas Kecamatan “ Purnama “, adalah Puskesmas Rawat Inap dengan di kawasan perdesaan. Wilayah kerja Puskesmas B terdiri dari 8 desa, yaitu desa 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8. Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas sebesar 28.000 penduduk, dengan jumlah penduduk laki-laki 12.000 penduduk dan jumlah penduduk perempuan 16.000 penduduk. Jumah bayi 1.120 orang dan balita 1.680 orang. Di Kecamatan B tersebut, terdapat 3 klinik pratama, 1 dokter praktik swasta, 1 laboratorium swasta, 2 lembaga swadaya masyarakat ditambah UKBM yang ada di setiap desa, seperti Posyandu, Posbindu, dll. Data khusus lain adalah pemberian ASI Ekslusif yang masih rendah.Pada tahun 2018 ini dilaporkan terdapat kasus campak sebanyak 20 kasus pada anak usia 2-8 tahun dengan jumlah 7



kematian akibat campak 3 orang (CFR: 15%). Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak balita yang belum maksimal (data D/S sangat bervariasi di tiap desa) sehingga mempengaruhi status gizi anak balita, balita dengan gizi buruk 4 orang pertahun dan Gizi kurang 8 orang pertahun pada usia 1- belum lagi masalah imunisasi, masalah perilaku masyarakat dan kesehatan lingkungan. Penderita yang berkunjung dan terduga TBC sebanyak 1120 orang, dan yang sudah diperiksa dan positif sebanyak 45 %, pada usia 13 sd 74 th.



1. Mengingat Puskesmas Purnama sudah mempunyai data Standar Operasional Prosedur (SOP). Diperlukan metode yang dapat digunakan untuk memenuhi kekurangan jumlah dan jenis SDMK. Apakah metode tersebut? A. Analisis Beban Kerja SDMK (ABK-Kes) B. Standar ketenagaan minimal SDMK Puskesmas C. Rasio tenaga kesehatan D. Standar kebutuhan tenaga kesehatan 2. Berdasarkan data tahun 2017 pemberian ASI eksklusif masih rendah, masyarakat yang hipertensi dan berobat teratur masih rendah, untuk itu perlu dilakukan peningkatan frekuensi penyuluhan kepada masyarakat khususnya ibu hamil (bumil), ibu menyusui dan pasien hipertensi. Upaya tertentu harus dilakukan oleh kepala puskesmas agar staf puskesmas dapat melakukan tugas tersebut secara profesional. Apakah upaya tersebut? A. Mengaktifkan pelaksanaan posbindu B. Bimbingan di tempat kerja melaui coaching bagi petugas promkes C. Menyelenggarakan seminar bagi bumil, ibu menyusui, pasien hipertensi D. Pengembangan kompetensi dalam bentuk pelatihan konselor ASI dan PTM



OBAT (1) 1.



Data IKS menunjukkan penyakit Diare 18%. Supaya pengobatan efektif maka penggunaan obat oleh pasien harus sesuai dengan penggunaan obat rasional pada terapi penyakit Diare. Manakah dibawah ini hal yang sesuai? A. Menggunakan rehidrasi oral (oralit) B. Menggunakan obat bebas untuk menghentikan diare C. Menggunakan antibiotika untuk membunuh bakteri penyebab diare D. Mengkonsumsi anti jamur karena kemungkinan penyebab diare adalah jamur 8



SURVEILENS (2)



1. Pada bulan lalu petugas surveilans puskesmas melaporkan di Desa 1 terdapat kasus campak sebanyak 20 kasus pada anak usia 2-8 tahun dengan jumlah kematian sebanyak 3 orang (CFR: 15%) Menurut saudara berdasarkan kasus di atas apa yang dapat anda simpulkan ? A. Kemungkinan terjadi KLB karena kasusnya tinggi B. Sudah terjadi KLB karena kasus terjadi pada satu bulan dan tidak ada hubungan epidemiologi C. Sudah terjadi KLB karena kasus terjadi pada satu bulan dan ada hubungan epidemiologi D. Kemungkinan terjadi KLB dan ada hubungan epidemiologi 1. Dalam sistem surveilans PTM, pengolahan data merupakan hal yang sangat penting. Apakah proses yang diperlukan? A. Pengumpulan data B. Verifikasi & validasi data C. Entry dan penyajian data D. Pengukuran keabsahan data



IMUNISASI (1) TATA KELOLA KEUANGAN (1) 1. Pelaksanaan lokakarya mini dilakukan secara rutin di Puskesmas. Beberapa pembiayaan yang diperlukan pada pelaksanaan lokakarya mini dapat didanai oleh dana BOK, namun tidak seluruhnya. Apakah akun belanja yang dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan lokakarya mini Puskesmas? A. Belanja uang lembur B. Belanja makan minum C. Belanja tunjangan fungsional D. Belanja pengadaan computer



PTM (2) 5. Salah satu garis besar kegiatan pengendalian penyakit tidak menular adalah surveilans terpadu PTM. Apakah yang dimaksud dengan surveilans factor risiko pada kegiatan tersebut? 9



A. Kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kondisi yang mempengaruhi atau berkontribusi terhadap terjadinya penyakit atau masalah kesehatan B. Kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kondisi yang mempengaruhi atau berkontribusi terhadap terjadinya penyakit atau masalah kesehatan sehingga memperoleh dan memberikan informasi C. Kegiatan pengamatan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kondisi yang mempengaruhi atau berkontribusi terhadap terjadinya penyakit atau masalah kesehatan sehingga memperoleh dan memberikan informasi D. Kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kondisi yang mempengaruhi atau berkontribusi terhadap terjadinya penyakit atau masalah kesehatan sehingga memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien 6. Posbindu PTM adalah kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor risiko bersama di masyarakat. Dalam kegiatan tersebut, digunakan alat-alat pengukuran dan kelengkapan monitoring faktor risiko. Apakah alat yang digunakan? A. Tensimeter digital, pita ukur, timbangan berat badan, microtoise, buku rekapitulasi kegiatan Posbindu PTM B. Tensimeter digital, pita ukur, timbangan berat badan, microtoise, serial buku pintar kader, buku monitoring factor risiko PTM C. Tensimeter digital, pita ukur, timbangan berat badan, microtoise, serial buku pintar kader, buku monitoring faktor risiko PTM, form rujukan D. Tensimeter digital, pita ukur, timbangan berat badan, microtoise, serial buku pintar kader, buku monitoring faktor risiko PTM, buku pencatatan hasil kegiatan Posbindu PTM dan form rujukan



KESGA (1) 12. Dari Profil Puskesmas Kecamatan B, diketahui informasi sebagai berikut ASI Eksklusif, Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan anak balita, Gizi, Imunisasi, Kematian Balita Perilaku Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan, data Penyakit terbanyak serta data kematian tertinggi. Apa data cakupan yang tidak tersedia dalam informasi tersebut? A. Imunisasi B. Pelayanan KB C. Gizi anak balita D. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan anak balita



ROREN (1) 1. Pengelola keuangan di Puskesmas paling sedikit terdiri dari Kepala Puskesmas dan Bendahara. Bendahara di Puskesmas merupakan bendahara pembantu. Apa sajakah yang menjadi tanggung jawab seorang bendahara puskesmas? A. Melakukan pengecekan atas penerimaan dana dalam rekening bank bendahara



10



B. Menyusun dan mengajukan usulan rencana kegiatan dan pendanaan puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan C. Melakukan pengecekan atas ketersediaan dana yang ada pada puskesmas sebelum melaksanakan kegiatan D. Melakukan verifikasi dan menetapkan laporan periodic penerimaan dan pengeluaran dana Puskesmas P2JK (1) 4. Obat dan bahan medis habis pakai yang dibutuhkan oleh Puskesmas tidak tercantum dalam formularium nasional. Bagaimana mengatisipasinya? A. Dapat menggunakan obat lain termasuk obat tradisional, obat herbal berstandar dan fitofarmaka secara terbatas, dengan persetujuan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota B. Dapat menggunakan obat lain termasuk obat tradisional, obat herbal berstandar dan fitofarmaka secara tidak terbatas, dengan persetujuan kepala dinas kesehatan provinsi C. Dapat menggunakan obat lain termasuk obat tradisional, obat herbal berstandar dan fitofarmaka secara terbatas, dengan persetujuan kepala dinas kesehatan provinsi D. Dapat menggunakan obat lain termasuk obat tradisional, obat herbal berstandar dan fitofarmaka secara terbatas, dengan persetujuan kepala dinas kesehatan kementerian kesehatan



SARPRAS (1) 1. Pada profile Puskesmas A, saat pengadaan peralatan dan bangunan baru, maupun penghapusan, dilakukan pemuktahiran data/update. Apakah yang diharapkan oleh manajer Puskesmas dalam upaya pemuktahiran data tersebut ? A. Tersedianya data SPA yang akurat untuk pengajuan akreditasi B. Tersedianya data SPA yang akurat untuk pengajuan DAK tahun berikutnya. C. Tersedianya data SPA yang akurat tentang kondisi real puskesmas D. Tersedianya data SPA yang akurat, muktahir, berkualitas dan optimal



PROMKES (2) 1.



Sebaiknya kegiatan pemberdayaan masyarakat didasari hasil MMD/Kelurahan karena tentunya akan disepakati bersama dalam pelaksanaannya. Apakah kegiatan yang dimaksud? A. Kesepakatan masyarakat B. Penggerakan masyarakat C. Pengorganisasian kegiatan D. Pemberdayaan masyarakat



2.



Puskesmas A menyusun rancangan kegiatan promosi pemberdayaan masyarakat, salah satunya adalah advokasi. Apakah hal lain yang dapat diusulkan Puskesmas A?



kesehatan



dan



11



A. B. C. D.



SMD, MMD, kunjungan rumah dan edukasi Refreshing kader, SMD, MMD, intervensi kegiatan Refreshing kader, kunjungan rumah dan penyuluhan Refreshing kader, pemberdayaan masyarakat, kunjungan rumah



MUTU (2) 1. Apabila telah terbentuk Tim Mutu di Puskesmas A, apa yang sebaiknya dituangkan di dalam pedoman mutu Puskesmas oleh Tim Mutu sehingga memberikan daya ungkit bagi pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga tersebut? A. Mencantumkan bahwa pencapaian indikator Keluarga Sehat merupakan hal yang mutlak dilaksanakan oleh Puskesmas B. Mencantumkan bahwa Penanggungjawab UKM bertanggungjawab atas pelaksanaan Program Keluarga Sehat dengan Pendekatan Keluarga C. Mencantumkan biaya yang diperlukan Puskesmas untuk melaksanakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga D. Mencantumkan bahwa indikator Keluarga Sehat merupakan bagian indikator mutu Puskesmas



untuk



pelayanan



UKM



sehingga



semua



tenaga



Puskesmas



berkewajiban mendukung tercapainya indikator tersebut 3. Puskesmas A telah mengimplementasikan PIS-PK meskipun baru dalam tahap pendataan dan sekaligus sedang dalam persiapan akreditasi Puskesmas. Dari hasil pendataan PIS-PK ditemukan cakupan indikator yang masih berada di bawah standar, Untuk bisa memperbaiki keadaan tersebut diperlukan upaya inovasi dari Puskesmas, apa yang sebaiknya dilakukan oleh Puskesmas untuk dapat memperbaiki capaian PIS-PK sekaligus dapat memberikan manfaat bagi pelaksanaan akreditasi Puskesmas? A. Melaksanakan penilaian kepatuhan petugas terhadap pelaksanaan SOP dan pedoman PIS-PK B. Melakukan perbaikan rencana usulan kegiatan Puskesmas di tahun berjalan sehingga dapat mencapai target PIS-PK C. Melaksanakan self assessment tingkat mutu pelayanan Puskesmas untuk dapat menilai apa kekurangan yang dimiliki Puskesmas dan melakukan perbaikan mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai dengan evaluasi D. Menghubungi lintas sektor terkait di wilayah kerja Puskesmas untuk ikut membantu pelaksanaan program di Puskesmas untuk mencapai target PIS-PK



KESMAS (2) 1. Dana BOK diluncurkan untuk mendukung kegiatan promotif dan preventif. Di dalam pedoman petunjuk teknis diatur beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan untuk pemanfaatan dana BOK. Apakah kegiatan yang tidak boleh didanai oleh BOK? 12



A. Pembelian Vaksin B. Kunjungan antenatal C. Advokasi lintas sektor D. Deteksi dini penyakit pada lansia 2. Sebagai prasyarat penyaluran dana BOK, ada 2 (dua) jenis laporan yang harus dipersiapkan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota untuk dikirimkan ke Kemenerian Keuangan. Salah satunya membutuhkan laporan kumulatif dari tingkat Puskesmas. Apakah jenis laporan yang harus dipersiapkan Puskesmas tersebut? A. Laporan SP2TP B. Laporan data capaian kesehatan C. Laporan realisasi pemanfaatan dana BOK D. Laporan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga -----------------selamat bekerja-------------------



13