Software Mesa Desain Survey Akusisi Seismik PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM SEISMIK REFLEKSI TUTORIAL SOFTWARE MESA



e l p



m a



S



Oleh :



PAULUS FEBRIANTO PANDU WIBOWO 115.150.021



KELOMPOK 07



LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2017 1



HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM SEISMIK REFLEKSI TUTORIAL SOFTWARE MESA



Laporan ini disusun sebagai syarat mengikuti acara Praktikum Seismik Refleksi selanjutnya, tahun ajaran 2016/2017, Program Studi Teknik Geofisika, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”



e l p



Yogyakarta.



Disusun oleh :



m a



PAULUS FEBRIANTO PANDU WIBOWO 115.150.021



S ACC 1



Asisten Seismik Refleksi



Yogyakarta, 18 Februari 2017 ACC 2



Asisten Seismik Refleksi



LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2017 2



KATA PENGANTAR



Segala puji dan syukur penulis hantarkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus karena berkat rahmatNya, penulis mampu menyelesaikan Laporan Praktikum Seismik Refleksi Tutorial Software MESA ini dengan memuaskan. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak keluarga dan pasangan penulis yang telah memberikan dukungan yang sangat membantu dalam penyusunan laporan ini. Tidak lupa kepada pihak asisten Laboratorium Seismk



e l p



Refleksi dan rekan-rekan praktikan yang telah berbagi pemahaman dan ilmu dalam segala kegiatan praktikum.



Penulis mengharapkan kritik dan saran atas laporan yang masih belum sempurna ini sehingga nantinya dapat dihasilkan laporan yang mumpuni dan layak dan dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.



S



m a



Yogyakarta, 24 Februari 2017



PAULUS FEBRIANTO PANDU WIBOWO



3



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................



ii



KATA PENGANTAR ...................................................................................



iii



DAFTAR ISI ..................................................................................................



iv



DAFTAR GAMBAR .....................................................................................



v



e l p



BAB I. PENDAHULUAN



I.1. Latar Belakang ...........................................................................................



1



I.2. Maksud dan Tujuan ...................................................................................



1



I.3 Rumusan Masalah .......................................................................................



1



m a



BAB II. METODOLOGI PENELITIAN



II.1. Diagram Alir Pengolahan Data ................................................................ BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN



S



III.1. Langkah-Langkah Pengolahan ................................................................ BAB IV. PENUTUP



2



3



IV.1 Kesimpulan ..............................................................................................



15



IV.2 Saran ........................................................................................................



15



DAFTAR PUSTAKA



4



DAFTAR GAMBAR



Gambar 2.1 Diagram Alir Pembuatan Desain Survei .................................. 2 Gambar 3.1 Menu Layout Unit ..................................................................... 3 Gambar 3.2 Dialog Box Unit Selection ........................................................ 4 Gambar 3.3 Dialog Grid Size ....................................................................... 4 Gambar 3.4 Input Parameter Source dan Receiver ...................................... 5 Gambar 3.5 Hasil Plot Source dan Receiver ................................................ 6 Gambar 3.6 Input Unit Template Repeat ...................................................... 6



e l p



Gambar 3.7 Hasil Penembakan Sebanyak 10 Kali Pengulangan ................. 7 Gambar 3.8 Tampilan Fold Plot ................................................................... 8 Gambar 3.9 Tampilan Fold Plot Numerik.................................................... 8 Gambar 3.10 Tahapan Pembatasan Daerah Prospek .................................... 9 Gambar 3.11 Tampilan Hasil Exclusion Daerah Penelitian ......................... 10



m a



Gambar 3.12 Tampilan Hasil Noise Plot ...................................................... 10 Gambar 3.13 Tampilan Bin Statistic Fold Plot ............................................ 11 Gambar 3.14 Tampilan Bin Statistic Azimuth Graph ................................... 12



S



Gambar 3.15 Tampilan Bin Statistic Rose Diagram .................................... 12 Gambar 3.16 Tampilan Bin Statistic Offset Fold Distribution ..................... 13 Gambar 3.17 Tampilan Fitur Survei Bin Statistic......................................... 14 Gambar 3.18 Tahap Penyimpanan File Tiap Parameter ............................... 14



5



BAB I PENDAHULUAN



I.1. Latar Belakang Seismik merupakan metode geofisika yang paling umum digunakan dalam dunia minyak dan gas bumi. Metode seismik terbagi menjadi seismik refraksi (memanfaatkan gelombang bias) dan seismik refleksi (memanfaatkan gelombang pantul). Pada dunia migas, metode seismik refleksi digunakan mencari keberadaan hidrokarbon di bawah permukaan dengan menginterpretasi penampang seismik.



e l p



Untuk mendapatkan keberadaan hidrokarbon di bawah permukaan, perlu dilakukan interpretasi dari penampang seismik. Sebelum interpretasi, salah satu tahap yang paling penting adalah akuisisi data seismik. Akuisisi data seismik memiliki peran menghasilkan data yang berkualitas dan akurat sehingga dapat



m a



menggambarkan keadaan geologi bawah permukaan yang sebenarnya.



Dalam melakukan akuisi data seismik perlu dilakukan desain survei seismik sehingga pelaksanaan survei dilapangan dapat berjalan efisien dan efektif serta menghasilkan data yang berkualitas. Desain survei ini harus dilakukan dengan



S



mempertimbangkan berbagai faktor. Saat ini desain survei seismik refleksi telah dipermudah dengan adanya software akuisisi seismik diantaranya adalah MESA.



I.2 Maksud dan Tujuan



Maksud acara pelatihan Software MESA ini adalah supaya praktikan dapat memahami proses pembuatan desain survei akuisisi seismik dan hal-hal yang mempengaruhi hasil akuisisi dengan menggunakan software MESA. Sedangkan tujuan dari acara ini adalah mahasiswa mampu membuat desain survei akuisisi seismik 3D berkualitas baik dengan mempertimbangkan berbagai parameternya.



I.3 Rumusan Masalah 1. Bagaimana tahap pembuatan desain survei akuisisi seismik 3D menggunakan software MESA? 2. Parameter apa saja yang harus diperhatikan dalam pembuatan survei seismik 3D yang berkualitas?



6



BAB II METODOLOGI PENELITIAN



II.1 Diagram Alir Pengolahan Data Mulai



Input Unit Template



Plot Daerah Prospek Dengan Exclusion Plot



e l p



Input Ukuran Grid



m a Input Parameter Receiver & Source



Input Template Repeat



S



Hitung Fold Calculation, Azimuth Graph dan Noise Plot



Lakukan Pembahasan



Lakukan Analisa Fold Plot, Azimuth Graph, Rose Diagram dan Offset Fold Chart pada Bin Statistic



Save Data dan SPS Output



Selesai



Gambar 2.1 Diagram Alir Pembuatan Desain Survei



7



BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN III.1 Langkah-Langkah Pengolahan Pada pembuatan desain survei akuisisi seismik 3D dengan menggunakan Software MESA akan melewati beberapa tahap. Selain dengan membuat desain survei, perlu juga dibahas dan diperhatikan nilai-nilai parameter yang seharusnya disesuaikan dengan keadaan hasil parameter test hingga studi geologinya. Berikut ini akan dijelaskan tahap-tahap pengolahannya disertai dengan gambar untuk



e l p



memperjelas langkah pengolahan. Pada bab ini juga akan dijelaskan kelebihan dan kekurangan dari desain survei yang telah dibuat beserta dengan analisa kuantitatif dan kualitatifnya.



m a



S



Gambar 3.1 Menu Layout Unit



Tahap pertama adalah jalankan software MESA pada perangkat keras, lalu setelah Software MESA terbuka, klik pada menu Layout lalu pilih Units. Menu ini berfungis untuk mengubah satuan jarak yang akan digunakan dalam pembuatan desain survei apakah dengan menggunakan satuan meter atau satuan kaki seperti terlihat pada gambar 3.2. Satuan jarak perlu diperiksa dan disesuaikan terlebih dahulu, karena apabila salah maka perhitungan dan desain yang telah dibuat akan tidak cocok dengan pelaksanaan akuisisi dilapangan.



8



e l p



Gambar 3.2 Dialog Box Unit Selection



Pada menu unit selection, pilih satuan jarak yang akan digunakan. Pada



m a



desain survei kali ini akan digunakan satuan meter sesuai dengan Satuan Internasional yang umum digunakan di Inonesia.



S



Gambar 3.3 Dialog Grid Size



Setelah dipilih satuan jarak meter, lalu klik ikon layout tamplate. Fitur ini berfungsi sebagai lembar kerja pembuatan desain survei. Pada survei MESA telah disediakan template atau contoh konfigurasi receiver dan source secara umum. Namun dalam acara kali ini, layout akan dibuat secara manual sehingga perlu



9



dimasukkan data ukuran tiap grid dari desain survei yang akan dilakukan. Perhitungan ukuran memiliki rumus perhitungan tersendiri mengacu pada data geologi yang didapat di lapangan, uji parameter dan survei-survei pendahuluan seperti data nilai kecepatan rambat gelombang, nilai frekuensi dan lainnya. Namun, pada acara kali ini, karena menggunakan data sintetik dan berupa latihan sehingga penentuan nilai ukuran grid tidak baku yakni bernilai 25 meter (tertera 25.000).



e l p



m a



S



Gambar 3.4 Input Parameter Source dan Receiever



Setelah nilai grid ditentukan, lalu akan ada dialog box untuk menginput nilai-nilai parameter source dan receiver pada desain survei yang dibuat. Pada menu ini dapat ditentukan jumlah receiver pada sumbu x sejumlah 30 baris dan pada sumbu y sejumlah 20 baris. Jarak spasi antar receiver pada sumbu x adalah 60 meter sedangkan pada sumbu y bernilai 40 meter. Pilih menu instrument pada receiver layout untuk memilih jenis receiver yang digunakan apakah geophone, hidrophone atau jenis lainnya. Pada acara ini digunakan instrumen Geophone. Pada bagian source, dapat ditentukan jumlah source dalam sumbu x dan y serta jarak spasi nya antar baris di sumbu x dan di sumbu y. Lalu pilih instrumen untuk memilih jenis source yang akan digunakan. Pada acara ini digunakan jenis explosive 1. Atur juga titik koordinat mulai pada bagian starting untuk meletakkan pojok kiri bawah source pada layout desain survei yang akan dibuat. Setelah itu klik add.



10



e l p



Gambar 3.5 Hasil Plot Source dan Receiver



Gambar diatas adalah hasil plot parameter source dan receiver pada layout



m a



yang dibuat. Pada desain survei tersebut dapat dilihat letak source disebar merata pada setiap bagian dengan anggapan bahwa tiap titik receiver (titik biru) dapat memiliki rekaman data yang baik hasil penembakan source (titik merah). Pada layout terlihat bahwa letak source dan receiver bersifat simetris sehingga data yang



S



didapatkan dapat lengkap pada setiap bagian daerah penelitian. Letak source perlu di perhitungkan supaya tidak bertabrakan dengan letak receiver (menghasilkan min offset 0 m)



Gambar 3.6 Input Unit Template Repeat



11



Langkah selanjutnya adalah meng-input nilai pengulangan penembakan tiap baris dan kolom receiver. Pada bagian survei size dan point Number of Rolls dapat diinput jumlah penembakan atau peledakan source untuk direkam oleh receiver. Semakin besar nilai pengulangan, maka data yang dihasilkan lebih banyak dan besar kemungkinan hasil memiliki nilai akurasi yang sangat besar akibat titik tersebut sering dilalui gelombang seismik dan tercatat. Penembakan source juga tidak diledakan hanya satu buah source, namun penembakan dilakukan pada satu baris atau satu kolom sekaligus. Jadi yang dimaksud pengulangan adalah pengulangan sebanyak satu baris. Pada acara ini, pengulangan yang digunakan



e l p



adalah 10 kali untuk sumbu x dan 10 kali untuk sumbu y.



Jumlah pengulangan 10 kali termasuk nilai pengulangan yang sangat besar karena dalam satu titik source akan diledakan sebanyak 20 kali, jumlah pengulangan yang banyak memang akan menghasilkan data yang lebih akurat namun perlu juga diperhatikan efisiensi dan biaya yang diperlukan. Karena salah



m a



satu tujuan dalam pembuatan desain survei adalah memaksimalkan efisiensi dan menekan harga dalam tahap akuisisi yang akan dilakukan.



S



Gambar 3.7 Hasil Penembakan Sebanyak 10 Kali Pengulangan



Gambar 3.7 menampilkan hasil penembakan dari tiap lintasan source sebanyak beberapa pengulangan yang telah dibahas sebelumnya. Titik-titk tersebut menggambarkan jumlah pengulangan dan juga terdapat receiver dan source.



12



e l p



Gambar 3.8 Tampilan Fold Plot



Setelah data source dan receiver serta jumlah pengulanagan diinput. Lalu dilakukan



perhitungan



parameter-parameter



hasil



pengukuran



dengan



m a



menggunakan fold calculation dari menu bin analysis. software MESA dapat memberikan fitur perhitungan fold coverage, noise plot dan azimuth graph. Pada gambar 3.8 menampilkan fold plot pada desain survei yang telah dibuat. Dilihat pada daerah tengah desain survei berwarna merah dan bergradasi hingga menjadi



S



ungu di bagian tepi sesuai dengan skala warna dibagian kiri tampilan.



Garis-garis berwarna putih pada gambar 3.8 menandakan adanya bin yang tidak memiliki data, hal ini harus dihindari dalam akuisisi seismik karena dapat



Gambar 3.9 Tampilan Fold Plot Numerik



13



mempengaruhi kualitas data dan efisiensi. Di bagian tengah terdapat daerah dengan bin tinggi yakni 136 hingga 154 fold dengan warna merah dan semakin berkurang semakin ke tepi hingga berwarna ungu dengan jumlah fold hanya 1 sampai 13 kali. Pada gambar 3.9 ditampilkan flod plot dengan memberikan nilai kuantitaifnya bukan saja dengan skala warna. Dapat dilihat terdapaat warna merah dengan angka 144 yang berarti pada bin tersebut nilai fold coverage nya sebesar 141. Begitu juga dengan warna dan nilai lainnya.



e l p



m a



S



Gambar 3.10. Tahapan Pembatasan Daerah Prospek



Setelah ditampilkan fold plot, pada acara praktikum software MESA ini dilakukan exclusion atau pembatasan daerah prospek. Tahap pembatasan daerah prospek yakni dengan mengklik ikon exclusion dengan gambar seperti tower, lalu pilih cara input daerah prospek apakah dengan garis, titik, lingkaran atau lainnya. Setelah itu double klik untuk menutup pembatasan. Hasil pemberian batas daerah prospek pada desain survei digambarkan dengan garis-garis biru muda. Gambar 3.11 menggambarkan bahwa daerah prospek berada di dalam poligon. Pada keadaan pembuatan desain survei sebenarnya, tahap pembuatan exclusion seharusnya berada pada tahap awal sebelum input parameter source, receiver dan relation. Karena pada metode seismik merupakan survei detil, sedangkan survei-survei pendahuluan sudah dilakukan sebelumnya untuk mendeliniasi daerah penelitian sehingga hasil dari deliniasi tersebut yang dijadikan



14



daerah prospek pada exclusion. Pengaturan letak dan konfigurasi parameter mengacu pada daerah prospek hasil exclusion dari metode-metode pendahuluan yang telah dilakukan sebelumnya.



e l p



m a



Gambar 3.11 Tampilan Hasil Exclusion Daerah Penelitian



Kembali ke penilaian parameter-parameter hasil simulasi penembakan pada saat akuisisi seismik. Selain nilai fold coverage yang didapat dari fitur fold plot. Bisa juga dianalisa persebaran nilai noise dari fitur noise plot. Hasil fitur noise



S



plot dari desain survei yang dibuat dapat dilihat pada gambar 3.12. disini dapat dilihat bahwa nilai noise pada daerah desain survei cenderung rendah hingga menengah dilihat dari skala warnanya dari warna hijau hingga warna biru. Nilai



Gambar 3.12 Tampilan Hasil Noise Plot



15



hijau bernilai dari 33 dB hingga 43 dB dan warna biru bernilai 17 dB hingga 11 dB. Noise yang diplot pada fitur ini adalah noise yang disebabkan dari pembentangan kabel, penanaman dan peletakan source, peletakan receiver dan hal-hal terkait teknis akuisisi lainnya bukan dari noise buatan atau noise alam. Dari tampilan noise plot dari desain survei, dapat terlihat bahwa noise yang disebabkan dari konfigurasi source dan receiver serta pengulangannya kecil dan nilai noise ini dianggap baik. Setelah tahap-tahap perhitungan fold coverage, azimuth dan noise plot dapat dilakukan tahap penilaian secara statistik. Tahap ini dilakukan dengan bin statistic yang telah disediakan oleh software MESA. Untuk menganalisa statistik



e l p



bin, fitur edit exclusion harus dinonaktifkan kemudian buka menu bin analysis dan pilih bin statistic. Tampilan hasil bin statistic akan memberikan data fold coverage, azimuth graph, rose diagram dan offset-fold distribution.



m a



S



Gambar 3.13 Tampilan Bin Statistic Fold Plot



Gambar 3.13 adalah tampilan bin statistic pada fold plot. Grafik tersebut



menjelaskan bahwa jumlah bin (sumbu y) dengan foldnya (sumbu x). Dilihat dari grafik bahwa jumlah bin dengan fold 0 ada lebih dari 2000 bin, jumlah bin dengan fold sekitar 90 sebesar kurang lebih 700 bin. Bentuk grafik yang baik adalah semakin bertambah nilainya semakin ke kanan. Jika pada statistik fold plot diatas dapat dikatan bahwa persebaran source dan receiver kurang baik karena ada sangat banyak bin yang tidak dilalui gelombang.



16



e l p



Gambar 3.14 Tampilan Bin Statistic Azimuth Graph



Fitur lainnya dari bin statistic adalah analisa azimuth graph, grafik pada gambar 3.14 menunjukan jumlah trace dengan nilai azimuth tertentu. Jika dilihat



m a



pada azimuth sebesar 90 dan 270 derajat memiliki jumlah trace terbanyak yakni 35000 trace. Azimuth graph akan berhubungan dengan rose diagram. Rose diagram pada gambar 3.15 menggambarkan nilai jumlah trace yang terekam. Nilai pada sisi lingkaran menunjukan azimuth dengan titik pusat berada di tengah daerah survei.



S



Jarak dari titik pusat munuju suatu titik pada daerah survei dapat dilihat dari jarak offset (sumbu x dan y) terhadap titik pusat. Rose diagram akan menunjukan kualitas iluminasi. Iluminasi yakni seberapa presisi atau tepat suatu data hasil akuisisi dalam



Gambar 3.15 Tampilan Bin Statistic Rose Diagram



17



menunjukan bentuk objek sebenarnya dibawah permukaan dalam 3D. Semakin rose diagram terisi penuh maka semakin baik pula penggambaran objek dibawah permukaan. Apabila rose diagram bernilai tinggi pada suatu azimuth maka objek bawah permukaan tersebut akan digambarkan dengan benar jika dilihat dari arah azimuth tersebut, namun pada azimuth yang bernilai rendah akan memiliki ketepatan penggambaran yang tidak terlalu baik. Nilai azimuth yang terisi penuh berada pada azimuth 90 dan 270 derajat sesuai dengan grafik azimuth pada ftur yang telah dibahas sebelumnya.



e l p



m a



S



Gambar 3.16 Tampilan Bin Statistic Offset Fold Distribution



Gambar 3.16 menampilkan analisa statistik bin pada distribusi offset vs fold. Dengan melihat dari offsetnya (sumbu x), pada rentang offset 1000 sampai 2000 terdapaat 14500 (ditandakan dengan warna merah) bin yang memiliki nilai fold coverage 0 (sumbu y) pada persegi panjang di pojok kanan bawah. Jika dibandingkan dengan analisa bin statistic fold plot dapat dianalisa bahwa nilai bin yang kosong (dari fold plot) terdapat pada offset-offset jauh dari 1500 sampai 2000. Kemudian dapat dilihat statistik dari bin-bin pada desain survei pada fitur bin statistik seperti pada gambar 3.17. dari fitur tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya kesalahan pada peletakan source dan receiver karena nilai minimum offset adalah 0 m yang berarti receiver dan source berada pada satu titik yang sama. Nilai maksimum fold dan parameter lainnya juga dapat dilihat dan disimpulkan dari fitur bin statistic ini. Dan disesuaikan dengan tetapan-tetapan hasil parameter test



18



maupun studi keadaan geologi dan eksplorasi pendahuluan yang telah dilakukan sebelumnya.



e l p



Gambar 3.17 Tampilan Fitur Survey Bin Statistic



m a



Setalah tiap-tiap fitur analisa statistik bin dibahas, maka project dapat disimpan dengan menggunakan menu output dan pilih SPS. Berikan nama dari tiaptiap parameter seperti file source, file receiver dan file relation seperti pada gambar 3.17 dengan mengklik select pada tiap-tiap file dan berikan nama dari file tersebut



S



dan klik save. Maka file tiap parameter pada desain survei tersebut akan tersimpan.



Gambar 3.18 Tahap Penyimpanan File Tiap Parameter



19



BAB IV PENUTUP



IV.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari kegiatan pembuatan desain survei dengan menggunakan software MESA adalah sebagai berikut: 1. Penentuan jarak grid memiliki perhitungan dengan data yang didapat dari studi geologi, parameter test dan kegiatan eksplorasi pendahuluan. 2. Sebelum dilakukan penentuan parameter perlu dilakukan exclusion untuk



e l p



menentukan daerah-daerah prospek yang akan lebih difokuskan diambil datanya pada kegiatan akuisisi seismik nantinya.



3. Penentuan parameter source, receiver dan pengulangan penembakan akan sangat mempengaruhi kualitas data yang akan dihasilkan.



m a



4. Software MESA dapat menghitung dan menampilkan persebaran nilai fold coverage, noise plot dan azimuth graph untuk menganalisa kualitas akuisisi data seismik.



5. Hasil perhitungan kemudian dapat dianalisa dari statistika bin nya dari fitur bin



S



statistic untuk mengevaluasi desain survei dengan menyesuaikan keadaan target yang akan dicari.



6. Desain survei kemudian dapat disimpan dalam bentuk output sps pada tiap-tiap parameter source, receiver dan relation nya.



IV.2 Saran



Dari kegiatan pembuatan desain survei akuisisi sesimik refleksi 3D dengan menggunakan software MESA ini diperlukan kemampuan membayangkan geometri pegukuran yakni pada peletakan parameter-parameter seperti source, receiver dan pengulangan penembakannya sehingga dihasilkan data yang baik. Pada pembuatan desain survei pun perlu dilakukan pembatasan daerah prospek yang akan diakuisisi dengan menginput daerah prospek hasil eksplorasi pendahuluan saat menginput parameter pengukuran.



20



DAFTAR PUSTAKA



e l p



S



m a



21