12 0 377 KB
Standar Operasional Prosedur (SOP) PEMERIKSAAN VISUS
Nomor : Revisi Ke : Berlaku Tgl:
-
Ditetapkan Kepala UPTD Puskesmas Ngadi
dr. YAYA MULYANA NIP. 19821213 200901 1 006
UPTD PUSKESMAS NGADI Jl. Raya Ngadi No.88 Mojo Kediri 64162 Telp.(0355)491001 Email : [email protected] KEDIRI 2017
0/4
PEMERIKSAAN VISUS No. Dokumen : C.VII/UPU/SOP/08/2017
No. Revisi : SOP
Halaman: UPTD PUSKESMAS NGADI 1. Pengertian
2. Tujuan
dr. Yaya Mulyana NIP: 19821213 200901 1 006
Pemeriksaan visus merupakan pemeriksaan untuk melihat ketajaman mata. Sebagai acuan petugas dalam melakukan pemeriksaan visus
3. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Ngadi No. 440/SK-C.VII-27/418.48.3.81.3/2016 Tentang Pelayanan Klinis 4. Referensi Depkes RI, 2007, Pedoman Pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan Di Puskesmas 5. Alat dan Bahan a. Ruangan sepanjang 6 m atau disesuaikan dengan jenis chart dan penerangan yang cukup b. Kartu Snellen c. Penggaris/ alat tunjuk d. Pen light 6. Prosedur/Langkah a. Jelaskan kepada pasien jenis dan prosedur pemeriksaan yang -langkah dilakukan b. Kartu Snellen diletakkan sejajar mata pasien dengan jarak 5- 6 meter sesuai kartu Snellen yang dipakai c. Tajam penglihatan diperiksa satu per satu (monokuler), dimulai dari mata kanan d. Pada saat memeriksa mata kanan, pasien diminta menutup mata kiri dengan telapak tangan pasien, tidak ditekan, atau bisa dengan menggunakan eye occlude e. Pasien diminta untuk melihat objek pada kartu Snellen dari yang terbesar hingga yang terkecil sesuai batas kemampuannya f. Kesalahan jumlahnya tidak boleh sampai dengan setengah jumlah huruf/ gambar pada baris tersebut g. Bila jumlah kesalahannya setengah atau lebih, maka visusnya menjadi visus baris diatasnya h. Bila pasien tidak dapat melihat huruf yang terbesar (dengan visus 6/60) maka dilakukan dengan cara hitung jari/ finger counting, yaitu menghitung jari pemeriksa pada jarak 1-6 meter dengan visus 1/60 sampai dengan 6/60 i. Bila tidak dapat menghitung jari dari jarak 1 m, maka dilakukan dengan cara hand movement, yaitu menentukan arah gerakan tangan pemeriksa (atas-bawah, kanan-kiri) pada jarak 60-100 cm. Visus 1/300 bila pasien bisa mengenali arah pergerakan tangan j. Bila pasien tidak dapat melihat arah gerakan tangan, dilakukan cara penyinaran dengan pen light pada mata pasien (light perception). Pasien diminta menentukan arah datangnya sinar (diperiksa dari 6 arah). Bila pasien dapat mengenali adanya cahaya dan dapat mengetahui arah cahaya, tajam penglihatan dideskripsikan sebagai 1/dengan proyeksi cahaya baik (light perception with good light
1/4
projection). Tetai bila pasien tidak dapat mengetahui arah cahaya deskripsi menjadi light perception whitout light projection. k. Pasien dinyatakan buta total (visus 0) bila tidak dapat menentukan ada atau tidak ada sinar (no light perception). 7. Bagan Alir
Mulai
Jelaskan kepada pasien jenis dan prosedur pemeriksaan
Kartu Snellen diletakkan sejajar mata pasien dengan jarak 5- 6 meter
Tajam penglihatan diperiksa satu per satu (monokuler), dimulai dari mata kanan
Pada saat memeriksa mata kanan, pasien diminta menutup mata kiri dengan telapak tangan pasien, tidak ditekan, atau bisa dengan menggunakan eye occlude
Pasien diminta untuk melihat objek pada kartu Snellen dari yang terbesar hingga yang terkecil sesuai batas kemampuannya
Kesalahan jumlahnya tidak boleh sampai dengan setengah jumlah huruf/ gambar pada baris tersebut
Bila jumlah kesalahannya setengah atau lebih, maka visusnya menjadi visus baris diatasnya
Bila pasien tidak dapat melihat huruf yang terbesar (dengan visus 6/60) maka dilakukan dengan cara hitung jari/ finger counting, yaitu menghitung jari pemeriksa pada jarak 1-6 meter dengan visus 1/60 sampai dengan 6/60 Bila tidak dapat menghitung jari dari jarak 1 m, maka dilakukan dengan cara hand movement, yaitu menentukan arah gerakan tangan pemeriksa (atas-bawah, kanan-kiri) pada jarak 60-100 cm. Visus 1/300 bila pasien bisa mengenali arah pergerakan tangan
Bila pasien tidak dapat melihat arah gerakan tangan, dilakukan cara penyinaran dengan pen light pada mata pasien (light perception). Pasien diminta menentukan arah datangnya sinar (diperiksa dari 6 arah). Bila pasien dapat mengenali adanya cahaya dan dapat mengetahui arah cahaya, tajam penglihatan dideskripsikan sebagai 1/dengan proyeksi cahaya baik (light perception with good light projection). Tetai bila pasien tidak dapat mengetahui arah cahaya deskripsi menjadi light perception whitout light projection
Pasien dinyatakan buta total (visus 0) bila tidak dapat menentukan ada atau tidak ada sinar (no light perception).
selesasi
2/4
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan 9. Unit Terkait
10. Dokumen Terkait 11. Rekaman Historis Perubahan
a. Ruang Tindakan b. Unit Pengobatan Umum c. Poli Mata a. Buku rujukan No.
Yang Diubah
Isi Perubahan
3/4
Tgl. Mulai diberlakukan
DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN VISUS No. Dokumen : No. Revisi : PUSKESMAS NGADI
Daftar Tilik
Tgl. Terbit : Halaman: 1
NO KEGIATAN TATALAKSANA PAJANAN Jelaskan kepada pasien jenis dan prosedur pemeriksaan yang 1 dilakukan Kartu Snellen diletakkan sejajar mata pasien dengan jarak 5- 6 2 meter sesuai kartu Snellen yang dipakai
Tajam penglihatan diperiksa satu per satu (monokuler), dimulai 3 dari mata kanan
Pada saat memeriksa mata kanan, pasien diminta menutup mata 4 kiri dengan telapak tangan pasien, tidak ditekan, atau bisa dengan menggunakan eye occlude
Pasien diminta untuk melihat objek pada kartu Snellen dari yang 5 terbesar hingga yang terkecil sesuai batas kemampuannya
Kesalahan jumlahnya tidak boleh sampai dengan setengah 6 jumlah huruf/ gambar pada baris tersebut Bila jumlah kesalahannya setengah atau lebih, maka visusnya 7 menjadi visus baris diatasnya.
Bila pasien tidak dapat melihat huruf yang terbesar (dengan visus 6/60) maka dilakukan dengan cara hitung jari/ finger counting, 8 yaitu menghitung jari pemeriksa pada jarak 1-6 meter dengan visus 1/60 sampai dengan 6/60.
Bila tidak dapat menghitung jari dari jarak 1 m, maka dilakukan dengan cara hand movement, yaitu menentukan arah gerakan 9 tangan pemeriksa (atas-bawah, kanan-kiri) pada jarak 60-100 cm. Visus 1/300 bila pasien bisa mengenali arah pergerakan tangan. Bila pasien tidak dapat melihat arah gerakan tangan, dilakukan 10 cara penyinaran dengan pen light pada mata pasien (light perception). Pasien diminta menentukan arah datangnya sinar
4/4
YA
TIDAK
TB
11
(diperiksa dari 6 arah). Bila pasien dapat mengenali adanya cahaya dan dapat mengetahui arah cahaya, tajam penglihatan dideskripsikan sebagai 1/- dengan proyeksi cahaya baik (light perception with good light projection). Tetai bila pasien tidak dapat mengetahui arah cahaya deskripsi menjadi light perception whitout light projection. Pasien dinyatakan buta total (visus 0) bila tidak dapat menentukan ada atau tidak ada sinar (no light perception). Jumlah Compliance rate (CR)
CR: …………………………………………%. Ngadi, Pelaksana/ Auditor
(………………………………)
5/4