SOP Morbili [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Morbili No Dokumen No Revisi Tgl Terbit Halaman



SOP



: ...…/SOP/VIII/2019 :1 : : 1/3



UPTD



Alexander



PUSKESMAS



Kombertonggo,AMG



BOFUWER



NIP.197611122000031002



A. Pengertian



Morbili adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Measles. Nama lain dari penyakit ini adalah rubeola atau campak. Morbili merupakan penyakit yang sangat infeksius dan menular lewat udara melalui aktivitas bernafas, batuk, atau bersin. Pada bayi dan balita, morbili dapat menimbulkan komplikasi yang fatal, seperti pneumonia dan ensefalitis. Salah satu strategi menekan mortalitas dan morbiditas penyakit morbili adalah dengan vaksinasi. Keluhan a. Gejala prodromal berupa demam, malaise, gejala respirasi atas (pilek, batuk), dan konjungtivitis. b. Pada demam hari keempat, biasanya muncul lesi makula dan papula eritem, yang dimulai pada kepala daerah perbatasan dahi rambut, di belakang telinga, dan menyebar secara sentrifugal ke bawah hingga muka, badan, ekstremitas, dan mencapai kaki pada hari ketiga. c. Masa inkubasi 10-15 hari. d. Belum mendapat imunisasi campak Tanda Patognommosis, a. Demam, konjungtivitis, limfadenopati general. b. Pada orofaring ditemukan koplik spot sebelum munculnya eksantem. c. Gejala eksantem berupa lesi makula dan papula eritem, dimulai pada kepala pada daerah perbatasan dahi rambut, di belakang telinga, dan menyebar secara sentrifugal dan ke bawah hingga muka, badan, ekstremitas, dan mencapai kaki 1



d. Pada hari ketiga, lesi ini perlahan- lahan menghilang dengan urutan sesuai urutan muncul, dengan warna sisa coklat kekuningan atau deskuamasi ringan. Eksantem hilang dalam 4-6 hari. Gambar Morbili



B. Tujuan



Agar petugas dapat menegakkan dan dapat melakukan penanganan pada



C. Kebijakan D. Referensi



kasus Morbili SK Kepala UPTD Puskesmas Bofuwer Tentang Layanan Klinis Peraturan Menteri Kesehatan Refublik Indonesia No 5 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.



E. Sarana Prasaran F. Prosedur



1. Petugas menerima pasien 2. Petugas melakukan Anamnesis/alloanamnesis kepada kepada pasien dan keluarga yang mengantar pasien 3. Petugas mencuci tangan 4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik 5. Mencuci tangan kembali setelah melakukan pemeriksaan fisik 6. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang jika tersedia dan diperlukan Pemeriksaan Penunjang Pada umumnya tidak diperlukan. Pada pemeriksaan sitology dapat ditemukan sel datia berinti bantak pada secret. Pada kasus tertentu mungkin diperlukan pemeriksaan serologi IgM anti-Rubella untuk mengkonfirmasi diagnosis 7. Petugas menegakkan diagnosis dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang 2



8. Petugas menjelaskan kepada pasien serta keluarga pasien terkait penyakit pasien, komplikasi dan penatalaksanaan yang akan dilakukan Komplikasi Komplikasi lebih umum terjadi pada anak dengan gizi buruk, anak yang belum mendapat imunisasi dan anak dengan imunodefisiensi dan leukemia. Komplikasi berupa otitis media, pneumonia, nsefalitis, trombositopenia. Pada anak HIV yang tidak diimunisasi, pneumonia yang fatal dapat terjadi tanpa munculnya lesi kulit. Penatalaksanaan a. Terapi suportif diberikan dengan menjaga cairan tubuh dan mengganti cairan yang hilang dari diare dan emesis. b. Obat



diberikan



untuk



gejala



simptomatis,



demam



dengan



antipiretik. Jika terjadi infeksi bakteri sekunder, diberikan antibiotik. c. Suplementasi vitamin A diberikan pada: -



Bayi usia kurang dari 6 bulan 50.000 IU/ hari PO diberi 2 dosis.



-



Usia 6-11 bulan 100.000 IU/hari PO 2 dosis.



-



Usia di atas 1 tahun 200.000 IU/hari PO 2 dosis.



-



Anak dengan tanda defisiensi vitamin A, 2 dosis pertama sesuai usia, dilanjutkan dosis ketiga sesuai usia yang diberikan 2-4 minggu kemudian.



9. Pasien dan keluarga pasien diberikan konseling dan edukasi serta informasi selengkapnya mengenai prognosis penyakit dan rujukan Konseling dan Edukasi Edukasi keluarga dan pasien bahwa morbili merupakan penyakit yang menular. Namun demikian, pada sebagian besar pasien infeksi dapat sembuh sendiri, sehingga pengobatan bersifat suportif. Edukasi pentingnya memperhatikan cairan yang hilang dari diare/ emesis. Untuk anggota keluarga/kontak yang rentan, dapat diberikan vaksin campak atau human immunoglobulin untuk pencegahan. Vaksin efektif bila diberikan dalam 3 hari terpapar dengan penderita. Imunoglobulin dapat diberikan pada individu dengan gangguan imun, bayi usia 6 bulan -1 tahun, bayi usia kurang dari 6 bulan yang lahir dari ibu tanpa imunitas campak, dan wanita 3



hamil. Kriteria Rujukan Perawatan di rumah sakit untuk campak dengan komplikasi (superinfeksi bakteri, pneumonia, dehidrasi, croup, ensefalitis) Prognosis Prognosis pada umumnya baik karena penyakit ini merupakan penyakit self-limiting disease. 10. Petugas menulis hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan di rekam medis pasien 11. Petugas menanda tangani rekam medis. G. H. Dokumen Terkait



Loket Pendaftaran, Poli Umum, Rekam Medis



I. Rekam Historis Perubahan No



Yang Dirubah



Isi Perubahan



4



Tanggal mulai diberlakukan