SOP PENYIMPANAN VAKSIN DAN PELARUT New [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENYIMPANAN VAKSIN DAN PELARUT PROGRAM IMUNISASI DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN : 440/SOP- / No Dokumen SO P



No Revisi



Tanggal Terbit: 15 Januari 2021 Halaman



Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor 1. Pengertian



: 00 :1/2 Dr. Mike Kaltarina, MARS



Pembina Utama Muda NIP.196407111991032009 Vaksin adalah suatu prodak biologis yang terdiri dari kuman, komponen kuman (bakteri, virus atau riketsia), atau racun kuman (toxoid) yang telah dilemahkan atau dimatikan dan akan menimbulkan



2. Tujuan



kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. Sebagai acuan untuk melakukan penyimpanan vaksin dan pelarutnya



3. Kebijakan 4. Referensi



program Imunisasi di Fasilitas pelayanan kesehatan Surat Keputusan a. Undang-undang no. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular b. Undang-undang no. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak c. Undang-undang no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan d. Permenkes No. 12 tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi e. Pedoman Tekhnis Imunisasi Tingkat Puskesmas, Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan KEMENTRIAN KESEHATAN R.I tahun 2005 f. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease (COVID 19) tahun



5. Prosedur/ langkah-langkah



2021 PERALATAN 1. Lemari es 2. Coolroom 3. Cool pack / kotak dingin cair 4. Alat pemantau suhu (termometer Hygrometer) 5. Grafik catatan suhu 6. Petunjuk pembacaan Vaccine Vial Monitor INSTRUKSI KERJA A. Lemari Es Vaksin Pastikan lemari es dalam kondisi baik dengan ketentuan sebagai berikut: a. Lemari es pada posisi datar dan diletakan di atas palet



b. Lemari es dilengkapi dengan alat pengukur suhu (termometer) dan Alat Pemantau suhu beku (freztag) c. Terlindung dari sinar matahari langsung d. Terdapat stabilisator pada setiap lemari es e. Satu stop kontak untuk setiap lemari es f.



Jarak antara lemari es dengan dinding dan lemari es lain 15-20 cm



g. Bunga es tidak boleh tebal lebih dari 0,5 cm h. Letakkan grafik catatan suhu pada bagian atas lemari es i.



Vaksin diletakkan dalam keranjang di dalam lemari es



j.



Pastikan bahwa semua vaksin berada di dalam dus vaksin



k. Letakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya:  Sensitif panas (BCG, Campak, dan polio) dekat evaporator  Sensitif beku ( Hepatitis B,DPT-HB-HiB,TT,DT, Td dan COVID 19) jauh dari evaporator l. Pelarut disimpan pada suhu ruang terlindung dari sinar matahari langsung. Minimal 12 jam sebelum digunakan, harus dimasukan ke dalam kulkas dengan suhu 2-8 oC m. Vaksin dengan masa kadaluarsa pendek atau VVM B diletakkan dibagian atas n. Beri jarak antar dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara o. Periksa suhu lemari es 2 kali sehari pagi dan sore (termasuk hari libur) kemudian catat pada gafik suhu p. Jangan Ada Barang Lain Selain Vaksin Didalam Lemari Es q. Vaksin Yang Rusak Atau Kadaluarsa Jangan Disimpan Dalam Lemari Es B. Cool Room a. Vaksin di simpan di rak b. Vaksin dikelompokan sesuai dengan jenis antigen c. Beri ajarak antar tumpukan vaksin 1 – 2 cm untuk sirkulasi udara d. Periksa Suhu Cool room 2 kali sehari (termasuk hari libur) 6. Diagram Alir 7. Unit terkait



kemudian catat pada grafik suhu Petugas Farmasi Koordinator Imunisasi



8. Rekaman Historis Perubahan



No



Yang dirubah



Isi Perubahan



Tanggal mulai diberlakukan