10 0 2 MB
LAPORAN PUSKESMAS KELOMPOK BESAR PROGRAM LANSIA PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA DI KELURAHAN MULYOREJO KECAMATAN MULYOREJO KOTA SURABAYA Periode 25 November – 1 Desember 2019
Disusun Oleh : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Fadhia Itafiah (20184663055) Febriani Lucky Amelia (20194663005) Mamiek Umiyati (20194663010) Surip Sugiyarto (20194663023) Titik Nuraeni (20194663024) Tutik Mei Widiyanti (20194663026)
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA 2019
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Puskesmas kelompok Besar Program Lansia ini telah dikonsulkan dan disetujui pada : Hari
: Senin
Tanggal
: 10 Desember 2019
Tempat
: Puskesmas Mulyorejo Surabaya
Surabaya, 10 Desember 2019
Kelompok 3
Pembimbing Akademik
Pembimbing Klinik
(Siti Juma’iyah.S.Kep.,Ns)
(Dr. Pipiet Festy, SKM, M.Kes)
Mengetahui, Kepala Puskesmas Mulyorejo Surabaya
(dr. Riana Restuti)
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan pembuatan laporan ini tepat pada waktunya. Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan atau petunjuk bagi pembaca. Dalam
proses
pembuatan
laporan
ini,
penyusun
mengalami
banyak
permasalahan. Namun berkat arahan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penyusun mengucapkan terimakasih kepada Dosen pembimbing klinik dan akademik yang telah membimbing kami dalam proses penyusunan laporan ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikan laporan ini dengan lancar dan tepat waktu. Penyusun menyadari laporan ini masih belum sempurna baik dari isi maupun sistematika penulisannya, maka dari itu penyusun berterimakasih apabila ada kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan seperjuangan khususnya Program Pendidikan Profesi Ners nantinya.
Surabaya, Desember 2019
Penulis
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah suatu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana
teknis
dinas
kabupaten/kota
yang
bertanggung
jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Penyelenggara upaya kesehatan oleh Puskesmas cukup kompleks, dinamis dan kompetitif. Pendukung dalam hal tersebut Puskesmas membutuhan acuan dalam pengelolaan berbagai program dan pelayanan kepada masyarakat. Puskesmas merupakan unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan
kegiatannya
secara
menyeluruh,
terpadu
yang
berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggi dalam suatu wilayah tertentu. Selain itu peran serta masyarakat dilibatkan untuk mendukung jejaring kerjasama pembangunan kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Puskesmas
bertanggung
jawab
menyelenggarakan
upaya
kesehatan
pengembangan/inovatif. Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas yang ada di wilayah indonesia. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah upaya promosi kesehatan, upaya kesehatan lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana, upaya perbaikan gizi masyarakat, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, dan upaya pengobatan. Upaya kesehatan pengembangan/inovatif adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat dengan kemampuan Puskesmas, terdiri dari upaya kesehatan sekolah, upaya kesehatan olahraga, upaya perawatan
kesehatan masyarakat, upaya kesehatan kerja, upaya kesehatan gigi dan mulut, Upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan mata, upaya kesehatan usia lanjut, serta upaya pembinaan pengobatan tradisional. Puskesmas Kelurahan Mulyorejo merupakan Puskesmas induk yang mempunyai wilayah kerja paling luas diantara ketiga kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya Puskesmas Mulyorejo di dukung oleh sumber daya manusia (karyawan), dana dan sarana prasarana. Kebersihan kinerja Puskesmas Mulyorejo tidak terlepas dari ketiga faktor tersebut saling mendukung. Oleh karena itu kelompok membuat laporan ini untuk mengidedntifikasi dukungan dan hambatan pencapaian program kesehatan nasional di Puskesmas serta menyusun rencana solusi untuk meminimalkan hambatan ketercapaian target program kesehatan nasional di Puskesmas. 1.2 1.2.1
Tujuan Tujuan umum Mengidentifikasi keberhasilan program Puskesmas dibidang lansia
1.2.2
Tujuan khusus Agar mahasiswa memperoleh kemampuan, keterampilan dan pelayanan tentang
berbagai bentuk program pendidikan di Puskesmas sehingga mahasiswa mampu mengaplikasikan teori yang diberikan dalam kuliah dengan praktek lapangan melalui tahap-tahap: 1.
Mengidentifikasi peran dan fungsi petugas Puskesmas.
2.
Mengenal struktur organisasi dan mekanisme kerja lapangan di Puskesmas.
3.
Mengidentifikasi program Lansia.
1.3
Manfaat
1.3.1
Bagi Puskesmas
1.
Tersusunya renncana usulan kegiatan puskesma Mulyorejo untuk tahun 2019.
2.
Tersusunya rencana pelaksanaan kegiatan Puskesmas Mulyorejo untuk kegiatan tahun 2019.
3.
Tersusunnya tim pelaksana kegiatan Puskesmas.
1.3.2
Bagi Dinas Kesehatan Kota
1.
Sebagai dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi.
2.
Sebagai bahan masukan bagi perencanaan di tingkat dinas kesehatan kota.
1.3.3
Bagi mahasiswa
1.
Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas dalam mengatasi masalah kesehatan di Puskesmas.
2.
Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang program-program yang ada di Puskesmas.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi Puskesmas Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas Pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional, merupakan pusat pengemabnagan kesehatan masyarakat, membina peran serta masyarakat serta memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Efendi & Makhfudi, 2009). Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja (Depkes, RI, 2004). Puskesmas adalah Unit Pelaksana Fungsional (UPF) Dinas Kesehatan di tingkat Kecamatan/Kelurahan/Desa yang merupakan gabungan fasyankes UKM dan UKP primer/tingkat pertama, dengan fokus utamanya pada pelayanan promotif dan preventif, dalam upaya mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya di wilayah kerjanya (Kuswenda, 2013). 2.2 Fungsi Puskesmas Menurut Efendi & makhfudli (2009), puskemas memiliki beberapa fungsi, yaitu : 1.
Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya;
2.
Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat;
3.
Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
Proses dalam melaksanakan fungsi dilaksanakan dengan cara sebagai berikut (Efendi & Makhfudi, 2009) a)
Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri;
b) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaiman menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien; c)
Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan;
d) Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat; e)
Bekerjasama dengan eriod-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan program Puskesmas.
2.3
Kualifikasi Tenaga Puskesmas
Tenaga kesehatan di Puskesmas terdiri dari (Kuswenda, 2013): 1.
Tenaga Medis:
Dokter, Dokter Gigi Sarjana Kesehatan: Keperawatan, Ners, Gizi, Sanitarian, Kesehatan Masyarakat, Farmasi/Apoteker 2.
Ahli Madya (D3): Keperawatan (Perawat, Bidan), D3 Gizi, D3 Sanitasi, D3 Epidemiologi, D3
Perawat Gigi, D4 Promosi Kesehatan, D3 Analis Laboratorium, D3 Farmasi/Assisten Apoteker, D3 Penunjang Medis lainnya, Administrasi (D3 Administrasi, Keuangan, lainnya), Data dan Informasi (D3/SLTA) 3.
Juru Mudi/Motoris, Pembantu Umum
Sedangkan tenaga kesehatan di Puskesmas pembantu terdiri dari : a.
Tenaga full timer terdiri dari Perawat (D3) dan Bidan (D3);
b.
Tenaga paruh waktu (part time) terdiri dari tnaga gizi (D3) dan sanitarian(D3).
2.4
Kedudukan Puskesmas Kedudukan Puskesmas bisa dilihat secara administratif dan dalam suatu hirarki
pelayanan kesehatan. Kedudukan Secara Administratif berarti Puskesmas merupakan perangkat teknis pemerintah daerah tingkat II dan bertanggung jawab langsung baik
teknis maupun administratif kepada kepala dinas kesehatan tingkat II (Efendy & Mahmud, 2009). Sedangkan Kedudukan Hirarki Pelayan Kesehatan adalah Puskesmas dalam hirarki pelayanan kesehatan, sesuai SKN maka Puskesmas berkdudukan pada fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama. Maksud dari pelayan kesehatan pertama adalah dalam segi fasilitas, sedangkan dalam hal pengembangan pelayan kesehatan, Puskesmas dapat meningkatkan dan mengembangkan diri ke arah modernisasi sistem pelayanan kesehatan di semua lini, baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif sesuai kebijakan Renstra daerah tingkat II di bidang kesehatan (Efendy & Mahmud, 2009). 2.5
Kriteria Puskesmas
Kriteria Puskesmas menurut Efendy & Mahmud (2009) adalah : 1.
Puskesmas terletak kurang lebih 20 km dari Rumah sakit;
2.
Puskesmas mudah ducapai dengan kendaraan bermotor;
3.
Puskesmas dipimpin oleh dokter dan telah mempunyai tenagan yang memadai;
4.
Jumlah kunjungan Puskesmas minimal 100 orang perhari;
5.
Penduduk wilayah kerja Puskesmas minimal 100 orang perhari;
6.
Penduduk wilayah kerja Puskesmas dan penduduk tiga wilayah Puskesmas di sekitarnya berjumlah minimal 20.000 jiwa perPuskesmas;
7.
Pemerintah daerah bersedia menyediakan dana rutin yang memadai.
2.6
Kegiatan Pokok Puskesmas Kegiatan-kegiatan pokok Puskesmas yang diselenggarakan oleh Puskesmas sejak
berdirinya semakin berkembang , mulai dari 7 usaha pokok kesehatan, 12 usaha pokok kesehatan, 13 usaha pokok kesehatan dan sekarang meningkat menjadi 20 usaha pokok kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh Puskesmas sesuai dengan kemampuan yang ada dari tiap-tiap Puskesmas baik dari segi tenaga, fasilitas, dan biaya atau anggaran yang tersedia. Berdasarkan buku pedoman kerja Puskesmas yang terbaru ada 20 usaha pokok kesehatan yang dapat dilakukan oleh Puskesmas, itu pun sangat tergantung kepada faktor tenaga, sarana, dan prasarana serta biaya yang tersedia berikut kemampuan manajemen dari tiap-tiap Puskesmas.
Kegiatan pokok Puskesmas adalah : 1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) a.
Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui serta bayi anak balita dan anak prasekolah
b.
Memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk
c.
Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulasinya
d.
Imunisasi tetanus toksoid dua kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3 kali, polio 3 kali dan campak 1 kali pada bayi
e.
Penyuluhan kesehatan dalam mencapai program KIA
f.
Pelayanan keluarga berencana
g.
Pengobatan bagi ibu, bayi anak balita dan anak prasekolah untuk macam-macam penyakit ringan
h.
Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan memberikan penerangan dan pendidikan tentang kesehatan
i.
Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi
2. Upaya Keluarga Berencana (KB) a. Mengadakan kursus keluarga berencana unutk para ibu dan calon ibu yang mengunjungi KIA b. Mengadakan kursus keluarga berencana kepada dukun yang kemudian akan bekerja sebagai penggerak calon peserta keluarga berencana c. Mengadakan pembicaraan–pembicaraan tentang keluarga berencana kapan saja ada kesempatan d. Memasang IUD, cara–cara penggunaan pil, kondom, dan cara-cara lain dengan memberi sarananya e. Melanjutkan mengamati mereka yang menggunakan
sarana
pencegahan
kehamilan 3. Upaya peningkatan gizi a.
Mengenali penderita-penderita kekurangan gizi dan mengobati mereka
b.
Mempelajari
keadaan
gizi
masyarakat
dan
mengembangkan
perbaikan gizi c.
Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat terutama dalam
program
4. Rangka program KIA a. Melaksanakan program-program: b. Program perbaikan gizi keluarga melalui posyandu c. Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori kepada balita dan ibu menyusui d. Memberikan vitamin A kepada balita umur dibawah 5 tahun 5. Upaya kesehatan lingkungan Kegiatan – kegiatan utamam kesehatan lingkungan yang dilakukan staf Puskesmas adalah : a. Penyehatan air bersih b. Penyehatan pembuangan kotoran c. Penyehatan lingkungan perumahan d. Penyehatan limbah e. Pengawasan sanitasi tempat umum f. Penyehatan makanan dan minuman g. Pelaksanaan peraturan perundang-undangan 6. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular a. Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit b. Melaporkan kasus penyakit menular c. Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang masuk, untuk menemukan kasus-kasus baru dan untuk mengetahui sumber penularan d. Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit e. Menyembuhkan penderita, hingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi f. Pemberian imunisasi g. Pemberantasan vektor h. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat 7. Upaya pengobatan a. Melaksanakan diagnosa sedini mungkin melalui: b. Mendapatkan riwayat penyakit c. Mengadaan pemeriksaan fisik d. Mengadaan pemeriksaan labolatorium
e. Membuat diagnosa f. Melaksanakan tindakan pengobatan g. Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu, rujukan tersebut dapat berupa: 1) Rujukan diagnostik 2) Rujukan pengobatan/rehabilitasi 3) Rujukan lain 8. Upaya penyuluhan a. Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tiap-tiap program Puskesmas. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan pada setiap kesempatan oleh petugas, apakah di klinik, rumah dan kelompokkelompok masyarakat. b. Di tingkat Puskesmas tidak ada penyuluhan tersendiri, tetapi ditingkat kabupaten diadakan
tenaga-tenaga
coordinator
penyuluhan
kesehatan.
Koordinator
membantu para petugas Puskesmas dalam mengembangkan teknik dan materi penyuluhan di Puskesmas. 9. Upaya kesehatan sekolah a. Membina sarana keteladanan di sekolah, berupa sarana keteladanan gizi berupa kantin dan sarana keteladanan kebersihan lingkungan. b. Membina kebersihan perseorangan peserta didik c. Mengembangkan kemampuasn peserta didik untuk berperan secara aktif dalam pelayanan kesehatan melalui kegiatan dokter kecil d. Penjaringan kesehatan peserta didik kelas I e. Pemeriksaan kesehatan periodik sekali setahun untuk kelas II sampai IV dan guru berupa pemeriksaan kesehatan sederhanan f. Immunisasi peserta didik kelas I sampai VI g. Pengawasan terhadap keadaan air h. Pengobatan ringan pertolongan pertama i. Rujukan medik j. Penanganan kasus anemia gizi k. Pembinaan teknis dan pengawasan di sekolah l. Pencatatan dan pelaporan
10. Upaya kesehatan olah raga a.
Pemeriksaan kesehatan berkala
b.
Penentuan takaran latihan
c.
Pengobatan dengan teknik latihan dan rehabilitasi
d.
Pengobatan akibat cidera latihan
e.
Pengawasan selama pemusatan latihan
11. Upaya perawatan kesehatan masyarakat a.
Asuhan perawatan kepada individu di Puskesmas maupun di rumah dengan berbagai tingkat umur, kondisi kesehatan, tumbuh kembang dan jenis kelamin
b.
Asuhan perawatan yang diarahkan kepada keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat (keluarga binaan)
c.
Pelayanan perawatan kepada kelompok khusus diantaranya : ibu hamil, anak balita, usia lanjut dan sebagainya Pelayanan keperawatan pada tingkat masyarakat
12. Upaya peningkatan kesehatan kerja a.
Pemeriksaan kesehatan dari awal dan berkala untuk para pekerja
b.
Pemeriksaan kasus terhadap pekerja yang datang berobat ke Puskesmas
c.
Peninjauan tempat kerja untuk menentukan bahaya akibat kerja Kegiatan peningkatan kesehatan tenaga kerja melalui peningkatan gizi pekerja, lingkungan
kerja,
dan
kegiatan
peningkatan
kesejahteraan
Kegiatan
pencegahan kecelakaan akibat kerja, meliputi: a.
Penyuluhan kesehatan
b.
Kegiatan ergonomik, yaitu kegiatan untuk mencapai kesesuaian antara alat kerja agar tidak terjadi eriod fisik terhadap pekerja
c.
Kegiatan monitoring bahaya akibat kerja
d.
Pemakaian alat pelindung
e.
Kegiatan pengobatan kasus penyakit akibat kerja
f.
Kegiatan pemulihan kesehatan bagi pekerja yang sakit
g.
Kegiatan rujukan medik dan kesehatan terhadap pekerja yang sakit
13. Upaya kesehatan gigi dan mulut a. Pembinaan/pengembangan kemampuan peran serta masyarakat dalam upaya pemeliharaan diri dalam wadah program UKGM b. Pelayanan asuhan pada kelompok rawan, meliputi: anak sekolah kelompok ibu hamil, menyususi dan anak pra sekolah 14. Upaya kesehatan jiwa a.
Kegiatan kesehatan jiwa yang terpadu dengan kegiatan pokok Puskesmas
b.
Penanganan pasien dengan gangguan jiwa
c.
Kegiatan dalam bentuk penyuluhan serta pembinaan peran serta masyarakat
d.
Pengembangan upaya kesehatan jiwa di Puskesmas melalui pengembangan peran serta masyarakat dan pelayanan melalui kesehatan masyarakat
e.
Pencatatan dan pelaporan
15. Upaya kesehatan mata a.
Upaya kesehatan mata, pencegaahan kesehatan dasar yang terpadu dengan kegiatan pokok lainnya
b.
Upaya kesehatan mata: a)
Anamnesa
b)
Pemeriksaan virus dan mata luar, tes buta warna, tes tekan bola mata, tes saluran air mata, tes lapangan pandang, funduskopi dan pemeriksaan labolatorium
c)
Pengobatan dan pemberiaan kacamata
d)
Operasi katarak dan glukoma akut yang dilakukan oleh tim rujukan rumah sakit
e)
Perawatan pos operasi katarak dan glukoma akut
f)
Merujuk kasus yang tak dapat diatasi
g)
Pemberian protesa mata
c. Peningkatan peran serta masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan, serta menciptakan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan mata mereka d. Pengembangan kesehatan mata masyarakat e. Pencatatan dan pelaporan
16. Labolatorium kesehatan Di ruangan labolatorium a. Penerimaan pasien b. Pengambilan spesimen c. Penanganan spesimen d. Pelaksanaan spesimen e. Penanganan sisa spesimen f. Pencatatan hasil pemeriksaan g. Pengecekan hasil pemeriksaan h. Penyampaian hasil pemeriksaan Terhadap spesimen yang akan dirujuk a)
Pengambilan spesimen
b) Penanganan spesimen c)
Pengemasan spesimen
d) Pengiriman spesimen e)
Pengambilan hasil pemeriksaan
f)
Pencatatan hasil pemeriksaan
g) Penyampaian hasil pemeriksaan Di ruang klinik dilakukan oleh perawat atau bidan, meliputi: a)
Persiapan pasien
b) Pengambilan spesimen c)
Menyerahkan spesimen untuk diperiksa Di luar gedung, meliputi:
a)
Melakukan tes skrining Hb
b) Pengambilan spesimen untuk kemudian dikirim ke labolatorium Puskesmas c)
Memberikan penyuluhan
d) Pencatatan dan pelaporan 17. Upaya pencatatan dan pelaporan a.
Dilakukan oleh semua Puskesmas (pembina, pembantu dan keliling)
b.
Pencatatan dan pelaporan mencakup: a)
Data umum dan demografi wilayah kerja Puskesmas
b) Data ketenagaan di Puskesmas c)
Data kegiatan pokok Puskesmas yang dilakukan baik di dalam maupun di
luar gedung Puskesmas d) Laporan dilakukan secara periodik (bulan, triwulan enam bulan dan tahunan) 18. Upaya pembinaan peran serta masyarakat Upaya pembinaan peran serta masyarakat dapat dilakukan melalui: a.
Penggalangan dukungan penentu kebijaksanaan, pimpinan wilayah, lintas sektoral dan berbagai organisasi kesehatan, yang dilakukan melalui dialog, seminar dan lokakarya, dalam rangka komunikasi, informasi dan motivasi dengan memanfaatkan media masa dan system informasi kesehatan
b.
Persiapan petugas penyelenggaraan melalui latihan, orientasi dan sarasehan kepemimpinan dibidang kesehatan
c.
Persiapan masyarakat, melalui rangkaian kegiatan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengenal dan memecahkan masalah kesehatan, dengan mengenali dan menggerakkan sumber daya yang dimilikinya, melalui rangkaian kegiatan: a)
Pendekatan kepada tokoh masyarakat
b) Survey mawas diri masyarakat untuk mengenali masalah kesehatannya c)
Musyawarah masyarakat desa untuk penentuan bersama rencana pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi
d.
Pelaksanaan kegiatan kesehatan oleh dan untuk masyarakat melalui kader yang terlatih
e.
Pengembangan dan pelestarian kegiatan oleh masyarakat
19. Upaya pembinaan pengobatan tradisional a.
Melestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat diginakan untuk pengobatan tradisional
b.
Pengembangan dan pelestarian terhadap cara-cara pengobatan tradisional
20. Upaya kesehatan remaja
2.7 Layanan Puskesmas Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas meliputi: 1. Pelayanan Kesehatan Perorangan Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk Puskesmas tertentu ditambahkan dengan rawat inap. 2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyembuhan penyakit dan peulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya. 2.8
Wilayah Kerja Puskesmas Secara nasional standar wilayah kerja Puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi
apabila di suatu kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar Puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/ kelurahan atau RW). Masing-masing Puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung kepada Dinas Kesehatan kabupaten/kota. Wilayah kerja Puskesmas mencakup rincian informasi mengenai jumlah dan nama desa/kelurahan/nagari di wilayah kerjanya, jangkauan pelayanan Puskesmas ke desa terjauh, dan jangkauan Puskesmas ke fasilitas pelayanan kesehatan rujukan terdekat. Selaim itu, wilayah kerja Puskesmas juga mencakup data atau informasi mengenai letak administratif, letak geografis, dan letak strategis dari Puskesmas. 1.
Jumlah Desa/Kelurahan di Wilayah Kerjanya adalah informasi mengenai jumlah desa, kelurahan, dan nagari yang berada di wilayah kerja Puskesmas.
2.
Luas Wilayah Kerjanya adalah informasi mengenai berapa luas wilayah kerja Puskesmas yang dinyatakan dalam satuan kilo meter persegi (km2).
3.
Jangkauan pelayanan Puskesmas ke Desa Terjauh adalah informasi mengenai: a.
Waktu Tempuh yaitu informasi mengenai waktu tempuh dari Puskesmas ke desa yang paling jauh di wilayah kerja Puskesmas yang bersangkutan yang dinyatakan dalam satuan jam dan menit.
b.
Alat Transportasiyang umum digunakan yaitu informasi mengenai jenis alat transportasi yang biasa/umum digunakan masyarakat dari desa terjauh ke Puskesmas yang bersangkutan apakah menggunakan jalan kaki, sepeda, sepeda motor, kendaraan roda-4, perahu, pesawat, atau lainnya.
c.
Biaya yaitu informasi mengenai rata-rata jumlah biaya transportasi pergipulang (PP) yang dikeluarkan untuk mencapai Puskesmas dari dan ke desa terjauh yang dinyatakan dalam satuan rupiah.
4.
Jangkauan ke Fasilitas Rujukan terdekat adalah informasi mengenai: a.
Waktu Tempuh yaitu informasi mengenai waktu tempuh dari Puskesmas yang bersangkutan ke fasilitas pelayanan kesehatan rujukan terdekat yang dinyatakan dalam satuan jam dan menit.
b.
Alat Transportasi yang yang umum digunakan yaitu informasi mengenai jenis alat transportasi yang biasa/umum digunakan masyarakat dari Puskesmas yang bersangkutan ke fasilitas pelayanan kesehatan rujukan terdekat apakah jalan kaki, sepeda, sepeda motor, kendaraan roda-4, perahu, pesawat, atau lainnya.
c.
Biaya yaitu informasi mengenai rata-rata jumlah biaya transportasi pergipulang (PP) yang dikeluarkan untuk mencapai fasilitas pelayanan kesehatan rujukan terdekat dari dan ke Puskesmas yang bersangkutan yang dinyatakan dalam satuan rupiah.
5.
Nama Desa/Kelurahan di Wilayah Kerjanya adalah informasi mengenai namanama desa/kelurahan yang berada di wilayah kerja Puskesmas yang bersangkutan beserta jumlah penduduk untuk masing-masing desa. Nama desa dan jumlah penduduknya dibuat terlampir.
6.
Letak Administratif adalah informasi mengenai status wilayah administrasi tertinggi yang menjadi lokasi Puskesmas yang bersangkutan, apakah di kota metropolitan,
ibukota provinsi, ibukota kabupaten/kota, ibukota kecamatan, atau lainnya. 7.
Letak Geografis Wilayah Puskesmas adalah informasi mengenai kondisi geografis wilayah kerja Puskesmas yang bersangkutan, apakah merupakan wilayah kepulauan, pantai, rawa, dataran rendah, berbukit, atau wilayah pegunungan. Jawaban dapat diisi lebih dari satu pilihan sesuai dengan kondisi geografis wilayah kerja Puskesmas yang bersangkutan.
BAB 3 ANALISIS SITUASI
3.1
Data Umum
Identitas Puskesmas 1.
Nama Puskesmas
: Mulyorejo
2.
Nomor Kode Puskesmas
: 3578090201
3.
Alamat
Jalan
: Jl. Mulyorejo Utara No. 201 belakang
Kecamatan
: Mulyorejo
Kode Pos
: 60115
4.
Nomor Telepon
: 031 – 3816885
5.
Tahun Berdiri
: 1987
6.
Tipe Puskesmas
: Perkotaan dengan Rawat Inap Persalinan
7.
Email
: [email protected]
8.
Koordinat Map
: -7.260705, 112.784769
Gambar Tampak Atas Puskesmas Mulyorejo
9. a.
Tata Nilai Mandiri Kami Mendorong Masyarakat Agar Mandiri di Bidang Kesehatan
b.
Unggul Kami Memiliki Program Unggulan Puskesmas
c.
Loyal Kami Senantiasa Mendukung Program Kesehatan
d.
Integritas Kami Dapat Dipercaya dalam Memberikan Pelayanan
e.
Aktif Kami Aktif Bekerja Sama dengan Lintas Sektor
10. a.
Budaya Kerja Ringkas
Pilih barang yang diperlukan untuk bekerja dan singkirkan barang yang tidak diperlukan b.
Rapi
Menyimpan barang di tempat kerja sesuai dengan tempatnya agar mudah didapatkan saat diperlukan c.
Resik
Membersihkan tempat lingkungan kerja, mesin / alat dari kotoran dan sampah d.
Rawat
Memperhatikan RINGKAS, RAPI, dan RESIK dari waktu ke waktu e.
Rajin
Disiplin melakukan RINGKAS, RAPI, dan RESIK dan RAWAT 11. Visi, Misi, Moto Dan Janji Layanan 1.
Visi “Menjadi pusat pelayanan kesehatan yang terdepan dan berkualitas”.
2.
Misi 1) Memberikan pelayanan yang berorientasi pada kepuasan masyarakat, 2) Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, 3) Meningkatkan kinerja sumber daya manusia,
4) Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan untuk mencapai pelayanan yang optimal. 3.
Moto “Masyarakat sehat tujuan kami”.
4.
Janji Layanan Dengan ini kami menyatakan sanggup menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan standard pelayanan yang telah ditetapkan dan apabila tidak menepati,kami siap menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3.2 kependudukan Jumlah Penduduk, Piramida Penduduk Data kependudukan sangat penting dan mempunyai arti yang strategis dalam pembangunan pada umumnya dan kesehatan pada khususnya, sebab hampir semua kegiatan
pembangunan
kesehatan
obyek
sasarannya
adalah
masyarakat
/
penduduk.Jumlah penduduk wilayah Kecamatan Puskesmas Mulyorejo adalah sekitar 40.517 jiwa dapat dilihat pada Tabel 3.2 di bawah ini. Tabel 3.2 Jumlah penduduk wilayah Puskesmas Mulyorejo Berdasarkan Umur
No
Golongan
Umur
Kelurahan Manyar
Kejawan Putih
Sabrangan
Tambak
1124
963
484
5-9
1230
1208
572
3
10-14
1343
1226
561
4
15-19
1258
1226
549
5
20-24
1228
1169
474
6
25-29
1363
1053
419
7
30-34
1490
1352
549
8
35-39
1697
1638
588
9
40-44
1562
1534
510
(Tahun)
Mulyorejo
1
0-4
2
10
45-49
1284
1386
475
11
50-54
1028
1181
293
12
55-59
867
911
252
13
60-64
782
762
151
14
65-69
590
557
53
15
70-74
200
300
10
16
>74
471
513
80
17517
16980
6020
JUMLAH
Jumlah Penduduk Berdasarkan Golongan Umur 1,800
1,600 1,400 1,200 1,000 800 600
400 200 0 0-4
5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 >74
Kelurahan Mulyorejo
Kelurahan Manyar Sabrangan
Kelurahan Kejawan Putih Tambak
3.3 Jumlah Pemberdayaan Masyarakat No
Sarana Kesehatan
1 2
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Balita 34 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lansia 11
3 Posyandu remaja 4 Posbindu PTM TOTAL
Jumlah
2 20 67
3.4 Jumlah Jaringan Puskesmas dan Jejaring Jejaring Fasyankes
Jumlah
Nama Fasyankes
Rumah Sakit
1
1.
Dokter Praktek Swasta Spesiaiis
26
1. Sartono Kiswari, H. dr Sp.S 2. Novian Budi Santos, dr Sp. S 3. Hendrian Dwikoloso Soebagio,dr Sp. M 4. Agus Sulistyono, dr. Sp. Og 5. Eddy Zarkaty Monasir, dr. Sp. Og 6. Hariyono Utomo, drg, Sp.orto 7. Ni Luh Putu Leny Parwaty, drg, Sp Pros 8. Wulandari Catur Meinarsi, Drg Sp KGA 9. Prof. Dr.J. Hadi Lunardhi Sp. PA 10. Antonius Erjanto Lunardhi, drg Sp. Pros 11. Prof.Dr.saut sahat pohan, dr. Sp. KK 12. Prof.Heru Santoso, dr. Sp. Og 13. Dr.Poedjo Hartono, dr. Sp. Og 14. Brahmana Askandar, dr. Sp. Og 15. Martin Sentosa, dr. Sp. M 16. Hendro Susilo, dr.Sp. S 17. Hendro Goenawan, dr. Sp. PD 18. Titien Rahayu, dr. Sp.PK 19. Prof Dr. Abdul Hafid Bajamal, dr. Sp. BS 20. Lina Purnama, drg. Sp. Ortho 21. Prof Marina S. Mahajudin. Dr.SP.KJ 22. Setio Harsono, dr. Sp. MK 23. Bernard Jonathan, dr. SP.THT. KL 24. Nugroho Suharsono, dr. Sp.THT. KL 25. Pratiwi Nuraini, dr. Sp. KGA 26. Dr.Pudjo Hartono,SPOGK
Bidan Praktek Mandiri
2
1. BPM Rinin Marjamsi 2. BPM Indhayanti
Laboratorium
2
1. Laboratorium Klinik Utama Granostic Diagnostic Center 2. Laboratorium Klinik Pratama Prodia
Apotik
9
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Klinik/Praktek
2
1.
RS. Universitas Airlangga
Apotik Viva Generik Apotik Cempaka Apotik dr. Wiyoto Apotik dr. Paulus Apotik dr. Prayitno Apotik Alba Medika Apotik Smileplus Apotik Pirus Apotik Esti Farma
Klinik Pratama Abdi Mulia
Bersama Dokter Praktek Swasta Umum
Dokter Gigi Praktek Swasta
35
27
2. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
Klinik Pratama Universitas Airlangga Rosanna Gandasari Sanyoto, dr Angelina Sutantyna,dr Bejo, dr Chandra Wahyudi, dr Harjanto Widyaatmaja, dr Maria Marisa Maharani, dr Maria Wisijanti, dr.S.Mkes Elita Halimsetiono, dr. M.kes Sugharto Tanto, dr Lili, dr Citra proborini Harto, dr Anisa Nurida, dr Linawati Gondowahyudi, dr Yeany Setiyawati, dr Cindy Margareth, dr Catherius Masthelda Feronika,dr Ayu Dewayani, dr Anisa Tria Budiningsih, dr Hendri Susilo, dr Budi Utomo M.Kes, dr Erna Mindarti, dr Grace Tanti Putri, dr Diandra Astaridewi, dr Aditya Syarafudin R, dr Anastasia Oktarina, dr Angela Sima N, dr Savitri Kuntari, dr Stevanus Lawujeng, dr Dwi Rahayuningtiyas, dr Juliwati, dr Dwiyanti KomalaD, dr Adji Bayu, dr Triani Susitasari, dr Devi Triarsi A, dr Ratih Enggal S, dr
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Hariyanto, drg Susilo, drg Evy Sumanti, drg Ronny Dwiasih Ongkoseputro, drg Lili Setiowati, drg Palupi Wulan Widyanti, drg Haris Kristanto Nugroho, drg Arinda Hadi, drg Maria Josephine Andrayani G, drg Dwi Hariyanto, drg Ririrs Sekar W, drg Feryna Juliani, drg Heny Poery M, drg Dicky Nyoman, drg Rizal K, drg Weenie Suryaningsih, drg Adelia Widyana, drg Fenti Ayu D, drg
19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
3.5
Lieke Halim S, drg Budiarti Suryaningsih, drg Alfita A’izatin, drg Triyono, drg Nabila, drg R.P Arief Rahman, drg Arindah Hadi, drg Renaldo Guruh P.U, drg Eviani Indriani W, drg
Situasi Upaya/Pelayanan Kesehataan : Upaya Kesehatan (Pelayanan Kesehatan, Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan, Perilaku Hidup Masyarakat, Keadaan Lingkungan)
3.5.1 Promosi Kesehatan Sebagai pembangun pilar utama Visi Indonesia Sehat yang mandiri dan berkeadilan yaitu pilar Perilaku Sehat,
Promosi Kesehatan menjadi
program unggulan atau primadona program kesehatan. di
Puskesmas
identik
Kegiatan
Promkes
dengan kegiatan penyuluhan, namun lingkup
kegiatan Promkes di Puskesmas sesungguhnya sangat luas. Selain memberikan pendidikan kesehatan untuk merubah perilaku masyarakat melalui upayaupaya penyuluhan, Promkes juga mencakup kegiatan membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan. Secara
umum
kegiatan-kegiatan
program
Promosi Kesehatan
di Puskesmas Mulyorejo adalah sebagai berikut
Penyuluhan kesehatan kepada individu atau kelompok di dalam gedung dan luar gedung, terjadwal dan tidak terjadwal secara lintas program.
Penyuluhan
keliling
ke
seluruh
wilayah
kerja
Puskesmas
Mulyorejo dalam waktu-waktu tertentu atau menjelang kegiatan yang bersifat massal.
Melaksanakan masyarakat
fasilitasi
dalam
pembinaan
dalam berbagai kegiatan program
peran
serta
yang terkait dengan
pemberdayaan masyarakat seperti Posyandu, Kelurahan Siaga dan UKBM lain.
Membina Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga dan Sekolah
Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektor
Menyediakan media-media penyuluhan yang inovatif
3.5.2 Kesehatan Lingkungan Kesehatan lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, sebagaimana tercantum dalam Pasal 162 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Upaya kesehatan lingkungan di Puskesmas Mulyorejo tahun 2018 meliputi : a. Pengawasan Sarana Air Bersih Penyehatan air meliputi pengamanan dan penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan hidup manusia. Upaya penyehatan air bertujuan untuk menjamin
tersedianya
air minum
ataupun
air bersih
yang memenuhi
persyaratan kesehatan bagi seluruh masyarakat baik perkotaan maupun pedesaan.
Untuk
menjamin
tersedianya kualitas
air
persyaratan tersebut, berbagai upaya telah dilaksanakan
yang
memenuhi
oleh pemerintah
maupun masyarakat, seperti pembangunan dan perbaikan sarana air bersih/air minum, Upaya pengawasan kualitas air dan penyuluhan–penyuluhan mengenai hubungan kesehatan
dengan tersedianya air yang memenuhi persyaratan
kesehatan. Salah satu aspek yang sangat esensial untuk terjaminnya kualitas air yang memenuhi persyaratan tersebut adalah tersedianya suatu perangkat yang dapat nengatur dan mengawasi pihak yang memproduksi air dan pihak konsumen, yang meliputi hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing demi terjaminnya kuantitas dan kualitas air. Penyehatan air meliputi : 1) Pengawasan Sarana Air Bersih (SAB) Pengawasan Sarana Air Bersih yang dilakukan berada di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo meliputi Kelurahan Mulyorejo, Kelurahan Manyar Sabrangan dan Kelurahan Kejawan Putih Tambak. Jenis sarana yang diperiksa yaitu ledeng/sambungan rumah
(PDAM), sumur bor dangkal degan pompa tangan/listrik (SP) dan sumur gali (SGL). Pengawasan sarana air bersih dengan menggunakan formulir inspeksi sanitasi sarana air bersih dengan dilengkapi keterengan hasil tingkat resiko pencemaran. 2) Pengawasan Makanan Minuman Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu kesehatan, mulai dari sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan sampai pada saat dimana makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada masyarakat atau konsumen (Prabu, 2008). Untuk melindungi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo dari faktor resiko lingkungan yang akan berdampak pada kesehatan, salah satunya adalah terselenggaranya pengawasan terhadap Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
yang memenuhi persyaratan
kesehatan. Kegiatan ini dilakukan melalui pembinaan terhadap pengelola dan pembuat makanan pada tempat pengelolaan dan penyediaan makanan di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo. Kegiatan pengawasan pengamanan makanan dan minuman ini meliputi pengawasan terhadap kebersihan peralatan, pengolahan dan penyajian makanan dan minuman, selain itu hygiene perorangan masing - masing pembuat makanannya dan pemeriksaan organoleptis makanan yang siap disajikan. c. Penyehatan perumahan dan sanitasi dasar Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain kebutuhan sandang dan pangan. Rumah berfungsi sebagai tempat tinggal, berlindung dari gangguan iklim dan mahluk lain. Rumah yang sehat dan nyaman merupakan sumber inspirasi bagi penghuninya untuk berkarya sehingga dapat meningkatkan produktifitasnya. Konstruksi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko sumber penularan beberapa jenis penyakit, seperti diare, ISPA, malaria, TB Paru, demam berdarah, pes dan
lain-lain. Faktor risiko lingkungan pada bangunan rumah yang dapat mempengaruhi kejadian penyakit maupun kecelakaan, antara lain ventilasi, pencahayaan, kepadatan hunian ruang tidur, kelembaban ruang, kualitas udara ruang, binatang penular penyakit, air bersih, limbah rumah tangga, sampah dan perilaku penghuni dalam rumah. Upaya
pengendalian
faktor
risiko
lingkungan
perumahan
perlu
dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut di atas, yaitu dengan membangun rumah yang memenuhi syaratsyarat kesehatan. Secara umum persyaratan rumah sehat sebagai berikut (Candra, 2005, Depkes RI, 2005): 1) Memenuhi kebutuhan fisiologis, antara lain pencahayaan, penghawaan, ruang gerak yang cukup dan terhindar dari gangguan kebisingan. 2) Memenuhi kebutuhan psikologis, antara lain privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antara anggota keluarga dalam rumah. 3) Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit, antara lain penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran. 4) Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan, antara lain persyaratan garis sepadan jalan, konstruksi yang kuat, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung menimbulkan kecelakaan bagi penghuninya. d. Pembinaan Tempat – Tempat Umum (TTU) Sanitasi tempat - tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit. Untuk mencegah akibat yang timbul dari tempat-tempat umum. Usaha - usaha yang dilakukan dalam sanitasi tempat-tempat umum dapat berupa : 1) Pengawasan dan pemeriksaan terhadap faktor lingkungan dan faktor manusia yang melakukan kegiatan pada tempat-tempat umum. 2) Penyuluhan terhadap masyarakat terutama yang menyangkut pengertian dan kesadaran masyarakat tempat - tempat umum.
terhadap bahaya - bahaya yang timbul dari
3) Data Jamban Sehat Membuang
air
besar
(BAB)
tidak
dapat
dilaksanakan
disembarang tempat. Jamban adalah tempat paling aman dari segi kesehatan
untuk
membuat
kotoran
manusia.
Namun
pada
kenyataannya masih banyak masyarakat yang membuat hajat atau kotoran
di
selokan
atau
sungai. Perilaku
buruk
tersebut
berdampak pada munculnya penyakit akibat lingkungan sanitasi sudah
terkontaminasi.
Sebagai
petugas
Puskesmas Mulyorejo
yang khusus menangani masalah sanitasi, kami mendapati bahwa kesadaran masyarakat mengenai sanitasi di tempat kami bertugas masih sangat kurang. Tingkat kepemilikan jamban dan akses jamban juga tidak menunjukkan data yang menggembirakan. 3.5.3 Kegiatan Pemicuan STBM (ODF) Pemicuan STBM adalah cara untuk mendorong perubahan perilaku higiene dan sanitasi individu atau masyarakat atas kesadaraan sendiri dengan menyentuh perasaan, pola pikir, perilaku, dan kebiasaan individu atau masyarakat, yang dilakukan dengan melakukan pertemuan dengan masyarakat dengan difasilitasi oleh tim pemicu puskesmas dan kelurahan yang membahas tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah kondisi dimana suatu komunitas : 1. Tidak buang air besar (BAB) sembarangan 2. Mencuci tangan pakai sabun 3. Mengelola air minum dan makanan yang aman 4. Mengelola sampah yang benar 5. Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman Kegiatan pemicuan STBM tentang (Open Defecation Free) / tidak buang air besar sembarangan dilakukan pada
kelurahan yang wilayahnya masih terdapat
warganya yang buang air besar sembarangan. Warga yang masih BABS banyak ditemukan yang rumahnya di pingggir sungai sehingga jamban yang ada tidak dilengkapi dengan tangki septick melainkan langsung dialirkan ke sungai.Kondisi seperti ini bias mencemari kualitas air dan menimbulkan berbagai macam penyakit berbasis lingkungan seperti diare, thypus, hepatitis, dan penyakit kulit.
Puskesmas Mulyorejo terdiri dari 3 Kelurahan meliputi Kel. Mulyorejo, Kel. Manyar Sabrangan dan Kel. Kejawan Putih Tambak. Dari ketiga kelurahan tersebut belum ada yang bebas buang air besar sembarangan. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan pemicuan STBM agar warga sadar dan terwujud kelurahan ODF. Kegiatan pemicuan telah dilakukan di 3 Kelurahan. Hasil dari kegiatan pemicuan STBM dengan meningkatnya data jumlah warga yang sudah memiliki jamban sehat dari data tahun sebelumnya. Berikut ini dokumentasi kegiatan pemicuan STBM yang telah dilakukan di balai RT, RW dan kelurahan. 3.6
Gambaran Kondisi Sarana Dan Prasarana Fasilitas bangunan pelayanan kesehatan merupakan aspek pertama yang dirasakan
sebelum pelayanan medis dilaksanakan, oleh karena itu kesesuaian antara kebutuhan pelayanan medis dan pemenuhan syarat bangunan fisik sangat penting. Sarana dan prasarana pada puskesmas juga merupakan faktor yang mendukung berlangsungnya sistem pelayanan kesehatan. Puskesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan masyarakat dituntut untuk bertanggung jawab terhadap kelengkapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan sesuai perkembangannya sehingga puskesmas harus melakukan pembenahan dan perbaikan untuk memberikan pelayanan terbaik dan memberikan kenyamanan bagi pasien dan petugas.Berikut sarana dan prasarana di Puskesmas Mulyorejo tahun 2018 Sarana
Tersedia
Tahun
Kondisi
Pendirian
Renovasi
Jumlah
Ada
1987
2010
1
Baik
Kantor/Tata Usaha
Ada
1987
2010
1
Baik
Ruang Rapat/Diskusi
Ada
1
Baik
RUANG KANTOR Ruang Kepala Puskesmas Ruangan
Administrasi
RUANG PELAYANAN Kurang KM/WC Petugas
Ada
1987
2010
2
Baik
Ada
1987
2010
1
Baik
Ruangan Pendaftaran dan rekam medik
Ruangan
Pemeriksaan
Umum/BP Umum
Ada
1987
2010
1
Baik
Ruangan Tunggu
Ada
1987
2010
1
Baik
Ruangan Gudang Umum
Ada
1987
2010
1
Baik
Jumlah
Kondisi
1
Baik
Tahun Sarana KM/WC
Tersedia
Pasien
(Laki
Pendirian
Renovasi
dan
Wanita Terpisah)
Ada,Terpisah
Ruangan Gawat Darurat(RI) / Tindakan(NRI)
Ada
1987
2010
1
Baik
Imunisasi
Ada
1987
2010
1
Baik
Ruangan Kesehatan Ibu dan KB
Ada
1987
2010
1
Baik
Ruangan Kes Gigi & Mulut
Ada
1987
2010
1
Baik
Ruangan ASI / Laktasi
Ada
2018
1
Baik
Ruangan Promosi Kesehatan
Ada
1987
2010
1
Baik
Ruangan Farmasi/Kamar Obat
Ada
1987
2010
1
Baik
Gudang Obat
Ada
1987
2010
1
Baik
Vaksin
Ada
1987
2010
1
Baik
KM/WC Untuk Persalinan
Ada
1987
2010
1
Baik
Ada
1987
2010
1
Baik
Persalinan
Ada
1987
2010
1
Baik
Ruangan Sterilisasi
Ada
2018
1
Baik
Ruangan Cuci Linen
Ada
1987
2010
1
Baik
persalinan
Ada
1987
2010
1
Baik
Ruangan Rawat Inap Anak
Tidak ada
0
-
Ruangan Kesehatan Anak &
Tempat/Area
Ruangan
Penyimpanan
Persalinan
dan
Resusitasi Bayi Ruangan
Ruangan
Rawat
Istirahat
Pasca
Petugas
Ruangan Rawat Inap Pria
Tidak ada
0
-
Station
Tidak ada
0
-
KM/WC Untuk Rawat Inap
Tidak ada
0
-
Ruangan
Jaga
Perawat/Nurse
Tahun Sarana
Tersedia
Pendirian
Renovasi
Jumlah
Kondisi
Ada
1987
2010
1
Baik
Makanan
Ada
1987
2010
1
Baik
Ruangan Rawat Inap Wanita
Tidak ada
0
-
Laboratorium Ruangan
Penyelenggaraan
PENDUKUNG Rumah Dinas Tenaga Kesehatan II
Kurang Ada
1987
1
Baik
Rumah Dinas Tenaga Kesehatan I
-
Parkir Kendaraan Roda 4
Ada
Parkir Kendaraan Roda 2
Ada
Parkir Ambulance
Ada
-
1987
2011
1
Baik
1
Baik
1
Baik Kurang
Parkir Pusling Darat
Ada
1987
1987
1
Baik
1. Tabel 3.2 Prasarana di Puskesmas tahun 2018 Prasarana
Jumlah
Satuan
Kondisi
2
Unit
Rusak Sedang
1
Unit
Rusak Berat
23
KVA
1
Keterangan
Pendukung Puskesmas Rumah Dinas Tenaga Kesehatan Rumah Dinas Tenaga Kesehatan Rusak Sedang Sumber Listrik Genset Jumlah Genset Keseluruhan Listrik PLN Daya Listrik Terpasang/Kapasitas
Korslet
Penanggulangan Bahaya Kebakaran APAR Jumlah APAR Total (Keseluruhan)
Prasarana
4
Unit
Baik
Jumlah
Satuan
Kondisi
1
Unit
Rusak Sedang
4
Unit
Baik
1
Unit
Rusak Ringan
0
-
0
0
-
0
0
-
0
0
-
0
0
-
0
0
-
0
8
Tabung
Baik
Puskesmas Keliling Puskesmas Keliling Roda 4 Puskesmas Keliling Roda 4 Puskesmas Keliling Roda 2 Puskesmas Keliling Roda 2 Kondisi Baik Puskesmas Keliling Roda 2 Kondisi Rusak Ringan Puskesmas Keliling Roda 4 Double Gardan Puskesmas Keliling Roda 4 DG Kondisi Baik Puskesmas Keliling Roda 4 DG Kondisi Rusak Berat Puskesmas Keliling Roda 4 DG Kondisi Rusak Ringan Puskesmas Keliling Air Puskesmas Keliling Air Kondisi Baik Puskesmas
Keliling
Air
kondisi
Rusak Berat Puskesmas
Keliling
Rusak Ringan
Air
kondisi
Gas Medik & Vakum Medik Tabung Tabung Oksigen/O2 Ambulans Ambulans Transport
Keterangan
Jumlah ambulance transport Kondisi 1 Baik Jumlah ambulance transport Kondisi 0 Rusak Berat Jumlah ambulance transport Kondisi 0 Rusak Ringan
-
1
-
0
-
0
Jumlah
Satuan
Kondisi
1
Unit
Rusak Sedang
Jumlah
Satuan
Kondisi
3
Unit
Rusak Ringan
37
Unit
Baik
1
Unit
Baik
3000
liter/hari
Baik
0
-
0
1
Unit
Baik
Jumlah IPAL Yang Berijin
1
-
1
Total Kapasitas
0
-
0
Jumlah IPAL yang Berfungsi
1
-
1
Jaringan Puskesmas
Keterangan
Puskesmas Pembantu Puskesmas Pembantu Prasarana Polindes/Poskesdes Polindes/Poskesdes Kondisi Posyandu Posyandu Sistem Telekomunikasi
Jaringan Internet Jumlah Jaringan Sumber Air
PDAM Rata Pemakaian PDAM Perhari Sumur Rata Pemakaian Air Sumur Perhari Pengolahan Limbah
TPS Limbah B3/infeksius
Jumlah TPS Limbah B3/infeksius Limbah Cair (IPAL)
Keterangan
Jumlah IPAL Keseluruhan
1
-
1
MOU Limbah Padat/B3
1
Dokumen
Baik
MOU Limbah Cair
0
-
0
Kerjasama Pengolahan Limbah Kepihak Berijin
3.7
Gambaran Kondisi Peralatan Peralatan kesehatan di puskesmas harus memenuhi persyaratan yaitu memenuhi
standar mutu, keamanan, keselamatan; memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan perundangundangan, diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh institusi penguji dan pengkalibrasi yang berwenang. Berikut peralatan di Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018:
Kondisi Alat No.
Nama alat
Tidak Berfungsi
Baik
Tidak Beroperasi
JUMLAH
1
Reflex hammer/Palu pengukur reflex
-
5
-
5
2
Kursi roda
-
4
-
4
3
Powered patient transport
-
1
-
1
4 5 6
Timbangan dewasa; Timbangan bayi Termometer digital
-
4 3 1
-
4 3 1
7
Termometer air raksa
-
1
-
1
8 9 10
Apgar timer Timbangan anak Bed patient
-
1 1 6
-
1 1 6
11
Infant radiant warmer
-
1
-
1
12
Examination light / Examination lamp / Lampu periksa / Hanging lamp
-
1
-
1
13
Meja Periksa / Tempat tidur periksa / Examination Table
-
3
-
3
14
Sterilisator kering/Dry-heat sterilizer
-
1
-
1
15
Autoclave
-
1
-
1
16 17 18 19
Tiang infus Garpu tala Otoscope Nebulizer
-
5 2 2 2
-
5 2 2 2
20 21
Resusitator Dewasa Doppler
-
2 3
-
2 3
22
Spekulum Vagina/Cocor bebek
-
1
-
1
Kondisi Alat No.
Nama Alat
JUMLAH Tidak Berfungsi
Baik
Tidak Beroperasi
23
Gynecological Bed/Obstetric table and accessories
-
2
-
2
24
Stetoskop/Stetoskop Dewasa
-
6
-
6
25
ECG/EKG/Electrocardiograph
-
1
-
1
26
Implant Kit
-
2
-
2
27
Sonde Uterus (Uterine Sound)
-
2
-
2
28
Centrifugal chemistry analyzer for clinical use/centrifuge kimia klinik
1
1
-
2
29
Discrete photometric chemistry analyzer for clinical use/fotometer
-
1
-
1
30
Automated hemoglobin system/hematology analizer
-
1
-
1
31
Bleeding time device/Lancet
-
1
-
1
32
Breast pump/breast pump
-
1
-
1
33 34
Stetoskop anak IUD Kit
1 -
2
-
1 2
35
Pen Light / Lampu Senter
1
-
-
1
36 37 38
Baby Suction Pump Masker Pispot
-
1 1 1
-
1 1 1
39
Opthalmoscope
-
1
-
1
40
Dental handpiece and accessories/Contra angle hand piece
1
3
-
4
41
Kanula/Nasal oxygen cannula
-
2
-
2
42 43 44
Spekulum hidung Gunting benang Gunting episiotomi
-
2 5 4
-
2 5 4
45 46
Gunting tali pusat Lup/Kaca Pembesar
-
5 1
-
5 1
47
Buku Ishihara-kanehara
-
1
-
1
Kondisi Alat No
Nama Alat
Tidak berfungsi
Baik
Tidak Beroperasi
JUMLAH
48
Alat pemecah selaput ketuban atau 1/2 kocher
-
6
-
6
49
Balon penghisap (bulb syringe)/bola karet penghisap lendir
-
1
-
1
50
Bengkok
-
3
-
3
51
Klem Arteri, Lurus (Kelly/(Kocher)
2
-
-
2
52 53
Klem ovum Klem tali pusat
-
3 2
-
3 2
54 55
Pinset anatomis Resusitator Anak
-
3 1
-
3 1
56
Box/TT Bayi/bed baby
-
1
-
1
57
Pinset Chirurgical
-
3
-
3
58
Microscope binocular
-
1
-
1
59
Analisa Hb
-
1
-
1
60
Lemari obat kaca
-
1
-
1
61
Aligator Ekstraktor AKDR
-
1
-
1
-
3
-
3
-
3
-
3
62 63
Klem arteri, 12 Cm, Lengkung Dengan Gigi 1 X 2 (HalsteadMosquito) Meja Mayo / Meja instrumen / Intrumen table
64 65 66
Fenster klem Hygrometer Rotator
-
3 1 1
-
3 1 1
67
Lampu kepala / head lamp
-
2
-
2
68
Tensimeter Anaeroid / Sphygmomanometer Aneroid
1
-
-
1
69 70
Tensimeter Digital / Sphygmomanometer Digital dengan manset untuk bayi dan anak Tampon tang
1
-
-
1
-
2
-
2
71
Needle Holder / Pemegang jarum
-
3
-
3
72
Pinset gigi
-
7
-
7
73
Pengungkit Akar Gigi Kanan Mesial (Cryer Distal)
-
1
-
1
74
Penumpat Plastis
-
4
-
4
Kondisi Alat No
Nama Alat
Tidak Berfungsi
Baik
Tidak Beroperasi
JUMLAH
75
Penumpat Semen Berujung Dua
-
1
-
1
76
Tempat Alkohol (Dappen Glas)
-
1
-
1
77 78
Nierbekhen besar Lampu periksa Halogen
-
3 1
-
3 1
79 80 81
Beaker Glass Klem/pemegang jarum jahit Pinset Bedah/Operasi
1 1 -
2 2
-
1 3 2
82
Dressing Forceps/korentang
1
3
-
4
83
Anuskop
3
-
-
3
84 85
Neck Collar, Dewasa Forceps Bayonet
1
1 2
-
1 3
86
Gunting Bedah Standar, Lengkung
1
4
-
5
87
Gunting Bedah Standar, Lengkung, Ujung Tajam/Tajam
-
3
-
3
88
Gunting Bedah Standar, Lengkung, Ujung Tajam/Tumpul
-
3
-
3
89
Gunting Bedah Standar, Lurus, Ujung Tumpul/Tumpul
-
3
-
3
90
Gunting Bedah Standar, Lurus, Ujung Tajam/Tajam
-
3
-
3
91
Gunting Bedah Standar, Lurus, Ujung Tumpul/Tajam
-
3
-
3
92 93 94
Gunting Pembalut Spekulum Sims Gunting Verband
1 -
2 1 2
-
3 1 2
95
Stand lamp (untuk tindakan)
-
1
-
1
96
Flowmeter neonatus (low flow)
1
-
-
1
97
Flowmeter anak (high flow)
1
-
-
1
98
Alat pengukur panjang bayi
-
3
-
3
99
Pengukur lingkar kepala
-
2
-
2
100
Pengukur tinggi badan anak
-
1
-
1
101 102
Urinometer Westergren
-
2 4
-
2 4
No
Nama Alat
Kondisi Alat Tidak Berfungsi
Baik
Tidak Beroperasi
JUMLAH
103
Alat Permainan Edukatif (APE)
-
3
-
3
104
Alat Peraga Cara Menyusui yang Benar (Boneka dan Pantom payudara)
-
1
-
1
105
Baki Logam tempat alat steril tertutup
1
9
-
10
106
Fogging Machine
-
1
-
1
107
Alat Test Darah Portable / rapid diagnostic test ( Hb, Gula darah, Asam Urat, Kolesterol)
-
1
-
1
108
Bak Instrumen dengan tutup
1
3
-
4
109
Bak instrumen tertutup besar (Obgin)
-
3
-
3
110
Bak instrumen tertutup kecil
-
1
-
1
111
Bein lurus besar
1
2
-
3
112 113 114 115
Bein Lurus Kecil bengkok besar bengkok kecil Boneka Bayi
1 -
1 2 3 1
-
2 2 3 1
116
Bor Intan (Diamond Bur Assorted) untuk Air Jet Hand Piece (Kecepatan Tinggi) (round, inverted dan fissure)
1
-
-
1
117
Bor Intan Kontra Angle Hand Piece Conventional (Kecepatan Rendah) (round, inverted dan fissure)
-
1
-
1
118
Buletin Board / Papan Informasi
-
1
-
1
119 120 121
Waskom Waskom Bengkok Waskom Cekung
-
3 3 1
-
3 3 1
122
Tromol Kasa / Kain Steril
-
3
-
3
123 124
Torniket Karet Turbidity meter
-
1 -
1
1 1
125 126 127
Termometer Dewasa Termometer Anak Baby scale with tray
1 -
6 1 1
-
6 2 1
128
Toples Kapas/Kasa Steril
-
6
-
6
Kondisi Alat No
Nama Alat
Tidak Berfungsi
Baik
Tidak Beroperasi
JUMLAH
129
Tenakulum Schroeder
-
3
-
3
130
Tang Pencabut Akar Gigi Terakhir Bawah
1
1
-
2
131 132 133
Refrigerator, Vaksin Tangkai kaca mulut Tip Pipet
-
2 11 2
-
2 11 2
134 135
Vaksin Carrier Tabung Sentrifus Tabung Reaksi dengan tutup karet gabus
-
3 1
-
3 1
-
1
-
1
136 137
Tabung Oksigen 6 Meterkubik dan Regulator
-
2
-
2
138
Tabung Oksigen 1 Meterkubik dan Regulator
-
2
-
2
139
Sudip lidah logam / Spatula Lidah Logam panjang 12 cm
-
5
-
5
140
Sudip lidah logam / Spatula Lidah Logam panjang 16,5 cm
-
4
-
4
141
Stetoskop Janin/ Fetoscope
-
1
-
1
142
Stetoskop Duplex Neonatus
-
1
-
1
143
Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Sedang
-
5
-
5
144
Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Besar
-
4
-
4
145
Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Kecil
-
2
-
2
146
Spekulum Cocor Bebek Grave Besar
-
5
-
5
147
Spekulum Cocor Bebek Grave Kecil
-
2
-
2
148
Spekulum Cocor Bebek Grave Medium
-
4
-
4
149
Spatula Pengaduk Semen Gigi
-
2
-
2
150
Spatula Pengaduk Semen Ionomer
-
1
-
1
151 152 153
Spalk Sonde Uterus Sims Sonde Lurus
1 -
1 3 5
-
2 3 5
154
Sonde Lengkung
-
5
-
5
Kondisi Alat No
Nama Alat
Tidak Berfungsi
Baik
Tidak Beroperasi
JUMLAH
155
Skeler Standar , Bentuk Cangkul Kanan (Type Chisel/Mesial)
1
2
-
3
156
Skeler Standar , Bentuk Cangkul Kiri (Type Chisel/Distal)
-
2
-
2
157
Skeler Standar, Bentuk Tombak (Type Hoe)
-
1
-
1
158
Skeler Standar, Bentuk Tombak (Type Hook)
1
-
-
1
159
Skeler Standar, Black Kiri dan Kanan (Type Chisel/Mesial)
-
1
-
1
160
Skeler Standar, Black Kiri dan Kiri (Type Chisel/Distal)
-
1
-
1
161
Skeler, Black Kiri dan Kanan (Type Hoe)
-
1
-
1
162
Skeler, Standar, Bentuk Bulan Sabit (Type Sickle)
-
1
-
1
163
Set Kursi Gigi Elektrik
-
2
-
2
164
Semprit, Gliserin
-
1
-
1
165
Silinder Korentang Steril
-
7
-
7
166
Silinder Korentang Kecil
-
2
-
2
167
Proyektor / LCD Proyektor
-
1
-
1
168
Pinset Bedah 18 cm
-
3
-
3
169
Pinset Jaringan Semken
-
3
-
3
170
Pinset Anatomis, 14,5 cm
2
2
-
4
171
Pinset Anatomi Panjang
-
3
-
3
172
Pinset Anatomi Pendek
-
3
-
3
173
Pengungkit Akar Gigi (Cryer Distal)
-
1
-
1
174
Pengungkit Akar Gigi (Cryer Mesial)
-
1
-
1
175
Pengungkit Akar Gigi Kanan Mesial (Cryer Mesial)
-
1
-
1
176
Pengukur Tinggi Badan (Microtoise)
-
2
-
2
Kondisi Alat No
Nama Alat
Tidak Berfungsi
Baik
Tidak Beroperasi
Jumlah
177
Penghisap Lendir DeLee (neonatus)
-
1
-
1
178
Laptop
-
1
-
1
179
Spekulum telinga P.241 (Ukuran Kecil, Besar, Sedang)
-
2
-
2
180
Digital chlorin test kit
-
1
-
1
181
Doyeri Probe Lengkung
-
1
-
1
182
Ekskavator Berujung Dua (Besar)
2
9
-
11
183
Ekskavator Berujung Dua (Kecil)
1
10
-
11
184
Fly sweep net (fly griil)
-
1
-
1
185
Food Model
-
3
-
3
186
Gelas Pengukur 100mL
-
1
-
1
187
Gunting Iris Lengkung
-
3
-
3
188
Gunting Mayo CVD
-
3
-
3
189
Klem Arteri, 12 Cm, Lurus Dengan Gigi 1 X 2 (HalsteadMosquito)
-
3
-
3
190
Klem Arteri, 12 Cm, Lurus Tanpa Gigi 1 X 2 (HalsteadMosquito)
2
1
-
3
191
Klem Kasa Lurus (Sponge Foster Straight)
1
2
-
3
192
Klem Mosquito Halsted Lengkung
-
3
-
3
193
Klem Mosquito Halsted Lurus
-
3
-
3
194
Kaca Mulut Datar No.4
-
11
-
11
195
Garputala 512 Hz, 1024 Hz, 2084 Hz
-
1
-
1
1
2
-
3
1
2
-
3
196
197
Spoon Excavator Small / Eksavator Berbentuk Sendok Ukuran Kecil Spoon Excavator Medium / Eksavator Berbentuk Sendok Ukuran Sedang
Kondisi Alat No
Nama Alat
JUMLAH Tidak Berfungsi
Baik
Tidak Beroperasi
198
Spoon Excavator Large / Eksavator Berbentuk Sendok Ukuran Besar
-
3
-
3
199
Double Ended Applier and Carve
-
3
-
3
200
Spekulum Sims Besar
-
3
-
3
201
Spekulum Sims Sedang
-
3
-
3
202
spekulum Sims Kecil
-
3
-
3
203
korentang, lengkung, penjepit alat steril, 23(Cheattle)
-
4
-
4
204
Handpiece Straight
-
1
-
1
205
Snellen Chart 2 jenis (E Chart + Alphabet Chart)
-
1
-
1
206
Compressor Oil less / Kompresor Oil less
1
2
-
3
207
Klem/Penjepit Porsio, 25 cm(Schroder)
-
2
-
2
208
Meteran
-
3
-
3
209
Gunting Operasi Gusi ( Wagner ) (12 cm )
-
1
-
1
210 211
Pinset Anatomis, 18 Spatula Plastik
2 -
2 1
-
4 1
212
Tang Gigi Anterior Rahang Atas Dewasa
1
-
-
1
213
Tang Gigi Premolar Rahang Atas
-
2
-
2
214
Tang Gigi Molar Kanan Rahang Atas
-
1
-
1
-
1
-
1
-
2
-
2
215 216
Tang Gigi Molar Kiri Rahang Atas Tang Molar 3 Rahang Atas
217
Tang Sisa Akar Gigi Anterior Rahang Atas
-
1
-
1
218
Tang Sisa Akar Gigi Posterior Rahang Atas
-
2
-
2
219
Tang Gigi Anterior dan Premolar Rahang Bawah
-
2
-
2
220
Tang Gigi Molar Rahang Bawah Kanan / Kiri
-
3
-
3
No
Nama Alat
Kondisi Alat Tidak Berfungsi
Baik
Tidak Beroperasi
JUMLAH
221
Tang Gigi Molar 3 Rahang Bawah
1
1
-
2
222
Tang Sisa Akar Rahang Bawah Anak
-
2
-
2
223
Tang Gigi Anterior Rahang Atas Anak
-
2
-
2
224
Tang Molar Rehang Atas Anak
-
2
-
2
225
Tang Molar Susu Rehang Atas Anak
-
1
-
1
226
Tang Sisa Akar Rahang Atas Anak
-
1
-
1
227
Tang Gigi Anterior Rehang Bawah Anak
-
2
-
2
228 229
Lemari Peralatan Korcher Tang
1 -
3
-
1 3
230
Mangkok untuk larutan
-
3
-
3
231 232
Penjepit Uterus Pelvimeter Obstetrik
-
2 1
-
2 1
233 234 235
Pita Pengukur Lila Gunting Perban Digital Ph meter
-
1 1 1
-
1 1 1
236
Tabung Pengukur Kekeruhan
-
1
-
1
237
Komparator untuk mengukur chlor (chlor meter)
-
1
-
1
238
Kanula hidung dewasa
-
1
-
1
239
Klem arteri 14 cm(kocher)
-
3
-
3
240 241
Pinset telinga Corong Gelas (5 cm)
-
1 1
-
1 1
242
Layar Ukuran 1 x 1,5 M / Screen
-
1
-
1
243
Gunting Operasi Lurus
-
3
-
3
244
Klem Linen Backhauss
-
1
-
1
245
Klem Penarik Benang AKDR
-
3
-
3
246
Lemari Es
-
1
-
1
247
Pipet Mikro 5-50, 100-200, 5001000 ul
-
2
-
2
248
Infant T piece System
-
-
1
1
No
Nama Alat
Kondisi Alat Tidak Berfungsi
Baik
Tidak Beroperasi
JUMLAH
249
Pipet Berskala (Vol 1 cc)
-
2
-
2
250
pipet Berskala (Vol 10 cc)
-
1
-
1
251
Pot spesimen dahak mulut lebar
-
1
-
1
252
Pot Spesimen Urine(mulut lebar)
-
1
-
1
253
Metline(pengukur lingkar pinggang
-
1
-
1
Pelindung Jari Skeler Ultrasonik Tensimeter Total
45
1 11 555
1 3
1 1 11 603
254 255 256
3.8
Gambaran Ketenagaan Jumlah tenaga di Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 sejumlah 52 orang terdiri dari tenaga kesehatan dan non kesehatan,dapat dilihat pada tabel berikut Tabel Distribusi Tenaga kesehatan di Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 I. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Tenaga Kesehatan Dokter Umum Dokter Gigi Perawat Perawat Gigi Bidan Bidan Desa Farmasi Assisten Farmasi Kesehatan Masyarakat Kesehatan Lingkungan Gizi Keterapian Fisik/Kestrad Analis Kesehatan Total Tenaga Kesehatan
Jumlah (orang) 5 3 6 1 12 3 1 1 1 1 1 1 1 37
Tabel Distribusi Tenaga kesehatan di Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 No Tenaga Non Kesehatan Jumlah (orang) 1 TU (a. Tenaga Struktural) 1 2 TU (b. Tenaga Non Struktural) 1 3 Sopir 2 4 Non Kesehatan Lainnya (IT,Psikolog,Loket, CS,Linmas) 11 15 Total Tenaga Non Kesehatan Tabel Distribusi Tenaga kesehatan B e r d a s a r k a n P r o f e s i di Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 JUMLAH No JENIS TENAGA KESEHATAN PNS NON PNS L P L P 1 Dokter Ahli Madya 0 2 0 0 2 Dokter Ahli Muda 0 2 0 0 3 Dokter Ahli Pertama 0 0 0 1 4 Dokter Gigi Ahli Utama 1 0 0 0 5 Dokter Gigi Ahli Pertama 0 0 1 1 6 Perawat Penyelia 0 2 0 0 7 Perawat Terampil 0 1 1 1 8 Perawat Gigi Terampil 0 0 0 1
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Apoteker Ahli Pertama Asisten Apoteker Penyelia Bidan Pelaksana Nutrisionis Ahli Pertama
Perekam Medis Penyelia Psikologi Klinis Pranata Komputer Pranata Laboratorium Kesehatan Ahli Pertama Sanitarian Pemula Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli pertama Akupunturis Petugas Keamanan Pengemudi Pengadministrasi Umum Pramu Kebersihan JUMLAH
0 0 0 1 0 0 0 0
0 1 2 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 1 0
1 0 12 0 1 1 0 0
0 0
0 0
0 0
1 2
0 0 1 0 0 3
0 0 0 2 0 13
0 1 1 1 2 8
1 1 0 3 1 28
52
Tabel Penetapan Waktu Kerja Metode ABK No Kode A 1
A1
2
A2
3
B
4
C
5
D
6
E
7
F
No Kode 8
G
Komponen B
Keterangan C 5 hari kerja / Hari Kerja minggu 6 hari kerja / Hari Kerja minggu Cuti Peraturan Pegawai kepegawaian Liburan Dalam 1 th Nasional (Kalender) Rata-rata Mengikuti Dalam Pelatihan Setahun Rata-rata Absen Sakit Dalam dll Setahun Waktu Dalam Seminggu
Rumus D
Jumlah E
Satuan F
52 (minggu)
260.00
Jam/Bulan
52 (minggu)
312.00
Jam/Bulan
12.00
Jam/Bulan
19.00
Jam/Bulan
5.00
Jam/Bulan
12.00
Jam/Bulan Jam/Minggu
Kepres 68/1995
No.
37.50
Komponen Keterangan Rumus Jumlah Jam Kerja Permen PAN- 70% x 37.5 26.25 Efektif RB 26/2011 Jam
Satuan Jam/Minggu
(JKE) Waktu kerja 9 WK1 (dalam 1 5 hr kerja / mg G/5 hari) Waktu kerja 10 WK2 (dalam 1 6 hr kerja / mg G/6 hari) Waktu Kerja A1 11 WKT1 Tersedia 5 hr kerja / mg (B+C+D+E) (hari) Waktu Kerja A2 12 WKT2 Tersedia 6 hr kerja /mg (B+C+D+E) (hari) Waktu Kerja A2 13 WKT2JAM Tersedia 6 hr kerja /mg (B+C+D+E) (jam) x WK2 Waktu Kerja A1 14 WKTJAM Tersedia 5 hr kerja / mg (B+C+D+E) (jam) x WK1 Waktu Kerja Tersedia (WKT) dibulatkan Jam Waktu Kerja Tersedia (WKT) dibulatkan Menit a.
5.25
Jam/Hari
4.38
Jam/Hari
212.00
Jam/Bulan
264.00
Jam/Bulan
1177.00
Jam/Tahun
1139.00
Jam/Tahun
1,200.00 72,000.00
Jam/Tahun Menit/Tahun
Menetapkan komponen beban kerja dan norma waktu 1. Menentukan tugas pokok dan norma waktu 2. Menentukan tugas penunjang dan norma waktu
b.
Menentukan standar beban kerja (SBK)
Dalam langkah ini software secara otomatis akan menghitung standar beban kerja masing-masing tugas penunjang yang telah kita entry c.
Menghitung faktor tugas penunjang (FTP) dan standar tugas penunjang (STP)
Dalam langkah ini software secara otomatis akan menghitung standar beban kerja masing-masing tugas penunjang yang telah kita entry d.
Menghitung kebutuhan SDMK
Menentukan capaian dari masing-masing tugas pokok selama satu tahun, data capaian yang digunakan Puskesmas Mulyorejo adalah data capaian tahun 2018. Kemudian tekan perhitungan otomatis akan keluar jumlah SDMK yang seharusnya dibutuhkan berdasarakan ABK.
BAB 4 ANALISA MASALAH
Analisa masalah Lansia 1.
M1 – Man (Ketenagaan) Masalah: a. Jumlah kader lansia sudah sesuai dengan teori (minimal 3 orang) dan sesuai permintaan Dinas Kesehatan Kota Surabaya (5 orang), namun beberapa kader masih merangkap menjadi kader lain. Penyebab: Masih kurangnya stimulus/motivasi dari pihak Puskesmas
2.
M2 – Material (Sarana Prasarana) Masalah : a. Terdapat sarana prasarana untuk menunjang kegiatan pembinaan Posyandu Lansia namun belum memadai. Penyebab: a. Kurangnya jumlah sarana prasarana yang dimiliki oleh Puskesmas sehingga dalam penggunaanya secara bergantian. b. Kurangnya perawatan dalam sarana prasarana yang dimiliki oleh Puskesmas.
3.
M3 – Method (Metode) Masalah: a. Belum adanya penyuluhan dari kader sendiri dan masih dari tenaga Puskesmas. b. Masih ada lansia yang tidak ikut posyandu lansia karena kurangnya kesadaran pentingnya pemeriksaan rutin dan kegiatan posyandu lain untuk preventif. Penyebab: a. Belum ada pelatihan untuk para kader b. Kurangnya motivasi dari pihak kader untuk menjalankan posyandu lansia secara teratur
4.
M4 – Money (Keuangan) Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya Puskesmas Mulyorejo di dukung oleh sumber daya manusia (karyawan), dana, dan sarana prasarana. Keberhasilan kinerja Puskesmas Mulyorejo tidak terlepas dari ketiga faktor tersebut yang saling mendukung. Dari segi pendanaan, anggaran dana Puskesmas Mulyorejo untuk Posyandu Lansia diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Selama ini, dana yang sudah ada hanyalah dana untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk lansia, namun dana lain untuk seperti pelatihan bagi kader lansia belum ada. Adanya sarana prasarana seperti Pustu, Pusling, dan sarana transportasi ambulance dan sepeda motor dinas mempermudah dan memperluas jangkuan Puskesmas Mulyorejo dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Hal tersebut juga berpengaruh pada kegiatan Posyandu Lansia yang merupakan salah satu program Puskesmas.
5.
M5 – Mutu Pembinaan Puskesmas sudah ada dengan 1 orang tenaga kesehatan Puskesmas membina 2-4 posyandu, tergantung jumlah lansia yang ada. Namun pelatihan yang sudah diberikan hanya cara melakukan pemeriksaan dengan tensi dan penimbangan, belum ada pelatihan mengenai pengetahuan kesehatan dasar dan gizi sehingga pengetahuan kader sendiri masih perlu ditingkatkan.
ANALISIS SWOT No
Analisa SWOT
1.
MI (Man) STRENGHT - Sudah dibentuknya kader Lansia wilayah Puskesmas Mulyorejo - Tenaga kesehatan pemegang program posyandu lansia adalah seluruh tenaga kesehatan yang bekerja Puskesmas Mulyorejo TOTAL WEAKNESS - Jumlah tenaga kesehatan khusus lansia yang aktif masih sedikit - Tenaga kesehatan pemegang program lansia juga merangkap program lain TOTAL OPPORTUNITY - Ada pelatihan program Lansia untuk tenaga pendidik yang bertanggung jawab TOTAL THREAT - Penerimaan sekolah terhadap program UKS masih rendah TOTAL
2.
M2 (Materials) STRENGHT - Di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo terdapat sarana prasarana yang dapat mendukung untuk kegiatan program Lansia TOTAL WEAKNESS - Kurangnya sarana prasana dalam mendukum program - Kurangnya perawatan sarana prasarana TOTAL OPPORTUNITY - Obat-obatan untuk posyandu lansia disediakan semua oleh pemerintah serta ada pembagian PMT bagi lansia TOTAL THREAT - Ada tuntutan tinggi dari sekolah untuk melengkapi sarana dan prasarana TOTAL
Bobot
Rating
0,6
3
1,8
0,4
2
0,8
1
Bobot X Rating
2,6
0,4
3
1,2
0,6
2
1,2
1 1
2,4 3
1 1
3
2
2 2
3
S-W= 3-2,6= 0,4
1
3
0,4
0,8
0,6 1
2
1,8 2,6
1
3
3
1
3
3
1
1
1
1
O-T= 32= 1
3
1
1
S-W= 2,6-2,4= 0,2
1
O-T= 31= 2
3
4.
M3 (Method) STRENGHT - Terdapat program posyandu lansia yang dicanangkan oleh Puskesmas Mulyorejo - Terdapat pelatihan untuk program posyandu lansia TOTAL WEAKNESS - Belum adanya penyuluhan dari kader sendiri dan masih dari tenaga Puskesmas. - Masih ada lansia yang tidak ikut posyandu lansia karena kurangnya kesadaran pentingnya pemeriksaan rutin dan kegiatan posyandu lain untuk preventif. TOTAL OPPORTUNITY - Adanya kerjasama yang baik antar tenaga Puskesmas dan kader lansia TOTAL THREAT - Defisiensi aksesbilitas untuk menjangkau pelayanan kesehatan TOTAL M4 (Money) STRENGHT anggaran dana Puskesmas Mulyorejo untuk Posyandu Lansia diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya TOTAL WEAKNESS dana yang sudah ada hanyalah dana untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk Lansia
0,6
3
1,8
0,7
1
0,7
1
2
2,5
0,5
2
1
0,5
2
1
1
3
2
1
2
1
2
0,8
2,4
0,8
2,4
1
3
3
1
2
1
2
1
2
S-W= 2,5-2= 0,5
O-T= 22,4= 0,4
S-W=32=1
O-T=32=1
TOTAL OPPORTUNITY Adanya dana khusus dari pemerintah untuk program lansia TOTAL THREAT Belum adanya pelatihan untuk kader lansia TOTAL 5.
M5 (Mutu) STRENGHT 1 orang tenaga kesehatan Puskesmas membina 2-4 posyandu
1
3
1
1
3
2
2
1
3
2
2
2
2
S -W=2 -1,6=0,4
TOTAL WEAKNESS Pengelolaan dokumentasi kurang lengkap TOTAL OPPORTUNITY d. Adanya kerjasama baik antara Puskesmas dengan kader lansia TOTAL
1
2 2
0,8 0,8
1,6 1,6 2
pihak
THREAT e. Kurangnya pengetahuan kader lansia akan gizi serta kesehatan dasar lansia TOTAL
1 1
2 2
3 0,8
2,4
0,8
2,4
O-T=22,4=0,4
BAB 5 Struktur Organisasi Kepala Puskesmas dr. Riana Restuti
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Farida Penanggung Jawab Kepegawaian Khoirun Nisa , S.K.M.
Penanggung Jawab Rumah Tangga Erawati
Penanggung Jawab Sistem Informasi Bagus Setiadi, S. Kom.
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian dan Laboratorium dr. Ranti Ana Ningsih
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat dr. Devi Triarsi A.
Koordinator UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan dr. Sri Lestari
Penanggung Jawab Keuangan Siti Jumaiyah, S.Kep., Ners.
Koordinator UKM Pengembangan dr. Devi Triarsi Anggriani
Promosi Kesehatan Sri Hartini, A.Md. Keb.
Kesehatan Tradisional Nur Lailatul W., A.Md. Battra
Kesehatan Lingkungan Mega Devianti, A.Md. KL.
Usaha Kesehatan Kerja dr. Devi Triarsi Anggriani
KIA - KB Arista Citra P., A.Md. Keb.
Anak Remaja Usila (ARU) drg. Satria Dhamirafi i
Gizi Kunarsono S., S.Gz.
Kesehatan Gigi dan Mulut drg. Fabia Yustiaputri
Unit Pendaftaran dan Kasir Shobah F., A.Md PK.
Poli Kesehatan Tradisional Nur Lailatul W., A.Md. Battra
Poli Umum dr. Ranti Ana Ningsih
Unit Konseling Kesehatan Lingkungan Mega Devianti, A.Md. KL.
Poli Gigi drg. Hariyanto
Unit Konseling Gizi Kunarsono S., S.Gz.
Poli KIA - KB Arista Citra P., A.Md. Keb.
Rawat Inap Persalinan Arista Citra P., A.Md. Keb.
Unit Konseling Psikologi Anna Juwita P. S., S. Psi.
Unit Laboratorium Rieza Dwi A., A.Md. AK.
Unit Kamar Obat Fika Nurihana Z., S.Farm., Apt.
Poli Pre Eklampsia Wahdaniyah R. L, A.Md. Keb.
Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Siti Jumaiyah, S.Kep. Ners. Perawatan Kesehatan Masyarakat Siti Jumaiyah, S.Kep. Ners.
Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan dr. Hendria Erlina
Pengelola Pustu Wisma Permai drg. Satria Dhamirafii
Pengelola Poskeskel Mulyorejo Wahdaniyah R. L., A.Md. Keb.
KETERANGAN : : GARIS KOMANDO : GARIS KOORDINASI
Pengelola Poskeskel Manyar Sabrangan Farida Aprilia, A.Md. Keb.
Pengelola Poskeskel Kejawan Putih Tambak Lutfiyah, A.Md. Keb.
Pengelola Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mega Devianti, A.Md. KL.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan Praktik klinik keperawatan yang dilaksanakan mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Surabaya merupakan suatu program profesi untuk mengaplikasikan konsep-konsep keperawatan masyarakat sebagai suatu pendekatan ilmiah. Berdasarkan pelaksanaan praktik mahasiswa di Puskesmas Mulyorejo dan penyusunan laporan ini maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Puskesmas Mulyorejo memiliki beberapa program program pokok yang sesuai dengan di Kelurahan Mulyorejo. Program-program tersebut mencangkup pemberantasan penyakit menular (TBC), program UKS, serta program untuk lansia yakni posyandu lansia. 2. Mahasiswa mampu ikut melaksanakan kegiatan di Puskesmas baik di BP, KIA, laboratorium, apotek, pustu, pusling, posyandu balita maupun posyandu lansia. Mahasiswa juga ikut turut berupaya melaksanakan upaya promosi kesehatan dengan melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada pengunjung Puskesmas Mulyorejo.
6.2
Saran Adapun saran-saran yang ingin kami sampaikan kepada para pihak antara lain: 1. Untuk warga a) Warga diharapkan mendukung kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas sehingga tercapai derajat kesehatan yang lebih baik. b) Warga diharapkan ikut serta dalam mengenali dan mengatasi masalah kesehatan yang ada di masyarakat. 2. Untuk Puskesmas a) Lebih meningkatkan pelayanan pada masyarakat dengan menitikberatkan pada usaha promotif dan preventif (dalam hal ini adalah upaya
penyuluhan kesehatan tentang penyakit menular dan yang tidak menular) dengan tidak meninggalkan program kuratif dan rehabilitatif. b) Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan pelayanan Puskesmas. c) Sebagai penunjang program kegiatan Puskesmas, diharapkan adanya kerjasama dan bimbingan secara intensif dari Puskesmas untuk kelompok kerja kesehatan yang ada di masyarakat. d) Meningkatkan usaha dan memperluas jangkauan penemuan deteksi dini pada kasus-kasus menular.
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Ferry dan Makhfudli (2013). Keperawatan Kesehatan Komunitas, Teori dan Praktek dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Gunawan, L.A. dan Hari Sutejo (1980). Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa. Jakarta: IAKAMI. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, (2012). Dasar-Dasar Puskesmas : Kondisi dan Tenaga Puskesmas. http://www.depkes.go.id/downloads/DATA%20DASAR %20PUSKESMAS [5 April 2016] Mubarak, Wahit Iqbal, dkk, (2006). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta :Sagung Seto, hal 137-140 Nasrul, Efendy, (2014). Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat : Jakarta : EGC Pedoman Pendataan Puskesmas Departemen Kesehatan RI (2014). Diakses di http://www.depkes.go.id/downloads/Pendataan%20Puskesmas.doc, Sumijatun dan Suliswati, (2005). Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta: EGC,