SOP - Hipertensi Esensial [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Hipertensi Esensial



SO P



No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman



UPT PUSKESMAS RAWAT INAP UJAN MAS



: 440/ /C/PKM-UM/2020 : :



Maret 2020



: Hadi Jalena, SKM 19691206198912 2 002



Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari ≥ 140 mmHg dan atau diastolik ≥ 90 mmHg. No ICPC II : K86 Hypertension uncomplicated No ICD X : I10 Essential (primary) hypertension Sebagai acuan petugas dalam penanganan pasien dengan Hipertensi Esensial SK Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Ujan Mas No: 440/ /KEP/C/ PKM-UM/2020 Tentang layanan klinis



1.



Pengertian



2.



Tujuan



3.



Kebijakan



4.



Referensi



5.



Prosedur/Langkah- Alat dan Bahan : langkah 1. ATK 2. Rekam Medis 3. Pen Ligh 4. Stetoskop 5. Tensi meter



Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer



Petugas : Dokter, Perawat dan Bidan yang mendapatkan Pendelegasian Wewenang Langkah Langkah : 1. Petugas melakukan anamnesis (Subjective) Hasil Anamnesis a. Keluhan Mulai dari tidak bergejala sampai dengan bergejala. Keluhan hipertensi antara lain: sakit/nyeri kepala, gelisah, jantung berdebar- debar, pusing, leher kaku, penglihatan kabur, dan rasa sakit di dada.Keluhan tidak spesifik antara lain tidak nyaman kepala, mudah lelah dan impotensi. b. Faktor Risiko Faktor risiko dibedakan dalam 2 kelompok, yaitu kelompok yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi. 1. Hal yang tidak dapat dimodifikasi adalah umur, jenis kelamin, riwayat hipertensi dan penyakit kardiovaskular dalam keluarga. 2. Hal yang dapat dimodifikasi, yaitu:  Riwayat pola makan (konsumsi garam berlebihan).  Konsumsi alkohol berlebihan.  Aktivitas fisik kurang.



 Kebiasaan merokok.  Obesitas.  Dislipidemia.  Diabetus Melitus.  Psikososial dan stres. 2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (Objective) Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana a. Pemeriksaan Fisik Pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit ringanberat. Tekanan darah meningkat (sesuai kriteria JNC VII). Nadi tidak normal. Pada pasien dengan hipertensi, wajib diperiksa status neurologis, akral, dan pemeriksaan fisik jantungnya (JVP, batas jantung, dan rochi). b. Pemeriksaan Penunjang Urinalisis (proteinuri atau albuminuria), tes gula darah, tes kolesterol (profil lipid), ureum kreatinin, funduskopi, EKG dan foto thoraks. 3. Petugas menegakan Diagnosis (Assessment) a. Diagnosis Klinis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Klasifikasi tekanan darah berdasarkan Joint National Committee VII (JNC VII) Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik Normal < 120 mmHg < 80 mm Hg Pre-Hipertensi 120-139 mmHg 80-89 mmHg Hipertensi stage -1 140-159 mmHg 80-99 mmHg Hipertensi stage -2 ≥ 160 mmHg ≥ 100 mmHg b. Diagnosis Banding 1. Proses akibat white coat hypertension. 2. Proses akibat obat. 3. Nyeri akibat tekanan intraserebral. 4. Ensefalitis. 4. Petugas merencanakan Penatalaksanaan Komprehensif (Plan) a. Penatalaksanaan Peningkatan tekanan darah dapat dikontrol dengan perubahan gaya hidup. Modifikasi gaya hidup Rerata Modifikasi Rekomendasi penurunan TDS Penurunan Jaga berat 5 – 20 mmHg/ berat badan badan ideal 10 kg (BMI: 18,5 - 24,9 kg/m2) Dietary Diet kaya buah, 8 – 14 mmHg Approaches to sayuran, produk Stop rendah lemak Hypertension dengan jumlah (DASH) lemak total dan lemak jenuh



yang rendah Kurangi hingga 2 – 8 mmHg 80 cm. Tolerasi glukosa terganggu dengan GDP ≥ 110 mg/dl, tekanan darah minimal 130/85 mmHg, trigliserida tinggi ≥150 mg/dl, kolesterol HDL rendah