11 0 420 KB
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) No. Dokumen : 017/ ADM-KLINIS /2016 No. Revisi SOP
: 00
Tanggal Terbit : 09 Januari 2016 Halaman
: 1/3
PUSKESMAS
drg. R. Kusdarini, M.Kes
KAUMAN
196105101989012001
1. Pengertian
Merupakan pelindung barier yang umumnya disebut Alat Pelindung Diri yang terdiri dari: sarung tangan, masker, kaca mata, topi, gaun / apron yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.
2. Tujuan
Sebagai bahan acuan petugas dalam melakukan penggunaan alat pelindung diri ( APD )
3. Kebijakan
Keputusan
Kepala
Puskesmas
405.09.221/2016 tentang
Kauman
Nomor
188.4/
031/
Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI) di Puskesmas Kauman 4. Referensi
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75tahun 2014, tentang Puskesmas; 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015, tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama; 4. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota; 5. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No 270/MENKES/2007 tentang Pedoman Manajerial PPI di RS dan Fasyankes Lainnya; 6. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No 382/Menkes/2007 tentang Pedoman PPI di RS dan Fasyankes Lainnya; 5. Prosedur/
I. Jenis APD
Langkah-
A. Sarung tangan
langkah
1. Jenis sarung tangan : sarung tangan steril, sarung tangan tidak steril, sarung tangan tebal. 2. Digunakan saat kemungkinan ada kontak tangan dengan darah atau cairan tubuh lain, membrane mukosa atau kulit yang terlepas. 3. Melakukan prosedur medis yang bersifat invasif, misalnya pemasangan 1/2
IV kateter, kateter urine, ganti verband, dan lain-lain. 4. Menangani bahan – bahan bekas pakai yang telah terkontaminasi atau menyentuh permukaan yang tercemar. 5. Menerapkan kewaspadaan berdasarkan penularan melalui kontak 7. Sarung tangan tebal : saat menangani mencuci peralatan bekas digunakan pasien : instrument, pispot, urinal, bengkok, dan lain-lain. 8. Hal – hal yang perlu diperhatikan : a) Dianjurkan menggunakan sarung tangan yang tidak menandung bubuk latex. b) Sarung tangan harus diganti antara setiap kontak satu pasien dengan pasien lainnya untuk menghindari kontaminasi silang c) Lakukan kebersihan
tangan sebelum dan sesudah melepas sarung
tangan d) Jari kuku harus pendek untuk menurunkan resiko sarung tangan robek B. Masker 1. Jenis masker : surgical, 2. Masker harus cukup besar untuk menutupi hidung, mulut dan bagian bawah dagu dan jenggot. 3. Semua petugas menggunakan masker pada saat prosedur bedah,di ruang bersalin, ruang pemulihan,
4. UGD dan ruang rawat inap untuk
mencegah percikan darah atau cairan tubuh lainnya melalui hidung atau mulut petugas atau menahan cipratan saat petugas berbicara, bersin atau batuk. Pada perawatan pasien yang telah diketahui atau dicurigai menderita penyakit menular melalui udara atau droplet 5. Petugas harus menggunakan masker bila flu atau batuk 6. Hal – hal yang pelu diperhatikan : a) Bila masker sudah basah harus segera diganti. b) Lepas segera bila masker tidak digunakan lagi. C. Kaca mata / Goggles 1. Gunakan kaca mata bila akan melakukan tindakan yang akan menyebabkan pecikan darah atau cairan
tubuh lain kemata petugas
seperti: prosedur bedah, bersalin, ruang pemulihan dan UGD, suction slem terbuka, menangani blood line, mengosongkan kantong drainage, dll. 2. Kacamata yang digunakan harus menutup bagian sisi mata. D. Topi 1. Digunakan untuk menutup rambut dan kulit kepala sehingga serpihan kulit dan rambut tidak masuk kedalam luka saat melakukan prosedur pembedahan 2. Topi harus cukup besar untuk menutup semua rambut 3. Untuk melindungi petugas dari percikan darah atau caian tubuh lain E. Gaun 2/5
Digunakan pada saat : 1. Melakukan tindakan persalinan F. Apron 1. Untuk menghalangi bagian depan tubuh petugas pada saat
melaku kan
prosedur dengan resiko terjadinya tumpahan darah atau percikan cairan tubuh lain. 2. Digunakan saat menangani mencuci peralatan bekas digunakan pasien seperti instrument, pispot, urinal, bengkok, dll G. Pelindung kaki 1. Untuk melindungi kaki dari cedera akibat benda tajam seperti pada saat tindakan operasi atau menolong persalinan 2. Cover shoes digunakan untuk melindungi kaki terkena tumpahan darah atau percikan cairan tubuh lain. II. Urutan menggunakan APD : 1. Kebersihan tangan 2. Pelindung kaki 3. Apron atau gaun pelindung a) Tutup badan sepenuhnya dari leher sampai lutut, lengan sampai pergelangan tangan dan selubungkan ke belakang punggung b) Ikat tali bagian belakang leher dan pinggang 4. Topi : Memakai topi harus menutupi semua rambut kepala 5. Masker : a) Eratkan tali dan karet elastis pada bagian tengah kepala dan leher b) Posisikan klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung c) Tarik bagian bawah masker sampai dengan menutupi dagu. Kacamata atau pelindung wajah ; Pasang pada wajah dan mata dan lingkarkan tali di belakang kepala sampai erat 6. Sarung tangan
Tarik sarung tangan hingga menutupi bagian
pergelangan gaun atau pergelangan tangan. III. Urutan melepaskan APD : 1. Sarung tangan : a) Ingatlah bahwa bagian luar sarung tangan telah terkontaminasi b) Pegang bagian luar sarung tangan dengan sarung tangan lainna dan lepaskan c) Pegang sarung tangan yang telah dilepas dngan menggunakan tangan yang masih memakai sarung tangan d) Selipkan jari tangan yang sudah tidak memakai sarung tangan dibawah sarung tangan yang belum dilepas dipergelangan tangan e) Lepaskan sarung tangan di atas sarung tangan yang pertama f) Buang sarung tangan di tempat infeksius bila terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh lainnya 2. Kebersihan tangan 3/5
3. Kacamata atau pelindung wajah a) Ingatlah bahwa bagian luar kacamata atau pelindung wajah telah terkontaminasi b) Untuk melepasnya dengan memegang karet atau gagang kacamata c) Kacamata harus segera dicuci bila kacamata tidak terkontaminasi darah 4. Apron, gaun pelindung dan topi a) Ingatlah bahwa bagian depan apron / gaun dan lengan gaun pelindung telah terkontaminasi b) Lepas tali c) Tarik dari leher dan bahu dengan memegang bagian dalam gaun pelindung saja d) Balik gaun pelindung e) Lipat atau gulung menjadi gulungan dan masukan kedalam kantong sampah infeksius bila f) terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh lainnya 5. Masker a) Ingatlah bahwa bagian depan masker telah terkontaminasi “ JANGAN SENTUH “ b) Lepaskan tali bagian bawah kemudian tali / karet bagian atas atau dengan memutuskan tali dari daerah pipi c) Buang ke tempat sampah infeksius bila terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh lainnya.Pelindung kaki : Pelindung kaki yang terbuat dari bahan karet harus dicuci setiap hari. 6. Cuci tangan dengan 6 langkah 6. Unit Terkait
1. UGD 2. Rawat Inap 3. Ruang bersalin 4. Poli Fisioterapi 5. Poli KIA/KB/Imunisasi 6. Poli BP 7. Poli Gigi 8. Poli Lansia 9. Sanitasi 10. Petugas kebersihan
7. Diagram
-
Alir/ Flowchart
4/5
8. RekamanHistoris No
Halaman
Yang dirubah
Perubahan
DiberlakukanTgl.
5/5