SOP Insomnia [PDF]

  • Author / Uploaded
  • wihda
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOP



Puskesmas Anggeraja



1.



Pengertian



INSOMNIA No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : 1 /3



Suleman, SKM NIP. 197311191994031004



TTD KEPALA PUSKESMAS



Insomnia adalah gejala atau gangguan dalam tidur, dapat berupa kesulitan berulang untuk mencapai tidur, atau mempertahankan tidur yang optimal, atau kualitas tidur yang buruk.



2.



Tujuan



Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan insomnia.



3.



Kebijakan



Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor



4.



Referensi



Peraturan Menteri Kesehatan No. 5 tahun 2014 tentang panduan praktik klinis dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer.



5.



Prosedur/Langkahlangkah



1. Petugas Poli/UGD melakukan anamnesis/alloanamnesis 2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik Pada status generalis, pasien tampak lelah dan mata cekung . Bila terdapat gangguan organik, ditemukan kelainan organ. 3. Petugas (dokter) memberikan diagnosa sementara berdasarkan hasil pemeriksaan, pedoman diagnosis: a. Keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau mempertahankan tidur atau kualitas tidur yang buruk. b. Gangguan terjadi minimal tiga kali seminggu selama minimal satu bulan. c. Adanya preokupasi tidak bisa tidur dan peduli yang berlebihan terhadap akibatnya pada malam hari dan sepanjang siang hari. d. Ketidakpuasan



terhadap



kuantitas



dan



atau



kualitas



tidur



menyebabakan penderitaan yang cukup berat dan mempengaruhi fungsi dalam sosial dan pekerjaan. 4. Petugas memberikan penanganan : a. Perbaiki pola hidup b. Terapi perilaku kognitif (CBT/Cognitif Behaviour Therapy) bagi yang telah mengalami gangguan lebih dari sebulan. c. Obat tidur biasanya hanya digunakan sebagai pilihan terakhir. Obat tidur umumnya diresepkan dengan dosis serendah mungkin dan dengan jangka waktu sesingkat mungkin. d. Untuk insomnia yang menyebabkan penderitanya mengalami kelelahan, stres berat atau terbangun tiba-tiba pada malam hari, dokter dapat meresepkan zopiclone atau zolpidem dengan dosis serendah mungkin dan maksimal 1 bulan.



e. Untuk penderita insomia ysng mengalami cemas atau depresi, dokter



dapat



meresepkan



golongan



obat



penenang



seperti



benzodiazepin atau antidepresan agar penderita menjadi rileks dan dapat tidur dengan lelap. 5. Petugas melakukan konseling dan edukasi Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga agar mereka dapat memahami tentang insomnia dan dapat menghindari pemicu terjadinya insomnia. 6. Petugas menetapkan kriteria rujukan Apabila setelah 2 minggu pengobatan tidak menunjukkan perbaikan, atau apabila terjadi perburukan walaupun belum sampai 2 minggu, pasien dirujuk ke fasilitas kesehatan sekunder yang memilikii dokter spesialis kedokteran jiwa. 7.



Bagan Alir



anamnesis



Melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang



Penegakan diagnosa



Penatalaksanaan (farmakoterapi, Konseling dan edukasi)



Kriteria rujukan 8.



9.



Hal-hal yang diperhatikan Unit terkait



10. Dokumen terkait



11. Rekaman Historis Perubahan



perlu



Apabila setelah 2 minggu pengobatan tidak menunjukkan perbaikan atau semakin memburuk, pasien dirujuk ke fasilitas kesehatan lanjutan. Poli umum 1. Rekam Medis 2. Catatan tindakan



No.



Yang dirubah



Isi Perubahan



Tanggal mulai diberlakukan