5 0 268 KB
KISTA BARTHOLIN No.Dokumen :
No.Revisi :
Halaman : 1/3
Tanggal Terbit : STANDAR PELAYANAN MEDIS
Definisi
-
-
Kriteria Diagnosa
-
Diagnosa Banding
-
-
Pemeriksaan penunjang
-
Ditetapkan Direktur Utama RS Trimitra
dr. Ema Sumarsah Adalah gangguan pada vulva yang timbul karena penyumbatan saluran bartholini akibat dari infeksi kuman Neisseria gonorheae Berupa benjolan berbentuk kantung yang mengandung cairan seperti lendir, tertimbun dalam lumen karena salurannya buntu. Nyeri saat berjalan, duduk, beraktifitas fisik atau berhubungan seksual. Umumnya tidak disertai demam kecuali jika terinfeksi dengan organisme yang ditularkan melaui hubungan seksual. Pembengkakan pada vulva selam 2-4 hari. Biasanya ada secret di vagina. Dapat terjadi rupture spontan. lesi vulva : kista sebaseus, kista disontogenetik, hematom, lipom, fibroma, hidradenoma, syringoma, endometriosis, myoblastoma, mamma abberans, leiomyoma, tumor von recklinghausen, adenokarsinoma. lesi vagina : kista inklusi vagina, endometriosis, adenosis, kista duktus gardner, leiomyoma, hernia inguinalis Inspekulo , Palpasi Laboratorium : Pemeriksaan darah rutin ( Haemoglobin, Hematokrit, Leukosit, Trombosit) dan HbsAg
KISTA BARTHOLIN No.Dokumen :
No.Revisi :
Halaman : 2/3
Standar tenaga
Perawatan RS
Dokter Umum, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan -
Rawat inap
-
Umumnya setelah tindakan marsupialisasi pasien kista bartholin dapat segera pulang ke rumah.
-
Pengobatan yang cukup efektif saat ini adalah dengan pemberian obat antibiotika diminum 3×1 sesudah makan selama sedikitnya 5-7 hari dan obat pereda rasa nyeri dan pembengkakan, hingga kelenjar tersebut mengempis.
-
Ada dua teknik bedah dalam penatalaksanaan kista bartholini yaitu dengan ekstirpasi dan marsupialisasi. Pembedahan berupa ekstirpasi dapat dilakukan tetapi memiliki resiko pendarahan yang tinggi, oleh sebab itu tindakan yang dianjurkan adalah marsupialisasi.
Terapi
-
Marsupialisasi yaitu sayatan dan pengeluaran isi kista diikuti penjahitan dinding kista yang terbuka pada kulit vulva yang terbuka. Tindakan ini terbukti tidak beresiko dan hasilnya memuaskan. Insisi dilakukan vertical pada vestibulum sampai tengah kista dan daerah luar cincin hymen. Lebar insisi sekitar 1,5 – 3 cm, tergantung besarnya kista kemudian kavitas segera dikeringkan. Setelah itu dilakukan penjahitan pada bekas irisan. Pasien dianjurkan untuk Istirahat total dimulai pada hari pertama post operatif untuk mempercepat proses pemulihan.
KISTA BARTHOLIN No.Dokumen :
No.Revisi :
Halaman : 3/3
Penyulit
Kista Bartholin atau abses berkemungkinan kambuh dan memerlukan pengobatan berulang
Informed Consent
Perlu, sebelum dilakukan marsupialisasi
Konsultasi
Tidak ada
Lama Perawatan
Pasca marsupialisasi pasien tidak perlu dirawat, kecuali ada komplikasi
Masa Pemulihan
Pasien marsupialisasi dapat diberikan cuti sakit paling lama 2 minggu
Output
Sembuh
PA
Jaringan konsepsi dapat dikirim ke lab, Patologi anatomi bila fasilitas memungkinkan
Otopsi Referensi
1. Andhi Juanda, 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta. FKUI 2. Manuaba, Ida Bagus, Gde. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta : EGC. 3. Wiknjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka 4. Hacker, Neville F. 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Hipokrates