SOP Hemodialisa - PENCEGAHAN INFEKSI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

JUDUL PROSEDUR :



Tanggal disetujui



:



Disetujui oleh



:



PENCEGAHAN INFEKSI Tanda Tangan :



1.



Pengertian Infeksi adalah : Masuknya kuman atau bibit penyakit ke dalam tubuh ( sirkulasi darah ) yang menimbulkan pembekakan ( tumor ), kemerahan ( rubor ), nyeri ( dolor ), panas ( calor ), fungsio laesa ( gangguan fungsi ).



2.



Pasien yang terinfeksi adalah : 2.1



Pasien dengan hepatitis B ( H B V ).



2.2



Pasien dengan HIV.



2.3



Pasien dengan MRSA( Methilicillin Resistant Staphilococcus Aureus ).



2.4



Pasien dengan V R E ( Vancomycin Resistant Enterococci ).



3. Data : 3.1



Centers for diseases control and prevention ( C D C ).



3.2



Health Care Financing Administration ( H C F A ).



3.3



Food Drug Administration ( F D A ).



4. Penyebab timbulnya infeksi : 4.1



Berhubungan langsung dengan darah .



4.2Berhubungan dengan keluarnya cairan tubuh ( sekresi ) , pembuangan kotoran dari badan ( ekskresi ) yang membawa bibit penyakit menular. 4.3



Vascular akses digunakan dalam jangka panjang.



4.4Menerima berbagai macam penyakit yang dilaksanakan secara bersama –sama dalam tindakan dialysis. 4.5



Alat –alat yang digunakan tidak steril . 1



JUDUL PROSEDUR :



Tanggal disetujui



:



Disetujui oleh



:



PENCEGAHAN INFEKSI Tanda Tangan :



4.6



Daya tahan tubuh menurun, mudah terkena infeksi.



4.7



Sistem keluar masuknya barang melewati ruangan dialysis .



4.8Infeksi bakteri menjadi penyebab meningkatnya angka kesakitan dan kematian ( morbidity dan martality ). 5. Tujuan pengawasan infeksi adalah : 5.1



Mengerti standard tindakan pencegahan.



5.2



Menetapkan kebijakan untuk pencegahan infeksi.



5.3



Mencegah terjadinya penularan melalui :  Pekerja kesehatan ( dokter dan perawat ) dengan pasien dan sebaliknya.  Peralatan medis yang digunakan harus steril ( aseptik ).  Lingkungan kerja ( ruangan, linen ) dan cara kerja yang baik.



5.4Mencegah penyebaran kuman penyakit maupun timbulnya infeksi nosokomial di dalam ruangan dialysis. 6. Prosedur : 6.1



PETUGAS DIALYSIS.  Pakaian seragam petugas digunakan hanya untuk di ruangan dialysis.  Pakaian seragam petugas dialysis tidak boleh menutupi telapak tangan dan menyentuh lantai.  Pakailah apron selama berada di ruang dialysis.  Pakialah kaca mata,masker,sarung tangan jika akan menolong pasien.  Cuci tangan selama 3 menit sebelum dan sesudah menolong pasien.  Jangan menggunakan perhiasan di tangan saat bertugas di ruang dialysis. 2



JUDUL PROSEDUR :



Tanggal disetujui



:



Disetujui oleh



:



PENCEGAHAN INFEKSI Tanda Tangan :



 Kenakan sepatu seragam selama berada di ruang dialysis.  Periksa darah terhadap hepatitis, HIV, MRSA, VRE.  Periksa Thorax foto ( X – Ray ). 6.2



MENCUCI TANGAN :  Wastafel harus terlihat jelas oleh petugas dialysis, pasien dan keluarga pasien.  1 buah wastafel disetiap 4 mesin dialysis.  Kran wastafel yang dapat digerakan oleh siku tangan tanpa harus memutar dengan jari tangan.  Wadah cairan desinfectan untuk mencuci tangan menggunakan cara ditekan.  Sediakan gambar proses mencuci tangan dengan sistimatis dan benar, dan letakan diatas wastafel.  Lakukan pembilasan dengan posisi jari tangan kearah atas.  Keringkan tangan dengan handuk tissue ( disposable ).  Disetiap wastafel sediakan : Sarung tangan Tissue handuk Larutan desinfektan Artikel Kran air Kran putar dengan siku Tempat sampah 3



JUDUL PROSEDUR :



Tanggal disetujui



:



Disetujui oleh



:



PENCEGAHAN INFEKSI Tanda Tangan :



 Pelembab untuk tangan.  Masker.  Kalau perlu pasanglah artikel yang menarik dibaca, letakan dekat dengan wastafel. 6.3



LINGKUNGAN TEMPAT KERJA : 



Masukan alat –alat kotor ke tempat pembuangan yang tersedia







Gunakan cairan desinfectan dalam bentuk spray untuk membersihkan wilayah ruang dialysis.







Gunakan handuk tissue untuk membersihkan wilayah ruang dialysis.







Gunakan sarung tangan non steril setiap membersihkan darah di area dialysis.







Bersihkan area dialysis sebelum dan sesudah proses dialysis.







Bersihkan alat-alat yang digunakan pasien , seperti :











Trolley tindakan.







Tempat tidur.







Kursi.







Meja pasien ( nakhas ).







Mesin dialysis.



Bebaskan tempat dialysis dan nurse station ( staff dialysis ) dari makanan dan minuman.







Sterilisasi ruangan dialysis minimal setiap 1 bulan sekali.







Sediakan tempat sampah sesuai dengan jenisnya untuk dibakar di incinerator, antara lain ; 4



JUDUL PROSEDUR :



Tanggal disetujui



:



Disetujui oleh



:



PENCEGAHAN INFEKSI Tanda Tangan :



6.4







sampah jarum / ampul / flacon.







Sampah blood lines dan dializer.







Sampah gallon dan pembungkus kemasan.







Pisahkan linen umum dengan linen terinfeksi .







Siapkan ruangan untuk pasien umum dan pasien isolasi.



ALAT MEDIS :  Pisahkan mesin untuk kasus – kasus tertentu, jika tidak mempunyai larutan desinfektan yang tepat.  Penularan penyakit melalui mesin dialysis, antara lain pada ;  Coppler ( hanson connector ), saat melakukan desinfektan terjadi sirkulasi pada sirkuit mesin ( loop ).  Lakukan desinfektan mesin setiap selesai tindakan dialysis ( bagian dalam dan bagian luar mesin ).  Bersihkan alat –alat medis yang telah digunakan pasien seperti ; o Stetoscope , manset, gunting, klem, tempat tidur, kursi, lemari



samping ( nakhas ) dengan sodium hypoclorid 1 : 10.  Gunakan set HD dalam bentuk disposable / single use dan pastikan set HD yang akan digunakan sudah steril .  Setiap memasukan obat atau mengambil darah melalui blood lines, gunakan swab alcohol 70 %.  Gunakan spuit / jarum suntik disposable.



JUDUL PROSEDUR :



Tanggal disetujui



:



Disetujui oleh



:



PENCEGAHAN INFEKSI Tanda Tangan :



5 6.5



TEMPAT PEMBERSIHAN DIALIZER :  Manual : o Pisahkan tempat pembersihan dializer untuk umum dan yang terinfeksi. o Siapkan larutan sterilisasi yang tepat dan sesuai kebutuhan pasien. o Dahulukan pembersihan dializer umum, kemudian dializer yang terinfeksi. o Rendam tutup dializer dengan larutan sterilisasi dan larutan diganti setiap hari . 



Otomatis : o Pisahkan dializer umum dan terinfeksi. o Dahulukan pembersihan dializer umum. o Rendam tutup dializer dengan larutan sterilisasi dan larutan diganti setiap hari .



 Lemari reuse ( tempat penyimpanan dializer yang telah dibersihkan ) : o Penyimpanan dializer dipisahkan antara dializer umum dengan dializer terinfeksi . 6.6



PENGAWASAN Air Reverse Osmosis ( RO ) :  Kualitas Air : o Periksa air secara berkala minimal 6 bulan sekali terhadap bakteri dan Endotoxin.  Pemipaan : o Tutuplah pipa / kran air dengan rapat pada tempat yang tidak digunakan, bakteri akan banyak tumbuh di tempat terbuka.



JUDUL PROSEDUR :



Tanggal disetujui



:



Disetujui oleh



:



PENCEGAHAN INFEKSI Tanda Tangan :



6 o Gunakan sistem pemipaan secara loop ( berputar ) untuk mencegah pertumbuhan bio film ( lumut ) dan bakteri di dalam pipa.  Tanki Penampungan air RO ( air produk ) : o Bersihkan / kuraslah secara rutin tanki air produk minimal 2 bulan sekali, dan berikan larutan desinfectan sodium hypocloride 1 : 100. o Bilas sampai bersih dan lakukan pengetesan air tanki terhadap clorin untuk memastikan apakah air di tanki produk sudah bebas dari clorin. 6.7



PASIEN :  Setiap pasien baru atau pasien yang telah berkunjung dari Rumah Sakit lain, maka wajib diperiksa ulang laboratorium terhadap Hepatitis B, hepatitis C, anti HIV , MRSA dan VRE.  Pemeriksaan ulang seperti diatas minimal 1x / 6 bulan untuk pasien rutin.  Setiap akan transfusi lakukan screnning darah terhadap ( anti HBsAg, anti HCV dan anti HIV ) pada masing – masing kantong darah.  Lakukan vaksinasi untuk semua pasien yang rentan hepatitis B.  Test anti HBs pada 1 – 2 bulan sesudah pemberian dosis terakhir . o Jika anti HBs < 10 ml U / ml , dipertimbangkan yang rentan , vaksinasi ulang dengan tambahan 3 dosis dan test ulang untuk anti HBs. o Jika anti HBs > 10 ml U / ml , dipertimbangkan kebal ( tahan ) dan test ulang . o Berikan dosis boster dari vaksinasi jika anti HBs < 10 ml U/ml dan teruskan untuk test ulang lagi.



JUDUL PROSEDUR :



Tanggal disetujui



:



Disetujui oleh



:



PENCEGAHAN INFEKSI Tanda Tangan :



7 6.8



JADWAL VAKSINASI HEPATITIS B ( secara IM = Intra Muscular ) ( untuk pasien dan staff dialysis ) : Kelompok



Dosis



Volume



Jadwal bulan



Pasien > 20 tahun 



10 µg



Sebelum dialysis



1.0 ml



0,1,6 40 µg



1.0 ml



0,1,6



Pasien < 20 tahun



5 µg



0.5 ml



0,1,6



Staff > 20 tahun



10 µg



1.0 ml



0,1,6







Dialysis



JUDUL PROSEDUR :



Tanggal disetujui



:



Disetujui oleh



PENCEGAHAN INFEKSI Tanda Tangan :



8



: