Soal To Ukom Ilmagi 2023 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOAL TRY OUT UJI KOMPETENSI GIZI ILMAGI 2023 1. Seorang pria berusia 65 tahun dengan BB 78 kg dan TB 165 cm datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri sendi sejak setengah bulan yang lalu. Hasil anamnesis menunjukkan bahwa ia suka makan keripik dan jeroan. Hasil pemeriksaan menunjukkan kadar asam uratnya 7,2 mg/dL. Apa bentuk skrining gizi terbaik untuk situasi ini? a. SGNA b. MNA-SF c. MST d. STAMP e. MUST Pembahasan: - Formulir SGNA adalah form yang salah satu fungsinya untuk menilai status gizi pasien sebelum masuk rumah sakit dan selama dirawat di rumah sakit sehingga lebih menggambarkan adanya perubahan status gizi. - Metode skrining menggunakan formulir MNA terdiri atas 2 bagian yaitu, skrining gizi dan assessment gizi untuk Usia Lanjut. Mini Nutritional Assesment Short Form (MNA-SF) adalah bagian skrining yang terdiri dari 6 pertanyaan. Indikator yang digunakan MNA adalah pengukuran antropometri, komorbiditas, kebiasaan makan, dan penilaian gizi subyektif. - Formulir MST digunakan untuk mengidentifikasi pasien yang mempunyai risiko kurang gizi untuk dewasa. - Formulir STAMP adalah salah satu alat skrining yang fungsinya untuk mengidentifikasi secara dini dan tepat kondisi malnutrisi dan risiko malnutrisi pada anak. - Formulir MUST didesain untuk membantu mengidentifikasi pasien dewasa yang underweight dan berisiko malnutrisi dan obesitas 2. Nyonya Heni berusia 45 tahun dirawat di Rumah Sakit dengan diagnosa Diabetes



Mellitus , selama dirawat diberikan terapi diet DM 2100 Kcal. Apa indikator keberhasilan terapi diet yang diberikan kepada Ny. H ? a. Makanan menarik dan bervariasi dan dikonsumsi 50 % dari kebutuhan b. Makanan sesuai kebutuhan dan pola kebiasaan makan pasien walaupun asupan makanan hanya 50% c. Asupan makanan pasien melebihi kebutuhan d. Diet yang diberikan RS tepat dan dikonsumsi habis oleh pasien e. Pasien mengonsumsi habis makanan yang dibawakan keluarga dari rumah Pembahasan: Terapi diet diabetes mellitus bertujuan untuk membantu penyandang diabetes memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang baik. Prinsip pengaturan makan pada penyandang diabetes yaitu makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi. Indikator keberhasilan terapi diet yaitu diet yang diberikan Rumah Sakit tepat untuk komplikasi pasien dan dikonsumsi habis oleh pasien. 3. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dirawat di rumah sakit dua hari yang lalu dengan diagnosis malaria. Dia memiliki gejala sakit kepala, nyeri otot, muntah, dan diare. Pemeriksaan menunjukkan kondisi umumnya sangat lemah, dengan suhu 39 oC. TB 146 cm, berat badan 30 kg. Formulir skrining mana yang akan digunakan ahli gizi untuk menganalisis status gizi pasien dalam kasus ini?. a. STRONG KIDS b. PYMS c. SGNA d. NRS- 2002



e. MST Pembahasan: - Formulir STRONG Kids dalam pemakaiannya mampu menunjukkan hubungan yang baik antara status gizi sekarang dan lama rawat inap di populasi anak-anak. - Formulir PYMS adalah salah satu alat skrining gizi yang digunakan bagi anak-anak. Dalam Formulir PYMS ini terdapat 4 komponen untuk mengevaluasi, yaitu riwayat penurunan asupan makan dalam 1 minggu sebelumnya, BMI, Riwayat penurunan berat badan serta kaitan antara penyakit dengan kebutuhan gizi pasien. - Formulir SGNA adalah form yang salah satu fungsinya untuk menilai status gizi pasien sebelum masuk rumah sakit dan selama dirawat di rumah sakit sehingga lebih menggambarkan adanya perubahan status gizi. - Penerapan metode NRS menggunakan sistem pemberian skor, yang meliputi skor untuk nafsu makan, kemampuan untuk makan, faktor stres dan persentil berat badan. - Formulir MST digunakan untuk mengidentifikasi pasien yang mempunyai risiko kurang gizi untuk dewasa. 4. Nn. Meyra datang ke tempat Klinik Konsultasi Gizi dengan keluhan sering pusing



dan mata berkunang-kunang. Kebiasaan makan tidak suka makan daging dan sayuran hijau. Hasil pemeriksaan Hb menunjukkan 11 mg/dl. Saudara sebagai Konselor Gizi akan menyiapkan materi konsultasi gizi. Apa topik materi yang tepat untuk kasus Nn. Meyra? a. PHBS b. Kesehatan Mata c. Pedoman Gizi Seimbang d. Anemia Gizi e. Gizi Remaja 5. Seorang wanita primagravida berusia 21 tahun dengan usia kehamilan 35 minggu



datang ke rumah sakit dengan mual, muntah, dan malaise selama beberapa hari terakhir. Mata pasien juga mengalami perubahan menjadi berwarna kuning. Sebaliknya, perjalanan prenatalnya biasa-biasa saja. Pada pemeriksaan ditemukan Os memiliki tekanan darah tinggi, proteinuria, peningkatan fungsi hati, prolonged clotting, hiperbilirubinemia, hipofibrinogenemia, dan hipoglikemia. Hasil USG mengidentifikasi kehamilan intrauterin yang layak sekitar 35 minggu kehamilan. Setelah masuk, Os menjalani persalinan sesar darurat, dan Os kemudian mengalami hipoglikemia serta koagulopati yang memburuk serta mengalami koma hepatik dengan gagal ginjal. Os didiagnosa penyakit apa? a. Perlemakan hati akut pada kehamilan b. Diabetes gestasional c. Perlemakan lambung akut pada kehamilan d. Anemia e. Diabetes mellitus Pembahasan: Pasien didiagnosa Perlemakan hati akut pada kehamilan /Acute fatty liver of pregnancy (AFLP) adalah komplikasi yang jarang terjadi tetapi berpotensi fatal yang terjadi pada kehamilan trimester ketiga atau periode awal postpartum. Pemeriksaan laboratorium cenderung menunjukkan peningkatan bilirubin, hiperurisemia, hipoglikemia yang signifikan, hipokolesterolemia, hipofibrinogenemia, dan gangguan koagulasi. 6. Ny. N berusia 49 tahun telah dirawat di rumah sakit sejak 3 hari yang lalu dengan



keluhan tidak nafsu makan, selalu ingin pulang padahal keadaan umum belum menunjukkan kemajuan. Pasien memiliki rasa takut, sakit, merasa melakukan diet



ketat, suasana ruangan yang menurut pasien tidak menyenangkan sehingga menyebabkan nafsu makan pasien menurun. Apa yang perlu dilakukan/diperhatikan sesuai kasus diatas? a. Memberi pengertian dan motivasi b. Menyajikan makanan tepat waktu c. Menyajikan makanan mendekati kebiasaan makan pasien d. Menyajikan makanan menarik dan bervariasi e. Menyajikan makanan sesuai permintaan pasien 7. Ny. H merupakan ibu rumah tangga berusia 29 tahun. Beliau telah menjalani post



Op. Eksplorasi Laparatomi ec. Obstructive Ileus hari ke-4. Sebelumnya makanan Ny. H diberikan npo karena pasien sulit menelan. Hari ini akan dipilihkan diet Pasca Bedah Digestive bertahap yaitu dengan diet MPB I berupa makanan cair jernih. Manakah hidangan dibawah ini yang sesuai? a. b. c. d. e.



Bubur susu, bubur maizena, modisco Kopi, cairan glukosa, jus jeruk manis Susu full cream, gelantin, cair maizena Soft drink, kaldu daging jernih, modisco Kaldu bebas lemak, teh manis, jus buah saring



8. Petugas gizi Puskesmas X melakukan skrining gizi terhadap remaja putri di sebuah sekolah menengah atas. Hasilnya, 61% remaja putri memiliki IMT berkisar antara 17,0 hingga 18,4. Apa yang ditunjukkan oleh data tersebut? a. 61% remaja putri kekurangan BB tingkat berat b. 61% remaja putri kelebihan BB tingkat berat c. 61% remaja putri kekurangan BB tingkat ringan d. 61% remaja putri memiliki BB normal e. 61% remaja putri kekurangan BB normal Pembahasan: Kategori batas ambang IMT 17,0-18,4 termasuk kategori Kekurangan berat badan tingkat ringan.



9. Kepala Instalasi gizi Rumah Sakit Abdoel Moeloek Provinsi Lampung sedang menjelaskan beberapa pelayanan gizi yang diberikan kepada pasien. Salah satu yang dijelaskan adalah tentang kegiatan komunikasi dua arah yang dilaksanakan oleh ahli gizi/dietisien untuk menanamkan dan meningkatkan sikap serta perilaku pasien dalam mengenali dan mengatasi masalah gizi. Diharapkan melalui komunikasi dua arah tersebut, pasien dapat memutuskan apa yang akan dilakukannya. Kegiatan pelayanan apakah yang dijelaskan oleh Kepala instalasi Gizi tersebut? a. Terapi Gizi b. Asuhan Gizi c. Konseling Gizi d. Penyuluhan Gizi e. Asuhan Gizi Terstandar Pembahasan: Konseling gizi merupakan kegiatan yang diharapkan dapat memberi informasi persuasive kepada pasien dan memicu pola pikir mandiri sehingga pasien dapat mengetahui secara mandiri tindakan apa yang akan dilakukannya.



10. Data kejadian anak stunted yang terjadi di Puskesmas Pulau Pisang mencapai



18,9%. Namun, kondisi real anak stunted di lokasi tersebut jauh lebih besar dari data tersebut karena berbagai kesalahan dan pengumpulan data. Apa teori yang menggambarkan kondisi tersebut? a. The iceberg theory of diseases b. The natural history of diseases c. The green theory of diseases d. Bloom theory of diseases e. Backer theory of diseases Pembahasan: Teori gunung es / iceberg theory diambil dari istilah gunung es yang terlihat sangat besar namun pada kenyataannya hanya 10 persennya saja yang terapung di permukaan, sementara pada bagian yang tidak terlihat bongkahannya ternyata lebih besar. Teori inilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi pada soal. 11. Seorang petugas Puskesmas X yang tergabung dalam Tim Perencanaa Tingkat



Puskesmas melakukan penyusunan POA dengan mengumpulkan data berupa peta wilayah, ketersediaan sumberdaya (sarana prasarana, ketenagaan, dan pembiayaan) data peran serta masyarakat dan data sasaran. Dalam penyusunan Perencanaan Puskesmas kegiatan tersebut masuk dalam tahap apa? a. Analisis situasi b. Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan c. Perumusan masalah d. Tahap persiapan e. Rencana usulan kegiatan Pembahasan: Tahapan dalam penyusunan perencanaan Puskesmas dibagi menjadi 4, yaitu: ● Tahap persiapan yaitu tahap dilakukannya pembentukan tim penyusun dan pengarahan dari kepala puskesmas ● Analisis situasi yaitu tahap yang ditujukan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan dan permasalahan yang dihadapi puskesmas melalui tahapan analisis data puskesmas ● Penyusunan RUK yaitu tahap dengan serangkaian kegiatan berupa identifikasi masalah, penetapan urutan masalah, rumusan masalah, mencari akar penyebab masalah, menetapkan cara penyelesaian masalah. Semua proses dilakukan dengan diskusi curah pendapat. ● Penyusunan RPK



12. Seorang ahli gizi puskesmas pulau pisang akan melakukan penyuluhan Gizi dengan



materi praktek Pembuatan Abon Lele, sasaran ibu balita di posyandu Sukadana. Langkah awal apa yang harus dipersiapkan agar penyuluhan berjalan secara efektif? a. Menyusun rencana b. Menyiapkan media c. Menentukan metodologi



d. Menyiapkan contoh mp- asi e. Menyiapkan formulir evaluasi Pembahasan: Langkah awal dalam melakukan penyuluhan adalah menentukan terlebih dahulu metode apa yang diperlukan untuk efektivitas hasil penyuluhan. Macam-macam metode penyuluhan antara lain; ceramah, demonstrasi cara, demonstrasi hasil, diskusi, perlombaan. Setelah ditemukan metodologi yang tepat, bentuk susunan acara atau SOP penyuluhan. 13. Seorang petugas kesehatan di Puskesmas Pulau Pisang melakukan identifikasi



masalah dengan melakukan penilaian mengenai hasil kinerja puskesmas, hasil laporan standar pelayanan minimal, atau dari laporan tahunan puskesmas. Apa yang dimaksud masalah dalam tahapan identifikasi? a. Kesenjangan antara target dan capaian b. Hasil skoring dalam penentuan prioritas c. Kecenderungan penilaian identifikasi d. Banyaknya kasus klb e. Ketidaksesuaian data Pembahasan: Dalam melakukan penilaian hasil kinerja puskesmas, tahapan identifikasi masalah jika terjadi kesenjangan atau ketidakseimbangan antara target dan capaian akan timbul suatu permasalah, permasalah inilah yang perlu dilakukan identifikasi dalam pelaksanaan di lapangan. 14. Di wilayah kerja Puskesmas Pulau Pisang ASI Eksklusif tidak mencapai target



(90%) karena ditemukan lebih dari 70 % Ibu Menyusui tidak menerapkan pola pemberian ASI secara Eksklusif. Program Gizi Masyarakat dilakukan dalam rangka mewujudkan perubahan perilaku gizi masyarakat kearah perilaku gizi yang positif. Namun, program-program terdahulu tidak dilakukan secara sistemis sehingga tidak mendatangkan hasil yang optimal. Apa langkah strategis tahap akhir yang sangat penting dan harus disiapkan oleh ahli gizi sebelum masuk pada pelaksanaan program tersebut ? a. Prioritas masalah gizi yang akan ditanggulangi b. Alternatif program gizi c. Hippopoc table d. POA program gizi e. Instrumen evaluasi program gizi Pembahasan: Dalam melaksanakan atau membentuk suatu program diperlukan planning of actions agar program tersebut dalam diterima dengan baik sehingga dapat mendatangkan hasil yang positif di masyarakat. 15. Seorang ahli gizi Puskesmas Pulau Pisang ingin melakukan penyuluhan kepada



masyarakat. Tujuan utama dari ahli gizi tersebut adalah untuk



mengubah



pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait masalah tertentu. Metode penyuluhan apa yang digunakan? a. Diskusi kelompok, bermain peran dan konsultasi b. Studi kasus dan learning by doing c. Demonstrasi dan bermain peran d. Diskusi kelompok dan learning by doing e. Studi kasus dan demonstrasi Pembahasan: Dalam mengubah pengetahuan dan pemahaman sasaran, diperlukan komunikasi persuasif sehingga menyebabkan masyarakat menjadi tahu, mau dan mampu untuk menerapkan ilmu sesuai dengan materi yang telah disampaikan. 16. Di satu kecamatan ditemukan banyaknya anak usia 6-24 bulan yang “stunting”.



Daerah tersebut berada di daerah perkotaan dengan tingkat sosial ekonomi menengah ke atas. Tingkat pendidikan ibu-ibu di daerah tersebut termasuk menengah. Apa masalah utama yang ada di daerah tersebut yang terkait dengan kejadian stunting yang menjadi topik penyuluhan yang paling tepat adalah: a. Pemanfaatan pekarangan untuk membantu penyediaan makanan bergizi b. Pola asuh pemberian MP-ASI c. Hygiene dan sanitasi makanan anak d. Partisipasi datang ke posyandu e. Pentingnya gizi seimbang Pembahasan: Saat bayi berusia di atas 6 bulan, kebutuhan gizi bayi tidak lagi dapat dipenuhi hanya dari pemberian ASI. Oleh karena itu, bayi perlu diberi makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang tekstur, frekuensi dan jumlahnya disesuaikan dengan usia bayi. Faktor utama stunting pada anak usia 6 – 24 bulan yaitu ketidaktahuan atau ketidakpahaman ibu terkait cara pemberian MP-ASI yang baik kepada bayi. Maka dari itu, perlu diberikan edukasi terkait MP-ASI kepada ibu-ibu dengan anak usia 6 – 24 bulan untuk memastikan bahwa kebutuhan gizi bayi terpenuhi dari ASI dan MP-ASI. 17. Di kecamatan Batu terjadi masalah gizi berupa balita gizi buruk. Diketahui bahwa sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah petani sawah tadah hujan. Kecamatan ini hanya memiliki satu puskesmas pembantu. Penerapan konsep riwayat ilmiah terjadinya penyakit di masyarakat mencakup 3 (tiga) faktor yaitu penyakit (agens), penjamu (host) dan faktor lingkungan (environment). Yang menjadi Agens pada masalah gizi tersebut adalah? a. Puskesmas Pembantu b. Zat gizi yang kurang c. Kecamatan Batu d. Keluarga Balita e. Balita Pembahasan:



Agens berkaitan dengan penyakit atau penyebab terjadinya penyakit. Host berkaitan dengan pelaku atau organisme hidup baik secara individu maupun kelompok. Environment berkaitan dengan faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial, ekonomi dan biologis. 18. Seorang mahasiswa gizi ingin mengetahui status hipertensi pada 250 lansia di Desa



X dengan salah satu metode penilaian status gizi (PSG). Namun, biaya dan waktu pelaksanaan yang terbatas dan lokasi desa cukup jauh. Apakah metode penentuan status anemia yang paling tepat? a. Riwayat medis b. Faktor ekologi c. Statistik vital d. Antropometri e. Pemeriksaan klinis Pembahasan: Statistik vital merupakan pengukuran status gizi secara tidak langsung dengan menganalisis data statistik kesehatan seperti angka kematian menurut umur, angka kesakitan dan data-data lain yang berkaitan dengan gizi. Data-data bisa didapatkan melalui fasilitas pelayanan kesehatan setempat. Pengukuran status gizi dengan cara ini dapat digunakan untuk keterbatasan dalam waktu dan ruang. 19. Seorang petugas Puskesmas X akan melakukan penilaian status gizi 500 balita di



suatu wilayah kerjanya, di mana jumlah tenaga kesehatan sedikit dan biaya terbatas tapi hasilnya diharapkan dapat memberikan gambaran status gizi balita masa lalu dan masa kini. Metode apakah yang sebaiknya diambil? a. Klinis b. Biofisik c. Biokimia d. Antropometri e. Survei konsumsi Pembahasan: Metode pengukuran dengan antropometri memiliki biaya yang lebih minim dibandingkan dengan cara pengukuran lain, data antropometri bisa didapatkan dari hasil pengukuran di posyandu tiap desa dari para kader sehingga lebih praktis dan tidak berpengaruh terhadap tenaga yang terbatas. 20. Berdasarkan laporan profil kesehatan Kab. X disebutkan terdapat berbagai masalah



gizi diantaranya 10.3 % Balita menderita KEP, 20.2 % Ibu hamil menderita Anemi, 6.8% anak sekolah Dasar menderita Anemi. Kepala Dinas Kesehatan memanggil perwakilan berbagai profesi yang ada di lingkungan kesehatan dan menghendaki dalam waktu singkat harus dilakukan intervensi diantara ketiga masalah tersebut. Metode apa yang paling tepat digunakan dalam menentukan prioritas masalah? a. Hanlon b. Delphi



c. Delbeq d. Diagram Jam e. Piramida terbaik



Pembahasan: Metode Delphi merupakan metode sistematis dalam mengumpulkan pendapat dari sekelompok pakar melalui serangkaian kuesioner, di mana ada mekanisme feedback melalui putaran atau ronde pertanyaan yang diadakan sambil menjaga anonimitas tanggapan responden (para ahli). Metode ini dapat digunakan untuk mengevaluasi pendapat dari para ahli ataupun hal-hal yang telah disepakati. 21. Berdasarkan hasil analisis data surveilans gizi di wilayah Puskesmas, Puskesmas



Pulau Pisang merupakan wilayah miskin. Diketahui bahwa masalah gizi yang dominan adalah masalah Anemia Gizi pada Ibu Hamil (60%). Berdasarkan analisis Faktor yang merupakan penyebab munculnya masalah Anemia adalah kurang asupan Protein dan Fe. Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan oleh ahli gizi dalam menanggulangi masalah tersebut di atas adalah? a. Menentukan alternatif program penanggulangan masalah b. Membuat POA c. Melakukan penyuluhan d. Memanfaatkan lahan untuk meningkatkan pendapatan e. Analisis situasi Pembahasan: Setelah ditemukan penyebab masalah, kemudian perlu dilakukan penentuan alternatif program apa yang akan dibuat sebagai intervensi dari masalah tersebut. 22. 200 balita di suatu desa menunjukkan gejala buta senja pada menjelang malam



(sore hari). Oleh karena itu, diperlukan penilaian status gizi pada balita untuk identifikasi masalah kekurangan vitamin A pada bayi. Petugas dengan peralatan dan sumber daya yang terbatas akan melakukan penapisan untuk memilih balita yang akan dirujuk ke rumah sakit dengan melakukan tes adaptasi terang gelap dengan menggunakan satu ruang yang gelap. Metode penilaian status gizi yang dilakukan petugas tersebut adalah? a. Antropometri b. Biokimia c. Dietary d. Riwayat keluarga e. Pemeriksaan klinis Pembahasan: Pemeriksaan klinis adalah salah satu penilaian status gizi secara langsung yang dinilai lebih cocok untuk melakukan penapisan sebagai penentuan balita yang akan dirujuk ke rumah sakit dalam kasus di atas. Pemeriksaan klinis ini hanya melihat tanda dan gejala pada balita sehingga cukup efektif dalam keterbatasan alat dan sumber daya



23. Seorang ibu menimbangkan balitanya yang berusia 12 bulan di posyandu A, data



KMSnya menunjukkan bahwa bulan lalu balita tersebut tidak ditimbang, bulan ini berat badannya 10,2 kg dan 2 bulan lalu beratnya 10,0 kg. Apakah kode penimbangan yang tepat yang harus diisikan pada buku Sistem Informasi Posyandu (SIP)? a. B b. O c. T d. NT e. N Pembahasan: N = naik, T = tidak naik, O = 2x tidak naik, B= Baru. Karena pada bulan lalu balita tidak melakukan penimbangan, tidak dapat diketahui apakah balita mengalami peningkatan BB atau tidak. Maka dari itu, simbol yang tepat untuk ditulis dalam SIP adalah B atau baru. 24. Asuhan gizi yang tepat memiliki peranan penting dalam menunjang keberhasilan



terapi pasien. Pada pasien anak gizi buruk pemberian terapi diet harus diperhatikan sesuai dengan kondisi pasien. Terdapat beberapa jenis formula standar bagi anak gizi buruk diantaranya ada F-75 dan F-100. Apa yang menjadi indikasi pemberian F-75 pada pasien anak gizi buruk tersebut? a. Kondisi pasien stabil b. Pasien berada pada tahap stabilisasi c. Pasien berada pada tahap rehabilitasi d. Persiapan pasien setelah pulang dari RS e. Diberikan kepada pasien di minggu ke 4-6 Pembahasan: Tujuan memberikan makanan (Formula 75) pada fase stabilisasi adalah agar kondisi anak stabil dan tidak untuk menaikkan berat badan. Formula 75 mengandung energi 75 kkal untuk tiap 100 ml larutan. 25. Seorang perempuan berumur 68 tahun, BB 52 kg dan TB 165 cm. dirawat di RS karena stroke dengan keluhan : lemah, sulit menelan dan sulit berbicara (pelo). Tekanan darah:170/110 mmHg. Pemeriksaan lab : Hb 11g/dl, kolesterol: 270 mg/dl, trigliserida: 350 mg/dl. Bagaimana intervensi gizi yang diberikan pada kasus tersebut? a. Diet rendah garam I dengan bentuk makanan cair b. Diet rendah garam II dengan bentuk makanan cair c. Diet rendah garam I dengan bentuk makanan lunak d. Diet rendah garam III dengan bentuk makana lunak e. Diet rendah garam II dengan bentuk makanan saring Pembahasan: ada pasien seperti kasus diatas terdapat tekanan darah, kolestrol dan trigliserida yang tinggi sehingga menggunakan diet rendah garam 1 serta terdapat keluhan sulit menelan maka diberikan makanan dengan bentuk makanan cair



26. Seorang pasien dirawat di RSUD Kanjuruhan didiagnosa Chronic Kidney Disease (CKD) dengan keluhan mual muntah +, nafsu makan -, lelah, odema +, oligouria, dari hasil pengukuran didapatkan tekanan darah 140/100 mmHg. Hasil lab menunjukkan ureum ↑, kreatinin ↑, Hb ↓. Hasil pengukuran antropometri menunjukkan hasil IMT 21. Dari hasil wawancara pola makan diketahui bahwa pasien suka minum kopi 2 kali/hari dan minuman energi hampir tiap hari. Mengapa pada pasien dengan gangguan ginjal memiliki Hb yang rendah ? a. Ginjal tidak mampu memproduksi hormone eritropoitin b. Ginjal kehilangan fungsinya dalam reabsorpsi Fe c. Perfusi jaringan ginjal menurun akibat anemia d. Ginjal tidak mampu menyaring sisa metabolit tubuh e. Pemupukan metabolit di darah menyebabkan penurunan Hb Pembahasan: Anemia pada penderita gagal ginjal sering kali memiliki lebih dari satu penyebab. Ketika ginjal mengalami kerusakan, organ ini menghasilkan lebih sedikit eritropoietin (EPO), yakni hormon yang memberi sinyal pada sumsum tulang untuk memproduksi sel darah merah. Sehingga ginjal kehilangan fungsinya dalam reabsorpsi FE 27. Seorang laki-laki, usia 57 tahun, menderita penyakit gagal ginjal kronik dan telah rutin menjalani terapi hemodialisa 1 minggu 2x. Berat badan post HD adalah 54,9 kg, dan tinggi badan adalah 161 cm. Terapi diet apakah yang paling tepat dianjurkan kepada pasien tersebut? a. rendah protein, lemak cukup b. rendah protein, rendah lemak c. protein cukup, rendah lemak d. tinggi protein, lemak cukup e. tinggi protein, rendah lemak Pembahasan: Pada kasus diatas pasien laki-laki menderita penyakit GGK dengan hemodialisa terapi diet yang dianjurkan untuk pasien adalah tinggi protein dan lemak cukup. Protein diberikan tinggi dengan alasan bahwa pada penderita GGK dengan HD kehilangan banyak protein akibat proses dialysis dan HB itu sendiri merupakan salah satu protein yang kaya akan zat besi kompleks dan terdapat di dalam eritrosit. 28. Tn. Ardhan datang ke poli gizi dengan keluhan sudah 1 minggu tidak bisa BAB. Oleh dokter setelah diberikan obat, dirujuk ke Ahli Gizi. Hasil anamnesis diketahui bahwa kebiasaan makan Tn A adalah kurang menyukai sayuran dan buah-buahan, kurang aktifitas dan kurang minum air putih. Apa materi konseling gizi yang tepat untuk Tuan A tersebut ? a. Gizi seimbang, rendah serat b. Gizi seimbang, rendah cairan c. Gizi seimbang, tinggi serat d. Tinggi energi, tinggi serat e. Rendah energi, tinggi serat Pembahasan: Konstipasi merupakan komplikasi dari defisiensi serat dan dehidrasi. Maka dari itu, Os perlu diberikan konseling mengenai gizi seimbang yang tinggi serat untuk memperbaiki pola asupan makanannya.



29. An. Laila, perempuan umur 3 tahun 6 bulan dengan BB 10 kg, TB 97 cm dan BBI 15 kg. Diagnosis marasmus + SOB asma. Hasil pemeriksaan gula darah 74 mg/dl, KU cukup, terdapat batuk+, mual+ dan BAB encer ± 1 gelas. Nadi 140x/mnt, RR 40x/mnt. Terapi diet BSTIKA dan Glukosa 5%. Hasil recall 24 jam : energi 718 kalori, protein 24,3g, lemak 26,4 g, karbohidrat 100 g. Berapakah kebutuhan energi dan protein An. Laila pada fase transisi ? a. Energi 90 kkal/kg BBA, protein 1,0 g/kg BBA b. Energi 100 kkal/kg BBI, protein 1,5 g/kg BBI c. Energi 100 kkal/kg BBA, protein 1,0 g/kg BBI d. Energi 110 kkal/kg BBI, protein 1,5 g/kg BBA e. Energi 120 kkal/kg BBI, protein 2,5 g/kg BBI Pembahasan: Pada kasus anak malnutrisi kebutuhan energi dan protein pada fase transisi Energi 120 kkal/kg BBI, protein 2,5 g/kg BBI. 30. An. Bagas, 5 tahun 3 bulan, TB 102 cm BB 13 kg, LILA 11 cm. MRS dengan diagnosis medis Diare dengan dehidrasi, Kep berat (marasmus), Candiasis Oral, B24 Stadium IV. Hasil recall 24 jam : Energi : 64 %, Protein : 69 %. Saat ini berada pada fase stabilisasi dan transisi dengan pemberian makanan berupa F75 LLM. Terdiri dari apa sajakah formula WHO F75 LLM yang diberikan pada An. Bagas ? a. Susu bubuk skim, gula, minyak kelapa sawit, KCl dan air b. Susu bubuk full krim, gula pasir, minyak sayur, KCl dan air c. Susu rendah laktosa, gula pasir, minyak kelapa sawit, KCl dan air d. Susu tanpa lemak, gula pasir, minyak biji kapas, bubuk KCl dan air e. Susu bubuk krim, gula pasir, minyak canola, bubuk KCl dan elektrolit Pembahasan: Pada formula WHO F-75 LLM diberikan Susu rendah laktosa, gula pasir, minyak kelapa sawit, KCl dan air. 31. Tn MT 45 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan bagian tubuh sebalah kiri tidak dapat digerakkan, tekanan darah 145/100 mm/Hg oleh dokter didiagnosa stroke non hemorogik. Ahli gizi memberikan diagnosis sebagai ketidakmampuan menelan yang disebabkan oleh penyakit yang ditandai dengan ketidakmampuan menelan makanan. Apakah intervensi gizi yang tepat dalam hal bentuk makanan? a. Parenteral b. cair kental c. saring d. lunak e. biasa Pembahasan: Pada kasus Tn MT mendapatkan diagnosis sebagai ketidakmampuan menelan yang disebabkan oleh penyakit yang ditandai dengan ketidakmampuan menelan makanan maka pasien diberikan bentuk makanan cair kental agar pasien mampu menelan makanannya. 32. Seorang ibu rumah tangga, usia 49 tahun, datang ke klinik gizi atas rujukan dokter. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kolesterol 320 g/dl, HDL 31 g/dl dan LDL 255 g/dl, IMT 22,9 kg/m2, selalu makan yang bersantan, ngemil gorengan setiap hari, dan sangat suka makan kulit ayam goreng. Asupan energi 105% kebutuhan. Apa masalah gizi yang dihadapi pasien tersebut? a. Asupan energi berlebih b. Kegemukan



c. Kurang aktivitas fisik d. Asupan lemak berlebih e. Asupan serat kurang Pembahasan: Pada kasus diatas diketahui bahwa kolestrol dan LDL termasuk tinggi dan kebiasaan makan bersantan, ngemil gorengan dan kulit ayam goreng sehingga masalah gizi yang dihadapi pasien yaitu adanya asupan lemak berlebih. 33. Seorang perempuan usia 30 tahun, CPNS kantor kecamatan, datang ke klinik gizi atas rujukan dokter dengan diagnosis penyakit Gestational Diabetes Melitus. Usia kehamilan saat ini adalah 22 minggu. Hasil pengukuran antropometri berat badan saat ini 60 kg, tinggi badan 160 cm, berat badan sebelum hamil 53 kg. Hasil pemeriksaan laboratorium gula darah sewaktu adalah 300 g/dl. Asupan makan selama hamil adalah energy 2000 Kalori, protein 75 gram, dan karbohidrat 190 gram. Sangat suka minum es manis. Bagaimana status gizinya? a. Gizi buruk b. Gizi kurang c. Gizi baik d. Kegemukan e. Obesitas



Pembahasan: Pada kasus diatas diketahui bahwa IMT ibu sebelum hamil 20,7 termasuk dalam kategori normal dan terjadi peningkatan BB sebanyak 7 kg saat hamil di trimester kedua, kenaikan BB normal pada ibu hamil trimester 2 yaitu 6,7-7,4 kg sehingga diketahui status gizi perempuan termasuk gizi baik. 34. Seorang laki-laki, 70 tahun, dirawat di rumah sakit dengan diagnosis penyakit Diabetes Melitus dan Hipertensi. Pengukuran antropometri menunjukkan tinggi badan 170 cm dan berat badan 60 kg. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan gula darah sewaktu 200 gr/dl, cholesterol total 350 mg/dl, HDL cholesterol 35 mg/dl. Pengukuran tekanan darah menunjukkan 180/100 mmHg. Apa terapi diet yang paling tepat diberikan? a. Diet DM, rendah lemak dan rendah kalori b. Diet dislipidemia, rendah garam dan rendah kalori c. Diet DM + dislipidemia dan rendah garam d. Diet dislipidemia, kalori cukup dan rendah garam e. Diet DM II, rendah lemak dan tinggi kalori



Pembahasan: Pada kasus diatas diketahui diagnosis pasien DM dan hipertensi, GDS, cholestrol dan TD tinggi sehingga diet yang tepat untuk kasus yaitu Diet DM + dislipidemia dan rendah garam. 35. Perempuan, usia 50 tahun, dirawat dengan diagnosis penyakit Ginjal Kronik, mengalami penurunan berat badan sebanyak 5 kg dalam 6 bulan terakhir. Berat badan sekarang 36 kg dan tinggi badan 150 cm. Tidak bisa BAK selama 3 hari, badan terasa panas, perut mual, dan sakit. Pemeriksaan fisik terlihat perut membesar (berisi cairan) dan tampak pucat. Apa tujuan terapi diet yang tepat ? a. Mencapai status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi ginjal b. mengurangi asupan makan karena perut terasa penuh c. meningkatkan asupan makan karena berat badan kurang d. mengurangi frekuensi makan utama e. meningkatkan frekuensi makan selingan



Pembahasan: Pada kasus diatas diketahui terjadi penurunan BB pada pasien dan hasil perhitungan IMT didapatkan status gizi pasien kekurang BB (kurus) sehingga tujuan terapi diet yang sesuai yaitu mencapai status gizi optimal tanpa



memberatkan fungsi ginjal karena pada pasien pemeriksaan fisiknya terlihat perut yang membesar (berisi cairan). 36. Ahli gizi melakukan pengukuran antropometri terhadap seorang anak balita perempuan usia 24 bulan dengan hasil z score BB/U -3,3 SD; z score BB/TB -3,2; LILA 11,6 cm dan tidak ada edema. Apa masalah gizi anak tersebut? a. Gizi buruk berdasarkan indikator LILA b. Gizi kurang berdasarkan indikator BB/U c. Gizi buruk berdasarkan indikator BB/U d. Gizi buruk berdasarkan indikator BB/TB e. Gizi kurang berdasarkan indikator BB/TB Pembahasan: usia 24 bulan sudah dapat berdiri sehingga pengukuran menggunakan TB, pada pengukuran z-score BB/TB -3,2 SD masuk kedalam indikator gizi buruk. 37. Pasien laki-laki usia 60 tahun dengan BB 61 kg dan TB 170 cm dengan gejala



sering kencing dan haus. Pasien memiliki kebiasaan konsumsi makanan yang digoreng dan jarang makan sayur dan buah, pasien selalu minum kopi/teh manis 2 kali/hari, jarang berolahraga. Pasien tinggal dengan anaknya dan seorang pembantu. Hasil pemeriksaan laboratorium GDP 145 gr/dl, GDA 250 gr/dl, Kolestrol 190 gr/dl, Hb 14 gr/dl. Manakah diagnosa gizi yang paling tepat disimpulkan? a. Penurunan kebutuhan karbohidrat berkaitan dengan kondisi fisiologis ditandai dengan sering kencing dan haus, GDP 145 gr/dl dan GDA 250 gr/dl b. Peningkatan kebutuhan karbihidrat berkaitan dengan kondisi fisiologis ditandai dengan BB 61 kg dan TB 170 cm c. Ketidaksesuaian konsumsi jenis karbohidrat berkaitan dengan pola makan yang salah ditandai dengan minum kopi/teh manis 2x/hari, GDP 145 gr/dl, GDA 250 gr/dl d. Pola makan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang pangan dan gizi ditandai dengan jarang makan sayur dan buah e. Perubahan nilai laboratorium berkaitan diabetes melitus ditandai dengan sering kencing dan haus, GDP 145 gr/dl dan GDA 250 gr/dl Pembahasan: Pada kasus diatas diagnosa gizi yang tepat yaitu Ketidaksesuaian konsumsi jenis karbohidrat berkaitan dengan pola makan yang salah ditandai dengan minum kopi/teh manis 2x/hari, GDP 145 gr/dl, GDA 250 gr/dl. 38. Seorang laki-laki, umur 45 th, dirawat di RS dengan keluhan sakit kepala dan nyeri



dada yang hebat. Hasil anamnesis : lemah dan pucat, TD: 180/140 mmhg. Hasil Laboratorium: kolesterol total 280 mg/dl, trigliserida 400 mg/dl, BUN 12 mg/dl, Gula darah 270 mg/dl. Diagnosis dokter : PJK dan hipertensi. Apa diet yang tepat untuk pasien tersebut? a. Diet dislipidemia II b. Diet dislipidemia I c. Diet Jantung III d. Diet Jantung II e. Diet Jantung I



Pembahasan: Pada kasus diatas dapat diberikan diet jantung II sebab pemberiannya berangsur-angsur dalam bentuk lunak, setelah fase akun MCl dapat diatasi, rendah kalori, protein dan thaimin. 39. Tujuan diet pra-bedah adalah mengusahakan agar status gizi pasien dalam keadaan



optimal pada saat pembedahaan sehingga tersedia cadangan untuk mengatasi stress dan penyembuhan luka. Pembedahan meningkatkan metabolisme energi sebesar 15-50%. Energi diet pra bedah bagi pasien dengan status gizi lebih adalah…. a. 30-45 kkal/kg BB/hari b. 25-35 kkal/kg BB/hari c. 35-40 kkal/kg BB/hari d. Sesuai penyakitnya e. 20-35 kkal/kg BB/hari Pembahasan: ● Bagi pasien dengan status gizi kurang diberikan sebanyak 35-40 kkal/kg BB/hari ● Bagi pasien dengan status gizi lebih 20-25 kkal/kg BB/hari ● Bagi pasien dengan status gizi baik 25-35 kkal/kg BB/hari ● Bagi pasien dengan penyakit tertentu diberikan sesuai penyakitnya 40. Sesuai dengan jenis dan sifat pembedahan, diet pra-bedah diberikan dengan



indikasi pra-bedah darurat (cito) dan pra-bedah berencana atau elektif. Pra bedah elektif minor diberikan diet biasa sesuai penyakit tertentu diberikan 6 jam sebelum pembedahan dan diet cair jernih sampai 2 jam sebelum pembedahan, sedangkan pra bedah saluran cerna diberikan diet rendah sisa selama 4-5 hari. Manakah tahapan yang tepat …. a. Hari ke-2 dan 1 sebelum pembedahan diberi formula enteral rendah sisa b. Hari ke-4 sebelum pembedahan diberi makanan padat c. Hari ke-4 sebelum pembedahan diberi makanan saring d. Hari ke-3 sebelum pembedahan diberi makanan lunak e. Hari ke-1 sebelum pembedahan diberi makanan lunak Pembahasan: ● Hari ke-2 dan 1 sebelum pembedahan diberi formula enteral rendah sisa ● Hari ke-3 sebelum pembedahan diberi makanan saring ● Hari ke-4 sebelum pembedahan diberi makanan lunak 41. Pembedahan merupakan tindakan medis untuk mendiagnosis suatu penyakit atau



memperbaiki organ/jaringan yang mengalami trauma. Pembedahan meningkatkan metabolisme energi sebesar 15 - 50%. Perioperasi merupakan periode sebelum hingga sesudah operasi. Kebutuhan protein perioperatif untuk pasien dengan IMT 25%. Ahli gizi melakukan penggantian menjadi pepes ayam dimana teknik pengolahannya menggunakan panci yang berlapis berisi air di bagian bawahnya sedang lapisan atasnya berlubang untuk memberi kesempatan uap air masuk melalui lubang tersebut. Teknik pengolahan apa yang digunakan ahli gizi tersebut? a. Deep frying b. Steaming c. Poaching d. Stewing e. Boiling Pembahasan: Steaming merupakan proses pengolahan makanan dengan memanfaatkan uap air (mengukus). Bahan dapat diletakkan langsung pada alat pengukus atau ditempatkan dalam wadah atau dibungkus dengan pembungkus kemudian diletakkan dalam kukusan 58. Penyelenggaraan makanan rumah sakit umumnya memiliki bumbu standar, untuk memudahkan dalam penggunaannya pada pembuatan berbagai masakan. Petugas bagian produksi akan mengolah semur ayam. Bumbu standar manakah yang digunakan oleh dalam pengolahan makanan tersebut? a. Bumbu kuning



b. Bumbu merah c. Bumbu putih d. Bumbu irisan e. Bumbu orange Pembahasan: Pengolahan semur menggunakan standar bumbu utama, yaitu bumbu putih dengan bahan yang terdiri dari bawang putih, bawang merah, dan kemiri. 59. Suatu rumah sakit dengan 200 pasien. Menu siang lauk adalah ayam bumbu semur. Jika BDD (berat yang dapat dimakan) ayam =75 %, standart porsi lauk per orang = 50 gram. Berapa kebutuhan ayam pada menu makan siang tersebut? a. 3,75 kg b. 7,5 kg c. 13,3 kg d. 17,05 kg e. 20,75 kg Pembahasan: Frekuensi pemberian = 1x Standar porsi = 50 gr, BDD = 75%, Konsumen = 200 pasien frekuensi x standar porsi x konsumen = 1 x 50 gr x 200 = 10.000 gr (10 kg) = 10 kg x BDD = 10 x 75% = 7,5 kg 60. Suatu instalasi gizi rumah sakit merencanakan perubahan menu pasien untuk periode ke-2. Para ahli gizi melakukan pertemuan untuk mengkaji dan mengevaluasi menu siklus pada periode ke-1. Tidak semua menu pada siklus periode ke-1 diubah atau diganti. Pertimbangan utama apa yang diperhatikan oleh para ahli gizi dalam merubah menu pasien periode ke-2? a. Menu yang tidak enak b. Menu yang ada pengulangan c. Menu yang ada sisa makanan d. Menu dengan pengolahan yang rumit e. Menu dengan sisa makanan di atas 20% Pembahasan: Standar pelayanan minimal pelayanan gizi di RS 1. Tidak ada kesalahan dalam pemberian diit 2. Sisa makanan yang tidak dihabiskan 20% 61. Pada acara pesta pernikahan sering sekali kita menemukan hidangan acar. Bahan utama acar yang sering dihidangkan adalah mentimun dan wortel. Biasanya Bahan tersebut dipotong berupa balok dengan ukuran lebih kurang 3cm x 1cm x 1cm. Apakah nama bentuk potongan pada acara tersebut? a. Fillet b. Bronues



c. Delice d. Macedoine e. Jardiniere Pembahasan: Salah satu teknik pemotongan sayur adalah jardiniere, dengan ukuran 3cm x 1cm x 1cm atau 4 ½ x ½ mm. Macedoine 1x1x1 cm. 62. Sebuah pondok pesantren menyediakan layanan penyelenggaraan makanan bagi



santri. Setelah berjalan beberapa waktu, ternyata banyak terdapat sisa makanan yang terbuang. Oleh karena itu, ahli gizi berencana mengadakan evaluasi menu. Waktu yang terbatas menjadi salah satu pertimbangan pemilihan metode evaluasi menu. Metode apakah yang cocok untuk digunakan oleh ahli gizi tersebut? a. 24 hour recall b. Visual methode c. Weighed plate waste d. Self reported consumption e. Kuesioner kepuasan Pembahasan : Pada metode visual methode, sisa makanan diukur dengan cara menaksir secara visual banyaknya sisa makanan untuk setiap jenis hidangan. Kelebihan dari metode taksiran visual antara lain yaitu memerlukan waktu yang singkat, tidak memerlukan alat yang banyak dan rumit, menghemat biaya, dapat mengetahui sisa makanan menurut jenisnya. 63. Seorang ahli gizi di asrama atlet sedang menyusun standar spesifikasi beberapa



bahan pangan, salah satunya adalah ikan. Ikan yang diterima harus terjamin dari segi kesegaran dan terhindar dari cemaran benda asing. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri ikan yang segar diantaranya adalah a. b. c. d. e.



Keadaan bola mata ikan cembung Warna insang terlihat merah segar Ketika ditekan daging ikan tidak kembali ke posisi semula Terdapat lendir yang menutupi permukaan ikan Sisik ikan tidak mudah lepas ketika dipegang



Pembahasan: Ciri-ciri ikan segar : -



Keadaan bola mata cembung dan cemerlang serta korneanya masih bening Warna insang merah segar Terdapat lendir alami menutupi permukaan ikan Warna kulit belum pudar Sisik melekat kuat dan mengkilat Dagingnya kenyal dan jika ditekan dengan jari tidak berbekas



64. Ahli gizi penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit B sedang bertugas pada proses



penerimaan dan penyimpanan bahan makanan. Salah satu bahan pangan yang datang pada hari itu adalah daging. Setelah diperiksa, daging tersebut sudah sesuai dengan standar spesifikasi bahan pangan yang telah ditentukan. Kemudian ahli gizi membawa daging tersebut ke ruang penyimpanan untuk disimpan sementara. Berapa suhu penyimpanan yang diperlukan untuk menekan tumbuhnya bakteri pada daging? a. 5 oC b. 7 oC c. 4 oC d. -1 oC hingga 2 oC e. < -18 oC Penjelasan : Segera setelah diterima, daging segar harus disimpan pada suhu tidak lebih dari 4oC (41oF), sebaiknya pada suhu antara -1oC hingga 2oC, untuk menekan pertumbuhan bakteri pembusuk. 65. Pak Ridho merupakan seorang ahli gizi yang bekerja di rumah sakit Kabupaten



Bantul, Yogyakarta. Beliau selama bekerja selalu melakukan penatalaksanaan diet kepada para klien atau pasiennya setiap hari. Penatalaksanaan diet yang dilakukan meliputi mengkaji status gizi, merencanakan diet, dan mematau asupan zat gizi pada pasien. Apa penguasaan kompetensi yang dimiliki oleh pak Ridho untuk menjalankan pekerjaannya sebagai ahli gizi ? a. Gizi Olahraga b. Gizi Klinik c. Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit d. Gizi Masyarakat Pembahasan : Pelayanan gizi klinik meliputi pengkajian atau assesment gizi, diagnonis gizi, penyusunan menu, merencanakan diet pada pasien, implementasi diet, konseling gizi, monitoring dan evaluasi serta adanya penyusunan rencana untuk tindak lanjut pada pasien. Pelayanan gizi klinik biasanya dilakukan di fasilitas atau institusi kesehatan. 66. Setiap 6 bulan sekali, Rumah Sakit A mengadakan evaluasi menu dengan metode



yang paling akurat dengan mengukur secara langsung berat sisa tiap jenis makanan. Apakah nama metode evaluasi tersebut? a. 24 hour recall b. Visual plate waste c. Plate waste d. Weighed plate waste e. Self reported consumption Penjelasan : Weight method/ weighed Plate waste digunakan dengan tujuan untuk mengetahui dengan akurat bagaimana intake zat gizi dari seseorang. Metode ini yang digunakan untuk mengukur/ menimbang sisa makanan setiap jenis hidangan atau untuk mengukur total sisa makanan pada individual atau kelompok.



67. Ibu Hani sudah bekerja sebagai ahli gizi i rumah sakit D selama 5 tahun. Dalam 5



tahun tersebut ada salah satu unit kompetensi yang sudah dijalankan oleh ibu Hani yaitu ikut serta dalam menetapkan biaya dalam pelayanan gizi di rumah sakit tempat beliau bekerja. Dalam menetapkan biaya tersebut, ibu Hani memerlukan beberapa elemen kompetensi. Apa elemen yang harus dilakukan ibu Hani untuk mencapai unit kompetensi tersebut ? a. b. c. d. e.



Membuat diagnosis gizi pada pasien Melakukan tes biokimia pada pasien Melakukan pengukuran antropometri pada pasien Menentukan status gizi pada pasien di rumah sakit Menentukan standar makanan pasien di rumah sakit



Penjelasan:



Perencanaan bahan makanan di rumah sakit merupakan kegiatan menyusun kebutuhan bahan makanan pada pasien sesuai dengan kondisinya yang nantinya dibutuhkan dalam pengadaan makanan di rumah sakit dengan memperhatikan setiap peraturan dalam memberikan makanan ke pasien. Langkah yang dilakukan dalam perencanaan kebutuhan bahan makanan di rumah sakit yaitu menghitung jumlah pasien, menentukan porsi dari tiap bahan makanan, dan menghitung jumlah bahan makanan yang dikonsumsi dari setiap menu yang disediakan. 68. Adi merupakan seorang ahli gizi yang bekerja di rumah sakit swasta di Kota



Bandar Lampung. Dalam bekerja, Adi selalu berusaha untuk memelihara dan meningkatkan hubungan pertemanan dengan siapa pun yang berada di rumah sakit termasuk dengan semua organisasi dan teman satu profesi yang terkait. Berdasarkan kode etik ahli gizi, kepada siapa kewajiban yang sudah dilakukan oleh Adi ? a. b. c. d. e.



Kewajiban terhadap mitra kerja dan teman seprofesi Kewajiban terhadap profesi dan ahli gizi Kewajiban terhadap mitra kerja Kewajiban terhadap diri sendiri dan teman seprofesi Kewajiban terhadap klien dan profesi



Penjelasan :



Dalam menjalankan profesinya, sesama ahli gizi harus saling bekerja sama dan membantu dalam melakukan tugas pelayanan kepada klien atau masyarakat agar terwujud status gizi yang optimal. Kewajiban mengenai mitra kerja dan teman seprofesi yaitu ahli gizi berkewajiban senantiasa untuk menjalin hubungan persahabatan yang harmonis dengan semua organisasi atau ranah keilmuan yang terkait gizi dan juga teman satu profesi guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat serta mampu untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. 69. Seorang ahli gizi bekerja di salah satu rumah sakit di Kota Semarang, dalam



bekerja ahli gizi tersebut selalu menjalankan tugasnya dengan baik. Pada suatu hari, ahli gizi ini melakukan konseling terhadap klien yang menderita penyakit anemia. Selama konseling berjalan, klien sering menanyakan mengenai penyakitnya dan bagaimana cara untuk menanggulangi penyakitnya tersebut. Dalam konseling ini. ahli gizi memberikan informasi yang dibutuhkan oleh klien



dan menu makanan yang harus dikonsumsi serta merencanakan diet yang cocok untuk penderita anemia sehingga klien merasa tidak keberatan untuk menjalankan diet tersebut. Berdasarkan ilustrasi di atas, sikap profesional apa yang sudah diterapkan oleh ahli gizi ? a. b. c. d. e.



Etos kerja yang tinggi Skill Amanah Bertanggungjawab Knowledge



Penjelasan: Dalam menjalankan tugasnya, seorang ahli gizi harus memiliki sikap yang profesional, sikap profesional tersebut meliputi skill, knowledge, dan attitude. Dalam ilustrasi di atas, sikap profesional yang sudah diterapkan yaitu skill. Skill dalam hal ini orang bekerja di bidangnya yaitu ahli gizi harus benar-benar ahli dalam bidangnya dan menguasai skill dan kemampuan yang kompeten. 70. Bella merupakan ahli gizi Puskesmas A di Pulau Apel yang sudah bekerja sejak



tahun 2017. Kegiatan yang dilakukan Bella di puskesmas yaitu melaksanakan screening gizi pada anak-anak yang berada di SD secara berkala. Screening tersebut dilakukan untuk mengetahui status gizi pada anak-anak SD. Apa penguasaan kompetensi yang sudah dijalankan oleh Bella sebagai ahli gizi di puskesmas A ? a. Manajemen Industri Makanan b. Umum c. Gizi Olahraga d. Gizi Masyarakat e. Khusus Penjelasan:



Kegiatan yang dilakukan oleh ahli gizi yang meliputi perencanaan program, surveilance gizi, intervensi gizi, monitoring dan evaluasi, pelatihan bidang gizi, screening gizi, advokasi bidang gizi, dan koordinasi lintas sektor dalam bidang kesehatan merupakan pelayanan yang berfokus pada gizi masyarakat.



71. Puskesmas X di Kabupaten Malang memiliki program Pemberian Makanan



Tambahan (PMT) yang ditujukan untuk para ibu hamil yang mengalami kurang gizi, program ini disusun oleh ahli gizi di puskesmas tersebut. Sebelum program ini dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan screening gizi pada ibu hamil. Dalam screening tersebut, indikator antropomteri apa yang digunakan untuk mengetahui status gizi ibu ? a. Panjang lutut b. Berat badan c. Panjang ulna d. Tinggi badan e. Lingkar lengan atas Penjelasan:



Pengukuran antropometri pada ibu hamil untuk mengetahui status gizinya, indikator yang dapat digunakan dalam pengukuran tersebut yaitu Lingkar Lengan Atas (LILA). Lingkar lengan atas yang normal yaitu 23,5 cm. 72. Pemberian suplemen vitamin A merupakan program yang dicanangkan pemerintah



dengan sasaran yaitu kelompok yang rentan terkena masalah gizi seperti ibu hamil, anak-anak, dan bayi. Salah satu puskesmas di Kota Kupang telah melaksanakan program ini dengan tujuan untuk mengurangi angka KVA (Kurang Vitamin A). Dalam program pemberian suplemen vitamin A, dilakukan secara bertahap dan instens sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan. Dalam pemberian kapsul vitamin A ini sebaiknya dilakukan sebanyak berapa kali ? a. Pada bulan Mei dan September b. Sekali dalam seumur hidup c. Dua kali dalam seminggu d. Pada bulan Februari dan Agustus e. Ketika datang ke puskesmas Penjelasan:



Program pemberian suplemen vitamin A yang dicanangkan oleh pemerintah dilakukan dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Februari dan Agustus 73. Puskesmas di Pulau Mangga melakukan riset pada balita secara berkala untuk mengetahui status gizinya, dari hasil riset tersebut terdapat sebanyak 15 balita mengalami Kurang Energi Protein (KEP). Hal tersebut disebabkan karena kurangnya persediaan bahan makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan zat gizi pada balita, dengan risiko KEP tersebut maka akan menyebabkan balita mengalami stunting. Kemudian untuk mengatasi masalah tersebut, Puskesmas di Pulau Mangga melaksanakan suatu program guna untuk mengurangi anak balita yang mengalami KEP, program atau upaya yang dilakukan adalah? a. Pemberian Tablet Tambah Darah b. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) c. Penyuluhan Gizi d. Pengkajian Status Gizi e. Pemberian Kapsul Vitamin A Penjelasan:



Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi pada balita yang mengalami KEP dapat dilakukan dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang mengandung zat gizi yang memadai sehingga dapat memenuhi asupan zat gizi untuk balita dan balita tumbuh dan berkembang dengan baik. 74. Rumah Sakit di Kota Solo melakukan kegiatan survei konsumsi makanan untuk



mengetahui makanan yang dikonsumsi oleh warga serta kondisi kesehatan dan gizi di masyarakat. Meyra seorang ahli gizi yang bekerja di Rumah Sakit tersebut ditugaskan untuk melakukan survei konsumsi makanan di masyarakat, setelah Meyra telah mendapatkan data yang dibutuhkan yaitu asupan makanan sehari pada responden, maka langkah selanjutnya yang dilakukan Meyra yaitu menganalisis kecukupan asupan zat gizi pada responden. Dalam tahapan ini, apa data yang dibutuhkan oleh Meyra untuk menganalisis kecukupan zat gizi tersebut ?



a. Ukuran Rumah Tangga (URT) b. Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI) c. Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP) d. Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) e. Angka Kecukupan Gizi (AKG) Penjelasan:



AKG merupakan data-data yang berisi tabel kebutuhan zat gizi yang dibedakan berdasarkan usia dan jenis kelamin. Dengan menggunakan perbandingan pada AKG tersebut, maka akan mengetahui tingkat kebutuhan zat gizi pada responden 75. Puskemas A melakukan program pemeriksaan dan pelayanan gizi kepada



masyarakat untuk meningkatkan kualitas kesehatan. Pada suatu hari, Ibu Ahla membawa anaknya yang berusia 3 tahun untuk menimbang di posyandu yang dilaksanakan oleh puskesmas A, kemudian hasil penimbangan berat badan pada anak ibu Ahla yaitu 13,5 kg. Penimbangan tersebut dilakukan untuk mengetahui status gizi masa lalu pada balita. Apa indeks yang dapat digunakan untuk mengetahui status gizi masa lalu pada anak Ibu Ahla tersebut ? a. BB/U b. TB/U c. IMT/U d. BB/TB e. LLA/U Penjelasan:



IMT/U merupakan indeks yang dapat digunakan untuk mengetahui status gizi masa lalu pada balita, karena selain indeks BB dilakukan juga pengukuran tinggi badan yang merupakan suatu gambaran mengenai gizi dalam jangka panjang serta dibandingkan dengan usia pada balita. 76. Suatu Penelitian untuk dapat mengetahui hubungan antara kategori asupan serat



(cukup dan rendah) dengan kategori kolestrol (tinggi dan normal). Kedua variabel tersebut diukur dalam waktu yang sama dan secara bersamaan. Apa rancangan penelitian yang sudah dijelaskan di atas ? a. Kohort b. Cross Sectional c. Eksperimen d. Umum e. Case control dengan matching Penjelasan:



Cross Sectional merupakan suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara berbagai faktor risiko dengan efek, dengan berbagai cara pendekatan, observasi, dan pengumpulan data. Dalam penelitian ini, dilakukan dalam waktu yang bersamaan. 77. Rumah sakit G di Kota Malang melakukan beberapa evaluasi mengenai aspek



makanan yang dikonsumsi oleh pasien. Dari hasil evaluasi, diketahui bahwa makanan yang sampai kepada pasien yang berada pada gedung paling jauh dari dapur rumah sakit selalu tersisa banyak dan terlambat sampai kepada pasien yang berada di gedung paling jauh. Dari hal tersebut, aspek manajemen mana yang sebaiknya dijadikan topik penelitian pada rumah sakit G di Kota Malang tersebut ?



a. Manajemen distribusi makanan b. Manajemen pengelolaan makanan c. Manajemen penyimpanan makanan d. Manajemen pembelian makanan e. Manajemen pengadaan makanan Penjelasan:



Dalam kasus di atas, manajemen distribusi makanan dapat dijadikan bahan penelitian, karena terlambatnya makanan sampai ke pasien dan makanan yang banyak tersisa termasuk ke dalam evaluasi tugas dari manajemen distribusi makanan. 78. Jibran melakukan penelitian di Desa R untuk mendapatkan data yang valid. Penelitian yang dilakukan Jibran yaitu untuk mengetahui hubungan antara kategori asupan serat (cukup dan rendah) dengan kategori kolestrol (tinggi dan normal) pada pekerja. Penelitian dimulai dengan mencari orang yang (tidak dengan kolestrol tinggi) dengan asupan tinggi serat, dan juga mencari orang (tidak dengan kolestrol tinggi) dengan asupan rendah serat. Dalam penelitian ini, kedua kelompok diamati dengan jangka waktu tertentu. Apa rancangan penelitian yang dilakukan oleh Jibran ? a. Eksperimen b. Cross sectional c. Khusus d. Case control tanpa matching e. Kohort Penjelasan:



Kohort merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paparan dan penyakit, dengan membandingkan kelompok yang terpapar (faktor penelitian) dan kelompok tidak terpapar berdasarkan status penyakit. 79. Ridho merupakan ahli gizi di rumah sakit R yang akan melakukan penelitian tentang asupan makanan pada pasien dengan mengukur sisa makanan pada pasien. Jumlah rata-rata pasien setiap hari di rumah sakit yaitu 500 orang, sehingga diperlukan suatu metode untuk mengetahui sisa makanan pada pasien tersebut. Metode yang tepat untuk dilakukan oleh Ridho sebagai ahli gizi untuk mengetahui sisa makanan pada pasien ? a. Metode Penimbangan b. Metode Food Weighing c. Metode Taksiran Visual d. Metode Food Recall e. Metode Food Frequency Quisionere Penjelasan:



Metode taksiran visual merupakan metode survei konsumsi makanan yang dilakukan untuk mengetahui sisa makanan pada pasein. Metode ini biasanya dilakukan pada pasien yang berada di rumah sakit untuk melihat konsumsi makanan rumah sakit oleh pasien.



80. Danu melakukan sebuah penelitian untuk mengetahui antara kategori asupan serat (cukup dan rendah) dengan kategori kolestrol (tinggi dan normal). Penelitian dimulai dengan mencari orang dengan kolestrol tinggi kemudian dicari controlnya dengan tidak melakukan pemadanan kebiasaan beraktivitas fisik atau olahraga. Pada responden yang termasuk ke dalam tinggi kolestrol dan normal diukur dengan kategori asupan serat. Maka untuk itu, ukuran asosiasi yang tepat digunakan untuk rancangan penelitian Danu di atas adalah ? a. Odds ratio b. Umum c. Koefisien regresi d. Ratio prevalensi e. Koefisien korelasi Penjelasan:



Odds ratio merupakan ukuran yang digunakan untuk melakukan evaluasi hubungan antara dua kejadian atau faktor dalam statistik. Dalam odds ratio itu menghitung rasio antara dua peluang (odds) dari dua kelompok yang berbeda. 81. Evaluasi terhadap menu yang disajikan di rumah sakit dibutuhkan untuk menilai daya terima konsumen. Ahli gizi di rumah sakit G melakukan evaluasi menu dengan memberikan kuesioner pada pasien yang berisi pertanyaan tentang pendapat konsumen tentang cita rasa dan pelayanan. Apakah nama metode yang digunakan? a. Frekuensi penerimaan b. Indeks popularitas c. Laporan konsumsi mandiri d. Sisa makanan e. Survei kepuasan 82. Seorang laki-laki datang ke sebuah restoran yang menyediakan beberapa pilihan menu dengan bentuk paket atau set. Dalam satu paket terdiri dari makanan pokok, lauk, dan sayuran. Harga makanan ditentukan berdasarkan paket atau set menu. Makanan telah dipersiapkan sebelum pembeli datang. Berdasarkan pemberian harga, jenis menu apakah yang diterapkan oleh restoran tersebut? a. Non selective menu b. Static menu c. Single use menu d. Ala Carte menu e. Table d’hote menu Pembahasan: Jenis menu berdasarkan pemberian harga : a. Ala carte menu adalah menu yang mencantumkan berbagai jenis hidangan dengan beraneka ragam pilihan yang dapat diolah di dapur dan juga susunan menu dimana setiap makanan dicantumka pada daftar makanan



tersebut disertai harga untuk setiap makanannya. A’la cartemenu memiliki cirri-ciri sebagai berikut - Dalam menu sudah tercantum harga dari setiap makanan yang ditawarkan - Makanan disajikan atas dasar pesanan - Semua pilihan makanan yang tercantum dalam daftar langsung dipersiapkan atau dimasak apabila ada pesanan masuk. b. The table d’hote menu adalah lebih dikenal sebagai set menu. Jumlah pilihan hidangan yang terbatas, harga yang tertera untuk satu set menu dan makan telah dipersiapkan sebelum tamu datang merupakan dari ciri menu ini. 83. Di Desa Z masyarakat baru saja memanen ubi jalar, tetapi ubi tersebut tidak dapat dijual di pasar karena hari pasar di desa tersebut masih harus menunggu waktu selama tiga hari lagi. Oleh karena itu, ubi segera disimpan dengan teknik tertentu untuk mencegah kerusakan sebelum dijual. Bagaimana teknik penyimpanan ubi jalar yang benar untuk mencegah kerusakan? a. Disimpan di dalam lemari pendingin b. Direndam di dalam air semalaman c. Diangin-anginkan dengan cara digantung d. Ditutup dengan pasir kering/abu setebal 20-30 cm e. Dimasukkan ke dalam karung goni dan disimpan di dalam gudang kedap udara Pembahasan : Setelah dibersihkan dan diangin-anginkan sebentar cara efektif dalam penyimpanan ubi jalar adalah dengan menimbun ubi menggunakan pasir kering atau abu setebal 20-30 cm sehingga ubi tidak membusuk karena lembab dan tidak bertunas karena ubi saling menempel 84. Cenil merupakan salah satu makanan tradisional yang terbuat dari bahan dasar tepung kanji yang dicampur dengan garam, gula, dan air secukupnya. Cenil yang dijajakan oleh para pedagang biasanya berwarna-warni dengan tujuan untuk menarik minat beli konsumen. Suatu hari di lingkungan sekolah X diadakan inspeksi jajanan sekolah untuk diuji tingkat keamanannya. Kemudian ditemukan cenil yang berwarna merah mencolok, cenderung berpendar, bau makanan tidak alami sesuai bahan penyusun cenil, dan terdapat bintik-bintik warna karena tidak homogen. Jenis bahan tambahan pangan apa yang dicampurkan pada produk cenil tersebut? a. Tartrazin b. Metanil yellow c. Rhodamin d. B Karmoisin e. Indigotin Pembahasan :



Beberapa contoh pewarna buatan/sintesis yakni : tartrazin, sunset yellow (untuk warna kuning), allura, eritrosin, hijau FCF, dan beberapa pewarna buatan lainnya. Namun, ada juga pewarna makanan buatan yang tidak aman dan tidak layak untuk dikonsumsi. Seperti Rhodamin B dan metanil yellow yang sebenarnya merupakan pewarna tekstil yang dilarang penggunaannya dalam produk – produk pangan. Cenil yang menggunakan pewarna sintesis Karmoisin ini memiliki ciri fisik warna merah muda terang, tidak berpendar, warna homogen dan rasanya alami. Sedangkan, apabila makanan yang mengandung zat pewarna Rhodamin B yang tidak diperbolehkan untuk campuran makanan menurut Permenkes No. 722/MenKes/Per/1988, memiliki ciri-ciri fisik yaitu warna merah mencolok, cenderung berpendar, warna tidak pudar akibat pemanasan (digoreng maupun direbus), baunya tidak alami sesuai makanannya dan terdapat bintikbintik warna karena tidak homogen. 85. Seorang remaja dibawa ke rumah sakit oleh ibunya karena pergerakan anggota tubuhnya terlihat semakin hari semakin lemah setelah mengonsumsi makanan kaleng. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata anak tersebut mengalami kelumpuhan yang diakibatkan oleh keracunan makanan yang mengandung bakteri. Bakteri tersebut merupakan bakteri anaerob yang dapat membentuk spora yang relatif tahan panas. Racun yang dikeluarkan oleh bakteri tersebut disebut neurotoksin karena menyerang susunan syaraf sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan. Bakteri apakah yang dimaksud pada kasus tersebut? a. E. coli b. Salmonella c. C. botulinum d. C. perfringens e. Campylobacteria Pembahasan: C. botulinum dapat hidup di dalam makanan kaleng karena kondisi makanan di dalam kaleng yang anaerobik, dan bakteri ini hidup secara an-aerobik (tidak membutuhkan oksigen). Bakteri ini termasuk bakteri gram positif berbentuk batang, mempunyai dinding sel yang sebagian besar tersusun dari peptidoglikan (murein). C. botulinum juga dapat membentuk spora yang relatif tahan panas. Hal ini diperkirakan akibat proses termal yang kurang optimal, sehingga sel vegetatif dari C. botulinum masih ada dalam bahan pangan dan membentuk spora. Racun yang dikeluarkan oleh C. botulinum disebut “neurotoksin” karena racun tersebut menyerang sistem susunan syaraf. Gejala keracunannya bersifat neuroparalitik, yaitu menyebabkan kelumpuhan bagian tubuh tertentu karena susunan syaraf yang terganggu. Racun botulinum adalah suatu protein yang sangat beracun, sehingga walaupun tertelan dalam jumlah sedikit sudah dapat menyebabkan keracunan. 86. Suatu rumah sakit tipe B menyediakan penyelenggaraan makanan bagi pasien dan penunggu pasien. Siklus menu yang diterapkan di rumah sakit tersebut adalah



siklus menu 10 hari. Berikut ini, manakah yang merupakan karakteristik dari siklus menu 10 hari? a. Manajemen yang tergolong mudah dan pengulangan hidangan yang lebih lama b. Pengulangan hidangan lebih cepat dan manajemen yang tergolong mudah c. Pengulangan hidangan yang lama dan menggunakan dasar nama hari d. Penyusunan hidangan yang tergolong sulit dan pengulangan yang lebih lama e. Tidak mudah dihafal oleh klien dan manajemen yang mudah Pembahasan: Siklus menu 10 hari adalah sikus menu yang baik, dikarenakan tidak mudah untuk dihafal dan memiliki jangka waktu yang lama untuk pengulangannya. Meskipun siklus menu 10 hari juga memiliki kekurangan yaitu tidak mudah dalam pembuatan siklus menu tersebut. 87. Perencanaan menu di suatu institusi penyelenggara makanan memerlukan beberapa syarat, salah satunya adalah syarat yang diperlukan untuk menciptakan kualitas/mutu dan porsi makanan dengan cita rasa yang relatif sama. Syarat apakah yang dimaksud pada pernyataan tersebut ? a. Standar makanan b. Standar menu c. Standar mutu d. Standar resep e. Standar porsi Pembahasan: a. Standar porsi, yaitu rincian macam dan jumlah bahan makanan dalam berat bersih mentah untuk setiap jenis hidangan sesuai kebutuhan konsumen. b. Standar resep, yaitu resep yang sudah dibakukan untuk menciptakan kualitas/mutu dan porsi makanan yang relatif sama cita rasanya. c. Standar bumbu, yaitu rincian macam dan jumlah rempah dalam berat bersih mentah untuk setiap resep masakan yang sudah dibakukan sehingga dapat menciptakan hidangan yang relatif sama citarasanya. d. Siklus menu, yaitu satu set menu sehari yang disusun selama jangka waktu tertentu yang dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu e. Standar makanan, yaitu susunan bahan makanan yang digunakan berdasarkan jenis makanan 88. Suatu klinik baru di Kota X akan menyediakan pelayanan makanan bagi pasien. Dalam merencanakan menu makanan, klinik tersebut mempertimbangkan beberapa faktor, baik dari pihak manajemen maupun konsumen. Manakah faktor manajemen yang berpengaruh terhadap macam bahan makanan yang digunakan, macam hidangan yang dipilih, dan variasi menu? a. Fasilitas fisik dan peralatan b. Dana/anggaran c. Ketersediaan bahan makanan di pasar



d. Tipe produksi dan system pelayanan e. Keterampilan tenaga Pembahasan : Faktor perencanaan menu dari pihak manajemen : a. Tujuan institusi Faktor pertama yang menjadi dasar perencanaan menu di institusi adalah tujuannya, yaitu komersial atau nonkomersial. Menu direncanakan untuk restoran tentu berbeda dengan menu rumah sakit. Menu merupakan refleksi dari tujuan organisasi. Hal itu terlihat dari hidangan yang ditawarkan, besar porsi, macam menu (selektif atau standar). b. Dana/anggaran Pada institusi nonkomersial dana yang dialokasikan biasanya terbatas. Bahkan sangat terbatas. Untuk ini perlu strategi dalam perencanaan menunya agar kecukupan gizi konsumen terpenuhi. Hal ini terlihat dari pola menu, macam bahan makanan yang digunakan dan jumlah tenaga, jenis variasi menu dan lain-lain. Sedangkan untuk komersial, dalam menetapkan harga jual makanan harus benar-benar 13 diperhitungkan, biaya bahan makanan, biaya tenaga, dan biaya overhead, sehingga keuntungan yang wajar dapat tercapai. Dalam penentuan biaya makan institusi, faktor utama yang pelu diperhatikan ialah kesesuaian kebutuhan/kecukupan gizi, hidangan, variasi menu dengan anggaran yang didapat. c. Ketersediaan bahan makanan di pasar Ketersediaan bahan makanan mentah dipasar akan berpengaruh pada macam bahan makanan yang digunakan, serta macam hidangan yang dipilih dan variasi menu. Pada saat musim bahan makanan tertentu, pada menu yang telah disusun dapat pula di substitusi dengan bahan makanan tersebut. Substitusi dilakukan pada bahan makanan yang frekuensi penggunaannya dalam 1 siklus lebih sering d. Fasilitas fisik dan peralatan Macam menu yang disusun dapat mempengaruhi desain fisik dan peralatan yang dibutuhkan. Namun di lain pihak macam peralatan yang dimiliki dapat menjadi dasar dalam menentukan item menu/macam hidangan yang akan diproduksi. Contohnya bila dalam item menu yang direncanakan terdapat Chicken nuggets, maka perlu peralatan food prosessor. Menu yang disajikan hendaknya disesuaikan dengan macam dan jumlah peralatan yang tersedia e. Keterampilan tenaga Keterampilan, macam dan jumlah tenaga serta waktu yang tersedia akan berpengaruh pada macam hidangan/item menu serta jumlah item menu yang direncanakan.



f. Tipe produksi dan sistem pelayanan Tipe produksi dan cara pelayanan yang tepat untuk tipe sistem penyelenggaraan makanan tertentu, akan berdampak 14 pada macam hidangan yang direncanakan. Pada rumah sakit, dimana distribusi makanan dilakukan dengan cara sentralisasi, tidak dapat dipilih hidangan seperti omelet, es krim dan lain-lain. 89. Seorang ahli gizi mengadakan pelatihan untuk ibu-ibu balita dengan materi “Diversifikasi Pangan Lokal” dengan cara memperagakan pembuatan berbagai macam produk pangan. Apakah jenis metode yang digunakan dalam pelatihan ibu-ibu tersebut? a. Simulasi b. Tanya jawab c. Curah pendapat d. Role play e. Demonstrasi 90. Di satu kecamatan ditemukan banyaknya anak usia 6-24 bulan yang “stunting”. Daerah tersebut berada di daerah perkotaan dengan tingkat sosial ekonomi menengah ke atas. Tingkat pendidikan ibu-ibu di daerah tersebut termasuk menengah. Apa masalah utama yang ada di daerah tersebut yang terkait dengan kejadian stunting yang menjadi topik penyuluhan yang paling tepat adalah a. Pola asuh pemberian MP-ASI b. Hygiene dan sanitasi makanan anak c. Partisipasi datang ke posyandu d. Pentingnya gizi seimbang e. Pemanfaatan pekarangan untuk membantu penyediaan makanan bergizi 91. Di satu kecamatan yang akan diberikan penyuluhan mengenai MP-ASI ditemui bahwa sebagian besar ibu-ibu bekerja menjadi buruh pabrik. Anak balita mereka diasuh oleh nenek atau kerabatnya. Faktor dominan yang bisa mempengaruhi perubahan perilaku ibu-ibu untuk memberikan MP-ASI pada anak-anaknya yang paling tepat adalah a. Sikap b. Budaya c. Kesukaan makanan d. Media massa e. Hambatan teknis 92. Seorang ahli gizi Puskesmas X hendak memberikan penyuluhan ke taman kanak-kanak tentang perilaku hidup bersih dan kebiasaan sarapan. Metode terbaik yang bisa dilakukan ahli gizi tersebut adalah ? a. Ceramah b. Tanya jawab



c. Konseling d. Curah pendapat e. Simulation games 93. Bayi usia 9 bulan ditimbang di Posyandu, sudah 3 bulan berturut–turut BB tidak naik dirujuk ke puskesmas oleh oleh ahli gizi dilakukan assessment dan di Diagnosa Intake energy yang tidak adequate berhubungan dengan ketidaktahuan ibu didalam mempersiapkan makanan untuk bayi ditandai dengan intake yang kurang dari kecukupan. Di berikan intervensi berupa konseling gizi untuk merubah prilaku ibu. Apakah yang harus dimonitor untuk melihat keberhasilan intervensi gizi pada kasus diatas? a. Pengetahuan ibu b. Sikap ibu c. Perubahan menu untuk anak d. Status gizi anak naik e. Asupan bayi 94. Pasien Ds berusia 35 tahun dirawat dengan kondisi mual, muntah, berat badan= 45 kg, Hemoglobin = 11 mg/dl diberikan makanan lunak, asupan makan hanya 50 % dari kebutuhan. Apakah diagnose gizi yang tepat pada pasien tersebut? a. Inadekuat oral intake b. Gangguan menelan c. Perubahan nilai biokimia d. Asupan mineral berlebih e. Penurunan berat badan 95. Pasien anak laki-laki berusia 3 tahun 2 bulan 25 hari datang ke rumah sakit dengan kondisi demam, data antropometri Berat Badan = 9,8 Kg Tinggi badan 95 Cm. natrium darah 135 Meq/ L , Hb darah 11 mg.dl . Oleh ahli gizi akan dilakukan asuhan gizi terstandart. Data skrining yang manakah yang menjadi dasar mengkategorikan anak dalam kelompok beresiko malnutrisi? a. Demam b. Kadar natrium darah c. Kadar Hb darah d. Tinggi badan menurut umur e. Berat badan menurut umur 96. Laki-laki, usia 54 th pensiunan ABRI tinggi badan 161 cm, berat badan 65 kg. Di rawat di RS dengan keluhan sakit di persendian siku dan kaki. Keluhan ini dirasakan mula-mula setahun 2 kali, kemudian keluhan datang setiap bulan. Hasil pemeriksaan asam urat darah : 11 mg/dl. Oleh dokter pasien diberi obat uricosuric. Bahan makanan apakah yang sebaiknya tidak diberikan ? a. Susu dan keju



b. c. d. e.



Telur dan ikan Sayur dan buah Lemak dan minyak Kerang dan hati



97. Anak perempuan, usia 5 tahun, dirawat di rumah sakit karena sindroma nefrotik. Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya udem anasarka, anak rewel, tidak nafsu makan sehingga asupan kurang. Pemeriksaan laboratorium kadar albumin 2,7 gram/dl. Apa tujuan dietnya? a. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal b. Meningkatkan berat badan c. Meningkatkan albumin d. Memberikan makanan supaya anak tidak rewel e. Mengurangi asupan garam natrium 98. Perempuan umur 30 tahun didiagnosa medis gastritis akut, setiap kali makan pasien mual muntah, didiagnosa oleh ahi gizi, Kurangnya oral intake berhubungan dengan penyakit dan intake kurang dari kebutuhan ditandai dengan asupan oral hanya 60 % dari kebutuhan. Dan diberikan diet dengan tujuan Memberikan asupan energy 95 % dari kebutuhan. Apakah prinsip dan syarat dari diet yang akan diberikan terhadap pasien ? a. Makan, 3 kali makan utama 2 kali snack b. Rendah laktosa c. Sumber energi dari gula sederhana d. Porsi kecil tapi sering e. Lemak diberikan kurang dari ¼ energy 99. Jika proses konseling berjalan terlalu cepat sehingga klien tidak fokus terhadap masalahnya serta menimbulkan persepsi yang salah maka solusi yang harus dilakukan adalah ? a. Penyediaan, persiapan media (poster, food model, leaflet, antropoemetri tools, video, phantom, alat tulis) b. Menyiapkan media yang sesuai (menjelaskan jenis makanan dengan media food model) c. Konselor harus mengendalikan dan mengarahkan proses komunikasi d. Persiapan ruangan, sarana konseling dan suasana yang mendukung e. Menghentikan sesi konselor dan ditunda hingga pertemuan selanjutnya 100. Dalam melakukan konseling gizi pada penderita DM, seorang konselor gizi mengkaji data laboratorium yang berkaitan dengan diagnosis penyakit. Data lab. yang menjadi perhatian adalah kecuali a. HbA1C b. Ureum c. GDS



d. GDP e. GD2PP 101. Seorang laki-laki datang berkunjung ke poli gizi dengan keluhan nafsu makan meningkat, sering buang air kecil, sering berkeringat, sering haus, BB semakin menurun, dan sering kesemutan. klien membawa serta hasil pemeriksaan laboratorium. Pada saat pertama kali datang, langkah yang dilakukan konselor adalah ? a. Langsung menanyakan BB b. Menanyakan kebiasaan olahraga c. Memberikan salam dan menanyakan kabar d. Menanyakan pola makan klien e. Menanyakan keluhan yang dialami klien 102. Seorang konselor mendapatkan seorang klien yang berkarakter *tertutup* terhadap orang lain, maka langkah yang harus dilakukan konselor adalah, kecuali… a. Konselor meyakinkan kliennya dalam waktu yang singkat sehingga kliennya merasa aman, nyaman dan mau menyampaikan masalah kepada konselor dengan terbuka b. Konselor harus bisa membangun suasana yang nyaman dengan tidak terkesan menginterogasi, intimidasi dan menjamin adanya privasi klien c. Konselor harus bisa berkomunikasi dengan baik untuk menumbuhkan rasa percaya diri klien d. Konselor harus menggunakan teknik probing kepada klien e. Ucapkan salam, tersenyum, keramahan dan menunjukkan rasa empati kepada klien Pembahasan: Teknik probing merupakan sebuah metode untuk menggali sebuah informasi dengan serangkaian pertanyaan yang sifatnya terbuka demi tersaringnya informasi yang lebih detail. Sehingga metode ini cocok digunakan untuk menghadapi klien yang berkarakter “tertutup”. 103. Seorang konselor dituntut untuk ahli dibidangnya khususnya ilmu gizi dan dietetik. Hal ini disebut sebagai syarat… a. Objective b. Open minded c. Expertness d. Sympathy e. Subjective Pembahasan: Seorang konselor harus mampu memberikan informasi yang relevan tentang sumber daya yang diperlukan oleh klien agar dapat mengambil keputusan yang baik. Maka dari itu konselor harus memenuhi syarat expertness atau keahlian.



104. Tn. D mengalami gagal ginjal dan harus melakukan cuci darah 2x dalam satu mingu. Mengingat kondisinya tidak diperbolehkan mengonsumsi bahan makanan seperti pisang, ketimun, sawi putih, dan buah belimbing karena dapat memperburuk kondisi pasien. Apakah nama zat yang terkandung pada makanan di atas? a. Asam oksalat b. Asam benzoat c. Asam sitrat d. Asam laktat e. Asam phitat Pembahasan: Asam oksalat merupakan senyawa organik yang banyak ditemukan dalam berbagai tumbuhan seperti pisang, timun, belimbing dan sawi putih. Setelah dikonsumsi asam oksalat akan membentuk ikatan dengan mineral dan membentuk senyawa lain. Pembentukan senyawa ini sebagian besar terjadi di usus besar tetapi juga dapat terjadi id ginjal dan saluran kemih. Apabila jumlah asam oksalat berlebihan dalam tubuh, mineral-mineral yang berikatan dengan asam oksalat akan mudah mengendap dan mengkristal. Hal ini dapat meningkatkan resiko terjadinya batu ginjal yang akan mengakibatkan terjadinya gagal ginjal. 105. Di desa C terdapat anak laki-laki berusia 3 tahun dengan hasil pemeriksaan fisik menunjukkan adanya edema, depigmentasi kulit dan rambut, atrofi otot, serta hepatomegaly. Berat badannya 10 kg. Apakah kekurangan gizi spesifik yang terjadi pada anak tersebut? a. Protein b. Lemak c. Karbohidrat d. Energi e. Serat Pembahasan: Protein merupakan zat gizi makro yang berperan penting terhadap pertumbuhan dan pembentukan sel dan jaringan tubuh (pada kulit, kuku dan rambut), serta memperkuat tulang dan otot serta. 106. Faqih berumur 10 tahun dirawat dirumah sakit dan didiagnosis kurang gizi. Anak ini merasa mual, tidak muntah, tidak diare maupun tidak konstipasi. Sering merasa perut penuh (kembung) setelah habis makan sehingga oleh orang tua



membatasi porsi makan. Hasil recall pasien 24 jam menunjukkan konsumsi zat gizi kurang. Apa intervensi yg dapat diberikan untuk mengatasi keluhan tersebut? a. Makanan saring b. Membatasi calcium c. Porsi kecil tapi sering d. Membatasi cairan e. Membatasi natrium Penjelasan : Tujuan intervensi pada kasus faqih antara lain memastikan asupan oral yang optimal sesuai dengan kebutuhan gizi, menjaga asupan makanan untuk menormalkan keadaan perut penuh (kembung) 105. Puskesmas B melakukan kegiatan pendampingan pada keluarga gizi buruk. Dari hasil kajian umumnya makanan balita energinya kurang memadai sehingga tidak mencukupi kebutuhan gizinya. Bahan apa saja yang bisa ditambahkan pada makanan balita tersebut untuk menambah kandungan energinya? a. Menambahkan madu b. Menambahkan susu formula c. Menambahkan gula dan garam d. Menambahkan gula, minyak atau mentega e. Menambahkan tepung campuran serealia dan kacang-kacangan 106. Ny. N membawa anak laki-lakinya yang berumur 3 tahun ke Poli gizi di rumah sakit dengan harapan ingin mengetahui status gizinya. Oleh petugas gizi dilakukan pengukuran berat badan. Setelah diolah dengan Z-score hasilnya – 3 SD sampai dengan < - 2 SD. Tentukan status gizi anak tersebut? a. Gizi baik b. Gizi kurang c. Gizi buruk d. Gemuk e. Obesitas 107. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke klinik gizi di Rumah sakit dilakukan assessment oleh ahli gizi dan dilakukan pengukuran. Hasil pengukuran antropometri diperoleh data berat badan dan tinggi badan sebesar 75 kg dan 160 cm. Hasil penilaian laboratorium diketahui level trigliserida 350 mg/dl dan kolesterol sebesar 225 mg/dl. Kemudian ahli gizi melakukan assessment kebiasaan makan pasien tersebut. Apakah zat gizi yg perlu dikaji pada assessment tersebut? a. Energi dan Protein b. Karbohidrat dan Protein c. Lemak dan kalsium d. Energi dan karbohidrat e. Karbohidrat dan lemak



108. Laki-laki umur 50 tahun dirawat di RS dengan keluhan demam, mual, dan penurunan nafsu makan. Data asupan energi 56% dari kebutuhan, protein 60% dari kebutuhan, data laboratorium meliputi gula darah sewaktu 110 mg/dl, kadar Hb 11,5 gr/dl, dan albumin 2,5 gr/dl. Data apa saja yg harus dimonitoring setiap hari untuk kasus diatas ? a. Asupan energi dan Hb b. Gula darah c. Albumin dan Hb d. Energi dan Protein e. Protein dan Gula darah 109. seorang perempuan berusia 32 tahun menderita diabetes mellitus tipe 1 dan mengalami gagal ginjal progresif dalam kurun waktu dua tahu terakhir. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan tanda tanda abnormalitas. Sedangkan dalam uji laboratorium menunjukan kadar hemogoblin pasian 9 g/dl, hematokrit 28%, dan MCV 94 normositer dan normokromik. Berdasarkan kondisi tersebut penyebab yang paling memungkinkan adalah? a. pendarahan akut b. leukimia limfosik kronik c. anemia sideroblast d. defisiensi enzim eritrosit e. defisiensi erythoprotein 110. Laki-Laki berusia 35 tahun dirawat pada sebuah rumah sakit dengan kondisi mual, muntah, BB 47 kg, Hb 11 gr/dl diberikan makanan lunak, monitoring intake hanya 50% dari kebutuhan. Berdasarkan uraian tersebut, permasalahan gizi yg terjadi pada pasien tersebut? a. Hipertensi b. Mual dan muntah c. Penurunan berat badan d. Inadequate oral intake e. Wasting 111. Kejadian eklamsia/pre eklamsi yang ditandai dengan gejala yg kadang-kadang berbeda antara individu satu dengan yg lain, sehingga pengaturan diet jugaperlu mendapatkan perhatian karena berhubungan dengan gejala yg ada. Tiga gejala khas yg sering disebut TRIAS gejala pada pasien eklamsi/pre eklamsi yaitu? a. Hipertensi, protinuria, dan polidipsia b. Oedema, polidipsia, dan polifagia c. Hipertensi, albuminuria, dan muntah 10x/hari d. Hipertensi, oedema, dan proteinuria e. Ketonuria, disfagia, dan diabetes gestasional



112. Pada sebuah penelitian dengan subjek penelitian ibu hamil sebanyak 320 orang dari jumlah tersebut KEK 102 orang, cakupan PMT bumil KEK 51,5%, cakupan K4 60%, dan dari hasil pengkajian ibu hamil yang berkunjung ke puskesmas didapatkan asupan rata-rata energi