Sop Bantuan Hidup Dasar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BANTUAN HIDUP DASAR No Dokumen



No Revisi



Hal 1 dan 3



Tanggal Terbit



Ditetapkan Direktur



STANDARD OPERATING PROCEDURE drg. Hj. Bidasari, MM NIP. 19630128 198903 2 003



PENGERTIAN



Tindakan pertolongan medis sederhana yang dilakukan pada penderita yang mengalami henti jantung sebelum di berikan tindakan pertolongan medis lanjutan Memberikan bantuan sirkulasi dan pernafasan yang adekuat sampai



TUJUAN



keadaan henti jantung teratasi atau sampai penderita dinyatakan meninggal.



KEBIJAKAN



1. Undang undang kesehatan No. 36 tahun 2009 2. Kepmenkes RI No. 279/Menkes/SK/IV/2006



3. Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 PERSIAPAN DAN BAHAN



ALAT



1. Alat pelindung diri (masker,handscoen) 2. Trolly emergency yang berisi a. Laryngocope lurus dan bengkok (anak dan dewasa) b. Magil force c. Endotrakheal tube berbagai ukuran d. Gudel berbagai ukuran e. Infus set / blood set f.



Papan resusitasi



g. Gunting verban h. Ambu Bag lengkap i.



Semprit 10cc



j.



Abbocate 18



k. Set therapy oksigen lengkap dan siap pakai l.



EKG record



m. EKG monitoring bila memungkinkan



PROSEDUR



1. Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan



BANTUAN HIDUP DASAR No Dokumen



No Revisi



Hal 2 dan 3



dilakukan 2. Posisi pasien diatur terlentang di tempat datar dan alas keras 3. Baju bagian atas pasien di buka 4. Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker,handscoen) 5. Mengecek kesadaran pasien dengan cara 1. Memanggil nama pasien 2. Menanyakan keadaannya 3. Menepuk bahu pasien/ menekan bagian sternum pasien 6. Buka jalan nafas dengan head tilt cghin lift atau jaw thrust dan bersihkan jalan nafas dari sumbatan 7. Menilai pernafasan dengan cara : a. Melihat pergerakan dada/perut b. Mendengar suara keluar/masuk udara dari hidung c. Merasakan adanya udara dari mulut/hidung pipi atau punggung tangan 8. Jika pasien tidak bernafas,berikan nafas buatan dengan ambu bag sebanyak 2 kali dalam waktu 1 detik setiap hembusan 9. Periksa denyut jantung pasien dengan cara meraba arteri karotis,penilaian pulsasi arteri,maka segera lakukan kompresi dada. Jika arteri karotis teraba cukup berikan nafas buatan setiap 5-6 detik sekali 10. Pemeriksaan arteri besar pada bayi tidah dilakukan pada arteri karotis, melaikan paa arteri brakialis atau arteri femoralis. Sedangkan untuk anak berumur lebih dari satu satu tahun dapat dilakukan mirip pada orang dewasa. 11. Jika arteri carotis tidak teraba lakukankombinasi nafas buatan dan kompresi jantung luar dengan perbandingan 30 : 2 untuk dewasa baik 1 atau 2 penolong dan untuk anak dan bayi 30 : 2 bila 1 penolong, atau 15 : 2 bila 2 penolong. 12. Komponen yang perlu diperhatikan saat melakukan kompresi dada : a. Frekuesi minimal 100 kali per menit b. Untuk dewasa kedalaman minimal 5 cm (2 inch) c. Pada bayi dan anak kedalaman minimal sepertiga diameter dinding anteroposterior dada, atau 4 cm (1,5 inch) pada bayi dan sekitar 5 cm (2 inch) pada anak



BANTUAN HIDUP DASAR No Dokumen



No Revisi



Hal 3 dan 3



d. Berikan kesempatan untuk dada mengembang kembali secara sempurna setelah setiap kompresi e. Seminimal mungkin melakukan interupsi f.



Hindari pemberian nafas buatan berlebihan



13. Kompresi dada pada anak umur 1 sampai 8 tahun : a. Letakkan tumit satu tangan pada setengah bawah sternum, hindarkan jari jari pada tulang iga anak b. Menekan sternum sekitar 5 cm dengan kecepatan 100 kali per menit c. Setelah 30 kompresi buka jalan nafas dan berikan 2 kali nafas buatan sampai dada terangkat (1 penolong) d. Kompresi dan nafas buatan dengan rasio 15 : 2 bila 2 penolong 14. Kompresi pada bayi : a. Letakkan 2 jari sati tangan pada setengah bawah sternum ; lebar 1 jari dibaawah garis intermamari b. Menekan sternum sekita 4 cm kemudian angkat tanpa melepas jari dari sternum dengan kecepatan minimal 100 kali per menit c. Setelah 30 kompresi, buka jalan nafas dan berikan 2 kali nafas buatan sampai dada terangkat (1 penolong) d. Kompresi dan nafas buatan dengan rasio 15 : 2 bila 2 penolong 15. Evaluasi setiap 2 menit 16. RJP dilakukan sampai : a. Timbul nafas sponrtan b. Diambil alih petugas lain c. Asistol yang menetap atau tidak terdapat denyut nadi yang menetap selama 10 menit atau lebih



d. Penderita yang tidak respon setelah dilakukan bantuan hidup jantung lanjut (ACLS) minimal 20 menit



UNIT TERKAIT IGD



1. Standar Pelayanan Medis, 2006. 1. Kedaruratan Medis, 2000



REFERENSI



2. Bantuan Hidup Jantung Dasar, PERKI 2014