SOP Lansia Di PKM [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PELAYANAN PASIEN LANSIA DI PUSKESMAS CIKALONG



SOP



No.Dokumen No Revisi Tanggal Terbit Halaman



: : 00 : : 1 dari 1



PUSKESMAS CIKALONG



1. Pengertian



KEPALA PUSKESMAS



drg. Novita Utami Sumitra NIP. 19821125201001 2 007 Lansia adalah fase menurunnya kemampuan akal da fisik, yang dimulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagaimana diketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia mempunyai kemampuan reprodukse dan melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini, dan memasuki fase selanjutnya yaitu fase usia lanjut, kemudian mati. Bagi manusia yang normal, siapa orangnya tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap fasehidupnya dan mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya.



2. Tujuan



Instruksi ini digunakan sebagai acuan dalam Pelayanan Pasien Lansia di Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai pelayanan kesehatan primer secara profesional, efektif dan efisien serta berorientasi pada tercapainya hasil pelayanan yang optimal dan berkesinambungan pada pasien lansia



3. 4.



Semua tindakan yang dilakukan harus berdasarkan SOP 1) Darmojo 2004, PP no. 102 tahun 2000 2) Pasal 1 ayat (2)(3)(4) UU no.13 Tahun 1998



Kebijakan Referensi



5. Prosedur



1) Pasien lansia terbagi atas pasien Pra Lansia yang berusia 45-59 tahun, Lansia yaitu yang berusia 60-69 tahun dan lansia resiko tinggi yang berusia lebih dari 70 tahun. 2) Pasien Lansia mengambil antrian untuk pendaftaran, pasien akan diregistrasi datanya ke dalam SIMPUS bagi yang mempunyai BPJS, ASKES dan Jamkesmas kemudian pasien akan mendapatkan kartu rekam medis puskesmas dan melakukan pembayaran karcis restribusi 3) Pasien akan menunggu di Ruang tunggu khusus lansia 4) Pasien masuk ke Ruang Periksa atau Ruang Periksa Gigi untuk diperiksa tanda vital, status gizi dan kondisi fisik, lansia dengan resiko tinggi, akan di dahulukan diperiksa. 5) Setelah diperiksa pasien dirujuk ke laboratorium atau ke ruang konseling atau rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi bila perlu 6) Dari Laboratorium pasien kembali ke ruang periksa untuk mendapatkan resep obat 7) Pasien mengantri di loket obat untuk mengambil dan menerima obat sesuai resep, Lansia dengan resiko tinggi akan di dahulukan. 8) Prosedur ini mengacu pada : Alur Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia Di Puskesmas, Kementrian Kesehatan RI, Jakarta : 2010



6. Unit Terkait



6.1 6.2 6.3 6.4 6.5 6.6



7. Instruksi Kerja



Kepala Puskesmas Unit Pendaftaran Unit Labolatorium Unit Kesehatan Gigi Unit Ruang Periksa Lansia Unit Farmasi



7.1



Alur Proses



Pendaftaran di loket , lansia Resti di dahulukan



Ruang Tunggu Lansia



Ruang Periksa Lansia



Ruang Periksa Gigi Ruang Periksa Khusus Lansia



Labolatorium Rujukan Ruang Konseling Loket Obat, lansia Resti, di dahulukan



Pulang



7.2 Keterangan 7.2.1 Pendaftaran



1. 2. 3.



4. 5.



6.



Pasien mengambil antrian Petugas memanggil nomor antrian, Lansia dengan resiko tinggi akan di dahulukan Pasien akan diregistrasi dengan layanan SIMPUS dan P Care sebagai pasien lama atau baru dengan penjamin (Askes, BPJS, Jamkesmas) Setelah teregristrasi pasien akan mendapatkan kartu rekam medis Pasien juga mendapat karcis restribusi berwarna merah untuk pasien yang bayar mandiri, dan karcis restribusi berwarna putih untuk pasien dengan kartu penjamin Oleh petugas kartu rekam medis pasien akan diantrikan sesuai poli yang dituju, lansia dengan resiko tinggi akan di dahulukan



7.2.2 Ruang Tunggu



1. 2.



Pasien menunggu di Ruang tunggu khusus lansia Pasien dipanggil di Poli pemeriksaan sesuai dengan nomor antrian Poli, lansia dengan resiko tinggi akan di dahulukan



7.2.3 Ruang Periksa Lansia



1.



Mempersilakan pasien masuk sesuai dengan nomor antrian Poli Lansia, Lansia dengan resiko tinggi akan di dahulukan Pasien akan dianamnesa, di periksa TB, BB, Nadi Respirasi Rate dan Tensi di meja perawat Pasien diperiksa lebih lanjut di meja dokter untuk kemungkinan diagnosa Pasien diperiksa ke laboratorium bila diperlukan Pasien dirujuk ke ruang konseling bila diperlukan Membuat rujukan untuk pasien dengan resiko tinggi ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi Menuliskan hasil pemeriksaan di buku rekam medis pasien Memberikan resep Mengentri data pemeriksaan pasien ke dalam SIMPUS dan P Care bagi yang mempunyai jaminan BPJS, Jamkesmas, ASKES



2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



7.2.4 Ruang Periksa Gigi



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



7.2.5 Ruang Konseling



1. 2. 3. 4. 5.



6. 7.2.6 Laboratorium 1.



2.



3. 4.



5. 6.



Mempersilakan pasien masuk sesuai dengan nomor antrian Poli Gigi, Lansia dengan Resiko tinggi akan di dahulukan Menanyakan kepada pasien apakah keluhannya Melakukan pemeriksaan intra oral untuk mencari penyebab keluhan pasien. Menegakkan diagnosisa Berkonsultasi dengan poli lain bila diperlukan Melakukan tindakan bila perlu Menasehati pasien tentang hal-hal yang perlu diperhatikan Memberikan resep bila perlu Membaca form rujukan pemeriksa, Lansia dengan resiko tinggi akan di dahulukan. Memberikan konseling sesuai dengan Diagnosa Pemeriksa Dimulai dengan wawancara dengan pasien tentang masalah kesehatan yang sedang dialaminya Petugas memberikan konseling sesuai dengan diagnosa penyakit pasien Petugas menanyakan kembali hal – hal yang dikonselingkan sebagai bahan evaluasi untuk memastikan bahwa pasien mengerti apa yang disampaikan Bila diperlukan pasien dipersilahkan untuk kembali dalam waktu tertentu. Membaca Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium dari pemeriksa yang telah lunas di bayar oleh pasien, pasien di persilahkan duduk kemudian, pasien lansia dengan resiko tinggi akan di dahulukan Persiapan Pasien :  memberitahukan pasien harus puasa 10-12 jam misalnya untuk pemeriksaan cholesterol, HDL, LDL, trigliserida, gula darah puasa dan asam urat  pasien diberi pot urine bertutup ulir untuk menampung air seni mid stream( urine pertengahan ) di toilet yang telah di sediakan. Persiapan alat dan bahan pemeriksaan laboratorium : persiapkan alat periksa laboratorium sederhana Pemeriksaan Spesimen,  pasang lanset, pasang strip tes pada alat pemeriksaan, bersihkan ujung jari pasien yang akan ditusuk menggunakan kapas steril dengan alkohol 70%, tusukkan lanse, Baca hasil yang muncul pada alat pemeriksaan setelah menunggu 15 detik, terakhir bersihkan alat-alat  ke dalam pot urine dimasukkan strip tes Semua sampel laboratorium diberi label nama pasien sesuai formulir permintaan pemeriksaan . Catat hasilnya di buku register harian laboratorium dan pelaporan hasilnya ditulis pada blangko hasil pemeriksaan laboratorium yang akan diberikan ke pasien.



7.2.7 Rujukan



1. 2.



Mengisi dan melengkapi format rujukan Memberikan nomer rujukan



7.2.8 Loket Obat



1. 2.



Penyerahan resep obat Penerimaan obat disesuaikan dengan identitas pasien (nama/umur/alamat) untuk menghindari kesalahan pemberian obat Penyerahan obat harus disertai dengan PIO, supaya lebih jelas dan benar tentang cara minum obat, dosis juga efek samping yang akan terjadi, bagi lansia dengan resiko tinggi maka akan di dahulukan



3.



8



Dokumen Terkait



1. 2. 3. 4. 5.



9



Catatan Mutu



 Status pasien terkendali



Kartu Status Pasien Register kunjungan di komputer Register Lansia Hasil Laboratorium Rujukan Pasien