5 0 115 KB
DETEKSI DINI ISPA
SOP
No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman
: : : :
01 Juli 2022 1-4
UPTD PUSKESMAS SIMPUR KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
dr. Herla Maulita Surdhawati NIP. 19930820 201903 2 012
1. Pengertian
Menilai atau mendeteksi anak batuk dan atau kesukaran bernafas
2. Tujuan
Untuk menemukan sedini mungkin tanda-tanda batuk dan atau kesukaran bernafas pada balita
3. Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Simpur tentang Pengelolaan dan Pelaksanaan UKM Puskesmas
4. Referensi
1.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 122);
2.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;
3.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
4.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
5.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor ; 43 tahun
2016
tentang
Standar
Pelayanan
Minimal
Bidang
Kesehatan; 6.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas;
7.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
8.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/ 104/2020 tentang Penetapan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 1 dari 4
2019-nCoV) 5. Alat dan Bahan
1. Alat : a. APD ( maker bedah, sarung tangan medis, gown, google / face shield) b. Stetoscope c. Senter d. Jam Tangan e. ATK 2. Bahan : a. -
6. Prosedur/Langkahlangkah
1.
Petugas mencuci tangan
2.
Petugas menggunakan APD lengkap
3.
Petugas
mengidentifikasi
pasien
dengan
Infeksi
Saluran
Pernafasan Akut (ISPA) 4.
Menempatkan pasien ISPA di area tunggu khusus yang memiliki ventilasi cukup
5.
Selain langkah pencegahan standar, terapkan langkah pencegahan percikan (droplet) dan langkah pencegahan kontak dengan menjaga jarak setidaknya 1 meter antara petugas skrining dengan pasien
6.
Petugas melakukan anamnese dengan Formulir Penyelidikan Epidemiologi (PE)
7.
Petugas mengelola pasien sesuai dengan kondisi pasien Petugas menanyakan adanya riwayat kontak dengan OTG, ODP, PDP, atau pasien terkonfirmasi COVID-19 Petugas menanyakan adanya riwayat bepergian ke daerah endemis / zona merah Petugas menanyakan pada ibu tentang keluhan utama batuk dan atau kesukaran bernapas/ gambaran klinis pneumonia Petugas menanyakan berapa umur anak Petugas menanyakan apakah anak demam dan berapa lama
2 dari 4
Petugas menanyakan apakah anak kejang Petugas menanyakan apakah anak minum ASI 8.
Petugas melihat dan mendengarkan Adakah napas cepat Adakah TTDK (Tarikan Dinding Dada Ke dalam) Adakah stridor dan wheezing Perhatikan kesadaran anak Adakah tanda gizi buruk Adakah anak teraba demam atau terlalu dingin
9.
Petugas menilai anak batuk dan atau kesukaraan bernapas Tentukan umur anak untuk menentukan tanda bahaya dan klasifikasi Hitung napas dengan menggunkan sound timer. Dikatakan pneumonia bila : - Pada anak umur