Sop Kesulitan Bernafas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KESULITAN BERNAFAS No Dokumen : No Revisi : 00 SOP Tanggal Terbit : Tanggal Berlaku : Halaman : 1/3 Kepala Puskesmas UPT Puskesmas Leles 1. Pengertian



2.



Tujuan



dr. H. Dadan Agus Dhaniswara, MM NIP. 19730304 200604 1 012 Gangguan nafas pada bayi baru lahir ( BBL ) adalah keadaan bayi yang sebelumnya normal atau bayi dengan asfiksia yang sudah dilakukan resusitasi dan berhasil, tetapi beberapa saat kemudian mengalami gangguan nafas Sebagai Acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan Penanganan Gangguan Nafas pada bayi baru lahir



3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur



Buku Acuan PONED Ditjen Binkesmas, Depkes RI tahun 2008  Pasang jalur infuse intravena, sesuai dengan kondisi bayi yang paling sering dan bila bayi tidak dalam keadaan dehidrasi berikan infuse Dekstrosa 5% - Pantau selalu tanda vital - Jaga potensi jalan napas - Berikan oksigen ( 2-3 liter / menit dengan kateter nasal )  Jika bayi mengalami apnu - Lakukan tindakan resusitasi sesuai tahap yang diperlukan - Lakukan penilaian lanjut  Bila terjadi kejang, hentikan kejang  Segera periksa kadar glukosa darah ( bila fasilitas tersedia )  Pemberian nutrisi adekuat Sesuai dengan fasilitas yang ada, yang dapat dikelola di Puskesmas adalah gangguan nafas ringan dan gangguan nafas sedang ( sesuai kasus ), sedangkan gangguan napas berat dan kelainan jantung congenital harus segera dirujuk ke Rumah Sakit.



Gangguan Napas Sedang 



Lanjutkan pemberian O2 4-5 liter/menit



 



Bayi jangan diberikan minum Jika ada tanda berikut, berikut antibiotika ( ampisilin dan genta misin ) untuk terapi. Kemungkinan sepsis : - Suhu aksiler < 340C atau > 390C - Air ketuban bercampur mekonium - Riwayat infeksi intrauterine, demam, curiga infeksi berat atau ketuban pecah dini ( > 18 jam )  Bila suhu aksiler 34-36,50C atau 37,5- 390C tangani untuk maslah abnormal dan nilai ulang setelah 2 jam - Bila suhu masih belum stabil atau gangguan nafas belum ada perbaikan, berikan antibiotika untuk terapi kemungkinan besar sepsis. - Jika suhu normal, teruskan amati bayi. Apabila suhu kembali abnormal, ulangi tahapan tersebut diatas  Bila tidak ada tanda-tanda kea rah sepsisi, nilai kembali bayi setelah 2 jam  Apabila bayi tidak menunjukan perbaikan atau terdapat tandatanda perburukan setelah 2jam, terapi untuk kemungkinan besar sepsis dan segera rujuk kerumah sakit.  Bila bayi mulai menunjukan tanda-tanda perbaikan ( frekuensi nafas menurun tidak kurang dari 40x/mnt, tarikan dinding dada berkurang atau suara merintih berkurang ) disertai perbaikan tanda klinis, kurangi terapi O2 secara bertahap.  Amati bayi selama 24 jam setelah pemberian antibiotic dihentikan. Bila bayi mulai tampak kemerahan tanpa pemberian O2 selama 3 hari, minum baik dan tidak ada alasan bayi tetap tinggal dirumah sakit,bayi dapat dipulangkan.



Gangguan Nafas Ringan Beberapa bayi yang cukup bulan mengalami napas ringan pada waktu lahir tanpa gejala gejala lain disebut Transient Tachypnea Of The Newbon ( TTN ), terutama terjadi setelah bedah sesar. Biasanya kondisi tersebut akan membaik dan sembuh sendiri tanpa pengobatan. Meskipun demikian, gangguan nafas ringan merupakan tanda awal dari infeksi sistemik. o Amati pernafasan bayi setiap 2 jam selama 6 jam berikut o Bila dalam pengamatan gangguan nafas buruk atau timbul gejala sepsis lainnya, terapi untuk kemungkinan besar sepsis dan tangani gangguan napas sedang dan segera dirujuk kerumah sakit. o Berikan ASI bila bayi mampu menghisap. Bila tidak, berikan ASI perah dengan menggunakan salah satu cara alternative pemberian



minum. Kurangi pemberian O2 secara bertahap bila ada perbaikan gangguan nafas. Hentikan pemberian O2 jika frekuensi nafas antara 40-60 kali/ menit.



a. 6. Unit Terkait



Dokter Bidan Perawat Rujukan Register rawat inap sikda