Soal Tes Esay Dokter Umum [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOAL TES DOKTER UMUM 1.



Seorang laki-laki Tn. A usia 52 tahun dibawa ke UGD kondisi tidak sadar. Anamnesa singkat dengan keluarga pasien mengungkapkan bahwa Tn A seharusnya dijadwalkan kontrol ke dokter 1 minggu yang lalu, namun dikarenakan kesibukan belum sempat kontrol. Pasien ditemukan tidak sadar 1 jam SMRS. Keluarga pasien membawa hasil cek darah satu bulan yang lalu, ternyata dari hasil cek didapatkan data kadar HbA1c 8,3%. Keluarga pasien juga menunjukkan bahwa selama ini pasien mengkonsumsi obat glimepiride 2mg sekali sehari, namun dikarenakan belum kontrol, obat tersebut habis sejak 1 minggu yang lalu. Dilakukan pemeriksaan vital sign TD: 80/50, HR:110/menit, RR: 24/menit, Suhu: 36,2. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran koma, pernafasan tipe Kussmaul, lidah dan bibir kering. Pemeriksaan fisik lain masih dalam batas normal. PERTANYAAN: a. Dari data yang diberikan di atas saja, ke arah mana saja diferensial diagnosa pasien ini (minimal 2 DD)? Dan apa alasan saudara memilih diferensial diagnosa tersebut. b. Bila dari pemeriksaan penunjang yang di advice-kan oleh dokter spesialis penyakit dalam didapatkan data sebagai berikut: - GDS : 328mg/dl - pH : 7,25 - Keton serum : (+) - Keton urin : (+) Ke arah manakan diagnosa pasien tersebut lebih mengarah? c. Jelaskan tatalaksana pasien ini di IGD! d. Perlukah pemberian antibiotik pada pasien ini?



2.



Seorang wanita usia 48 tahun datang ke IGD keluhan sesak. Pasien hanya bisa bicara sepatah dua patah kata karena sesaknya. Kemudian pasien telah diposisikan ½ duduk dan diberikan oksigen via nasal kanul 3-4 liter per menit. Kemudian dilakukan anamnesa kepada keluarga pasien. Didapatkan data pasien mengeluh sesak nafas sejak 1 tahun yang lalu. Sejak 3 hari yang lalu sesak nafasnya makin lama makin berat. Pasien bila berbaring harus dengan bantal tinggi. Bila berjalan dari kamar tidur ke kamar mandi pasien sudah kesusahan karena merasakan sesak dan lemas. Pasien sering terbatuk-batuk pada saat malam hari. Pada saat batuk pasien mengeluarkan dahak berbusa dengan warna kemerahan (pink). Dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan data vital sign; TD:110/70, HR:120, Rr:24/menit, Suhu:36,7. Dari inspeksi didapatkan nafas cuping hidung, warna bibir kebiruan. Pemeriksaan auskultasi pulmo didapatkan suara ronki di daerah basal. Terdapat bising jantung berupa opening snap yang terdengar di daerah apex. Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Pemeriksaan EKG didapatkan hasil irama sinus takikardi, gelombang P bertakik (broad and notch P) di lead II, deviasi aksis ke kanan, dan gelombang R dominan di V1. PERTANYAAN: a. Sebutkan diferensial diagnosis pasien di atas dan alasan mengapa memilih diferensial diagnosa tersebut. b. Pemeriksaan penunjang apa yang akan anda sarankan untuk dilakukan pada pasien di atas untuk menentukan diagnosis pastinya. c. Apa terapi yang tepat diberikan pada pasien ini di IGD? d. Organ manakah yang anda anggap sebagai penyebab penyakit yang diderita pasien? Apa alasannya? e. Setujukah anda dengan pemberian oksigen via nasal kanul pada pasien ini? Mengapa?



3.



Pasien datang ke IGD dengan keluhan utama demam tiba-tiba sejak 5 hari yang lalu. Dari auto anamesa didapatkan data bahwa selain demam, pasien mengeluh nyeri kepala, nyeri otot terutama di daerah betis, terdapat juga nyeri sendi, mual dan muntah. Pasien sehari-hari bekerja di sawah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan vital sign; TD: 120/70, Hr: 100/menit, Rr:18/menit, Suhu: 39. Pemeriksaan kepala didapatkan konjunctiva kemerahan, sklera tampak sedikit berwarna kuning, dan pasien merasa tidak nyaman saat matanya diperiksa menggunakan penlight. Pemeriksaan thorax dalam batas normal. Pada pemeriksaan palpasi abdomen didapatkan teraba massa di regio hipokondriaka kiri yang teraba hingga regio umbilicalis. Serta teraba massa padat di regio hipokondriaka kanan yang teraba hingga jarak 2 jari di bawah arcus costae. Pemeriksaan ekstrimitas didapatkan nyeri tekan di musculus gastrocnemius. PERTANYAAN: a. Dari data di atas, apa diferensial diagnosis pasien di atas, dan apa alasannya? b. Pemeriksaan penunjang apa yang tepat dilakukan pada pasien ini untuk mendapatkan diagnosis pastinya? c. Komplikasi apa yang paling sering terjadi pada pasien dengan kasus seperti ini?



4.



Pasien laki-laki usia 28 tahun datang ke IGD mengerang-erang kesakitan. Pada autoanamnesa didapatkan data pasien mengeluh nyeri dibagian perut sejak 1 hari SMRS. Pasien mengeluh tidak bisa BAB dan flatus sejak 1 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh mual dan muntah. Tidak ditemukan keluhan lain. Pada pemeriksaan fisik vital sign normal. Pemeriksaan inspeksi abdomen didapatkan dinding perut lebih tinggi dari dinding dada, dinding perut tampak distensi. Pada auskultasi didapatkan metalic sound. Pada perkusi didapatkan perut hipertimpani. Pada palpasi tidak ditemukan massa abdomen, namun pasien mengeluh nyeri di seluruh regio saat ditekan. PERTANYAAN: a. Apa diferensial diagnosis pasien ini? Dan apa alasannya? b. Pemeriksaan penunjang apa yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis pasien ini? Dan hasil apa yang anda harapkan akan muncul dari pemeriksaan penunjang yang anda pilih?



c. 5.



Tindakan apa yang anda anggap tepat untuk tatalaksana pasien ini?



Pasien anak usia 3 tahun datang ke IGD dalam keadaan lemas. Dari alloanamnesa didapatkan data bahwa pasien sejak 2 hari yang lalu muntah dan diare. Muntah setiap kali makan dan minum, serta diare sekitar 8x per hari, tidak ada ampas, tidak ada lendir darah. pasien demam sejak 2 hari yang lalu. Pasien tetap mau makan dan minum sedikit-sedikit. Tidak ditemukan keluhan lain. Pemeriksaan fisik didapatkan suhu: 38,9. Hr: 100/menit, isi kurang tegangan lemah, Rr:20/menit. Mata terlihat cowong/cekung, mukosa mulut tampak kering, thorax dbn, abdomen turgor kulit turun, auskultasi peristaltik meningkat, akral dingin. PERTANYAAN: a. Kondisi bahaya apa yang mengancam pasien di atas? b. Apa tindakan yang harus segera dilakukan? Jelaskan instruksi tatalaksana kegawatan pada pasien ini! c. Pemeriksaan penunjang apa saja yang harus dilakukan?



6.



Seorang wanita G1P0A0 UK 36 minggu datang ke IGD dengan keluhan perdarahan yang keluar lewat jalan lahir. Perdarahan terjadi sejak 6 jam SMRS. Pasien tidak merasakan nyeri dan mulas. Darah yang keluar berwarna merah segar. Menurut pasien sejak awal perdarahan sudah berganti pembalut sebanyak 5 kali. Pasien merasakan lemas dan berkunang-kunang. Pada pemeriksaan didapatkan vital sign TD: 80/50, Hr:110, Rr:20, Suhu:36,2. Pemeriksaan leopold didapatkan data Leopold I : teraba bagian lunak, kurang melenting, kurang bundar Leopold II : bagian punggung janin teraba di kiri, bagian kecil janin teraba di kanan Leopold III : teraba melenting dan bundar, bisa digerakkan Leopold IV : jari-jari tangan pemeriksa membentuk sudut konvergen Pemeriksaan DJJ didapatkan hasil positif dengan frekuensi 115/menit PERTANYAAN: a. Dari data di atas, tentukan diagnosa pasien tersebut, dan sebutkan alasannya. b. Kondisi kegawatan apakah yang sedang mengancam pada kasus di atas? c. Apa yang sebaiknya segera dilakukan di IGD pada pasien ini? d. Sebagai dokter di IGD yang menangani pasien ini, jelaskan apa saja yang anda lakukan berikutnya untuk menyelamatkan pasien dan janin?



7.



Seorang wanita muda usia 18 tahun dibawa keluarganya yang histeris ke ruang IGD. Pasien digendong oleh beberapa orang pengantar ke bed IGD. Secara sekilas, anda melihat pasien dalam kondisi tangan hiperekstensi dan ujung-ujung jari sedikit fleksi dalam kondisi sedikit spastik. Alloanamnesa mengungkapkan bahwa pasien tiba-tiba jatuh dalam kondisi seperti ini pada saat menonton televisi bersama di ruang keluarga kira-kira 15 menit yang lalu. Sebelumnya pasien sangat sehat dan aktifitasnya normal. Ayah pasien mengatakan pasien kesulitan bernafas dan memohon anda untuk segera melakukan tindakan untuk menyelamatkan nyawanya. Ibu pasien yang masuk ke ruang IGD menangis hingga membuat suasana ruang IGD menjadi gaduh. Seorang perawat segera memberikan oksigen via nasal kanul sebanyak 3 liter/menit, kemudian perawat tersebut melakukan pemeriksaan vital sign yang didapatkan TD:110/70, HR:90/menit, Rr:30/menit, suhu:36,5. Pemeriksaan fisik didapatkan semuanya dalam batas normal kecuali kejang spastik di kedua ekstrimitas atas, dan pasien tidak dapat diajak komunikasi. Pasien hanya mengeluarkan suara berupa menggumam tidak jelas, sementara pandangan mata pasien nampak kosong. Pada saat anda melakukan pemeriksaan fisik, ayah pasien kembali meminta anda untuk dengan segera melakukan tindakan untuk menyelamatkan nyawa pasien karena pasien kehabisan nafas karena sejak tadi kejang sehingga kesulitan bernafas. Namun hampir pada saat yang bersamaan, muncul seorang laki-laki muda yang tiba-tiba menyeruak masuk ke ruang IGD dan langsung menghampiri pasien sambil menangis dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukannya hingga membuat pasien sedih beberapa hari belakangan. Ayah pasien tidak lama kemudian mengusir pemuda tersebut ke luar IGD. PERTANYAAN a. Adakah kondisi yang mengancam nyawa pada pasien di atas? b. Menurut anda, diagnosa apa yang paling mungkin terjadi pada pasien tersebut? c. Apa pertanyaan yang akan anda ajukan kepada orangtua pasien untuk meyakinkan diagnosa anda? d. Apa yang akan anda lakukan untuk membuktikan diagnosa yang anda buat pada pasien ini kepada orang tua pasien, apabila orang tua pasien tidak percaya dengan diagnosa yang anda buat? e. Laju respirasi pada pasien ini adalah 30 kali permenit. Pada kasus ini apakah hal tersebut wajar terjadi? f. Dalam situasi seperti di atas, selain penanganan yang cekatan, apa yang harus anda lakukan di ruang IGD untuk menjaga situasi yang kondusif? g. Apa terapi di IGD yang tepat untuk pasien ini? h. Apakah sebaiknya pasien dirawat inap?Jelaskan alasannya!



8.



Seorang laki-laki perkiraan usia 70 tahun dibawa keluarganya ke IGD dengan keluhan utama tidak bisa berbicara secara tiba-tiba sejak 2 jam SMRS. Berdasarkan alloanamnesa didapatkan data bahwa pasien tiba-tiba menjadi bingung dan tidak bisa diajak komunikasi sejak kurang lebih 2 jam yang lalu. Sebelumnya pasien mengeluh nyeri kepala. Pasien diketahui menderita DM sejak 2 tahun yang lalu dan jarang kontrol ke dokter. Selain DM, pasien juga menderita hipertensi sejak 10 tahun yang lalu. Anda membaca riwayat pengobatan, ternyata pasien sering berobat dengan keluhan pusing berputar yang tidak memberat dengan gerakan kepala. Selain itu pasien juga sering berobat dengan keluhan sering merasa kesemutan di ujung jari tangan dan kaki. Pada pemeriksaan vital sign didapatkan data TD:220/130, Hr:88/menit irregular, RR:16/menit, Suhu: 36,8.



Pemeriksaan GCS didapatkan pasien membuka mata tanpa disuruh, pasien hanya mengeluarkan kata tanpa arti, pasien tidak menuruti perintah untuk mengangkat tangannya tapi pasien merespon rangsang nyeri dengan gerak fleksi menjauhi rangsang. Pemeriksaan neurologis didapatkan reflek fisiologis normal, sementara didapatkan hasil pemeriksaan reflek babinski positif. Pemeriksaan paru dalam batas normal, sementara pada pemeriksaan ictus cordis jantung anda mendapatkan ictus cordis teraba, kuat angkat, dan posisi ictus cordis bergeser ke arah lateral/ke arah linea axilaris anterior sebelah kiri. Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Pada saat anda memeriksan pasien tiba tiba ada keluarga pasien yang masuk dan mengatakan bahwa pasien disantet oleh musuhnya, dan sebaiknya segera dibawa ke orang pintar untuk disembuhkan sebelum terlambat. PERTANYAAN a. Ke arah mana kecurigaan anda untuk diagnosa pasien ini?Jelaskan alasannya! b. Tindakan apa saja yang sebaiknya dilakukan di IGD untuk meningkatkan outcome pada pasien ini? c. Apa tujuan/target dari terapi yang diberikan pada pasien ini? d. Dari riwayat kesehatan pasien tersebut, jelaskan mengapa pada pemeriksaan ictus cordis, ditemukan ictus cordis teraba, kuat angkat, dan letaknya bergeser sedikit ke arah kiri? e. Pemeriksaan penunjang apa yang sekiranya mampu menjelaskan penyebab pasien tiba-tiba tidak bisa bicara? f. Menurut anda adakah keterkaitan antara hipertensi, DM, dan kondisi pasien saat ini?Jelaskan! g. Apakah gejala pusing berputar yang tidak memberat dengan gerakan kepala, serta gejala kesemutan memberikan anda petunjuk mengenai kemungkinan penyebab yang membuat pasien jatuh dalam kondisi sekarang ini?Jelaskan! h. Kepada dokter spesialis bidang apa sebaiknya pasien ini dialihrawat? i. Apakah ada kemungkinan kelainan jantung yang menyebabkan pasien ini mengalami keluhan tiba-tiba bingung dan tidak bisa komunikasi? Bila ada apa kemungkinan kelainan di jantung yang bisa menjadi penyebab keluhan pasien ini? j. Sebagai seorang dokter, apa yang sebaiknya anda lakukan dalam menghadapi keluarga pasien yang ingin membawa pasien ini pergi dari IGD untuk mencari pengobatan alterantif pada kasus ini? 9.



Berapakah heart rate pasien ini bila dinilai dari EKG nya?



10. Kelainan apa yang terdapat di gambar EKG di bawah ini?



11. Bila pasien datang ke IGD keluhan nyeri dada, menunjukkan EKG di bawah ini, apa tindakan dan terapi yang tepat?



12. Di bagian jantung manakah kerusakan sel berada bila dilihat dari EKG nya, dan apa patofisiologi yang paling mungkin mendasari terjadinya kejadian di bawah ini?