Sop Influenza [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

INFLUENZA No. Dokumen



: 800/



No. Revisi



: 00



SOP Tanggal Terbit : Halaman



UPT Puskesmas Medan Sunggal 1. Pengertian



/SOP/II/2019



Februari 2019



:1/2



dr.Efa Fartini MKM NIP. 19800914 200909 2 001



Influenza, sering dikenal dengan flu adalah penyakit menular disebabkan oleh virus RNA yaitu virus influenza A, B dan lebih jarang C.



2. Tujuan



Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan kasus influenza



3. Kebijakan



Surat 800/



4. Referensi



Keputusan



Kepala



UPT



Puskesmas



Medan



Sunggal



Nomor



/SK/I/2019 Kebijakan Pelayanan Klinis.



Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/ 514/ 2015 Tentang Panduan Praktik klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama



5. Alat dan Bahan



-



6. Langkah-



1. Petugas melakukan anamnes dengan menanyakan keluhan yang sering muncul adalah demam, bersin, batuk, sakit tenggorokan, hidung meler, nyeri sendi dan badan, sakit kepala, lemah badan. 2. Petugas menganjurkan pasien untuk beristirahat selama 2-3 hari, untuk



langkah



mengurangi kegiatan fisik berlebihan, meningkatkan gizi makanan dengan makanan berkalori dan protein tinggi, serta buah-buahan yang tinggi vitamin. 3. Petugas memberikan Terapi simptomatik per oral a. Antipiretik. Pada dewasa yaitu parasetamol 3-4 x 500 mg/hari (10-15 mg/kgBB), atau ibuprofen 3-4 x 200-400 mg/hari (5-10 mg/kgBB). b. Dekongestan, seperti pseudoefedrin (60 mg setiap 4-6 jam) c. Antihistamin, seperti klorfeniramin 4-6 mg sebanyak 3-4 kali/hari, atau difenhidramin, 25-50 mg setiap 4-6 jam, atau loratadin atau cetirizine 10 mg dosis tunggal (pada anak loratadin 0,5 mg/kgBB dan cetirizin 0,3 mg/kgBB). d. Dapat pula diberikan antitusif atau ekspektoran bila disertai batuk. 4. Petugas memberikan konseling : a. Edukasi



terutama



ditujukan



untuk



individu



dan



lingkungannya.



Penyebaran penyakit ini melalui udara sehingga lingkungan rumah harus memenuhi persyaratan rumah sehat terutama ukuran jendela untuk pencahayaan dan ventilasi serta kepadatan hunian. Untuk mencegah penyebaran terhadap orang-orang terdekat perlu diberikan juga edukasi untuk memutuskan mata rantai penularan seperti etika batuk dan pemakaian masker. b. Selain edukasi untuk individu, edukasi terhadap keluarga dan orangorang terdekat juga penting seperti peningkatan higiene dan sanitasi lingkungan



7. Bagan Alir



-



8. Hal-hal yang



-



perlu diperhatikan 9. Unit terkait



10. Dokumen



1.



Ruangan pemeriksaan umum



2.



Ruangan pemeriksaan lansia



-



terkait 11. Rekaman historis perubahanan



1



Yang Diubah



Isi Perubahan



Tanggal Mulai diberlakukan