Sop Penanganan Filariasis [PDF]

  • Author / Uploaded
  • WILLA
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENANGANAN FILARISASIS No. : SOP/P2P/I/PKRN/013 Dokumen SOP No. Revisi Tanggal Terbit Halaman UPT PUSKESMAS KARANGNUNGGAL



1. Pengertian



: : 6 Januari 2017 : 1/3 H. SYARHAN, dr. MM



NIP : 19691201 200212 1 004 Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filarial yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening,yang dapat merusak Limfe,menimbulkan pembengkakan pada tangan,kaki,glandula mammae,dan scrotum,menimbulkan cacat seumur hidup serta stigma social bagi penderita dan keluarganya.



2. Tujuan



Prosedur ini dibuat dimaksudkan untuk dokter dan petugas dapat melakukan konseling dan edukasi kepada pasien dan keluarga dan memberikan terapi dengan baik



3. Kebijakan



Keputusan Kepala Puskesmas Karangnunggal No. 440/070/PKM.KRN/I/2017 tentang Penugasan Petugas Filariasis di Lingkungan UPT Puskesmas Karangnunggal Tahun 2017



4. Referensi



PERMENKES RI NOMOR 94 TAHUN 2014 Persiapan Alat : Tempat idur/kursi,Stetoskop,Tensimeter,Termometer,arloji,kasa,cairan pembersih,pulpen,buku register. Persiapan Pasien : Pasien di baringkan ke tempat tidur atau di suruh duduk,kemudian anamnesa pasien.Ukur TD,RR,suhu,dan nadi.



5. Prosedur



Penatalaksanaan : Perawatan Umum - Istirahat di tempat tidur - Antibiotik untuk infeksi sekunder dan abses - Perawatan elephantiasis dengan mencuci kaki dan merawat luka agar kebersihan kulit terjaga Pengobatan Spesifik - Untuk pengobatan individual diberikan Diethyl Carbamazine Citrate (DEC) 6 mg/kgBB 3x sehari selama 12 hari serta Albendazole 400mg - Pengobatan Massal (Rekomendasi WHO) adalah DEC 6mg/kgBB dan albendazole 400mg (+parasetamol) dosis tunggal,sekali setahun selama 5tahun Efek samping bisa terjadi sebagai reaksi terhadap DEC atau reaksi terhadap cacing dewasa yang mati.Reaksi tubuh terhadap protein yang dilepaskan pada saat cacing



-



-



-



dewasa mati dapat terjadi beberapa jam setelah pengobatan,didapat 2 bentuk yang mungkin terjadi yaitu reaksi sistemik dan reaksi local : 1. Reaksi sistemik berupa demam,sakit kepala,nyeribadan,pusing,anoreksia,malaise dan muntah-muntah.Reaksi sitemik cenderung berhubungan dengan intensitas infeksi. 2. Reaksi local berbentuk limfadenitis,abses dan transien limfedema.Reaksi local terjadi lebih lambat namun berlangsung lebih lama dari reaksi sistemik. 3. Efek samping DEC lebih berat pada penderita onchorceciasis,sehingga obat tersebut tidak di berikan dalam program pengobatan masal di daerah endemis filariasis dengan ko-endemis onchorcercia valvulus. Albendazole 400mg dosis tunggal,yang dapat meningkatkan efek DEC dalam mematikan cacing filarial dewasa dan microfilaria tanpa menambah reaksi yang tidak dikehendaki. Pemberian antibiotic dan/atau anti jamur akan mengurangi serangan berulang,sehingga mencegah terjadinya limfedema kronis. Antihistamisn dan kortikosteroid diperlukan untuk mengatasi efek samping pengobatan.Analgetik dapat diberikan bila diperlukan. Fisioterapi kadang diperlukan pada Penderita limfedema Kronis



KONSELING DAN EDUKASI Memberikan informasi kepada pasien dan keluarganya mengenai penyakit filariasis terutama dampak akibat penyakit dan cara penularannya. Pasien dan keluarga juga harus memahami pencegahan dan pengendalian penyakit menular ini melalui : a. Pemberantasan nyamuk dewasa b. Pemberantasan jentik nyamuk c. Mencegah gigitan nyamuk Setelah pengobatan,dilakukan kontrol ulang terhadap gejala dan microfilaria,bila masih terdapat gejala dan microfilaria pada pemeriksaan darahnya,pengobatan dapat di ulang 6 bulan kemudian KRITERIA RUJUKAN Pasien di rujuk bila dibutuhkan pengobatan operatif atau bila gejala tidak membaik dengan pengobatan konservatif 6. Unit Terkait 7. Dokumen Terkait



Pemeriksaan umum, Kasir, UGD



Buku Rekam Medis Pasien