Sop Mobilisasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOP PENGATURAN POSISI No 1



2



3



Pengaturan Posisi Posisi Fowler Definisi : Posisi Fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernapasan pasien. Tujuan posisi fowler : 1. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi 2. Meningkatkan rasa nyaman. 3. Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatnya ekspansi dada dan ventilasi paru. 4. Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang menetap. Indikasi : 1. Pada pasien yang mengalami gangguan pernafasan 2. Pada pasien yang mengalami immobilisasi Cara kerja : 1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan 2. Dudukkan pasien 3. Berikan sandaran atau bantal pada tempat tidur pasien atau atur tempat tidur 4. Untuk posisi semi fowler (30-40 derajat) dan untuk fowler (90 derajat) 5. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring setengah duduk Posisi semi Fowler Semi Fowler adalah sikap dalam posisi setengah duduk 15-16 derajat Tujuan : 1. Mobilisasi 2. Memerikan perasaan lega pada klien sesak nafas 3. Memudahkan perawatan misalnya memberikan makan Cara/Prosedur : 1. Mengangkat kepala dari tempat tidur ke permukaan yang tepat (45-90 derajat) 2. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan kepala klien jika tubuh bagian atas klien lumpuh 3. Letakkan bantal dibawah kepala klien sesuai dengan keinginan klien, menaikan lutut dari tempat tidur yang rendah menghindari adanya tekanan dibawah jarak poplital (dibawah lutut) Posisi supine Posisi terlentang dengan pasien menyandarkan punggungnya agar dasar tubuh sama dengan kesejajaran



Gambar



4



berdiri yang baik bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan pasien dan memfasilitasi penyembuhan terutama pada pasien pembedahan atau dalam proses anestesi tertentu. Indikasi : 1. Pasien dengan tindakan post anestesi atau pembedahan tertentu 2. Pasien dengan kondisi sangat lemah atau koma Posisi lateral Posisi miring dimana pasien bersandar kesamping dengan sebagian besar berat tubuh berada pada pinggul dan bahu bertujuan untuk 1. Mempertahankan body aligement 2. Mengurangi kompilasi akibat immobilisasi 3. Meningkatkan rasa nyaman 4. Mengurangi kemungkinan tekanan yang menetap pada tubuh akibat posisi yang menetap Indikasi : 1. Pasien yang ingin beristirahat 2. Pasien yang ingin tidur 3. Pasien yang posisi fowler atau dorsal recumbent dalam posisi lama 4. Penderita yang mengalami kelemahan dan pasca operasi



SOP RANGE OF MOTION 1



2



3



4



5



Pengertian Range of Motion (ROM) adalah segenap gerakan yang dalam keadaan normal dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan Tujuan 1. Untuk memelihara fungsi dan mencegah kemunduran 2. Untuk memelihara dan meningkatkan pergerakan sendi 3. Untuk merangsang sirkulasi darah 4. Untuk mencegah kelainan bentuk (deformitas) 5. Untuk memelihara dan meningkatkan kekuatan otot Persiapan pasien 1. Memberikan salam, memperkenalkan diri dan mengidentifikasi pasien dengan memeriksa identitas pasien secara cermat 2. Menjelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya dan menjawab seluruh pertayaan pasien 3. Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan, memberi privasi pasien 4. Mengatur posisi pasien sehingga merasa aman dan nyaman Persiapan alat : 1. Handuk kecil 2. Lotion/baby oil 3. Minyak penghangat bila perlu (misalnya: minyak telon) Cara bekerja : 1. Beritahu pasien bahwa tindakan akan segera dimulai 2. Tinggikan tempat tidur sampai ketinggian kerja yang nyaman 3. Periksa alat-alat yang digunakan 4. Dekatkan alat-alat kesisi tempat tidur 5. Posisikan pasien senyaman mungkin 6. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan A Fleksi Bahu 1. Tempatkan tangan kiri perawat di atas siku pasien, kemudian tangan kanan memegang tangan pasien 2. Angkat tangan ke atas dari sisi tubuh 3. Gerakan tangan perlahan-lahan, lemah lembut kearah kepala sejauh mungkin. 4. Letakkan tangan dibawah kepala dan tahan untuk mencegah dorongan fleksi, tekuk tangan dan siku 5. Angkat kembali lengan ke atas kembali ke posisi semula 6. Ulangi latihan lebih kurang sampai 3 kali B Abduksi dan Adduksi Bahu 1. Tempatkan tangan kiri perawat diatas siku pasien, tangan kanan memegang tangan pasien 2. Pertahankan posisi tersebut, kemudian gerakkan lengan sejauh mungkin dari tubuh dalam keadaan lurus 3. Tekuk dan gerakkan lengan segera perlahan ke atas kepala sejauh mungkin 4. Kembalikan pada posisi semula 5. Ulangi latihan lebih kurang 3 kali C Rotasi Interna dan Eksterna Bahu 1. Tempatkan lengan pasien pada titik jauh dari tubuh, bengkokan siku. Pegang lengan



atas, tempatkan pada bantal 2. Angkat lengan dan tangan 3. Gerakkan lengan ke bawah dan tangan secara perlahan-lahan ke belakang sejauh mungkin 4. Kembalikan lengan ke posisi semula 5. Ulangi latihan lebih kurang 3 kali D Penyilangan Adduksi Bahu 1. Tempatkan tangan kiri perawat di bawah siku dan tangan lain memegang tangan pasien. 2. Angkat lengan pasien 3. Posisi lengan setinggi bahu, gerakkan tangan menyilang kepala sejauh mungkin 4. Kembalikan lengan keposisi semula 5. Ulangi latihan lebih kurang 3 kali E Supinasi dan Pronasi lengan 1. Permulaan posisi: pegang tangan pasien dengan kedua tangan, posisi telunjuk pada telapak tangan, kedua ibu jari di punggung tangan 2. Tekuk telapak tangan pasien menghadap wajah pasien 3. Kemudian tekukkan telapak tangan bagian punggung ke muka pasien 4. Ulangi latihan lebih kurang 3 kali F Ekstensi dan Fleksi pergelangan Tangan dan Jari 1. Pegang pergelangan tangan pasien dengan satu tangan pasien dan tangan pasien bergenggaman dengan tangan perawat 2. Tekuk punggung tangan ke belakang sambal mempertahankan posisi jari lurus 3. Luruskan tangan 4. Tekuk tangan ke depan sambal jari-jari menutup membuat genggaman kemudian buka tangan 5. Ulangi latihan lebih kurang 3 kali G Fleksi dan Ekstensi Ibu Jari 1. Pegang tangan pasien, tekuk ibu jari ke dalam telapak tangan pasien 2. Dorong ibu jari ke belakang pada titik terjauh dari telapak tangan pasien. Ulangi lebih kurang 3 kali 3. Gerakan ibu jari pasien memutar/sirkulasi pada satu lingkaran H Fleksi dan Ekstensi punggung dan Lutut 1. Tempatkan salah satu tangan perawat di bawah lutut pasien, tangan lain diatas tumit dan menahan kaki pasien 2. Angkat tungkai kaki dan tekukan pada lutut, gerakkan tungkai kebelakang sejauh mungkin 3. Luruskan lutut diatas permukaan kaki, kembalikan pada posisi semula 4. Ulangi latihan lebih kurang 3 kali I Rotasi Interna dan Eksterna panggul 1. Tempatkan satu tangan perawat dibawah lutut pasien, tangan lain diatas tumit kaki pasien 2. Angkat tungkai dan tekuk membuat sudut yang besar diatas lutut 3. Pegang lutut dan kaki pasien mendorong ke hadapan perawat 4. Gerakkan kaki ke posisi semula 5. Dorong kaki sejauh mungkin dari perawat, gerakkan ke posisi semula 6. Ulangi latihan lebih kurang 3 kali J Abduksi dan Adduksi panggul



1. Tempatkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien, letakkan tangan lain dibawah tumit 2. Pegang tungkai dalam keadaan lurus, kemudian angkat ke atas setinggi 5cm dari Kasur 3. Tarik kaki kearah luar, kehadapan perawat 4. Dorong tungkai ke belakang dan kembalikan ke posisi semula 5. Ulangi latihan lebih kurang 3 kali K Dorso dan Plantar Fleksi Pergelangan Kaki 1. Pegang tumit pasien dengan tangan perawat, biarkan istirahat pada tangan perawat 2. Tekan lengan perawat pada telapak kaki, gerakkan menghadap tungkai 3. Pindahkan tangan perawat pada posisi semula 4. Pindahkan tangan ke ujung kaki dan bagian bawah kaki, dorong kaki ke bawah pada titik maksimal secara bersamaan, kemudian dorong kembali ke atas pada tumit 5. Ulangi latihan lebih kurang 3 kali L Eversi dan Inversi Kaki 1. Puar kaki satu persatu kearah luar 2. Kemudian kembali kea rah dalam 3. Ulangi lebih kurang 3 kali M Ekstensi dan Fleksi jari jari kaki 1. Mulai dengan manarik ujung kaki ke atas 2. Ujung-ujung jari kaki di dorong ke bawah 3. Ulangi latihan lebih kurang 3 kali



6



7



- Rapihkan pasien ke posisi semula - Beritahu bahwa tindakan sudah selesai - Bereskan alat-alat yang telah digunakan dan melepaskan sarung tangan - Buka kembali tirai atau pintu dan jendela - Kaji respon pasien (subjektif dan objektif) - Beri reinforment positif kepada pasien - Buat kontak pertemuan selanjutnya - Akhiri kegiatan dengan baik - Cuci tangan Hasil Dokumentasikan nama tindakan/ tanggal/jam tindakan, hasil yang diperoleh, respon pasien selama tindakan, nama dan paraf perawat pelaksana Hal-hal yang perlu diperhatikan 1. Pegang ekstremitas pada sendi-sendi seperti elbow, wrist, knee. Gerakkan persendian secara perlahan-lahan, selanjutnya teruskan. Jika tidak nyaman atau nyeri pada sendi, misalnya : adanya arthritis (dukung ekstremitas pada daerah tersebut) 2. Gerakan setiap sendi melalui ROM lebih kuranf 3 kali secara terus menerus. Secara teratur dan perlahan-lahan. Hindarkan pergerakan yang berlebihan dari persendian pada saat latihan ROM. Hindari pada tekanan yang kuat pada saat pergerakan yang kuat 3. Hindarkan pergerakan bila ada nyeri 4. Catat adanya ketidaknyamanan (nyeri, kelelahan) kontraktur atau kekakuan sendi, kekuatan otot dan adanya atrofil otot 5. Apabila ada perasaan nyeri akibat kekejangan/spasme otot gerakan sendi secara



6. 7.



8. 9.



10. 11.



perlahan lahan jangan berlebihan. Gerakan dengan lemah lembut secara bertahap sampai terjadi relaksasi Aktifitas fungsional untuk menguji lengkap gerak sendi dapat dilakukan pada pasien yang sudah dapat melakukan pergerakan sendiri tanpa batasan Pergerakan diuji/diperiksa oleh terapis untuk menentukan adanya pergerakan daerah sendi. Pergerakan sendi pasien sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik, factor penyakit dan factor genetic. Latihan disesuaikan dengan keadaan klinis pasien Setiap sendi tubuh mempunyai suatu lingkup pergerakan yang normal Sendi-sendi akan kehilangan lingkup pergerakan sendi yang normal. Kekakuan akan mengakibatkan suatu ketidakmampuan yang menetap. Hal ini sering ada kondisi Neuromuskuler (Hemiplegia) Latihan ROM direncanakan dengan individu, lingkup pergerakan bervariasi sesuai dengan perbedaan tubuh dan kemampuan serta golongan umur Latihan ROM dapat dilakukan kapan saja, dimana keadaan fisik tidak aktif



Teknik Pemindahan Klien A. Pertimbangan Pendelegasian Tugas memindahkan dan mengatur posisi klien di tempat tidur dapat didelegasikan ke asisten perawat. Pengkajian risiko perlu dilakukan pada semua klien yang butuh dibantu untuk pengaturan posisinya. Peralatan seperti alat pengangkat perlu digunakan apabila pengaturan posisi dapat berisiko bagi klien atau staf. B. Peralatan a. Sabuk pemindah (bila perlu), tali tali pengikat atau papan pemindah (bila perlu), sepatu yang tidak licin, handuk mandi, bantal, alat pengangkat jika perlu. b. Kursi roda: kursi rodadengan posisi 45 derajat terhadap tempat tidur, rem terkunci, pengalas kaki terbuka, dan rem tempat tidur terkunci. c. Tandu: posisi 90 derajat terhadap tempat tidur, rem tandu terkunci, rem tempat tidur terkunci. d. Pengangkat mekaknik/ hidroolik: menggunakan kerangka, tali kanvas atau rantai. Langkah – Langkah 1. Kaji klien dalam hal berikut :



Rasional Memberikan informasi relative mengenai



a. Kekuatan otot



kemampuan lien, status fisik, kemampuan



b. Mobilitas sendi



memahami dan jumlah orang yang



c. Adanya paralisis atau paresis



dibutuhkan untuk membantu memindahkan



d. Hipotensi ortostatik



klien dengan aman



e. Toleransi aktivitas f. Tingkat kesadaran g. Tigkat kenyamanan h. Kemampuan mengikuti instruksi 2. Identifikasi klien yang memiliki risiko tinggi pada pemindahan



Memberikan informasi tentang klien yang mungkin membutuhkan bantuan tambahan, misalnya dari bagian fisioterapi



3. Jelaskan prosedur kepada klien



Meningkatkan kerjasama klien, mendorong bantuan dan meningkatkan pemahaman akan prosedur.



4. Tutup pintu atau tirai



Mempertahankan privasi



5. Lakukan prosedur kebersihan tangan



Mengurangi perpindahan mikroorganisme



6. Pindahkan klien , A. Membantu Klien ke posisi duduk disisi tempat tidur: 1) Pada klien dengan posisi terlentang, naikkan kepala ke



Memudahkan klien dan perawat untuk mendudukkan klien.



tempat tidur setinggi 30 derajat. 2) Jika memungkinkan, klien perlu dianjurkan untuk berpindah sendiri atau membantu pemindahan



Menyiapkan klien untuk dipindahkan ke sisi



sebisanya.



tempat tidur dan melindungi klien dari jatuh.



3) Hadapkan klien pada perawat.



Menempatkan pusat gravitasi perawat ke dekat klien.



4) Berdiri berlawanan pada bagian panggul klien, berputar secara diagonal sehingga perawat akan menghadap klien



Meningkatkan keseimbangan dan



dan ada disisi bawah tempat



memungkinkan perawat untuk memindahkan



tidur.



berat dimana klien telah dalam posisi duduk



5) Tempatkan kaki klien yang



di tempat tidur.



satu di depan kaki yang



Mempertahankan kesejajaran kepala dan



satunya lagi.



leher dimana perawat mengangkat klien menjadi posisi duduk.



6) Tempatkan lengan lebih dekat dengan kepala tempat tidur



Menyokong pinggul dan mencegah klien



dengan lengan dibawah bahu



terjatuh ke belakang selama prosedur



klien, menyokong kepala dan



dilakukan.



leher. 7) Tempatkan lengan yang lain diatas paha klien.



Menurunkan gesekan dan resistensi. Beban kaki klien ketika turun dari tempat tidur bertumpu pada gravitasi di kaki bagian bawah sehingga beban klien menarik tubuh bagian



8) Pindahkan kaki klien bagian



atas ke posisi duduk.



bawah ke sisi tempat tidur,



Member kesempatan pada perawat untuk



ayunkan kaki bagian belakang



memindahkan tumpuan beban searah



klien, sehingga kaki atas klien



gerakan.



berayun kebawah. 9) Disaat yang sama. Pindahkan



Menurunkan risiko jatuh.



beban tubuh ke bagian belakang kaki dan angkat klien. 10) Tetapkah berdiri di depan klien sampai klien mendapatkan keseimbangannya kembali. Memudahkan aksesdari tempat tidur ke kursi B. Memindahkan klien dari tempat



selama pemindahan



tidur ke kursi: 1) Naikkan tempat tidur sehingga sedikitr lebih tinggi dari kursi. Bantu klien untuk mendapatkan posisi duduk di sisi tempat tidur. Atur kursi dalam sudut 45 derajat



Sabuk pengaman dalam pemindahan



ke arah tempat tidur dan pastikan



memungkinkan perawat untuk



rem dalam keadaan terkunci.



mempertahankan stabilitas selama



2) Gunakan sabuk pengaman atau



pemindahan dan mengurangi risiko jatuh.



alat bantu pengaman lain untuk



Lengan klien harus dalam sabuk pengaman



memindahkan, bila perlu jika mengalami paralisis flaksid. Butir keputusan kritis : Jika klien memiliki kaki bagian bawah yang tidak dapat bergerak (misalnya memakai gips, paralisis), pindahkan kea rah kaki yang lebih kuat. 3) pastikan klien menggunakan alas Alas kaki yang tidak licin menurunkan risiko kaki yang stabil dan tidak licin. Kaki



tepeleset selama pemindahan. Selama



yang lebih kuat ditempatkan lebih



pemindahan, upaya klien mengenakan alas



didepan sebagai tumpuan.



kaki karena kaki telanjang lebih berisiko jatuh. Klien akan bertumpu pada kaki yang



4) Posisikan kaki perawat dalam



lebih kuat



keadaan terpisah dengan jarak yang



Kaki yang jaraknya lebih berjauhan dapat



cukup.



menopang keseimbangan.



5) Tekuk panggul dan lutut perawat, sejajarkan panggung dan lutut perawat



Fleksi panggul dan lutut menurunkan pusat



dengan kaki klien.



gravitasi perawat terhadap objek yang akan diangkat. Menyejajarkan pinggul dan lutut



6) Ambil sabuk pemindahan dari



adalah untuk stabilisasi ketilka klien berdiri.



bawah klien, jika digunakan, atau



Memindahkan klien dengan tangan pada



ambil melalui bawah ketiak klien dan



scapula mengurangi tekanan pada aksila dan



tempatkan tangan pada scapula klien.



mempertahankan stabilitas klien. Klien dengan ekstremitas atas yang mengalami paralisis atau paresis tidak boleh diangkat dari bagian bawah lengannya. Sabuk pemindahan diambil dari setiap sisi untuk



7) Angkat klien dari posisi duduk ke



menyokong klien pada pusat gravitasinya.



berdiri pada hitungan ketiga. Pinggul



Gerakan mengangkat memberikan



dan panggul diluruskan sementara



momentum dan membutuhkan sedikit upaya



lutut agak difleksikan sedikit. klien



otot untuk memindahkan klien.



diminta untuk mendorong deengan menggunakan ntangan jika memungkinkan. 8) Pertahankan stabilitas pada kaki klien yang mengalami paralisis dengan



Kemampuan untuk berdiri seringkali dapat



lutut perawat.



dibantu oleh lutut . untuk stbilisasi.



9) Geser kaki menjauh dari kursi Mempertahankan sokongan ke klien dan memberikan ruang yang adekuat untuk



10) Intsruksikan klien untuk



berpindah.



menggunakan lengan kursi untuk



Meningkatkan stabilisasi klien



menyokong dirinya pada kursi. 11) fleksikan panggul dan lutut ketika menurunkan posisi tubuh klien pada



Mencegah cedera dan perawat karena



kursi.



mekanika tubuh yang kurang baik



12) Kaji kesejajaran tubuh klien pada posisi duduk. Berikan sokongan pada



Mencegah cedera akibat kesejajaran tubuh



ekstremitas yang mengalami paralisis.



yang kurang baik.



Stabilisasikan kaki dengan selimut mandi atau bantal. 13) Beri pujian akan kemajuan dan usaha klien selama pemndahan.



Dukungan yang berkelanjutan dapat meningkatkan motivasi klien untuk tetap



C. Penggunaan alat mekanik/hidrolik



berusaha



untuk memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi ( dua perawat) 1) Dekatkan alat pengangkat ke sisi tempat tidur. Sebelum menggunakan alat tersebut, pastikat operatornya telah memahami penggunaannya. 2) Pastikan kursi di dekat tempat



Menyiapkan lingkungan untuk penggunaan



tidur dan berikan ruang yang



alat pengangkat dalam pemindahan yang



cukup antar tempat tidur dan



aman.



kursi. 3) Naikkan dan datarkan tempat tidur. Turunkan penghalang



Memungkinkan perawat untuk menggunakan



tempat tidur. mekanika tubuh yang benar. Langkah - Langkah Rasional Butir Kebutuhan kritis: Kaji jika klien memakai selang bantuan, misalnya selang dada.



Pastikan selang yang digunakan klien tidak tertarik, tergantung atau tertekan selama pemindahan. 4) Gulingkan klien kea rah samping kea rah salah satu



Memosisikan klien untuk penggunaan alat pengangkat



perawat. 5) Tempatkan tali pengangkat



Menempatkan tali pengangkat dibawah pusat



dibawah punggung klien (ikuti



gravitasi klien dan posisi terbesar berat tubuh



petunjuk penggunaan tali



klien.



pengangkat dari pabriknya untuk penggunaann secara tepat). Dan kemudian gulingkan klien ke sisi yang berlawanan. 6) Gulingkan klien menjadi posisi terlentang. Pasangkan tali



Tali pengangkat harus diluruskan dari bahu ke utut klien untuk mengangkat berat tubuh secara merata



pengangkat kea lat pengangkat dengan bagian kepala dipasangkan terlebih dahulu. Naikkan lutut klien dan pasang tali pengangkat ke alatnya. 7) Tinggikan kepala tempat tidur.



Memosisikan klien di dalam posisi duduk. Mencegah cedera selama pemindahan.



8) Minta atau bantu klien untuk melipat lengannya di atas dada. 9) Gunakan pompa hidrolik pada



Memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi.



alat pengangkat atau aktifkan perangkat elektronik pada alat pengangkat untuk mulai mengangkat klien dari tempat tidur. 10) Gunakan setir pengendali alat pengangkat untuk



Memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi.



mengendalikan alat pengangkat dari tempat tidur ke kursi klien 11) Secara perlahan turunkan klien ke kursi. 12) Lepaskan tali pengangkat dari



Memandu klien turun dari kursi ketika diturunkan.



alatnya. Tarik tali pengangkat ke sisi klien, dan lepaskn dri sisi klien. 13) Atur posisi klien agar nyaman dan aman. 7. Lakukan prosedur kebersihan tangan. 8. Pada setiapkali pemindahan, kaji toleransi klien dan tingkat kelelahan klien. 9. Pada setiap kali pemindahan, kaji kesejajaran tubuh klien. PENCATATAN DAN PELOPORAN 1. Catat setiap pemindahan dan perubahan posisi, termasuk jumlah asisten yang dibutuhkan dan respons klien. 2. Catat dan laporkan adanya tanda-tanda luka tekan, terutama pada area penonjolan tulang.



PERTIMBANGAN PERAWATAN DI RUMAH 1. Ajrkan keluarga tentang mekanika tubuh untuk keselamatan diri mereka dank lien.



TEKNIK PEMINDAHAN KLIEN KEETERAMPILAN KLINIS 33-3: Teknik pemindahan klien MENDEMONSTRASIKAN: Kemampuan untuk memindahkan klien dengan aman DOMAIN: 1. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya 2. Pemberian asuhan dan manajemen asuhan keperawatan 3. Pengembangan kualitas personal dan prfesional KRITERI PENAMPILAN: (Nomor menunjukkan nomor urut Standar Kompetensi Perawat Indonesia). Kompetensi Ners: 1;2;3;4;5;6;7;8;9;10;11;12;13;14;15;16;17;18;19;20;22;23;24;25;26;27;28;37;38;43;44;45;47;51; 54;61;62;63;64;65 KRITERIA



KRITERIA PENAMPILAN/BUKTI



KOMPETENSI Mengidentifikasi/



Mengonfirmasi identitas klien



indikasi/rasional



Menentuukan kebutuhan pemindahan klien Mengidentifikasi waktu yang tepat untuk pemindahan klien Mengidentifikasi metode yang tepat



Mengjkaji klien



untuk pemindahan klien Mengkaji fungsi mobilitas klien Mengkaji kemampuan fisik klien untuk ,membantu selama pemindahan



Melakukan



klien Melakukan cuci tangan



hygiene tangan



Memenuhi 6 langkah 5 moment untuk prosedur mencuci tangan sesuai standar WHO



5



4



3



2



1



Mengenakan alat pelindung diri yang Mengumpulkan



tepat Tergantung pemin dahan:



peralatan



Monkey bar ( pengangkatan tangan diatas kepala) Alat pengangkat dan talinya 5staf ekstra (jika dibutuhkan) Kursi (kursi roda)



Menyiapkan



Alas kaki Mempertimbangkan privasi dan



peralatan



ketetapan tatanan Memastikan alat pengangkat memiliki baterai yang cukup memastikan tali atau pengangkat bersih dan berukuran sesuai Menaikkan tempat tidur ke ketinggian



Komunikasi



yang dibutuhkan Memulai komunikasi dengan perkenalan



terapeutik



dan klarifikasi kebutuhan dan masalah klien saat itu Menggali tingkat pengetahuan klien dan memberikan edukasi bila perlu Menjelaskan tindakan pada seluruh tahap prosedur



Melaksanakan



Mendapatkan persetujuan klien Dari tempat tidur ke kursi



prosedur klinis



Menganjjurkan klien untuk membantu jika mampu Memosisikan kursi pada sudut 45 derajarat dari tempat tidur Memastikan klien klien menggunakan alas kaki yang licin Membantu klien ke posisi berdiri dalam



hitungan ketiga daan menyokong klien untuk berdiri ( tenaga staf tambahan mungkin diperlukan) Mengajurkan klien untuk menggunakan kaki yang bagian terjauh dari kursi untuk menahan Menginstruksikan klien untuk menggunakan lengan kursi untuk kestabilan dan memudahkan untuk duduk di kursi Dari tempat tidur ke kursi menggunakan alat pengangkat Memosisikan alat pengangkat di satu sisi tempat tidur Memosisikan kursi ke dekat tempat tidur Menempatkan tali pengangkat dibagian tubuh belakang klien dengan menggulingkan klien ke arah sisi-sisi tubuhnya Turunkan alat pengangkat dan tempatkan alat pengangkat ke alat pengangkat Minta klien atau bantu klien untuk menyilangkan kakinya dan berpegangan pada tali pengikat. Per;lahan-lahan naikkan klien dan tebangkan klien Menggunakan alat setir untuk mengendalikan alat pengangkat dan menempatkan klien ke kursi Perlahan turunkan klien dan tenangkan



klien Lepaskan alat pengikat dan atur posisi klien di atas kursi Menempatkan bantal dan memastikan klien dalam keadaan nyaman Memastikan keselamatan klien dan memastikan be;l memanggil perawat ada dalam jangkauan klien Membersihkan dan Melakukan prosedur kebersihan tangan merapikan



Memastikan semua peralatan



peralatan dengan



dikembalikan ke tempat



benar Mellengkapi



penyimpanannya. Mendokumentasikan hasil observasi dan



dokumentasi



pengkjian yang berhubungan/komplikasi jika ada Mencatat setiap perubahan posisi serta respons dan toleransi klien Melaporkan temuan yang abnormal misalnya adanya luka tekan



REFLKEKSI : ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… SUPERVISOR: ……………………………………………………………………………………. NAMA MAHASISWA: …………………………………………………………………………... TANGGAL: ………………………………………………………………………………………..



SOP ANAMNESA KEBUTUHAN AKTIVITAS PENGERTIAN



Suatu teknik pemeriksaan yang dilakukan lewat suatu percakapan dengan pasien secara langsung atau dengan orang lain yang mengetahui tentang kondisi pasien, untuk mendapatkan data pasien beserta



TUJUAN



permasaalahan medisnya. 1. Memperoleh data atau informasi tentang permasalahan yang sedang dialami pasien 2. Untuk membangun hubungan yang



KEBIJAKAN PERALATAN



baik antara perawat dan pasien Pasien yang akan diwawancarai 1. Kertas



PETUGAS PROSEDUR PELAKSANAAN



2. Bolpoint Perawat A. Tahap pra interaksi 1. Menyiapkan alat 2. Mencuci tangan B. Tahap Orientasi 1. Memberikan salam kepada pasien 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan 3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien C. Tahap kerja 1. Menanyakan identitas klien 2. Menanyakan keluhan utama klien saat masuk RS 3. Menanyakan keluhan utama saat pengkajian 4. Menanyakan riwayat penyakit



sekarang 5. Kenmampuan fungsi motorik, pengkajian antara lainpada tangan kanan dan kiri, kaki kanan dan kiri, untuk menilai ada tidaknya kelemahan, kekuatan dan spatis 6. Kemampuan mobilitas, untuk kemampuan gerak posisimiring, duduk, berdiri, bangun, dan berpindah tanpa dengan bantuan 7. Kemampuan rentang gerak, pengkajian rentang gerak (range of motion-ROM) dilakukan pada daerah seperti bahu, siku, lengan, panggul dan kaki. 8. Perubahan intoleransi aktivitas, pengkajiannya seperti nadi, tekanan darah, gangguan sirkulasi perifer, adanya thrombus, serta perubahan tanda vital setelah melakukan aktivitas 9. Kekuatan otot dan gangguan koordinasi, dalam mengkaji kekuatan otot dapat dapat ditentukan secara bilateral atau tidak 10. Perubahan psikologis, disebabkan karena adanya gangguan mobilitas dan imobilitas, antara lainperubahan perilaku, peningkatan emosi,



perubahandalam mekanisme tulang, dan lain-lain D. Tahap terminasi 1. Melakukan evaluasi tindakan 2. Berpamitan dengan pasien 3. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan



SOP MELATIH BERJALAN TANPA ALAT BANTU Pengertian



Suatu kegiatan dilakukan untuk melatih



Indikasi Tujuan



berjalan Pasien dengan gangguan ekstrimitas bawah Melatih berjualan pada pasien dengan gangguan geeak pada ekstremitas bawah seperti fraktur



Persiapan tempat dan alat Persiapan pasien Persiapan lingkungan



Kaji kemmpuan klien untuk berjalan Mempersiapkan lingkungan yang aman dan



Pelaksanaan



nyaman 1. Jelaskan prosedur 2. Mencuci tangan 3. Klien dibantu turun dari tempa tidur dan berdiri secara seimbang Dengan 1 perawat 4. Perawat berdiri disamping klien dengan kedua tangan perawat memegang pinggang klien dan membantu klien dalam posisi tegak 5. Klien dianjurkan untuk berjalan untuk berjalan sesui tolerasi dan perawat menyesuaikan dengan tingkah klien. Latihan dilakukan secara bertahap Catatan: Apabila salah satu anggota gerak terjadi kelemahan maka perawatan berdiri disisi yang lemah. Satu tangan perawat melingkar di pinggang klien dan tangan satubnya memegangi lengan atautangan klien yang lemah Dengan 2 perawat 6. Perawat berdiri disamping klien



(kanan dan kiri) 7. Masing-masing tangan perawat yang dekat dengan klien memegangi lengan atas dan tangan yang terjauh memegang lengan bawah atau tangan atau masing-masing tangan perawat yang dekat dengan klieen diselipkan dibawah lengan klien hingga pinggang bdan masing-masing tangan perawat saling berpegangan hingga menopang pinggang klien. Kedua lengan klien direntangkan melingkar pada bahu perawat dan perawat memegangi tangan klien 8. Klien dianjurkan berjalan sesuai toleransi dan langkah perawat seirama dengan klien. Latihan dilakuakn secara bertahap Catatan: Agar nyaman diusahakan agar tinggi perawat dank lien hampir sama 9. Setelah selesai kliuen didudukkan atau dibantu ke tempat tidur hingga posisi nyaman 10. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir secara 6 – 5 Sikap



momen menurut WHO Sikap selama pelaksanaan 1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah 2. Menjamin privcy klien 3. Bekerja dengan teliti



Evaluasi Pengertian



4. Memperhatikan body mechanism Tanyaan keadaan klien setelah pelaksanaan Suatu kegiatan dilakukan untuk melatih berjalan



SOP TEKNIK PENGGUNAAN KRUK PENGERTIAN



Tongkat atau alat bantu untuk berjalan , biasaya digunakan secara berpasangan yang diciptakan untuk mengatur keseimbangan



TUJUAN



pada saat berjalan 1. Meningkatkan kekuatan otot, penggerak sendi dan kemampun mobilisasi 2. Menurunkan resiko komplikasi dari mobilisasi 3. Menurunkan ketergantungan pasien dan orang lain



KEBIJAKAN



4. Meningkatkan rasa percaya diri pasien 1. Klien dengan fraktur ekstremitas bawah 2. Klien dengan postop amputasi ekstremitas bawah 3. Klien dengan kelemahan kaki atau



PETUGAS PERALATAN PROSEDUR PELAKSANAAN



post stroke Perawat Kruk A. Tahap pra interaksi 1. Melakukan verivikasi data sebelumnya 2. Mencuci tagan 3. Mendekatkan alat ke dekat klien B. Tahap Orientasi 1. Komunikasi terapeutik 2. Meenjekaskan tujuan dan prosedur pelksanaan 3. Menanyakan kesiapan klien C. Tahap kerja



1. Teknik berjalan dengan kruk a. Langkah I, dengan kruk tetap tetap ditempatnya, tekanan tempat ditangan anda b. Langkah II, pindahkan kaki dioperasikan dan kedua kruk maju pada saat yang bersamaan c. Langkah III, mencari dan lurus ke depan langkah pertama dengan kaki diopeerasikan diikuti oleh kaki anda acreage 2. Teknik turun tangga a. Pindahkan berat badan pada kaki yang tidak sakit b. Letkkan kruk pada anak tangga dan mulai memindahkan berat badan pada kruk c. Gerakkan kaki yang tidak sakit ke depan d. Letakan kaki yang tidak sakit pada anak tangga dengan kruk 3. Teknik naik tangga a. Pindahkan berat badan pada kruk b. Julurkan tungkai yang tidak sakit antara kruk dari anak tangga c. Pindahkan berat badan dari krukke tungkai yang tidak sakit d. Bila kedua tungkai sakit, kruk ditahan, pegang pada tangan



klien yang lebih kuat 4. Teknik duduk a. Klien diposisi pada tengah depan kursi dengan aspek posterior kaki menyentuh kursi b. Member metode yang aman untuk duduk dan bangun dari kursi c. Klien memegang kruk dengan tangan berlawanan dengan tungkai yang sakit d. Bila kedua tungkai sakit kruk ditahan pegang pada tangan klien yang lebih kuat 5. Naik kendaraan Tubuh dirapatkan ke mobil, kemudian pegang bagian atas pintu, bokong diangkat kemudian naikkan kaki yang sakit D. Tahap terminasi 1. Member kesempatan untuk bertanya 2. Menyampaikan rencana tindakan lanjut 3. Berpamitan dengan klien 4. Cuci tangan



SOP MENGGUNAKAN ALAT BANTU TRIPOT TUJUAN



Membantu menjaga keseimbangan badan; untuk menurunkan ketegangan karena



INDIKASI



kumpulan beban yang berat Klien dengan hemiparesis atau paralisis baik pada sebagian salah satu kaki (kanan atau kiri) maupun keseluruhan Kontraindikasi : klien dengan kelemahan kaki



PETUGAS PERALATAN PROSEDUR PELAKSANAAN



bilateral Perawat Tongkat tripot A. Tahap pra interaksi 1. Mengidentifikasi kebutuhan klien 2. Cuci tangan 3. Menyiapkan alat B. Tahap orientasi 1. Komunikasi terapeutik 2. Imform consebt 3. Menjelaskan tujuan 4. Menjelaskan waktu lamanya tindakan 5. Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan 6. Menanyakan kesiapan dan persetujuan klien 7. Menciptakan lingkungan yang tenang C. Tahap kerja 1. Kaji toleransi aktivitas klien, kekuatan, nyeri, koordinasi, dan keseimbngan klien untuk menentukan jumlah bantuan yang



diperlukan 2. Periksa lingkungan untuk memastikan tidak ada rintangan di jalan klien, misalnya: menyingkirkan kursi, dan meja 3. Sebelum memulai tentukan tempat beristirahat pada kasus dengan perkiraan kurang toleransi aktivitas atau klien menjadi pusing 4. Jelaskn tujuan memakai tongkat pada klien 5. Jelaskan tentang cara menggunakan tongkat kaki tiga pada klien, yaitu: a. Penggunaan tongkat bagi lansia 1) Pegang tongkat dengan tangan pada sisi yang kuat dari tubuh untuk menyediakan dukungan maksimum dan kesesuaian postur tubuh ketika berjalan 2) Posisikan ujung dari tongkat sekitar 15cm ke samping sehingga siku sedikit fleksi b. Penggunaan tongkat ketika dukungan maksimum diutuhkan 1) Gerakan tongkat ke depan sekitar 30cm , atau jarak yang nyaman ketika berat



badan ditahan oleh kedua kaki 2) Kemudian gerakan kaki yang lemah mendekati tongkat ketika badan ditahan oleh tongkat dan kaki yang kuat 3) Gerakkan atau pindahkan kaki yang kuat lurus kedepan menuju tongkat dan kaki yang lemah ketika berat badan ditahan oleh tongkat dan kaki lemah. Ulangi langkah c. Penggunaan tongkat ketika dukungan sedikit dibutuhkan 1) Gerakan tongkat dan kaki yang lemah kedepan ketika berat badan ditahan oleh tongkat dan kaki yang lemah. Ulangi langkah. D. Tahap evaluasi 1. Evaluasi respon klien 2. Bersihkan alat 3. Mengakhiri kegiatan dan beri salam 4. Catat kegiatan 5. Cuci tangan



SOP MENGGUNAKAN KURSI RODA PENGERTIAN



Kursi roda adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan menggunakan kaki, baik dikarenakan oleh



TUJUAN



penyakit, cedera, maupun cacat Memudahkan aktivitas sehingga bisa berpindah tempat secara mandiri atau dengan



KEBJAKAN



bantuan orang lain Pelaksanaan dilakukan oleh petugas yang



PERSIAPAN



terampil 1. Persiapan alat : a. Kursi roda b. Handscun 2. Persiapan klien : a. Klien berada di tempat tidur b. Perawat menjelaskan prosedur c. Perawat mengatur posisi tempat tidur pada posisi paling rendah sampai kaki klien bisa menyentuh lantai d. Perawat meletakkan kursi roda sejajar atau sedekat mungkin



PROSEDUR



dengan tempat tidur Pelaksanaan 1. Perawat membantu klien duduk di tepi tempat tidur 2. Perawat mengkaji postural hipotensi 3. Perawat mengintruksikan klien untuk bergerak ke depan dan duduk di trepi bed 4. Perawat mengintruksikan mencondongkan tubuh ke depan mulai



dari pinggul 5. Perawat menginstrukdikan meletakkan kaki yang kuat dibawah tepi bed 6. Perawat meletakkan tangan klien di atas permukaan bed atau diatas bahu perawat 7. Perawat berdiri tepat didepan klien, condongkan tubuh ke depan, fleksikan pinggul, lutut, dan pergelangan kaki, melebarkan kaki dengan salah satu di depan dan yang lainnya di belakang 8. Perawat melingkari punggung klien dengan kedua tangan perawat 9. Perawat membantu klien untuk berdiri kemudian begerak bersama menuju kursi roda 10. Perawat membantu klien untuk duduk, minta klien untuk membelakangi kursi roda, meletakkan kedua tangan diatas lengan kursi roda atau yetap pada bahu perawat 11. Perawat meminta klien untuk menggeser duduknya sampai pada posisi yang paling aman 12. Perawat menurunkan tatakan kaki dan letakkan kedua kaki klien diatasny dan membuka kunci roda pada kusi.