SOP Mata New [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERIKSAAN KESEHATAN MATA No. Dokumen : No Revisi SOP



:



Tanggal Terbit : Halaman



:



UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP MUARADUA



1.



Pengertian Tujuan



2.



Kebijakan



1.



Referensi Alat



H. SUDIBYO, SKM NIP. 196704241988021003



Suatu pemeriksaan yang di lakukan untuk mengetahui adanya gangguan kesehatan mata. 1. Mengidentifikasi jenis gangguan kesehatan mata untuk mencegah serta menentukan terapi/pengobatan, penanganan lebih lanjut dan sebagai dasar untuk melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan rujukan / Rumah Sakit sesuai Standar. 2. Sebagai pedoman bagi petugas untuk melaksanakan pemeriksaan Mata sesuai standar Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap Muaradua Nomor : / / / / , Tentang Kesehatan Mata. Ilmu penyakit mata dan kapita selekta A. Sarana Non Medis : 1. Ruang Pemeriksaan a. Ukuran minimal 4 m x 4 m² b. Ventilasi dan pencahayaan yang cukup c. Ruangan bersih dan rapi d. Wastafel dengan air yang mengalir, dilengkapi dengan sabun cair serta handuk tangan yang bersih / disposible tissue 2. Mebelair a. Meja kursi satu set untuk pemeriksa dan pasien serta pengantar b. Tempat tidur 3. Lain lain a. Tempat sampah medis dan non medis masing masing 1 buah b. Buku register pasien c. Status / lembar rekam medis d. Informed consent e. Kertas resep f. Blanko permintaan laboratorium g. Alat tulis menulis h. Formulir rujukan i. Penggaris kecil B. Sarana Medis : 1. Stetoskop dan tensimeter 2. Pinhole (cakram berlubang) 3. Snellen chart 4. Penutup 1 mata (okluder) 5. Senter 6. Kapas steril 7. Buku buta warna 8. APD



1



Prosedur



A. Anamnesa 1. Menyapa pasien dengan ramah, sambil menatap mata pasien dengan lembut dan mengucapkan salam 2. Bila kunjungan yang pertama perlu menanyakan identitas pasien :Nama, umur, alamat rumah dan pekerjaan. 3. Bila kunjungan ulang, maka jawaban pasien dicocokkan dengan kartu status pasien Bertanya dengan ramah dan hati-hati tentang Riwayat Penyakit : a. Tentukan masalah yang mendorong klien untuk mencari bantuan kesehatan. b. Tanyakan pada klien adakah kelopak mata yang turun menutup terus menerus, Nyeri mata, foto phobia (kerentaan terhadap cahaya) rasa seperti terbakar pada mata, gatal, air mata, kotoran mata yang berlebihan, diplopia (pandangan ganda), pandangan kabur , perasaan adanya ‘’ film ‘’ diatas lapang penglihatan, mengambang (titik hitam kecil yang tampak menghilang pada lapang penglihatan), cahaya kilatan, lingkaran hitam (halo) di seputar cahaya. c. Tentukan apakah klien mempunyai riwayat penyakit mata, trauma pada mata, diabetes, hipertensi, atau masalah visual d. Tentukan apakah ada riwayat keluarga dengan gangguan mata, meliputi gloukoma atau retinitis pigmentosa e. Kaji riwayat pekerjaan klien mengenai aktivitas kerja yang memerlukan kerja tertutup, kerja yang melibatkan computer, atau aktivitas seperti pengelas, terpajan langsung dengan bahan kimia yang membuat resiko cedera mata. f. Tanyakan pada klien apakah memakai kaca mata, atau lensa kontak atau tidak g. Tentukan tanggal terakhir klien memeriksakan mata. h. Kaji obat obatan yang sudah di pakai termasuk tetes mata. B. Pemeriksaan 1. KETAJAMAN PENGLIHATAN Tahap I a. Lakukan pemeriksaan sekilas dengan meminta klien membaca surat kabar/majalah.Pastikan pencahayaan cukup. Klien berkacamata seharusnya memakai kecamatanya selama tahap pemreksaan ini. Perhatikan cara klien memegang lembaran yang dibaca dari matanya. b. Pastikan klien tidak buta huruf. Mintalah klien agar membaca dengan keras untuk memastikan bahwa klien tidak buta huruf. Bila klien menghadapi kesulitan lanjutkan pengujian ke tahap II Tahap II a. Untuk pemeriksaan yang akurat gunakan lembar pemeriksaan Snellen. Pastikan bahwa lembaran pemeriksa benar benar diterangi. Buat klien berdiri 20 kaki (6,1 m) jauhnya dari lembar Snellen atau duduk di kursi pengujian yang telah terpasang khusus bersebrangan dengan layar periksa. b. Minta klien untuk membaca huruf huruf pada layar dimulai dari garis yang mana saja, pertama dengan kedua mata terbuka dan kemudian dengan satu mata terpisah (mata lainnya ditutupi). c. Selalu menguji pertanma kali tanpa kacamata. Kemudian bila memakai kacamata jarak jauh, ulangi pengujian. Tentukan baris terkecil dimana klien dapat membaca seluruh huruf dengan benar baca ketajaman untuk garis tersebut.



2



2.



d. Bila klien tidak bisa membaca, gunakan kartu ‘’E’’ dan tentukan arah tangan huruf ‘’E‘’ . Pada anak kecil, gunakan lembaran dengan gambaran obyek yang dikenal. Catat nilai ketajaman penglihatan untuk masing masing mata dan kedua mata dalam dua nilai :  Pembilang adalah jarak dari lembar pemeriksaan ke klien dalam ukuran kaki.  Penyebut adalah nomor standar untuk garis tersebut pada lembar pemeriksa ( contoh : 20/80 ). Nomor standar ini adalah jarak dimana mata normal dapat membaca baris tersebut. Tahap III a. Uji masing-masing mata dengan klien membaca kartu indek dengan menutupi satu mata bergiliran. b. Jangan menggunakan tangan untuk menutupi mata. c. Minta klien dengan gangguan penglihatan parah untuk menghitung jari jari yang diacungkan kurang lebih satu kaki ( 30 cm ) dari wajah klien. d. Bila klien gagal dalam kedua tes tersebut, sinari mata klien dengan senter kecil dan kemudian padamkan cahayanya . Tanyakan apakah klien melihat cahaya. Hasil Normal :  Nilai normal ketajaman penglihatan adalah 20/20.  Catat, apabila ketajaman penglihatan diukur dengan kacamata perbaikan atau lensa kontak ( cc ) atau tanpa perbaikan ( sc ). Penyimpangan dari Normal : Nilai ketajaman penglihatan 20/200 dianggap buta total 2. PEMERIKSAAN LAPANG PENGLIHATAN Pemeriksaan lapang penglihatan dengan cara : a. Buat klien duduk atau berdiri 2 kaki 60 cm jauhnya, berhadapan dengan petugas sejajar ketinggian mata. b. Minta klien untuk menutupi atau melapisi dengan perlahan satu mata menggunakan kartu indeks dan menatap mata petugas berlawanan arah contoh mata kiri klien, mata kanan petugas c. Tutup atau lapisi mata petugas yang berlawanan dengan mata klien sehingga lapang penglihatan petugas tidak bertumpang tindih dengan lapangan penglihatan klien. d. Gerakkan jari dengan jarak sebanding panjang lengan diluar lapang penglihatan. e. Minta klien untuk mengatakannya bila melihat jari petugas. f. Perlahan tarik jari petugas mendekat. Jari selalu dijaga tetap di tengah anatara petugas dan klien. g. Ulangi prosedur pada sisi yang lain, atas dan bawah. Selalu harus membandingkan titik dimana petugas melihat jari tersebut memasuki lapang penglihatan petugas dan titik di mana klien melihatnya. h. Ulangi prosedur dengan ke empat arah pada mata lainnya. i. Bila klien melihat jari sedikit lebih lama dari petugas, klien mengalami penyempitan lapang penglihatan.



3



3. 3. PEMERIKSAAN VISUS Pemeriksaan visus dengan cara : a. Kartu diletakkan pada jarak 5 atau 6 meter dari pasien dengan posisi lebih tinggi atau sejajar dengan mata pasien. Bila jarak 5 meter, maka visus normal akan bernilai 5/5 artinya mata normal dapat melihat pada jarak 5 meter, pasien juga dapat melihat pada jarak 5 meter. Bila berjarak 6 m, berarti visus normalnya 6/6. Satuan selain meter ada kaki = 20/20, ada juga log (logaritma). b. Pastikan cahaya harus cukup c. Bila ingin memeriksa visus mata kanan, maka mata kiri harus ditutup dan pasien diminta membaca kartu. d. Cara menilai visus dari hasil membaca kartu :  Bila pasien dapat membaca kartu pada baris dengan visus 5/5 atau 6/6, maka tidak usah membaca pada baris berikutnya => visus normal.  Bila pasien tidak dapat membaca kartu pada baris tertentu di atas visus normal, cek pada 1 baris tersebut. - Bila cuma tidak bisa membaca 1 huruf, berarti visusnya terletak pada baris tersebut dengan false 1. - Bila tidak dapat membaca 2, berarti visusnya terletak pada baris tersebut dengan false 2. - Bila tidak dapat membaca lebih dari setengah jumlah huruf yang ada, berarti visusnya berada di baris tepat di atas baris yang tidak dapat dibaca. - Bila tidak dapat membaca satu baris, berarti visusnya terdapat pada baris di atasnya.  Bila terdapat penurunan visus, maka cek dengan menggunakan pinhole (alat untuk memfokuskan titik pada penglihatan pasien)  Bila visus tetap berkurang => berarti bukan kelainan refraksi.  Bila visus menjadi lebih baik dari sebelumnya => berarti merupakan kelainan refraksi. 4.



Unit terkait



POLI UMUM UGD



Rekaman Historis Perubahan



No



Yang dirubah



:



Isi Perubahan



4



Tgl. Mulai Diberlakukan



PELAKSANAAN KEGIATAN MATA No Dokumen : No. Revisi : DAFTAR TILIK



Tanggal Terbit : Halaman



:



UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP MUARADUA Langkah Kegiatan



No



Ya



1



Apakah



Petugas Menyapa pasien dengan ramah, sambil menatap mata pasien dengan lembut dan mengucapkan salam ?



2



Apakah



3



Apakah



Pertugas menanyakan identitas pasien :Nama, umur, alamat rumah dan pekerjaan Petugas menentukan masalah yang mendorong klien untuk mencari bantuan kesehatan.



4



Apakah



Petugas menanyakan



pada



klien



kelopak



turun



menutup



mata



yang



adakah terus



menerus, Nyeri mata, foto phobia (kerentaan terhadap cahaya) rasa seperti terbakar pada mata, gatal, air mata, kotoran mata yang berlebihan, diplopia (pandangan



ganda),



,



‘’



perasaan



adanya



pandangan



film ‘’



kabur



diatas lapang



penglihatan, mengambang (titik hitam kecil yang tampak menghilang pada



lapang



penglihatan),



cahaya kilatan, lingkaran hitam (halo) di seputar cahaya. 5



Apakah



6



Apakah



7



Apakah



Petugas mengkaji riwayat pekerjaan klien mengenai aktivitas kerja yang memerlukan kerja tertutup, kerja yang melibatkan computer, atau aktivitas seperti pengelas, terpajan langsung dengan bahan kimia yang membuat resiko cedera mata.



8



Apakah



Petugas menanyakan pada klien apakah memakai kaca mata, atau lensa kontak atau tidak



9



Apakah



Petugas menentukan memeriksakan mata.



Petugas menentukan apakah klien mempunyai riwayat penyakit mata, trauma pada mata, diabetes, hipertensi, atau masalah visual Petugas menentukan apakah ada riwayat keluarga dengan gangguan mata, meliputi gloukoma atau retinitis pigmentosa



tanggal



5



terakhir



klien



Tidak



TB



10



Apakah



11



Apakah



12



Apakah



13



Apakah



14



Apakah



15



Apakah



16



Apakah



17



Apakah



18



Apakah



19



Apakah



20



Apakah



Petugas mengkaji obat obatan yang sudah di pakai termasuk tetes mata Petugas melakukan pemeriksaan sekilas dengan meminta klien membaca surat kabar/majalah.Pastikan pencahayaan cukup. Klien berkacamata seharusnya memakai kecamatanya selama tahap pemreksaan ini. Perhatikan cara klien memegang lembaran yang dibaca dari matanya Petugas memastikan klien tidak buta huruf. Mintalah klien agar membaca dengan keras untuk memastikan bahwa klien tidak buta huruf. Bila klien menghadapi kesulitan lanjutkan pengujian ke tahap II Petugas meminta klien untuk membaca huruf huruf pada layar dimulai dari garis yang mana saja, pertama dengan kedua mata terbuka dan kemudian dengan satu mata terpisah (mata lainnya ditutupi) Petugas membuat klien duduk atau berdiri 2 kaki 60 cm jauhnya, berhadapan dengan petugas sejajar ketinggian mata. Petugas meminta klien untuk menutupi atau melapisi dengan perlahan satu mata menggunakan kartu indeks dan menatap mata petugas berlawanan arah contoh mata kiri klien, mata kanan petugas Petugas menutup atau lapisi mata petugas yang berlawanan dengan mata klien sehingga lapang penglihatan petugas tidak bertumpang tindih dengan lapangan penglihatan klien. Petugas menggerakkan jari dengan jarak sebanding panjang lengan diluar lapang penglihatan. Petugas meminta klien untuk mengatakannya bila melihat jari petugas. Petugas mengulangi prosedur pada sisi yang lain, atas dan bawah. Selalu harus membandingkan titik dimana petugas melihat jari tersebut memasuki lapang penglihatan petugas dan titik di mana klien melihatnya. Petugas mengulangi prosedur dengan ke empat arah pada mata lainnya.



Compliance rate (CR) : ……………..% ………………………………..,………….. Pelaksana / auditor



(............................................)



6