Sop Konseling DM HT [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KONSELING DM HT



SOP



No. Kode



:



Terbitan



:



Ditetapkan oleh Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu



No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku Halaman



: :



Drg.Tri Yudiati Djatipatah,M.M. NIP.19650413 199203 2 009



DHARMOTAMA SATYA PRAJA



1.



Pengertian



UPTD PUSKESMAS KALIWUNGU



Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya. Konseling DM dan HT sasarannya adalah penderita



2.



Tujuan



penyakit DM dan HT.  Meningkatkan kualitas hidup penderita.







Mencegah komplikasi akibat penyakit







3. 4. 5.



Kebijakan Referensi Prosedur



Menurunkan angka mortalitas akibat penyakit. SK Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu No. 1.Petugas mengumpulkan data penderita DM dan HT di Kecamatan Kaliwungu. 2.Dokter melakukan pemeriksaan di RPU, pada kegiatan prolanis baik rujukan dari bidan atauapun pasien dating sendiri. 3.Dokter menganalisa pasien pasien yang perlu diberikan konseling 4. Pasien dirujuk untuk konseling DM HT 5. Dokter melakukan konseling 6. Perawat melekukan konseling 7. Petugas gizi melakukan konseling 8. Kunjungan diusahakan berulang untuk follow-up 9. Petugas melaksanakan pencatatan di RM (bagi pasien dari RPU) di buku



6.



Dokumen Terkait



7.



Unit terkait



pemeriksaan Pasien (dari Prolanis) Rekapan prolanis, Buku laporan pasien PTM dari desa 



R.PU







R.KIA-KB







R.Rawat Inap







IGD







PKD







PUSTU







KEGIATAN PROLANIS



PENDIDIKAN DAN PENYULUHAN PASIEN



SOP



No. Kode



:



Terbitan



:



No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku Halaman



DHARMOTAMA SATYA PRAJA



1.



Pengertian



Ditetapkan oleh Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu



: :



Drg.Tri Yudiati Djatipatah,M.M. NIP.19650413 199203 2 009



UPTD PUSKESMAS KALIWUNGU



Adalah kegiatan untuk menyampaikan informasi atau pengetahuan secara luas kepada pasien guna menanamkan sikap dan perilaku sesuai dengan informasi



yang diberikan 2.



Tujuan



Sebagai pedoman petugas dalam melaksanakan pendidikan dan penyuluhan



Kebijakan



pasien. SK Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu No. tentang Kebijakan Pelayanan



4.



Referensi



Klinis di UPTD Puskesmas Kaliwungu KMK No. 585 tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan



5.



Prosedur



di Puskesmas 1. Petugas membuat materi dan jadwal penyuluhan



3.



2. Petugas mempersiapkan media / alat bantu dalam penyampaian penyuluhan 3. Petugas memberikan salam dan perkenalan 4. Petugas menyampaikan maksud dan tujuan penyuluhan 5. Petugas mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasien terhadap materi penyuluhan 6. Petugas menyampaikan materi penyuluhan sesuai kebutuhan pasien 7. Petugas memberikan kesempatan kepada pasien untuk menanyakan materi yang kurang dipahami 8. Petugas memberikan kesimpulan dan mengevaluasi dari hasil penyuluhan 9. Petugas mendokumentasikan hasil kegiatan penyuluhan 10. |Petugas mengucapkan salam penutup 11. Petugas membereskan sarana dan prasarana 6. 7.



Dokumen Terkait Unit terkait



Pedoman Pendidikan Pasien  R. Pemeriksaan Umum 



R. Pemeriksaan Gigi







R. Kesehatan Ibu dan KB







R. Persalinan







R. Farmasi







R. Laboratorium







Promosi Kesehatan







P2P







Gizi







Kesehatan Lingkungan







Kesehatan Jiwa







Kesehatan Reproduksi



PENDAFTARAN



SOP



No. Kode



:



Terbitan



:



No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku Halaman



DHARMOTAMA SATYA PRAJA



1.



Pengertian



Ditetapkan oleh Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu



: :



Drg.Tri Yudiati Djatipatah,M.M. NIP.19650413 199203 2 009



UPTD PUSKESMAS KALIWUNGU



Adalah proses awal dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien. Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan, dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien



2.



Tujuan



pada sarana pelayanan kesehatan (Permenkes No. 269 tahun 2008) Sebagai pedoman petugas untuk melakukan pendaftaran



3.



Kebijakan



SK Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu No. tentang Kebijakan Pelayanan



4. 5.



Referensi Prosedur



Klinis di UPTD Puskesmas Kaliwungu Permenkes No. 269 tahun 2008 tentang rekam medis 1. Petugas mempersilahkan pasien mengambil nomor antrian. 2.



Petugas memanggil pasien sesuai dengan nomor antrian.



3.



Petugas menyapa dan menanyakan apakah pasien sudah pernah berobat di Puskesmas Kaliwungu atau belum dan membawa kartu tanda pengenal kunjungan atau tidak.



4.



Petugas mengambil personal folder apabila pasien sudah pernah berobat di Puskesmas Kaliwungu sesuai dengan nomor register yang tertera pada kartu tanda pengenal kunjungan yang dibawa.



5.



Petugas mencarikan data pasien dalam data base apabila pasien pernah berobat di Puskesmas Kaliwungu tetapi tidak membawa kartu tanda pengenal kunjungan dan mengambilkan personal folder sesuai nomor registrasi dalam data base.



6.



Petugas mencatat data pasien dalam data base apabila pasien belum pernah berobat di Puskesmas Kaliwungu.



7.



Petugas mencatat data pasien dalam blanko kunjungan pasien.



8.



Petugas menyiapkan blanko rekam medis sesuai pelayanan yang diharapkan pasien.



9.



Petugas menarik retribusi kepada pasien sesuai dengan perda yang ada.



10. Petugas meminta tanda tangan pasien sebagai bukti kunjungan. 11. Petugas mempersilahkan pasien menunggu di ruang tunggu sesuai dengan ruang pelayanan yang dituju. 12. Petugas mengantar blankorekam medis ke ruang pelayana sesuai dengan 6.



Unit Terkait







pelayanan yang diharapkan pasien. R. Pendaftaran







R. Pemeriksaan Umum







R. Kesehatan Gigi dan Mulut







R. Kesehatan Ibu dan KB







R. Anak dan Imunisasi







R. Gawat Darurat







R. Rawat Inap



DEMAM TIFOID



SOP



No. Kode



:



Terbitan



:



No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku Halaman



DHARMOTAMA SATYA PRAJA



Ditetapkan oleh Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu



: :



Drg.Tri Yudiati Djatipatah,M.M. NIP.19650413 199203 2 009



UPTD PUSKESMAS KALIWUNGU



1.



Pengertian



Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan



2.



Tujuan



oleh bakteri Salmonella typhi Agar petugas dapat menegakkan diagnosis demam tifoid danmelakukan



3.



Kebijakan



pengobatan demam tifoid SK Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu No. tentang Kebijakan Pelayanan



Referensi Prosedur



Klinis di UPTD Puskesmas Kaliwungu Kapita Selekta Kedokteran edisi ketiga jilid I hal 421 - 425 1. Petugas memanggil pasien sesuai urutan rekam medis datang.



4. 5.



2.



Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien mengeluhkan demam terutama malam hari, nyeri kepala, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, obstipasi atau diare.



3.



Petugas melakukan pemeriksaan tanda vital.



4.



Petugas melakukan pemeriksaan fisik apakah terdapat lidah kotor, pembesaran hati, pembesaran limpa.



5.



Petugas melakukan rujukan ke ruang laboratorium untuk pemeriksaan darah rutin dan widal bila diperlukan.



6.



Petugas menegakkan diagnosa demam tifoid berdasarkan dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Hasil uji widal tunggal dengan titer antibodi O 1 : 320 atau titer antibodi H 1 : 640 menyokong diagnosis demam tifoid pada pasien dengan gambaran klinis khas.



7.



Petugas memberikan resep untuk pengobatan demam tifoid dengan pilihan terapi: a. Antibiotik : Chlorampenicol dosis 4 x 500 mg, Thiampenicol 4 x 500 mg, Ciprofloxacin 2x 500 mg. b. Antipiretik : Paracetamol 3 x 500 mg bila demam c. Anti mual / muntah : Antasid 3 x 1 tablet dan vitamin B6



8.



Petugas memberi edukasi pasien untuk beristirahat total minimal 7 hari bebas demam.



9.



Petugas memberi edukasi pasien untuk diet makanan halus dimulai dari bubur saring, bubur kasar dan akhirnya nasi sesuai tingkat kesembuhan.



10.



Petugas memberi edukasi pasien menghindari makanan yang asam dan pedas serta rendah serat.



6.



Unit Terkait



11.



Petugas menyerahkan resep kepada pasien.



12. 



Petugas mendokumentasikan semua hasil kajian ke dalam rekam medis. R. Pemeriksaan Umum







R. Rawat inap







R. Gawat darurat



ASMA BRONKHIAL



SOP



No. Kode



:



Terbitan



:



Ditetapkan oleh Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu



No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku Halaman



: :



Drg.Tri Yudiati Djatipatah,M.M. NIP.19650413 199203 2 009



DHARMOTAMA SATYA PRAJA



1.



Pengertian



UPTD PUSKESMAS KALIWUNGU



Asma merupakan gangguan inflamasi kronis jalan nafas yang melibatkan berbagai sel inflamasi sehingga mengakibatkan hiperaktifitas bronkus dalam berbagai tingkat, penyempitan jalan nafas dan gejala pernafasan ( mengi dan



2. 3. 4.



Tujuan



sesak ) Agar petugas dapat memahami dan memberikan pengobatan yang tepat pada



Kebijakan



pasien asma SK Kepala UPTD Puskesnas Kaliwungu No. tentang Kebijakan Pelayanan



Referensi



Klinis di UPTD Puskesmas Kaliwungu  Kapita Selekta Kedokteran jilid I hal 476 – 480



 Pedoman pengobatan dasar di Puskesmas, Depkes RI, Dirjen pelayanan 5.



Prosedur



kefarmasian dan alat kesehatan 2002 1. Petugas memanggil pasien sesuai dengan urutan rekam medis datang. 2.



Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah terdapat bising mengi (wheezing), bunyi “ngik-ngik”, batuk produktif / berdahak terutama malam hari dan sesak nafas atau dada seperti tertekan.



3.



Petugas



menanyakan



perjalanan



penyakit,



faktor-faktor



yang



mencetuskan keluhan, riwayat penyakit keluarga dan riwayat alergi. 4.



Petugas melakukan pemeriksaan tanda vital pasien.



5.



Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien, apakah terdapat bunyi wheezing dengan atau tanpa menggunakan stetoskop di daerah paru.



6.



Pertugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik.



7.



Petugas menginstruksikan pasien untuk istirahat dan menghindari faktor-faktor pencetus asma seperti kelelahan, udara dingin, stres serta menghindari alergen-alergen seperti asap rokok, makan seafood, dll.



8.



Petugas menulis resep untuk pengobatan asma ringan : a. Bronkodilator (melebarkan penyempitan jalan nafas) b. Agonis β2 : Salbutamol dosis dewasa 3-4 x 4 mg/hari; anak 3- 4 x 1- 2 mg/hari c. Aminofilin : dosis dewasa 3 x 100-200 mg/hari maks 500 mg; anak 5 mg/kgBB/kali d. Anti inflamasi ( juga sebagai pencegahan ), kortikosteroid; dexamethasone 3 x 0,5 mg/hari



9.



Pada asma sedang dan berat petugas menyarankan pasien untuk rawat inap.



6.



Unit Terkait



10.



Petugas menyerahkan resep kepada pasien.



11. 



Petugas mendokumentasikan semua hasil kajian ke dalam rekam medis. R. Pemeriksaan Umum







R. Rawat Inap







R. Gawat Darurat



ANEMIA



SOP



No. Kode



:



Terbitan



:



No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku Halaman



DHARMOTAMA SATYA PRAJA



1.



Pengertian



Ditetapkan oleh Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu



: :



Drg.Tri Yudiati Djatipatah,M.M. NIP.19650413 199203 2 009



UPTD PUSKESMAS KALIWUNGU



adalah penurunan kadar Hb sampai dibawah normal. Pada anak 6 bulan sampai umur 6 tahun Hb normal adalah 11 gr% atau lebih, anak diatas 6 tahun 12 gr% atau lebih, anak laki-laki dan perempuan sama sampai masa remaja. Pada wanita dewasa dikatakan anemia bila Hb kurang dari 10 gr%, pria



2. 3. 4. 5.



Tujuan



dewasa kurang dari 12,5 gr% Agar petugas dapat menegakkan diagnosis anemia dan melakukan pengobatan



Kebijakan



dan penyuluhan untuk pencegahan anemia SK Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu No. tentang Kebijakan Pelayanan



Referensi Prosedur



Klinis di UPTD Puskesmas Kaliwungu Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas tahun 2002 hal 26- 27 1. Petugas memanggil pasien sesuai urutan rekam medis datang.



2.



Petugas melakukan anamnesa pada pasien, menanyakan pada pasien apakah pasien sering lemah, sakit kepala, lekas lelah, lesu, jantung sering berdebar-debar, sering terlihat pucat atau adakah perdarahan dalam waktu lama.



3.



Petugas melakukan pemeriksaan tanda vital.



4.



Petugas melakukan pemeriksaan fisik meliputi kelopak mata, bibir, telapak tangan dan kaki apakah pucat.



5.



Petugas menulis blanko permintaan pemeriksaan Hb ke laboratorium.



6.



Petugas menyerahkan blanko permintaan pemeriksaan laboratorium kepada pasien untuk selanjutnya pasien ke ruang laboratorium.



7.



Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien.



8.



Petugas membaca hasil laboratorium.



9.



Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium.



10.



Petugas menuliskan resep dengan terapi memberikan tablet besi (fero sulfat) jika diperlukan dengan dosis 3x 325 mg.



6.



Unit Terkait



11.



Petugas menyerahkan resep kepada pasien.



12. 



Petugas menuliskan hasil kajian ke dalam rekam medis. R. Pemeriksaan Umum







R. Rawat Inap







R. Gawat Darurat



OSTEOARTRITIS



SOP



No. Kode



:



Terbitan



:



No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku Halaman



DHARMOTAMA SATYA PRAJA



1. Pengertian



Ditetapkan oleh Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu



: :



Drg.Tri Yudiati Djatipatah,M.M. NIP.19650413 199203 2 009



UPTD PUSKESMAS KALIWUNGU



Penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis ditandai dengan nyeri,



deformitas, pembesaran sendi dan hambatan gerak pada sendi-sendi tangan 2.



Tujuan



dan sendi besar yang menanggung beban Agar petugas dapat memahami dan memberikan pengobatan yang tepat pada



3.



Kebijakan



pasien osteoartritis SK Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu No. tentang Kebijakan Pelayanan



Referensi



Klinis di UPTD Puskesmas Kaliwungu  Kapita Selekta Kedokteran jilid I hal 535 -536



4.



5.



Prosedur







Pedoman pengobatan dasar di Puskesmas, Depkes RI, Dirjen pelayanan



1.



kefarmasian dan alat kesehatan 2002 Petugas memanggil pasien sesuai urutan rekam medis datang.



2.



Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah sering merasa kaku dan nyeri di persendian lutut, tulang belakang, pergelangan tangan dan kaki.



3.



Petugas melakukan pemeriksaan tanda vital.



4.



Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien, apakah pada bagian yang nyeri berwarna kemerahan, bengkak, teraba panas, dan terdapat krepitasi.



5.



Petugas



menegakkandiagnosa



berdasarkananamnesa



danhasil



pemeriksaan. 6.



Petugas menuliskanresep untukmengobatigejala osteoartritis : a. Natrium diclofenac 2 x 25 mg / 50 mg b. Piroxicam 2 x 10 mg / 20 mg c. Ibuprofen 3 x 200 mg / 400 mg



7.



Petugas mengedukasi pasien agar menghindari aktifitas berlebihan pada sendi yang sakit dan diet untuk menurunkan berat badan.



6.



Unit Terkait



8.



Petugas mempersilahkan pasien untuk mengambil obat di ruang obat.



9.



Petugas menulis anamnesa, hasil pemeriksaan fisik, diagnosa dan terapi







pada rekam medis pasien. R. Pemeriksaan Umum







R. Rawat Inap







R. Gawat Darurat



SCABIES



SOP



No. Kode



:



Terbitan



:



Ditetapkan oleh Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu



No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku Halaman



: :



Drg.Tri Yudiati Djatipatah,M.M. NIP.19650413 199203 2 009



DHARMOTAMA SATYA PRAJA



1.



Pengertian







UPTD PUSKESMAS KALIWUNGU



Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabei var. Hominis dan produknya.







Faktor penunjang penyakit ini antara lain sosial ekonomi rendah, higiene buruk, sering berganti pasangan seksual dan perkembangan demografis



2. 3. 4. 5.



Tujuan



serta ekologik. Agar petugas dapat memahami dan memberikan pengobatan yang tepat pada



Kebijakan



pasien scabies SK Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu No. tentang Kebijakan Pelayanan



Referensi Prosedur



Klinis di UPTD Puskesmas Kaliwungu Kapita Selekta Kedokteran jilid 2 hal 110- 112 1. Petugas memanggil pasien sesuai urutan datang rekam medis. 2.



Petugas melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan khas scabies seperti gatal terutama di malam hari, adakah orang lain yang mengeluhkan hal yang sama seperti pasien di dalam satu rumah.



3.



Petugas melakukan pemeriksaan tanda vital.



4.



Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien, apakah terdapat terowongan pada tempat-tempat yang gatal dimana terowongan berukuran sekitar 1 cm, pada ujung terowongan terdapat papul atau vesikel. Tempat predileksi biasanya di sela-sela jari tangan, pergelangan tangan, siku luar, lipat ketiak, lipatan bokong, kemaluan dan perut bagian bawah.



5.



Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik.



6.



Petugas menuliskan resep untuk mengobati scabies : a. Obat salep :  Sulfur : salep 24 digunakan minimal 3 hari.  Gameksan : digunakan selama 8 jam,tidak boleh untuk anak < 6 tahun dan wanita hamil.  Permetrin : scabimite digunakan satu minggu sekali selama minimal 12 jam. b. Untuk mengatasi gatal : CTM 3 x 1 tablet. c. Apabila gejala berat dan terdapat infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik amoksisilin 3x 250-500 mg/hari.



7.



Petugas mengedukasi pasien agar menjaga kebersihan, mencuci bersih pakaian dengan air panas, menjemurkasur dan agar seluruh anggota keluarga diobati.



6.



Unit Terkait



8. 



Petugas menulis hasil kajian ke dalam rekam medis. R. Pemeriksaan Umum







R. Gawat Darurat







R. Rawat Inap



SOP



No. Kode



:



Terbitan



:



No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku Halaman



DHARMOTAMA SATYA PRAJA



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Pengertian Tujuan Kebijakan Referensi Prosedur Dokumen Terkait Unit terkait



Ditetapkan oleh Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu



: :



Drg.Tri Yudiati Djatipatah,M.M. NIP.19650413 199203 2 009



UPTD PUSKESMAS KALIWUNGU



MENGHINDARI PENANGGULANGAN YANG TIDAK PERLU



SOP DHARMOTAMA SATYA PRAJA



1. Pengertian



No. Kode



:



Terbitan



:



Ditetapkan oleh Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu



No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku Halaman



: :



Drg.Tri Yudiati Djatipatah,M.M. NIP.19650413 199203 2 009



UPTD PUSKESMAS KALIWUNGU



Adalah suatu tindakan untuk menghindari pengulangan tindakan yang sudah dilakukan,dengan cara semua jenis pelayanan yang sudah dilakukan



2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur



didokumentasikan kedalam rekam medis pasien. Sebagai pedoman petugas untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu dalam memberikan pelayanan. SK Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu 1.Petugas mendokumentasikan kedalam rekam medis hasil anamnesa pasien;keluhan



pasien,riwayat



penyakit



sekarang,riwayat



dahulu,riwayat penyakit keluarga dan riwayat alergi obat.



penyakit



2.Petugas mendokumentasikan dalam rekam medis hasil pemeriksaan vital sign. 3.Petugas mendokumentasikan dalam rekam medis hasil pemeriksaan fisik yang telah dilakukan. 4.Petugas mendokumentasikan kedalam rekam medis hasil pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan. 5.Petugas mendokumentasikan dalam rekam medis pengobatan yang telah dilakukan. 6.Petugas mendokumentasikan dalam rekam medis tindakan yang telah dilakukan. 7.Petugas mendokumentasikan kedalam rekam medis rencana pemeriksaan penunjang atau rencana tindakan yang akan dilakukan. 8.Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan penunjang dan pengobatan yang diberikan. 9.Petugas mendokumentasikan dalam rekam medis rujukan internal maupun ekternal yang telah dilakukan. 10.Petugasn mendokumentasikan dalam rekam medis pendidikan atau penyuluhan yang telah diberikan. 11.Petugas



mendokumentasikan



dikembalikan. 6. Dokumen Terkait 7. Unit terkait







R. Pemeriksaan Umum







R. Pemeriksaan Gigi







R. KIA







R. Konseling Gizi



dalam



rekam



rujukan



balik



yang



KAJIAN AWAL YANG MEMUAT INFORMASI APASAJA YANG HARUS DIPEROLEH SELAMA PENGKAJIAN



SOP DHARMOTAMA SATYA PRAJA



No. Kode



:



Terbitan



:



Ditetapkan oleh Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu



No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku Halaman



: :



UPTD PUSKESMAS KALIWUNGU



Drg.Tri Yudiati Djatipatah,M.M. NIP.19650413 199203 2 009



1. Pengertian



Adalah suatu proses untuk mendapatkan informasi mengenai masalah



2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi



kesehatan yang dialami pasien Sebagai acuan petugas dalam melakukan kajian awal. SK Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu Kusyati,eni,S.kep,Msi.Med.Ketrampilan dan Prosedur



5. Prosedur



Keperawatan Dasar Ed.2 ECG,Jakarta 2011. 1. Petugas memanggil pasien sesuai rekam urutan rekam medis yang datang.



Laboratorium



2. Petugas mempersilahkan pasien untuk duduk 3. Petugas menanyakan ulang indentitas pasien disesuaikan dengan rekam medis 4. Petugas menanyakan subyektif 5. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign untuk mendapatkan data



obyektif 6. Petugas melakukan peneriksaan fisik 7. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang apabila diperlukan 8. Petugas melakukan assesmen atau diagnosa berdasarkan hasil data subyektif dan obyektif 9. Petugas melakukan planing,merencanakan terapi,tindakan dan evaluasi yang akan dilakukan 10. Petugas melakukan rujukan internal ke unit lain atau rujukan eksternal sesuai masalah medisnya dengan menggunakan blangko rujukan apabila membutuhkan kajian unit lain 11. Petugas mempersilahkan pasien untuk menuju ruang pelayanan sesuai dengan blangko rujukan jika itu rujukan internal dan dipersilahkan untuk kembali bila telah dilakukan tindakan 12. Petugas medis memberi resep jika diperlukan



13. Petugas memberikan penyuluhan atau KIE 14. Petugas mendokumentasikan hasil kajian kedalam rekam medis 15. Petugas mempersilahkan pasien menuju ruang obat untuk mengambil obat 6. Dokumen Terkait 7. Unit terkait







R. Pemeriksaan Umum







R. Pemeriksaan Gigi







R. KIA-KB







R. IGD







R. Rawat Inap



RUJUKAN PASIEN EMERGENSI



SOP DHARMOTAMA SATYA PRAJA



1. Pengertian



No. Kode



:



Terbitan



:



Ditetapkan oleh Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu



No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku Halaman



: :



Drg.Tri Yudiati Djatipatah,M.M. NIP.19650413 199203 2 009



UPTD PUSKESMAS KALIWUNGU



Adalah suatu proses penanganan pasien gawat dengan mengirimkan pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi karena pasien tidak mampu ditangani di fasilitas kesehatan saat ini dengan memperhatikan ketentuan yang



2. 3. 4. 5.



Tujuan Kebijakan Referensi Prosedur



berlaku yaitu dengan menstabilkan pasien terlebih dahulu. Sebagai acuan petugas dalam melakukan rujukan emergensi. SK Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu Buku Advance Trauma life Saving tahun 2014 1. Petugas IGD menerima pasien. 2. Petugas memeriksa kesadaran(GCS). 3. Apabila sadar petugas menganamnesa pasien,apabila tidak sadar dengan alloanamnesa terhadap keluarga pasien. 4. Petugas melakukan pemeriksaan A B C (Airway Breathing Circulation). 5. Petugas memeriksa tanda vital pasien. 6. Petugas mengkonsulkan kepada dokter yang jaga.



7. Petugas medis melakukan pemeriksaan fisik. 8. Apabila dokter menemukan tanda-tanda kegawatan,dokter dokter memberikan advice kepada petugas IGD untuk menstabilkan pasien dengan advice pemberian obat –obatan emergensi dahulu atau alat bantu pernafasan,pemberian cairan infus. 9. Petugas menyampaikan informed consent tentang kondisi pasien apabila pasien tidak dapat ditangani di puskesmas dan perlu dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut kepada pasien. 10. Petugas memberikan form informed consent untuk ditandatangani keluarga pasien tentang persetujuan rujuk dan dilakukan tindakan medis. 11. Petugas membuatkan surat rujukan. 12. Petugas menghubungi RS tijuan rujukan untuk memastikan kesiapan menerima rujukan. 13. Petugas menhubungi petugas ambulans untuk menyiapkan mobil ambulans. 14. Petugas dengan membawa perlengkapan emergensi untuk merujuk pasien dengan ambulans ke rumah sakit rujukan. 15. Petugas melakukan monitor pasien selama proses rujukan. 16. Petugas menulis hasil monitoring dalam lembar monotoring. 17. Petugas mendokumentasikan hasil kajian dan tindakan ke dalam rekam medis. 6. Dokumen Terkait 7. Unit terkait







R. IGD







Unit Ambulans



TRIASE



SOP



No. Kode



:



Terbitan



:



Ditetapkan oleh Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu



No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku Halaman



: :



Drg.Tri Yudiati Djatipatah,M.M. NIP.19650413 199203 2 009



DHARMOTAMA SATYA PRAJA



1. Pengertian



UPTD PUSKESMAS KALIWUNGU



Tindakan untuk memilah/mengelompokan korban berdasar beratnya cidera kemungkinan untuk hidup, dan keberhasilan tindakan berdasar sumber



2. 3. 4. 5.



Tujuan Kebijakan Referensi Prosedur



daya(SDM dan sarana) yang tersedia. Sebagai acuan petugas dalam melakukan tindakan triase SK Kepala UPTD Puskesmas Kaliwungu Fundamental keperawatan edisi 4 potter and perry 1. Petugas menerima pasien yang datang di IGD. 2. Petugas melakukan anamnesa. 3. Petugas memeriksa pasien singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan derajat kegawatannya. 4. Petugas memeriksa pasien di luar triase (di depan gedung IGD ) apabila pasien lebih dari 10 orang. 5. Petugas memberikan kode warna menurut kegawatannya : a. Segera- Immediate (MERAH). Pasien mengalami cedera



mengancam jiwa yang kemungkinan besar dapat hidup bila ditlong segera.Misalnya : Tension pneumothorax, distress pernafasan (RR