SOP Fluor Albus (Bu Siwi) [PDF]

  • Author / Uploaded
  • ira
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FLUOR ALBUS No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman



SOP SOP



: : 00 : :1-3



UPTD PUSKESMAS GONDANG 1.



Pengertian



dr. Susana Novi Ratih K NIP. 19731121 200312 2 001



Flour albous adalah Vaginal discharge atau keluarnya duh tubuh dari vagina secara fisiologis mengalami perubahan sesuai dengan siklus menstruasi. Cairan kental dan lengket pada seluruh siklus namun lebih cair dan bening ketika terjadi ovulasi. Masih dalam batas normal bila duh tubuh vagina lebih banyak terjadi pada saat stress emosi, kehamilan atau aktivitas seksual. Vaginal discharge yang patologis bila terjadi perubahan-perubahan pada warna, konsistensi, volume, dan baunya.



2.



Tujuan



Sebagai acuan dalam penegakan diagnosa dan penatalaksanaan penyakit fluor albus



3.



Kebijakan



Kebijakan Kepala Puskesmas Gondang No Tentang Kebijakan Pelayanan klinis



4.



Referensi



KMK No 5 Tahun 2014 tentang fluor albus.



5.



Langkah-



1. Petugas memanggil pasien sesuai dengan nomer urut pendaftaran



langkah



2. Petugas menyapa pasien dengan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun). 3. Petugas mencuci tangan dan mengeringkannya 4. Petugas menggunakan sarung tangan steril 5. Petugas melakukan anamnesa pasien



dan pasien mengeluh



keputihan 6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien meliputi keadaan umum, vital sign dan juga pemeriksaan cairan vagina yang keluar 7. Petugas menegakkan diagnosis pada pasien 8. Petugas memberikan terapi obat kepada pasien berupa Dapat diberikan azole antifungal oral atau pervaginam, Pasien dengan vulvo vaginal candidiosis yang berulang dianjurkan untuk memperoleh pengobatan paling lama 6 bulan., Pada saat kehamilan, hindari obat anti-fungi oral, dan gunakan imidazole topical hingga 7 hari. , Hati-hati pada pasien pengguna kondom 1



atau kontrasepsi lateks lainnya, bahwa penggunaan anti fungilokal dapat merusak lateks, Pasien pengguna kontrasepsi pil kombinasi yang



mengalami



vulvo



vagina



akan



didiosis



berulang,



dipertimbangkan untuk menggunakan metoda kontrasepsi lainnya 9. Petugas melakukan rujukan jika perlu 10. Petugas melepas sarung tangan steril dan membuangnya ketempat sampah medis 11. Petugas mencuci tangan dan mengeringkannya 12. Petugas mendokumentasikan dan mencatat hasil tindakan dalam rekam medic.



2



6.



Diagram alir Petugas menyapa pasien dengan 5S (Senyum, Sapa, Salam, sopan santun dan sentuh).



Petugas mencuci tangan dan mengeringkannya Petugas menggunakan sarung tangan steril Petugas melakukan anamnesa pasien dan pasien mengeluh keputihan Petugas melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien meliputi keadaan umum, vital sign dan juga pemeriksaan cairan vagina yang keluar Petugas menegakkan diagnosis pada pasien Petugas memberikan terapi obat kepada pasien berupa dapat diberikan azole antifungal oral atau pervaginam, pasien dengan vulvo vaginal candidiosis yang berulang dianjurkan untuk memperoleh pengobatan paling lama 6 bulan, pada saat kehamilan, hindari obat anti-fungi oral, dan gunakan imidazole topical hingga 7 hari, Hati-hati pada pasien pengguna kondom atau kontrasepsi lateks lainnya, bahwa penggunaan anti fungilokal dapat merusak lateks, Pasien pengguna kontrasepsi pil kombinasi yang mengalami vulvo vagina akan didiosis berulang, dipertimbangkan untuk menggunakan metoda kontrasepsirujukan lainnya.jika perlu Petugas melakukan Petugas melepas sarung tangan steril dan membuangnya ketempat sampah medis Petugas mencuci tangan dan mengeringkannya



Petugas mendokumentasikan dan mencatat hasil tindakan dalam rekam medic. 7.



Unit Terkait



1. Laboratorium 2. Poli KIA



3



8. Rekaman historis perubahan No.



Yang dirubah



Isi Perubahan



Tanggal.mulai diberlakukan



4