Sop Mesin Gerinda [PDF]

  • Author / Uploaded
  • indra
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR



PROSEDUR



No: ESI/HSE/SOP/017 Rev: 0 Tanggal Beralaku :25 Maret 2021



PENGGUNAAN MESIN GERINDA BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1  Latar Belakang Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja. Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktik K3 (keselamatan kesehatan kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3 terkait dengan ilmu kesehatan kerja, teknik keselamatan, teknik industri, kimia, fisika kesehatan, psikologi organisasi dan industri, ergonomika, dan psikologi kesehatan kerja. Alat gerinda merupakan sebuah alat yang di gunakan untuk memotong maupun meratakan sebuah benda kerja yang biasanya berbahan logam. Karena alat tersebut sering digunakan, tetapi kebanyakan pengguna tidak mengetahui cara penggunaan yang baik dan benar serta tidak menghiraukan keselamatan kerja pada dirinya. Banyak pelanggaran yang terjadi tanpa disadari oleh pengguna gerinda tangan serta hal-hal kecil yang sering diabaikan. Penggunaan gerinda tangan tidak hanya memperhatikan aspek alat yang layak pakai, akan tetapi juga memperhatikan berbagai aspek dari manusia, alat, dan lingkungan juga sangat penting. Dalam makalah “Pelanggaran Standar Operasional Prosedur Pada Penggunaan Gerinda Tangan” lebih dalam membahas tentang pelanggaran standard operasioal prosedur gerinda tangan dan beberapa contoh akibat penggunaan gerinda tangan yang salah agar bias meminimalisir kecelakaan kerja. 1.2     Rumusan Masalah 2.      Apa fungsi dari gerinda tangan? 3.      Apa saja APD yang diperlukan dalam penggunaan gerinda tangan? 4.      Bagaimana SOP penggunaan gerinda tangan yang baik dan benar sesuai K3? 5.      Apa saja contoh kecelakaan ketika tidak mengikuti SOP tersebut? 1.3     TUJUAN 1.         Untuk mengetahui macam-macam fungsi dari gerindra tangan. 2.         Untuk mengetahui macam-macam APD yang diperlukan dalam penggunaan gerinda  tangan. 3.         Untuk mengetahui prosedur penggunaan gerinda tangan yang sesuai dengan standar   K3 agar selamat dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja gerinda tangan. 4.         Untuk mengetahui akibat kesalahan prosedur penggunaan gerinda tangan sehingga pembaca makalah ini lebih berhati-hati dan mengikuti SOP K3 yang benar



STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR



PROSEDUR



No: ESI/HSE/SOP/017 Rev: 0 Tanggal Beralaku :25 Maret 2021



PENGGUNAAN MESIN GERINDA



BAB II PEMBAHASAN 2.1  FUNGSI GERINDA TANGAN Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain. Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar. 2.2 ALAT PELINDUNG DIRI UNTUK KERJA GERINDA TANGAN Alat Pelindung Diri (APD) atau Personal Protective Equipment adalah alat-alat atau perlengkapan yang wajib digunakan untuk melindungi dan menjaga keselamatan pekerja saat melakukan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya atau resiko kecelakaan kerja. Alat-alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan harus sesuai dengan potensi bahaya dan resiko pekerjaannya sehingga efektif melindungi pekerja sebagai penggunanya. Di dalam Perusahaan Manufakturing terutama yang bergerak dalam Produksi Perakitan Elektronika, beberapa resiko pekerjaan yang berpotensi membahayakan keselamatan dan kesehatan serta berpotensi menimbulkan kecelakan kerja antara lain proses menyolder, proses pemotongan kaki Komponen Elektronika, proses penggunaan bahan-bahan kimia, suara-suara yang timbul akibat mesin produksi, pembuangan limbah dan kegiatan pemindahan bahan-bahan produksi. Oleh karena itu, pekerja-pekerja yang mengerjakan proses tersebut memerlukan perlengkapan atau alat untuk melindungi dirinya sehingga mengurangi resiko bahaya dan kecelakaan kerja. Alat Pelindung Diri atau APD ini merupakan salah satu syarat penting dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau SMK3. a. Alat Pelindung Diri yang diperlukan dalam kerja gerinda tangan : 1. Helmet (helm pelindung kepala) Gunakanlah helm pelindung kepala untuk meminimalisir risiko cedera. Usahakan sebaiknya rambut tidak panjang, bila memang panjang, ikat kebelakang dan dimasukkan ke dalam helmet.



STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR



PROSEDUR



No: ESI/HSE/SOP/017 Rev: 0 Tanggal Beralaku :25 Maret 2021



PENGGUNAAN MESIN GERINDA 2. Face Shield. Gunakan face shield atau penutup wajah untuk menghindari bahaya percikan api dan partikel halus(gram) yang bisa mengenai mata.Jika tidak ada face shield bisa menggunakan gogle atau kaca-mata.



3. Glove (sarung-tangan) Sebaiknya gunakan sarung tangan yang nyaman tidak kaku dan bisa menutupi semua bagian tangan.Pastikan sarung tangan yang Anda pakai nyaman dan tetap dapat dengan cepat menyentuh tombol OFF disaat yang diperlukan. 4. Earplug (penutup telinga) Pakai alat penutup telinga untuk mengurangi suara bising saat pengerjaan menggunakan mesin gerinda tangan. Usahakan menggunakan alat penutup telinga yang sudah terstandarisasi secara teknis dan medis untuk mengurangi suara bising yang dapat merusak telinga manusia. 5. Safety Shoes (sepatu sefety) Sepatu ini terbuat dari kulit dan tidak mudah terbakar.Pada bagian jemari kaki terdapat lapisan besi baja yang kuat. 6. Baju Kerja Kenakan pakaian kerja yang standart,bukan dari bahan kaos. Pakaian yang digunakan adalah pakaian yang cukup tebal dan menutupi semua bagian tubuh. Hindari pakaian yang terlalu longgar karena dapat mengakibatkan terbelit batu gerinda atau jika batu gerinda lepas atau pecah masuk ke dalam kolong baju. 7. Masker Penggunaan masker tidaklah wajib tapi penting untuk kesehatan pernafasan. 2.3 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGGGUNAAN GERINDA TANGAN YANG SESUAI Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya yang serendahrendahnya. SOP biasanya terdiri dari manfaat, kapan dibuat atau direvisi, metode penulisan prosedur, serta dilengkapi oleh bagan flowchart di bagian akhir (Laksmi, 2008:52). Setiap perusahaan bagaimanapun bentuk dan apapun jenisnya, membutuhkan sebuah panduan untuk menjalankan tugas dan fungsi setiap elemen atau unit perusahaan. Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah sistem yang disusun untuk memudahkan, merapihkan dan menertibkan pekerjaan. Sistem ini berisi urutan proses melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir. Standar Operasional Prosedur Penggunaan Gerinda Tangan Berdasarkan K3 : 1. Hidupkan Lampu Penerangan.



STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR



PROSEDUR



No: ESI/HSE/SOP/017 Rev: 0 Tanggal Beralaku :25 Maret 2021



PENGGUNAAN MESIN GERINDA 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.



Pastikan Mesin Gerinda Pada Posisi Off Dan Batu Gerinda Dalam Keadaan Baik. Gunakan Alat Pelindung Diri. Pastikan Pelindung Pada Mata Gerinda Harus Terpasang. Cekam Benda Kerja Menggunakan Ragum. Colokkan Steker Pada Stop Kontak. Tekan Tombol “Start” Pada Mesin. Tunggu Sampai Putaran Mesin Berjalan Dengan Normal. Gerinda Benda Kerja Yang Telah Dicekam Dengan Ragum Tekan Tombol “Stop” Setelah Selesai Melakukan Pekerjaan Menggerinda. Tunggu Sampai Mesin Benar-Benar Berhenti Berputar. Taruh Gerinda Dengan Posisi Mata Gerinda Menghadap Ke Atas Lepaskan Kabel Dari Mesin Ke Outlet. Lepaskan Alat Pelindung Diri Bersihkan Kotoran-Kotoran Yang Ada Pada Mesin Gerinda Dan Sekitarnya. Simpan Alat-Alat Kerja Dan Keselamatan Pada Tempatnya.



2.4 CONTOH KECELAKAAN PENGGUNAAN GERINDA TANGAN 1. Masuknya serpihan batu gerinda ke mata karena tidak memakai kacamata safety. 2. Tangan terkena gerinda karena benda kerja dipegang langsung dengan tangan bukan di cekam dengan ragum. Dan tanpa ragum benda kerja dapat terlepas dan mengenai anggota badan saat terpental. 3. Terlepasnya batu gerinda dari mesin gerinda karena tidak di cek kelayakan sebelum pemakaian dilakukan.Pengecekan sangat penting sebelum pekerjaan dilakukan. 4. Sesak nafas karena tidak memakai masker dan serpihan terhirup ke paru-paru. 5. Gendang telinga dapat rusak karena suara dari gerinda yang sangat keraso, oleh karena itu, disarankan memakai ear plug. 6. Rambut terlilit dalam putaran gerinda dikarenakan rambut panjang dan tidak menggunakan helm, oleh karena itu disarankan menggunakan helm dan memotong rambut hingga pendek rapi. 7. Tersetrum kabel gerinda dikarekan tidak mengecek kondisi kabel pada gerinda, oleh karena itu cek dahulu kabel gerinda sebelum menancapkan stecker ke stopkontak agar tidak terjadi kecelakaan kerja. 8. Terjatuh akibat terserimpet kabel dikarekan posisi menggerinda yang kurang pas dan tidak disesuakan dengan letak stopkontak, oleh karena itu perlu kita perhatikan posisi kita saat menggerinda. Berikut adalah contoh kejadian nyata dikarenakan kesalahan prosedur kerja gerinda tangan : 1.      Dada Pekerja Ini Sobek Terkena Gerinda Seorang pekerja proyek plafon di kawasan pasar badung, Denpasar ini mengalami luka robek pada bagian dada kanannya setelah gerinda yang digunakannya, melukai dan merobek kulitnya. Kejadian ini bermula ketika Didik hendak memotong alumunium untuk plafon dengan menggunakan gerinda dan gerinda yang digunakannya itu terjatuh mengenai dadanya.



STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR



PROSEDUR



No: ESI/HSE/SOP/017 Rev: 0 Tanggal Beralaku :25 Maret 2021



PENGGUNAAN MESIN GERINDA Solusinya Ketika hendak menggerinda sesuatu pastikan tempat, kondisi dan posisi kita aman dan nyaman. Sehingga meminimalisir kecelakaan kerja gerinda. 2.      Seorang pekerja bangunan meregang nyawa saat akan menghaluskan atap genting di sebuah rumah di Jl Saibun, RT 8 RW 4, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Korban tewas karena kehabisan darah setelah gerinda (alat penghalus) menyabet leher kirinya. Kronologinya ketika korban menyalakan gerinda kemungkinan dia kaget dan tidak kuat menahan hentakan gerinda yang berat dan kuat. Solusinya Agar dapat menggerinda dengan kuat maka diperlukan cara pemegangan gerrinda yang benar yaitu menggunakan kedua tangan dan menggenggamnya dengan kuat.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari paparan atau penjelasan di atas maka kami dapat menyimpulakan bahwa sesuai makalah“Pelanggaran Standard Operational Prosedur pada Penggunaan  Gerinda Tangan” kami menyimpulkan bahwa dalam melakukan penggerindaan banyak mahasiswa jtm polinema yang tidak sesuai dengan sop dan tidak menggunakan apd. Sarannya sebaiknya ketika sebelum melakukan penggerindaan harus membuat sop terlabih dahulu kemudian baru menggerinda dan jangan luoa untuk menggunakan APD. 3.2 SARAN             Saran untuk bengkel Jurusan Teknik Mesin : 1.      Lebih melengkapi APD untuk mahasiswa yang hendak praktek 2.      Menyiapkan ruangan kusus untuk menggerinda tangan dan dijauhkan dari tabung untuk las. 3.      Disediakan gerinda yang  baru dan tidak cacat atau rusak. 4.      Teknisi harus siap mengecek gerinda sebelum digunakan oleh mahasiswa. 3.3 PENUTUP             Demikianlah isi makalah dari kami atas  kekurangan dan kelebihan kami mohon maaf sebesar-besarnya. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat diterapkan oleh kalangan Mahasiswa Teknik Mesin, Pekerja ataupun masyarakat agar mengurangi  terjadinya kecelakaan yang membahayakan keselamatan dan jiwa mereka.