14 0 66 KB
PENILAIAN PENAMPILAN KLINIK “PEMERIKSAAN IVA”
A. Pengertian IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5%. B. Tujuan Untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin C. Indikasi 1. Skrining pada setiap wanita minimal 1x pada usia 35-40 tahun 2. Apabila fasilitas memungkinkan lakukan tiap 10 tahun pada usia 35-55 tahun (Skrining yang dilakukan sekali dalam 10 tahun atau sekali seumur hidup memiliki dampak yang cukup signifikan 3. Apabila fasilitas tersedia lebih lakukan tiap 5 tahun pada usia 35-55 tahun 4. Ideal dan optimal pemeriksaan dilakukan setiap 3 tahun pada wanita usia 25-60 tahun. D. Petunjuk penilaian 1. Tidak dikerjakan/dilakukan sama sekali 2. Dikerjakan masih dengan keraguan, urutan langkah tidak berurutan 3. Dikerjakan dengan benar, tapi waktu kurang efektif 4. Dikerjakan dengan baik dan benar, sesuai langkah-langkahnya, tepat dan efektif
NO
LANGKAH KEGIATAN Persiapan Alat : 1. Handscone 2. Speculum cocor bebek 3. Tampontang 4. Kom kecil steril
4
NILAI 3 2 1
KET
5. Kapas lidi I
6. Asam asetat 3-5% dalam botol 7. Kapas sublimat dalam kom steril 8. Waskom berisi larutan klorin 0,5 % 9. Selimut 10. Lampu sorot 11. Tempat sampah basah Persiapan Pasien : Perkenalkan diri perawat dengan sopan
Validasi identitas klien
“selamat pagi pak,benar dengan bapak....,, saya perawat....,, yang
II
bertugas pagi ini dari jam 07.0014.00”
Memberi penjelasan pada ibu atas tindakan yang akan dilakukan
Mengatur pasien dengan posisi III IV
lithotomi pada tempat tidur ginekologi Persiapan lingkungan : Jaga privasi pasien dan tutup tirai Langkah Kerja : 1. Cuci tangan 2. Mengatur lampu sorot kearah vagina pasien 3. Pakai handscone 4. Bersihkan vulva hygiene dengan kapas sublimat 5. Memasukan spekulum kedalam vagina a. Tangan kiri membuka labia minora, spekulum dipegang dengan tangan kanan, dalam
keadaan tertutup kemudian masukkan ujungnya kedalam introitus vagina dengan posisi miring b. Putar kembali spekulum 45% kebawah sehingga menjadi melintang dalam vagina kemudian didorong masuk lebih dalam kearah forniks posterior sampai kepuncak vagina c. Buka spekulum pada tangkainnya secara perlahan-lahan dan atur sampai porsio terlihat dengan jelas d. Kunci spekulum dengan mengencangkan bautnya kemudian ganti dengan tangan kiri yang memegang spekulum 6. Memasukkan kapas lidi yang telah diberi asam asetat 3-5% kedalam vagina sampai menyentuh portio 7. Mengoleskan kapas lidi ke seluruh permukaan porsio, lihat hasilnya 8. Membersihkan porsio dengan kasa steril menggunakan tampon tang 9. Mengeluarkan spekulum dari vagina 10. Merapikan pasien dan merendam alat dalam larutan klorin 0,5% 11. Rapikan alat kemudian cuci tangan 12. Lakukan terminasi pada pasien “Apakah ada yang ingin ditanyakan ibu? Terimakasih atas kerjasamanya” 13. Dokumentasi : tanggal, identitas
pasien, tindakan yang telah dilakukan, hasil pemeriksaan, respon pasien, rencana tindakan selanjutnya, nama dan tanda tangan perawat
Jumlah Skor N=
X 100
Malang, ........................2018 Penguji,
Skor maksimal (...........................................)