Soal Ujian Epidemiologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOAL UJIAN SEMESTER ANTARA MATA KULIAH EPIDEMIOLOGI Pilihan Ganda 1. Dari definisi berikut, yang tidak termasuk dalam definisi epidemiologi adalah : A. Ilmu yang mempelajari tentang penyakit sebagai fenomena massal B. studi distribusi suatu penyakit atau kondisi dalam populasi dan faktor yang mempengaruhi distribusi ini C. Ilmu yg mempelajari distribusi dan determinan status kesehatan dan kejadiannya dlm suatu populasi D. Ilmu yg mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran mas.kesh. pd sekelompok manusia serta faktor-faktor yg mempengaruhinya E. Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makluk hidup dengan lingkungannya 2. Studi kasus ke-1. Data hasil penelitian terhadap guru di kabupaten A dan B diketahui bahwa latar belakang responden yang berjumlah 219 orang berdasarkan tingkat pendidikan, sebagai berikut; SLTA 11 orang, Diploma 34 orang, Sarjana 47 orang, dan magister 8 orang. Contoh kasus di atas merupakan tipe rancangan epidemiologi. A. Deskriptif – case series B. Deskriptif – based on rates C. Deskriptif – case report D. Analitik – cross sectional study E. Analitik – ecological study 3. Berikut merupakan ciri-ciri indikator yang dapat digunakan untuk membantu dalam mengukur perubahan yang terjadi, kecuali : A. Valid B. Representatif C. Sensitif D. Spesifik E. Reliabel 4. Kegunaan indikator adalah : A. Mnentukan batasan suatu masalah B. Menentukan keseriusan masalah C. Alat untuk mengevaluasi kegiatan D. Seluruh jawaban salah E. Seluruh jawaban benar 5. Tiga hal pokok yang mempengaruhi desain penelitian epidemiologi adalah : A. Frekuensi, penyebaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi B. Host, agent dan lingkungan C. Waktu, orang dan tempat D. Seluruhnya benar E. Bukan salah satu di atas 6. Untuk mendapatkan data yang sahih, dalam studi yang akan dilakukan untuk analisis epidemiologi, langkah-langkah yang harus dilalui meliputi : A. Pengumpulan, entry dan koding data



B. Editing dan analisa data C. Analisis dan Interpretasi data D. Semua jawaban benar E. Tidak termasuk dalam jawaban di atas 7. Studi kasus ke-2. Dalam publikasi Trivier JM, Caron J, Mahieu M, Cambier N, Rose C (2001). Fatal aplastic anaemia associated with clopidogrel. Lancet, 357:446.; dilaporkan terjadinya anemia aplastik fatal pada seorang pria berumur 88 tahun setelah mengkonsumsi Clopidogrel, obat yang relatif baru di pasar yang berfungsi menghambat agregasi platelet. Penulis berspekulasi bahwa penyakit fatal tersebut kemungkinan disebabkan oleh Clopidogrel dan mengingatkan para dokter untuk melihat kemungkinan efek saming dari obat tersebut. Contoh kasus di atas merupakan tipe rancangan epidemiologi : A. Deskriptif – case series B. Deskriptif – based on rates C. Deskriptif – case report D. Analitik – cross sectional study E. Analitik – ecological study 8. Dalam analisis faktor risiko, beberapa hal di bawah merupakan faktor risiko intrinsik (berasal dari host), kecuali : A. Jenis kelamin dan usia B. Faktor nutrisi C. Faktor budaya D. Faktor nutrisi E. Faktor imunitas 9. Studi kasus ke-3. berdasarkan publikasi Will RG, Ironside JW, Zeidler M, Cousens SN, Estibeiro K, Alperovitch A et al (1996). A new variant of Creutzfeld-Jacob disease in the UK. Lancet, 347: 921 - 925. Setelah dilaporkan adanya infeksi Bovine spongiform encephalopathy (BSE) pada sapi pada tahun 1987, ada kekawatiran bahwa penyakit tersebut mungkin dapat menular ke manusia. Suatu unit surveilans khusus didirikan untuk mempelajari penyakit Creutzfeld-Jacob Disease (CJD) secara intens dan berkelanjutan, suatu penyakit demensia progresif yang langka dan fatal yang mempunyai gambaran klinis dan pathologis seperti BSE. Pada tahun 1996, peneliti di unit tersebut berhasil mendeskripsikan 10 kasus yang memenuhi kriteria CJD tetapi semuanya terjadi pada golongan umur yang tidak lazim, menunjukkan gejala simptom yang khas dan pada pemeriksaan pathologis, mempunyai plak protein prion yang luas di otak yang mirip dengan infeksi BSE. Kasus di atas merupakan contoh analisis epidemiologi dengan menggunakan rancangan: A. Deskriptif – case series B. Deskriptif – based on rates C. Deskriptif – case report D. Analitik – cross sectional study E. Analitik – ecological study 10. Proses perubahan data kategorik menjadi data numerik merupakan fase penting dalam analisis epidemiologi. Proses tersebut dilakukan pada saat : A. Pengumpulan data primer



B. Entry data C. Koding data D. Intepretasi data E. Bukan salah satu di atas 11. Studi kasus ke-4. Anderson et al. (1998) meneliti 4.063 anak usia 8 sampai 16 tahun yang telah berpartisipasi dalam Survei Kesehatan National untuk menilai hubungan antara menonton televisi dan indeks massa tubuh. Pada sutu uji tunggal, setiap anak akan diberi serangkaian pertanyaan tentang jumlah anak yang biasa menonton televisi. Tinggi, berat dan serangkaian pengukuran tubuh lainnya diambil pada waktu yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak laki-laki dan perempuan yang menonton televisi 4 jam atau lebih memiliki indeks massa tubuh yang secara signifikan lebih besar daripada anak laki-laki dan perempuan yang menonton televisi kurang dari 2 jam per hari. Kasus di atas merupakan contoh analisis epidemiologi dengan menggunakan rancangan: A. Deskriptif – case series B. Analitik – cross sectional study C. Analitik – ecological study D. Analitik – cohort study E. Analitik – Ecological study 12. Dalam studi retrospektif, ada beberapa kelemahan hasil yang dihadapi dibandingkan jenis analisis lainnya sebagaimana tersebut di bawah ini, kecuali : A. Memerlukan waktu studi yang panjang B. Membutuhkan biaya yang besar untuk melakukannya C. Kegagalan dalam mem-follow up akan dapat menimbulkan masalah yang penting D. Membutuhkan riwayat sampel yang lengkap E. Tidak dapat memberikan informasi tentang kejadian penyakit dalam suatu populasi 13. Studi kasus ke-5. Muscat et al (2000) berusaha untuk menguji hipotesis bahwa penggunaan telepon seluler akan mempengaruhi risiko kanker otak. Dari tahun 1994 sampai 1998 di 5 pusat pusat kesehatan akademik di USA, mereka merekrut 469 kasus kanker baru yang didiagnosis berasal dari otak. Kisaran umur subyek 18-80 tahun. Kontrol (n=442) adalah pasien rawat inap tanpa kanker otak di rumah sakit tersebut, termasuk orang-orang yang terkena leukemia atau limfoma. Kontrol di samping untuk mencocokkan kasus pada usia, jenis kelamin, ras dan bulan masuk RS. Setiap kasus dan kontrol diwawancarai mengenai penggunaan layanan telepon seluler sebelum sakit. Secara keseluruhan, 14,1% kasus dan 18% kontrol dilaporkan pernah memiliki riwayat berlangganan layanan telepon seluler. Setelah disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, ras, pendidikan, pusat studi, bulan dam tahun wawancara. Resiko berkembangnya kanker otak akibat menggunakan telepon seluler 0,85 kali lebih besar (95%, CI 0,6-1,2) dari yang tidak pernah berlangganan telepon seluler. Kasus di atas merupakan contoh analisis epidemiologi dengan menggunakan rancangan: A. Analitik – case control study B. Analitik – cross sectional study C. Analitik – ecological study D. Analitik – cohort study



E. Analitik – Ecological study 14. Desain penelitian yang digunakan untuk melihat keterkaitan keberadaan suatu penyakit dari individu yang termasuk dalam sampel yang diperiksa dengan ada tidaknya faktor risiko tertentu yang diukur dalam satu titik waktu merupakan desain penelitian : A. Cohort B. Cross sectional C. Ekologis D. Case-control E. Case report 15. Kelemahan dari studi case control adalah : A. Sangat sulit memastikan pilihan obyek yang tepat, sehingga sulit menjamin pemilihan sampel yang sesuai B. Tidak dapat memberikan informasi tentang kejadian penyakit dalam suatu populasi C. Penelitian ini tergantung pada kualitas laporan/data sebelumnya D. Ketiga-tiganya benar E. Bukan dari salah satu yang tersebut di atas 16. Studi eksperimental dilakukan apabila : A. Ada intervensi/perlakuan terhadap variable B. Ada kelompok control C. Randomized clinical trial D. Uji kelompok atau masyarakat E. Semuanya benar 17. Perbedaan uji deskriptif dibandingkan dengan uji analitik adalah : A. Dilakukan tanpa hipotesis B. Untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara paparan terhadap faktor risiko dan terjadinya suatu penyakit C. Adanya kelompok control D. Adanya intervensi terhadap variable E. Bukan salah satu tersebut di atas 18. Berikut yang bukan merupakan studi analitik adalah A. Ecological study B. Case series C. Cross-sectional study D. Cohort study E. Case control study 19. Studi kasus ke-6. Yang CY, Chiu HF, Cheng MF, Tsai SS (1998). Chlorination of drinking water and cancer in Taiwan. Environmental Research, 78: 1 - 6. Yang et al. meneliti hubungan antara air minum yang diklorinasi dengan kematian akibat di 28 kota di Taiwan. Para peneliti menemukan hubungan positif antara penggunaan air minum klorinasi dan kematian akibat kanker rektum, paru-paru, kandung kemih dan ginjal. Kasus di atas merupakan contoh analisis epidemiologi dengan menggunakan rancangan: A. Deskriptif – case series B. Analitik – cross sectional study C. Analitik – ecological study D. Analitik – cohort study



E. Analitik – Ecological study 20. Beberapa faktor yang mempengaruhi prevalence rate meningkat : A. Penyakit yang berlangsung lama B. Semakin banyak kasus pindah ke luar daerah C. Angka kesembuhan penyakit meningkat D. Semakin banyak orang sehat masuk ke wilayah tersebut E. Semakin banyak kasus pindah ke luar daerah Essay (Bobot nilai 5 per soal) 1. Mengapa dalam studi kesehatan lingkungan perlu memahami mengenai epidemiologi penyakit? Jelaskan! 2. Apa yang anda ketahui mengenai studi epidemiologi deskriptif? 3. Apa yang anda ketahui mengenai studi potong lintang (cross sectional study) 4. Apakah keuntungan dan kelemahan studi kohort? Jelaskan