Soapier Soapie [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TENTANG METODE DOKUMENTASI SOAPIER, SOAPIE DAN SOAP MATA KULIAH DOKUMENTASI KEBIDANAN



Dosen Pengampu : Megawati S.Si.T, M.Keb Disusun Oleh : Kelompok 1 Semester 3C Aulia Fitriani



P07124119008



Aulia Safitri



P07124119010



Dona Selvy Ayu Ning Tyas



P07124119016



Eva Saraswati



P07124119022



Fransisca Duwi Andrian Puspa



P07124119028



Jami Muliani



P07124119033



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN JURUSAN KEBIDANAN DIPLOMA III 2020



KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahan kepada baginda tercinta kita yaitu, Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti. Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Dokumentasi yang berjudul “ Metode Dokumentasi SOAPIER, SOAPIE dan SOAP “. Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian, apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, saya ucapkan terima kasih dan saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan kepada para pembaca.



Banjarbaru,05 Agustus 2020



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...……………………………….................…………….....……...i DAFTAR ISI…………………..………………………..................…………….….……..ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……………………………………................…..…….……........….….1 B. Rumusan Masalah…… ……………………….…................…...………………..........2 C. Tujuan…………….………………………….……................………………..…...……2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Dokumentasi…… ……………………........................….……...……….…3 B. Tujuan Dokumentasi Kebidanan…… ……….......................……………….……........4 C. Metode SOAPIE…… ……………………….……....…...............……………............5 D. Metode SOAPIER…… ……………………….……................………………............7 E. Metode SOAP…………………………………………………………………….……9 F. Contoh SOAPIE…… ……………………….……................………………...............11 G. Contoh SOAPIER…… ……………………….……................………………............15 H. Contoh SOAP……………………………………………………………………….....22 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………….................……....…………26 B. Saran…………………………………………………….................……………..........26 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..…..................27



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Dokumentasi kebidanan adalah suatu sistem pencatatan dan pelaporan informasi tentang kondisi dan perkembangan kesehatan pasien dan semua kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan (Bidan,dokter,perawat dan petugas kesehatan lain). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan adalah dengan adanya sistem pendokumentasian yang baik. Sistem pendokumentasian yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai sarana komunikasi antara tenaga kesehatan, sarana untuk dapat mengikuti perkembangan dan evaluasi pasien, dapat dijadikan data penelitian dan pendidikan, mempunyai nilai hukum dan merupakan dokumen yang syah. Dalam kebidanan banyak hal penting yang harus didokumentasikan yaitu segala asuhan atau tindakan yang diberikan oleh bidan baik pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi, dan keluarga berencana. Catatan pasien merupakan suatu dokumen yang legal, yang mencatat status pasien pada saat lampau, sekarang, dalam bentuk tulisan, yang menggambarkan catatan kebidanan yang diberikan. Umumnya catatan pasien berisi informasi yang mengidentifikasi masalah, diagnosa kebidanan dan kebutuhan klien, respons pasien terhadap asuhan kebidanan yang diberikan dan respons terhadap pengobatan serta rencana untuk intervensi lebih lanjut. Keberadaan dokumentasi baik berbentuk catatan maupun laporan akan sangat membantu komunikasi antara sesama bidan maupun disiplin ilmu lain dalam rencana pengobatan. Tujuan akhir dari Makalah  ini adalah memberikan pengetahuan pada mahasiswa mengenai 4 langkah dokumentasi, SOAPIER, SOAPIE, SOAPIED, SOAP. Dengan memahami ke 4 langkah pendokumentasian di atas sebagai satu metode rekam medis yang diintisarikan dari manajemen proses asuhan kebidanan dengan demikian rekan mahasiswa akan mampu menerapkan pendokumentasian pada saat memberikan pelayanan atau asuhan kebidanan



B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari dokumentasi ? 2. Apa saja tujuan dokumentasi kebidanan ? 3. Apa yang dimaksud dengan pendokumentasian dengan metode SOAPIE ?. 4. Apa yang dimaksud dengan pendokumentasian dengan metode SOAPIER ? 5. Apa yang dimaksud dengan pendokumentasian dengan metode SOAP ? 6. Bagaimana contoh pendokumentasian dengan metode SOAPIE? 7. Bagaimana contoh pendokumentasian dengan metode SOAPIER? 8. Bagaimana contoh pendokumentasian dengan metode SOAP ? C. Tujuan Penulisan Makalah 1. Untuk mengetahui pengertian dokumentasi 2. Untuk mengetahui tujuan dokumentasi kebidanan 3. Untuk mengetahui pendokumentasian dengan metode SOAPIE. 4.  Untuk mengetahui pendokumentasian dengan metode SOAPIER. 5. Untuk mengetahui pendokumentasian dengan metode SOAP 6. Untuk mengetahui contoh pendokumentasian dengan metode SOAPIE. 7. Untuk mengetahui contoh pendokumentasian dengan metode SOAPIER 8. Untuk mengetahui contoh pendokumentasian dengan metode SOAP



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti bahan pustaka, baik yang berbentuk



tulisan



maupun



rekaman



lainnya



seperti



dengan



pita



suara/cassete,vidio,film,gambar dan foto (suyono trino). Dalam kamus besar bahasa indonesia adalah surat yang tertulis/tercetak yang dapat di pakai sebagai bukti keterangan (seperti akta kelahiran, surat nikah, surat perjanjian, dan sebagainya). Dokumen dalam bahasa inggris berarti satu atau lebih lembar kertas resmi (offical) dengan tulisan di atasnya. Menurut frances fischbbaach (1991) isi dan kegiatan dokumentasi apabila di terapkan dalam asuhan kebidanan adalah sebagai berikut: 1. Tulisan yang berisi komunikasi tentang kenyataan yang essensial untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi untuk suatu periode tertentu. 2.  Menyiapkan dan memelihara kejadian-kejadian yang di perhitungkan melalui gambaran, catatan /dokumentasi 3. Membuat catatan pasien yang otentik tentang kebutuhan asuhan kebidanan, 4. Memonitor catatan profesional dan data dari pasien, kegiatan perawatan, perkembangan pasien menjadi sehat atau sakit dan hasil asuhan kebidanan. 5. Melaksanakan kegiatan perawatan, mengurangi penderitaan dan perawatan pada pasien yang hampir meninggal dunia. Dokumentasi mempunyai 2 sifat yaitu tertutup dan terbuka, tertutup apabila di dalam berisi rahasia yang tidak pantas di perlihatkan, di ungkapakan dan di sebarluaskan kepada masyarakat.terbuka apabila dokumen tersebut selalu berinteraksi fengan lingkungan nya yang menerima dan menghimpun informasi. Pendokumentasian dari asuhan kebidanan dirumah sakit dikenal dengan istilah rekam medic. dokumentasi kebidanan menurut SK MenKes RI 749 adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen yang berisi tentang identitas: Anamnesa, pemeriksaan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada seseorang kepada seorang pasien selama dirawat dirumah sakit yang dilakukan di unit-unit rawat termasuk UGD dan unit rawat inap. Dokumentasi berisi dokumen/pencatatan yang member bukti dan kesaksian tentang sesuatu atau suatu pencatatan tentang sesuatu.



B. Tujuan Dokumentasi Kebidanan Catatan pasien merupakan suatu dokumentasi legal berbentuk tulisan, meliputi keadaan sehat dan sakit pasien pada masa lampau dan masa sekarang, menggambarkan asuhan kebidanan yang diberikan. Dokumentasi asuhan kebidanan pada pasien dibuat untuk menunjang tertibnya administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan ditempat-tempat pelayanan kebidanan antara lain: Puskesmas, rumah bersalin, atau bidan praktik swasta. Adapun tujuan dokumentasi kebidanan adalah sebagai berikut: 1. Sebagai sarana komunikasi Komunikasi terjadi dalam tiga arah: a. Ke bawah untuk melakukan instruksi b. Ke atas untuk member laporan c. Ke samping (lateral) untuk memberi saran 2. Sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat Sebagai upaya untuk melindungi pasien terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang diterima dan perlindungan terhadap keamanan perawat dalam melaksanakan tugasnya, maka perawat/bidan diharuskan mencatat segala tindakan yang dilakukan terhadap pasien. Hal ini penting berkaitan dengan langkah antisipasi terhadap ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan dan kaitannya dengan aspek hukum yang dapat dijadikan settle concern, artinya dokumentasi dapat digunakan untuk menjawab ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diterima secara hukum. 3. Sebagai informasi statistic Data statistik dari dokumentasi kebidanan dapat membantu merencanakan kebutuhan dimasa mendatang, baik SDM, sarana, prasaran dan teknis. Penting kiranya untuk terus menerus member informasi kepada orang tentang apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan, serta segala perubahan dalam pekerjaan yang telah ditetapkan. 4. Sebagai sarana pendidikan Dokumentasi asuhan kebidanan yang dilaksanakan secara baik dan benar akan membantu para siswa kebidanan maupun siswa kesehatan lainnya dalam proses belajar mengajar untuk mendapatkan pengetahuan dan membandingkannya, baik teori maupun praktek lapangan.



5. Sebagai sumber data penelitian Informasi yang ditulis dalam dokumentasi dapat digunakan sebagai sember data penelitian. Hal ini erat kaitannya dengan yang dilakukan terhadap asuhan kebidanan yang diberikan, sehingga melalui penelitian dapat diciptakan satu bentuk pelayanan keperawatan dan kebidanan yang aman, efektif dan etis. 6. Sebagai jaminan kualitas pelayanan kesehatan Melalui dokumentasi yang diakukan dengan baik dan benar, diharapkan asuhan kebidanan yang berkualitas dapat dicapai, karena jaminan kulitas merupakan bagian dari program pengembangan pelayanan kesehatan. Suatu perbaikan tidak dapat diwujudkan tanpa dokumentasi yang kontinu, akurat dan rutin baik yang dilakukan oleh bidan maupun tenaga kesehatan lainnya. Audit jaminan kualitas membantu untuk menetapkan suatu akreditasi pelayanan kebidanan daam mencapai standar yang telah ditetapkan. 7. Sebagai sumber data asuhan kebidanan berkelanjutan Dengan dokumentasi akan didapatkan data yang actual dan konsisten mencakup seluruh asuhan kebidanan yang dilakukan. 8. Untuk menetapkan prosedur dan standar Prosedur menentukan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan, sedangkan standar menentukan aturan yang akan dianut dalam menjalankan prosedur tersebut. 9. Untuk mencatat Dokumentasi akan diperluakn untuk memonitor kinerja peralatan, system, dan sumber daya manusia. Dari dokumentasi ini, manajemen dapat memutuskan atau menilai apakah departemen tersebut memenuhi atau mencapai tujuannya dalam skala waktu dan batasan sumber dayanya. Selain itu manajemen dapat mengukur kualitas pekerjaan, yaitu apakah outputnya sesuai dengan spesifikasi dan standar yang telah ditetapkan. 10. Untuk memberi instruksi Dokumentasi yang baik akan membantu dalam pelatihan untuk tujuan penanganan instalasi baru atau untuk tujuan promosi. C. Metode SOAPIE Menurut Wildan, Moh Dan A.Aziz Alimul Hidayat.2008. Metode Soapie adalah sebuah metode yang dipergunakan untuk mendokumentasikan asuhan kebidanan dengan data subjektif, data objektif, assesment, planning, implementasi dan evaluasi.



1. S : Subjektif Catatan yang berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien, ekspresi pasien mengenaikekhawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungandengan diagnosa (data subyektif). Pada orang yang bisu dibagian data dibelakang S diberi tanda”Nol” atau “X”, sedangkan pada bayi atau anak kecil data subyektif ini dapat diperoleh dari orang tua. Data subyektif ini dapat digunakan untuk menguatkan diagnosa yang akan dibuat.Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnesa sebagai langkah I Varney. 2. O : Objektif Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan diagnosa. Dataphisiologi, hasil observasi yang jujur, informasi kajian teknologi (hasil laboratorium, sinar X,rekaman CTG, USG, dll) dapat digolongkan kategori ini.Apa yang diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen penting dari diagnosa yang akan ditegakkan.Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil pemeriksaan laboratorium dan test diagnostic lainnya yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung asuhan atau menegakkan diagnosa sebagai langkah I Varney. 3. A : Assesment Analisa atau assesment pengkajian yaitu masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi subyektif dan obyektif yang dikumpulkan dan disimpulkan. Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu ada informasi baru baik subyektif dan obyektif, dan sering diungkapkan secara terpisah-pisah, maka proses pengkajian adalah sesuatu yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan menjamin sesuatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat diikuti sehingga dapat diambil tindakan yang tepat. Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data subyektif dan data obyektif dalam suatu identifikasi : a. Diagnosa/masalah-masalah. b. Antisipasi diagnosa/masalah. c. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi/kolaborasi dan atau rujukan. Sebagai langkah II, III dan IV Varney. 4. P : Planning



Planning/perencanaan yaitu membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang ini untuk mengusahakan mencapai kondisi pasien sebaik mungkin atau menjaga/mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini termasuk kriteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan yang diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan atau proses persalinannya dan harus mendukung rencana dokter bila itu dalam manajemen kolaborasi atau rujukan. Catatan ini menggambarkan pendokumentasian tindakan (Implentasi) dan evaluasi perencanaan berdasarkan assessment, sebagai langkah V Varney. Perencanaan ini meliputi : a. Rencana konsultasi b. Rencana tes diagnostic/laboratorium. c. Rencana rujukan (bila diperlukan). d. Rencana pemberian pendidikan kesehatan/konseling. e. Rencana follow up/tindak lanjut. 5. I : Implementasi Catatan ini merupakan pelaksanaan rencana tindakan untuk mengatasi masalah, keluhan atau mencapai tujuan pasien (persalinan). Tindakan ini harus disetujui oleh pasien kecuali bila tidak dilaksanakan akan membahayakan keselamatan pasien. Oleh karena itu, pilihan pasien harus sebanyak mungkin menjadi bagian dari proses ini. Apabila kondisi pasien berubah, intervensi mungkin juga harus berubah atau disesuaikan.Catatan ini sebagai langkah VI Varney. 6. E : Evaluasi Catatan ini merupakan tafsiran/ penilaian dari efek tentang tindakan yang telah diambil yaitu penting untuk menilai keefektifan asuhan yang diberikan. Analisa dari hasil yang dicapai menjadi fokus dari penilaian ketepatan tindakan. Kalau kriteria tujuan tidak tercapai, proses evaluasi dapat menjadi dasar untuk mengembangkan tindakan alternatif sehingga dapat mencapai tujuan. Catatan ini sebagai langkah VII Varney. D. Metode SOAPIER Menurut Muslihatun, Wafi Nur.2011. Metode Soapier adalah sebuah metode yang dipergunakan untuk mendokumentasikan asuhan kebidanan dengan data subjektif, data objektif , assesment, planning, implementasi, evaluasi dan reassessment.



1. S : subjektif Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan dengan diagnosa. Pada orang yang bisu, dibagian data dibelakang” S” diberi tanda” 0” atau” X” ini menandakan orang itu bisu. Data subjektif menguatkan diagnosa yang akan dibuat. 2. O : Data Objektif Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan diagnosa. Data fisiologis, hasil observasi yang jujur, informasi kajian teknologi (hasil Laboratorium, sinar X, rekaman CTG, dan lain-lain) dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat dapat dimasukkan dalam kategori ini. Apa yang diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen yang berarti dari diagnosa yang akan ditegakkan. 3. A : Analisa/Assesment Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi subjektif maupun objektif yang dikumpulkan atau disimpulkan. Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu ada informasi baru baik subjektif maupun objektif, dan sering diungkapkan secara terpisah-pisah, maka proses pengkajian adalah suatu proses yang dinamik. Sering menganalisa adalah sesuatu yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan menjamin suatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat diikuti sehingga dapat diambil tindakan yang tepat. Kesimpulan yang di ambil berdasarkan data objektif dan subjektif a. Diagnosa / masalah b. Antisipasi Diagnosa / masalah potensial c. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter 4. P : Planing/Perencanaan Membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang. Untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien yang sebaik mungkin atau menjaga mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini termasuk kriteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan yang diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan harus sesuai dengan instruksi dokter. 5. I : Implementasi      



Pelaksanaan rencana tindakan untuk menghilangkan dan mengurangi masalah klien. Tindakan ini harus disetujui oleh klien kecuali bila tidak dilaksanakan akan membahayakan keselamatan klien. Oleh karena itu klien harus sebanyak mungkin menjadi bagian dari proses ini. Bila kondisi klien berubah, intervensi mungkin juga harus berubah. 6. E : Evaluasi Tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil merupakan hal penting untuk menilai keefektifan asuhan yang diberikan. Analisis dari hasil yang dicapai menjadi fokus dari ketepatan nilai tindakan. Jika kriteria tujuan tidak tercapai, proses evaluasi dapat menjadi dasar untuk mengembangkan tindakan alternatif sehingga mencapai tujuan. 7. R : Reassessment     Melakukan pengumpulan data kembali, jika hasil pelaksanaan tindakan tidak sesuai dengan yang diharapkan.Apakah rencana asuhan akan dirubah. E. Metode SOAP SOAP adalah cara mencatat informasi tentang pasien yang berhubungan dengan masalah pasien yang terdapat pada catatan kebidanan. Konsep SOAP adalah : 1. S : Subyektif Catatan yang berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien, ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan dengan diagnosa (data subyektif). Pada orang yang bisu dibagian data dibelakang S diberi tanda “Nol” atau “X”, sedangkan pada bayi atau anak kecil data subyektif ini dapat diperoleh dari orang tua. Data subyektif ini dapat digunakan untuk menguatkan diagnosa yang akan dibuat. Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnesa sebagai langkah I Varney. 2. O : Obyektif Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan diagnosa. Data phisiologi, hasil observasi yang jujur, informasi kajian teknologi (hasil laboratorium, sinar X, rekaman CTG, USG, dll) dapat



digolongkan kategori ini. Apa yang diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen penting dari diagnosa yang akan ditegakkan. Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil pemeriksaan laboratorium dan test diagnostic lainnya yang dirumuskan dalam data focus untuk mendukung asuhan atau menegakkan diagnosa sebagai langkah I Varney. 3. A : Assesment Analisa atau assesment pengkajian yaitu masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi subyektif dan obyektif yang dikumpulkan dan disimpulkan. Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu ada informasi baru baik subyektif dan obyektif, dan sering diungkapkan secara terpisah-pisah, maka proses pengkajian adalah sesuatu yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan menjamin sesuatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat diikuti sehingga dapat diambil tindakan yang tepat. Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data subyektif dan data obyektif dalam suatu identifikasi : 1. Diagnosa/masalah 2. Antisipasi diagnosa/masalah 3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi/kolaborasi dan atau rujukan. Sebagai langkah II, III dan IV Varney. 4. P : Plan/ Planning Plan/planning/perencanaan yaitu membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang ini untuk mengusahakan mencapai kondisi pasien sebaik mungkin atau menjaga/mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini termasuk kriteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan yang diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan atau proses persalinannya dan harus mendukung rencana dokter bila itu dalam manajemen kolaborasi atau rujukan. Catatan ini menggambarkan pendokumentasian tindakan (Implentasi) dan evaluasi perencanaan berdasarkan assessment, sebagai langkah V, VI, dan VII Varney. Perencanaan ini meliputi : 1. Rencana konsultasi 2. Rencana tes diagnostic/laboratorium



3. Rencana rujukan (bila diperlukan) 4. Rencana pemberian pendidikan kesehatan /konseling 5. Rencana follow up/tindak lanjut. F. Contoh Asuhan Kebidanan Dengan Metode SOAPIE Dokumentasi Asuhan Pada Ibu Bersalin Tanggal Pengkajian: 05 Agustus 2020 Jam Pengkajian : 15.00 WITA Tempat Pengkajian: BPM SS 1. Data Subyektif a. Keluhan Utama Merasakan kenceng-kenceng pada perut sejak jam 09.00 WITA yang semakin nyeri pada perut serta mengeluarkan darah jam 14.30 WITA. b. Nutrisi 1) Makan terakhir: 1 porsi habis dengan menu nasi, lauk, sayur; Jam : 13.30 WITA. 2) Minum terakhir: Air putih; Jam : 14.45 WITA. c. Pola Eliminasi 1) BAK : ± 10 kali / hari; warna: Kuning jernih; BAK terakhir jam: 14.30 WITA. 2) BAB: 1 kali/hari; karakteristik: Lunak; BAB terakhir tadi pagi (05 Agustus 2020) d. Pola Istirahat 1) Lama Tidur : 8 – 9 jam/hari. 2) Tidur terakhir : Kemarin malam (Bangun tidur jam 04.30 WITA, 05 Agustus 2020) e. Psikologis Bersyukur dan merasa bahagia bahwa hari yang dinanti-nantikan sejak 2



minggu



2. Data Obyektif a. Pemeriksaan Umum



yang



lalu



telah



datang.



1) Keadaan Umum: Baik 2) Kesadaran: Composmentis 3) Keadaan Emosional: Stabil 4) Berat Badan Sekarang: 60 kg 5) Berat Badan Sebelum Hamil: 51 kg 6) Kenaikan Berat Badan: 9 kg 7) Tanda-tanda Vital a) Tekanan Darah: 110 / 70 mmHg b) Nadi: 85 × per menit c) Pernapasan: 22 × per menit d) Suhu: 36,0 ° C b. Pemeriksaan Fisik 1) Mata: Pandangan mata tidak kabur, sclera putih, konjungtiva merah. 2) Payudara: Simetris, areola dan puting susu menghitam, ada pengeluaran. Kolostrum, puting susu payudara kiri menonjol namun puting susu payudara kanan tenggelam. 3) Ekstremitas: Simetris, tidak ada oedema pada ekstremitas atas dan bawah c. Pemeriksaan Khusus 1) Obstetri a) Abdomen (1) Inspeksi:



Perut



membesar



dengan



arah



memanjang, tampak linea nigra, stiare albican, ada luka bekas “udun” di bawah pusar sebelah kanan dan tidak ada cekungan pada perut. (2) Palpasi Leopold I: Teraba bulat, lunak, tidak melenting di fundus uteri, TFU : 3 jari di bawah prosesus xipoideus. Leopold II: Teraba keras dan memanjang seperti papan disebelah kiri serta teraba bagian-bagian kecil janin disebelah kanan.



Leopold III: Teraba bulat, keras, bagian terendah janin tidak dapat digoyangkan. Leopold IV: Divergen (3/5). TFU: 29 cm. Taksiran Berat Janin: 2790 gram. (3) Auskultasi : 132 ×/menit (Teratur) (4) Bagian Terendah: Kepala (5) Kontraksi : 2 ×/10’ 30” b) Ginekologi Ano Genital (1) Inspeksi: Pengeluaran per Vulva : Darah (± 5 cc). (2) Vaginal Toucher: Tidak teraba massa pada vagina, portio lunak, teraba kepala janin, selaput ketuban utuh, pembukaan 2 cm dan effacement ± 25 %. (3) Kesan Panggul: Normal. d. Pemeriksaan Penunjang 2) USG: Presentasi kepala, letak memanjang, punggung kiri, plasenta berada di fundus uteri, TBJ: 2262 gram, DJJ: 136 × / menit ( 20 Juni 2020 saat usia kehamilan 35 minggu). 3) Hemoglobin: 11 gr/dL (20 Juni 2020 saat UK 34 minggu). 4) Protein Urine: Negatif (20 Juni 2020 saat UK 34 minggu). 3. Analisa a. Diagnosa G2 P1 A0 32 tahun hamil 40 minggu dalam inpartu kala I fase laten. Janin tunggal hidup. b. Masalah Rasa nyeri pada perut. c. Kebutuhan Pengurangan rasa nyeri dan teknik relaksasi saat ada kontraksi. 4. Planning a. Beritahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga. b. Lakukan pengawasan kala I persalinan menggunakan partograf.



c. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang mudah dicerna seperti roti dan jelly serta minum minuman berenergi seperti teh manis. d. Anjurkan ibu untuk buang air kecil secara mandiri jika ingin buang air kecil. e. Anjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dan memilih posisi yang nyaman. f. Hadirkan pendamping ibu saat proses persalinan. g. Berikan teknik pengurangan rasa nyeri akibat kontraksi pada ibu. h. Berikan informasi mengenai kemajuan persalinan pada ibu dan keluarga. e. Siapkan peralatan pertolongan persalinan, termasuk baju bayi dan baju ganti ibu. 5. Implementasi Tanggal : 05 Agustus 2020 Waktu: 15.20 WITA a. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga. b. Menganjurkan keluarga ibu untuk menemani ibu selama persalinan. c. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang mudah dicerna seperti roti dan jelly serta minum minuman berenergi seperti teh manis. d. Menganjurkan ibu untuk jalan-jalan jika masih dapat melakukannya atau tidur dengan posisi miring ke kiri. e. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai teknik relaksasi yang benar pada ibu. f. Memberikan sentuhan pada perut dan counterpressure pada pinggang ibu saat ada kontraksi untuk mengatasi rasa ketidaknyamanan. g. Menganjurkan ibu untuk buang air kecil secara mandiri jika ingin buang air kecil. h. Memberikan dukungan dan semangat pada ibu. i. Melakukan observasi kala 1 persalinan sesuai standar yang berlaku dan menilai kemajuan persalinan menggunakan partograf. j. Menyiapkan peralatan pertolongan persalinan, baju bayi dan baju ganti ibu. 6. Evaluasi Tanggal: 05 Agustus 2020



Waktu: 16.00 WITA Ibu dan keluarga mengetahui kondisi kesehatan ibu dan janin dalam kandungannya serta mengetahui bahwa ibu sudah memasuki persalinan. a. Ibu kandung Ny. SL menemani ibu selama bersalin. b. Ibu mengatakan masih kenyang dan akan minum sewaktu-waktu (Teh manis, air putih dan air mineral ber-ion). c. Ibu memilih untuk tidur miring ke kiri karena tidak sanggup untuk berjalan G. Contoh Asuhan Kebidanan Dengan Metode SOAPIER ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA BERAT TERHADAP Ny. K Di BPS PUTRI BANJARMASIN I. Pengumpulan Data Dasar A. Pengkajian Identitas Nama Istri



: Ny.K           



Umur           



: 26 Tahun                    Umur                 



Agama         



: Islam                        Agama                     : Islam



Suku            



: Jawa                          Suku            



: Jawa



Pendidikan



: SMA                          Pendidikan



: SMA



Pekerjaan   Alamat



Nama Suami      



   : IRT                            Pekerjaan : Jl. Teratai



Alamat



B. Anamnesa pada tanggal 17 Juni 2010 Pukul 09.30 WIB



1. Alasan Kunjungan Saat Ini



    : Tn. A     : 29 Tahun



: Wiraswasta : Jl. Teratai



Ibu mengatakan hamil anak pertama usia kehamilan 9 bulan mengeluh cepat lelah, sering BAK, susah tidur, pegal-pegal pada pinggang dan kaki, serta mata berkunang-kunang 2. Riwayat Menstruasi a.    Menarche



: 13 Tahun



b.    Siklus



: 28 Hari



c.    Lamanya



: 6-7 Hari



d.    Sifat darah



: Merah, encer dan tidak menggumpal



e.    Banyaknya



: 2-3 kali ganti pembalut



f.     HPHT



: 4 Oktober 2006



g.  TP



: 11 Juli 2007



h.  Usia kehamilan



: 36 Minggu 4 Hari



i.   Teratur/tidak



: Teratur



3. Riwayat Perkawinan a.  Kawin



: 1 Kali



b.  Usia kawin pertama



: 24 Tahun



c.  Lama perkawinan



: 2 Tahun



4. Riwayat Kehamilan Sekarang a. Trimester I ANC



: 2 kali dibidan



Keluhan



: Ibu mengatakan pusing, cepat lelah serta tidak nafsu makan



Terapi



: Tablet Fe 1×1 tablet/ hari



     



 Kalsium laktat 3×1 tablet/hari Vitamin B kompleks 3×1 tablet/hari



b. Trimester II ANC



: 1 kali dibidan



Keluhan : Ibu mengatakan pegal-pegal dipinggang sampai kekaki, penglihatan berkunang-kunang dan cepat lelah Terapi       : Tablet Fe 1×1 tablet/ hari Kalsium laktat 3×1 tablet/hari Vitamin B kompleks 3×1 tablet/hari c. Trimester III ANC          : 2 kali dibidan



Keluhan   : Ibu mengatakan cepat lelah, pegal-pegal dipinggang kadangkadang perut terasa sesak Terapi        : Tablet Fe 1×1 tablet/ hari Kalsium laktat 3×1 tablet/hari Vitamin B kompleks 3×1 tablet/har 5. Riwayat Kesehatan Ibu dan keluarga tidak ada yang mendrita penyakit menular dan menderita penyakit keturunan serta penyakit yang memerlukan perawatan khusus, 6. Riwayat Imunisasi a.   Ibu mendapat imunisasi TT1 pada usia kehamilan 16 minggu di BPS Putri b    Ibu mendapat imunisasi TT2 pada usia kehamilan 20 minggu di BPS Putri 7. Riwayat Psikososial a.  Ibu senang dengan kehamilannya karena kehamilan ini sudah direncanakan b.  Ibu dan keluarga berharap semoga dalam kehamilan dan persalinannya nanti berjalan normal tidak ada halangan suatu apapun 8. Aktifitas Sehari-hari a. Nutrisi Sebelum hamil : Makan 3 kali sehari dengan porsi nasi, lauk, sayur dan buah tetapi ibu minum 7-8 gelas/hari Saat hamil : Ibu makan 2 kali sehari, ibu kurang nafsu makan, ibu minum 78 gelas/hari b. Eliminasi Sebelum hamil : BAB : 1x/hari BAK : 3-4x/hari Saat hamil : BAB : 1x/hari BAK : 6-7x/hari c. Istirahat dan tidur Sebelum hamil : Ibu tidur malam 7-8 jam/hari, tidur siang 1 jam Saat hamil : Ibu tidur malam 5-6 jam/hari, tidur siang 1 jam d. Personal Hygiene Sebelum hamil dan saat hamil ibu mandi 2x sehari, ganti pakaian 2x sehari, keramas 2x/hari. e. Aktifitas / olah raga Ibu hanya mengerjakan aktifitasnya sebagai ibu rumah tangga, ibu jarang berolah raga, bila ibu bekerja terlalu berat ibu merasa pusing dan cepat lelah.



f. Seksualitas Tidak ada keluhan, ibu melakukan hubungan seksualitas 1x/minggu C. Pemeriksaan 1. Keadaan umum a. Keadaan umum                  : Baik b. Tanda-tanda vital TD



: 110/70 mmHg                    



Nadi



: 78x/menit



RR



: 24x/menit                            



Suhu



: 37 ̊C



c.   BB sebelum hamil BB saat hamil



: 50 kg : 62 Kg



d. Tinggi badan



: 155 cm



e. Ukuran LILA



: 24 cm



2. Pemeriksaan fisik a. Inspeksi Rambut



: Lurus, tidak ada ketombe, tidak mudah rontok dan keadaan



bersih Muka



: Bentuk simetris, pucat, keadaan bersih tidak ada oedem



Mata



: Bentuk simetris, tidak ada pembengkakan pada kelopak mata, konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik, berfungsi dengan baik, keadaan bersih



 Hidung      : Bentuk simetris, keadaan bersih dan tidak ada pembesaran polip, berfungsi dengan baik Mulut        : Tidak ada kelainan pada mulut, tidak ada stomatitis, keadaan gigi bersih, tidak ada caries dan tidak ada pembesaran tonsil, bibir pucat. Telinga        : Bentuk simetris, keadaan bersih , fungsi pendengaran baik, daun telinga ada Leher           : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe dan tidak ada pembenhkakan vena jugularis Dada            : Bentuk simetris,pergerakan nafas teratus, tidak ada benjolan abnormal



Payudara    : Membesar simetris, puting susu menonjol, hyperpigmentasi, tidak ada benjolan abnormal, kolostrum belum keluar , keadaan bersih Abdomen    : Bentuk simetris membesar sesuai usia kehamilan, tidak ada bekas operasi, keadaan bersih Punggung



: Segitiga signoid simetris, bentuk tulang simetris



Genitalia     : Keadaan bersih, tidak ada haemoroid, tidak ada oedem, tidak ada varises Ekstremitas o    Atas       :  Bentuk simetris,tidak ada cacat, tidak ada oedem, keadaan bersih, jari-jari tangan lengkap o    Bawah   :  Bentuk simetris, keadaan bersih, tidak ada oedem, berfungsi dengan baik, jari-jari kaki lengkap b. Palpasi 1. Leopold I



:  TFU 34cm, pada fundus teraba lunak, kurang bundar, kurang melenting berarti bokong



Mc Donald



:    34cm



TBJ



:   (34-12) x 155 = 22 x 155 = 3410 g



2. Leopold II



: Perut ibu sebelah kiri traba lebar dan memberikan tahanan yang besar berarti punggung. Perut ibu sebelah kanan teraba bagian kecil-kecil yang berarti ekstremitas.



3. Leopold III



: Bagian terbawah janin teraba keras, bundar melanting yang berarti kepala



4. Leopold IV



: Kepala sudah masuk PAP, Posisi sejajar



c. Auskultasi Jantung



:    Detak jantung teratur, tidak terdengar mur-mur



Paru-paru :    Tidak terdengan ronchi dan wheezing



DJJ



:    Positif, tratur, 140x/menit



d. Perkusi Reflek patella positif dan reflek babinski negatif 3. Pemeriksaan penunjang a.  Hb : 7 g% b. Protein urine : (-) c. Reduksi urine : (-) 4. Diagnosa Ibu G1P0A0 hamil 36 minggu 4 hari, janin tunggal, hidup, intrauterin, bagian terendah kepala, dengan anemia berat. CATATAN PERKEMBANGAN Tanggal pengkajian : 17 JUNI 2010 S : Cepat lelah, sering BAK, susah tidur, pegal-pegal pada pinggang dan kaki, serta mata berkunang-kunang. O: G1 P0 A0 hamil 36 minggu, Djj 140 x, TD 110/70 mmHg, TFU 34 cm, dan Px lab Hb 7 gr % A : Ny. K umur 26 tahun G1 P0 A0 hamil 36 minggu janin 1 hidup intra uterin dengan anemia berat P : 1. Jelaskan pada ibu kondisinya saat ini a. Ajarkan pada ibu cara menjaga kondisinya selama hamil b. Berikan terapi Tablet Fe : 2 x 1 tablet/ hari Kalsium laktat : 3 x 1 tablet/hari Vitamin B kompleks: 3 x 1 tablet/hari Vitamin C : 3 x 1 hari c. Anjurkan pada ibu cara mengkonsumsi zat besi d. Evaluasi cara ibu mengkonsumsi zat besi e. Libatkan keluarga untuk memberikan dukungan psikologis pada ibu 2. Jelaskan pada ibu tentang kebutuhan gizi ibu hamil a. Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan gizi seimbang b. Anjurkan pada ibu untuk makan sedikit tapi sering c.  Libatkan keluarga agar membantu ibu untuk mengkonsumsi makanan gizi seimbang



3. Anjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang berlebihan dan berat I : 1. Menjelaskan pada ibu kondisinya saat ini a.  Mengajarkan pada ibu cara menjaga kondisinya selama hamil b.  Memberikan terapi Tablet Fe : 2 x 1 tablet/ hari Kalsium laktat : 3 x 1 tablet/hari Vitamin B kompleks: 3 x 1 tablet/hari Vitamin C : 3 x 1 hari c.  Menganjurkan pada ibu cara mengkonsumsi zat besi d.  Mengevaluasi cara ibu mengkonsumsi zat besi e. Melibatkan keluarga untuk memberikan dukungan psikologis pada ibu 2. Menjelaskan pada ibu tentang kebutuhan gizi ibu hamil a.  Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan gizi seimbang b.  Menganjurkan pada ibu untuk makan sedikit tapi sering c.  Melibatkan keluarga agar membantu ibu untuk mengkonsumsi makanan gizi seimbang 3. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang berlebihan dan berat E : 1.  Ibu mengerti kondisinya saat ini a.  Ibu mengerti cara menjaga kondisinya selama hamil b.  Ibu mau mengkonsumsi tablet Fe, kalsium laktat, vitamin B kompleks, vitamin C 3 x 1 tablet/hari c. Ibu mengerti cara mengkonumsi zat besi d.  Keluarga berjanji untuk memberikan bantuan psikologis pada ibu 2.  Ibu mengerti tentang kebutuhan gizi pada ibu hamil a. Ibu berjanji akan mengkonsumsi makanan gizi seimbang b.  Ibu mengatakan akan makan sedikit tapi sering c.  Keluarga berjanji akan membantu ibu untuk mengkonsumsi makanan gizi seimbang 3.  Ibu mengatakan akan istirahat yang cukup dan akan mengurangi aktifitas yang berlebihan dan berat R : 2 minggu kemudian ibu datang dan masih mengeluhkan hal yang sama seperti pada awal kunjungan. ternyata setelah di lakukan pemeriksaan laboratorium di



dapatkan Hb ibu 7,3 gr % , hal ini  dapat menyebabkan kondisi ibu dan janin terganggu. maka lakukan penanganan selanjutnya dengan pemberian transfusi darah kepada ibu dengan segera. H. Contoh Asuhan Kebidanan dengan Metode SOAP Dokumentasi Asuhan Pada Ibu Bersalin Tanggal Pengkajian: 05 Agustus 2020 Jam Pengkajian : 15.00 WITA Tempat Pengkajian: BPM SS 1. Data Subyektif a. Keluhan Utama Merasakan kenceng-kenceng pada perut sejak jam 09.00 WITA yang semakin nyeri pada perut serta mengeluarkan darah jam 14.30 WITA. b. Nutrisi 1) Makan terakhir: 1 porsi habis dengan menu nasi, lauk, sayur; Jam : 13.30 WITA. 2) Minum terakhir: Air putih; Jam : 14.45 WITA. c. Pola Eliminasi 1) BAK : ± 10 kali / hari; warna: Kuning jernih; BAK terakhir jam: 14.30 WITA. 2) BAB: 1 kali/hari; karakteristik: Lunak; BAB terakhir tadi pagi (05 Agustus 2020) d. Pola Istirahat 1) Lama Tidur : 8 – 9 jam/hari. 2) Tidur terakhir : Kemarin malam (Bangun tidur jam 04.30 WITA, 05 Agustus 2020)



e. Psikologis Bersyukur dan merasa bahagia bahwa hari yang dinanti-nantikan sejak 2 minggu



yang



lalu



telah



datang.



2. Data Obyektif a. Pemeriksaan Umum 1) Keadaan Umum



: Baik



2) Kesadaran



: Composmentis



3) Keadaan Emosional



: Stabil



4) Berat Badan Sekarang



: 60 kg



5) Berat Badan Sebelum Hamil: 51 kg 6) Kenaikan Berat Badan



: 9 kg



7) Tanda-tanda Vital a) Tekanan Darah



: 110 / 70 mmHg



b) Nadi



: 85 × per menit



c) Pernapasan



: 22 × per menit



d) Suhu



: 36,0 ° C



b. Pemeriksaan Fisik 1) Mata: Pandangan mata tidak kabur, sclera putih, konjungtiva merah. 2) Payudara: Simetris, areola dan puting susu menghitam, ada pengeluaran. Kolostrum, puting susu payudara kiri menonjol namun puting susu payudara kanan tenggelam. 3) Ekstremitas: Simetris, tidak ada oedema pada ekstremitas atas dan bawah c. Pemeriksaan Khusus 1) Obstetri a) Abdomen Inspeksi: Perut membesar dengan arah memanjang, tampak linea nigra, stiare albican, ada luka bekas “udun” di bawah pusar sebelah kanan dan tidak ada cekungan pada perut.



b) Palpasi Leopold I



: Teraba bulat, lunak, tidak melenting di fundus uteri, TFU : 3 jari di bawah prosesus xipoideus.



Leopold II



: Teraba keras dan memanjang seperti papan



disebelah kiri serta teraba bagian-bagian kecil janin disebelah kanan. Leopold III



: Teraba bulat, keras, bagian terendah janin tidak dapat digoyangkan.



Leopold IV



: Divergen (3/5).



TFU



: 29 cm.



Taksiran Berat Janin



: 2790 gram.



Auskultasi



: 132 ×/menit (Teratur)



Bagian Terendah



: Kepala



Kontraksi



: 2 ×/10’ 30”



c) Ginekologi 1) Ano Genital Inspeksi: Pengeluaran per Vulva : Darah (± 5 cc). 2) Vaginal Toucher: Tidak teraba massa pada vagina, portio lunak, teraba kepala janin, selaput ketuban utuh, pembukaan 2 cm dan effacement ± 25 %. 3) Kesan Panggul: Normal. d) Pemeriksaan Penunjang USG: Presentasi kepala, letak memanjang, punggung kiri, plasenta berada di fundus uteri, TBJ: 2262 gram, DJJ: 136 × / menit ( 20 Juni 2020 saat usia kehamilan 35 minggu). Hemoglobin: 11 gr/dL (20 Juni 2020 saat UK 34 minggu). Protein Urine: Negatif (20 Juni 2020 saat UK 34 minggu).



3.



Analisa a. Diagnosa G2 P1 A0 32 tahun hamil 40 minggu dalam inpartu kala I fase laten. Janin tunggal hidup. b. Masalah Rasa nyeri pada perut.



c. Kebutuhan Pengurangan rasa nyeri dan teknik relaksasi saat ada kontraksi. 4. Planning a. Beritahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga. b. Lakukan pengawasan kala I persalinan menggunakan partograf. c. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang mudah dicerna seperti roti dan jelly serta minum minuman berenergi seperti teh manis. d. Anjurkan ibu untuk buang air kecil secara mandiri jika ingin buang air kecil. e. Anjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dan memilih posisi yang nyaman. f. Hadirkan pendamping ibu saat proses persalinan. g. Berikan teknik pengurangan rasa nyeri akibat kontraksi pada ibu. h. Berikan informasi mengenai kemajuan persalinan pada ibu dan keluarga. i. Siapkan peralatan pertolongan persalinan, termasuk baju bayi dan baju ganti ibu.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan



Dokumentasi kebidanan digunakan sebagai informasi tentang status kesehatan pasien dan semua kegiatan asuhan kebidanan yang dilakukan oleh bidan. Dokumentasi juga berperan sebagai pengumpul, penyimpan, dan desiminasi informasi guna mempertahankan sejumlah fakta yang penting secara terus menerus pada suatu waktu terhadap sejumlah kejadian. Bentuk soapier ini lebih tepat digunakan apabila ada perubahan rencana dari pasien dan proses evaluasi mulai dilakukan. Cara penulisannya adalah sebagai berikut: S (subjektif)



: segala pernyataan atau keluhan pasien



O(objektif)



: data yang diobservasi dari hasil pemeriksaan oleh bidan/ kesehatan



lain A (analisis)



: kesimpulan berdasarkan data objektif dan subjektif



P (perencanaan)   



: rencana yang akan dilakukan terhadap masalah



I (implementasi)  



: pelaksanaan dari rencana yang dilakukan



E (evaluasi)



: evaluasi dari pelaksanaan tindakan



R (revisi)             



: revisi dari rencana kebidanan yang akan diubah



B. Saran 1. Untuk pembaca :



Di harapkan kritik dari pembaca agar dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi. 2. Untuk penulis :



Diharapkan penulis mampu meningkatkan kreatifitas dalam pembuatan makalah ataupun karya tulis serta dapat menarik minat pembaca.



DAFTAR PUSTAKA Muslihatun, Wafi Nur. 2011. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya. Wildan,Moh Dan A.Aziz Alimul Hidayat.2008.Dokumentasi Kebidanan.Jakarta:Salemba Medika. Komariah, k (2005). Perawatan ibu masa nifas dan bayi baru lahir. Jakarta.